Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Muhamad Nur Faizi
NPM : 2191000510088
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Yang dapat meningkatkan
disekitarnya. Secara luas pendidikan dapat diartikan sebuah proses dengan langkah-
UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 yang berbunyi. Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
20.2003
berkembangnya potensi peserta didik agar mampu menjadi manusia yang beriman
dan bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, Bercakap,
1
kreatif, mandiri, dan menjadi Warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
nasional, mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pun memiliki
hal ini sejalan dengan penelitian dari Koc (2017) bahwa mata pelajaran pendidikan
jasmani mempunyai peran positif dalam perkembangan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran yang diajarkan dalam sekolah, pendapat lain dari penelitian de Greeff
dkk (2018) menunjukkan bahwa aktivitas fisik satu kali dapat menjadi strategi yang
berhasil untuk merangsang perhatian dan kinerja akademik, aktivitas fisik ini terdapat
pada mata pelajaran PJOK. Jadi pembelajaran PJOK yang diterapkan disekolah juga
memberikan peran positif dan penting bagi proses kinerja akademik dan aktivitas
fisik siswa, serta sebagai sarana meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak hal
ini selaras juga degan penelitian dari Curran & Standage (2017) yang menyatakan
2
mengarahkan terhadap kegiatan aktivitas fisik dan kesehatan yang bertujuan untuk
menciptakan peserta didik yang baik dalam segi fisik, mental, emosional. Kemudian
pendapat tersebut diperkuat lagi dari penelitian (Dwiyogo & Cholifah, 2016) yang
menjelaskan bahwa PJOK sebagai mata pelajaran penting ketika dikaitkan dengan
dewasa.
pada dasarnya adalah interaksi sosial antara pendidik dan peserta didik dalam rangka
yang dimiliki oleh peserta didik. Bahwa adanya pengetahuan dan kemampuan yang
intelektual, maka cara belajar peserta didik yaitu meningkatkan berbagai aspek salah
3
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan untuk hasil
mengandung Interaksi atau hubungan dalam timbal balik antar pendidik dengan
peserta didik yaitu merupakan persyaratan yang utama bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar. Assesment adalah definisi secara umum yang digunakan sebagai
Assessment (penilaian) oleh Linn dan Gronlund yaitu secara umum terdapat prosedur
yang mendaptakan informasi melalui belajar peserta didik (observasi, tes tertulis dan
teknik, seperti penilaian unjuk kerja (Performance), penilaian sikap, penilaian tertulis
(paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja peserta didik (portofolio), dan penilaian diri (self assessment).
model knowledge dan skill approach dapat berpengaruh terhadap suatu sistem
pembelajaran yang berbasis assesment kinerja yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran oleh peserta didik. Untuk mengetahui kegiatan penilaian dalam proses
belajar mengajar dalam bentuk penilaian secara Tes (Post test), pendidik dapat
4
menggunakan penilaian perlakuan atau kerja (performance), kepada peserta didik.
Penilaian juga tidak hanya dilihat pada aspek kognitif, tetapi juga harus meliputi
Penerapan adalah suatu proses seorang pendidik yang memiliki metode dan
model yang melalui proses belajar mengajar dengan menjelaskan atau menerangkan
suatu teori dan metode. Penerapan ini memiliki tujuan menumbuhkan keterampilan
proses penjas berbasis assesment kinerja dalam bentuk metode Knowledge and Skill
Approach. Karena dalam proses belajar harus memilki pengetahuan supaya lebih
tingkat keterampilan (Skil Approach) adalah untuk melihat kecakapan atau keahlian
Pesantren Nurul Faizah 3 Kec. Tutur Kab Pasuruan, sehingga tema dalam penelitian
5
Tradisional Gobak Sodor Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani di PP Nurul Faizah 3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Guru
6
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
2. Santri
4. Peneliti
E. Definisi Operasional
7
Definisi operasional mencakup daftar kata, frasa, atau kalimat yang
mengungkapkan makna, keterangan atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau
Gobak Sodor : Permainan gobak sodor dikenal pula dengan nama galasin
8
di lapangan. dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional
telah digaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Pendidikan merupakan hal yang mengalami perkembangan terus menerus
sejak dahulu kala hingga saat ini. Pendidikan merupakan faktor utama dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bumi. Oleh karena itu pendidikan
dapat dan harus berkontribusi untuk visi baru tentang pembangunan global secara
berkelanjutan (UNESCO, 2017, p. 7). Pendidikan yang terlaksana dengan baik juga
nasional maka perlu upaya untuk yang matang dalam menyusun perencanaan,
pendekatan, dan strategi yang baik. Sistem pendidikan nasional di Indonesia diatur
dalam regulasi kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib
memuat pendidikan jasmani (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 37h).
Pendidikan jasmani dari waktu kewaktu juga mengalami sebuah inovasi atau
aktivitas fisik yang mana tujuannya untuk menggunakan semua fungsi tubuh untuk
bergerak secara menyeluruh, untuk mencapai tujuan Pendidikan Jasmani dari segi
peserta didik agar menjadi manusia yang bugar secara jasmani. Secara teoretis
10
Pendidikan Jasmani adalah tahapan dari program pendidikan umum yang
perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
domain pembelajaran, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomorik. Inti dari Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah pembelajaran melalui gerak, dimana terdapat
dua hal yang harus dipahami yaitu menjadikan gerak sebagai alat dalam pendidikan
dan menjadikan gerak sebagai alat pembinaan dan pengembangan potensi peserta
fisik dan mentalnya (Suherman, 2014). Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan
kognitif, dan emosional. Maka pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan adalah
suatu pembelajaran yang dilakukan dengan menggikut sertakan anggota tubuh untuk
digerakkan agar tubuh menjadi lebih sehat. Tujuan dari pendidikan adalah
jasmani olahraga dan kesehatan maka siswa tidak hanya terpaku belajar dalam bentuk
11
teori saja melainkan siswa dapat melakukan sesuatu aktivitas keterampilan gerak
tubuh, salah satunya adalah permainan. Hubungan pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan dengan bermain, yaitu dimana bermain adalah aktivitas yang digunakan
sebagi hiburan yang bersifat fsikal yang tidak kompetitif meskipun bermain tidak
harus selalu bersifat fisik didalamnya. Kita tidak dapat menarik kesimpulan dari
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak hanya sebuah permainan biasa saja,
dan ketiganya dapat melumat dalam konteks pendidikan, jika digunakan untuk
tujuan-tujuan kependidikan. Dengan bermain dapat membuat kita merasa senang dan
menghibur tanpa ada tujuan dari pendidikan tersebut, namun olahraga tetap jaya
tanpa ada tujuan dari kependidikan. Tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan
dan kesehatan tidak hanya pada aspek emosional, sosial, mental dan spiritual.
12
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
aktivitas jasmani.
permainan olahraga.
pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik, domain
13
keterampilan gerak merujuk pada proses penguasaan suatu keterampilan atau
dalam mengolah informasi, ketika akan menghasilkan gerak. Dengan cara itu,
gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah
kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat
yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan
14
Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan potensi
kesehatan tersebut jika di paparkan dalam bentuk bagan meliputi tiga ranah (domain)
Bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya
proses belajar proses belajar mengajar, melalui bahan pelajaran ini siswa diantarkan
kepada tujuan pengajaran (Nana Sudjana,2017). Bahan ajar adalah separangkat atau
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik
15
dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau
2013:1).
Bahan ajar bisa berupa buku cetak, modul, LKS, buku panduan, audio visual
seperti film dan video, audio seperti kaset dan radio, visual seperti foto dan gambar
dan multimedia. Bahan ajar yang sudah ada dapat digunakan sebagai solusi bagi guru
yang belum mampu menghadirkan atau menghasilkan media belajar secara mandiri.
Selain itu bahan ajar memiliki fungsi sebagai pedoman untuk guru dan peserta didik
dalam proses belajar mengajar, alat evaluasi pecapaian dan penguasaan hasil
pembelajaran. Bahan ajar yang layak digunakan merupakan bahan ajar yang sudah di
C. Pengertian Model
menjelaskan aspek-aspek suatu persoalan atau ruang lingkup persoalan dan dapat
menjelaskan pula hubungan-hubungan yang penting. Maka model adalah suatu pola
atau gambar yang digunakan untuk menjunjukan atau menjelaskan suatu objek
tertentu agar dapat difahami. Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang
pembelajaran terbagi menjadi 3 macam, yaitu model pembelajaran secara tatap muka
(bertemu langsung), pembelajaran secara online (pemberian tugas via online atau
16
media masa), pembelajaran secara offline (pembelajaran secara tatap muka namun
kendalikan.
ketidak produktifitas.
mengadakan perubahan jika terdapat adanya ketidak sesuaian dari apa yang
telah dirumuskan.
belajar serta kesenangan siswa. Unsur-unsur tersebut di atas harus diperhatikan, agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sukses, sehingga tujuan yang
D. Pengertian Permainan
17
Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran dalam pendidikan jasmani dan
kesehatan yang dapat membuat anak bergerak namun tetap menyenangkan adalah
permainan. Permainan dan bermain merupakan bagian dari dunia anak-anak. Melalui
merupakan salah satu jenis aktivitas fisik yang dapat membantu tumbuh kembang
anak. Dalam bermain itu pula terdapat banyak hal yang diperoleh oleh anak dan tidak
baik secara fisik maupun psikis anak membutuhkan bermain karena dalam bermain
yang menjadi kehendak hatinya tanpa harus merasa salah dan terbatasi oleh
peraturan.
Dalam hal ini bermain bagi anak adalah belajar. Yang dalam pembelajaran itu,
pengalaman baru, menjadi diri sendiri, merangsang kecerdasan otak dan lai-lain.
Bermain bukan hanya tentang kegiatan yang membantu perkembangan fisik anak saja
akan tetapi bermain dapat juga mengengambangkan kemampuan kognitif anak yang
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), bermain tidak lagi menjadi
aktivitas fisik yang mendukung tumbuh kembang anak. Permainan yang di mainkan
adalah jenis permainan sepeti game online atau permainan yang terdapat pada
gadget.
18
E. Pengertian Permainan Tradisional
Permainan tradisional merupakan jenis permainan yang sudah ada sejak jaman
juga permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada
permainan tradisional. Hal tersebut bergantung pada adat atau kebiasaan di daerah
tersebut yang turun temurun bisa mempengaruhi bentuk dan nama permainan
tradisional tersebut.
Permainan tradisional yang bersifat bermain pada umumnya dilakukan pada hal yang
positif yaitu untuk mengisi waktu yang cukup luang. Permainan tradisional yang
kompetitif, dimainkan paling sedikit oleh 2 orang, mempunyai kriteria yang dapat
menunjukkan siapa pemenang dan siapa yang kalah dalam permainan, dan
mempunyai sebuah peraturan yang harus diterima serta ditaati bersama. Sedangkan
kreasi anak. Permainan ini biasanya merekonstruksi berbagai kegiatan sosial dalam
19
masyarakat. Meski memiliki unsur rekreatif, nyatanya permainan tradisional mulai di
yang kuat dari budaya setempat, oleh karena itu permainan tradisional mengalami
kondisi daerah setempat. Adapun yang terjadi pada permainan tradisional di era
berbagai macam nama diberbagai daerah. Permainan gobak sodor memiliki nama
yang berbeda seperti di Jakarta permainan ini di namakan galasin. Di Jawa Tengah
permainan ini dikenal dengan nama gobak sodor. Permainan gobak sodor terkenal di
pulau Jawa. Permainan gobak sodor berasal dari Yogyakarta, nama gobak sodor
berasal dari kata gobak dan sodor. Gobak yang berarti bergerak dengan bebas,
sedangkan sodor artinya tombak, dahulunya para prajurit mempunyai sebuah teknik
latihan dengan sebuah permainan yang bernama sodoran sebagai latihan sebelum
berperang dan sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter tanpa mata
tombak yang tajam di ujungnya. Permainan gobak sodor adalah suatu permainan
20
konsentrasi kelompok lain dalam melewati petak-petak dalam permainan gobak
sodor.
untuk mencapai garis akhir. Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok. Satu tim
sebagai penghalang dan satu tim sebagai penyerang. Gobak sodor dimainkan pada
lapangan berbentuk persegi panjang yang pembatasnya ditandai dengan kapur. Posisi
penyerang dan penjaga ditukar ketika pemain penyerang disentuh oleh pemain
4. begitu sebaliknya.
6. Kelompok yang menang menjadi regu penyerang yang harus melewati garis
21
7. Setiap pemain yang melewati seluruh garis akan memperoleh poin, jika
seluruh pemain selesai pada gilirannya, maka posisi penjaga dan penyerang
ditukar.
1. Lutfi Tajul Arifin, dengan judul dalam jurnal Pengaruh Penerapan Permainan
data dengan uji statistik, paired sampel T-test, yang bertujuan melihat
Timur. Pada skripsi ini peneliti mengemukakan hasil penelitiannya bahwa ada
Sidodadi.
22
3. Dwi Agus Mawati, dengan judul skripsi Pengembangan Model Permainan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moloeng, 2014:6). Jenis penelitian
yaitu penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Sesuai
(Ramdhan, 2017). Proses dan makna lebih di tonjolkan dalam jenis penelitian ini
dengan landasan teori yang di manfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
Bertitik tolak pada permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
23
maka metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif.
yang diteliti sebagaimana apa adanya, sesuai dengan situasi dan kondisi penelitian
holistik dengan cara deskriptif dalam suatu konteks khusus yang alami tanpa ada
campur tangan manusia dan dengan memanfaatkan secara optimal sebagai metode
ilmiah yang lazim digunakan. Dalam hal ini pendekatan deskriptif kualitatif ini
Pasuruan”.
bermain dalam permainan tradisional gobak sodor di PP. Nurul Faizah 3 Kec. Tutur
Kab. Pasuruan.
24
Data merupakan segala bentuk informasi, fakta dan realita yang terkait atau
relevan dengan penelitian (Ibrahim, 2018: 67). Data dalam penelitian ini adalah
Sumber data adalah orang, benda, objek yang memberikan informasi, fakta
dan realitas terkait dengan penelitian (Ibrahim, 2018: 67). Sumber data dalam
penelitian ini yaitu. Pertama, Sumber data primer, yaitu data yang di peroleh
langsung dari Guru Penjas PP. Nurul Faizah 3 Kec. Tutur Kab. Pasuruan. Kemudian
sumber data sekunder, yaitu data yang di peroleh dari buku-buku, jurnal, literatur, dan
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan s1istematis sehingga lebih mudah diolah.
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang
objektif dan valid, maka digunakan beberapa metode ilmiah sebagai landasan untuk
1. Observasi
25
Menurut Ibrahim (2018: 82) observasi merupakan teknik pengumpulan
data yang menggunakan catatan dan pengamatan di lokasi penelitian. Jadi dapat
mengenai objek yang akan di teliti. Observasi di lakukan dalam penelitian ini
dengan cara berkunjung atau datang langsung ke lokasi penelitian tempat penulis
meneliti. Dengan metode ini, peneliti akan dapat mengetahui secara jelas
Nurul Faizah 3 Kec. Tutur Kab. Pasuruan. Alasan peneliti melakukan observasi
adalah peneliti dapat mengamati secara langsung objek yang menjadi kajian
penelitian. Selain itu dalam melakukan penelitian ini peneliti berterus terang
kepada pada informan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesalah pahaman
atas tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Dengan begitu, kegiatan peneliti di
lapangan diketahui secara jelas oleh Pendidik Pondok Pesantren. Adapun kegiatan
yang diamati oleh peneliti adalah penggunaan bentuk kegiatan, strategi, dan
Pasuruan.
2. Wawancara
26
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan
tanya jawab dengan orang yang dapat memberikan keterangan. Metode ini
mencoba untuk mendapatkan keterangan atau pendapat secara lisan langsung dari
seorang informan. Wawancara atau interview dapat diartikan dapat sebagai teknik
mengumpulkan data dengan mengggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka
3. Dokumentasi
data, dan sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik berupa buku, majalah,
gunakan untuk mencatat data-data sekunder yang tersedia dalam bentuk arsip atau
dokumentasi yang berkaitan dengan hal-hal yang akan penulis teliti. Metode ini
dipergunakan sebagai pelengkap dari metode lainnya dan diharapkan akan lebih
metode ini peneliti ini ingin memperoleh data tentang : Sejarah berdirinya PP
Nurul Faizah 3 Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, visi, misi dan tujuan PP
27
Nurul Faizah 3 Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Struktur Organisasi, data
Pendidik dan karyawan, dan data PP Nurul Faizah 3 Kecamatan Tutur Kabupaten
Pasuruan
mampu menjawab pertanyaan penelitian dengan baik dan jelas (Ibrahim, 2018: 107).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1994). Menurut Miles dan Huberman 1994
(dalam Ibrahim, 2015: 109), kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu
berkaitan serta merupakan proses siklus pada saat, sebelum, dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk sejajar yang membangun wawasan umum yang
disebut analisis. Berikut adalah teknik analisis data yang digunakan pada penelitian
ini:
1. Reduksi Data
28
juga termasuk mengkodekan, menggolongkan, dan mengorganisasikan data
2. Penyajian Data
data secara jelas dalam bentuk gambar, grafik, bagan, tabel dan sebagainya.
dilakukan kesimpulan akhir. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah
teknik analisis data dengan pengumpulan data yang akan didapatkan dari hasil
Peserta Didik PP Nurul Faizah 3 Kec. Tutur, dimana peneliti mencari dan menyusun
29
secara sistematis data yang didapatkan dari hasil wawancara, dan akan dilakukan cek
ulang atau hasil wawancara yang didapat dari hasil observasi di PP Nurul Faizah 3
Kec. Tutur dengan cara triangulasi teknik analisis data dan sumber data yaitu
Pengurus Pondok, Pendidik dan Peserta Didik, serta waktu wawancara yang berbeda,
kemudian setelah itu peneliti ini dikumpulkan diklarifikasikan dan ditarik kesimpulan
secara induktif, yaitu dari penelitian atau kejadian yang bersifat khusus berdasarkan
pengalaman nyata.
F. Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data, hal
tersebut dilakukan untuk menguji data agar valid. Moleong (2014: 330)
sumber, triangulasi metode/teknik, dan triangulasi teori. Dalam penelitian ini peneliti
sumber dipilih karena peneliti ingin membuktikan bahwa data penelitian ini juga
terhadap informasi yang didapat, yang awalnya peneliti dapat dari hasil observasi,
dan cek ulang dengan wawancara dan dokumentasi sehingga akan memberikan data
yang lebih valid dan lebih kredibel. Peneliti kualitatif harus memiliki kredibilitas
30
sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Kredibilitas adalah adalah keberhasilan
terhadap hasil data penelitian. Data yang terkumpul dalam proses penelitian
mencoba membandingkan sumber data yang sama dari observasi dengan data dari
wawancara, yaitu observasi pada peserta didik. Untuk menjamin keabsahan data yang
31
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga Volume 6 Nomor 1, Edisi April
2021.
32
Ibrahim, 2018. “Merodologi Penelitian Kualitatif Panduan Penelitian beserta
Ina M, Tini S, Silvi N, Nasrullah, Dinda A.A, 2020. “Analisis Bahan Ajar” Jurnal
Lutfi T.A, Iyan N.H, 2018. “Pengaruh Penerapan Permainan Tradisional Terhadap
(Studi eksperimen pada siswa kelas VIII SMPN 1 Ciasem)” Jurnal Ilmiah
Rosdakarya.
Yoga B.S, Danang A.S, Puji S. 2021. “Ethnosport Permainan Tradisional Gobak
33