Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Sabirin Berampu, Ftr.,M.Fis
Prodi Fisioterapi INKes Medistra
SUSUNAN
SARAF
Susunan saraf pusat (SSP)
Otak
Medulla Spinalis
PERIPHERAL
Afferent NERVOUS Efferent
divison SYSTEM (PNS) division
Somatic Autonomic
nervous nervous
Sensory Visceral system system
stimuli stimuli
I. Saraf kranialis:
1. N. olfaktorius 7. N. fasialis
2. N. optikus 8. N. akustikus
3. N. okulomotorius 9. N. glosofaringeus
4. N. trokhlearis 10. N. vagus
5. N. trigeminus 11. N. asesorius
6. N. abdusens 12. N. hipoglosus .
II. SYARAF SPINALIS :
- N. Cervikalis …………….. 8
- N. Thorakalis …………… 12
- N. lumbalis ……………… 5
- N. Sakralis .……………. 5
- N. Cocygeus …………….. 1
------
31
KASUS-KASUS KELAINAN SARAF TEPI
1. Lesi pada saraf kranialis (Bell’s palsy, trigeminal neuralgia)
2. Lesi pada plexus (Erb, Klumpke’s)
3. Cedera pada saraf tepi/mononeuropati (radialis, medianus,
peroneus, dll)
4. Kasus-kasus entrapment (ischialgia, cervical syndrome,
carpal tunnel syndrome)
5. Kasus-kasus infeksi (poliomyelitis)
6. Penyakit Autoimune (GBS, Myasthenia Gravis)
7. Polineuropati (Rematism, diabetes) , dll
TEKNIK PEMERIKSAAN
Anamnesis: keluhan utama, penyebab, waktu, rps,
rpd yang terkait, riwayat keluarga, riwayat
pengobatan/terapi
Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi
Pemeriksaan tanda vital: tek.darah, resp. rate,
nadi, suhu
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan fungsional
PROBLEM FISIOTERAPI PADA LESI SARAF
TEPI
Impairment
Direct : ggn sensorik (nyeri dan atau kemunduran sensorik),
kelumpuhan flaccid, ggn reflek
Indirect : atrofi/oedem, kontraktur, kaku sendi,
Combine : deformitas/ggn postur/sikap, koordinasi,
keseimbangan, pola gerak termasuk pola jalan
Functional limitation
Participation restriction
Impairment
Direct :
px sensorik (px derajat nyeri, rasa sentuhan ringan, rasa nyeri, rasa temperatur,
rasa sikap, diskriminasi 2 titik, getar, sensorik tangan: stereognosis, barognosis,
dll),
px kekuatan otot (MMT, dinamometer, metode Holten), px tonus
px reflek fisiologis mungkin reflek patologis
Indirect :
atrofi/oedem dengan anthropometri
Kontraktur dengan tes panjang otot
kaku sendi px ROM dengan goniometer
Combine :
Px postur, keseimbangan, koordinasi, pola gerak, analisa jalan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EMG (electromyography)
Kelistrikan saraf (NCT nerve conduction test, SDC
strength duration curve)
Biofeedback
Laboratorium
Ct.Scan
MRI
dll
Functional limitation
Px fungsi dasar, tes fungsi tangan termasuk dexterita
Participation restriction
Px home assesment, quality of life dll
TEST KHUSUS
Bell’s palsy: ugo fisch
CTS: phalen, tinel, prayer
Ischialgia: SLR/lasseque, neri, bragard, patrick, contra patrick
Nerve Entrapment : nafziger, traksi, kompresi
SKALA UGO FISCH
5 posisi pemeriksaan: diam, mengerutkan dahi, menutup mata, tersenyum dan
bersiul.
4 skala penilaian
0% :zero, asimetri komplit, tak ada gerak volunter
30%:poor, kesembuhan ke arah asimetri
70%:fair, kesembuhan parsial ke arah simetri
100%:normal, simetris komplit
Utk kategori global evaluasi (physician
global evaluation) penilaiannya adalah
jumlah skor (prosenstase) utk lima aspek
penilaian dibagi dengan 5
Oleh
Sabirin Berampu, SST, M.Fis
73
GUILLAIN BARRE SYNDROME (GBS)
Suatu neuropati perifer akut yang menimbulkan kelemahan
anggota gerak yang berkembang selama beberapa hari hingga
4 minggu
75
ETIOLOGI
Infeksi bakterial atau viral, vaksinasi dan lain-lain
intestinal >>
76
KLASIFIKASI
Acute inflammatory demyelinating polyneuropathy (AIDP), acute motor axonal neuropathy (AMAN),
acute motor and sensory axonal neuropathy (AMSAN) dan sindroma Miller Fisher.
77
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
78
PENATALAKSANAAN
Kombinasikan imunoterapi spesifik dan perawatan suportif.
Nyeri pada
89% kasus Nyeri neuropatik : antidepresan (trisiklik dan
GBS serotonin/noradrenalin reuptake inhibitors), obat anti-
epilepsi (gabapentin dan pregabalin) atau lidokain topikal
(untuk regio fokal).
80
REHABILITASI
Program rehabilitasi di
rumah sakit (inpatient) Fisioterapis dan terapis
dan program individual okupasional
di rumah
Range of motion (ROM) (pasif, assistif aktif, aktif atau resistif aktif)
,ADL). 81
TERAPI FISIK
Pasien di kolam
pakaikan berenang berjalan
pelampung
Nyeri
otot
82
Bila kekuatan otot
kembali??
83
Dapat menahan berat badan
dan mulai berjalan
membantu keseimbangan.
balok paralel, diposisikan pada setinggi pinggang. Hal ini memberikan sokongan maksimal saat berjalan
dengan berpegangan pada balok dengan kedua tangan.
Jika keseimbangan membaik, walker beroda dapat digunakan. Pasien mendorong walker ke depan untuk
membantu mereka berjalan.
Perkembangan selanjutnya adalah dengan menggunakan forearm crutches atau langsung ke underarm crutches
dan kemudian dengan tongkat. Tongkat berkaki 4 memberikan stabilitas yang cukup. Bila pasien telah memiliki
keseimbangan dan kekuatan yang cukup, tongkat lurus bisa digunakan.
84
CHEST PHYSICAL THERAPY
Drainase postural, perkusi dada, vibrasi dada, turning, deep breathing exercises dan
coughing. Terapi lain meliputi suctioning, terapi nebulizer dan pemberian obat anti
ekspektoran.
85
CHEST PHYSICAL THERAPY
1. Turning
86
CHEST PHYSICAL THERAPY
2. Coughing
3. Deep breathing
Pasien bisa duduk di kursi atau duduk tegak di tempat tidur dan menarik
nafas maksimal, Kemudian abdomen dikontraksikan dan pasien
87
CHEST PHYSICAL THERAPY
4. Drainase postural.
6. Vibrasi
Dapat dilakukan secara mekanikal atau manual pada saat pasien bernafas dalam.
Bila dilakukan manual, terapis melakukan vibrasi pada tangannya yang diletakkan
di dada pasien dan mengadakan vibrasi secara cepat dengan mangkontraksikan dan
merelaksasikan otot-otot lengan dan bahu saat pasien menghembuskan nafas (diulangi
beberapa kali setiap hari sekitar 5 ekshalasi)
89
Gambar 1. Chest physiotherapy
90
Gambar 2. Posisi untuk drainase postural
91
Gambar 3. molded ankle- foot orthosis (MAFO)
92
Gambar 4 dan 5. Diagram yang menunjukkan efek pergerakan ankle (4) dan
diagram yang menunjukkan siklus gait skematik
untuk mengoptimisasi fungsi ankle-foot orthosis (5).
93
Gambar 6. Velcro strap
94
TERAPI WICARA
Pasien dengan respirator tidak mampu berbicara oleh karena tube ditempatkan ke jalan nafas.
Pasien-pasien ini biasanya dapat berkomunikasi melalui kartu komunikasi (communication cards).
memperbaiki pola bicara dan kejelasan suara, begitu juga dengan merekomendasikan perubahan
95
Terima kasih
96