You are on page 1of 11

Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI

SARI KUSUMA DEWI


AGUS FRIANTO
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
Kampus Ketintang Surabaya 60231
E-mail: k.dsari@yahoo.co.id

Abstract : The Increasing of the number of companies competing for


the maximum profit make a company’s management concern of the
performance of their employees. One of the way is by establishing a
good work environment and motivationate. Thus a company can
compete in this globalization era. This study aims to examine and
analyze whether the effect of work environment on employee
performance through motivation studies at the Department of Apron
Move Control PT. Angkasa Pura I (Persero) Branch Juanda
International Airport. The Sampling techniques is using saturated
sampling techniques with thirty eight respondents. Methods of
statistical analysis used Partial Least Square (PLS) PLS with SMART
PLS software. Based on causality test found a significant positive
effect of work environment on employee performance and motivation.
Motivation positive and significant effect on the performance of
employees.
Keywords: work environment, motivation, employee performance.
PENDAHULUAN bahwa dari keempat komponen dasar
suatu organisasi yang terdiri dari
Melihat tujuan perusahaan
sumber daya manusia (people),
untuk memperoleh profit yang
teknologi (technology), prosedur kerja
semaksimal mungkin. Sudah
(task), dan struktur organisasi
sepatutnya perusahaan melihat
(organization structure), maka
kinerja karyawannya. Baik
manusia merupakan komponen yang
perusahaan jasa maupun
paling penting.
perusahaan manufaktur keduanya
Sumber daya manusia adalah
harus menciptakan kinerja karyawan
aset yang paling penting dalam
yang tinggi demi mencapai tujuan
sebuah perusahaan atau organisasi.
perusahaan tersebut. Tidak hanya
Karyawan dapat menjadi potensial
mencapai, sebuah perusahaan yang
jika dikelola dengan baik dan benar,
memiliki kinerja karyawan yang tinggi
tetapi akan menjadi beban jika tidak
dan sangat berkualitas akan mampu
benar mengelola. Kualitas sumber
mengembangkan perusahaan
daya manusia akan menjadi
tersebut untuk bersaing di dalam
kekuatan untuk manajemen dan
persaingan bisnis global. Sehingga
mendukung kinerja perusahaan atau
sangat jelas terlihat bahwa salah satu
organisasi yang mencapai tujuan
faktor kesuksesan sebuah
baik. (Agusthina Risambessy, dkk,
perusahaan di dalam persaingan
2012).
bisnis global adalah sumber daya
Menciptakan sumber daya
manusia.
manusia yang sangat berkualitas dan
Hal ini dapat diperkuat
berdaya guna, sebuah perusahaan
dengan pendapat Tohardi (Made
harus menciptakan kondisi
Yuniari, dkk, 2009) yang menyatakan
lingkungan kerja yang baik, secara

1055 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

fisik maupun non fisik. Sehingga apa kelompok. Sedangkan Ahyari (2005)
yang menjadi tujuan perusahaan juga mengemukakan bahwa
tersebut dapat tercapai dengan lingkungan kerja adalah suatu
maksimal. Dan dapat dikaitkan lingkungan dimana para karyawan
apabila seorang karyawan telah tersebut melaksanakan tugas dan
merasakan kondisi lingkungan kerja pekerjaannya sehari – hari.
yang baik, maka motivasi pada diri Saydam (2000)
karyawan untuk bekerja akan mengemukakan bahwa lingkungan
meningkat dan dapat menghasilkan kerja adalah keseluruhan sarana dan
kinerja yang baik. prasarana kerja yang ada di sekitar
Kondisi lingkungan kerja yang karyawan yang sedang melakukan
terdapat pada PT. Angkasa Pura I pekerjaan yang dapat mempengaruhi
Juanda khususnya pada Dinas Apron pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Move Control ini terlihat kurang Sedangkan Parlinda (Salwa Hayati
begitu nyaman. Karena melihat tugas Hasan,dk, 2012) menjelaskan bahwa
dan kewajiban yang dibebankan kondisi kerja adalah keadaan dimana
karyawan Dinas Apron Move Control tempat kerja yang baik meliputi fisik
ini butuh kondisi kerja yang atau non fisik yang dapat
menyenangkan dan nyaman, tugas memberikan kesan menyenangkan,
dan kewajiban yang dibebankan aman, tentram dan lain sebagainya.
pada karyawan Dinas Apron Move Berdasarkan beberapa
Control ini butuh kejelihan dan definisi yang dikemukakan maka
ketelitian, karena tugasnya sendiri yang dimaksud dengan lingkungan
yang berhubungan langsung dengan kerja adalah segala sesuatu yang
pemarkiran pesawat terbang. berhubungan langsung dengan
Sehingga kondisi kerja yang baik karyawan atau pekerja. Baik secara
sangat diharapkan karyawan selama fisik maupun non fisik yang
menjalankan tugas dan mempunyai dampak langsung
kewajibannya. kepada para pekerja atau karyawan
Tujuan dari penelitian adalah terhadap tugas – tugas yang
untuk mengetahui pengaruh diberikan oleh perusahaan.
lingkungan kerja terhadap kinerja Menurut Ernawati dan
karyawan, pengaruh lingkungan kerja Ambarini (2010) indikator – indikator
terhadap motivasi kerja karyawan, yang digunakan untuk mengukur
pengaruh motivasi kerja karyawan lingkungan kerja adalah kesehatan
terhadap kinerja karyawan, dan dan vitalitas, lingkungan fisik,
pengaruh lingkungan kerja terhadap peralatan, budaya organisasi, dan
kinerja karyawan melalui motivasi. keamanan. Sedangkan menurut
Sedarmayanti (2001) ukuran indikator
KAJIAN PUSTAKA lingkungan kerja antara lain
pewarnaan, penerangan, udara,
Lingkungan Kerja suara bising, ruang gerak,
keamanan, kebersihan, struktur kerja,
Sedarmayanti (2001) beban kerja, kerjasama antar
mengemukakan bahwa Lingkungan kelompok, perhatian pemimpin, dan
kerja adalah keseluruhan alat kelancaran komunikasi. Penelitian ini
perkakas dan bahan yang dihadapi, menggunakan ukuran indikator dari
lingkungan sekitarnya dimana Sedarmayanti (2001) yaitu:
seseorang bekerja, metode kerjanya, pewarnaan, penerangan, udara,
serta pengaturan kerjanya baik suara bising, ruang gerak,
perseorangan maupun sebagai

1056 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

keamanan, kebersihan, struktur kerja, pendidikan, keinginan dan harapan


beban kerja, kerjasama antar pribadi, kebutuhan. Dan dalam teori
kelompok, perhatian pemimpin, dan Herzberg (Notoatmodjo, 2009)
kelancaran komunikasi. mengemukakan bahwa cara terbaik
untuk memotivasi individu adalah
Motivasi dengan memenuhi kebutuhan tingkat
tingginya, meliputi prestasi,
Robbins (2003) menjelaskan penghargaan, tanggung jawab,
bahwa motivasi adalah kesediaan kesempatan untuk maju, pekerjaan
untuk mengeluarkan tingkat upaya itu sendiri, kondisi kerja fisik,
yang tinggi untuk tujuan organisasi hubungan interpersonal, kebijakan
yang dikondisikan oleh kemampuan perusahaan, pengawasan, gaji, dan
upaya itu dalam memenuhi beberapa keamanan. Indikator yang digunakan
kebutuhan individual. Dan yaitu menggunakan teori Herzberg
Notoatmodjo (2009) juga (Notoatmodjo, 2009) antara lain
mengemukakan bahwa Motivasi prestasi, penghargaan, tanggung
adalah suatu alasan (reasoning) jawab, kesempatan untuk maju,
seseorang untuk bertindak dalam pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja
rangka memenuhi kebutuhan fisik, hubungan interpersonal,
hidupnya. kebijakan perusahaan, pengawasan,
Winardi (2001) menjelaskan gaji, dan keamanan.
bahwa motivasi kerja adalah suatu
kekuatan potensial yang ada dalam Kinerja
diri seseorang manusia yang dapat
dikembangkannya sendiri atas Usman (2009) yang
dikembangkan oleh kekuatan luar menyebutkan kinerja merupakan
yang pada intinya berkisar sekitar suatu usaha yang dilakukan dalam
imbalan moneter dan non moneter rangka mencapai prestasi kerja yang
yang dapat mempengaruhi lebih baik dalam satuan waktu yang
hasil/kinerjanya secara positif atau telah ditentukan dengan kriteria
secara negatif, hal mana tergantung tertentu pula. Satuan waktu yang
pada situasi dan kondisi yang ditentukan bisa satu tahun, dua
dihadapi orang yang bersangkutan. tahun, bahkan lima tahun atau lebih.
Berdasarkan beberapa Kriteria ditentukan oleh persyaratan
definisi yang dikemukakan, dapat yang telah ditetapkan oleh pihak
disimpulkan bahwa motivasi berwenang yang mengadakan
merupakan segala sesuatu yang penilaian atau pengukuran kinerja.
timbul atau terjadi karena adanya Moeheriono (2009) juga
faktor – faktor, baik faktor dari dalam mendefinisikan kinerja merupakan
maupun dari luar. Yang gambaran mengenai tingkat
menyebabkan seseorang untuk pencapaian pelaksanaan suatu
segera bertindak ke dalam hal positif. program kegiatan atau kebijakan
Menurut Saydam (2000) dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
ukuran indikator motivasi terdiri dari visi , dan misi organisasi yang
lingkungan kerja yang dituangkan melalui perencanaan
menyenangkan, tingkat kompensasi, strategis suatu organisasi.
supervisi yang baik, adanya Mangkunegara (2005)
penghargaan dan prestasi, status menjelaskan bahwa kinerja adalah
dan tanggung jawab, tingkat prestasi atau kemampuan yang
kematangan pribadi, tingkat dicapai oleh seseorang dalam

1057 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

melaksanakan tugasnya sesuai baik maka hal tersebut dapat


dengan tanggung jawab yang memacu timbulnya rasa puas dalam
diberikan kepadanya dan sesuai diri karyawan yang pada akhirnya
dengan standar kerja yang ditetapkan dapat memberikan pengaruh positif
untuk mencapai suatu tujuan di terhadap kinerja karyawan. Begitu
dalam organisasi. Robbins (2006) juga sebaliknya, apabila kondisi kerja
menjelaskan bahwa Kinerja buruk maka karyawan tidak akan
karyawan (Employee Performance) mempunyai kepuasan dalam bekerja.
adalah tingkat terhadap mana Dalam penelitian yang dilakukan oleh
karyawan mencapai persyaratan – Anak Agung Ngurah BD, dkk (2012)
persyaratan pekerjaan. menunjukkan hasil bahwa lingkungan
Berdasarkan beberapa kerja memiliki pengaruh yang
definisi yang dikemukakan, maka signifikan terhadap kinerja karyawan.
dapat disimpulkan kinerja merupakan Saydam (2000)
suatu hasil kerja yang diperoleh dari menggelompokkan faktor eksternal
tingkat pencapaian pelaksanaan (karakteristik organisasi) dan internal
sesuai dengan visi dan misi yang (karakteristik pribadi) yang
diberlakukan di perusahaan. mempengaruhi motivasi, dan
Menurut Hasibuan (2006) lingkungan kerja merupakan salah
menunjukkan bahwa terdapat satu faktor eksternal yang dapat
beberapa ukuran indikator yang mempengaruhi motivasi kerja
dinilai untuk mengetahui kinerja karyawan. Dan penelitian yang
karyawan yaitu kesetiaan, hasil kerja, dilakukan oleh Suprihatmi dan
kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, Sulistyaningsih (2006) yang
kerjasama, kepemimpinan, menunjukkan hasil bahwa terdapat
kepribadian, prakarsa, dan tanggung pengaruh positif dan signifikan antara
jawab. Sedangkan menurut lingkungan kerja dengan motivasi
Moeheriono (2009) ukuran indikator kerja.
kinerja adalah efektif, efisien, Penelitian yang dilakukan oleh
kualitas, ketepatan waktu, Nupur Chaudry dan Bharti Sharma
produktivitas, dan keselamatan. Dan (2012) yang menunjukkan bahwa
indikator yang digunakan dalam motivasi kerja karyawan memiliki
penelitian ini mengggunakan ukuran dampak langsung pada kinerja
indikator yang dikemukakan oleh maupun pada produktivitas.
Moeheriono (2009) antara lain :
efektif, efisien, kualitas, ketepatan Hipotesis
waktu, produktivitas, dan
keselamatan. H1 :Diduga Lingkungan kerja
berpengaruh positif dan
Lingkungan Kerja, Motivasi, dan signifikan terhadap kinerja
Kinerja karyawan.
H2 :Diduga Lingkungan kerja
Parlinda (Salwa Hayati berpengaruh positif dan
Hasan,dkk, 2012) menjelaskan signifikan terhadap motivasi
bahwa kondisi kerja adalah keadaan kerja karyawan.
dimana tempat kerja yang baik H3 :Diduga Motivasi kerja
meliputi fisik atau non fisik yang karyawan berpengaruh positif
dapat memberikan kesan dan signifikan terhadap
menyenangkan, aman, tentram dan kinerja karyawan.
lain sebagainya. Apabila kondisi kerja

1058 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

H4 :Diduga Motivasi kerja kelompok, perhatian pemimpin, dan


karyawan dapat memediasi kelancaran komunikasi.
lingkungan kerja terhadap Kinerja merupakan suatu hasil
kinerja karyawan. kerja yang diperoleh dari tingkat
pencapaian pelaksanaan sesuai
METODE dengan visi dan misi yang
diberlakukan di perusahaan. Adapun
Penelitian pengaruh lingkungan indikator yang digunakan merujuk
kerja terhadap kinerja karyawan dari Moeheriono (2009) antara lain :
melalui motivasi ini menggunakan efektif, efisien, kualitas, ketepatan
penelitian dengan pendekatan waktu, produktivitas, dan
kuantitatif. Dan jenis penelitian yang keselamatan.
digunakan adalah jenis penelitian Motivasi merupakan segala
sifat eksplanasi ilmu yaitu penelitian sesuatu yang timbul atau terjadi
kausalitas, dengan mencari tahu karena adanya faktor – faktor, baik
hubungan dari variabel yang memiliki faktor dari dalam maupun dari luar.
pengaruh satu sama lain. Yang menyebabkan seseorang untuk
Memiliki jumlah populasi segera bertindak ke dalam hal positif
sebanyak 38 orang karyawan pada yang dapat meningkatkan kinerja.
Dinas Apron Move Control PT. Dengan indikator yang mengacu
Angkasa Pura I (Persero) Cabang pada Teori Herzberg (Notoatmodjo,
Bandar Udara Internasional Juanda 2009) antara lain : prestasi,
dengan sampel 38 responden yaitu penghargaan, tanggung jawab,
menggunakan teknik sampling jenuh kesempatan untuk maju, pekerjaan
yang semua anggota populasi itu sendiri, kondisi kerja fisik,
dijadikan sampel. hubungan interpersonal, kebijakan
Menurut Sugiyono (2012) Ada perusahaan, pengawasan, gaji, dan
4 jenis variabel yaitu variabel keamanan kerja.
independent, variabel dependent, Teknik pengambilan data
variabel moderator dan variabel yang digunakan yaitu melalui
intervening. Penelitian ini penyebaran kuesioner dengan
menggunakan Lingkungan Kerja beberapa pernyataan yang dijawab
sebagai (independent variable), oleh responden dengan penilaian
Motivasi sebagai variabel Intervening skala likert yaitu berkisar mulai dari 1
dan Kinerja Karyawan sebagai – 5 dengan item jawaban yang terdiri
variabel terikat (dependent variable). dari sangat setuju, setuju, ragu –
Lingkungan kerja adalah ragu, tidak setuju, dan sangat tidak
segala sesuatu yang berhubungan setuju.
langsung dengan karyawan atau Teknik analisis data yang
pekerja. Baik secara fisik maupun digunakan adalah statistik inferensial
non fisik yang memiliki dampak parametrik analisis kausalitas dengan
langsung kepada para karyawan SEM (Structural Equation Modelling)
terhadap tugas – tugas yang yang dioperasikan software Smart
diberikan oleh perusahaan. Indikator PLS (Partial Least Square) 2.0,
yang diambil mengadopsi dari dengan sebelumnya melakukan uji
Sedarmayanti (2001) antara lain : validitas dan uji reliabilitas. Indikator
pewarnaan, penerangan, udara, dianggap valid jika memiliki nilai
suara bising, ruang gerak, korelasi diatas 0,70. Namun demikian
keamanan, kebersihan, struktur kerja, pada penelitian tahap
beban kerja, kerjasama antar pengembangan skala loading 0,50

1059 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

sampai 0,60 masih dapat diterima. Hasil Analisis PLS


Begitu pula untuk uji reliabilitas,
Indikator dinyatakan reliabel jika nilai Pengujian validitas dan
composite reliability maupun reliabilitas untuk ketiga variabel
cronbach alpha diatas 0.70 (Ghozali, dikatakan valid dan reliabel apabila
2008). Indikator memiliki nilai korelasi diatas
0,70. Namun demikian pada
HASIL penelitian tahap pengembangan
skala loading 0,50 sampai 0,60 masih
Karakteristik responden pada dapat diterima. Begitu pula untuk
Dinas Apron Move Control reliabilitas, Indikator dinyatakan
dodominasi oleh laki – laki yaitu reliabel jika nilai composite reliability
dengan persentase 97,4%. Dengan maupun cronbach alpha diatas 0.70
usia mayoritas berumur < 30 tahun (Ghozali, 2008).
yaitu sebesar 71%. Dan masa kerja Indikator dalam variabel
yang dimiliki karyawan berkisar < 5 lingkungan kerja diukur dengan
tahun dengan persentase sebesar menggunakan 12 indikator yang
57,9%. besarnya nilai korelasi dalam
Berdasarkan hasil tanggapan pengujian validitas menunjukkan
responden mengenai variabel angka > 0,50 dan untuk pengujian
lingkungan kerja yaitu lingkungan reliabilitas menunjukkan angka >
kerja pada Dinas Apron Move Control 0,70, sehingga seluruh indikator pada
dinilai baik oleh karyawan. Hal ini variabel lingkungan kerja
terlihat dari mean variabel lingkungan menunjukkan valid dan reliabel.
kerja yang tergolong tinggi yaitu 4.01 Begitu pula dengan variabel motivasi
yang dapat dikategorikan baik. yang diukur dengan 11 indikator, dan
Sehingga meskipun kondisi kinerja karyawan yang diukur
lingkungan kerja pada Dinas Apron dengan menggunakan 6 indikator.
Move Control terlihat kurang nyaman, Keduanya juga mendapatkan hasil
kondisi tersebut masih dirasa valid dan reliabel.
nyaman oleh karyawan. Berdasarkan hasil pengujian
Hasil tanggapan responden dengan uji goodness – fit model
pada variabel motivasi juga dinilai dengan bantuan software Smart PLS,
tinggi oleh karyawan dengan mean diperoleh nilai R – Square sebagai
variabel 3.93. Hal ini menunjukkan berikut :
bahwa karyawan pada Dinas Apron Tabel 1. R- Square
Move Control telah memiliki motivasi R - Square
yang tinggi dalam bekerja. Lingkungan Kerja
Hasil jawaban responden Kinerja 0.796041
Motivasi 0.773998
untuk variabel kinerja juga dinilai Sumber: Diolah Penulis (2013)
tinggi oleh karyawan Dinas Apron Tabel 1 model Lingkungan
Move Control yaitu sebesar 4.21. Hal kerja terhadap kinerja karyawan
ini memang terlihat karena tugas dan memberikan nilai R-square sebesar
kewajiban yang berada pada Dinas 0.796041 yang artinya besarnya
Apron Move Control ini sangat butuh pengaruh lingkungan kerja terhadap
kejelihan karena berhubungan kinerja karyawan Dinas Apron Move
langsung dengan pemarkiran Control PT. Angkasa Pura I (Persero)
pesawat terbang. Cabang Bandar Udara Internasional
Juanda sebesar 79,60%, sedangkan
20,4% dipengaruhi faktor lain yang

1060 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini dikarenakan nilai


karyawan Dinas Apron Move Control statistik yang didapat dari
PT. Angkasa Pura I (Persero) perhitungan lebih besar dari 1.96.
Cabang Bandar Udara Internasional Berdasarkan tabel 2 juga
Juanda. menjelaskan untuk pengaruh
Tabel 1 juga menjelaskan lingkungan kerja dengan motivasi
model lingkungan kerja terhadap menunjukkan nilai koefisen estimate
motivasi memberikan nilai R – sebesar 0.879772 yang berarti
Square sebesar 0.773998 artinya adanya pengaruh positif antara
besarnya pengaruh lingkungan kerja lingkungan kerja dengan motivasi.
terhadap motivasi karyawan Dinas Dan nilai statistik yang diperoleh
Apron Move Control PT. Angkasa sebesar 49.486594 yang berarti
Pura I (Persero) Cabang Bandar bahwa lingkungan kerja memiliki
Udara Internasional Juanda sebesar pengaruh yang signifikan terhadap
77,39%, sedangkan 22,61% sisanya motivasi.
dipengaruhi oleh faktor lain yang juga Besarnya nilai koefisien
berpengaruh terhadap motivasi estimate dari motivasi terhadap
karyawan Dinas Apron Move Control kinerja karyawan adalah 0.402256.
PT. Angkasa Pura I (Persero) koefisien tersebut bertanda positif
Cabang Bandar Udara Internasional yang apabila motivasi karyawan
Juanda. meningkat maka kinerja karyawan
Berdasarkan hasil pengujian pun juga meningkat, begitu pula
dengan uji t (uji hipotesis) dengan sebaliknya. Sedangkan nilai t-statistik
bantuan software Smart PLS, sebesar 4.780430 lebih besar dari
diperoleh hasil pengaruh antar 1.96. Hal ini menunjukkan adanya
variabel sebagai berikut: pengaruh yang signifikan pada
Tabel 2. Hasil Pengaruh Antar variabel motivasi terhadap kinerja
Variabel karyawan.
Original T Statistics T - tabel Tabel 3. Pengaruh Tidak Langsung
Sample (|O/STERR|)
Koefisien
(O) Pengaruh
Pengaruh
Lingkungan
Kerja ->
0.517584 5.938326 ≥1,96 Lingkungan
Kinerja 0.517
Karyawan kerja -> Kinerja
Lingkungan
Kerja -> 0.879772 49.486594 ≥1,96 Lingkungan
0.879 x 0.402 =
Motivasi kerja-> Motivasi -
0.353
Motivasi -> > Kinerja
Kinerja 0.402256 4.780430 ≥1,96
Karyawan
Sumber: Diolah Penulis (2013) Sumber: Diolah Penulis (2013)
Hasil koefisien estimate untuk Tabel 3 dapat diketahui
pengaruh lingkungan kerja dengan bahwa besarnya koefisien pengaruh
kinerja karyawan menunjukkan nilai langsung lingkungan kerja terhadap
koefisien estimate sebesar 0.517584. kinerja karyawan lebih besar dari
koefisien tersebut bertanda positif pengaruh tidak langsung lingkungan
yang apabila semakin baik kerja terhadap kinerja karyawan. Hal
lingkungan kerja maka kinerja ini menyatakan bahwa pengaruh
karyawan meningkat pula. Dan nilai lingkungan kerja terhadap kinerja
statistik sebesar 5.938326 yang karyawan lebih besar daripada
menunjukkan bahwa adanya pengaruh lingkungan kerja terhadap
pengaruh yang signifikan variabel kinerja karyawan melalui motivasi
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Dinas Apron Move Control

1061 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

PT. Angkasa Pura I (Persero) baik atau dapat dikatakan sangat


Cabang Bandar Udara Internasional bising.
Juanda yang berarti menunjukkan Pengujian model struktural
bahwa variabel motivasi bukan (inner model) dengan menggunakan
merupakan variabel mediasi atau bantuan software Smart PLS yang
intervening dari pengaruh lingkungan telah dilakukan dapat diketahui
kerja terhadap kinerja karyawan. bahwa lingkungan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
PEMBAHASAN karyawan yang berarti semakin baik
lingkungan kerja akan semakin
Pengaruh Lingkungan Kerja meningkat pula kinerja karyawan,
Terhadap Kinerja Karyawan yang ditunjukkan dengan nilai t-
statistik sebesar 5.938326 dan
Berdasarkan tanggapan pengaruh positif dengan nilai
responden kondisi lingkungan kerja 0.517584. Dan Besarnya pengaruh
tepatnya mengenai ruang gerak lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan memberikan jawaban karyawan sebesar 79,60%. Dalam
paling rendah yaitu sebesar 3.68 penelitian ini menemukan bahwa
yang menunjukkan bahwa karyawan pengaruh lingkungan kerja terhadap
pada Dinas Apron Move Control PT. kinerja karyawan pada Dinas Apron
Angkasa Pura I (Persero) Cabang Move Control PT. Angkasa Pura I
Bandar Udara Internasional Juanda (Persero) Cabang Bandar Udara
merasa kurang bebas dengan kondisi Internasional Juanda memiliki
ruang kerja yang dirasa saat ini, hal pengaruh yang besar terhadap
ini juga dikarenakan ruang kerjanya kinerja karyawannya. Hal ini
terlihat sempit dan kurang nyaman, disebabkan karena pada Dinas Apron
akan tetapi kondisi ruang gerak ini Move Control PT. Angkasa Pura I
masih dinilai baik oleh karyawan (Persero) Cabang Bandar Udara
Dinas Apron Move Control, hal ini Internasional Juanda memiliki job
terbukti dengan banyaknya karyawan description yang sangat penting dan
yang dapat menyelesaikan tugas dan penuh kejelihan. Sehingga apabila
kewajibannya dengan tepat waktu tidak didukung dengan kondisi
dan sesuai dengan standar lingkungan kerja yang baik, hal
operasional prosedur. tersebut dapat membawa dampak
Hasil untuk indikator suara negatif bagi perusahaan.
bising juga termasuk jawaban yang
rendah setelah indikator ruang gerak, Pengaruh Lingkungan Kerja
akan tetapi masih tergolong dalam Terhadap Motivasi
kriteria tinggi dengan mean indikator
3.71. Indikator suara bising dinilai Berdasarkan pengujian
tinggi oleh karyawan Dinas Apron melalui inner model penelitian ini
Move Control PT. Angkasa Pura I diperoleh hasil bahwa lingkungan
Juanda karena kondisi atau letak kerja berpengaruh positif dan
Dinas Apron Move Control ini sendiri signifikan terhadap motivasi
yang sangat berdekatan dengan karyawan Dinas Apron Move Control
Apron (tempat parkir pesawat) yang PT. Angkasa Pura I (Persero)
setiap 5 menit sekali selalu ada Cabang Bandar Udara Internasional
pesawat yang akan terbang maupun Juanda yang berarti semakin baik
pesawat yang akan parkir, sehingga kondisi lingkungan kerja maka akan
kebisingan yang dirasa karyawan semakin meningkat pula motivasi
masih belum dapat terkontrol dengan

1062 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

karyawan, begitu pula sebaliknya. Pengaruh Lingkungan Kerja


Pengaruh lingkungan kerja terhadap Terhadap Kinerja Karyawan
motivasi sebesar 77,39%. Melalui Motivasi
Hal ini memang terlihat
dengan kondisi lingkungan kerja yang Perbandingan pengaruh
dianggap baik oleh karyawan pada langsung dan tidak langsung
Dinas Apron Move Control PT. menunjukkan bahwa pengaruh
Angkasa Pura I (Persero) Cabang lingkungan kerja terhadap kinerja
Bandar Udara Internasional Juanda karyawan (0.517) lebih besar
akan memberikan dorongan daripada pengaruh lingkungan kerja
tersendiri yaitu berupa motivasi yang terhadap kinerja karyawan melalui
timbul dalam diri masing – masing motivasi (0.353) pada Dinas Apron
karyawan. Move Control PT. Angkasa Pura I
(Persero) Cabang Bandar Udara
Pengaruh Motivasi Terhadap Internasional Juanda. Hal tersebut
Kinerja Karyawan menunjukkan bahwa motivasi tidak
memediasi pengaruh antara
Besarnya koefisien estimate lingkungan kerja terhadap kinerja
dari motivasi terhadap kinerja karyawan.
karyawan adalah 0,402256. Koefisien Motivasi tidak memediasi
tersebut bertanda positif yang apabila pengaruh lingkungan kerja terhadap
semakin meningkat motivasi maka kinerja karyawan karena pada Dinas
kinerja karyawan juga akan semakin Apron Move Control PT. Angkasa
meningkat, begitu juga sebaliknya. Pura I (Persero) Cabang Bandar
Sedangkan nilai t-statistik sebesar Udara Internasional Juanda
4.780430 lebih besar dari 1,96. Hal karyawan telah menyadari betapa
ini menunjukkan adanya pengaruh pentingnya tugas dan kewajiban yang
yang signifikan pada variabel harus mereka laksanakan, sehingga
motivasi terhadap kinerja karyawan. mereka dapat bekerja dengan baik
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya tugas dan kewajiban
motivasi terhadap kinerja karyawan yang penting tersebut.
memiliki pengaruh positif dan
signifikan. KESIMPULAN
Hal ini terlihat pada Dinas
Apron Move Control PT. Angkasa Berdasarkan hasil penelitian
Pura I (Persero) Cabang Bandar dan pembahasan maka dapat diambil
Udara Internasional Juanda, Karena kesimpulan yaitu : lingkungan kerja
apa yang dirasa karyawan mengenai berpengaruh positif dan signifikan
motivasi khususnya mengenai gaji, terhadap kinerja karyawan pada
karyawan akan lebih meningkatkan Dinas Apron Move Control PT.
kinerjanya. Sehingga pada Dinas Angkasa Pura I (Persero) Cabang
Apron Move Control PT. Angkasa Bandar Udara Internasional Juanda,
Pura I (Persero) Cabang Bandar lingkungan kerja memberikan
Udara Internasional Juanda ini pengaruh positif dan signifikan
karyawan akan memiliki kinerja yang terhadap motivasi karyawan pada
baik apabila ditunjang dengan Dinas Apron Move Control PT.
pemberian motivasi yang baik pula. Angkasa Pura I (Persero) Cabang
Bandar Udara Internasional Juanda,
motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan
pada Dinas Apron Move Control PT.

1063 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

Angkasa Pura I (Persero) Cabang dengan mengganti sarana dan


Bandar Udara Internasional Juanda, prasarana yang kurang layak
dan motivasi tidak memediasi digunakan dengan sarana dan
pengaruh lingkungan kerja terhadap prasarana yang layak digunakan.
kinerja karyawan Dinas Apron Move Pihak manajemen Dinas
Control PT. Angkasa Pura I (Persero) Apron Move Control PT. Angkasa
Cabang Bandar Udara Internasional Pura I (Persero) Cabang Bandar
Juanda. Udara Internasional Juanda juga
harus menekan tingkat kebisingan,
Keterbatasan dan Saran sehingga karyawan dapat
memperoleh ketenangan dan
Adapun keterbatasan dan konsentrasi yang tinggi selama
saran dalam penelitian ini yaitu : proses bekerja.
untuk penelitian selanjutnya lebih Mengenai kebijakan yang
diharapkan untuk memberikan diberlakukan di Dinas Apron Move
tambahan variabel lain yang juga Control PT. Angkasa Pura I (Persero)
memberi efek terhadap lingkungan Cabang Bandar Udara Internasional
kerja, motivasi , dan kinerja Juanda sebaiknya disesuaikan pula
karyawan. Dan juga agar penelitian dengan harapan karyawan. Terutama
ini diteliti pada objek yang berbeda mengenai lisence yang seharusnya
untuk membuktikan bahwa motivasi dimiliki semua karyawan Dinas Apron
dapat memediasi pengaruh Move Control PT. Angkasa Pura I
lingkungan kerja terhadap kinerja (Persero) Cabang Bandar Udara
karyawan, penelitian selanjutnya juga Internasional Juanda.
diharapkan dapat meneliti mengenai Guna peningkatan kinerja
indikator suara bising dengan karyawan, pihak manajemen pada
pernyataan kuesioner yang lebih Dinas Apron Move Control PT.
mudah diterima oleh subjek Angkasa Pura I (Persero) Cabang
penelitian, sehingga hasil yang Bandar Udara Internasional Juanda
diperoleh untuk deskripsi jawaban seharusnya memperhatikan hal yang
responden mengenai indikator suara berhubungan langsung dengan
bising dapat dikategorikan rendah. karyawan terutama untuk lingkungan
Pengelolaan lingkungan kerja kerjanya. Selain pada lingkungan
yang baik, pihak manajemen Dinas kerja, pimpinan seharusnya juga
Apron Move Control PT. Angkasa memberikan motivasi yang lebih
Pura I (Persero) Cabang Bandar untuk karyawannya.
Udara Internasional Juanda
seharusnya memperhatikan hal – hal DAFTAR PUSTAKA
yang kecil seperti kebebasan ruang
gerak yang dirasa karyawan kurang Agung, Anak., Adnyana, I Gde.,
nyaman dengan melengkapi Mudiarta, I Wayan. 2012.
pendingin ruangan seperti AC, “Pengaruh Motivasi,
sehingga walaupun kebebasan Lingkungan Kerja, Kompetensi,
karyawan mengenai ruang gerak, Dan Kompensasi Terhadap
karyawan akan merasa nyaman Kepuasan Kerja Dan Kinerja
dengan kondisi ruangan yang dingin. Pegawai Di Lingkungan Kantor
Dan juga melakukan pengecekan tiap Dinas Pekerjaan Umum
bulannya untuk sarana dan Provinsi Bali.” Jurnal
prasarana yang perlu diperbaiki, Manajemen, Strategi Bisnis,
guna meningkatkan kinerja karyawan

1064 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013


Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto; Pengaruh Lingkungan Kerja ...

Dan Kewirausahaan 6 (2): 173- Risambessy, Agusthina., dkk. 2012.


184. “The Influence of
Ahyari, Agus.2005. Manajemen Transformational Leadership
Produksi Perencanaan Sistem Style, Motivation, Burnout
Produksi Buku II. Yogyakarta: towards Job Satisfaction and
BPFE-Yogyakarta. Employee Performance”.
Chaudry, Nupur., Sharma, Bharti. Journal of Basic and Applied
2012. “Impact Of Employee Scientific Research 2 (9): 8833-
Motivation On Performance 8842.
(Productivity) In Private Robbins, Stephen P. 2003, Perilaku
Organization”. Internasional Organisasi, Jakarta : PT Indeks
Journal of Business Trends and Gramedia.
Technology 2 (4): 29-35. Robbins, Stephen P. 2006, Perilaku
Ernawati dan Ambarini.2010. Organisasi Edisi Bahasa
“Pengaruh Hubungan Kerja Indonesia, Jakarta:
Dan Lingkungan Kerja Prenhallindo.
Terhadap Kinerja Pegawai Saydam, Gouzali.2000. Manajemen
Dengan Motivasi Kerja Sebagai Sumber Daya Manusia.
Variabel Moderating.” Jurnal Jakarta: Djambatan.
ekonomi dan kewirausahaan 10 Sedarmayanti. 2001, Tata Kerja dan
(2): 109-118. Produktivitas, Bandung: CV.
Ghozali, Imam. 2008. Structural Mandar Maju.
Equation Modeling Metode Suprihatmi dan Sulistyaningsih,
Alternatif dengan Partial Least Siti.2006. “Pengaruh Gaya
Square, Semarang : Badan Kepemimpinan Dan
Penerbit – Universitas Lingkungan Kerja Terhadap
Diponegoro. Motivasi Kerja Guru”. Jurnal
Hasibuan, Malayu. 2006, Manajemen Manajemen Sumber Daya
Sumber Daya Manusia, Jakarta Manusia 1 (1): 113-127.
: PT. Bumi Aksara. Sugiyono. 2012, Metode Penelitian
Hayati, Salwa., Aziz, Nazir., Adam, Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,
Muh. 2012. “Pengaruh Bandung : Alfabeta.
Lingkungan Kerja Terhadap Usman, Husaini. 2009. Manajemen :
Kinerja Aktivis Pada Lembaga Teori, Praktek, dan Riset
Swadaya Masyarakat Di Kota Pendidikan, Jakarta : Bumi
Banda Aceh.” Jurnal Ilmu Aksara.
Manajemen 1 (1): 1-22. Winardi.2001. Motivasi Dalam
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005, Organisasi. Jakarta : Bina
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Aksara.
Manusia Dan Perilaku Yuniari, Made., Teni, Luh Gede.
Organisasi, Jakarta : Refika 2009. “Pengaruh Kompensasi
Aditama. dan Lingkungan Kerja Serta
Moehoeriono. 2009, Pengukuran Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Berbasis Kompetensi, Semangat Kerja dan Kinerja
Bogor : Ghalia Indonesia. Karyawan PT.BTDC Nusa
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009, Dua.” Jurnal Bisnis dan
Pengembangan Sumber Daya Kewirausahaan 5 (2): 144-152.
Manusia, Jakarta : Rinerka
Cipta.

1065 Jurnal Ilmiah Manajemen | Volume 1 Nomor 4 Juli 2013

You might also like