Professional Documents
Culture Documents
ABDUL MUID
118. 811
STKIP PGRI JOMBANG
ABSTRAK
Muid, Abdul. 2016. Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani antara MTs Putra-
Putri Simo Dan MTs Khozainul Ulum Di Kabupaten Lamongan Tahun
Pelajaran 2016/2017. Dosen Pembimbing : Novita Nur Syntiawati, M.Pd.
ABDUL MUID
118. 811
STKIP PGRI JOMBANG
ABSTRAC
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Muhajir (2014:239) kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan
kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap perubahan fisik
yang diberikan kepadanya (dan kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti. Setiap orang membutuhkan
kesegaran jasmani yang baik agar ia dapat melaksanakan pekerjaan dengan efektif
dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti, tidak menimbulkan kelelahan
yang berarti ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktifitas,
masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.
Tes kebugaran jasmani merupakan upaya untuk mengetahui derajat
kebugaran jasmani seseorang. Dengan tes ini, peserta akan mendapatkan
informasi mengenai kebugaran tubuhnya. Untuk memudahkan peng-ukuran,
peserta terlebih dahulu harus mengecek derajat kebugaran jasmani awal dengan
cara menghitung denyut nadi minimal atau sebelum melakukan aktivitas (Hidayat,
2010:48). Komponen kebugaran jasmani untuk remaja umur 13-15 tahun antara
lain lari 50 meter (putra dan putri), gantung angkat tubuh 60 detik (putra), gantung
siku tekuk 60 detik (putri), baring duduk 60 detik (putra dan putri), loncat tegak
(putra dan putri), lari 1.000 meter (putra) dan lari 800 meter untuk putri (Muhajir,
2014:251).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, yang berarti
membandingkan satu kelompok sampel dengan kelompok lainnya berdasarkan
variabel atau ukuran tertentu (Maksum, 2012:68). Peneliti tidak melakukan
manipulasi, intervensi, atau memberikan perlakuan. Perubahan yang ada telah
terjadi pada waktu yang lampau (ex post facto) (Maksum, 2012). Pelaksanaan
penelitian di MTs Putra-Putri Simo : Selasa, 14 Nopember 2016 pukul 07.00 WIB
- Selesai. Sedangkan di MTs Khozainul Ulum : Senin, 17 Nopember 2016 pukul
07.00 WIB – Selesai. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas VII dengan jumlah 343 peserta didik. Dengan jumlah kelas sembilan kelas
(VII A sampai VII I) untuk MTs Putra-Putri Simo dan MTs Khozainul Ulum
adalah tujuh kelas (VII A sampai VII B). Sedangkan sampel VII A dengan jumlah
siswa 29 untuk MTs Putra-Putri Simo dan kelas VII B dengan jumlah 25 untuk
MTs Khozainul Ulum.
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian (Maksum, 2012:111). Sedangkan tes adalah sebuah instrument
atau alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai individu atau
objek (Maksum, 2012:107). Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara
sebagai teknik pengumpulan data observasi, sasaran wawancara adalah guru
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan kelas VII dari maasing-masing
sekolah. Sedangkan instrumen tes pada penelitian ini menggunakan Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesegaran jasmani, klasifikasi umur pada tes ini telah ditentukan. Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia (TKJI) umur 13-15 tahun sesuai dengan umur peserta didik
kelas VII, sehingga tes ini dapat menjadi tolak ukur dalam mengetahui tingkat
kebugaran jasmani peserta didik kelas VII pada kedua sekolah tersebut.
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) umur 13-15 tahun sesuai dengan
umur peserta didik kelas VII, sehingga tes ini dapat menjadi tolak ukur dalam
mengetahui tingkat kebugaran jasmani peserta didik kelas VII. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia untuk remaja umur 13-15 tahun. Dengan melaksanakan butir-
butir tes yang sesuai dengan prosedur pelaksanaan tes, butir tes yang di lakukan
adalah Tes Lari 50 Meter, Tes Gatung Angkat Tubuh 60 Detik, Tes Gantung Siku
Tekuk (putri) 60 Detik, Baring Duduk 60 Detik, Tes Loncat Tegak, Tes Lari 1000
Meter, Tes Lari 800 Meter (putri).
Hasil dari setiap butir tes yang telah dicapai oleh peserta dapat disebut sebagai
nilai kasar. Hal ini disebabkan satuan ukuran yang digunakan untuk masing-
masing tes berbeda, yang meliputi satuan waktu, ulangan gerak, dan ukuran
tinggi. Untuk mendapatkan hasil akhir, maka perlu diganti dalam satuan yang
sama yaitu NILAI. Setelah hasil kasar setiap tes diubah menjadi satuan nilai,
maka dilanjutkan dengan menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir TKJI. Hasil
dari penjumlahan tersebut digunakan untuk dasar penentuan klasifikasi kesegaran
jasmani remaja (Sujarwadi, 2010: 194).
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 dengan
menghitung : uji pra-syarat dengan mencari mean (rata-rata), uji normalitas
bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal, uji
homogenitas digunakan untuk mengetahui data sejenis atau tidak. Sedangkan uji-t
kelompok bebas (independent) adalah teknik statistik yang dipergunakan untuk
menganalisis signifikan perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah
distribusi.
sebesar 2.552 dan sig (2-tailed) = 0,014, dengan taraf signifikan sig 0,05, dan df =
n1+n2-2 = 52. Dapat disimpulkan bahwa,t hitung lebih besar dari t tabel (2,552 >
2,006) dan taraf signifikan lebih besar dari signifikan 2-tailed (0,05 > 0,014)
maka, ada perbedaan signifikan dari dua kelompok berbeda. Artinya, ada
perbedaan tingkat kebugaran jasmani peserta didik kelas VII di MTs Putra-Putri
Simo dan MTs Khozainul Ulum.
Pembahasan
Hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa kebugaran jasmani peserta didik
kelas VII di MTs Putra-Putri Simo dan dengan rata-rata dari masing-masing
sekolah sebesar 12,6 dan 11,3 dengan klasifikasi pada kategori “kurang”, dengan
rincian pada MTs Putra-Putri Simo adalah 10 peserta didik dengan kategori
“sedang”, 17 peserta didik kategori “kurang”, dan 2 peserta didik kategori
“kurang sekali”, sedangkan pada MTs Khozainul Ulum dengan rincian, 3 peserta
didik kategori “sedang”, 19 peserta didik kategori “kurang”, dan 3 peserta didik
kategori “kurang sekali”. hasil penelian ini berkesimpulan bahwa terdapat
perbedaan kebugaran jasmani peserta didik kelas VII di dataran tinggi dengan
dataran rendah dengan, lebih banyak dari peserta didik MTs Putra-Putri Simo
memiliki klasifikasi yang lebih baik daripada MTs Khozainul Ulum. Dengan
adanya penelitian ini membuktikan bahawa perbedaan letak geografis dari peserta
didik membedakan adanya tingkat kebugaran jasmani pada kedua sekolah
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa, perlunya meningkatkan kebugaran jasmani
peserta didik kelas VII MTs Putra-Putri Simo dan peserta didik kelas VII MTs
Khozainul Ulum dengan meningkatkan aktifitas fisik (olahraga), serta tugas guru
untuk menanamkan pengetahuan tentang pola hidup sehat, cara memelihara
kebugaran jasmani dan pentingnya kebugaran jasmani dalam menunjang
kehidupan sehari-hari, agar peserta didik dapat meningkat dan memelihara
kebugaran jasamani dengan baik.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan data yang terkumpul, diolah, dianalisis, sebagaimana
dijelaskan dalam BAB IV secara umum. Penelitian ini menjawab permasalahan
yang telah diajukan. Demikian hasil data yang diperoleh menyimpulkan bahwa :
Analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, t hitung = 2.552,
dan signifikan 0,014 (2 tailed) dengan taraf signifikan 5 % atau 0,05, dan df =
n1+n2-2 = 52. Sehingga signifikan 0,05 lebih besar dari 0,014 dan t hitung lebih
besar dari t tabel (2,55>2,006). Dapat disimpulkan bahwa, ada perbedaan tingkat
kebugaran jasmani peserta didik kelas VII MTs Putra-Putri Simo dan peserta
didik kelas VII MTs Khozainul Ulum.
Peserta didik kelas VII di MTs Putra-Putri Simo memiliki tingkat kebugaran
jasmani dengan rata-rata 12,55 dan rata-rata tingkat kebugaran jasmani peserta
didik kelas VII Khozainul Ulum di adalah 11,32. Sehingga dapat disimpulkan,
rata-rata tingkat kebugaran jasmani peserta didik kelas VII dari kedua sekolah
adalah kurang.
Saran
DAFTAR PUSTAKA