Professional Documents
Culture Documents
Margowati Sri, Priyanto Sigit, Wiharyani Mita PDF
Margowati Sri, Priyanto Sigit, Wiharyani Mita PDF
ABSTRACT
Background: The prevalence of hypertension in this study in the elderly amounted to
43.49% in females and 13.97% in males. The management of patients with hypertension
conducted pharmacological and non-pharmacological. The use of pharmacological drugs
are chemically relatively expensive and the use of a lifetime. Using a non-pharmacological
approach to the use of a single herb decoction utilizing avocado leaves and bay leaves, is
found in many areas of research, cheap and known hereditary. Objective: to compare the
effectiveness of herbal therapies and decoction of leaves of avocado with a decoction of the
leaves to the reduction of blood pressure in elderly hypertensive. Methodology: The study
used a pre-post-test two intervention groups with a quantitative approach, determining the
number of samples using purposive sampling. Instruments used in forms filling
demographic data and measurement tensimeter. Data processed by chi-square test and
Mann-Whitney test or non-parametric.
Results: Hypertension in the elderly is a persistent blood pressure that exceeds normal
limits in which the systolic pressure above 160 mmHg and diastolic blood pressure above
90 mmHg. Chi square test results before and after the intervention avocado leaf decoction
showed no relationship or influence. Bay leaf decoction intervention shows the relationship
between a decoction of leaves and decreased pressure. Uji Mann-Whitney p value results in
systolic blood pressure (sig: 0,004) and diastolic blood pressure (sig: 0,004). Based on the
test results, avocado leaves or leaves can lower systolic and diastolic blood pressure. But
the leaves are relatively more stable in lowering blood pressure compared with avocado
leaves. Conclusion: Herbal therapy using decoction of leaves of avocado and bay leaves
can lower the blood pressure of elderly hypertensive. Bay leaf is more effective in lowering
blood pressure than the avocado leaves in lowering blood pressure in elderly
hypertensive. Advice: All health care institutions include material non-pharmacological
therapy or herbal therapy, especially the use of leaves as an antihypertensive as an act of
self-treatment for lowering blood pressure.
234
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
atau terus menerus sehingga melebihi kasus dari 97.398 jumlah lansia yang berkunjung
batas normal dimana tekanan sistolik diatas ke puskesmas se-Kabupaten Magelang (Dinas
160 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 Kesehatan Kabupaten Magelang, 2014).
mmHg (Nugroho W, 2008). Pada wilayah kerja puskesmas
Menua atau menjadi tua merupakan Kecamatan Srumbung didapatkan 1.555
proses alamiah, yang berarti seseorang kasus hipertensi primer pada lansia.
telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu Berdasarkan kasus penderita hipertensi
anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini tertinggi pada jenis kelamin perempuan
berbeda, baik secara biologis maupun dengan total kasus 1.177 (43,49%),
psikologis. Menurut Pasal 1 ayat (2), (3), sedangkan pada laki-laki hanya terdapat
(4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang 378 (13,97%) kasus (Puskesmas
kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut Kecamatan Srumbung, 2014).
adalah seseorang yang telah mencapai usia Penatalaksanaan pasien hipertensi
lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008). dapat dilakukan dengan dua pendekataan
Semakin tua seseorang, cenderung yaitu secara farmakologi dan
semakin berkurang daya tahan fisik dan nonfarmakologi. Penatalaksanaan
daya fikir mereka, oleh karena itu farmakologi untuk hipertensi dilakukan
kesehatan lansia sangat penting untuk lebih dengan pemberian antihipertensi dengan
diperhatikan. Kurangnya perhatian tujuan mencegah komplikasi hipertensi
terhadap kelompok lanjut usia, dapat yang efek samping sekecil mungkin. Jenis
menimbulkan permasalahan yang obat antihipertensi yang sering digunakan
kompleks terhadap lansia tersebut, antara lain diuretik, alfa-blocker, beta-
mengingat bahwa kesehatan merupakan blocker, vasodilator, antagonis kalsium,
aspek sangat penting yang perlu ACE-Inhibitor, angiotensin-II-Blocker
diperhatikan pada kehidupan lanjut usia. (Susilo Y & Wulandari A, 2011).
Oleh karena itu, kesehatan lansia perlu Penggunaan terapi farmakologik dengan
mendapat perhatian khusus dengan tetap menggunakan obat kimia sering
dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menimbulkan efek samping, mahal dan
hidup secara produktif sesuai dengan penggunaan seumur hidup bagi penderita
kemampuannya (Widuri H, 2010). hipertensi. Penatalaksanaan
Hipertensi atau tekanan darah tinggi nonfarmakologis dilakukan dengan cara
masih menjadi masalah kesehatan pada mengatur pola hidup dan terapi non
kelompok lansia diseluruh dunia. Menurut farmakologi pada penderita hipertensi
data Riskesdes 2013, di Indonesia terjadi diantaranya dengan menggunakan terapi
peningkatan prevalensi hipertensi dari herbal yang diyakini rendah efek
7,6% pada tahun 2007 menjadi 9,5% pada samping, mudah dan murah yaitu
tahun 2013 (Rahajeng E, 2013). menggunakan daun alpukat dan daun
Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah salam (Anna Lusia Kus,2011).
menunjukan data kasus tertinggi penyakit Potensi pohon alpukat dan daun salam
tidak menular di Jawa Tengah adalah cukup banyak dan dikenal luas di
hipertensi esensial sebanyak 634.860 masyarakat sebagai tanaman buah,
(72,13%) kasus (Dinas Kesehatan Provinsi penyedap dan herba. Penggunaan daun
Jawa Tengah, 2011). Sedangkan profil alpukat dan daun salam banyak dilakukan
kesehatan Kabupaten Magelang, masyarakat sejak zaman dulu. Sehingga
prevalensi hipertensi essensial di menggunakan daun alpukat dan daun
Kabupaten Magelang adalah 15.540 (16%) salam sebagai bahan obat komplementer
235
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
236
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
diubah seperti pola hidup, pola makan, diseduh, dibuat ekstrak, dan sebagainya.
kebiasaan olah raga dan lain-lain. Penggunaan dengan ramuan berbagai
Terjadinya hipertensi diperlukan peran bahan atau penggunaan bahan tunggal.
faktor risiko tersebut secara bersama - Pada kasus hipertensi penggunaan bahan
sama (common underlying risk factor), tunggal daun alpukat (Persea Americana
dengan kata lain satu faktor risiko saja miller) atau daun salam (Syzygium
belum cukup menyebabkan timbulnya polyanth) dengan cara diseduh atau dibuat
hipertensi. Sehingga kejadian hipertensi ekstrak diyakini sangat bermanfaat.
disebabkan oleh banyak faktor (Arif
Djauhar dkk, 2013). Daun Alpukat
Daun alpukat ini secara empiris
Manajemen Hipertensi menggunakan dipercayai sebagai diuretik yaitu
terapi komplementer non farmakologis. menambah volume urin yang dihasilkan
Mengingat bahwa hipertensi saat urinasi untuk mengurangi tekanan
disebabkan oleh multi faktor maka darah. Kandungan kimia daun alpukat
manajemen hipertensi juga diantaranya saponin, tanin, phlobatanin,
mempertimbangkan berbagai faktor flavanoid, alkaloid, dan polisakarida.
penyebab tersebut. Manajemen Hipertensi Flavonoid pada daun alpukat memiliki
menggunakan terapi komplementer non fungsi menurunkan tekanan darah (Anna
farmakologis dilakukan dengan berbagai Lusia Kus, 2011).
cara, antara lain: 1) terapi relaksasi Kandungan zat aktif yang terdapat di daun
(manajemen stres), 2) teknik masasse alpukat (Persea Americana miller) adalah
dengan Effleurage (Menggosok) , flavonoid dan quersetin. Quersetin
Petrissage (Memijat), Vibration memperlihatkan kemampuan mencegah
(Menggetarkan), dan terapi herbal. proses oksidasi dari Low Densitys alat
Pengobatan non farmakologi vegetative, pada batasnya terdapat daun
merupakan pengobatan terhadap hipertensi berbentuk tunggal dan tersusun dalam
dengan menggunakan bahan-bahan alami bentuk spiral (Revina Lianti, 2014).
atau terapi herbal yang ada di sekitar kita. Mekanisme kerja dari flavonoid untuk
Pengobatan ini biasanya tidak memiliki melancarkan peredaran darah dan
efek samping tetapi pengobatannya tidak mencegah terjadinya penyumbatan pada
bisa secara langsung, perlu kesabaran, pembuluh darah, sehingga darah dapat
ketelatenan, dan manfaatnya akan mengalir dengan normal. Flavonoid juga
kelihatan dalam jangka waktu panjang. mengurangi kandungan kolesterol serta
Namun, pengobatan ini lebih aman, mengurangi penimbunan lemak pada
ekonomis dan disukai banyak orang. dinding pembuluh darah. Cara kerja daun
Terapi Herbal alpukat dengan mengeluarkan sejumlah
Penggunaan bahan alam pada berbagai cairan dan elektrolit maupun zat-zat yang
penyakit dikenal luas oleh masyarakat. bersifat toksik. Dengan berkurangnya
Bahan-bahan alami yang terbukti ampuh jumlah air dan garam di dalam tubuh maka
untuk mengobati hipertensi antara lain pembuluh darah akan longgar sehingga
belimbing, ketimun, daun sledri, daun tekanan darah perlahan-lahan mengalami
alpukat, daun salam, dan lain-lain. penurunan (Anna Lusia Kus, 2011).
Pemanfaatan bahan herbal untuk Penggunaan ekstrak daun alpukat
pengobatan dilakukan dengan berbagai untuk hipertensi dengan cara direbus.
cara seperti dikonsumsi langsung, Daun alpukat yang diperlukan untuk
237
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
238
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
239
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
Tabel 1: Uji Hubungan Rebusan Daun Alpukat Terhadap Ef ektivitas Tabel 2: Uji Hubungan Reb usan Daun Salam
Penurunan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Intervensi Terhadap Efektivi tas Penurunan Tekanan Darah Sebelum dan Setelah In tervensi
Mean Sistol T e kanan Mean Diastol Tekan an Tekanan
T e ka nan Mean Sisto l Mean Diastol
Hari Sig nilai Darah Sig nilai
Da rah Sistol Sebelum Sesudah Sebelum Sesuda h
Hari Darah Sig n ilai Darah Sig nilai
Diastol
Sisto l Seb elum Sesu dah Diastol Seb elu m Sesud ah
160 0 159, 29 100 98,33 95
1 0,000* 0,039* 160 0 160 100 99,03 95,81
>160 177, 79 176, 78 > 100 112,5 110 1 0,000* 0,013*
>160 179,71 175,27 > 100 1 13,33 110
160 157, 94 156,1 100 92,58 92, 81
2 0,000* 0,021* 160 1 60 158,89 100 95,87 94,41
>160 176, 76 174, 29 > 100 110 110 2 0,000* 0,003*
160 158,003 155,002 100 95 95, 63
>160 174,27 172,19 > 100 110 0
3 0, 104 0,000* 160 158,89 157,22 100 92,65 90,59
>160 174, 39 171, 42 > 100 110 110 3 0,000* 0,000*
160 157, 32 156, 55 100 95,45 93, 82 >160 171,62 168,5 > 100 0 0
4 0,002* 0,025*
>160 171, 33 169, 14 > 100 110 0 160 1 59 157,19 100 93,53 88,53
4 0,214 0,003*
160 158,4 155,4 100 95,31 92, 35 >160 167,87 168,5 > 100 0 0
5 0,002* 0,026*
>160 169, 86 167, 22 > 100 110 0 160 159,26 156,3 100 93,94 90,2
5 0,002* 0,001*
160 157, 23 156,1 100 93,24 90, 29 >160 1 68 168,5 > 100 110 0
6 0,000* 0,032*
>160 169, 75 168, 33 > 100 0 0 160 156,23 151,74 100 91,47 87,65
6 0,009* 0,012*
160 154, 65 151, 56 100 92,06 88, 82 >160 1 68 0 > 100 0 0
7 0,043* 0, 419
>160 167,5 0 > 100 0 0 160 152,59 149,09 100 88,24 84,41
7 0,959 0,713
Sumber: Data Primer Diolah, 2015 >160 0 0 > 100 0 0
umber: Data primer Diolah , 2015
240
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
Berdasarkan tabel 3 dapat di lihat bahwa tekanan darah diastol (pada hari ke-3). Jika
ada perbedaan efektivitas rebusan daun di lihat secara praktis rerata tekanan darah
alpukat dan rebusan daun salam dalam sistol hari ke-1 intervensi rebusan daun
menurunkan tekanan darah pada lansia alpukat sebesar 173,76 dan hari ke-7
hipertensi. Rebusan daun salam lebih sebesar 151,56. Sedangkan pada intervensi
efektif untuk menurunkan tekanan darah rebusan daun salam pada hari ke-1sebesar
sistol pada lansia hipertensi. Hal tersebut 174,06 dan pada hari ke-7 sebesar 149,09.
dapat di lihat dari rerata tekanan darah Rerata tekanan darah diastol rebusan daun
sistol pada mayoritas responden setelah alpukat hari ke-1 sebesar 95,88 dan hari ke-
diberikan rebusan daun salam hari ke-1 7 sebesar 88,82 dan rerata tekanan darah
yaitu 175,27 > 160 artinya hipertensi . Pada diastol rebusan daun salam pada hari ke-1
hari ke-7 terjadi penurunan tekanan darah sebesar 97,06 dan hari ke-7 sebesar 84,41.
dengan rerata tekanan darah sistol 160 Dapat di lihat bahwa selisih rerata
(Normal) sebesar 149,09. Mayoritas rerata tekanan darah sistol pada intervensi
tekanan darah sistol pada intervensi rebusan daun salam hari ke-1 dan hari ke-7
rebusan daun alpukat pada hari ke-1 sebesar 24,97. Sedangkan selisih rerata
sebesar 176,78 dan terjadi penurunan rerata tekanan darah sistol pada intervensi
tekanan darah selama 7 hari pemberian rebusan daun alpukat hari ke-1 dan hari ke-
rebusan daun alpukat dengan mayoritas 7 sebesar 22,2. Selisih rerata tekanan darah
rerata tekanan darah sistol hari ke-7 sebesar diastol pada intervensi rebusan daun salam
151,56 160 artinya normal. hari ke-1 dan hari ke-7 sebesar 12,65.
Efektivitas Rebusan Daun Alpukat dan Sedangkan selisih rerata tekanan darah
Rebusan Daun Salam Untuk Penurunan diastol pada intervensi rebusan daun
Tekanan Darah. alpukat hari ke-1 dan hari ke-7 sebesar
Perbedaan tekanan darah sebelum dan 7,06. Jadi dapat disimpulkan bahwa
setelah diberikan rebusan daun alpukat dan rebusan daun salam lebih efektif untuk
rebusan daun salam pada hari 1 hingga hari menurunkan tekanan darah sistol pada
7 dengan uji Mann-Whitney dapat di lihat lansia hipertensi.
pada tabel di bawah ini : Uji signifikasi p: 0,000 < 0,05 untuk
tekanan darah sistol terlihat pada hari ke-6
Tabel 4: Efektivitas P erbedaan Rebusan Daun Alpukat dan Daun Salam
Terhadap Tekanan Darah Sebelum dan Setelah Intervensi
dan p: 0,004 < 0,05 hari ke-7 untuk
Mean Sistol Mean Diastol intervensi daun alpukat dan daun salam
Tindakan Daun Daun P value Daun Daun P value yang bermakna bahwa intervensi dapat
Alpukat Salam Alpukat Salam
Hari 1 173,76 174,06 0,909 95,88 97,06 0,681
menurunkan tekanan darah sistol pada
Hari 2 164,12 165,15 0,373 93,82 94,41 0,624 lansia hipertensi. Sedangkan signifikasi p:
Hari 3 164,18 161,41 0,195 96,47 90,59 0,001*
Hari 4 161 157,79 0,071 93,82 90,88 0,103
0,001 < 0,05 untuk tekanan darah diastol
Hari 5 158,53 157,74 0,612 92,35 90,29 0,208 terlihat pada intervensi hari ke-3 dan p:
Hari 6 157,18 151,74 0,000* 90,29 87,65 0,167
Hari 7 151,56 149,09 0,004* 88,82 84,41 0,004*
0,004 < 0,05 pada hari ke-7.
Sumber:Data Primer diolah,2015
PEMBAHASAN
Pada tabel 4 secara statistik Pada penelitian yang menggunakan
penurunan rerata tekanan darah pada subyek manusia dimungkinkan terjadi bias
intervensi rebusan daun alpukat dan salam karena sulit untuk mengkontrol semua
tidak stabil dalam menurunkan tekanan faktor yang mempengaruhi dan terutama
darah namun mempunyai kemaknaan atau yang menggunakan alat. Oleh sebab itu
pengaruh lebih cepat dalam menurunkan maka kalibrasi dan penyamaan persepsi
241
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
dalam penggunaan alat pengukuran mutlak terkontrol, sehingga dapat memicu naikya
diperlukan. Seluruh responden patuh tekanan darah. Responden yang
dalam mengkonsumsi rebusan daun mempunyai tekanan darah tinggi mayoritas
alpukat, namun terdapat permasalahan berjenis kelamin perempuan dan yang
dengan kestabilan responden dalam berusia > 60 tahun hal ini sesuai teori
mengkonsumsi rebusan. Hal tersebut bahwa faktor hipertensi dipengaruhi oleh
dikarenakan selama penelitian kondisi jenis kelamin karena perempuan setelah
kehidupan sosial masyarakat mayoritas usia 55 akan kehilangan hormon estrogen
petani sedang dalam musim panen padi, yang bersifat mencegah hipertensi dari
hajatan pernikahan, dan orang meninggal. pada laki-laki.
Kehidupan sosial budaya di tempat Menurut Maryam, dkk.(2008), aktivitas
penelitian memiliki interaksi sosial yang lansia perempuan sering dikaitkan dengan
tinggi, bila terdapat acara pernikahan perubahan hormone estrogen setelah
maupun orang meninggal, masyarakat menopause. Peran hormon estrogen untuk
mengadakan kegiatan hajatan, jagongan meningkatkan kadar HDL yang merupakan
selama tujuh hari sebelum pernikahan, dan faktor pelindung dalam pencegahan
tahilan sampai tujuh hari setelah kematian. terjadinya proses aterosklerosis. Efek
Hal tersebut tersebut menjadi faktor perlindungan hormone estrogen dianggap
penyebab ketidakajegan responden dalam sebagai adanya imunitas wanita pada usia
mengkonsumsi rebusan daun alpukat premenopause. Pada premenopause,
maupun daun salam. Selain itu ketidak wanita mulai kehilangan sedikit demi
ajegan disebabkan karena responden yang sedikit hormone estrogen yang selama ini
lupa, dan keluarga tidak ada yang melindungi pembuluh darah dari
mengingatkan untuk mengkonsumsi kerusakan. Proses ini terus berlanjut
rebusan sesuai ketentuan, walaupun namun dimana terjadi perubahan kuantitas
demikian seluruh responden masuk dalam hormon estrogen sesuai dengan umur
kategori patuh dalam mengkonsumsi wanita secara alami. Umumnya, proses ini
karena seluruh responden mengkonsumsi mulai terjadi pada wanita umur 45-55
rebusan lebih dari 7x (8-14 kali) atau lebih. tahun.
Keajegan dan materi intervensi Temuan dalam penelitian ini
konsumsi rebusan disiapkan peneliti guna menunjukkan bahwa rendahnya
menjaga kwalitas dan dosis rebusan. pendidikan, kurangnya pengetahuan
Pengukuran tekanan darah dilakukan pagi menjadi salah satu pemicu terjadinya
hari sekaligus pemberian intervensi penderita hipertensi di daerah Penelitian.
rebusan sesuai kelompok perlakuan, sore Tingkat pendidikan yang rendah mayoritas
hari dilakukan pengukuran tekanan darah SD menyebabkan masyarakat tidak
lagi. mengetahui tentang penyakit hipertensi,
Responden secara alami aktif bahaya dan komplikasi, cara pencegahan,
melakukan kegiatan harian seperti panen pola hidup yang baik, dan hal lain yang
padi, kegiatan sosial budaya. Kegiatan menimbulkan penyakit hipertensi.
harian mayoritas dilakukan oleh Pendidikan yang rendah akan
perempuan yang juga mayoritas responden menghasilkan pengetahuan yang rendah
26 orang (76.5%) untuk intervensi daun pula.(Notoatmojo, 2010)
alpukat dan 25 orang (73.5%). Kegiatan Pada penelitian ini sebagaian besar 16
tersebut menimbulkan kelelahan, pola (47,1%) untuk intervensi daun alpukat dan
makan yang kurang baik dan tidak 22 responden (64,7%) mempunyai riwayat
242
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
penyakit hipertensi, dan sebagian kecil karena kelelahan, stress, banyak pikiran,
disertai dengan penyakit asam urat. Hal ini dan tidak bisa istirahat dengan cukup,
disebabkan karena kebiasaan responden sehingga faktor faktor tersebut menjadi
makan makanan berlemak seperti makanan penyebab naik dan turunnya tekanan
yang bersantan, gorengan, dan pola makan darah.
yang tidak baik sehingga memicu Penelitian Ismiyati (2013) menyatakan
terjadinya obesitas hingga menyebabkan bahwa daun alpukat memiliki aktifitas
terjadinya asam urat tinggi. Kegiatan antioksidan dan membantu dalam
sosial budaya masyarakat membantu mencegah atau memperlambat kemajuan
dalam kegiatan hajatan pernikahan, berbagai oksidatif stres yang berhubungan
kematian atau kegiatan sosial lainnya dengan penyakit. Konsumsi ekstrak daun
menyebabkan responden tidak bisa alpukat diketahui dapat menurunkan
mengontrol pola makan, dan tidak tekanan darah pada penderita hipertensi
mengingat pantangan makanan sehingga secara signifikan, menurunkan kadar
memicu naiknya tekanan darah. glukosa darah serta dapat menurunkan
1. Hubungan Efektivitas Rebusan Daun kadar ureum dan kreatinin pada ginjal.
Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Darah Sebelum dan Setelah Intervensi Ojewole, dinyatakan bahwa daun alpukat
Pemberian rebusan daun alpukat berkontribusi terhadap penurunan tekanan
mempunyai nilai signifikasi <0,05, artinya darah melalui efek vasorelaksan yang
terdapat pengaruh rebusan daun alpukat dimilikinya. Daun alpukat memiliki
dalam menurunkan tekanan darah. Namun kandungan kalium yang tinggi. Kalium
pada hari ke-3 nilai sig > 0,05 artinya diperlukan untuk keseimbangan elektrolit
tidak ada pengaruh rebusan daun alpukat dan mengontrol tekanan darah. Hal ini
dalam menurnkan tekanan darah sistol dapat menjadi dasar penggunaan daun
pada hari ke-3. Sedangkan nilai sig alpukat untuk menyembuhkan tekanan
tekanan darah diastol pada hari ke-1 darah tinggi.
hingga hari ke-6 adalah < 0,05 artinya ada Senyawa kimia dalam daun alpukat
pengaruh rebusan daun alpukat dalam yang telah diketahui berperan aktif dalam
menurunkan tekanan darah diastol, mekanisme antihipertensi antara lain
sedangkan pada hari ke-7 nilai sig tekanan flavonoid, saponin dan alkaloid. Flavonoid
darah diastol > 0,419 artinya tidak ada merupakan salah satu golongan fenol
pengaruh dalam menurunkan tekanan terbesar yang berada di alam. Senyawa
darah diastol. Hari ke-3 intervensi tidak tersebut dapat melindungi tubuh dari
berpengaruh dalam penurunan tekanan radikal bebas melalui mekanisme
darah sistol dan hari ke-7 tidak ada antioksidan. Flavonoid mampu
pengaruh dalam penurunan tekanan darah memperbaiki fungsi endotel dan
diastol. Pemberian rebusan daun alpukat menghambat agregasi platelet. Efek ini
(Persea Americana Mill) yang mulai merupakan keuntungan flavonoid pada
diberikan hari ke-1 kepada penderita resiko penyakit kardiovaskuler
hipertensi usia 60 tahun ke atas, (Hikayati.dkk.2013).
memberikan efek yang bermakna terhadap
penurunan tekanan darah sistol dan diastol 2. Hubungan Efektivitas Rebusan Daun
pada hari berikutnya, meskipun terjadi Salam Terhadap Penurunan
penurunan dan kenaikan pada hari tertentu. Tekanan Darah Sebelum dan Setelah
Hal tersebut sesuai pernyataan responden Intervensi
243
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
244
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
245
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
246
ISSN 2407-9189 The 3rd Universty Research Colloquium 2016
247
Universty Research Coloquium 2016 ISSN 2407-9189
248