You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen yang penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan
hidup seseorang atau suatu bangsa. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pentingnya nilai pendidikan itu telah dituangkan dalam
UUD 1945. Dalam mewujudkan dan merealisasikan amanat UUD 1945 dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut
berperan aktif dalam penyelenggara pendidikan.
Guru sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan akibat kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga perlu mengembangkan kemampuan dirinya dengan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian. Guru dituntut untuk mampu menghasilkan peserta didik yang
memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan
percaya diri tinggi melalui proses pembelajaran bermakna yang dialaminya sendiri sehingga
mampu menerapkan pengetahuannya di dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, guru sangat penting
dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan sekolah, peserta didik
dan lingkungan.
Oleh karena itu, guru harus dapat merancang perencanaan pembelajarannya sendiri
dengan berpatokan pada kurikulum yang telah dibuat oleh pemerintah. Perencanaan
pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui
perencanaan pembelajaran yang baik, guru lebih mudah melaksanakan pembelajaran dan siswa
terbantu dalam belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyasa (2004:20) bahwa: “Perencanaan
pembelajaran merupakan tahapan penting menuju terlaksananya pembelajaran dan tercapainya
tujuan pembelajaran, sehingga ia perlu dipersiapkan dengan baik. Selain itu, sebagai bagian dari
silabus dan RPP perlu dipersiapkan secara cermat agar dapat dijadikan acuan pembelajaran dan
bukan sekedar hanya untuk memenuhi kelengkapan di sekolah”.Salah satu perencanaan
pembelajaran yang harus disiapkan oleh guru adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan
aktivitas pembelajaran di kelas. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, sesuai
dengan standar proses, guru harus melaksanakan pembelajaran dengan interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik (Sanjaya, 2010:18).
Selain itu, menurut Admin (Fitri, 2010:5) “dengan berpedoman kepada RPP yang telah
dikembangkan sebelumnya, guru dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari
tujuan, ruang lingkup materi, strategi pembelajaran, atau keluar dari sistem evaluasi yang
seharusnya”. Untuk itu, guru harus dapat membuat RPP dengan baik, RPP harus dibuat dengan
rinci dan jelas, sehingga dapat digunakan oleh guru pengganti apabila guru tersebut berhalangan
hadir. Oleh sebab itu, guru perlu memahami aturan tentang pengembangan RPP. Akan tetapi
kenyataannya, masih banyak guru yang kurang paham aturan dalam pengembangan RPP seperti
dalam hal menentukan indicator dan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan khususnya di SMA Negeri 1 Medan kelas
X, ditemukan fakta bahwa RPP yang digunakan guru belum sesuai dengan aturan – aturan dalam
pengembangan RPP sehingga Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) yang dimiliki guru sulit
digunakan secara maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan
pembelajaran yang sangat monoton, partisipasi siswa kurang, motivasi siswa sangat rendah.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk menganalisis perencanaan pembelajaran
khususnya pada RPP yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar dalam mata
pelajaran Geografi. Dengan adanya analisis perencaan pembelajaran ini akan didapatkan suatu
penyelesaian permasalahan untuk mendapatkan suatu RPP yang baik, sehingga pembelajaran
Geografi di kelas X SMA Negeri 1 Medan dapat dilaksanakan dengan baik. Hal itulah yang
melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Rencanan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Geografi Pada Materi Langkah Langkah Penelitian Geografi
Kelas X SMA Negeri 1 Medan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah
adalah sejauh mana kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
Geografi di kelas X SMA Negeri 1 Medan.

2
1.2 Rumusan Masalah
Masalah umum yang dikaji adalah proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Medan. Berdasarkan masalah umum ini, dapat dirumuskan
beberapa masalah yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran di SMA Negeri 1 Medan.
1. Bagaimanakah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru Geografi di
SMA Negeri 1 Medan ?
2. Bagaimanakah kesesuaian komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru
Geografi dengan IPKG 1 dan 2 di SMA Negeri 1 Medan ?
3. Apa sajakah kendala guru Geografi SMA Negeri 1 Medan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?
4. Bagaimanakah upaya untuk mengatasi kesulitan guru Geografi SMA Negeri 1 Medan
dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru
Geografi di SMA Negeri 1 Medan
2. Untuk mendeskripsikan kesesuaian komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
guru Geografi dengan IPKG 1 dan 2 di SMA Negeri 1 Medan.
3. Untuk mendeskripsikan kendala guru Geografi SMA Negeri 1 Medan dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) beserta upayanya.
4. Mengetahui kesulitan guru Geografi SMA Negeri 1 Medan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber acuan untuk penelitian
tentang penyusunan RPP.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan wawasan dalam penyusunan
RPP sampai pada implementasinya di dalam kelas.

3
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberi masukan dalam rangka evaluasi RPP guru.
b.Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam rangka meningkatkan
kualitas RPP.

4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pembelajaran
Menurut Jihad (2008: 11), pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari
kombinasi dua aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa,
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.
Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu persiapan
yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa, sehingga
dengan persiapan yang dirancang oleh guru dapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan.
Sementara itu, definisi pembelajaran menurut Hamalik (2005: 57) adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan definisi di atas,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pembelajaran adalah sutu proses interaksi yang terjadi
antara pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Pembelajaran harus didukung dengan baik oleh semua unsur dalam pembelajaran yang meliputi
pendidik, peserta didik, dan juga lingkungan belajar.
2.2 Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan berbagai keputusan pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi
pembelajaran yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran merupakan bagian integral dari
komponen pembelajaran. Kegiatan perencanaan tidak boleh terlepas dari kegiatan-kegiatan yang
lain dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran juga harus berkaitan
dengan kepentingan komponen yang terkait dengan kepentingan komponen yang terkait dengan
proses pembelajaran (Wahyuni dan Ibrahim, 2012: 13). Guru sebagai perancang pembelajaran
bertugas membuat rancangan program pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran bertugas
melakukan pembelajaran (menyajiakan dan mengelola kelas sesuai dengan program yang
dirancang untuk dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan.

5
2.3 Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menurut Kunandar (2011: 263), rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP
merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan di sini dapat
diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun,
lingkungan belajar yang produktif termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara
penuh. Menurut Wahyuni dan Ibrahim (2012: 69), rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan
komponen-komponen pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi pokok, indikator, dan
penilaian berbasis kelas. Menurut Mulyasa (2007: 212) RPP merupakan komponen penting dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang dalam pengembangannya harus dilakukan
secara Profesional. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa RPP adalah rencana
pembelajaran yang dibuat oleh guru untuk memperkirakan tindakan dalam pembelajaran.
2.4 Tujuan dan Fungsi RPP
Tujuan RPP menurut Kunandar (2011: 264) adalah untuk: (1) mempermudah,
memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) dengan menyusun RPP
secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati,
menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana. Kunandar (2011: 264) mengatakan bahwa fungsi RPP adalah sebagai acuan bagi guru
untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan
berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses
pembelajaran. Oleh karena itu, RPP hendaknya bersifat luwes (fleksibel) dan memberi
kemungkinan bagi guru untuk menyesuaikannya dengan respons siswa dalam proses
pembelajaran
sesungguhnya.
2.5 Unsur-unsur yang Perlu Diperhatikan dalam Penyusunan RPP
Menurut Kunandar (2011: 265), unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RPP
adalah: 1) mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus dikuasai siswa, serta

6
materi dan submateri pembelajaran, pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam
silabus;
2) menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi yang memberikan kecakapan
hidup (life skill) sesuai dengan permasalahan dan lingkungan sehari-hari;
3) menggunakan metode dan media sesuai, yang mendekatkan siswa dengan pengalaman
langsung;
4) penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan didasarkan pada sistem
pengujian yang dikembangkan selaras dengan pengembangan silabus.
2.6 Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
Prinsip-prinsip penyusunan RPP menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar
Proses adalah sebagai berikut.
1) Memerhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat
pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
dan semangat belajar.
3) Mengembangakan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk
mengembangakan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan.
4) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatanpengayaan, dan remedi.
5) Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memerlihatkan keterkaitan dan keterpaduan
antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi,
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

7
2.7 Komponen-komponen RPP
Komponen-komponen RPP menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar
Proses adalah sebagai berikut.
1) Identitas mata pelajaran
2) Standar kompetensi
3) Kompetensi dasar
4) Indikator pencapaian kompetensi
5) Tujuan pembelajaran
6) Materi ajar
7) Alokasi waktu
8) Metode pembelajaran
9) Kegiatan pembelajaran

8
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Medan . Penelitian dilakukan di luar kelas untuk
mewawancarai dan memberikan angket terbuka kepada guru Geografi SMA Negeri 1 Medan
guna mendapatkan informasi mendalam. Penelitian juga dilakukan dengan menganalisis RPP
guru Geografi SMA Negeri 1 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada 16 November 2017.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Medan .
Objek penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guru
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam,
angket terbuka. Peneliti menggali informasi kepada subjek penelitian yaitu guru Geografi dengan
melakukan wawancara. Pengumpulan data dilakukan di luar pembelajaran. Wawancara
mendalam dilakukan untuk mencari informasi tentang bagaimana Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran guru Geografi di SMA Negeri 1 Medan . Subjek wawancara adalah
guru mata pelajaran Geografi . Wawancara dilaksanakan di luar kelas. Sebelum melakukan
wawancara, peneliti membuat daftar pertanyaan. Pelaksanaan wawancara secara terstruktur
yakni dengan mengacu pada pedoman wawancara agar informasi dapat menjawab pertanyaan
dengan lengkap dan sesuai dengan kenyataan.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen Penilaian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dalam bentuk
studi kasus. Sumber data penelitian berasal dari guru dan observasi lapangan. Data yang diambil
terkait dengan perencanaan pembelajaran.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
oleh guru yang di nilai dengan menggunakan Instrumen Penilaian RPP (IPKG-1 dan 2).
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang perencanaan pembelajaran Geografi .
Data yang diperoleh dari observasi diolah dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis data
tersebut sampai diperoleh kesimpulan.

9
3.5 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis data
dilakukan melalui tiga tahap. Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data,
dan tahap kesimpulan/verifikasi.
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat
secata teliti dan rinci. Perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk uraian yang bersifat naratif dan bisa
berbentuk tabel atau grafik. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,
tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Teknik analisis data yang terakhir berupa penarikan kesimpulan. Dalam penarikan
kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan.

10
BAB IV
IDENTITAS SEKOLAH

4.1 Identitas Sekolah

SMA Negeri 1 Medan

Informasi

Didirikan 1950

Jenis Sekolah Negeri

Nomor Statistik 301076004001


Sekolah

Kepala Sekolah Dra. Hj. Safrimi, Mpd

Jumlah kelas X, XI, XII. (MIA, IIS)

Program/jurusan/ MIA dan IIS


peminatan

Rentang kelas X - MIA, X - IIS, XI MIA,


XI IIS, XII MIA, XII IIS

11
Kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Kurikulum
2013

Jumlah siswa 1700-an

Nilai masuk 9,05 (2014) Jalur Nilai UN


terendah (70% Kuota)

Alamat

Lokasi Jl. Teuku Cik Di Tiro


No.1, Medan, Sumatera
Utara, Indonesia

12
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Pada observasi yang kami lakukan di SMA N 1 MEDAN yaitu Berdasarkan hasil yang
kami dapat bahwa sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013 dan mengenai Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Geografi kelas X yang terdapat pada SMA N 1 MEDAN, bapak Edi
Santoso Spd selaku guru mata pelajaran geografi mengatakan bahwa materi yang dipelajari saat
ini di kelas X MIA 4 yaitu Langkah penelitian geografi. Pada saat menyusun RPP bapak Edi
Santoso Spd, beliau mengatakan tidak menemukan kendala kendala yang terdapat dalam
menyusun RPP karena sebelumnya ia telah mengikuti pelatihan dari sekolah untuk menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan baik dan benar, selaku anggota tim MGMP, hanya
saja pada pelaksanaannya di kelas terdapat beberapa kesulitan yang akan kami bahas sebagai
berikut ini dan untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada kurikulum 2013 yaitu adanya
revisi dari pemerintah mengenai revisi isi dan revisi materi yang terdapat pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum 2013.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru Geografi Kelas X MIA 4 di Sekolah
SMA Negeri 1 Medan

Berdasarkan hasil wawancana dengan guru geografi yaitu bapak Edi Santoso S.pd kelas
X MIA 4 di Sekolah SMA Negeri 1 Medan, beliau mengatakan bahwa ia membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran secara Mandiri dan juga menggunakan panduan dalam membuat RPP,
selain itu beliau merupakan anggota MGMP Geografi .

Menurut bapak Edi Santoso S.pd rencana pelaksanaan pembelajaran sangat penting
dalam setiap guru karena dengan adanya RPP guru dapat mengetahui pembelajaran berhasil atau
tidaknya pembelajaran, untuk menyusun langkah yang akan dilakukan dalam pembelajaran,
untuk mencapai tujuan pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih sistematis, dan untuk
memberi ruang lingkup peserta didik agar lebih aktif. Dalam penyusunan indikator, guru
menyesuaikan dengan SK dan KD yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran dikembangkan
berdasarkan kompetensi dasar yang akan dicapai. Materi yang digunakan yaitu dari buku siswa

13
aktif dan kreatif belajar geografi 1 untuk SMA/ MA Kelas X sebagai buku penunjang, dan
lainnya. Metode dan strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran disesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan. Guru menggunakan model inkuiri dimana pada 4 pertemuan pak
edi menggunakan model pembelajaran inkuiri dan mengutamakan agar siswa berpartisipasi aktif
saat pembelajaran. Pada RPP bapak Edi Santoso S.Pd yaitu menampilkan lampiran- lampiran
pada setiap pertemuannya, di dalam RPP pak Edi terdapat 4 kali pertemuan dalam
menyelesaikan materi langkah- langkah penelitian geografi seperti lampiran materi pembelajaran
pada pertemuan 1 dapat dilihat pada Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 1 untuk
SMA/MA Kelas X, Herlan Firmansyah dan Diana Nurdiansyah Penerbit Grafindo Media
Pratama, 2017, Instrumen Penilaian pada Pertemuan pertemuan 1 yaitu penilaian pengetahuan,
penilaian keterampilan, penilaian sikap.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (TERLAMPIR)

5.2.2 Kesesuaian Komponen RPP berdasarkan IPKG I dan II

Berdasarkan data yang diperoleh, RPP yang di amati hanya satu saja yaitu RPP Geografi
kelas X . RPP tersebut berisikan materi langkah- langkah penelitian geografi dengan alokasi
waktu 4 Minggu x 3 jam pertemuan (12 x 45 Menit). Setelah kami amati RPP yang telah dibuat
oleh Guru Bidang Studi Geografi di sekolah SMA Negeri 1 Medan sudah cukup baik dan
lengkap. Kesesuaian komponen RPP berdasarkan IPKG dan IPKG II sudah sesuai dimana
Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator pencapaian
kompetensi, Tujuan pembelajaran, Materi ajar, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran sudah sangat sesuai dengan IPKG 1 dengan skor akhir 90, dan IPKG II dengan
skor 88,3 dengan sangat baik. Namun, kekurangan yang terdapat pada komponen RPP yaitu
tidak menampilkan tema pelajaran pada nama pelajaran.
Berikut hasil pengamatan yang kami mengenai kesesuaian Komponen RPP Geografi
berdasakan IPKG I dan II (TERLAMPIR)

14
5.2.3 Kendala dalam Penyusunan RPP Guru Geografi Kelas X di Sekolah SMA Negeri 1
Medan

Guru-guru dalam menyusun perangkat pembelajaran tentunya mengalami satu kendala-


kendala sehingga menimbulkan suatu permasalahan. Kendala yang dihadapi guru dalam
menyusun perangkat pembelajaran adalah keterbatasan waktu. Sehingga guru tidak mampu
menyusun perangkat pembelajaran secara optimal. Kendala guru tidak membuat media
pembelajaran adalah keterbatasan waktu. Guru tidak memiliki banyak waktu untuk membuat
media pembelajaran. Waktu guru sudah banyak tersita untuk mengajar dikelas, walaupun
dirumah guru sudah memiliki pekerjaan lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan jarang
membuat media pembelajaran. Seperti yang telah diungkapkan oleh Wiyani (2015: 114) bahwa
mengajar dengan menggunakan media pembelajaran membutuhkan persiapan yang maksimal,
padahal guru sudah banyak memiliki kesibukan, seperti urusan rumah tangga.

Setelah melakukan wawancara dengan Guru Geografi Bapak Edi Santoso kelas X MIA-
IV di Sekolah SMA Negeri 1 Medan terdapat beberapa kendala dalam penyusunan RPP
Geografi, diantaranya sebagai berikut :

a. Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan semua karakter siswa.

Kondisi dan karakteristik peserta didik juga menjadi kendala guru dalam meyusun
perangkat pembelajaran. Memahami karakter setiap peserta didik sangat diperlukan bagi seorang
guru, supaya RPP yang akan di rancang dapat mengakomodasi seluruh peserta didik, sehingga
peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan optimal. Seperti halnya yang disampaikan
oleh Fathurrohman (2016: 229) menyatakan bahwa perbedaan karakter, tingkat kemampuan dan
kesiapan siswa dapat menjadi kendala guru dalam pembelajaran. Maka seorang guru harus
memahami masing-masing karakter siswa.

Menurut hasil wawancara guru, guru geografi kelas X menyatakan bahwa kendala dalam
penyusunan RPP adalah pada saat menentukan strategi yang sesuai dengan semua kemampuan
siswa. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh guru geografi saat wawancara. Berikut
merupakan penggalan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beliau. Pada saat menentukan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang berbeda-beda. Kendala

15
tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan perhatian khusus kepada anak yang mempunyai
kemampuan yang kurang.

b. Alokasi Waktu

Terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran khususnya RPP guru kesulitan


menentukan alokasi waktu pembelajaran, perumusan indicator pencapaian kompetensi dan
menentukan metode pembelajaran pada RPP. Komponen-komponen yang terdapat dalam RPP
merupakan satu kesatuan sehingga mencerminkan kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan oleh guru. Permasalahan yang dihadapi guru tersebut sesuai dengan yang
disampaikan oleh Ilham (2010: 17) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kendala yang
dihadapi guru adalah kesulitan dalam merumuskan indikator, kesulitan dalam merumuskan
tujuan pembelajaran, sulit dalam memadukan tujuan pembelajaran.

Kendala kedua guru geografi kelas X pada saat menyusun RPP adalah waktu, Pengaturan
waktu dalam merumuskan indicator, tujuan pembelajaran, beliau menyatakan harus
memperhatiakan alokasi waktu tersebut agar nanti dilapangan ketika pembelajaran materi yang
di ajarkan sesuai dengan jam jam pembelajaran, karena kenyataan yang ada bahwa teori yang
diungkapkan di sama pada saat di lapangan. Guru yang mengalami permasalahan dalam
menentukan alokasi waktu pembelajaran upaya yang dilakukan adalah dengan tetap menyusun
RPP seperti yang telah ditentukan, tetapi dalam pembuatan RPP tidak hanya untuk satu kali
pertemuan secara terpisah-pisah, kemudian nanti tinggal disesuaikan kompetensi dasar tertentu
diselesaikan untuk beberapa pertemuan.Kemudian SMA Negeri 1 Medan merupakan sekolah
rujukan dari Jakarta, jadi bahwasanya pada semester ini terdapat perubahan revisi RPP dari pusat
yaitu Menteri Pendidikan bahwasanya terdapat perubahan RPP revisi materi dan revisi isi, nah
hal ini harus disesuaikan lagi denagn indicator indicator dalam kompetensi dasar, kompetensi isi
dan materi pembelajaran.

5.2.4 Upaya Mengatasi Kendala dalam Penyusunan RPP Guru Geografi Kelas X di
Sekolah SMA Negeri 1 Medan

Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan dalam penyusuanan


perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut: guru yang mengalami permasalahan dalam
menentukan alokasi waktu pembelajaran upaya yang dilakukan adalah dengan tetap menyusun

16
RPP seperti yang telah ditentukan, tetapi dalam pembuatan RPP tidak hanya untuk satu kali
pertemuan secara terpisah-pisah, kemudian nanti tinggal disesuaikan kompetensi dasar tertentu
diselesaikan untuk beberapa pertemuan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) bahwa alokasi waktu setiap
RPP tergantung kepada luas dan sempitnya pokok bahasan yang dicakupnya. Jadi sebagai guru
harus mampu mengidentifikasi keluasan dan kedalaman materi pembelajaran dalam setiap
kompetensi dasar. Sehingga guru mampu memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk
dibelajarkan kepada peserta didik.

Kaitannya dengan upaya guru dalam mengatasi permasalahan guru dalam menentukan
metode pembelajaan yang sesuai yaitu dengan cara mencari informasi dari internet macam-
macam metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik. Kemampuan guru dalam
menentukan metode pembelajaran sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena dengan
menggunakan metode pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi yang
disampaikan oleh guru. Sudah seharusnya guru mampu melakukan sebuah inovasi pembelajaran
supaya peserta didik tertarik dan merasa senang ketika pembelajaran. seperti yang disampaikan
oleh Rahman (2011: 61) bahwa inovasi pembelajaran menjadi hal yang penting agar suasana
pembelajaran di kelas berlangsung tidak monoton dan membosankan. Selain itu, aktivitas
pembelajaran pun akan berlangsung lebih optimal.

Upaya lain yang dilakukan guru dengan berusaha untuk selalu belajar, dalam hal ini guru
yang mengalami kesulitan menyusun penilaian dapat belajar dengan membaca buku tentang
penilaian. Sudah seharusnya yang dilakukan oleh guru adalah selalu belajar dan terus belajar atau
dapat dikatakan belajar sepanjang hayat supaya guru selalu mengetahui ilmu atau teori yang
terbaru khususnya dalam bidang pendidikan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Musfah (2012:
119-120) bahwa seorang guru harus selalu belajar hingga ia menjadi ahli dalam bidangnya,
terampil dalam mengelola pembelajaran serta obyektif dalam melakukan evaluasi hasil belajar
peserta didik. Selain itu, dengan belajar guru akan memperoleh pencerahan pikiran dan
perasaannya.

17
Setelah melakukan wawancara dengan Guru Geografi kelas X yaitu pak Edi Santoso di
Sekolah SMA Negeri 1 Medan terdapat beberapa upaya dalam mengatasi kendala dalam
penyusunan RPP Geografi, diantaranya sebagai berikut :

a. Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan semua karakter siswa.

Dalam mengatasi hal tersebut yaitu menetukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
semua karakter siswa, yaitu ketika guru dalam menyusun RPP harus menyesuaikan dengan
pokok materi yang di ajarkan dan terutama harus memperhatikan kondisi kelas, dan guru harus
mampu menguasai situasi saat pembelajaran berlangsung. Kemampuan guru dalam menentukan
metode pembelajaran sangatlah penting dalam proses pembelajaran karena dengan menggunakan
metode pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi yang disampaikan
oleh guru. Sudah seharusnya guru mampu melakukan sebuah inovasi pembelajaran supaya
peserta didik tertarik dan merasa senang ketika pembelajaran. seperti yang disampaikan oleh
Rahman (2011: 61) bahwa inovasi pembelajaran menjadi hal yang penting agar suasana
pembelajaran di kelas berlangsung tidak monoton dan membosankan. Selain itu, aktivitas
pembelajaran pun akan berlangsung lebih optimal.

b. Alokasi Waktu

Guru yang mengalami permasalahan dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran


upaya yang dilakukan adalah dengan tetap menyusun RPP seperti yang telah ditentukan, tetapi
dalam pembuatan RPP tidak hanya untuk satu kali pertemuan secara terpisah-pisah, kemudian

18
nanti tinggal disesuaikan kompetensi dasar tertentu diselesaikan untuk beberapa pertemuan.
alokasi waktu setiap RPP tergantung kepada luas dan sempitnya pokok bahasan yang
dicakupnya. Jadi sebagai guru harus mampu mengidentifikasi keluasan dan kedalaman materi
pembelajaran dalam setiap kompetensi dasar. Sehingga guru mampu memperkirakan waktu yang
dibutuhkan untuk dibelajarkan kepada peserta didik.

Kelengkapan media pembelajaran akan mempengaruhi alokasi waktu dimana guru harus
menyusun RPP untuk menyesuaikan materi materi pembelajaran beserta indikatornya maupun
media, berhubung dari segi kelengkapan media pembelajaran yang terdapat di SMA Negeri 1
Medan sudah sangat mendukung.

19
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancana dengan guru geografi kelas XII-IIS di Sekolah SMA
Negeri 1 Medan beliau mengatakan bahwa ia membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
secara Mandiri dan juga menggunakan panduan dalam membuat RPP dan bertukar informasi
dengan teman sejawat dengan guru geografi lainnya dan selain itu beliau merupakan anggota
MGMP Geografi SMA 1 Negeri Medan

Berdasarkan data yang diperoleh, RPP yang di amati hanya satu saja yaitu RPP Geografi
kelas X . RPP tersebut berisikan Langkah- langkah penelitian geografi dengan alokasi waktu 4
Minggu x 3 jam pertemuan (12 x 45 Menit). Setelah kami amati RPP yang telah dibuat oleh
Guru Bidang Studi Geografi yaitu bapak Edi Santoso di sekolah SMA Negeri Medan sudah
sangat baik dan lengkap.

Menurut bapak Edi Santoso S.pd rencana pelaksanaan pembelajaran sangat penting
dalam setiap guru karena dengan adanya RPP guru dapat mengetahui pembelajaran berhasil atau
tidaknya pembelajaran, untuk menyusun langkah yang akan dilakukan dalam pembelajaran,
untuk mencapai tujuan pembelajaran, agar pembelajaran menjadi lebih sistematis, dan untuk
memberi ruang lingkup peserta didik agar lebih aktif

Terdapat 2 kendala Guru Geografi kelas X di sekolah SMA Negeri 1 Medan yakni
sebagai berikut :
a. Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan semua karakter siswa.
b. Alokasi Waktu
6.2 Saran

Pada Sekoah SMA Negeri 1 Medan sudah memakai kurikulum 2013 revisi dari rujukan
Jakarta menteri pendidikan, masukan dari peneliti untuk SMA Negeri 1 Medan sebaiknya pad
RPP Kelas X dapat menambahkan tema pelajaran pada mata pelajaran agar sesuai dengan IPKG
1.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Ditjen PMPTK. 2008. Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam
KTSP. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran sesuai Standar Nasional. Yogyakarta : Teras
Rahman, Masykur Arif. 2011. Kesalahan-Kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam
Kegiatan Belajar-Mengajar. Yogyakarta : DIVA Press
Jamil, Suprihatiningrum. 2014. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Ar –
RuzzMedia.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya Offset.
Masitoh & Laksmi Dewi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI
Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosda KaryaNunuk Suryani dan Leo Agung S. 2012. Strategi Belajar – Mengajar. Yogyakarta:
Ombak.

21
LAMPIRAN GAMBAR

22

You might also like