You are on page 1of 3

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

CONTINUING MEDICAL EDUCATION

Akreditasi PB IDI4 SKP

Nyeri Neuropatik Tungkai


Yusuf Wibisono
Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia

ABSTRAK
Salah satu keluhan utama di oliklinik Sara umah Sakit asan Sadikin andun adalah n eri neuropatik tun kai. N eri neuropatik
tun kai dapat ditemukan pada pen akit-pen akit radikulopati lumbal neuropati emoral neuropati saphena neuropati tibialis dan
neuropati peroneal. N eri neuropatik merupakan n eri kronik an biasan a diikuti oleh kerusakan arin an. ada n eri neuropatik
serabut sara dapat men alami an uan dis un si ataupun kerusakan. enatalaksanaan n eri neuropatik pada tun kai meliputi terapi
armakolo is dan non- armakolo is. erapi armakolo is men unakan anal esik ad uvan seperti antikonvulsan obat antidepresan olon an
trisiklik obat antidepresan enerasi baru dan anestesi lokal. erapi non- armakolo is meliputi edukasi pasien rehabilitasi ataupun terapi bedah
den an indikasi.
Kata kunci: N eri kronik n eri neuropatik radikulopati lumbal

ABSTRACT
ne o the most common chie complaint in Neurolo
utpatient Clinic asan Sadikin ospital andun is neuropathic pain in lower
limb such as lumbar radiculopath emoral neuropath saphenous neuropath tibial neuropath and peroneal neuropath . Neuropathic
pain is a complex chronic pain that usuall is accompanied b tissue in ur the nerve bers ma be dama ed d s unctional or in ured.
ana ement o neuropathic pain consists o pharmacolo ical and non-pharmacolo ical measures. Commonl used pharmacolo ical
treatment is ad uvant anal esic dru s such as: anticonvulsant tric clic antidepressant new eneration antidepressant and local anesthesia.
Non-pharmacolo ical therapies include patient education rehabilitation and sur er . Yusuf Wibisono. Neuropathic Pain in Lower Limb.
Keywords: Chronic pain lumbar radiculopath neuropathic pain

PENDAHULUAN
N eri neuropatik adalah n eri an disebabkan oleh lesi atau dis un si primer
sistem sara . aik lesi sara tepi maupun
sentral pada umumn a berakibat hilan n a
un si seluruh atau seba ian sistem sara
tersebut men ebabkan e ala ne ati tetapi
pada seba ian kecil penderita lesi sara
tepi menimbulkan e ala positi seperti
disestesi parestesi atau n eri.1 adikulopati
lumbal menduduki perin kat ke-3 pen ebab
pasien datan ke oliklinik Sara S asan
Sadikin bulan aret 2013 sampai aret 2014.2
NYERI NEUROPATIK TUNGKAI
Radikulopati Lumbal
adikulopati merupakan keadaan an uan radiks/serabut sara
an men ebabkan n eri radikuler dapat disertai
parestesia hipestesia an uan dan keAlamat korespondensi

lemahan motorik ataupun re eks menurun.


adikulopati dapat ter adi di semua ba ian
radiks medulla spinalis salah satu an
palin serin adalah radikulopati lumbal.3 5
N eri radikuler serin ter adi akibat kompresi
atau in amasi sara spinal. N eri enis ini
biasan a bersi at dalam dan menetap dan
dapat diban kitkan oleh posisi dan aktivitas
tertentu seperti duduk atau ber alan.3 N eri
biasan a men ikuti dermatom tun kai
an terlibat ika men enai sara pada
tin kat 4-5 atau 5-S1 maka men enai
nervus ischiadicus
an
ber alan di
ba ian belakan tun kai ke kaki.3 N eri
men alar ke tun kai ba ian belakan atau
ke kaki disebut sciatica merupakan salah
satu kelainan sara ekstremitas bawah
an palin umum. Nervus ischiadicus
merupakan sara terbesar di tubuh

menerima serabut sara dari akar sara


4-S3 menin alkan pelvis di bawah .
piri ormis untuk mensuplai otot hamstring
lateral dan medial sebelum berakhir seba ai
nervus tibialis dan peroneus.3
N eri radikuler dapat disertai rasa baal dan
tingling kelemahan otot dan hilan n a
re eks spesi k. Jika tampak dis un si sara
disebut radikulopati. Sciatica merupakan
kombinasi neuropati peroneus dan tibialis
den an e ala tambahan kelemahan otot
hamstring. Semua
erakan per elan an
kaki lemah atau paralisis. an uan sensoris
akan muncul di ba ian lateral betis dorsum
dan plantar pedis. e eks chilles umumn a
men hilan .3 5 N eri radikuler men alar
sepan an nervus ischiadicus ke ekstremitas
bawah paha betis dan kadan -kadan ke
kaki lan sun sepan an sara spinal.3 5 6

email: yusufwibisono61@gmail.com

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

19

CONTINUING MEDICAL EDUCATION


Sciatica adalah salah satu bentuk an
palin serin ter adi akibat kompresi nervus
spinalis ba ian bawah 5 and S1 . Neuropati
sciatica akut biasan a disebabkan trauma
missile injury, imobilisasi an ka pan an atau
in ark. Neuropati sciatica pro resi serin
disebabkan oleh lesi massa an tumbuh
perlahan biasan a tumor.3 5 ada keadaan ini
n eri tun kai auh lebih buruk daripada n eri
pun un bawahn a. Kompresi nervus
lumbalis ba ian atas seperti 2 3 dan
4 dapat men ebabkan n eri radikuler di
ba ian depan paha dan betis.3 5
adikulopati lumbal dapat disebabkan
oleh:3 5 6

erniasi diskus den an kompresi sara


merupakan pen ebab palin
serin
radikulopati lumbal.

oraminal stenosis pen empitan luban


tempat keluarn a nervus spinalis akibat
pen apuran tulan dan artritis
lebih
serin pada oran tua.
Diabetes.
Kerusakan akhiran sara nerve ending .
Jarin an parut dari operasi spinal sebelumn a an mempen aruhi akhiran
sara nerve ending .3
Sciatica adalah istilah an umum diunakan untuk mendeskripsikan n eri
radikuler sepan an
nervus ischiadicus
men ambarkan lokasi n eri namun bukan
dia nosis
an
sebenarn a. Dia nosis
klinis biasan a diperoleh dari kombinasi
anamnesis termasuk deskripsi n eri dan
pemeriksaan sik. emeriksaan radiolo is
I C mielo ram di unakan untuk
kon rmasi dia nosis.3
Neuropati Femoral
Nervus emoralis berasal dari akhiran
sara
2- 4. Nervus emoralis pertama
mempersara i otot illiopsoas sebelum
ber alan di bawah li amen in uinalis di
sana terba i men adi caban motorik dan
sensorik. Serabut motorik mempersara i
otot sartorius dan pektineus dan otototot kuadriseps emoris. Serabut sensorik
bercaban men adi ti a an masin masin mensuplai anterior medial paha
medial paha dan medial betis.3
Neuropati
emoralis terisolasi
aran
ter adi. mumn a akibat kompresi traksi
atau tarikan selama operasi daerah

20

pelvis. Nervus emoralis dapat ter ebak di


bawah li amentum in uinalis ika tun kai
dipertahankan dalam posisi litotomi untuk
an ka lama. Neuropati emoralis iatro enik
dapat ter adi akibat hematoma setelah
pemasan an kateter in uinal an salah.

dorso eksi per elan an dan ari- ari kaki


dan mensuplai sensasi ke sela ari antara
ibu ari dan telun uk kaki. Nervus peroneus
super sialis mempersara otot-otot eversi
per elan an kaki dan sensasi ba ian lateral
betis dan dorsum pedis.3 9

e ala dan tanda klinis neuropati emoral:3


ipestesi atau n eri men alar pada
ba ian anterior dan medial paha.
ipestesi atau n eri men alar pada
tun kai bawah.
N eri tumpul daerah enitalia.
Kelemahan motorik ekstremitas bawah.
Kesulitan ekstensi lutut karena kelemahan otot kuadriseps emoris.
ilan n a re eks patella.

Neuropati peroneal merupakan mononeuropati ekstremitas bawah an palin


serin . Nervus peroneus rentan men alami
kerusakan dan kompresi setin i fibular neck
karena terletak lebih super sial. Neuropati
peroneal dapat menimbulkan n eri di sekitar
lateral lutut berhubun an den an foot
drop dan baal pada ba ian lateral betis dan
dorsum pedis.3 9

Neuropati Saphena
Nervus sapheneus merupakan perluasan
terminal nervus emoralis an mensuplai
sensasi ba ian medial betis. esi terisolasi
nervus saphena tidak men ebabkan
kelemahan motorik han a
an uan
sensorik ba ian medial betis.
eskipun
dapat merupakan ba ian dari neuropati
emoralis neuropati saphena dapat ter adi
akibat trauma lutut komplikasi operasi
ortopedi di daerah lutut atau grafting vena
untuk operasi bypass arteri koronaria.3
Neuropati Tibialis
Nervus tibialis berasal dari ba ian distal
nervus ischiadicus di atas ossa poplitea.
Nervus tibialis memberikan inervasi
motorik untuk otot inversi kaki plantar
leksi per elan an kaki dan mempersara
seba ian besar otot intrinsik kaki. Serabut
sensorik nervus tibialis mensuplai kaki
ba ian lateral ba ian posterior betis dan
telapak kaki. asien den an neuropati
tibialis akan sulit ber alan dan tidak dapat
ber alan ber in it. e eks chilles menurun
atau hilan dan sensasi dapat abnormal
pada
daerah
an
dipersara in a.
Neuropati tibialis terisolasi san at aran
dapat ter adi akibat penekanan massa di
ossa poplitea.3
Neuropati Peroneal
Nervus peroneus seperti nervus tibialis
berasal dari distal nervus ischiadicus di dalam
ossa poplitea. Nervus peroneus komunis
lan sun
bercaban
men adi nervus
peroneus super sial dan pro unda. Nervus
peroneus pro unda mempersara otot-otot

PENATALAKSANAAN1,4
enatalaksanaan n eri neuropatik pada
tun kai seperti n eri neuropatik lain
meliputi terapi armakolo is dan nonarmakolo is.
Farmakologis
nal esik ad uvan anal esik ad uvan adalah
obat an pada dasarn a tidak diindikasikan untuk men hilan kan rasa n eri namun
berman aat untuk n eri neuropatik.
Jenis anal esik ad uvan antara lain:
1. ntikonvulsan: pre abalin abapentin
karbamasepin okskarbasepin enitoin
asam valproat lamotri in.
2
ntidepresan
trisiklik:
amitriptilin
imipramin doksepin nortriptilin.
3
ntidepresan baru:
a. SN I: duloksetin venla aksin
b. SS I: maprotilin paroksetin uoksetin
sertralin tra odon
4. nestesi okal: lidokain.
Selen kapn a dapat dilihat di tabel.
Non-farmakologis
1. dukasi asien
2. ehabilitasi
3. erapi edah
Jika terapi non-operati tidak meredakan
n eri setelah 6- min u dapat dilakukan
operasi dekompresi seperti laminektomi
dan/atau diskektomi/mikrodiskektomi.
erapi bedah enis ini dapat men hilan kan n eri radikuler pada 5-90 pasien.
ada n eri berat atau e ala serius seperti
kelemahan otot pro resi terapi bedah di-

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

CONTINUING MEDICAL EDUCATION


disarankan dan tidak akan berhasil.3 4 6

Tabel 1. erapi armakolo ik untuk n eri neuropatik1


Obat

Dosis Awal

Dosis Rumatan

Obat Lini Pertama


abapentin

100-300 m

Naik bertahap tiap 5- hari sampai maksimal 3600 m /hari


diba i 3-4 dosis

ntidepresan risiklik

10-25 m

Naik tiap
dosis

ramadol

50 m

Naik tiap 5- hari sampai den an 100 m 4x sehari

Duloksetin
re abalin

hari sampai maksimal 100-150 m diba i 4

30-60 m

Naik sampai 120 m bila dosis 60 m tidak e ekti

50 m

Dapat naik sampai 100-200 m

25 m

Setelah 2 min u naik bertahap tiap min


200 m 2x/hari

100-200 m

Naik 100-200 m
dosis

Obat Lini Kedua


amotri in
Karbamasepin
upropion S

150 m

enla aksin X

5m

nal etik pioid

Setelah 1 min
Naik 5 m
dosis

tiap

u sampai 100-

hari sampai 600 m

diba i 4

u naikkan men adi 150 m 2x/hari


tiap

hari sampai 150-225 m

diba i 4

Dosis bervariasi dimulai


dari obat den an masa
ker a pendek bila perlu

Setelah 1-2 min u di anti den an obat an masa ker a


lebih pan an diperlukan titrasi

2-4 kali/hari

Dapat dipertimban kan


pertama

Obat Topikal
Kapsaisin 0 0 5

seba ai

terapi

tambahan

sehin a n eri dan an uan un si akan


hilan . Keputusan terapi bedah berdasarkan
tin kat keparahan n eri tun kai dan/atau
adan a kelemahan otot si ni kan. entin
diperhatikan bahwa ika kompresi sara
tidak tampak pada pemeriksaan
I atau
C -mielo ram maka terapi bedah tidak

rekomendasikan sebelum 6 min u. erapi


bedah auh lebih baik untuk men hilan kan n eri radikuler daripada untuk men hilan kan n eri pun un bawah.3 4 6
erapi bedah ber una untuk men hilan kan penekanan dan iritasi pada sara

indakan bedah harus berdasarkan alasan


an kuat aitu:
De sit neurolo ik an makin memburuk.

an uan otonom miksi de ekasi


seksual .

aresis otot tun kai bawah.


ada disektomi seba ian diskus intervertebralis dian kat untuk men uran i
tekanan terhadap nervus. aminektomi dapat
dilakukan untuk dekompresi.3 4 6
PROGNOSIS
ro nosis ter antun
pen ebab dan
beratn a kerusakan sara . N eri biasan a
berlan sun lebih lama dan lebih sulit
diobati dibandin kan n eri nosisepti .
Seba ian besar n eri neuropatik tidak
berespons terhadap NS ID dan anal esik
opioid. en akit dasar harus ditatalaksana
untuk men uran i n eri neuropatik an
ditimbulkan.
RINGKASAN
N eri merupakan salah satu pen ebab
utama an membawa pasien berobat.
N eri neuropatik pada tun kai harus
dikenali dini dan ditatalaksana den an
baik karena selain menurunkan kualitas
hidup pro nosis akan makin buruk ika
terlambat ditan ani.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Sur amihar a

2.

Data statistik ba ian ilmu pen akit sara

3.

Donaldson C. e pain. S : lackwell utura 2004. p. -10 .

4.

Sur amihar a

5.

Distad J

6.

dkk. N eri Neuropatik. 2nd ed. o akarta:

edika ama ress 200 .

umah Sakit asan Sadikin andun .

aret 2013-2014.

dkk. Konsensus nasional 1: Dia nostik dan penatalaksanaan n eri neuropatik. 2011.

ichael D . Clinical and electrodia nostic eatures o sciatic neuropathies. S : lsevier Inc 2013. p.10 -20. doi: 10.1016/ .pmr.2012.0 .023.

vidence-based clinical uideline or multidiciplinar spine care. Clinical uidelines or dia nosis and treatment o lumbar disc herniation with radiculopath . S : North merican Spine
Societ 2012.

rust JC . an e current dia nosis treatment. Neurolo . eripheral neuropath . New ork:

dam D ictor

9.

opper

. rinciples o neurolo .

th

ed. New ork:

c raw ill 200 . p.29 -301.

c raw ill 2010.

arciniak C. ibular peroneal neuropath . lectrodia nostic eatures and clinical correlates. S : lsevier Inc 2013. p.121-3 .

CDK-236/ vol. 43 no. 1, th. 2016

21

You might also like