Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
In an era of globalization of environmental sustainability issues into one focus of attention. All
components agreed to lift the attitude and wisdom on the environment that need to transfer knowledge
through educational institutions. Understanding the form of the values in the learning process needs
to be passed on to each generation. On that basis, the study was conducted under the title "Influence
of Outdoor Learning Method Study in Kampung Naga Against Environmental Conservation Concept
Training Students of Class VIII MTsN Singaparna". The goal was to determine the students'
understanding of the concept of environmental conservation with learning methods Outdoors Study
and as a source of learning is Kampung Naga in Tasikmalaya district. Selection of Kampung Naga as
a place to do experiments because Kampung Naga is one example of the village managed to preserve
the natural environment. The method used in this quasi-experimental study with pretest posttest
Equivalent Groups. The study sample consisted of two classes of class VIII B as a class experiment by
utilizing Kampung Naga through learning methods Outdoors Study and VIII A as a control class by
utilizing Kampung Naga through learning methods Gallery Walk.
Keywords: Outdoor Methods Study, Kampung Naga, Concept Training, Environmental
Conservation.
komponen yang harus dibenahi untuk daya tarik peserta didik supaya termo-
meraih target maksimal tersebut adalah tivasi. Kondisi ini akan menjadi stimulus
perbaikan proses pada aspek operasional di bagi peserta didik supaya aktif dan
sekolah yaitu proses pembelajaran di kelas. interkatif selama proses pembelajaran
Tindakan proses perbaikan yang hendak sebagaimana menurut Prima, & Kaniawati
dilakukan dengan menerapkan metode (2011, hlm. 1) bahwa :
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Pembelajaran secara aktif dilakukan
perkembangan saat ini, misalnya me- dengan mengolah pengalaman dengan
nyangkut keberadaan peserta didik dengan cara mendengar, membaca, menulis,
pendekatan student center. Pendekatan mendiskusikan, merefleksi rangsangan,
dan memecahkan masalah. Dengan
tersebut pasti mempunyai implikasi pada
demikian, upaya pengembangan kete-
penerapkan metode yang hendak diguna-
rampilan proses dapat dilakukan dengan
kan serta tak kalah pentingnya karakteristik melakukan proses pembelajaran yang di
kompetensi yang harus dicapai mengenai dalamnya terdapat kegiatan yang
materi/bahan ajar yang akan disampaikan. berorientasi pada pemecahan masalah.
Belajar merupakan kegiatan yang tak Jadi proses pembelajaran yang ber-
terpisahkan dari kehidupan manusia, juga orientasi pada peserta didik tentunya perlu
merupakan salah satu kebutuhan hidup skenario pembelajaran di kemas dengan
manusia yang paling penting dalam upaya tahapan-tahapan yang mampu merangsang
mempertahankan hidup dan mengem- keaktifan peserta didik di dalam usaha
bangkan diri. Hal itu terjadi karena mencapai kompetensi yang harus dikuasai
didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin berupa pemahaman terhadap kondisi ling-
dicapai dalam suatu proses sistemik yang kungan peserta didik. Kemasan skenario
dinamis, konstruktif dan organik. Belajar pembelajaran haruslah menjadi fokus yang
juga merupakan bentuk pengalaman inter- harus dibenahi, salah satunya adalah bahan
aksi antara peserta didik dan ajar yang kita susun harus berorientasi
lingkungannya. Pada hakekatnya belajar pada kehidupan nyata. Bentuk semacam ini
merupakan proses komunikasi. Suatu pembelajaran harus diorientasikan pada
komunikasi yang terjadi antara guru dan permasalahan kontekstual yang ada di
peserta didik biasa terjadi di dalam kelas sekitar lingkungan peserta didik. Konsep
melalui proses belajar mengajar. Dalam sumber bahan ajar dari lingkungan
dunia pendidikan belajar merupakan diartikan dalam pemahaman menarik
aktivitas pokok yang dilakukan. Melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas
belajar peserta didik dapat memahami (indoor) menjadi ke luar kelas (outdoor)
sesuatu konsep yang baru atau mengalami dengan memanfaatkan sumber bahan ajar
perubahan tingkah laku, sikap dan yang ada dilingkungan kemudian peserta
keterampilan. Menurut Morgan (dalam didik melakukan observasi secara lang-
Suprijono. 2014, hlm. 3) “Learning is any sung. Bentuk seperti inilah peserta didik
relatively permanent change is behaviour that is diorientasikan pada masalah-masalah
result of past experience”. Intiya pendapat sekitar kehidupan nyata, sekaligus ada
tersebut menegaskan suatu pencapaian proses aktivitas dan kreativitas peserta
perubahan prilaku pada peserta didik didik dalam memahami permasalahan
secara perma-nen karena ada proses sekitar kompetensi yang harus dikuasai.
pengalaman selama interaksi berlangsung. Hal mendasar bentuk metode ini
Keterpaduan dalam merencanakan diharapkan akan mampu mempermudah
metode pembelajaran merupakan fokus proses penguasaan terhadap kompetensi
dalam mengemas efektivitas proses pem- yang harus dikuasai, karena aktivitas peser-
belajaran berupa menerapkan metode yang ta didik langsung melakukan observasi di
tepat dan strategi yang mampu menambah lapangan.
Alien Kurniangsih, dkk., Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran... 11
Bloom (Daryanto, 2008, hlm. 106) tidak statis tetapi mengalami perubahan
mengemukakan bahwa, Pemahaman (com- yang sesuai dengan kondisi dari ling-
prehension) kemampuan ini umumnya kungan itu sendiri, sehingga mahluk hidup
mendapat penekanan dalam proses belajar sebagai bagian komponen yang ada di
mengajar. Siswa dituntut untuk memahami dalamnya akan terus berusaha melakukan
atau mengerti apa yang diajarkan, menge- adaptasi terhadap karakteristik tersebut.
tahui apa yang sedang dikomunikasikan Kondisi ini jika dihubungkan dengan
dan dapat memanfaatkan isinya tanpa perilaku kehidupan manusia, tentunya
keharusan menghubungkannya dengan manusia akan terus berusaha memahami
hal-hal lain. Bentuk soal yang sering perubahana yang terjadi di dalam ling-
digunakan untuk mengukur kemampuan kungan itu karena komponen lingkungan
ini adalah pilihan ganda dan uraian. Dalam sebagai bagian kehidupan manusia sangat
hal ini, siswa dituntut untuk memahami penting artinya bagi kelangsungan hidup
atau mengerti apa yang diajarkan, di muka bumi ini.
mengetahui apa yang di komunikasikan, Secara umum tujuan yang ingin
dan dapat memanfaatkan isinya tanpa dicapai peneliti adalah mengkaji pengaruh
keharusan untuk menghubungkan dengan pembelajaran outdoor study dalam mening-
hal-hal yang lain. katkan pemahaman konsep pelestarian
Anderson (Sudjana, 2005) membagi lingkungan peserta didik kelas VIII MTsN
pemahaman menjadi tiga aspek yaitu Singaparna. Berdasarkan rumusan mas-
translasi, interpretasi dan ekstrapolasi, alah, tujuan yang ingin di capai dalam
dimana tiap aspek menunjukan berbagai penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1)
kemampuan sebagai berikut : 1) Translasi, Menganalisis hasil tes pemahaman konsep
meliputi kemampuan menterjemahkan pelestarian lingkungan di kelas yang meng-
sesuatu bentuk abstrak ke bentuk konkrit, gunakan metode pembelajaran outdoor
menerjemahkan suatu simbol ke dalam study sebelum dan sesudah perlakuan
bentuk lain, seperti : tabel, grafik, simbol diberikan; 2) Menganalisis hasil tes pema-
matematika dan sebagainya; 2) Interpretasi, haman konsep pelestarian lingkungan di
meliputi kemampuan : membedakan antara kelas yang menggunakan metode pembel-
kesimpulan yang diperlukan, memahami ajaran outdoor study sebelum dan sesudah
kerangka suatu pekerjaan secara keselu- perlakuan diberikan; 3) Menganalisis
ruhan, memahami isi dai berbagai bacaan; respon atau tanggapan peserta didik
3) Ekstrapolasi, meliputi kemampuan: terhadap pembelajaran dengan mengguna-
menyimpulkan dan menyatakan sesuatu kan metode pembelajaran outdoor study.
secara eksplisit, memprediksi konsekuensi
dari tindakan yang digambarkan oleh METODE PENELITIAN
sebuah komunikasi, sensitif terhadap faktor Penelitian eksperimen ini dilakukan
yang mungkin membuat prediksi menjadi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Singa-
akurat. parna, beralamat di Komplek Pesantren
Implementasi metode outdoor study Cintawana, Singaparana Kabupaten Tasik-
pada penelitian ini diharapkan dapat malaya. Subjek penelitiannya adalah
meningkatkan pemahaman konsep siswa seluruh peserta didik MTsN Singaparna
pada mata pelajaran IPS - Geografi, Kabupaten Tasikmalaya tahun pelajaran
khususnya tentang pelestarian lingkungan 2014-2015. Sampel dalam penelitian ini
hidup. Lingkungan hidup yang dimaksud adalah 2 kelas dari tiga kelas yang
dalam menjelaskan keterkaitannya dengan setingkat. Kedua kelas tersebut diambil
manusia adalah kondisi yang nampak dari menjadi sampel karena pertimbangan dari
luar individu manuisa. Pada dasarnya nilai rata-rata skor hasil belajar peserta
lingkungan memiliki karakteristik yang didik.
Alien Kurniangsih, dkk., Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran... 13
VIII MTsN Singaparna secara kontektual. gallery walk yang merupakan kegiatan
Hal itu ditunjukkan oleh hasil pengolahan berkelompok yang secara kolaboratif
data pre dan post di kelas eksperimen dan merangsang peserta didik lebih bergairah
kelas kontrol. Pada kelas eksperimen yang dalam belajar, menilai dan mengingat apa
menggunakan metode outdoor study yang yang telah peserta didik pelajari selama ini.
dilengkapi dengan lembar kerja dan Model ini juga mampu meningkatkan daya
bimbingan guru dalam memberikan contoh emosional peserta didik untuk menemukan
bentuk-bentuk pelestarian lingkungan di pengetahuan baru dan mempermudah
Kampung Naga ternyata mengalami daya ingat jika sesuatu yang ditemukan itu
peningkatan melalui nilai n-gain sebesar dilihat secara langsung sehingga dapat
0,30 yang termasuk ke dalam kategori meningkatkan daya pemahamannya.
sedang, hal ini dapat di bedakan dari nilai Implementasi pembelajaran dengan
rata-rata pre test dan post test. Nilai rata-rata menggunakan metode outdoor study di
pretest kelas eksperimen yaitu 60,52 dan Kampung Naga terhadap pemahaman kon-
nilai rata-rata post test 72,73. Dari hasil pre- sep pelestarian lingkungan pada peserta
test dan post-test dapat dilihat perbedaan didik menunjukkan hasil yang postif jika di
pemahaman konsep ketika sebelum bandingan dengan model gallery walk yang
diberikan perlakuan dan setelah diberikan di lakukan di dalam ruangan. Hal ini bisa
perlakuan. dilihat dari selisih nilai antara nilai rata-rata
Perbedaan itu pun diperkuat dengan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Skor
uji-t dengan taraf signifikansi 0,05 di ini di hasilkan dari rata-rata nilai posttest
peroleh value 0,00 dari α = 0,05, karena kelas eksperimen sebesar 72,73 di kurangi
nilai value < nilai tabel maka H0 ditolak dan rata-rata nilai post-test kelas kontrol sebesar
H1 diterima artinya terdapat perbedaan 65,17. Walaupun perbedaannya hanya 7,56
pemahaman konsep peserta didik yang namun perbedaan ini sudah cukup
memanfaatkan Kampung Naga sebagai signifikan setelah uji menggunakan uji-t
sumber belajar sebelum dan sesudah dimana nilai P-value yang di didapatkan
perlakuan pada kelas eksperimen. Adanya sebesar 0,00 atau lebih rendah dari α =
peningkatan pemahaman konsep mengenai 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan bahwa antara post-test eksperimen dan pre-
pada peserta didik karena pada pembel- test kelas kontrol dengan tingkat keper-
ajaran tersebut langsung mengidentifikasi cayaaan 5%, benar-benar berbeda.
lingkungan nyata, peserta didik melihat, Kesimpulannya, penggunaan metode
mendengar, mengamati, mencoba, dan pembelajaran outdoor study di Kampung
membuktikan langsung yang terintegrasi Naga dapat meningkatkan pemahaman
dalam pembelajaran tersebut. konsep pelestarian lingkungan hidup
Pada kelas kontrol yang menggu- peserta didik baik di kelas Ekperimen
nakan metode pembelajaran gallery walk maupun di kelas kontrol. Penggunaan
dengan bahan ajar, foto-foto tentang Metode pembelajaran outdoor study diguna-
Kampung Naga juga menunjukkaan ada- kan dalam kegiatan belajar mengajar
nya peningkatan pemahaman konsep karena memiliki banyak kelebihan yang
setelah adanya perlakuan. Hal tersebut tidak bisa diperoleh dari kegiatan belajar
ditunjukan dengan nilai rata-rata pre-test mengajar di dalam kelas. Meskipun
sebelum perlakuan yaitu 56,97 tetapi terkadang para guru masih enggan menga-
setelah perlakuan diperoleh nilai rata-rata jak siswa belajar di luar kelas karena
sebesar 65,17. Peningkatan pemahaman berbagai alasan. Hanya pelajaran-pelajaran
konsep peserta didik sebesar 0,17, dimana tertentulah yang biasa sering menggunakan
nilai n-gain 0,17 termasuk ke dalam kegiatan belajar mengajar di luar kelas
kategori rendah. Metode pembelajaran (outdoor study). Padahal hampir semua
Alien Kurniangsih, dkk., Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran... 15
Sudjana, Nana (2005). Penilaian Hasil Proses Learning dengan Pendekatan Inkuiri
Belajar, Bandung: PT. Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan
Rosdakarya Offset. Proses Sains Dan Penguasaan Konsep
Undang-Undang Republik Indonesia Elastisitas Pada Peserta didik SMA.
Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA,
Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia.
Prima, & Kaniawati (2011:1). Penerapan https://www.academia.edu/3606343.
Model Pembelajaran Problem Based