HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN ASIDI ALKALIMETRI

PENETAPAN KADAR THIAMINE HCL

4.1. Standarisasi Larutan Standar NaOH 0,1 N

Titrasi larutan standar asam oksalat dengan NaOH 0,1 N
Larutan asam oksalat yang digunakan : 0,1 N
Indikator :phenolpthalein

VOLUME NaOH (ML) PENGAMATAN KESIMPULAN

Volume 1 (V1) 19,8 ml Merah jambu Titik akhir titrasi (TAT)

Volume 2 (V2) 19,8 ml Merah jambu Titik akhir titrasi (TAT)

Volume 3 (V3) 19,6 ml Merah jambu Titik akhir titrasi (TAT)

a. Perhitungan normalitas rata-rata NaOH

Diketahui :N asam oksalat = 0,1 M x valensi asam oksalat
= 0,1 M x 2
= 0,2 N
V asam oksalat = 10 ml
V NaOH (1) = 19,8 ml
V NaOH (2) = 19,8 ml
V NaOH (3) = 19,6 ml
Ditanya : normalitas rata-rata NaOH?
Jawab :
Grek asam (asam oksalat) = grek basa (NaOH)
N asam oksalat x V asam oksalat = N NaOH x V NaOH

( )
=

Titrasi I :

( )
(1) =
(1)

(0,2 10 )
=
19,8

= 0,1010

Titrasi II :

( )
(2) =
(2)

(0,2 10 )
=
19,8

= 0,1010

Titrasi III :

( )
(3) =
(3)

(0,2 10 )
=
19,6

= 0,1020
 b. Standar Deviasi (SD) normalitas NaOH
N NaOH
TITRASI N NaOH (x) RATA-RATA x-y (x-y)2
(y)
I 0,1010 N -0,0003 9 X 10-8
II 0,1010 N 0,1013 N -0,0003 9 X 10-8
III 0,1020 N 0,0007 4,9 X 10-7

(x-y)2 6,7 X 10-7

( )
() =
1

6,7 X 107
=
2

= 5,78 104

Normalitas NaOH rata-rata = 0,1013 N 5,78 x 10-4N

4.2. Penetapan Kadar Thiamin HCl

Larutan standar NaOH yang digunakan : 0,1 N
Indikator : phenolpthalein
Bobot 25 tablet Thiamine HCl yang digerus = 4,9739g

VOLUME NaOH (ML) PENGAMATAN KESIMPULAN

Volume 1 (V1) 0,2 ml Merah jambu Titik akhir titrasi (TAT)

Volume 2 (V2) 0,3 ml Merah jambu Titik akhir titrasi (TAT)

Volume 3 (V3) 0,4 ml Merah jambu Titik akhir titrasi (TAT)

a. Perhitungan kadar Thiamine HCl
Diketahui :BM Thiamine HCl = 337,27 gram/ml

N NaOH rata-rata = 0,1013N

 V NaOH (1) = 2 x 10-4 liter

V NaOH (2) = 3 x 10-4 liter

V NaOH (3) = 4 x 10-4 liter

Ditanya : kadar Thiamine HCl?

Jawab :

Grek asam (Thamine HCl) = grek basa (NaOH)

N Thiamine HCl x V Thiamine HCl = N NaOH x V NaOH

Massa Thiamine HCl I :

(1)
(1) =

4
337,27 0,1013 2 10
=

1

= 6,83 103 = 6,83

Massa Thiamine HCl II :

(2)
(2) =

4
337,27 0,1013 3 10
=

1

= 0,01024 = 10,24

Massa Thiamine HCl III :

(3)
(3) =

4
337,27 0,1013 4 10
=

1

= 0,01366 = 13,66

b. Kadar sampel Thiamine HCl =
4973,9
= 100

= 49,739
c. Massa sampel =kadar x volume

= 49,739 10
= 497,39 mg
1
d. % kadar Thiamine HCl 1 = 100%

6,83
= 497,39 100%

= 1,373 %

2
% kadar Thiamine HCl 2 = 100%

10,24
= 497,39 100%

= 2,058 %

3
% kadar Thiamine HCl 3 = 100%

13,66
= 100%
497,39

= 2,746 %

e. Standar Deviasi (SD) kadar Thiamine HCl

Kadar thiamin (x) = 100%

KADAR KADAR
TITRASI THIAMINE RATA- x-y (x-y)2
(x) RATA (y)
I 1,37% b/b -0,68% b/b 0,4624% b/b
II 2,05% b/b 2,05% b/b 0 0
III 2,74% b/b 0,69% b/b 0,4761% b/b

(x-y)2 0,9385% b/b

 ( )
() =
1

0,9385
=
2

= 0,685% /

Kadar Thiamine HCl rata-rata = 2,05 % b/b 0,685% b/b

Pembahasan

Yang harus diisi adalah

1. Mengapa pembuatan larutan harus menggunakan air bebas CO2?

2. Mengapa NaOH yang digunakan harus distandarisasi? Apa yang digunakan utk
standarisasi NaOH pada praktikum ini?
3. Mengapa PP yang digunakan sebagai indikator pada praktikum ini?
4. Mengapa titrasi dilakukan sebanyak 3 kali?
5. Jelaskan reaksi yang terjadi pada saat standarisasi dan penetapan kadar thiamin HCl?
6. Bahas standar deviasi yang kalian dapat? Apakah telah sesuai dengan standar (tidak
lebih dari 2%) ? Atau terlalu besar? Jika terlalu besar jelaskan alasannya