You are on page 1of 22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

JURNAL SKRIPSI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI

MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PADA SISWA KELAS X C SMA NEGERI I TANGEN

KECAMATAN TANGEN KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh:

KRISTANTO MUKTI SADEWO

K4612087

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli, 2016

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI


MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
PADA SISWA KELAS X C SMA NEGERI I TANGEN
KECAMATAN TANGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Kristanto Mukti Sadewo
K4612087
Email : sadewokristanto@gmail.com
Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
FKIP Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir. Sutami 36A Surakarta, telp/fax (0271)648939, email fkip@fkip.uns,ac.id
Website http://fkip.uns.ac.id

ABSTRACT

Kristanto Mukti Sadewo. IMPROVING STUDENTS’ RESULT OF THE STUDY OF


UNDER PASSING SKILL IN VOLLEY BALL USING LEARNING CYCLE METHOD
AT THE X GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 1 TANGEN KECAMATAN
TANGEN KABUPATEN SRAGEN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016, Thesis,
Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University Surakarta,
July 2016.
The purpose of the research is to improve the result of the study of Under Passing
Skill in Volley Ball Using Learning Cycle Method at the Tenth Grade Students of SMA Negeri
1 TangenKecamatan Tangen Kabupaten Sragen in the Academic Year of 2015/2016.
The research used is CAR (Classroom Action Research). The research was
conducted in one cycle consisted of: planning, action, observation and reflection. The subject
of this research is students of class X C in SMA Negeri 1 Tangen which have 24 students,
consisting 8 boys and 16 girls. The source of the data comes from the teacher, students and
the researcher. The techniques of collecting the data are using observation, test, and
documentations. The Validity of the data used Triangulation data technique. The technique of
analyzing data is using descriptive technique which based on percentage of qualitative
analysis.
The result of the study showed that using Learning Cycle method can improve the
result of the study of under passing skill in volleyball from pre-cycle to cycle 1. The result of
analysis that is acquired in improving result of the study of under passing in volley ball reach
41, 67 % in pre-cycle of 24 students, it means that 10 students have passed the complete
criteria, and 83,33% in cycle 1 has been reached or 20 students have reached the complete
criteria in KKM 75.
The conclusion of this research is the result of the study of Under Passing Skill in
Volley Ball at the X Grade Students of SMA Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen Kabupaten
Sragen. in the Academic Year of 2015/2016 can be improve by using Learning Cycle Method

Keyword: The Result of the study, Under Passing in Volley Ball, Teaching Method,
Learning Cycle.

commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Kristanto Mukti Sadewo. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING


BAWAH BOLAVOLI MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN LEARNING
CYCLE PADA SISWA KELAS X C SMA NEGERI I TANGEN KECAMATAN
TANGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016, Skripsi. Surakarta
: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2016.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah
Bolavoli Menggunakan Metode Pembelajaran Learning Cycle Pada Siswa Kelas X C SMA
Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan
dalam satu siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X C SMA Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 Siswa yang terdiri dari 8
siswa putera dan 16 siswa puteri. Sumber data berasal dari guru, siswa dan peneliti. Teknik
pengumpulan data adalah dengan observasi, tes, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data
menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik deskriptif yang
didasarkan pada analisis kualitatif dengan persentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan metode pembelajaran
Learning Cycle dapat meningkatkan hasil belajar Passing bawah bolavoli dari prasiklus ke
siklus I. Dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan hasil belajar Passing bawah bolavoli
pada prasiklus dari 24 siswa mencapai 41,67% atau sebanyak 10 siswa sudah masuk kriteria
tuntas dan pada Siklus I meningkat mencapai 83,33% atau 20 siswa telah mencapai kriteria
tuntas dengan KKM 75.
Simpulan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Learning
Cycle dapat meningkatkan hasil belajar Passing bawah bolavoli pada siswa kelas X C SMA
Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli, Metode Pembelajaran, Learning Cycle.

PENDAHULUAN sosial, kepribadian dan profesional.


Pendidikan merupakan hal yang
Pendidikan Jasmani pada dasarnya
sangat penting saat ini. Pendidikan
merupakan bagian integral dari sistem
merupakan elemen penting penentu
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan
kemajuan bangsa. Dalam hal ini, guru
untuk mengembangkan aspek kesehatan,
merupakan unsur yang sangat penting
kebugaran jasmani, keterampilan berfikir,
karena guru mempunyai tanggung jawab
stabilitas emosional, keterampilan sosial,
untuk mencerdaskan anak didiknya. Dari
penalaran dan tindakan moral melalui
anak yang cerdas inilah kemajuan bangsa
aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan
diharapkan bisa tercapai. Oleh karena itu,
jasmani merupakan bagian dari pendidikan
guru harus mempunyai empat kompetensi
secara umum. Ia merupakan salah satu
yang sangat peting dalam proses
dari subsistem-subsistem pendidikan.
pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik,commit to user
Pendidikan jasmani dapat di definisikan
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

sebagai suatu proses pendidikan yang dipertandingkan dalam event seperti


ditujukan untuk mencapai tujuan POPDA, PORPROV, PON hingga event
pendidikan melalui gerak fisik. Jadi Internasional. Dalam permainan bolavoli
apabila tubuh kita sehat maka kita akan terdapat beberapa teknik dasar antara lain,
mudah melakukan aktifitas. servis, passing, block dan smash. Servis
Pendidikan Jasmani merupakan adalah pukulan pertama ke daerah lawan
pendidikan yang di dalamnya terdapat untuk memulai permainan, passing adalah
beberapa macam cabang olahraga yang gerakan memukul bola guna untuk
wajib diajarkan di sekolahan sesuai dengan mengumpan pada teman, block adalah
tujuan pendidikan jasmani tersebut. gerakan untuk menutup serangan lawan,
Dimana ruang lingkup pendidikan jasmani smash adalah pukulan untuk mematikan
meliputi aspek-aspek sebagai berikut, permainan lawan dengan pukulan bola
permainan dan olahraga, aktivitas yang kencang.
pengembangan, aktivitas senam, aktivitas Menguasai macam-macam teknik
ritmik, aktivitas air, pendidikan luar kelas dasar permainan bolavoli merupakan
dan kesehatan. faktor utama yang harus dikuasai oleh
Bolavoli merupakan olahraga siswa agar dapat bermain bolavoli dengan
permainan yang dikembangkan di baik. Passing merupakan salah satu teknik
lingkugan sekolah ataupun di lingkungan dasar yang ada dalam permainan bolavoli
masyarakat. Karena bolavoli sendiri yang memiliki peran penting agar dapat
merupakan olahraga permainan yang bermain bolavoli dengan baik. Passing
digemari masyarakat selain sepakbola, terbagi menjadi dua yaitu passing bawah
bulutangkis maupun bolabasket. Bolavoli dan passing atas. Passing bawah adalah
adalah olahraga permainan yang teknik mengumpan bola menggunakan
dimainkan oleh dua regu dimana satu regu kedua lengan yang di satukan.
terdiri dari 6 orang pemain yang berada di Berdasarkan hasil dari observasi
lapangan masing-masing regu maksimal sebelum dilakukan penelitian pada Pada
memainkan bola tiga kali sentuhan dan Siswa Kelas X C SMA Negeri 1 Tangen
semua anggota tubuh boleh digunakan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen
untuk memainkan bola. Permainan Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ini masih
bolavoli menggunakan bola dan net banyak siswa yang beranggapan bahwa
sebagai sarananya dan lapangan sebagai mata pelajaran pendidikan jasmani kurang
prasarananya. Permainan bolavoli jugacommit to user itu di tunjukkan dengan malas-
penting,
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

malasan saat mengikuti pelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran hanya


pendidikan jasmani, banyak yang di isi pemanasan lalu bermain bolavoli
mengeluh saat proses pembelajaran dengan tanpa terlebih dahulu disajikan materi baik
alasan capek, panas, tidak berani mencoba itu lewat media audio visual maupun
saat praktek, ingin cepat-cepat selesai dan penjelasan dari guru.
masuk kelas, sehingga hal tersebut
Berdasarkan permasalahan yang
berdampak juga pada banyaknya nilai
telah dikemukakan diatas, seperti halnya
ujian passing bawah bolavoli yang
penelitian yang sudah dilakukan oleh
dibawah KKM. Dari total 24 peserta didik
Artha Vinsentricia, Suciati Sudarisman
di kelas X C SMA Negeri 1 Tangen hanya
dan Joko Ariyanto Mahasiswa dari
10 peserta didik atau 41,67% peserta didik
Pendidikan Biologi FKIP UNS dalam
dari keseluruhan peserta didik yang
jurnal Pendidikan Biologi Volume 7
mencapai KKM 75 yang dibuat oleh guru.
nomor 3 halaman 27-36 yang terbit pada
Sedangkan 14 peserta didik atau 58,33%
bulan oktober 2015 yang berjudul Upaya
peserta didik masih dibawah KKM. Selain
Peningkatan Kreativitas Figural Melalui
dari siswa itu sendiri juga ada faktor lain
Learning Cycle disertai Interrelationship
yang menyebabkan siswa kurang antusias
Diagram Pada Materi Vermes Siswa Kelas
mengikuti mengikuti pelajaran pendidikan
X-8 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun
jasmani, yaitu metode megajar yang
Pelajaran 2012/2013 mengemukakan
monoton tanpa terlebih dahulu
bahwa metode pembelajaran Learning
menjelaskan apa saja yang terkait dengan
Cycle dapat meningkat kemampun siswa
bermain bolavoli, contohnya yang
dalam ranah kognitif, afektif dan
menyangkut teknik dasar dalam bermain
psikomotor. Karena metode pembelajaran
bolavoli yaitu bagaimana cara yang benar
Learning Cycle ini pembelajaran yang
melakukan servis, passing, smash maupun
berpusat pada siswa, sehingga dalam
block dari posisi kaki, posisi tubuh dan
metode ini siswa dituntut untuk aktif
perkenaan bola terhadap lengan. Maka dari
dalam proses pembelajaran.
itu hanya sedikit siswa yang paham
Setelah adanya penelitian dengan
mengenai teknik bermain bolavoli,
menggunakan metode pembelajaran
pengetahuan itupun di peroleh melalui
Learning Cycle yang sebelumnya sudah
pelatihan di luar sekolah yaitu di club
dilakukan oleh Mahasiswa Pendidikan
bolavoli yang siswa ikuti. Jadi pada
Biologi FKIP UNS, maka muncul solusi
pembelajaran bolavoli, pembelajaran yangcommit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pembelajaran dengan menggunakan mengembangkan metode


metode pembelajaran Learning Cycle. pembelajaran yang juga berpihak
Metode pembelajaran Learning Cycle kepada peserta didik.
merupakan pembelajaran yang terdiri dari 2. Untuk guru :
5 tahapan pembelajaran sebelum masuk ke
1. Dapat dijadikan sebagai masukan
inti materi.
untuk menambah wawasan bagi guru
Metode pembelajaran Learning
Penjasorkes Siswa Kelas X C SMA
Cycle ini pembelajaran yang berpusat pada
Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
siswa, sehingga dalam metode ini siswa
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
dituntut untuk aktif dalam proses
2015/2016 dalam pembelajaran
pembelajaran. Berdasarkan latar belakang
bermain bolavoli.
masalah yang telah diuraikan, maka
masalah yang ada dirumuskan sebagai 2. Untuk meningkatkan kualitas
berikut: Bagaimanakah penggunaan mengajar dan mencoba menerapkan
metode pembelajaran learning cycle untuk model pembelajaran sebagai inovasi
meningkatkan hasil belajar passing bawah baru dalam proses pembelajaran serta
bolavoli Pada Siswa Kelas X C SMA menjadi alternatif guru dalam
Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen memilih alternatif pembelajaran yang
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran dilakukan.
2015/2016 ?
3. Untuk siswa :
Tujuan dari Penelitian Tindakan
1. Dapat membantu Siswa Kelas X C
Kelas ini ialah untuk meningkatkan Hasil
SMA Negeri 1 Tangen Kecamatan
Belajar Passing Bawah Bolavoli
Tangen Kabupaten Sragen Tahun
Menggunakan Metode Pembelajaran
Pelajaran 2015/2016 dalam
Learning Cycle Pada Siswa Kelas X C
meningkatkan kemampuan passing
SMA Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
bawah bolavoli.
Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
2015/2016 ? 2. Dengan adanya metode pembelajaran
Manfaat yang akan dicapai adalah : learning cycle ini maka dapat
1. Untuk sekolah : memudahkan siswa dalam menguasai
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan passing bawah bolavoli.
pertimbangan sekolah untukcommit to user

5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Muhyi (2009:1) minimal 3 meter, semua garis lebarnya 5


berpendapat bahwa, Permainan bolavoli cm. Garis-garis tersebut harus terang dan
adalah permainan yang menggunakan satu berbeda warna dari garis lantai dan garis-
bola yang dipantulkan dari satu pemain ke garis lainnya. Untuk garis tengahnya yaitu
pemain lain dengan cara passing yang poros (titik) garis tengah membagi dua
diakhiri dengan smash pada tim lawan, dan lapangan menjadi dua bagian yang
untuk kedua tim dipisahkan oleh net masing-masing berukuran 9 m x 9 m.
dengan ketinggian tertentu, . Sedangkan Garis-garis ini terletak dibawah net dari
Munafisah (2009:3) berpendapat bahwa, garis samping lainnya. Daerah servis
permainan bolavoli adalah permainan yang adalah 1 meter, dan panjangnya 9 meter.
dilakukan oleh dua regu, yang masing – Antena atau rod adalah tongkat yang
masing terdiri dari atas enam orang dengan lentur, panjang 180 cm Terbuat dari fiber
bola dimainkan di udara melewati net, glass atau bahan sejenis. Lebar net 1 m
setiap regu hanya bisa memainkan bola dan lebar mata jala net 10 cm. Tinggi
tiga kali pukulan. jaring atau net putra 2,43 meter, sedangkan
Permainan bolavoli harus untuk putri 2, 24 meter. Tiang net adalah
dilakukan dengan pantulan bola harus penunjang, bentuknya bulat dan licin
sempurna tidak bertentangan dengan dengan ketinggian 2,55 meter. Sedangkan
peraturan yang berlaku. Dari masing- untuk bola harus berwarna terang, keliling
masing tim dapat memantulkan bola 65-67 cm, beratnya 260-280 gram, dengan
sebanyak-banyaknya tiga kali dan setelah tekanan udara 0,40-0,45 kg/cm2.
itu bola harus diseberangkan melewati net Teknik dasar bermain bolavoli
ke daerah permainan lawan. Dalam merupakan faktor sangat penting karena
perkembangannya bolavoli dimainkan mempengaruhi kelancaran permainan,
dengan seluruh anggota badan. bukan pencapaian prestasi. Adapun yang
Dalam permainan bolavoli dimaksud dengan teknik dasar bermain
memiliki sarana dan prasarana. bolavoli menurut M.Yunus (1992 : 16)
Diantaranya adalah lapangan permainan bahwa, teknik dalam permainan bolavoli
bolavoli, net dan bolavoli. Fasilitas dan dapat diartikan sebagai cara memainkan
perlengkapan tersebut memiliki ketentuan- bola dengan efektif dan efisien sesuai
ketentuannya, lapangan permainan peraturan permainan yang berlaku untuk
berbentuk persegi dengan ukuran 18 x 9 mencapai hasil yang optimal. Menurut
meter, dikeliligi oleh daerah bebascommit to user dan Deddy Whinata Kardiyanto
Sunardi
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2013 : 68) bahwa, teknik adalah salah pass, (3) spike atau smash, (4) block atau
suatu proses melahirkan keaktifan jasmani bendungan”.
dan pembuktian suatu praktek dengan Passing adalah awal sentuhan bola
sebaik-baiknya untuk menyelesaikan tugas dan merupakan usaha seorang pemain
yang pasti dalam cabang permainan untuk memainkan bola yang datang pada
bolavoli. Seperti yang telah dikemukakan daerahnya dengan mempergunakan cara
oleh Sunardi dan Deddy Whinata tertentu untuk dimainkan oleh teman
Kardiyanto (2013: 16) pentingnya seregu yang biasanya adalah pengumpan
penguasaan teknik dasar permainan untuk diumpankan kepada smasher
bolavoli mengingat beberapa hal sebagai sebagai serangan keregu lawan. Menurut
berikut : M. Yunus (1992 : 79) bahwa, passing
1. Hukuman terhadap pelanggaran adalah mengoperkan bola kepada teman
peraturan permainan yang
sendiri dalam satu regu dengan suatu
berhubungan dengan kesalahan dalam
melakukan teknik. teknik tertentu, sebagai langkah awal
2. Karena terpisahnya tempat antara regu
untuk menyusun pola serangan kepada
satu dengan regu yang lain, sehingga
tidak terjadi adanyasentuhan badan regu lawan. Menurut Barbara L. V dan
dari pemain lawan, maka pengawasan
Bonnie J.F (2000 : 19) bahwa, operan
wasit terhadap kesalahan teknik akan
lebih seksama. tangan bawah (underhand passing) atau
3. Banyaknya unsur-unsur yang
bump biasanya digunakan untuk menerima
mnyebabkan terjadinya kesalahan-
kesalahan teknik. Ini antara lain : service, menerima spike, memukul bola
membawa bola, mengangkat bola, dan
setinggi pinggang kebawah dan memukul
pukulan rangkap.
4. Permainan bolavoli adalah permainan bola yang memantul dari net. Keunggulan
cepat, artinya waktu untuk memainkan
passing bawah ini adalah untuk menerima
bola terbatas, sehingga penguasaan
teknik yang tidak sempurna akan bola-bola yang lajunya kencang, bola hasil
memungkinkan timbulnya kesalahan-
service atau smash yang jangkauannya
kesalahan yang lebih besar.
Menurut Nuril Ahmadi (2007 : 20) rendah. Belajar adalah suatu proses
bahwa, teknik-teknik dalam permainan perubahan yang kompleks yang terjadi
bolavoli terdiri atas servis, passing bawah, pada semua orang dan berlangsung seumur
passing atas, block dan smash. Hal senada hidup, sejak masih bayi hingga ke liang
dikemukakan Agus Kristiyanto (2010 : 76) lahat. Salah satu tanda bahwa seorang
bahwa, siapapun yang akan bermain belajar adalah adanya perubahan tingkah
bolavoli harus menguasai teknik-teknik laku dalam dirinya, perubahan tingkah
dasar bermain melputi : (1) service, (2)commit to user
laku tersebut menyangkut baik perubahan
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang bersifat pengetahuan (kognitif), lingkungan sosial dan alam (Miraso,


keterampilan (psikomotor) maupun 2008).
menyangkut nilai dan sikap (afektif). Menurut H.J Gino dkk.(2003:30)
Menurut Suyono & Hariyanto (2014 : 9) komponen pembelajaran meliputi :
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu 1. Siswa adalah seseorang yang bertindak
sebagai pencari, penerima, dan
proses untuk memperoleh pengetahuan,
penyimpan isi pembelajaran yang
meningkatkan keterampilan, memperbaiki dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
perilaku, sikap, dan mengokohkan 2. Guru adalah seseorang yang bertindak
kepribadian. Belajar merupakan komponen sebagai pengelola kegiatanbelajar-
mengajar, katalisator belajar-mengajar,
ilmu pendidikan yang berkenaan dengan dan peranan lainnya yang
tujuan dan bahan acuan interaksi, baik memungkinkan berlangsungnya
kegiatan belajar-mengajar yang efektif.
yang bersifat eksplisit maupun implisit
3. Tujuan yakni pernyataan tentang
(tersembunyi).
perubahan perilaku yang diinginkan
Pembelajaran adalah suatu usaha terjadi pada siswa setelah mengikuti
belajar-mengajar. Perubahan tersebut
untuk membuat peserta didik belajar atau mencakup perubahan kognitif,
suatu kegiatan untuk membelajarkan psikomotor, dan afektif.
peserta didik. Dalam UU No. 20 Tahun 4. Isi pelajaran, yakni segala informasi
2003 tentang Sikdinas pasal 1 ayat 20, berupa fakta, prinsip dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
pembelajaran adalah proses interaksi
5. Metode, yakni cara yang teratur untuk
peserta didik dengan pendidik dan sumber memberikan kesempatan kepada siswa
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mendapat informasi yang
dibutuhkan mereka untuk mencapai
(Depdiknas, 2003). Menurut Waluyo tujuan.
(2013 : 18) Interaksi yang dapat
6. Media, yakni bahan pengajaran dengan
berlangsung dalam proses belajar dan atau tanpa peralatan yang digunakan
pembelajaran, yaitu : untuk menyajikan informasi kepada
siswa agar mereka dapat mencaai
1. Interaksi antara pendidik dan peserta tujuan.
didik
Evaluasi, yakni cara tertentu yang
2. Interaksi antar sesama peserta didik atau 7.
antar sejawat digunakan untuk menilai suatu proses
3. Interaksi peserta didik dengandan hasilnya. Evaluasi dilakukan
narasumber terhadap seluruh komponen kegiatan
4. Interaksi peserta didik bersama belajar-mengajar dan sekaligus
memberikan balikan bagi setiap
pendidik dengan sumber belajar yang komponen kegiatan belajar-mengajar.
sengaja dikembangkan Interaksi peserta Komponen-komponen kegiatan
belajar-mengajar tersebut saling
didik bersama pendidik dengancommit to user
berinteraksi dengan yang lain dan
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bermula serta bermuara pada tujuan, dalam melaksanakan metode atau teknik
sehingga merupakan suatu system.
pembelajaran tertentu yang sifatnya
Teori pembelajaran merupakan individual.
suatu kumpulan prinsip yang terintegrasi Hasil belajar menurut Nana
dan memberikan preskripsi untuk Sudjana (2009 : 3) berpendapat bahwa :
mengatur situasi agar peserta didik mudah Penilaian proses belajar adalah upaya
mencapai tujuan pembelajaran. (Waluyo memberi nilaiterhadap kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh siswa dan
2013: 18). guru dalam mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Dalam penilaian ii dilihat sejauh
Pembelajaran ialah membelajarkan mana keefektifan dan efisiensinya dalam
mencapai tujuan pengajaran atau
siswa mengunakan asas pendidikan
perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab
maupun teori belajar merupakan penentu itu, penelitian hasil merupakan akibat dari
proses.
utama keberhasilan pendidikan.
Berkenaan dengan model
Pembelajaran merupakan proses
pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan
yang dikutip oleh Waluyo (2013 : 45)
oleh pihak guru sebagai pendidik,
menengahkan 4 kelompok model
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta
pembelajaran yaitu :
didik atau murid. Konsep pembelajaran
1. Model interaksi social
menurut Corey yang dikutip Syaiful 2. Model pengolahan informasi
3. Model personal humanistik
Sagala (2003 : 61) “pembelajaran adalah
4. Model modifikasi tingkah laku.
suatu proses dimana lingkungan seseorang Menurut Bybee dkk dalam Kurnazz
secara disengaja dikelola untuk (2008) metode pembelajaran Learning
memungkinkan ia turut serta dalam Cycle terdiri sebagai berikut :
tingkah laku tertentu dalam kondisi- 1. Tahap pembangkitan minat
(engagement)
kondisi khusus dari pendidikan”.
2. Eksplorasi (exploration)
3. Penjelasan (explanation)
Metode pembelajaran dijabarkan 4. Elaborasi (elaboration)
ke dalam teknik dan gaya pembelajaran, 5. Evaluasi (evaluation).
Pada setiap tahapan metode
menurut Waluyo (2013 : 44) teknik
pembelajaran learning cycle dapat
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
diimplementasikan dalam proses
yang dilakukan seseorang dalam
pembelajaran sebagai berikut :
mengimplementasikan suatu metode
1. Tahap pembangkitan minat
secara spesifik. Sementara taktik
(engagement)
pembelajaran merupakan gaya seseorangcommit to user

9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pada tahap ini guru mempraktekan bagaimana cara


membangkitkan minat yang ada dalam melakukan passing bawah bolavoli
diri peserta didik dalam mata pelajaran dengan benar yaitu mulai dari posisi
penjasorkes khususnya pada materi kaki, posisi tubuh, gerakan lengan,
permainan bolavoli yaitu passing perkenaan bola pada lengan dan gerak
bawah. Dimana pada tahap ini, tanpa lanjut baik itu gerakan shadow ataupun
disadari oleh siswa guru mengajak menggunakan bola.
siswa untuk masuk dalam materi 1. Elaborasi (elaboration)
pembelajaran bolavoli dan passing Siswa melakukan passing
bawah bolavoli dari pengalaman yang bawah bolavoli yang berbekal materi
dialami oleh siswa. yang sebelumnya dijelaskan oleh guru.
2. Eksplorasi (exploration) 1. Evaluasi (evaluation)
Setelah minat yang ada dalam Evaluasi ini diberikan guru setelah

diri siswa muncul, kemudian siswa siswa melakukan pekerjaan, maksudnya

diberi waktu untuk berangan-angan setelah siswa menjawab pertanyaan yang

atau berimajinasi tentang materi diberikan oleh guru ataupun setelah siswa

pembelajaran yang diajarkan oleh guru melakukan gerakan passing bawah

yaitu passing bawah bolavoli. bolavoli. Berdasarkan kajian teori dan

Eksplorasi ini bertujuan supaya siswa kerangka befikir di atas dapat dirumuskan

mempunyai gambaran bagaimana cara hipotesis penelitian tindakan kelas ini

melakukan passing bawah bolavoli sebagai berikut: Ada pengaruh penggunaan

sebelum memasuki ke praktek/inti metode pembelajaran learning cycle untuk

pembelajaran. meningkatkan hasil belajar passing bawah

1. Penjelasan (explanation) bolavoli Pada Siswa Kelas X C SMA


Di tahap ini guru menjelaskan Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
tentang permainan bolavoli secara Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
umum lalu menuju materi inti 2015/2016.
pembelajaran yaitu passing bawah METODE
bolavoli. Dalam tahap penjelasan ini Penelitian ini dilaksanakan di SMA
siswa diputarkan video tentang Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
permainan bolavoli secara umum dan Kabupaten Sragen.
passing bawah bolavoli. Selain Penelitian ini dilaksanakan dari
memutarkan video guru bulan
jugacommit to user April 2016 sampai dengan bulan

10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Mei 2016. Rincian penelitian sebagai pembelajaran passing bawah bolavoli


berikut: dalam bentuk lisan dan tertulis.
Subjek penelitian ini adalah semua
2. Observasi : dipergunakan sebagai
siswa kelas X C SMA Negeri 1 Tangen
teknik untuk mengumpulkan data
Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen
tentang hasil belajar passing bawah
Tahun Pelajaran 2015/2016.
bolavoli siswa dan tentang aktivitas
Sumber data yang dgunakan dalam
siswa selama mengikuti proses belajar
Penelitian Tindak Kelas (PTK) ini adalah
mengajar melalui metode pembelajaran
sebagai berikut :
learning cycle.
1. Siswa, untuk mendpatkan data tentang
Uji validitas data merupakan suatu
passing bawah melalui metode
cara untuk menentukan suatu keabsahan
pembelajaran learning cycle pada
data yang diperoleh. Dalam hal ini, untuk
siswa kelas X C SMA Neegeri 1
meningkatkan validitas data yang
Tangen Tahun Pelajaran 2015/2016.
diperoleh, peneliti menggunakan
2. Guru, sebagai kolaborator untuk
triangulasi data. Triangulasi yang
melihat tingkat keberhasilan
digunakan yaitu :
pembelajaran melalui metode
1. Triangulasi data
pembelajaran learning cycle pada
2. Triangulasi sumber
siswa kelas X C SMA Neegeri 1
3. Triangulasi metode
Tangen Tahun Pelajaran 2015/2016.
Validitas data Penelitian Tindakan Kelas
3. Peneliti, sebagai observer untuk
(PTK) ini menggunakan :
melihat tingkat keberhasilan
1. Triangulasi data yaitu data yang sama
pembelajaran melalui metode
akan akan lebih mantap kebenarannya
pembelajaran learning cycle pada
apabila diperoleh dari beberapa sumber
siswa kelas X C SMA Neegeri 1
data yang berbeda.
Tangen Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Triangulasi sumber yaitu
Tekik pengumpulan data dalam
mengkroscekkan data yang dieroleh
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dengan informan atau narasumber yang
terdiri sebagai berikut :
lain baik siswa, guru, atau pihak lain.
1. Tes : dipergunakan sebagai teknik
3. Triangulasi metode yaitu
pengumpulan data untuk mengukur
mengumpulkan data dengan metode
kemampuan siswa dalam aspek
yang berbeda agar hasilnya lebih
kognitif atau tingkat penguasaan matericommit to user
mantap (metode observasi dan
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

wawancara) sehingga akan diperoleh tuntas dan tidak tuntas berdasarkan


hasil yang akurat mengenai subjek. KKM.
Teknik analisis data yang Data yang dikumpulkan dari
digunakan dalam Penelitian Tindakan pelaksanaan observasi pada siklus dalam
Kelas ini adalah deskriptif kualitatif. PTK di analisis dengan menggunakan
Teknik analisis tersebut dilakukan karena proses presentase untuk melihat hasil
sebagian besar data yang dikumpulkan peningkatan pembelajaran passing bawah
berupa uraian deskriptif tentang bolavoli penerapan Learning Cycle.
perkembangan proses pembelajaran yakni
partisipasi siswa dalam pembelajaran HASIL PENELITIAN DAN
passing bawah bolavoli.sil pembelajaran PEMBAHASAN
permainan sepakbola. 1. Data Pratindakan
Dalam penelitian ini ada dua jenis Kondisi awal penelitian didapatkan
data yaitu : dengan observasi guna mendapatkan data
1. Kemampuan passing bawah bolavoli nilai peserta didik yang berupa
yang dianalisis dengan mencari rata- ketrampilan passing bawah bolavoli.
rata nilai dari kognitif, afektif, dan Peserta didik kelas X C SMA Negeri 1
psikomotor. Kemudian dikategorikan Tangen terdiri dari 24 peserta didik, yang
dalam klasifikasi yang telah terdiri dari 8 peserta didik putra dan 16
ditentukan. peserta didik putri. Dilihat dari proses
2. Hasil belajar passing bawah bolavoli pembelajaran passing bawah bolavoli
dengan menjumlahkan nilai dari ketiga dapat dikatakan proses pembelajaran
ranah tersebut. Data yang dikumpulkan kurang berhasil. Hal tersebut terlihat dari
pada setiap kegiatan observasi dari hasil belajar siswa dari 24 peserta didik
pelaksanaan siklus PTK dianalisis yang tuntas hanya 10 peserta didik.
dengan menggunakan prosentase untuk
melihat peningkatan hasil belajar 1. Hasil Tindakan Siklus 1
passing bawah bolavoli dalam kegiatan 1. Perencanaan Tindakan
pembelajaran. Hasil belajar passing Perencanaan tindakan yang
bawah bolavoli dianalisis dengan dilakukan pada pertemuan pertama
menjumlahkan nilai dari tiga aspek. siklus I adalah sebagai berikut :
Kemudian dikategorikan dalam batas 1.Peneliti melakukan analisis
commit to user kurikulum untuk mengetahui

12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

silabus yang ada di SMA Negeri 1 menyusun soal kognitif materi


Tangen, dan memehami permainan bolavoli.
kompetensi dasar yang 7.Membuat lembar observasi yang
disampaikan kepada peserta didik digunakan untuk menyusun hasil
kelas X C SMA Negeri 1 Tangen belajar peserta didik baik aspek
dalam pembelajaran penjasorkes psikomotor dan afektif.
pada materi passing bawah 8. Pertemuan I
bolavoli. Materi yang dilaksanakan pada
2.Membuat Rencana Pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama yang
Pembelajaran (RPP) passing dilaksanakan Sabtu 14 Mei 2016
bawah bolavoli dengan adalah materi passing bawah
menggunakan metode bolavoli. Urutan pelaksanaan
pembelajaran Learning Cycle. tindakan tersebut adalah sebagai
3.Membuat metode pembelajaran berikut:
yang disampaikan, materi 1.Guru masuk ke dalam kelas
pembelajaran, evaluasi menyiapkan peserta didik dan
pembelajaran, dan sistem memulai pelajaran di dalam kelas
penilaian sesuai dengan tujuan dengan doa dilanjutkan
penelitian. menyanyikan lagu Indonesia
4.Mengelompokan peserta didik Raya.
kedalam kelompok belajar sesuai 2.Guru menerangkan materi yang
dengan komposisi yang heterogen berkaitan dengan pembelajaran
berdasarkan kemampuan, dan yang akan dilakukan yaitu
jenis kelamin. mengenai permainan bolavoli,
5.Menyiapkan sarana dan prasarana dilanjutkan setelah itu adalah
dan alat bantu pembelajaran yang pengambilan nilai kognitif di
digunakan dalam pelaksanaan dalam kelas.
pembelajaran penjasorkes seperti: 3.Guru membagi peserta didik
bolavoli, lakban, rafia, peluit, dan menjadi 4 kelompok, dengan
nomor dada untuk peserta didik. memperhatikan kompetensi
6.Menyiapkan sumber belajar dari masing-masing peserta didik.
buku penjasorkes materi Kelompok tersebut dinamai
permainan bolavoli, dancommit to user dengan nama warna yaitu
13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kelompok merah, kelompok 9.Masuk pada materi inti peserta


kuning, kelompok biru, dan didik berkumpul ke kelompokya
kelompok hijau. Dan kelompok masing-masing, dan menempati
tersebut akan melakukan tugas di pos yang telah ditentukan. Dalam
4 pos yang sudah dirancang guru. setiap pos diberi durasi waktu
4.Guru menyiapkan peserta didik dan selama sepuluh menit, setelah
memulai proses pembelajaran sepuluh menit selesai kelompok
dengan salah satu peserta didik peserta didik pindah ke pos
memimpin jalanya doa dan berikutnya.
kemudian guru melakukan 10. Kelompok I menempati Pos I yaitu
presensi. passing bawah berpasangan
5.Guru menyampaikan motivasi dan sekali kontrol dengan teman.
tujuan pembelajaran, serta Kelompok II menempati Pos II
kompetensi dasar dan indikator yaitu passing bawah berpasangan
yang hendak dicapai peserta didik. dengan teman. Kelompok III
6.Guru mempersiapkan peserta didik menempati Pos III yaitu passing
dengan melakukan pemanasan bawah beregu yaitu melingkar
yang dipimpin guru, yang salah satu teman di tengah.
bertujun menyiapkan otot, sendi Kelompok IV menempati Pos IV
dan angota tubuh lainya dengan yaitu passing bawah dengan
melakukan pemanasan statis dan sasaran rafia dibuat kotak.
dinamis. Setelah berjalan sepuluh menit
7.Guru memberikan permainan untuk pertama kelompok bergeser ke
menambah antusias peserta didik pos selanjutnya. Setiap kelompok
saat pembelajaran dengan menyelesaikan dua pos dalam
permainan estafet bolavoli, yang pertemuan pertama.
dilakukan secara berkelompok. 11. Pada kegiatan akhir guru
Kelompok dibagi sesuai dengan menyiapkan peserta didik untuk
urutan barisan, setiap satu saf melakukan gerakan pendinginan.
menjadi satu kelompok. 12. Guru memberikan evaluasi kepada
8.Guru menjelaskan pelaksanaan peserta didik tentang materi
passing bawah bolavoli yang pembelajaran secara keseluruhan
benar kepada peserta didik. commit to user serta memberi kesempatan
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

peserta didik untuk bertanya bertujun menyiapkan otot, sendi


tentang materi yang belum dan angota tubuh lainya dengan
dipahami oleh peserta didik. melakukan pemanasan statis dan
13. Guru menutup pelajaran dengan dinamis.
berdoa dan peserta didik 5.Guru memberikan permainan untuk
dibubarkan untuk kembali ke menambah antusias peserta didik
kelas. saat pembelajaran dengan
14. Pertemuan II permainan estafet bolavoli , yang
Materi pada pelaksanaan siklus dilakukan secara berkelompok.
I, pertemuan kedua Sabtu 21 Mei Kelompok dibagi sesuai dengan
2016 adalah adalah materi passing urutan barisan, setiap satu saf
bawah bolavoli. Urutan pelaksanaan menjadi satu kelompok.
tindakan tersebut adalah sebagai 6.Masuk pada materi inti peserta
berikut: didik berkumpul ke kelompokya
1.Guru masuk ke dalam kelas masing-masing, dan menempati
menyiapkan peserta didik dan pos yang telah ditentukan.
memulai pelajaran di dalam kelas Penempatan pos melanjutkan pos
dengan doa dilanjutkan pertemuan sebelumnya.
menyanyikan lagu Indonesia 7.Kelompok I melaksanakan tugas di
Raya. Pos III dan IV, karena di pos
2.Guru menyiapkan peserta didik dan sebelumnya telah menyelesaikan
memulai proses pembelajaran Pos I dan Pos II. Kelompok II
dengan salah satu peserta didik melaksanakan tugas di Pos IV dan
memimpin jalanya doa dan Pos I, karena di pos sebelumnya
kemudian guru melakukan telah menyelesaikan Pos II dan
presensi. Pos III. Kelompok III
3.Guru menyampaikan motivasi melaksanakan tugas di Pos I dan
kepada peserta didik dan II, karena di pos sebelumnya telah
menjelaskan pelaksanaan materi menyelesaikan Pos III dan Pos IV.
yang benar. Kelompok IV melaksanakan tugas
4.Guru mempersiapkan peserta didik di Pos II dan III, karena di pos
dengan melakukan pemanasan sebelumnya telah menyelesaikan
yang dipimpin guru, yangcommit to user Pos IV dan Pos I.
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

8.Pada kegiatan akhir guru passing bawah bolavoli yang


menyiapkan peserta didik untuk dikemas menjadi beberapa pos-
melakukan gerakan pendinginan. pos yang sudah dirancang. Pada
9.Guru memberikan evaluasi kepada pertemuan kedua (Sabtu, 21 Mei
peserta didik tentang materi 2016) dilaksanakan 2 x 40 menit,
pembelajaran secara keseluruhan peneliti, kolaborator (guru), dan
serta memberi kesempatan peserta rekan peneliti mengamati dan
didik untuk bertanya tentang menilai dengan mengisi lembar
materi yang belum dipahami oleh penilaian yang telah disiapkan
peserta didik. peneliti. Pelaksaan pengambilan
10. Guru menutup pelajaran nilai dilakukan dengan mengamati
dengan berdoa dan peserta didik saat proses pembelajaran
dibubarkan untuk kembali ke berlangsung. Nilai yang diambil
kelas. akan dijadikan sebagai nilai siklus
11. Observasi dan Intepretasi I.
Tindakan Siklus I 2.Sebelum pelaksanaan pembelajaran
Observasi dan intepretasi siklus dilangsungkan peneliti dan guru
I dilakukan selama siklus I bersangkutan meyusun Rencana
berlangsung : Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
1.Peneliti dan Guru berkolaborasi sebagai pedoman atau acuan
mengamati proses pembelajaran dalam proses pelaksanaan
passing bawah bolavoli pembelajaran.
menggunakan metode 3.Sebelum siklus I dilaksanakan
pembelajaran Learning Cycle peneliti dan guru melakukan
untuk meningkatkan hasil belajar observasi sebagai bahan acuan
peserta didik kelas X C SMA dalam membandingkan keadaan
Negeri 1 Tangen Kecamatan awal dengan perkembangan
Tangen Kabupaten Sragen Tahun proses sampai siklus pertama
Pelajaran 2015/2016 . Pada berakhir.
pertemua pertama (Sabtu, 14 Mei 4.Peneliti dan guru memberikan
2016) dilaksanakan 2 x 40 menit, motivasi kepada peserta didik agar
peneliti berperan sebagai guru mengikuti proses pembelajaran
mengajarkan materi pembelajarancommit to user dengan baik. Sebelumnya peneliti
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memberi contoh gerakan kualitas maupun kuantitas dari


pelaksanaan passing bawah data awal penelitian. Kualitas
bolavoli dengan gerakan benar. sendiri berasal dari gerakan
Peserta didik dengan seksama passing bawah bolavoli peserta
memperhatikan penjelasan yang didik yang semakin baik,
diberikan peneliti, setelah itu sedangkan kuantitas adalah
peserta didik melakukan tugas peningkatan jumlah peserta
bersama kelompok di masing- didik yang lulus. Hasil belajar
masing pos yang telah ditentukan. passing bawah bolavoli
5.Peneliti bersama guru dan rekan menunjukan bahwa 41,67%
peneliti melakukan penilaian peserta didik sangat baik,
melalui lembar observasi yang 20,83% peserta didik baik,
sesuai pada rencana pelaksanaan 20,83 peserta didik cukup, dan
pembelajaran (RPP), dengan 16,67% peserta didik kurang.
tujuan untuk mengetahui hasil 2. Dalam hal ini sejumlah 20
belajar peserta didik dalam peserta didik sudah dinyatakan
menerima pembelajaran passing tuntas, dan 4 peserta didik
bawah bolavoli menggunakan dinyatakan dalam kriteria tidak
metode pembelajaran Learning tuntas.
Cycle pada peserta didik kelas X 1. Analisis dan Refleksi Tindakan
C SMA Negeri 1 Tangen Siklus I
Kecamatan Tangen Kabupaten Dalam pelaksanaan siklus I
Sragen Tahun Pelajaran terdapat kelebihan dan
2015/2016 . Berdasarkan hasil kekurangan yang dapat digunakan
pengamatan/observasi selama sebagai tolak ukur keberhasilan
pelaksanaan siklus I berlangsung, pelaksanaan siklus I, adapun
berdasarkan hasil belajar peserta kelebihan dan kekuranganya
didik dapat didefinisikan: dalam pelaksanaan siklus I
1. Hasil belajar peserta didik diantaranya:
dalam passing bawah bolavoli 1. Kelebihan
setelah melaksanakan siklus I 1. Sebagian besar peserta didik
menunjukan hasil baik, karena menjadi antusias dalam mengikuti
ada peningkatan baik secaracommit to user pelajaran penjasorkes materi
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

passing bawah bolavoli bolavoli masih samar-samar, belum


menggunakan metode menunjukan keyakinan pada
pembelajaran Learning Cycle yang dirinya sendiri saat dalam
mengkonsep pembelajaran kelompok belajarnya.
dilakukan dalam kelompok peserta Masih ada peserta didik
didik, sehingga peserta didik terutama peserta didik putri
senang bisa bekerjasama dalam yang kurang berani mencoba
pembelajaran penjasorkes. melakukan gerakan passing
2. Permainan yang disajikan bawah bolavoli karena takut
mengarah pada materi penguasaan bola tidak tepat sasaran.
pasing bawah bolavoli, sehingga Pembahasan
tanpa disadari peserta didik telah Hasil penelitian yang telah
belajar teknik dasar passing bawah dilaksanakan menunjukan bahwa dalam
bolavoli. pelaksanaan pembelajaran menggunakan
3. Peserta didik lebih fokus pada metode pembelajaran Learning Cycle pada
tugas yang dilaksanakan pada siklus I disimpulkan bahwa terjadi
masing-masing pos sehingga peningkatan hasil belajar passing bawah
peserta didik tidak ada waktu untuk bolavoli pada peserta didik kelas X C
mengobrol dengan teman saat SMA Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
pembelajaran. Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
4. Guru tidak terlalu banyak bicara 2015/2016 . Dari hasil analisis yang
sehingga peserta didik tidak merasa dilakukan diperoleh peningkatan yang
bosan. signifikan dari tahap pratindakan ke siklus
5. Peserta didik yang dinilai sudah I. Pada pratindakan hasil belajar passing
bisa mampu belajar menjadi ketua bawah bolavoli pada kategori baik 29,17%
di dalam suatu kelompok belajar. dan 12,50% cukup, jumlah peserta didik
yang tuntas ada 10 peserta didik dan 14
6. Kekurangan peserta didik tidak tuntas. Hal tersebut
1. Masih ada peserta didik yang disebabkan karena model pembelajaran
belum bisa mempraktikan passing yang diterapkan belum tepat, sehingga
bawah bolavoli dengan benar. materi yang disampaikan guru belum
2. Pemahaman peserta didik dalam sempurna dipahami seluruh peserta didik
pelaksanaan passing bawahcommit to user X C SMA Negeri 1 Tangen
kelas
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen peneliti rancang. Dengan diterapkannya


Tahun Pelajaran 2015/2016. metode pembelajaran Learning Cycle
Kemudian penerapan metode pembelajaran berjalan lebih aktif yaitu
pembelajaran Learning Cycle pada siklus antara siswa dengan siswa ataupun guru
I materi passing bawah bolavoli. dengan siswa itu terlihat dengan adanya
Pelaksanaan pembelajaran berbasis siswa yang bertanya kepada guru, efektif
kelompok yang dibagi menjadi 4 yaitu guru sedikit memberikan penjelasan
kelompok yang terdiri dari peserta didik pada peserta didik tentang materi yang
dengan kompeten dan jenis kelamin yang diajarkan peserta didik sudah memahami,
berbeda. Dilihat dari hasil belajar passing efisien yaitu tidak banyak waktu yang
bawah bolavoli pada siklus I sudah terbuang saat pembelajaran dan
menunjukan peningkatan dari data menyenangkan ialah peserta didik senang
pratindakan kategori sangat baik 41,67%, saat pembelajaran berlangsung sehingga
baik 20,83%, cukup 20,83% dan kurang peserta didik aktif dan mendukung proses
16,67%. Jumlah peserta didik yang tuntas pembelajaran.
sebanyak 20 peserta didik dan 4 peserta Dari hasil belajar Passing bawah
didik tidak tuntas. Pemahaman tentang bolavoli yang dikemukakan diatas dapat
materi pembelajaran meningkat, seiring ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
dengan peningkatan tersebut antusiasme menggunakan metode pembelajaran
peserta didik mengikuti pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan hasil
penjasorkes juga meningkat. Peserta didik belajar Passing bawah bolavoli pada siswa
lebih merasa senang saat pembelajaran kelas X C SMA Negeri 1 Tangen
karena kegiatan pembelajaran lebih Kecamatan Tangen kabupaten Sragen
menekankan pada kelompok belajar. Tahun Pelajaran 2015/2016.
Namun masih ada peserta didik yang Berdasarkan dengan penelitian
kurang dalam aspek psikomotor namun yang telah dilaksanakan yang terkait
kognitifnya sudah baik. Peningkatan dengan kesimpulan dalam penelitian ini,
terjadi pada siklus I setelah diberikan maka saran yang dapat diberikan adalah
tindakan. Hasil belajar passing bawah disarankan bagi guru penjasorkes di X C
bolavoli sudah meningkat sesuai dengan SMA Negeri 1 Tangen Kecamatan Tangen
apa yang peneliti targetkan yaitu 80%, jadi kabupaten Sragen Tahun Pelajaran
tidak perlu adanya siklus lanjutan karena 2015/2016 untuk menggunakan metode
sudah mencapai target capaian yangcommit to user
pembelajaran Learning Cycle sebagai
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

alternatif inovasi pembelajaran Olahraga Bolavoli. Jakarta : PT.


Gramedia Widiasarana Indonesia.
penjasorkes demi peningkatan hasil belajar
di SMA Negeri 1 Tangen. Munasifah. (2009). Bermain bola voli.
Demak : CV. Aneka Ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Sagala.S. (2003). Permainan Bola Voli.
Bandung : CV. Alfabeta
Ahmadi, Nuril. (2007). Panduan Olahraga
Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka Sudjana, Nana . (2009). Penilaian Hasil
Utama. Proses Belajar Mengajar. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajardan
Pembelajaran. Jakarta :Rineka Sunardi & Deddy Whinata. (2013). Bola
Cipta. Voli. Surakarta : UNS Press.

Erlangga, T. (2013). Pendidikan Jasmani Sutikno, M.S. (2013). Belajar dan


Kesehatan dan Olahraga. Solo : Pembelajaran Update Kreatif
CV. Bringin 55. dalam Perwujudan Pembelajaran
yang Berhasil. Lombok : Holistika,
FKIP : (2016). Pedoman Penulisan
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Suyono & Hariyanto. (2014). Belajardan
Ilmu Pendidikan Universitas Pembelajaran. Bandung : PT.
Sebelas Maret Surakarta. Remaja Rosdakarya.

Gino, H.J, dkk (2003). Belajar dan Vinsentricia, Sudarsisman, Ariyanto.


Pembelajaran. Diperoleh pada 10 (2015). Metode Pembelajaran
Februari 2016, dari http://mari- Learning Cycle. Jurnal Pendidikan
berkawand.blogspot.co.id/2011/09/ Biologi. Volume 3, Nomor 3.
pengertian-tentang- Halaman 27-36.
pembelajaran.html http://jurnal.untan.ac.id/index.php/j
pdpb/article/view/2709/2689
H.P. Suharno. (1993). Ilmu Kepelatihan
Olahraga. Bandung : PT. Karya Waluyo. (2013). Teknologi Pendidikan
Ilmu Dalam Penjas. Surakarta
:Cakrawala Media.
Kristiyanto, A. (2010). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dalam Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Bolavoli. Departemen Pendidikan
Surakarta: UNS Press. dan Kebudayaan, Jakarta,
Direktorat Jenderal Pendidikan
Kristiyanto, A. (2010). Memperluas Tinggi.
Desain Permainan Bolavoli di
Masyarakat Kita. Surakarta : UNS UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sikdinas
Press pasal 1 ayat 20

L.V. Barbara dan J.F. Bonnie. (2000). www.ayeey.com/gambar+lapangan+voli


Bola voli. Jakarta : PT. pada hari jum’at 1 juli2016
Rajagranndo Persada www.aturanpermainan.blogspot.com/gamb
Muhyi. (2009). Meningkatkan Kebugaran ar+passingbawahbolavoli pada hari
Jasmani Melalui Permainan dan commit to user jum’at 1 juli 2016
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

www.olahragamodern.blogspot.com/gamb
ar+passingbawahbolavoli pada hari
jum’at 1 juli 2016

commit to user

21

You might also like