You are on page 1of 20

MUATAN KEARIFAN LOKAL

DALAM CERITA RAKYAT KEPULAUAN RIAU

Tessa Dwi Leoni1, Wahyu Indrayatti2


1,2)
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Email: tessadwileoni@gmail.com,2) indrayattiwahyu@gmail.com
1)

Abstract

This study aims to describe: (1) local wisdom reflected in the folklore Kepulaun Riau viewed from the
view of life (philosophy); (2) the local wisdom reflected in the Kepulauan Riau folklore is seen from
the attitude of social life, counsel, and iktibar; (3) local wisdom reflected in Kepulauan Riau folklore
as seen from ceremonies or traditional ceremonies; (4) the local wisdom reflected in the Kepulauan
Riau folklore is seen from the principles, norms and rules of rule embodied into a social system; and
(5) the local wisdom reflected in Kepulauan Riau folklore is seen from the habits, everyday behavior
of social intercourse. The problem is analyzed based on folklore theory. The method used in this
research is descriptive method of analysis. This object is collected by observation ; recording and
interviews. Data analysis technique is done by content analysis technique. Based on the results of the
study, folklore is still growing in Kepulauan Riau society. The folklore is so full of values. it also
reflects local wisdom of local people who can show the pattern of customs and local cultural
peculiarities. The findings of this study can be used as a basic backdrop for literary and cultural
researchers to study the culture of Indonesia in general and Malay culture of Kepulauan Riau in
particular. Furthermore, for the people of Kepulauan Riau itself, the findings is one of conservation
efforts of Malay culture in Kepulauan Riau. In addition, the results of this study can be an alternative
teaching materials, one of which can be arranged in Prosa Fiction textbook.

Keywards: Local wisdom, Folklore, Kepulauan Riau

PENDAHULUAN dijadikan acuan dalam bertingkah laku


dalam kehidupan sehari-hari di
Penelitian mengenai muatan masyarakat. Ketiga, orang Melayu
kearifan lokal cerita rakyat Kepulaun Riau Kepulauan Riau dikenal dengan budaya
dilatarbelakangi oleh beberapa hal berikut. berpantun yang kuat. Ajaran-ajaran
Pertama, bangsa Indonesia merupakan kehidupan Melayu disampaikan melalui
bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi. pantun dan bercerita. Penyampaian pesan-
Kedua, moral-spritual merupakan jati diri pesan kehidupan yang disampaikan
dari suku Melayu Kepulauan Riau yang melalui pantun merupakan dialektika
bersumber pada nilai, kepercayaan, dan orang Melayu sebagai tanda bahwa orang
peninggalan sosial budaya Melayu yang Melayu menyampaikan sesuatu melalui

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 61


keindahan. Keempat, mengkaji muatan diceritakan seluruhnya belum pernah
kearifan lokal dalam cerita rakyat terjadi. Kedua, fabel adalah cerita rekaan
tentang binatang dan dilakukan atau para
Kepulauan Riau merupakan sebuah
pelakunya seperti harimau, kancil, dan lain
upaya pembacaan narasi masa lampau
sebagainya. Ketiga, hikayat adalah cerita,
pada masa kini dan pembacaan narasi
baik sejarah, maupun cerita roman fiktif,
masa kini untuk menuju masa depan.
yang dibaca untuk pelipur lara,
Kelima, karya sastra merupakan produk
pembangkit semangat juang, atau sekedar
kearifan yang mampu memberikan
untuk meramaikan pesta. Keempat,
pencerahan bagi siapapun yang
legenda adalah dongeng tentang suatu
mengapresiasinya. Siapapun yang
kejadian alam asal-usul suatu tempat,
menikmati sastra secara mendalam akan
benda, atau kejadian disuatu tempat atau
mendapatkan pengalaman batin darinya.
daerah. Mite adalah cerita yang
Berdasarkan kelima alasan di atas, kajian
mengadung dan berlatarbelakang sejarah
terhadap muatan kearifan lokal dalam
atau hal yang sudah dipercayai orang
cerita rakyat Kepulauan Riau penting
banyak cerita tersebut pernah terjadi dan
dilakukan. Sebab, dengan usaha ini akan
mengandung hal-hal gaib dan kesaktian
diperoleh gambaran yang lengkap tentang
luar biasa. Keenam, cerita penggeli hati
nilai-nilai kehidupan dalam cerita rakyat
adalah cerita yang mengandung kelucuan,
Kepulauan Riau.
omong kosong, kemustahilan, ketololan,
Cerita rakyat dapat diartikan dan kedunguan tapi mengandung kritik
sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat terhadap perilaku manusia/masyarakat.
melalui bahasa tutur yang berhubungan Rudy (2010:51) mengungkapkan
langsung dengan berbagai aspek budaya “kearifan lokal adalah koleksi fakta,
dan susunan nilai sosial masyarakat konsep, kepercayaan, dan persepsi
tersebut. Pewarisan cerita rakyat dilakukan masyarakat ihwal dunia sekitar”. Kearifan
secara turun-temurun dari satu generasi ke lokal itulah yang merupakan pelajaran
generasi berikutnya secara lisan. Menurut tersembunyi yang selama ini belum
Aisyah (2009) ada beberapa jenis cerita banyak digali para ahli dan belum
rakyat yang ada diwilayah nusantara. dipahami masyarakat luas. Berdasarkan
Pertama, dongeng, yaitu cerita yang definisi kearifan lokal dari berbagai pakar
sepenuhnya merupakan hasil imajinasi dan sudut pandang tersebut dapat
atau khayalan pengarang yang mana yang disimpulkan bahwa kearifan lokal adalah

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 62


pengetahuan-pengetahuan khas yang Kepulauan Riau. Bagi orang Melayu
dimiliki masyarakat suatu daerah tertentu Kepulaaun Riau hidup berbudi sangat
berdasarkan pengalamannya menjalani dijunjung tinggi, biarlah nyawa terlepas
kehidupan dari masa ke masa dan telah dari badan asalkan budi tidak hilang dari
terbukti dapat menciptakan kedamaian dan dalam diri.
kesejahteraan serta mengatasi
permasalahan lokal didaerah tersebut. METODE PENELITIAN
Berikutnya, menurut Rasidin dan Penelitian ini menggunakan
Batubara (2009), kearifan lokal metode penelitian deskriptif kualitatif.
diklasifikasikan ke dalam lima bentuk, Data penelitian ini adalah kearifan lokal
yaitu (1) kearifan yang berupa pandangan dalam cerita rakyat Kepulauan Riau. Data
hidup (filosofi); (2) kearifan berupa sikap tersebut dikumpulkan dari objek penelitian
hidup sosial, nasihat dan iktibar yang yaitu cerita rakyat kepulauan Riau. Objek
diungkap dalam bentuk pepatah, penelitian ini dikumpulkan melalui
perumpamaan, pantun syair atau cerita pengamatan (dengan perekaman dan
rakyat (foklor); (3) kearifan dalam pencatatan) dan wawancara. Perekaman
seremoni atau upacara adat; (4) kearifan dilakukan untuk memeroleh cerita lisan
berupa prinsip, norma dan tata aturan yang secara lengkap yang dilakukan dengan
terwujud menjadi sistem sosial; (5) menggunakan tape recorder. Di samping
kearifan berupa kebiasaan, perilaku sehari- itu, pencatatan dilakukan berkaitan dengan
hari dalam pergaulan sosial. Dengan data identitas informan, identitas cerita,
demikian, kearifan lokal merupakan nilai- simpulan-simpulan awal yang muncul, dan
nilai suci yang dikembangkan dan sebagainya. Sementara, wawancara
diwariskan secara turun-temurun oleh digunakan untuk memeroleh informasi
suatu komunitas masyarakat. sebagai bahan eksplanasi terhadap data
Membahas kearifan lokal dalam rekaman. Selanjutnya, data yang berupa
cerita rakyat Kepulauan Riau tidak akan rekaman ditranskripsi dan diterjemahkan
terlepas dari membicarakan budaya ke dalam bahasa Indonesia, kemudian
kelompok etnis Melayu Kepulauan Riau. dianalisis dengan teknik content analysis
Orang Melayu Kepulauan Riau dan metode pembacaan heuristik dan
memandang akal budi sebagai nyawa hermeneutik. Di samping itu, juga
kehidupan. Jika hidup tanpa berbudi dilakukan wawancara untuk memperoleh
berarti bukan lagi orang Melayu pendapat masyarakat Kepulauan Riau

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 63


tentang cerita rakyat yang ada di daerah sehingga disebutlah adat bersendikan
tersebut. Cerita rakyat akan dikumpulkan syarak, syarak bersendikan kitabullah.
dari informan dengan kriteria berikut: (1) Artinya, seluruh kegiatan dan kehidupan
berenkulturasi penuh, (2) terlibat langsung, masyarakat Melayu berpedoman pada
(3) memunyai waktu yang cukup, (4) ajaran dan aturan hukum Islam.
nonanalitis, (5) produktif. Salah satu hukum Islam yang
paling dominan terkandung dalam cerita
HASIL PENELITIAN rakyat Kepulauan Riau adalah masalah
pernikahan. Dari zaman dahulunya hingga
Bentuk-bentuk kearifan lokal
saat ini, masyarakat Melayu selalu
dalam cerita rakyat Kepulauan Riau dapat
berupaya untuk menggelar resepsi
dilihat sebagai berikut.
pernikahan secara lebih ramai. Hal ini
1. Bentuk kearifan lokal yang
dapat dilihat dalam kutipan berikut.
terkandung dalam cerita rakyat
Mendengar perkataan Datuk
Kepulauan Riau dilihat dari
Loboy, perempuan itu jadi
pandangan hidup (filosofi).
tersentuh hatinya. Tak disangkal, ia
Terkait dengan masalah pandangan
pun telah jatuh hati pada
hidup, masyarakat Kepulauan Riau sudah
pandangan pertama saat awal
dari zaman dahulunya memegang teguh
pertemuan dengan Datuk Loboy. Ia
keyakinan pada sebuah kepercayaan
pun menerima pinangan Datuk
terhadap adanya kekuatan magis yang
Loboy. Beberapa hari kemudian
tidak dimiliki oleh manusia biasa. Adanya
digelarlah acara pernikahan secara
kekuatan lain dianggap mampu
besar-besaran. Seluruh masyarakat
mencampuri jalan kehidupan manusia.
yang bermukim di Gunung Kute
Meskipun pada awalnya masih
diundang. Pestanya sangat meriah.
mempercayai keberadaan dewa-dewa, dan
Warga pun merasa sangat terhibur
kepercayaan pada benda-benda yang
oleh acara hiburan dalam
dianggap meliki kekuatan sakti, pandangan
perhelatan yang diselenggarakan
hidup masyarakat Melayu di Kepulauan
(Legenda Gunung Kute).
Riau kemudian mulai mengarah pada
kehidupan yang bernuansakan Islam.
Selain terkandung dalam cerita
Seluruh aktivitas masyarakatnya
rakyat Gunung Kute, cerita mengenai
berlandaskan pada aturan agama Islam

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 64


pernikahan juga ditampilkan dalam cerita menjadi lebih terarah dan teratur.
rakyat Putri Pandan Berduri berikut. Bayangkan saja bila hidup tanpa agama.
Beberapa hari kemudian Untuk masalah perkawinan saja mungkin
diadakanlah perhelatan besar- akan terjadi banyak pertumpahan darah
besaran untuk acara pernikahan bila agama tidak dijadikan landasan kokoh
Jenang Perkasa dengan Putri dalam membina rumah tangga.
Pandan Berduri. Seluruh Pernikahan yang dilakukan oleh
masyarakat Suku Laut dan orang- masyarakat Kepulauan Riau sedapat
orang Bintan diundang. Betapa mungkin selalu diselenggarakan dengan
bahagianya batin Lagoi melihat mengadakan perhelatan secara besar-
putrinya dan Jenang Perkasa duduk besaran. Seluruh sanak saudara, orang-
bersanding di pelaminan (Legenda orang terdekat, dan masyarakat sekitar
Putri Pandan Berduri). diundang ke acara pernikahan tersebut.
Selain dapat menjalin tali silaturahmi,
Begitu juga dalam kutipan cerita perhelatan tersebut juga dapat memberikan
rakyat berikut. kesan kebersamaan, sehingga semua orang
Setelah proses lamaran bisa ikut merasakan kebahagiaan yang
berlangsung, kemudian tengah dirasakan oleh keluarga pengantin.
diadakanlah pesta pernikahan yang Hal ini secara tidak langsung juga dapat
sangat meriah. Keluarga pun menginformasikan kepada khalayak ramai
mengundang seluruh penduduk bahwa kedua pengantin yang tengah
kampung Bintan (Legenda Gunung bersanding di pelaminan telah halal
Bintan). menjalin kehidupan berumah tangga
bersama, sehingga tidak menimbulkan
Berdasarkan kutipan dari beberapa fitnah dikemudian hari.
cerita rakyat tersebut, jelas terlihat Begitulah upaya masyarakat
bagaimana muatan kearifan lokal Kepulauan Riau untuk melangsungkan
masyarakat Kepulauan Riau dilihat dari sebuah pernikahan. Hingga saat ini,
segi filosofi yang dipegang teguh oleh prosesi pernikahan dengan menggunakan
masyarakatnya. Agama Islam merupakan adat Melayu yang bersendikan syarak
pandangan hidup utama bagi masih terus dijaga dan dilestarikan oleh
masyarakatnya. Agama tersebut kemudian masyarakatnya. Meskipun semakin
menjadikan kehidupan masyarakat bertambah tahun, dengan keadaan

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 65


wisatawan yang berkunjung ke daerah juga tercermin dari perilaku tokoh
Tanjungpinang semakin meningkat, Baitusen dalam kutipan cerita rakyat
masyarakat tetap berupaya agar budaya berikut.
Melayu tidak terkontaminasi oleh budaya Awalnya, Baitusen hanya bekerja
asing. sebagai nelayan seperti penduduk
Selanjutnya, pandangan hidup di sekitar Punguran pada
masyarakat Kepulauan Riau yang umumnya. Setiap harinya, ia pergi
berlandaskan pada ajaran Islam juga dapat ke laut untuk menangkap ikan,
dilihat dalam kutipan berikut. kerang, dan beberapa jenis hewan
Dalam kesehariannya, Baitusen laut lainnya yang bisa
berangkat ke laut sebelum matahari diperjualbelikan. Dengan begitu,
terbit dan kembali setelah matahari keadaan perekonomian keluarga
terbenam (Legenda Pulau Senoa). Baitusen dan istrinya akhirnya
mulai membaik. Mereka pun
Kutipan tersebut sejalan dengan mulai merasa senang dan nyaman
ajaran agama Islam, seperti yang terdapat tinggal di Pulau tersebut (Legenda
di dalam surat Alquran Al Jumu’ah 10, Pulau Senoa).
telah diterangkan bahwa Allah selalu
memberikan karunia yang banyak terhadap Kutipan cerita rakyat tersebut
manusia, maka manusialah yang harus melambangkan kekuatan pandangan
banyak berusaha dan selalu mengingat masyarakat Melayu terhadap kekuasaan
Allah agar karunia itu semakin bertambah sang Ilahi. Dari cerita rakyat tersebut,
dan bertambah. terefleksi bahwa masyarakat percaya,
Apabila telah tunaikan shalat, maka setiap yang berusaha pasti akan
bertebaranlah kamu di muka bumi; memperoleh hasil sesuai dengan usaha
dan carilah karunia Allah dan yang telah ia lakukan. Sebagaimana yang
ingatlah Allah banyak-banyak diperankan oleh tokoh Baitusen. Dengan
supaya kamu beruntung (QS. Al kegigihan dan kesungguhannya dalam
Jumu’ah 10). berusaha, akhirnya ia dapat mengubah
nasib perekonomian keluarganya dari yang
Selain kutipan di atas, padangan serba kekurangan hingga menjadi lebih
hidup masyarakat Kepulauan Riau yang baik.
berlandaskan pada ajaran agama Islam

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 66


Penokohan yang diperankan oleh demikian sehingga dapat menghindari hal-
Baitusen tersebut begitu sesuai dengan hal buruk yang tidak disukai orang banyak.
ajaran agama Islam. Allah telah Kearifan budaya lokal terkait sikap
menjanjikan suatu kebaikan jika hidup sosial, nasihat, dan iktibar dalam
makhluknya selalu berusaha. Hal ini sesuai kehidupan masyarakat Kepulauan Riau
dengan QS Ar-Rad ayat 11 bahwa dapat dilihat pada kutipan berikut.
“Sesungguhnya Allah tidak akan Bak putri raja, tutur bahasanya
mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum sangat yang ramah dan sopan. Ia
itu sendiri yang mengubahnya”. anggun gemulai dan tidak
Berdasarkan beberapa kutipan di sombong, sehingga semua
atas, dapat terlihat bahwa cerita masyarakat suku laut pun
masyarakat Kepulauan Riau yang telah mencintainya. (Legenda Putri
hidup dari zaman dahulu, yang telah Pandan Berduri)
diwariskan secara turun temurun ke
beberapa generasi tersebut telah Berdasarkan kutipan tersebut
menggambarkan betapa kuatnya ajaran jelaslah bahwa cerita ini begitu sarat akan
Islam menjadi bagian yang melandasi nilai-nilai dan nasihat untuk dapat
pandangan hidup masyarakat di Kepulauan menjalani kehidupan sosial secara lebih
Riau. Sehingga, seluruh masyarakatnya baik.
selalu berupaya untuk berperilaku sesuai Dalam hal ini juga tergambar bahwa
dengan ajaran dan perintah Allah. masyarakat Kepulauan Riau sangat
menghargai orang-orang yang mampu
2. Bentuk kearifan lokal yang menjaga sikap dan tutur bahasanya. Hal
terefleksi dalam cerita rakyat ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi
Kepulauan Riau dilihat dari sikap anak generasinya bahwa setiap tindak
hidup sosial, nasihat, dan iktibar. kebaikan, perilaku yang baik dan sopan
Nasihat dalam cerita rakyat pasti akan disenangi orang banyak.
seringkali diselipkan dengan gambaran Selain dalam kutipan cerita rakyat
perilaku baik yang disenangi banyak orang di atas, nasihat dan pelajaran juga
dan perilaku buruk yang bisa terefleksi dalam cerita rakyat Gunung
menimbulkan kebencian dari orang lain. Kute. Dalam cerita ini, dikisahkan
Adapun perilaku buruk tersebut dapat hubungan tiga kakak beradik yang saling
dijadikan pelajaran untuk tidak bersikap menyayangi. Suatu ketika, si kakak

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 67


hendak berlayar. Ia telah berniat untuk
merantau meninggalkan kampung Setelah sang adik menyanggupi
halaman. Namun, kedua adiknya meminta permintaan si Kakak, mereka pun memulai
sang kakak untuk mengajak mereka. Si perjalananya. Namun, tak disangka, si adik
kakak memberikan kesempatan kepada lupa akan perjanjian yang telah ia sepakati
dua orang adiknya untuk ikut dengannya dengan kakaknya sebelum memulai
tetapi dengan sebuah persyaratan. Syarat perjalanan. Di tengah perjalanan, ia
yang diberikan juga lengkap dengan menoleh ke belakang lantaran begitu
sangsi yang akan mereka terima jika terpesona melihat keindahan alam di
melanggar perjanjian yang telah mereka sepanjang perjalanan mereka.
sepakati. Hal ini dapat dilihat dalam Setelah jauh berlayar, akhirnya
kutipan berikut. sampailah mereka di Tanjung
Suatu hari setelah matahari Telayak. Tanjung yang menawan
terbenam, sulung pun dan menyimpan sejuta pesona alam
memberitahukan kepada adiknya nan indah. Si bungsu begitu
yang nomor dua (tengah) bahwa ia terpana dan takjub melihat
akan pergi ke bagian barat gunung keindahan tanjung Telayak. Tak
Rinai. Mendengar perkataan sedikut pun ia berkedip
abangnya, adik nomor dua tersebut menyaksikan keindahan alam di
menawarkan diri untuk ikut depan matanya. Setelah melewati
menemani abangnya. tanjung Telayak, tak sadar si
Abangnya berkata kepada adiknya bungsu masih menoleh ke belakang
itu, “jika kamu sanggup untuk melihat Tanjung Telayak. Maka
berjanji, kamu diperbolehkan untuk terputusalah kain cindai yang
ikut.” mengikat mereka dan tertinggallah
Hingga ditanya oleh adiknya, “apa si bungsu di Tanjung Telayak
gerangan janji tersebut wahai (Legenda Gunung Kute).
kakak?”
Abangnya menjawab, “dalam Berdasarkan kutipan tersebut,
perjalanan nanti, kamu tidak jelaslah terlihat bahwa dalam cerita rakyat
diperbolehkan untuk berbicara dan Gunung Kute terefleksi nasihat-nasihat
melihat ke belakang.” (Legenda yang mampu menuntun masyarakatnya ke
Gunung Kute) arah kebaikan. Apabila telah disepakati

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 68


sebuah perjanjian, maka hendaknya merusak tali kekerabatan. Hal ini dapat
kesepakatan tersebut tidak dilanggar. dilihat dalam kutipan berikut.
Setiap pelanggaran pasti akan ada Konon di Pulau Galang, tersebutlah
sangsinya. Entah itu alam semesta yang seorang pemimpin Megat,
akan menghukumnya atau bisa jadi memiliki dua orang putra yang
hukuman dari orang yang diajak bernama Julela dan Jenang
bersepakat sebelumnya. Setiap larangan Perkasa. Kedua beradik kakak ini
yang disampaikan oleh masyarakat dari kecil hidup rukun dan damai.
setempat, tentu ada landasannya. Para Namun, kerukunan itu kemudian
tetua yang menitipkan nasihat melalui sirna semenjak sang ayah
cerita-cerita kepada anak dan cucunya memutuskan Julela untuk menjadi
tentu mengandung pesan yang sangat Batin di negerinya. Ia tiba-tiba saja
penting untuk kelangsungan hidup berubah menjadi pemimpin yang
generasi penerusnya. Para orang-orang sombong. Sering kali ia
tua, istilahnya seperti telah banyak makan melontarkan kata-kata kasar
asam garam, tentu memiliki pengalaman kepada adiknya, Jenang Perkasa.
yang lebih banyak ketimbang gerasi muda Julela juga kerap memaksa adiknya
yang baru beberapa tahun menjalani berlaku sesuai dengan apa yang
kehidupan di dunia ini. Oleh sebab itu, diinginkannya. Bila tidak, Julela
nasihat-nasihat tersebut perlu dijaga dan terus mengancam hingga akhirnya
diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal Jenang Perkasa merasa sedih
yang tidak diinginkan. Begitulah dengan perubahan yang dialami
masyarakat Kepulauan Riau menitipkan kakaknya.Akhirnya pada suatu
pesan dan nasihat-nasihat kepada generasi hari, secara diam-diam Jenang
muda melalui cerita-cerita yang meraka Perkasa memutuskan untuk
sampaikan. meninggalkan Pulau Galang
Selanjutnya, terkait dengan sikap (Legenda Putri Pandan Berduri).
hidup sosial, masyarakat Kepulauan Riau
sangat mencintai kedamaian. Jika terjadi Kutipan tersebut jelas
perselisihan paham antara dua belah pihak, merefleksikan bagaimana sikap hidup
maka lebih baik salah satunya mengalah sosial masyarakat Kepulauan Riau.
sehingga tidak terjadi hal-hal yang dapat Kesantunan sikap hidup sosial terlihat dari
tokoh adik yang berusaha menghindari

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 69


pertengkaran dengan cara pergi bantuan yang mencukupi
meninggalkan wilayah istana. Meskipun kehidupan mereka sehari-hari
sebagai anak raja, ia sama-sama memiliki (Legenda Sungai Jodoh).
kekuasaan dan kewenangan di atas
wilayah kekuasaan ayah kandung mereka. Kutipan cerita tersebut
Demikianlah gambaran kehidupan sosial menyiratkan hubungan antar sesama
masyarakat pada masa kerajaan pada masa manusia untuk senantiasa saling
itu. Hingga saat ini pun masyarakatnya menyayangi dan saling perhatian satu
masih menjaga budaya menghargai orang sama lain. Jika ada salah seorang yang
lain seperti yang tergambar di dalam membutuhkan bantuan, hendaknya yang
cerita-cerita yang disamapaikan secara lain membantu sehingga terjalinlah sebuah
turun temurun oleh pewaris ceritanya itu. bentuk hubungan yang harmonis dari sikap
Selain kutipan di atas, sikap kepedulian dan saling melengkapi itu.
kepedulian sosial dalam kehidupan Selanjutnya, kearifan lokal
masyarakat Kepulauan Riau juga dapat masyarakat Kepulauan Riau yang
dilihat dalam cerita rakyat Sungai Jodoh menyangkut aspek norma sosial juga
berikut. tercermin dalam kutipan cerita rakyat
Mah Bongsu semakin dikenali berikut.
banyak orang karena Kebaikan keluarga kecil Daik
kedermawanannya. Ia senang membuat para tetangga senang
berbagi dan suka membantu orang- berkunjung ke rumah mereka. Dari
orang yang membutuhan. Ia sekian banyak orang yang datang,
mencintai anak-anak yatim dan ada seorang wanita yang diam-
piatu. Setiap kali kedatangan tamu diam menyukai Daik. Wanita
yang berkunjung ke rumahnya, ia tersebut bernama Jakas. Setiap kali
selalu menjamunya dengan ramah. ada kesempatan, Jakas selalu
Meskipun tamu yang datang berupaya menggoda Daik. Pada
berpakaian lusuh dan kumal awalnya, Daik memang tidak
sekalipun. Orang-orang kian tergoda dengan rayuan Jakas.
banyak mengucapkan rasa terima Namun lama kelamaan Daik mulai
kasih ke pada Mah Bongsu karena tergoda dengan Jakas. Akhirnya,
semenjak menjadi orang yang kaya Daik dan Jakas pun menjalin
raya, Mah Bongsu selalu memberi hubungan tanpa sepengetahuan

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 70


Bintan. Bintan hanya mengira lalu diambilnya pisau untuk
kedekatan mereka hanya sebatas membunuh Bintan yang telah
teman ataupun saudara. Hingga mencelakai Jakas. Namun dengan
akhirnya, pada suatu ketika kehendak yang maha kuasa,
terdengar kabar oleh Bintan bahwa keduanya terpelanting. Bintan
Daik menikahi Jakas. Seketika, terdampar di tempat yang tak jauh
Bintan pun merasa hatinya hancur dari tempat kejadian, sedangkan
berkeping-keping. Daik terpelanting jauh melayang
… hingga hilang dari pandangan. Batu
Sore itu, Bintan hendak memasak Bintan kemudian menjadi gunung
gambir. Ia tak menduga, tiba-tiba Bintan dan Daik menjadi bukit
Daik datang ke rumahnya dengan Daik di Lingga. (Legenda Gunung
emosi yang meledak-ledak. Bintan)
Daik terus mengamuk, tapi tiba-
tiba saja terdengar suara bunyi Dalam legenda Gunung Bintan,
yang amat keras dari halaman tokoh Jakas merupakan tokoh yang telah
rumahnya. Tak disangka, Demit menggoda suami Bintan, yaitu Daik, untuk
yang tadinya terjatuh kini berubah menjalin hubungan terlarang tanpa
menjadi batu yang membentuk sepengetahuan Bintan. Sebagai istri yang
bukit. Melihat hal itu, Bintan sah, Bintan wajar saja mempertanyakan
menjadi sangat marah. Ia tak dapat pertanggungjawaban suami atas
lagi menahan amarahnya. Seperti perilakunya tersebut, namun seharusnya
mendapat kekuatan mistis, ia tetap tenang dan menghormati suaminya
mampu mengangkat kuali besar sebagai pemimpin dalam rumah tangga.
yang berisikan gambir panas yang Namun yang terjadi bukan demikian.
tadinya ia rebus dan dituangkannya Sebagai dampak dari pelanggaran terhadap
ke kepala Jakas.Tak dapat hukum dan norma sosial, si pelanggar akan
mengelak, Jakas pun menjerit mendapatkan ganjarannya sendiri. Ia akan
kesakitan. Ia berguling-guling di menuai setiap tindakan yang ia perbuat.
tanah hingga akhirnya meninggal Maka cerita ini bagi masyarakat
dan berubah menjadi batu yang Kepulauan Riau dapat menjadi pedoman
kemudian menjadi bukit. Melihat agar selalu berbuat dan berperilaku yang
hal itu, Daik menjadi sangat marah, sesuai dengan norma sosial yang ada dan

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 71


harus berupaya untuk tidak melanggarnya. Dari kutipan tersebut dapat diambil
Selain itu, kisah serupa juga terefleksi pelajaran bahwa sehebat apapun seseorang
dalam cerita rakyat Batu Malu berikut. menyembunyikan keburukan dan
Pada masa itu, hiduplah sepasang kebohongan, pasti suatu saat akan
suami istri di sana. Awalnya terbongkar juga. Seperti kata pepatah,
kehidupan mereka baik-baik saja. ‘sepandai-pandainya menyimpan bangkai,
Namun, seiring berjalannya waktu suatu saat baunya akan tercium juga’.
sang suami mulai berubah; kasih Kebenaran akan muncul kepermukaan
sayang terhadap istrinya yang dengan jalan yang terkadang sama sekali
sedang mengandung berkurang dan tak terduga. Hal ini menjadi pembelajaran
mulai jarang pulang. Sebab itulah dalam kehidupan masyarakat Kepulauan
sang istri mulai menaruh curiga Riau.
atas sikap Suaminya. Kecurigaan Dengan demikian, setiap orang
sang istri awalnya tidaklah yang melihat batu kemaluan dan
berlebihan. Sang istri sempat dihubungkan dengan legenda Batu Malu,
berpikir bahwa suaminya hanya mereka akan berupaya untuk tidak berbuat
sibuk bekerja untuk menafkahi dan berlaku seperti tokoh-tokoh yang
keluarga. Namun, perubahan demi diceritakan. Perselingkuhan yang
perubahan terus terjadi bahkan diceritakan dalam legenda Batu Malu
sang suami sering marah-marah. merupakan tindakan yang tercela yang
Oleh karena itu, sang istri merasa amat dibenci oleh masyarakat Kepulauan
ada sesuatu yang dirahasiakan Riau. Dari zaman dahulu hingga saat ini,
suaminya. masyarakat setempat masih menjaga agar
Suatu hari ketika suaminya pergi daerahnya terbebas dari perilaku-perilaku
kerja, sang istri mengikutinya menyimpang seperti itu. Meskipun daerah
secara diam-diam. Tidak disangka, Kepulauan merupakan daerah wisata yang
ternyata kepergian suaminya dikunjungi oleh banyak orang yang silih
bukanlah untuk bekerja menafkahi berganti, namun penjagaan terhadap
keluarga melainkan untuk bertemu perilaku tetap menjadi tugas seluruh
dengan perempuan lain di Pesisir masyarakatnya.
(Legenda Batu Malu).
3. Bentuk kearifan lokal yang
terefleksi dalam cerita rakyat

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 72


Kepulauan Riau dilihat dari terhadap keluarga calon mempelai
seremoni atau upacara adat. perempuan. Kehormatan terletak pada
Terkait acara adat masyarakat kunjungan keluarga calon mempelai laki-
Kepulauan Riau, refleksi seremoni dan laki, sebab dalam kebudayaan Melayu,
upacara adat pernikahn tergambar jelas paling pantang apalabila calon keluarga
dalam cerita rakyat Gunung Kute. Dalam mempelai perempuan yang mendahului
adat kebudayaan Melayu, acara kunjungan untuk melamar calon mempelai
pernikahan selalu didahului oleh proses laki-laki. Inilah yang membedakan prosesi
lamaran untuk dapat saling mengenali adat pernikahan masyarakat Melayu
antara kedua belah pihak keluarga yang dengan masyarakat suku lainnya, seperti
akan dipersatukan dalam ikatan contohnya masyarakat suku Minang yang
pernikahan. Hal ini dapat dilihat dari mewarisi sistem keturunan matrilinial.
kutipan berikut. Dalam kebudayaan Minang, pihak
keluarga perempuanlah yang datang
Keesokan harinya, Datuk Loboy
meminang pihak calon mempelai laki-laki.
bersama rombongan kembali
Perbedaan seremoni adat
berkunjung ke rumah gadis pujaan
pertunangan dalam kebudayaan Melayu
hatinya dengan maksud hendak
dengan suku lainnya juga terlihat dari
meminang. Gayung bersambut,
hantaran yang dibawakan. Pada prosesi
gadis itu pun menerima pinangan
lamaran, keluarga calon mempelai laki-
Datuk Loboy. Beberapa hari
laki membawa hantaran berupa makanan
kemudian, digelarlah acara
dan keperluan yang akan dipakaikan oleh
pernikahan secara besar-besaran.
pihak calon mempelai perempuan. Jenis
Seluruh masyarakat yang
makanan yang dibawakan tidak ada
bermukim di Gunung Kute
tetapannya. Semuanya diserahkan pada
diundang. Pestanya sangat meriah.
kemampuan pihak mempelai laki-laki.
Warga pun merasa sangat terhibur
Kemudian, pada acara lamaran, beberapa
oleh acara hiburan dalam
keluarga dalam kelompok masyarakat
perhelatan yang diselenggarakan.
Melayu masih membudayakan pemberian
(Legenda Gunung Kute)
cincin oleh orang tua perempuan dari
Prosesi lamaran dalam kebudayaan pihak calon mempelai laki-laki kepada
masyarakat Melayu selalu dilakukan oleh calon mempelai perempuan sebagai tanda
pihak keluarga calon mempelai laki-laki penerimaan oleh keluarga calon mempelai

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 73


laki-laki. Dari prosesi lamaran tersebut makanan yang lezat dihidangkan,
diharapkan timbulnya rasa sayang di begitu pula tari-tarian digelar untuk
antara kedua belah pihak keluarga menghibur pengantin dan seluruh
sehingga dapat bersatu menjadi keluarga tamu undangan (Legenda Putri
besar yang lebih rukun dan damai. Pandan Berduri).
Setelah proses lamaran terlewati
Demikianlah kearifan lokal dilihat
dan setelah mendapatkan kesepakatan dari
dari segi seremoni dan acara adat dalam
kedua belak pihak calon mempelai,
kehidupan masyarakat Kepualauan Riau
barulah kemudian ditetapkan hari
yang terrefleksi dalam beberapa kutipan
pernikahan antara kedua calon mempelai.
cerita rakyat yang telah disajikan. Sejak
Perhelatan pun diadakan dengan
zaman dahulu hingga saat ini, masyarakat
mengundang banyak orang agar
masih melestarikan acara adat pernikahan
masyarakat setempat ikut merasakan
yang begitu kental dengan adat
kebahagiaan dari pihak keluarga yang
kebudayaan Melayu. Budaya perhelatan
mengundang dan secara tidak langsung
yang diselenggarkan sedapat mungkin
dapat memberitahukan masyarakat luas
mengundang banyak orang untuk acara
bahwa mereka telah resmi sebagai
makan bersama. Semakin ramai tamu yang
sepasang suami istri.
datang, semakin dirasakan pula
Seremoni dan upacara adat
keberkahan yang dirasakan oleh tuan
masyarakat Kepulauan Riau selanjutnya
rumah. Tuan rumah akan merasa sangat
dapat pula dilihat dalam kutipan berikut.
senang apabila ia melihat seluruh tamu
Beberapa hari kemudian
undangannya terhibur dengan acara
diadakanlah perhelatan besar-
hajatan yang mereka buat.
besaran untuk acara pernikahan
Jenang Perkasa dengan Putri 4. Bentuk kearifan lokal yang
Pandan Berduri. Seluruh terefleksi dalam cerita rakyat
masyarakat Suku Laut dan orang- Kepulauan Riau dilihat dari prinsip,
orang Bintan diundang. Betapa norma, dan tata aturan yang
bahagianya batin Lagoi melihat terwujud menjadi sistem sosial.
putrinya dan Jenang Perkasa duduk Kearifan lokal berupa prinsip,
bersanding di pelaminan. Semua norma, dan tata aturan dalam kehidupan
orang berbahagia dalam acara masyarakat Kepulauan Riau dapat dilihat
pernikahan tersebut. Banyak jenis dari cerita rakyat Putri Pandan Berduri.

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 74


Cerita ini mengisahkan tentang orang- kehidupan. Begitu pula dengan prinsip dan
orang suku laut, yakni suatu kelompok norma-norma yang biasa berlaku dalam
masyarakat yang memiliki kebudayaan kehidupan masyarakat suku laut hingga
tersendiri dalam kehidupan masyarakat di sekarang masih terjaga.
Kepulauan Riau. Setiap tahunnya, jumlah Berdasarkan pengamatan dan
anggota suku laut semakin meningkat. Di wawancara yang telah dilakukan di
dalam cerita, dituturkan bahwa keturunan lapangan, diperoleh informasi bahwa
keluarga Bain Lagoi pun semakin beberapa anak keturuan suku laut sudah
berkembang. Hal ini menyebabkan banyak yang mengecap pendidikan,
beberapa bagian keluarga baru harus bahkan ada yang sudah sampai pada tahap
berpisah dari keluarga inti untuk perguruan tinggi. Mereka yang awalnya
mendapatkan tempat tinggal yang lebih hidup di laut, yang dahulunya hanya
luas dan nyaman. Namun, meskipun telah bergaul dengan sesama suku laut sekarang
berpindah tempat, orang-orang suku laut sudah dapat berkomunikasi dengan
tetap menjaga adat dan mewariskannya masyarakat lainnya di luar aggota keluarga
kepada generasi penerus mereka. Mereka suku laut. Di luar, mereka begitu toleran
menjadikan adat sebagai pedoman dalam dengan norma-norma yang ada dalam
berperilaku dan bertindak dalam kehidupan masyarakat biasanya, namun di
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dalam keluarga sendiri, mereka juga
dilihat dalam kutipan berikut. menerapkan norma-norma dalam
Meskipun tersebar di berbagai kebudayaan suku laut.
tempat, namun suku-suku yang Bentuk kearifan lokal selanjutnya
mereka pimpin tetap berasal dari dari cerita rakyat Kepulauan Riau ialah
suku laut. Adat suku asal tetap mengenai norma dan aturan dalam
menjadi pedoman aturan adat penurunan tahta. Seperti layaknya sebuah
dalam kehidupan mereka (Legenda kerajaan, biasanya yang berhak
Putri Pandan Berduri). menggantikan posisi raja ialah anak tertua.
Hal ini adalah untuk menghargai si sulung
Berdasarkan kutipan tersebut dapat yang telah lahir terlebih dahulu dibanding
dilihat bahwa betapapun anggota keluarga adiknya, meskipun pada kenyataannya
terpisah dari keluarga inti, namun tetap sang adik lebih memiliki sifat
adat suku laut mereka jaga dan pelihara kepemimpinan dibanding saudaranya yang
sebagai pedoman dalam menjalankan

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 75


lebih tua. Muatan kearifan lokal tersebut Beberapa kutipan cerita di atas
dapat dilihat dalam kutipan berikut. dapat memperlihatkan bagaimana
Konon di Pulau Galang, kehidupan masyarakat Kepulauan Riau
tersebutlah seorang pemimpin pada masa dahulu. Beberapa kelompok
Megat, memiliki dua orang putra masyarakat berada di bawah naungan
yang bernama Julela dan Jenang kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja
Perkasa. Kedua beradik kakak ini dan dibantu oleh beberapa orang penasehat
dari kecil hidup rukun dan damai. yang dipercaya oleh pihak kerajaan. Saat
Namun, kerukunan itu kemudian ini, sisa-sisa bangunan kerajaan masih
sirna semenjak sang ayah dapat terlihat di beberapa wilayah
memutuskan Julela untuk menjadi Kepulauan Riau. Meskipun sistem
Batin di negerinya. Ia tiba-tiba saja pemerintahan sudah tidak berbentuk
berubah menjadi pemimpin yang kerajaan lagi, namun kearifan lokal yang
sombong (Legenda Gunung Kute). terefleksi dalam cerita rakyat masyarakat
Kepulauan Riau hingga saat ini masih
Jika pihak kerajaan tidak memiliki hidup dan berkembang dalam kehidupan
anak laki-laki, maka tahta kepemimpinan masyarakatnya. Seperti halnya dalam
bisa dijatuhkan pada suami anak sistem pemerintahan kerajaan, saat ini
perempuannya. Hal ini dapat dilihat dalam masyarakat tetap patuh pada pemimpin
kutipan berikut. yang berkuasa di daerah Kepulauan Riau.
Merasa sudah mulai tua, Batin Mereka bertindak sesuai dengan tata
lagoi kemudian mengangkat aturan yang berlaku dan selalu berupaya
Jenang Perkasa sebagai seorang untuk taat hukum.
Batin di Bintan sebagai pengganti
dirinya. Jenang menerima 5. Bentuk kearifan lokal yang
permintaan mertuanya. Ia pun terefleksi dalam cerita rakyat
memimpin rakyat Bintan dengan Kepulauan Riau dilihat dari
ramah dan bijaksana. Ia kebiasaan dan perilaku sehari-hari
menjalankan peraturan sesuai dalam pergaulan sosial.
dengan aturan adat yang berlaku
(Legenda Gunung Kute). Dari sekian banyak kebiasaan dan
perilaku sehari-hari dalam kehidupan
masyarakat di Kepulauan Riau, kebiasaan

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 76


yang paling menonjol yang terefleksi hadir dalam acara jamuan makan
dalam cerita rakyat tersebut ialah meskipun di antara anggota masyarakat
kebiasaan makan bersama sebagai bentuk tersebut berasal dari suku lain.
berbagi atas berkah yang diperoleh orang Demikianlah cerminan sikap
seseorang maupun keluarga. Hal ini masyarakat Kepulauan Riau dari zaman
menunjukkan sebuah situasi kekompakan kerajaan hingga saat ini. Mereka senang
dan keakraban yang dapat menyatukan berkumpul, senang berbagi dengan
satu sama lain. Sejak zaman dahulunya, sesama, dan tidak membeda-bedakan
masyarakat Kepulauan Riau yang terkenal antara anggota yang satu dengan yang
dengan kerjaannya sudah menjalani tradisi lainnya. Dengan demikian, apa pun suku,
ini. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan ras, dan agamanya, siapa pun dapat duduk
cerita rakyat berikut. bersama di sebuah tempat perkumpulan
Pada suatu hari, Batin Lagoi pun yang biasanya banyak dikunjungi oleh
mengadakan sebuah pertemuan. Ia masyarakat Kepulauan Riau. Tidak ada
mengundang seluruh masyarakat pembedaan di wilayah tersebut. Semuanya
Suku Laut termasuk Jenang untuk diperlakukan sama dan memiliki hak yang
menghadiri acara makan malam sama, sehingga kerukunan antar golongan
yang diadakan di rumahnya yang berbeda tersebut dapat terjaga dan
(Legenda Putri Pandan Berduri). terpelihara.
Bentuk muatan kearifan lokal lain
Tokoh Jenang yang diceritakan di yang terkandung dalam cerita rakyat
dalam kutipan tersebut bukanlah bagian Kepulauan Riau adalah kebiasaan perilaku
dari anggota masyarakat suku laut. Ia sehari-hari dalam mengupayakan mata
merupakan anak rantau yang singgah ke pencaharian. Pada zaman dahulu, hingga
negeri tersebut untuk mencari kehidupan sampai pada awal-awal masa kemerdekaan
baru setelah meninggalkan kampung RI, masyarakat Kepulauan Riau banyak
halamannya. Berdasarkan kutipan tersebut bermukim di daerah pinggiran pantai. Di
dapat terlihat bahwa acara makan bersama beberapa lokasi, pantai dijadikan sebagai
yang diselenggarakan oleh pihak kerajaan tempat bermukimnya orang-orang sampan
zaman dahulunya tidak pernah pilih kasih. yang saat ini lebih dikenal dengan orang-
Seluruh masyarakat diperlakukan sama orang suku laut. Daerah pinggiran pantai,
oleh pemimpinnya. Seluruh masyarakat sengaja dipilih oleh orang-orang sampan
Suku Laut diundang dan diperkenankan sebagai tempat menetap sementara, konon

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 77


bermula dari kebiasaan mereka yang bertempat tinggal di tepian pantai.
menjalani kehidupannya di lautan lepas. Keadaan alam Kepulauan Riau yang lebih
Mereka makan, tidur, dan melangsungkan didominasi oleh wilayah laut daripada
segala rutinitas kehidupannya bahkan wilayah darat, membuat masyarakat
melahirkan di atas sampan. Daratan Kepulauan Riau lebih mengutamakan laut
hanyalah sebagai tempat persinggahan sebagai fokus mata pencaharian mereka.
sementara bagi mereka untuk mengambil Pada umumnya, masyarakat menjalani
air tawar sebagai bekal minuman selama kehidupan sehari-hari di tepi pantai dan
berlayar. memenuhi semua kebutuhan hidupnya dari
Setelah ditetapkan oleh pemerintah hasil laut.
bahwa warga tidak diizinkan lagi hidup di Dalam cerita rakyat berikut,
laut dan mereka diberi kawasan bermukim Baitusen dikisahkan sebagai tokoh utama
di sepanjang pantai Bintan barulah yang bekerja sebagai nelayan. Ia berusaha
kemudian mereka menempati kawasan memenuhi kebutuhan istri dan rumah
pantai sebagai tempat untuk tangganya dengan berburu hasil laut dan
melangsungkan kehidupan bersama anak- menjualnya ke pasaran. Hal ini dapat
anak dan cucu mereka. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut.
terlihat dari kutipan berikut. Awalnya, Baitusen hanya bekerja
Konon pada zaman dahulu, di sebagai nelayan seperti penduduk
Pulau Bintan, Kepulauan Riau, di sekitar Punguran pada
hiduplah sekelompok orang-orang umumnya. Setiap harinya, ia pergi
sampan atau disebut juga orang- ke laut untuk menangkap ikan,
orang suku laut. Mereka dipimpin kerang, dan beberapa jenis hewan
oleh seorang pemimpin yang laut lainnya yang bisa
bernama Batin Lagoi. (Putri diperjualbelikan (Legenda Pulau
Pandan Berduri). Senoa).

Selain dalam kutipan cerita di atas, Selain menjalani kehidupan sehari-


refleksi kearifan lokal berupa kebiasaan hari di tepi pantai, bagi masyarakat yang
dan perilaku sehari-hari masyarakat di tinggal di daerah daratan, biasanya mereka
Kepulauan Riau juga terdambar dalam bekerja sebagi petani. Mereka berupaya
cerita Pulau Senoa. Cerita ini dikisahkan mengolah alam sehingga dapat
tentang kehidupan suami istri yang menghasilkan tanaman dan buah yang

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 78


dapat dijadikan sebagai sumber makanan masyarakat Kepulauan Riau yang sedari
penduduk setempat. Dari sistem bercocok dulu hingga saat ini masih hidup dan
tanam, mereka juga mampu berkembang dalam kehidupan masyarakat
mengupayakan penyediaan makanan Kepulauan Riau. Masyarakat Kepulauan
untuk hewan ternak sehingga kebutuhan Riau senang berbagi, hidup bersama, dan
akan lauk pauk pun dapat terpenuhi. Hal membangun kebersamaan. Datok Loboy
ini dapat dilihat dari kutipan berikut. yang dipercayai sebagai orang pertama
Sulung kemudian memulai hidup yang menghuni Kunung Kute begitu
yang baru tanpa keberadaan adik- terkenal dengan keramahannya. Ia pun
adiknya. Ia pun berganti nama mengizinkan siapa saja untuk masuk ke
menjadi Datok Loboy. Setiap daerah tersebut, bahkan untuk ikut
harinya ia bekerja keras bermukim bertahun-tahun bersama anak
membangun gunung tersebut agar cucu mereka. Saat ini, di wilayah tersebut,
terlihat indah dan nyaman untuk masih dijumpai beberapa pemukiman
ditempati. Ia bekerja sebagai petani penduduk meskipun keadaannya tidak
dengan tidak mengenal lelah seramai waktu dahulu sebelum para
sehingga hasil pertaniannya dapat penjajah memasuki wilayak Kepulauan
meningkatkan produksi pangan Riau.
yang mampu memenuhi
kebutuhannya dan kebutuhan KESIMPULAN
beberapa penduduk tak jauh dari Masyarakat Kepulauan Riau begitu
kampungnya. Upayanya pun tidak kaya akan tradisi lisan yang masih mereka
sia-sia. Kini usahanya telah jaga secara turun temurun. Hingga saat ini,
membuahkan hasil. Banyak warga cerita-cerita tersebut masih dapat didengar
yang kemudian tertarik untuk dari para tetua dan orang-orang di
bermukim di sana. Mereka pun beberapa tempat di Kepulauan Riau.
satu persatu mulai memboyong Meskipun cerita yang diperoleh oleh
keluarganya untuk tinggal di peneliti terdiri dari beberapa versi, namun
Gunung Kute (Legenda Gunung inti cerita tetaplah sama. Tidak terdapat
Kute). banyak perbedaan antara versi yang satu
dengan yang lainnya. Perbedaan hanyalah
Dari kutipan di atas, dapat terdapat pada penamaan tokoh yang tidak
ditangkap muatan kearifan lokal terlalu sama. Namun, nama-nama yang

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 79


ditampilkan dalam cerita tetap Penguatan Riset dan Pengembangan,
menggambarkan nama-nama orang Kemenristekdikti yang telah memberikan
Melayu. Tentu setiap daerah memiliki ciri dana penelitian dosen pemula, serta semua
khas tersendiri untuk penamaan tokoh- pihak yang telah membantu terlaksananya
tokoh. Dengan penggambaran nama tokoh penelitian ini.
pun dapat terdeteksi dari mana asal cerita
rakyat tersebut. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan data-data yang telah Al Musanna. 2011. “Rasionalitas dan
Aktualitas Kearifan Lokal Sebagai
peneliti peroleh di lapangan, diperoleh Basis Pendidikan Karakter” dalam
Jurnal Pendidikan dan
pula gambaran bahwa cerita-cerita rakyat
KebudayaanVolume 17. No. 5 Tahun
masyarakat Kepulauan Riau begitu sarat 2011. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian
akan nilai-nilai. Di dalamnya juga Pendidikan Nasional.
terkandung bentuk kearifan lokal yang Aisyah, Nenden Lilis. 2009. Panduan
Apresiasi Prosa-Fiksi dan
terkandung dalam cerita rakyat Kepulauan Pembelajarannya. Bandung: Rumput
Merah.
Riau dilihat dari pandangan hidup Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian
(filosofi), kearifan lokal berupa sikap Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
hidup sosial dan nasihat, kearifan lokal Rasyidin, Al., Siregar, Parluhutan., Batubara,
Khuzaimah. 2009. “Penyerapan
berupa seremoni atau upacara adat, Nilai-nilai Budaya Lokal dalam
kearifan lokal berupa prinsip, norma dan kehidupan beragama di Medan: Studi
tentang Budaya Lokal Di Medan”
tata aturan yang terwujud menjadi sistem dalam Afif dan Bahri, Saeful.
Harmonisasi Agama dan Budaya Di
sosial, dan kearifan lokal berupa kebiasaan
Indonesia (2). Jakarta: Balitbang
dan perilaku sehari-hari dalam pergaulan Kemenag.
Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal
sosial. Kearifan lokal tersebut dapat (Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi
menunjukkan pola kebiasaan dan kekhasan Lisan). Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan
(ATL).
budaya masyarakat Kepulauan Riau. Rudy, Rita Inderawati. 2010. “Mengangkat
Peran Sastra Lokal dengan Konsep
Sastra untuk Semua bagi Pembentukan
Ucapan Terima Kasih Karakter Bangsa” dalam Idiosinkrasi
(Novi Anoegrajekti dll. (Ed.). Jakarta:
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Pusat Pengembangan Bahasa dan
Budaya Universitas Negeri Jakarta dan
Direktorat Riset dan Pengabdian Kepel Press.
Masyarakat, Direktorat Jenderal

JURNAL KIPRAH VOL. 5. NO.2 JULI-DESEMBER 2017 80

You might also like