Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan taufik hidayah,
rahmat serta karuniaNya. Kami team pengembang program teaching factory di SMKN 3
Tangerang telah menyusun proposal program pelaksanaan teaching factory.
Proposal program pelaksanaan teaching factory di SMKN 3 Tangerang merupakan
perwujudan harapan kami agar program itu bisa dilaksanakan di sekolah kami, sehingga
harapan kami kepada pihak yang berkompeten dan berwewenang dengan program tersebut
mohon perkenannya dapat menyetujui dan mengabulkan proposal ini.
Patut kiranya team pengembang program pelaksanaan teaching factory di SMKN 3
Tangerang menyampaikan banyak terimakasih atas segala perhatian, bantuan, dan
persetujuannya terhadap SMKN 3 Tangerang untuk dapat melaksanakan program teaching
factory, ungkapan terimakasih ditujukan kepada yang terhormat:
1. Direktur PSMK di Senayan Jakarta
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten
3. Semua pihak yang telah mendukung kami
Proposal program pelaksanaan teaching factory yang kami susun merupakan
informasi awal, gambaran pelaksanaan program teaching factory di SMKN 3 Tangerang,
sehingga dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mendapat persetujuan
dari pihak yang terkait. Atas perkenannya semoga Allah SWT dapat memberikan kebaikan
kepada kita. Amin.
A. Deskripsi Umum
Nama unit kerja : SMKN 3 Tangerang
Tanggal berdiri : 1974
Alamat : Jl. Moch Yamin Kota Tangerang Banten
E-mail : info@smkn3-tng.sch.id
Jenis kerja : Teaching factory
Program Keahlian : Bidang Tata Busana, Tata Boga, Tata Kecantikan,
Akomodasi Perhotelan dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
E. Lingkungan Usaha
Di SMKN 3 Tangerang jenis usaha yang ditonjolkan yakni di bidang Tata Boga
dan Tata Busana memiliki peluang yang sangat bagus. Jasa usaha di bidang tata
boga dan busana sangat penting dikala siswa membutuhkan pakaian seragam
sekolah dan makan sehari-hari dilingkungan sekolah
F. Kondisi Pasar
SMKN 3 Tangerang berada di wilayah Kecamatan Tangerang banyaklah
kompetitor-kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama. Tetapi kami
menyiasatinya dengan inovasi yang berbeda dari produk-produk yang sudah ada
yaitu, dengan layanan inovasi senyum, salam, sapa, sopan, santun, cepat, tanggap,
tepat, harga yang ekonomis, lingkungan yang sehat dan higienis. Dengan ini kami
yakin produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku di pasaran.
G. Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMKN 3 Tangerang dengan usaha barang dan jasa
yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami akan menambah pemasarannya
dengan membuat brosur, spanduk, website, online shop, door to door ke instansi-
instansi lain, ke masyarakat, fashion show, bazar, ikut serta dalam suatu event-event
keramaian dan akan mendirikan stand.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan permasalahan
yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri. Dalam UU No. 20
tahun 2003, bab 2, pasal 3 sudah dirumuskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian sumber
daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin global. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas.
Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang tepat agar
yang dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam dunia
global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah lembaga pendidikan
yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten di
bidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing.
Oleh karena itu peningkatan sumber daya manusia (skill/keahlian) harus menjadi
prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga kerja
menengah yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia
industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Banyak
faktor yang menjadi penyebab baik internal maupun eksternal, diantaranya adalah
kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya biaya pendidikan,
kurangnya kinerja guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap
dalam menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam pelaksanaan
pendidikannya mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk mencapai hal
tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang
berorientasi pada peningkatan lulusan yang benar-benar profesional, memiliki etos
kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka
pendidikan yang paling sesuai adalah pendidikan yang berorientasi pada dunia
industri. Oleh karena itu SMK harus bisa mencari satu model pembelajaran yang
tepat, dan sesuai dengan harapan dunia industri. Salah satu model pembelajaran
yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di
SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran
yang sudah ada yaitu, competensi based training (CBT), dan production based
training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau
keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
standar bekerja yang sesungguhnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan tuntutan dunia industri (pasar/konsumen). Teaching factory merupakan
model pembelajaran yang berorientasi kepada bisnis dan produksi. Aplikasi
program teaching factory adalah dengan cara memadukan konsep bisnis dan
pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnya
pada kompetensi tata kecantikan kulit melalui kegiatan perawatan rambut dan
wajah, rias pengantin yang dikerjakan oleh siswa.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching factory
SMKN 3 Tangerang Provinsi Banten menerapkan konsep teaching factory dalam
kegiatan pemebelajaran sekolah. Untuk mendukung program ini SMKN 3
Tangerang bermitra dengan:
1. Grand Hyatt Jakarta
2. Mandarin oriental Hotel Jakarta
3. JW Marriot Hotel Jakarta
4. Ritz Carlton Pasific Place
5. Raffles hotel jakarta
6. Hotel Ciputra
7. Hotel Atlete century Jakarta
8. Bandara international Hotel
9. Jakarta Airport Hotel
10. Atria hotel and residence tangerang
11. Aryaduta Jakarta
12. Aryaduta Lippo Village
13. PT. Mingala
D. Team Pelaksana
1. Susunan team pengembang program teachimg factory SMKN 3 Tangerang
adalah sebagai berikut:
a. Penanggung Jawab : Hj. Endah Resmiati, S.Pd. M.Si
b. Ketua : Dedih, S.Pd
c. Sekretaris : Bambang Setyo, S.Pd
d. Bendahara : Sutarmi
e. Kepala Unit Produksi Tata Boga : Dra, Nunun Nurlena
f. Kepala Unit Produksi Tata Busana : Dra. Yusma Yeni
g. Kepala Unit Produksi Akomodasi Perhotelan : Apud Mahpudin,
STT. PAR
h. Kepala Unit Produksi Tata Kecantikan : Dra. Artati
i. Kepala Unit Produksi TKJ : Respati Hanantyo, S.Kom
2. Mitra dunia usaha dan dunia industri
3. Grand Hyatt Jakarta
4. Mandarin oriental Hotel Jakarta
5. JW Marriot Hotel Jakarta
6. Ritz Carlton Pasific Place
7. Raffles hotel jakarta
8. Hotel Ciputra
9. Hotel Atlete century Jakarta
10. Bandara international Hotel
11. Jakarta Airport Hotel
12. Atria hotel and residence tangerang
13. Aryaduta Jakarta
14. Aryaduta Lippo Village
15. PT. Mingala
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di
SMKN 3 Tangerang membentuk team pengembang program teaching
factory dengan susunan sebagai berikut:
d. Hubungan industri
Program teaching factory di SMKN 3 Tangerang dalam
pelaksanaannya mutalk harus ada hubungan kerja sama dengan industri-
industri. Karena melalui kurikulum industri yang diintegrasikan ke dalam
kurikulum sekolah agar tujuan yang diharapkan oleh program teaching
factory dapat tercapai yaitu lulusan memiliki kompetensi dan skill secara
profesional. Hubungan dengan industri dalam konteks teaching factory
sifatnya mutlak sehingga SMKN 3 Tangerang menjalin kemitraan dengan
dunia industri sebagai sarana dan media pembelajaran.
Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program teaching factory di SMKN 3 Tangerang kegiatannya dimulai
dari observasi, penyusunan proposal, sosialisasi, pelaksanaan program, evaluasi
pelaksanaan. Pada kegiatan evaluasi pelaksanaan diperlukan alat ukur yang relevan sebagai
barometer tingkat ketercapaian program. Pada saat melaksanakan evaluasi diperlukan
beberapa indikator yang terdiri dari:
1. Pada saat orientasi dan observasi program sebagai indikatornya berapa banyak
informasi yang didapat tentang pelaksanaan program teaching factory
2. Pada saat penyusunan proposal harus merujuk kepada juknis pembuatan proposal
program teaching factory
3. Pada saat pelaksanaan program teaching factory, kegiatan awal yang dilakukan
penyusunan perencanaan sebagai indikatornya lengkap tidaknya substansi program
pelaksanaan
4. Pada saat implementasi yang berkaitan dengan pembelajaran sebagai indikatornya
diantaranya rencana pelaksanaan pelajaran yang dibuat guru, lembar observasi
kunjungan kelas. Sehingga kesimpulannya apakah guru telah membuat rencana dan
pelaksanaannya sudah ataukah belum mengintegrasikan program teaching factory
5. Yang berkaitan dengan siswa indikator tingkat keberhasilannya diukur dengan
kompetensi yang mereka capai
6. Yang berkaitan dengan hasil produk apakah secara kuantitas mencapai target atau
tidak. Secara kualitas apakah produknya emmenuhi standar kebutuhan konsumen
atau tidak
7. Yang berkaitan dengan produk jasa sebagai indikatornya banyak sedikitnya
konsumen yang menggunakan jasa para siswa sesuai dengan program keahliannya
masing-masing
BAB IV
PENUTUP