You are on page 1of 7

Pengertian Sirup

Sirup adalah cairan yang kental dan memiliki kadar gula terlarut yang tinggi, namun
hampir tidak memiliki kecenderungan untuk mengendapkan kristal. Viskositas (kekentalan)
sirup disebabkan oleh banyaknya ikatan hidrogen antara gugus hidroksil (OH) pada molekul
gula terlarut dengan molekul air yang melarutkannya. Secara teknik maupun dalam dunia
ilmiah, istilah sirup juga sering digunakan untuk menyebut cairan kental, umumnya residu,
yang mengandung zat terlarut selain gula. Untuk meningkatkan kadar gula terlarut, biasanya
sirup dipanaskan. Larutan sirup menjadi super-jenuh. Sirup juga sering digunakan pada dunia
obat-obatan, kuliner serta minuman.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sirup)
Sirup adalah obat berbahan gula. Hidari mengocok sirup untuk mencegah pembetukan
busa yang akan menghambat akurasi dosis.
(Bennita W. Vaughans.2013)

Penggolongan Sirup
Bedasarkan fungsinya, sirop dikelompokan menjadi 2 golongan, yaitu:
1. Medicated Syrup (sirop obat) merupakan sirup yang mengandung satu atau lebih bahan
obat. Sirop obat berupa preparat yang sudah distandarisasi, dapat diberikan berupa obat
tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Contoh sirop obat antara lain:
a. Sirup sebagai ekspektorans:
1) Sirup Thymi.
2) Sirup Thymi et Serpylli = Sirop Thymi Compositus.

3) Sirop Althae.

b. Sirop sebagai antitusif:


Sirop Codeini, mengandung 2 mg Codein/ml sirop.
c. Sirop sebagai anthelmintik:
Sirop Piperazini, mengandung 1 g Piperazine dalam bentuk hexahydrat/citrat dalam
tiap 5 ml sirop.

d. Sirop sebagai antibiotik


1) Sirop Kanamycin, mengandung 50 mg/ml.
2) Sirop Chloramphenicol, umumnya mengandung 25 mg/ml.
3) Sirop Ampicillin, umumnya mengandung 25 mg/ml.
4) Sirop Amoxycillin, umumnya mengandung 25 mg/ml.

5) Sirop Cloxacillin, umumnya mengandung 25 mg/ml.

e. “Dry Syrup” atau sirop kering, berupa campuran obat dengan sakarosa, harus
dilarutkan dalam jumlah air tertentu sebelum dipergunakan. Keuntungan sirop kering
dari pada sirop cairan, biasanya sirop kering dapat tahan disimpan lebih lama.
Contohnya Ampicillin trihydrate “dry syrup”, ekivalen dengan 25 mg/ml sirop cairan
kalau sudah dilarutkan dalam jumlah air yang ditentukan.
2. Flavored Syrup (sirop korigen/pembawa), biasanya tidak digunakan untuk tujuan medis,
namun mengandung berbagai bahan aromatis atau rasa yang enak dan digunakan sebagai
larutan pembawa atau pemberi rasa pada berbagai sediaan farmasi lainnya, misalnya
sebagai penutup rasa pahit pada Vitamin B Kompleks yang diberikan kepada bayi atau
anak-anak. Sirop golongan ini, mengandung berbagai bahan tambahan, misalnya bahan
antioksidan (antioxidant agent), pengawet (preservative agent), pewarna (coloring agent),
pemberi rasa (flavoring agent), dan bahan pelarut (diluting agent). Sirop ini, ditambahkan
sebagai korigens rasa untuk obat minum, cukup dalam jumlah 10-20 ml untuk tiap 100 ml
larutan obat. Sirop yang sering dipakai sebagai korigens-rasa, yaitu:
a. Sirop Simpleks, mengandung 65% gula dalam larutan nipagin 0,25% b/v.
b. Sirop Aurantii, terutama untuk bahan obat yang rasanya pahit.
c. Sirop Rubi Idaei, terutama untuk bahan obat yang rasanya asam.
(https://www.scribd.com/document/281346075/Sediaan-Farmasi-Sirup)
(http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-sirup.html)
Keuntungan dan Kekurangan Sediaan Sirup

1. Keuntungan
a. Merupakan campuran yang homogeny
b. Dosis dapat diubah ubah dalam pembuatan
c. Obat lebih mudah diabsorbsi
d. Mempunyai rasa manis
e. Mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya Tarik untuk anak
f. Membantu pasien yang tidak dapat menelan obat tablet
2. Kerugian
a. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
b. Volume dan bentuk larutan lebih besar dan ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya

(https://www.scribd.com/document/365378220/Keuntungan-dan-kerugian-sediaan-sirup-
docx)

Persyaratan Sediaan Sirup


Kadar sukrosa dalam sirup tidak kurang dari 64% dan tidak lebih 66%
kecuali dinyatakan lain (Anonim,1979). Kandungan sukrosa yang tercantum
dalam Farmakope Indonesia terletak an
tara 50% sampai 65% akan tetapi
umumnya antara 60% sampai 65% (Voigt,1984).

(http://eprints.ums.ac.id/12664/2/BAB_1.pdf)
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Sirup
2. https://www.scribd.com/document/281346075/Sediaan-Farmasi-Sirup
3. http://www.psychologymania.com/2012/06/pengertian-sirup.html
4. http://eprints.ums.ac.id/12664/2/BAB_1.pdf
5. Bennita W.Vaughans.2013.Keperawatan Dasar.Yogyakarta:Rapha Publishing

You might also like