You are on page 1of 60

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

PENGUJIAN BENIH

BENIH
SEJARAH & PENGOLAHAN
LAPANG
MUSIM & LOKASI
LAPANG

PENANAMAN
ROGUING
PANEN & PROSESING BENIH
PENGAMBILAN
SAMPLE

PENGUJIAN BENIH

RUTIN
LABORATORIUM
KHUSUS

PASCA
SERTIFIKASI

KONDISI BENIH YANG


DIPASARKAN
KEMASAN BENIH

BATAS KADALUARSA

ANALISIS
BENIH

Mengetahui mutu benih


(genetis, fisik, fisiologis)

Memberi sertifikat

Produsen

Pemerintah

Konsumen

Kepastian hukum &


promosi

Kontrol &
standarisasi

Jaminan mutu &


sumber informasi

YANG MELAKUKAN SERTIFIKASI BENIH


BALAI PENGAWASAN &
SERTIFIKASI BENIH (BPSB)
INDONESIA
PRODUSEN BENIH DIBAWAH
PENGAWASAN BPSB
BADAN YANG DIBENTUK
ASOSIASI PRODUSEN BENIH

YANG MELAKUKAN
PENGUJIAN

LEMBAGA SWASTA
INTERNASIONAL
LUAR NEGERI

LEMBAGA YANG DIBENTUK


PEMERINTAH

UNIVERSITAS

PRODUSEN BENIH

PROSESING BENIH
SEED LOT
(Kumpulan benih)
PRIMARY SAMPLE
COMPOSITE SAMPLE
Kumpulan primary sample
SUBMITTED SAMPLE
Sebagian dari composite sampel

SUBMITTED SAMPLE

Resepsionis - BPSB

UJI KADAR AIR BENIH METODE CEPAT

UJI HETEROGENITAS

WORKING SAMPLE

DISIMPAN

KEMURNIAN BENIH

KADAR AIR
BENIH

VIABILITAS
BENIH

VIGOR
BENIH

BERAT 1000
BUTIR

KESEHATAN
BENIH

Metode Pengambilan Working


sample (contoh kerja)
Metode Kue
(pie method)

Metode
mangkuk

(cup method)

Metode
sendok (spoon
method)

Metode
mekanis
(mechanic
method)

WORKING SAMPLE

Ditimbang, kemudian
komponen yang ada dipisahkan

BENIH MURNI

INNERT MATTER

BIJI LAIN

BIJI SPESIES/
VARIETAS LAIN

KOTORAN

BIJI GULMA

TUJUAN PENGUJIAN KADAR AIR BENIH

MENGHITUNG KADAR AIR BENIH

KADAR AIR BENIH BERKAITAN DENGAN :


KUALITAS
BENIH

DAYA
SIMPAN
BENIH

VIABILITAS
BENIH

SERANGAN
HAMA
PENYAKIT

HARGA

SUBMITTED SAMPLE

PENENTUAN KADAR AIR DENGAN METODE CEPAT

WORKING SAMPLE

BENIH HASIL UJI KEMURNIAN BENIH

SAMPLE DITIMBANG

DIGERUS (GRINDING)

DITIMBANG

DIPANASKAN

DITIMBANG DAN DIHITUNG KA. BENIH

METODE PENGUJIAN KADAR AIR BENIH


METODE OVEN

METODE DESTILASI
METODE CALCIUM CARBIDE
VACUUM PHOSPOHORUS PENTOXIDE METHOD

KARL FISCHER METHOD

NEAR INFRA RED SPECTROPHOTOMETER METHOD

ELECTRICAL METHOD

TUJUAN UJI PERKECAMBAHAN


Informasi kebutuhan benih dalam usaha tani

Menilai kualitas benih


Mengetahui laju deteriorasi benih
Menentukan nilai % viabilitas memenuhi batas ambang sesuai
peraturan

Menduga daya simpan benih


Menentukan lama batas kedaluarsa

UJI PERKECAMBAHAN BENIH


WORKING
SAMPLE

BENIH DARI UJI KEMURNIAN


BENIH

400 SAMPLE BENIH

4 X 100 BENIH

8 X 50 BENIH

16 X 25 BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

KECAMBAH
NORMAL

KECAMBAH
ABNORMAL

BENIH KERAS

BENIH SEGAR
TIDAK
BERKECAMBAH

BENIH MATI

PENGUJIAN BENIH
Tujuan : menetapkan (menaksir) nilai setiap contoh dari sejumlah

benih yang diuji selaras dengan kualitas benih


Dengan pengujian, menghindari pemakaian benih berkualitas rendah
mencegah timbulnya kerugian.

Pengendalian kualitas benih meliputi kegiatan:


Analisa Mutu Fisik ( kemurnian, kadar air, bobot 1000 butir) .
Kemurnian (benih murni, spesies lain, gulma dan kotoran)
Analisa Mutu Fisiologis (Daya Perkecambahan dan Vigor)
Analisa Kesehatan
Ukuran dan keseragaman

ANALISA KEMURNIAN BENIH

Benih murni tidak terkontaminasi dengan benih spesies tanaman


lain, biji gulma, benda asing seperti pecahan benih, sekam, lembaran
daun dan partikel tanah

Derajat pencampuran benih dengan benih spesies lain digambarkan


oleh jumlah benih tiap bobot benih yang diuji

Uji juga digunakan untuk menggambarkan tingkat kontaminasi dengan


biji gulma

Pembersihan merupakan salah satu cara paling efektif untuk


meningkatkan kualitas benih

Pengendalian terbaiknya dilakukan di lapang melalui inspeksi dan uji di


lapangan pengujian, karena varietas dapat diidentiifikasi lebih akurat
melalui uji pertumbuhan tanaman dibanding dengan uji benih kering
di laboratorium.

KADAR AIR

Kadar air menggambarkan jumlah kandungan air yang ada


dalam benih
Selama produksi, kaadar air harus dikurangi untuk
menghindari pertumbuhan jamur dan perkembangan
serangga.
Kandungan air benih yang ekstrim rendah dapat menyebabkan
masalah perkecambahan seperti dormansi sekunder

DAYA PERKECAMBAHAN

Menggambarkan persentase benih murni yang menghasilkan


kecambah normal dalam uji laboratorium.
Kecambah tidak normal tidak disertakan dalam persentase
perkecambahan
Perentase perkecambahan menggambarkan potensial
kelompok benih untuk menghasilkan kecambah dibawah
kondisi optimal

VIGOR

Vigor mewakili kemampuan benih untuk menghasilkan kecambah


pada kondisi lapang sub-optimal
Kelompok benih yang memiliki daya kecambah sama mungkin
penampilan saat kondisi sub-optimal akan berbeda, terutama benih
dengan daya kecambah rendah
Vigor benih dapat berkurang akibat kerusakan embrio atau kulit saat
panen dan pengolahan.
Faktor lain adalah lingkungan dan nutrisi tanaman induk, tingkat
kemasakan benih saat panen, ukuran benih, penuaan karena
penyimpanan lama dan patogen.

UKURAN DAN KESERAGAMAN


Pada banyak spesies, benih berukuran kecil dikalahkan

oleh benih ukuran besar, karena akan menghasilkan


bibit ukuran kecil yang kurang kompetitif, mudah
terserang penyakit dan daya hasilnya rendah
Benih yang ukurannya seragam memudahkan dalam
penanaman dengan menggunakan mesin sebar secara
otomatis, mesin tanam dalam barisan secara otomatis

PENGAMBILAN CONTOH BENIH

Langkah pertama sebelum pengujian benih adalah pengambilan

contoh benih.
Tujuan : menyediakan contoh benih yang dapat mewakili
keseluruhan kelompok benih.
Ada 4 macam contoh benih yang dinyatakan dalam peraturan ISTA :

Contoh Primer (Primary sample)


Contoh campuran (Composite sample)
Contoh yang dikirim ke Laboratorium (Submitted sample)
Contoh Uji (Working sample)

Contoh primer : bagian kecil dari benbih yang diambil

dari kelompok benih dalam satu lokasi


Contoh campuran : campuran dari seluruh contoh
primer dari kelompok benih
Contoh yang dikirim ke laboratorium : contoh campuran
yang dikirim ke laboratorium untuk diuji, berasal dari
sebagian contoh campuran
Contoh kerja : sebagian dari contoh yang dikirim ke
laboratorium yang digunakan untuk pengujian.

Alat pengambilan contoh


benih primer (seed trier)

Setelah prosesing, benih yang akan diuji disimpan dalam dua bentuk yaitu di

dalam silo (bulk) atau dalam karung (bags).


Benih dalam SILO :
Ukuran silo tidak lebih dari 10.000 kg, benih ukuran besar tidak lebih dari

20.000 kg dan khusus untuk jagung tidak lebih dari 40.000 kg.
Benih dalam KARUNG
Jika kelompok benih t.d 1-5 karung, setiap karung harus diambil contohnya dan

minimal 5 contoh primer yang harus diambil.


Jika jumlah karung antara 6 30, setiap 3 karung diambil satu contoh dan tidak
boleh kurang dari 5 contoh primer
Jika jumlah karung antara > 30, setiap 5 karung diambil satu contoh dan tidak
boleh kurang dari 10 contoh primer
Jika kelompok benih terdiri atas 6 karung atau kurang, setiap benih harus diambil
contohnya
Jika kelompok benih lebih dari 6 karung, contoh harus diambil dari 5 karung
ditambah 10 % dari sisa karung

Berat silo dan contoh benih


Spesies

Berat mak
dalam Silo
(kg)

Berat contoh minimal (g)

Dkirim ke
lab.oratorium

Contoh kerja
untuk
kemurnian

Contoh kerja
untuk spesies
lain

Arachis hypogaea

20.000

1000

1000

1000

Glycine max L

20.000

1000

500

1000

Sorghum almum

10.000

200

20

200

Trifolium hirtum

10.000

70

70

Zea mays

40.000

1000

900

1000

Pengambilan contoh benih dalam


karung
No

Jml karung dalam kelompok

1
2
3
4
5
6
7
8
9

5
7
10
23
50
100
200
300
400

Jml karung untuk contoh

5
6
6
7
10
15
25
30
30

KELOMPOK BENIH (ISTA, 1966), MEWAKILI TIAP


JUMLAH
SEBAGAI BERIKUT:
BENIH TAN.PANGAN DAN HORTI : UKURAN BENIH =

ATAU > PADI BERAT MAKS KELOMPOK 20.000 KG.


BILA < PADI BERAT MAKS KELOMPOK 10.000 KG
BENIH POHON-POHONAN : UKURAN = ATAU >

FAGUS SPP. BERAT MAKS KELOMPOK 5.000 KG, BILA


< FAGUS SPP BERAT MAKS KELOMPOK 1000 KG

PENGAMBILAN CONTOH KERJA


Pembagi mekanik : benih dimasukkan dalam alat mekanik
yang langsung membagi benih seacara acak dalam beberapa
bagian
Metode pembagi roti (Pie Method) : menyebarkan benih
dalam tempat datar dan membagi benih dalam beberapa bagian
seerti membagi roti
Metode cangkir : menempatkan sejumlah cangkir dan
masing-masing diisi benih secara bergiliran
Metode sendok :mengambil benih secara acak dengan
menggunakan sendok

PEMBAGI MEKANIK

RIFFLE TYPE

GAMET TYPE
BOERNER TYPE

Metode
pembagi roti

Metode cangkir :
masing-masing cangkir diisi benih secara bergantian

UJI MUTU FISIK


TUJUAN : MENGETAHUI MUTU FISIK SUATU

KELOMPOK BENIH YANG MENCAKUP


KEMURNIAN,
KADAR AIR DAN
BERAT 1000 BUTIR BENIH

UJI KEMURNIAN BENIH


CONTOH KERJA DIPISAHKAN MENJADI :
A.BENIH MURNI
Benih murni : bagian contoh kerja yang
dimaksud

mewakili spesies yang

B. BENIH SPECIES LAIN


Spesies lain : spesies selain benih yang dimaksud
C.BIJI GULMA
Biji gulma : persentasi biji yang termasuk dalam kategori gulma
(tanaman pengganggu)
D.BAHAN LAIN/KOTORAN
Kotoran : bahan lain yang termasuk kotoran

PENENTUAN KADAR AIR BENIH


METODA PRAKTIS :
menggunakan electric moisture meter (moisture tester) benih
dimasukkan dalam alat dan langsung terbaca kadar airnya
METODA DASAR :
menggunakan metoda oven pada suhu 105 C atau 130 C sampai
diperoleh berat kering konstan

Seed moisture meter

PENENTUAN BERAT 1000 BUTIR BENIH


Penentuan berat 1000 butir benih dilakukan karena karakter

ini merupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang
tercantum dalam deskripsi varietas

WORKING
SAMPLE

BENIH HASIL UJI


KEMURNIAN BENIH

DIHITUNG
1 X 1000 BUTIR

DIHITUNG
8 X 100 BUTIR

DITIMBANG

Jika koefisien keragaman (KK) berat 100 butir


benih antara 8 ulangan tsb:
- 6,0 untuk benih rumput-rumputan,
- 4,0 untuk benih lainnya,
maka berat 1000 butir benih dapat dihitung
sebagai 10 kali rata-rata berat seluruh
ulangan

PENGUJIAN MUTU FISIOLOGIS BENIH


TUJUAN : UNTUK MENGETAHUI MUTU

FISIOLOGIS SUATU KELOMPOK BENIH,YANG


MENCAKUP
DAYA KECAMBAH,
KEKUATAN TUMBUH,

DAYA SIMPAN DAN


KESEHATAN BENIH

KETENTUAN-KETENTUAN UJI MUTU FISIOLOGIS


BENIH
Analisa dilakukan pada benih murni
Contoh uji 400 butir benih setiap perlakuan dengan ulangan

4, 8 atau 16
Pengamatan uji daya kecambah :
(3x24) jam + (2x24) jam atau

(5x24) jam + (2x24) jam dan

Pengamatan uji kekuatan tumbuh :


4x24 jam atau 6x24 jam

Beda antar ulangan lihat tabel 4.5 dan 4.6 di buku teks

WORKING
SAMPLE

UJI PERKECAMBAHAN BENIH

BENIH DARI UJI KEMURNIAN


BENIH

400 SAMPLE BENIH

4 X 100 BENIH

8 X 50 BENIH

16 X 25 BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

UJI DAYA
KECAMBAH

UJI DIATAS
KERTAS
(UDK)

UJI ANTAR
KERTAS
(UAK)

UJI KEKUATAN
TUMBUH

UJI
KERTAS
DIGULUNG
(UKD)

UJI KERTAS
DIGULUNG
DIDIRIKAN
(UKDD)

UJI KERTAS
DIGULUNG
DIDIRIKAN
DIDALAM
PLASTIK
(UKDDP)

UJI HOPE
DIUBAH
DALAM
PLASTIK
(UHDD)

MEDIA PASIR

UJI PERKECAMBAHAN BENIH

UJI PERKECAMBAHAN

PENGAMATAN KECAMBAH

WAKTU
PENGAMATAN
Setelah
(3x24)
Jam +
(2x24)
Jam

Atau
(5x24)
Jam +
(2x24)
Jam

KRITERIA
KECAMBAH
KECAMBAH
NORMAL

KECAMBAH
ABNORMAL

BENIH
KERAS

BENIH
SEGAR
TIDAK
BERKECAMB
AH

BENIH MATI

METODE UJI DAYA KECAMBAH


Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung Dengan Kertas

Merang
UJI DIATAS KERTAS (UDK)
UJI ANTAR KERTAS (UAK)

UJI KERTAS DIGULUNG (UKD)

Metoda Uji Daya Kecambah Secara Langsung Dengan Substrat

Pasir Atau Tanah


Sebaiknya pasir atau tanah yang akan digunakan disterilkan dulu

PENILAIAN HASIL UJI DAYA KECAMBAH

Evaluasi Dilakukan Setelah (3x24) Jam + (2x24) Jam Atau (5x24) Jam +

(2x24) Jam
Kriteria : Kecambah Normal, Kecambah Abnormal, Benih Mati Atau

Belum Tumbuh

Kecambah normal dan tidak normal

METODA UJI KEKUATAN TUMBUH


UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN (UKDD)
UJI KERTAS DIGULUNG DIDIRIKAN DALAM PLASTIK
UJI HOPPE DIUBAH DALAM PLASTIK (UHDDP)
PLASTIK CELL WOODSTOCK

MEDIA PASIR ATAU TANAH

PENILAIAN HASIL UJI KEKUATAN TUMBUH

Evaluasi dilakukan setelah 4x24 jam atau 6x24 jam

Kriteria : kecambah normal tumbuh kuat, kecambah normal tumbuh

kurang kuat, kecambah abnormal, mati

Kecambah kuat, lemah dan tidak normal

UJI KEKUATAN TUMBUH BENIH

UJI KEKUATAN TUMBUH


BENIH

PENGAMATAN KECAMBAH

WAKTU PENGAMATAN

Setelah
(4x24) Jam

Atau (6x24)
Jam

KRITERIA KECAMBAH

KECAMBAH
NORMAL
TUMBUH KUAT

KECAMBAH
NORMAL
TUMBUH
KURANG KUAT

KECAMBAH
ABNORMAL

BENIH MATI

UJI TETRAZOLIUM
Yaitu suatu cara pengujian daya hidup (viabilitas benih) secara

tidak langsung, dengan mengukur aktivitas metabolisme benih


Bahan : 2,3,5 triphenyl tetrazolium chloride atau bromide
Tetrazolium dikembangkan di jermal oleh LAKON tahun 1940

an.
Embrio yang hidup atau sumbu akar benih akan mengubah
larutan tetrazolium yang tidak berwarna menjadi bahan
berwarna merah yang disebut FORMAZAN.

2,3,5 TRIPHENYL TETRAZOLIUM CLORIDA


(TIDAK BERWARNA)

TRIPHENYL FORMAZAN
(BERWARNA MERAH)

UJI PERKECAMBAHAN
Uji perkecambahan ini tidak secara tepat mewakili penampilan.
Pada kondisi benih yang kualitasnya lebih tinggi penampilannya akan lebih

baik dibanding kelompok benih yang kualitasnya rendah.


Uji perkecambahan akan selalu dilakukan terhadap benih murni.
Dari benih murni yang dicampur secara baik (merata) dihitung sebanyak 400
benih secara acak dalam ulangan yang terdiri atas, 100, 50 atau 25 benih.
Benih diatur dalam jarak yang sama pada substrat yang berair, sehingga
memudahkan untuk evaluasi dan menghindari singgungan antar benih
sebelum dihitung dan dipindah.

PENGHITUNGAN KECAMBAH BENIH


Penghitungan pertama dilakukan saat sebagian besar kecambah
nyata telah berkembang sehingga layak dievaluasi
Kecambah normal dipindah dan dihitung.
Benih busuk dan kecambah yang membusuk juga dipindah untuk

menghindari kontaminasi dan dihitung.


Penghitungan ulang dilakukan saat pelaksanaan uji menurut

prosedur yang sama.


Pada akhir penghitungan juga dicatat jumlah benih keras dan segar
tidak berkecambah.
Jika beberapa benih mulai berkecambah pada akhir pengujian,
maka uji dapat diperpanjang.

SUBSTRAT UJI PERKECAMBAHAN


Substrat yang digunakan dalam uji perkecambahan adalah kertas, pasir dan

tanah, tergantung kepada fasilitas laboratoriumnya, benih dan pencahayaan


untuk pertumbuhan tanaman.
Substrat harus bukan bahan toksin dan relatif bebas dari jamur, mikroba
lain dan spora lain. Iam juga cukup aerasi dan kandungan airnya untuk
perkecambahan.
Semua substrat yang berupa kertas harus porous, tetapi teksturnya baik
sehingga dapat akar kecambah terhindar untuk tumbuh di kertas.
Pasir umum digunakan sebagai substrat untuk benih ukuran besr seperti
serealia, kapri dan kacang-kacangan.

SUBSTRAT UJI PERKECAMBAHAN

Substrat Kertas
Substrat Pasir

Tanah

AIR UNTUK MELEMBABKAN SUBSTRAT


Untuk mengurangi frekuensi pengairan, kelembaban di sekitar

kecambah harus diusahakan maksimum. pH media berkisar 6,0


7,5.
Air kran dapat digunakan untuk membasahi substrat. Air harus

bebas dari keasaman, kebasaan, kontaminasi bahan organik atau


yang lain dan diusahakan didestilasi atau deionisasi.
Pemberian air dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu

basah sehingga aerasi optimal dengan kelembaban sekitar 60 %


dari kapasitas lapang.
Sebagian besar benih menghendaki 50 % dari air jenuh.

LINGKUNGAN PERKECAMBAHAN
Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor kritis dalam laboratorium uji

perkecambahan.
Benih yang berbeda membutuhkan kisaran suhu berbeda meliputi suhu
optimal tertinggi dan perkecambahan suhu teratur dalam waktu uji
pendek.
Kondisi pertumbuhan dapat mempengaruhi kebutuhan suhu dari benih.
Benih mungkin membutuhkan suhu konstan atau berubah-ubah.
Cahaya
Perkecambahan Benih menghendaki cahaya yang bervariasi. Beberapa

benih berkecambahan hanya dalam kondisi gelap, yang lain


membutuhkan cahaya, dan ada yang tidak terpengaruh oleh cahaya.
Kecamabah biasanya disinari dengan cahaya selama 8 jam dalam 24 jam
Cahaya disediakan selama periode suhu tinggi. Intensitas cahaya harus
mendekati 750 1250 lux.

VIABILITAS (DAYA HIDUP) BENIH


Viabilitas atau daya hidup benih mencakup informasi tentang daya

kecambah, kekuatan tumbuh (vigor), kesehatan benih serta daya simpan


benih
Parameter viabilitas benih :
Persentase perkecambahan,
Laju perkecambahan atau Laju kemunculan kecambah

PENGERTIAN VIGOR BENIH


VIGOR BENIH dicerminkan oleh dua informasi tentang

viabilitas yaitu : kekuatan tumbuh dan daya simpan


KEDUA NILAI FISIOLOGI INI menunjukkan kemampuan
benih untuk tumbuh menjadi tanaman normal dan
berproduksi normal pada kondisi biofisik lapang suboptimum
atau setelah benih mengalami suatu periode simpan tertentu

VIGOR

VIGOR GENETIK adalah vigor benih dari galur genetik yang

berbeda
Metoda pengujian : dilihat indikasi fisik kecambah dengan menggunakan

UKDD atau UKDDP


VIGOR FISIOLOGI adalah vigor benih yang dapat dibedakan

dalam galur genetik yang sama


Metoda pengujian :
dilihat indikasi tumbuh akar pada red brick test untuk cekaman kekeringan,
plumula atau koleoptil pada deep soil test terhadap kedalaman tanam,
UHDP untuk cekaman biotik,
warna embrio pada TZ

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN


RENDAHNYA PERSENTASE PERKECAMBAHAN
PENGARUH VARIETAS
PANEN TIDAK TEPAT WAKTU
KERUSAKAN MEKANIS WAKTU PANEN DAN PENGOLAHAN BENIH
PENYIMPANAN BENIH DEKAT BAHAN HERBISIDA ATAU ZPT

KONDISI PENYIMPANAN YANG TIDAK TEPAT, ATAU TERLALU LAMA

DISIMPAN
PERLAKUAN DENGAN BAHAN KIMIA YANG TIDAK TEPAT
KONTAK LANGSUNG DENGAN PUPUK
KERUSAKAN KARENA SERANGAN HAMA SERANGGA, TIKUS ATAU
PENYAKIT CENDAWAN, BAKTERI

UJI VIGOR BENIH


uji vigor lebih condong pada kualitas dibanding uji perkecambahan baku
beberapa kejadian yang mendahului hilangnya perkecambahan dapat

menjadi dasar untuk uji vigor

Tipe Uji Vigor Benih


Uji perkecambahan standar dilaksanakn pada kondisi optimum, akibatnya

saat kondisi lapang mendekati optimum, umumnya hasilnya berkorelasi


baik dengan penampilan di lapang
Jika kondisi lapang sub-optimum, uji perkecambahan standar biasanya

dugaannya terlalu tinggi terhadap penampilan di lapang.

BEBERAPA JENIS UJI VIGOR


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

I.

UJI DINGIN (COLD TEST).


UJI MEMPERCEPAT PENUAAN BENIH (ACCELERATED AGING TEST).
UJI KONDUKTIVITAS (CONDUCTIVITY TEST).
UJI PERKECAMABAHAN DINGIN (COOL GERMINATION TEST).
UJI TINGKAT PERTUMBUHAN BIBIT (SEEDING GROWTH RATE
TEST).
UJI KLASIFIKASI VIGOR BIBIT (SEEDLING VIGOR CLASSIFICATION
TEST).
UJI TETRAZZOLIUM (TETRAZOLIUM TEST).
UJI KECEPATAN PERKECAMBAHAN
(SPEED GERMNATION TEST).
UJI PASIR DAN KERIKIL BATA (BRICK GRIT TEST).

Indek vigor

Jml kec. Normal

X = ------------------- + + ----------------------

Hari hit. pertama

Jml kec. normal


Hari hit. Akhir

(100) (A1 + A2 + .+ An)


Koef. Perkec. = --------------------------------A1T1 + + AnTn
A = jumlah benih yang berkecambah pada hari
tertentu
T = waktu yang berkorespondensi dengan A
n = jumlah hari pada perhitungan akhir

You might also like