Professional Documents
Culture Documents
ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
lppm_utama@yahoo.com
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 1, November 2016 ISSN 1978-1474
Penanggung jawab:
Dekan Fakultas Ekonomi
DEWAN REDAKSI
Ketua Dewan Redaksi:
Ketua LPPM UTAMA
Redaksi Pelaksana:
H. Hamidullah Mahmud, Lc, MA
Wati Rosmawati, S.E., M.M.
Budi Akhmad Tarigan, S.E., M.M
Yoga Fortuna, S.E, M.M
Swasta Bangun, S.E., M.M.
Penerbit:
Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)
Alamat Redaksi:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 1, November 2016 ISSN 1978-1474
ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan
Abstrak
cara kerja dan produktivitas anggotanya. tinggi untuk menjawab semua tantangan
Perubahan sebuah struktur organisasi saat ini dan kedepan menjadi salah satu
memberikan efek terhadap anggotanya. kekuatan yang harus dimiliki oleh
Perubahan yang akan direncanakan organisasi. Untuk mewujudkannya,
harus mempertimbangkan berbagai hal perguruan tinggi membutuhkan konsep
yang tentunya akan memberikan efek konkrit yang menjadi alat untuk
positif terhadap sebuah perguruan tinggi menaklukan perubahan. Salah satunya
guna mencapai visi dan misinya. adalah Learning Organization. Pitts
Pencapaian visi dan misi sebuah (1996) mengemukakan bahwa
perguruan tinggi berkaitan dengan keunggulan kompetitif organisasi bisa
kinerja seluruh civitas akademika. dibangun dan dipertahankan melalui
Kinerja civitas akademika di sebuah strategi mengelola perubahan yaitu
perguruan tinggi merupakan hasil kerja dengan membangun Learning
seseorang atau kelompok dalam sebuah Organization.
perguruan tinggi dalam rangka
mencapai tujuan perguruan tinggi dalam B. LEARNING ORGANIZATION
periode tertentu.
Perguruan tinggi mengalami perubahan 1. Konsep Learning Organization
karena organisasi selalu menghadapi Peter Senge, dalam karya besarnya: The
berbagai macam tantangan. Tantangan Fifth Discipline: The Art and Practice of
itu timbul akibat dari perubahan the Learning Organization, and The
lingkungan internal dan eksternal. Fifth Discipline Fieldbook: Strategies
Lingkungan yang terus menerus and Tools for Building a Learning
berubah, memaksa individu maupun Organization, menggambarkan lima
perguruan tinggi untuk mengikuti disiplin ilmu yang harus dikuasai ketika
perubahan tersebut. Untuk tetap eksis memperkenalkan pembelajaran menjadi
dalam lingkungan yang memiliki sebuah organisasi, yakni Systems
tantangan dan ketidakpastian, perguruan Thinking, Personal Mastery, Mental
tinggi harus harus “berubah” atau Models, Membangun Visi Bersama, dan
“beradaptasi” untuk dapat tetap Team Belajar (2006 : 10-13).
bertahan. Perubahan lingkungan juga Ringkasnya, sebuah organisasi
menuntut perguruan tinggi lebih pembelajar tidak jauh dengan pola pikir
fleksibel dan tanggap (responsiveness) bahwa hanya manajemen senior yang
terhadap lingkungan yang berubah. dapat dan melakukan semua pemikiran
Fleksibilitas perguruan tinggi untuk seluruh perusahaan. Organisasi
memerlukan adanya kerja sama tim belajar menantang semua
didalamnya. Dalam kondisi lingkungan karyawan/pegawai untuk memanfaatkan
yang mengalami perubahan melahirkan sumber daya batin dan potensi mereka,
kompetisi-kompetisi di dalamnya, dengan harapan bahwa mereka dapat
kompetisi muncul dalam rangka untuk membangun komunitas mereka sendiri
menyeleksi perguruan tinggi yang dapat berdasarkan prinsip kebebasan,
mengikuti arus perubahan tersebut. kemanusiaan, dan keinginan kolektif
Perubahan-perubahan lingkungan yang untuk belajar.
di alami oleh suatu perguruan tinggi Hal pertama yang dibutuhkan untuk
mengharuskan perguruan tinggi tersebut menciptakan sebuah organisasi belajar
melakukan penyesuaian diri. adalah kepemimpinan yang efektif, yang
Penyesuaian diri menjadi suatu tidak didasarkan pada hirarki tradisional,
keharusan. Kemampuan perguruan melainkan, adalah campuran dari orang
yang berbeda dari semua tingkat sistem, inuously transforms itself”. Namun
yang memimpin dengan cara yang pengertian ini bukanlah satu-satunya
berbeda (Senge, 2006). Kedua, harus ada pengertian yang ada. Masih banyak
kesadaran bahwa kita semua memiliki pengertian lain yang tergantung dari
kekuatan inheren untuk mencari solusi bagaimana organisasi yang melakuka
untuk masalah kita dihadapkan dengan, n adaptasi terhadap konsep Learning
dan bahwa kita dapat dan akan Organization (Maroga, 2006: 22).
membayangkan masa depan dan terus Ortenblad (2002: 5) merumuskan
maju untuk menciptakannya. Gephart Learning Organization sebagai
dan rekan menunjukkan bahwa “Organization where individuals learn
Organisasi Belajar, "adalah budaya yang as agents for the organization and the
melekat yang memegang sebuah knowledge is stored in the organisation
organisasi bersama-sama," budaya memory”. Mayo and Lank (2005: 4)
organisasi belajar didasarkan pada merumuskan Learning Organization
keterbukaan dan kepercayaan, di mana sebagai “a Learning Organization
karyawan didukung dan dihargai untuk harnesses the full brain power,
belajar dan berinovasi, dan satu yang knowledge and experience available to
mempromosikan eksperimen, it, in order to evolve continually for the
mengambil risiko, dan menghargai benefit of all its stakeholders”.
kesejahteraan seluruh karyawan Peter Senge dalam terjemahan (2006:
(Gephart, 2006 : 39). 21) mengartikan Learning Organization
Menciptakan budaya dan lingkungan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
yang akan bertindak sebagai dasar untuk Organisasi Pembelajar dimana individu-
organisasi belajar dimulai dengan individu didalamnya secara terus
"pergeseran pikiran - dari melihat diri menerus memperbesar kapasitasnya
sebagai yang terpisah dari dunia untuk untuk menghasilkan sesuatu yang
terhubung ke dunia" (Senge, 2006 : 37); diinginkan. Organisasi dimana pola
melihat diri sebagai komponen integral berfikir yang baru dan luas dipelajari.
di tempat kerja, bukan sebagai roda Organisasi dimana aspirasi kelompok
terpisah dan tidak penting dalam roda. dibebaskan. Dan organisasi dimana
Akhirnya, salah satu tantangan terbesar individu didalamnya mempelajari
yang harus diatasi dalam setiap bagaimana belajar bersama.
organisasi adalah untuk
mengidentifikasi dan rincian alasan cara 2. Komponen dan Ruang Lingkup
orang membela diri. Sampai saat itu, Learning Organization (LO)
perubahan tidak pernah bisa apa saja tapi Mengidentifikasi ruang lingkup
fase sementara (Argyris, 2008: 06). learning organization dapat dipahami
Setiap orang harus belajar bahwa dari pendapat Peter Senge (2006: 3-4)
langkah-langkah mereka gunakan untuk yang menjelaskan tentang pemaknaan
mendefinisikan dan memecahkan Learning Organizations (LO) sebagai
masalah dapat menjadi sumber masalah berikut:
tambahan bagi organisasi (Argyris, …organizations where people
2008: 100). continually expand their capacity to
Pedlar, Boydell and Burgoyne (2005: create the results they truly desire,
33) merumuskan Learning Organization where new and expansive patterns of
sebagai thinking are nurtured, where collective
“An organization which facilitates the aspiration is set free, and where people
learning of all its members and cont are continually learning to see the whole
together. The basic rationale for such pendidikan, pelatihan dan berbagai
organizations is that in situations of kesempatan lain yang diberikan pada
rapid change only those that are flexible, para karyawannya untuk tumbuh dan
adaptive and productive will excel. For berkembang. Kesempatan tersebut dapat
this to happen, it is argued, berupa rotasi pekerjaan, kenaikan gaji
organizations need to ‘discover how to pada karyawan yang berprestasi
tap people’s commitment and capacity dan/atau terlatih. On-the-job training
to learn at all levels’. merupakan suatu cara yang efektif untuk
Learning Organization meliputi adanya melatih dan menarik garis hubungan
perkembangan yang berkelanjutan dan yang lebih baik antara kepentingan dan
penyesuaian terhadap perubahan yang prioritas perusahaan. Program
ada dan mampu menciptakan tujuan pendidikan dan pelatihan dapat
dan/atau pendekatan yang baru. dilakukan pada teknologi tingkat lanjut
Pembelajaran ini harus menyatu pada seperti pelatihan berbasis pada komputer
cara organisasi menjalankan dan internet dan saluran udara via satelit.
kegiatannya. Pembelajaran dalam hal ini Learning Organization pun
berarti: mencangkup kedalam hal-hal berikut ini
1. Bagian dari kegiatan kerja sehari- :
hari. 1. Learning Culture – terciptanya iklim
2. Diterapkan pada individu, unit organisasi yang menghasilkan
kerja dan perusahaan. suasana pembelajar yang kental.
3. Bersifat mampu memecahkan Karakteristik ini dekat dengan
masalah pada akar penyebabnya. adanya inovasi.
4. Fokus pada tersebarnya 2. Processes – adalah proses yang
pengetahuan di seluruh stuktur mendorong adanya interaksi di luar
organisasi batas organisasi tersebut, ada
5. Digerakkan oleh kesempatan infrastruktur, proses pengembangan,
untuk mendapatkan perubahan dan
yang signifikan dan mengerjakan 3. Tools and Techniques – metode-
dengan lebih baik. metode yang dapat digunakan bagi
seorang individu dan kelompok,
Sumber-sumber pengetahuan dan seperti kreativitas dan teknik
pembelajaran ini bisa berasal dari pemecahan masalah.
gagasan dan pendapat para karyawan, 4. Skills and Motivation – untuk belajar
research & development (R&D), dan beradaptasi.
masukan dari para pelanggan, saling Dengan demikian
tukar/bagi pengalaman dan pembelajaran bukan sekedar
benchmarking (perbandingan). Learning peningkatan kualitas produk dan jasa
Oganization mencakup banyak hal, yang dihasilkan oleh organisasi.
terutama pada individu dalam organisasi Namun juga, peningkatan
misalnya, karyawan/pegawai dalam lingkungan kerja yang lebih tanggap
perusahaan, termasuk lembaga terhadap situasi, adaptif, inovatif dan
pendidikan seperti perguruan tinggi. efisien yang pada gilirannya akan
Keberhasilan karyawan/pegawai sangat meningkatkan kinerja dan semakin
tergantung pada diperolehnya memperkuat posisi organisasi.
kesempatan untuk mempelajari dan
mempraktekkan hal dan keahlian yang
baru. Perusahaan berinvestasi pada
mental merupakan suatu pembuatan peta Keempat, Belajar Tim dan Belajar
atau model kerangka kerja dalam setiap Umum (Public and Team Learning).
individu untuk melihat bagaimana adalah suatu keahlian percakapan dan
melakukan pendekatan terhadap keahlian berpikir kolektif, sehingga
masalah yang dihadapinya. Dengan kata kelompok-kelompok manusia secara
lain, model mental bisa dikatakan dapat diandalkan bisa mengembangkan
sebagai konsep diri seseorang, yang kecerdasan dan kemampuan yang lebih
dengan konsep diri tersebut dia akan besar dari pada jumlah bakat para
mengambil keputusan terbaiknya. anggotanya. Public learning sendiri
Tjakratmadja (2006: 154) mengarah pada prinsip-prinsip melalui
menambahkan bahwa keterampilan individu-individu yang didorong untuk
untuk menemukan prinsip dan nilai-nilai belajar secara terbuka dan menggali apa
bersama, serta tumbuhnya semangat yang tidak mereka ketahui sekarang.
berbagi nilai untuk menumbuhkan Menurut Tjakraatmadja (2006: 155),
keyakinan bersama sehingga disiplin pembelajaran tim (team
menguatkan semangat dan komitmen learning) akan efektif jika anggota
kebersamaan, merupakan disiplin yang organisasi tersebut memiliki rasa saling
dibutuhkan untuk membangun disiplin membutuhkan antara satu dengan yang
model mental organisasi. lainnya untuk dapat bertindak sesuai
Ketiga, Visi Bersama (Shared Vision) dengan rencana bersama.
adalah suatu gambaran umum dari Kelima, Pemikiran Sistem (Systems
organisasi dan tindakan (kegiatan) Thinking) adalah suatu kerangka kerja
organisasi yang mengikat orang-orang konseptual. Yaitu suatu cara dalam
secara bersama-sama dari keseluruhan menganalisis dan berpikir tentang suatu
identifikasi dan perasaan yang dituju. kesatuan dari keseluruhan prinsip-
Dengan visi bersama organisasi dapat prinsip Organisasi Pembelajar. Tanpa
membangun suatu rasa komitmen dalam kemampuan menganalisis dan
suatu kelompok, dengan membuat mengintegrasikan disiplin-disiplin
gambaran-gambaran bersama tentang Organisasi Pembelajar, tidak mungkin
masa depan yang coba diciptakan, dan dapat menerjemahkan disiplin- displin
prinsip-prinsip serta praktek-praktek itu kedalam tindakan (kegiatan)
penuntun yang melaluinya kita harapkan organsasi yang lebih luas. Disiplin ini
untuk bisa mencapai masa depan. Bagi membantu kita melihat bagaimana kita
Tjakraatmadja (2006: 154), Shared mengubah sistem-sistem secara lebih
Vision adalah visi yang disepakati oleh efektif, dan bertindak lebih selaras
seluruh anggota organisasinya. Visi dengan proses-proses yang lebih besar
bersama ini akan menjadi kompas dan dari alam dan dunia ekonomi. Berpikir
sekaligus pemicu semangat dan sistem ini pengertiannya hampir sama
komitmen untuk selalu bersama, dengan apa yang disampaikan oleh
sehingga menumuhkan motivasi kepada Guthrie tentang Melihat organisasi
karyawan untuk belajar dan terus belajar sebagai satu kesatuan yang tidak
meningkatkan kompetensinya. Tanpa terpisahkan (Viewing organization as
ada visi bersama, proses pembelajaran integrated whole).
organisasional hanya akan terjadi pada Keenam, Bertindak dengan penuh
saat organisasi mengalami krisis. makna (Acting in High Level of
Setelah krisis selesai mereka akan Ambiguity) berarti bahwa dalam
kembali berhenti dan kembali kepada Organisasi Pembelajar, setiap individu
kebiasaan-kebiasaan lamanya. didorong untuk dapat memanfaatkan
situasi lain. Berlaku untuk situasi memperbaiki organisasi yang sudah ada.
baru di mana tanggapan yang ada Jika ditinjau ke struktur organisasi di
perlu diubah. Membawa dalam Universitas Tama Jagakarsa perbaikan
keahlian luar adalah alat yang /perubahan organisasi yang sudah ada
berguna di sini. Ketiga, Belajar karena beberapa alasan antara lain :
untuk beradaptasi. Berlaku untuk a. Pengabungan Tugas (Belajar
situasi yang lebih dinamis di mana dinamika ,individu, kelompok, tim
solusi perlu berkembang. dalam organisasi)
Eksperimen, dan pelajaran yang Universitas Tama Jagakarsa dilakukan
berasal dari keberhasilan dan penggabungan beberapa tugas agar
kegagalan adalah cara belajar di diperoleh keberhasilan pencapaian tugas
sini. Keempat, Belajar untuk yang efektif dan efisien.
belajar. Adalah tentang inovasi Pengelompokkan kegiatan-kegiatan
dan kreativitas, merancang masa kerja dalam organisasi tersebut agar
depan bukan hanya beradaptasi kegiatan-kegiatan menjadi sejenis dan
dengan itu. Di sinilah asumsi saling berhubungan yang dapat
ditantang dan pengetahuan yang dikerjakan bersama. Pengelompokkan
dibingkai kembali. Keempat level kegiatan-kegiatan inilah yang disebut
ini dapat dilakukan pada tingkat Biro, Bagian, Lembaga, dan UPT (Unit
individu, organisasi (perguruan Pelaksana Teknis) di dalam struktur
tinggi) bahkan perusahaan besar organisasi Universitas Tama Jagakarsa
sekalipun. Organisasi Universitas Tama Jagakarsa
terdiri dari :
C. PENERAPAN LEARNING 1) Dewan Pembina Yayasan
ORGANIZATION DI UNIVERSITAS Pendidikan Tama Jagakarsa
TAMA JAGAKARSA 2) Yayasan Pendidikan Tama
Pada umumnya Universitas Tama Jagakarsa
Jagakarsa menyusun sebuah struktur 3) Senat Universitas
organisasi agar aktivitasnya dapat 4) Unsur Pimpinan : Rektor dan
berjalan dengan baik dan sistematis serta Wakil Rektor
adanya pembagian tugas, wewenang, 5) Dekan
dan tanggung jawab dalam institusi. 6) Program Studi
Melalui struktur organisasi maka dapat 7) Lembaga Penelitian dan
terlihat dengan jelas wewenang serta Pengabdian Kepada Masyarakat
tanggung jawab masing-masing bagian 8) Bagian Administrasi Akademik
sehingga mempermudah bagi pimpinan 9) Bagian Kemahasiswaan dan
untuk mengadakan pengawasan dan Alumni
meminta pertanggungjawaban atas tugas 10) Bagian Administrasi Umum
yang telah diberikan pada masing- 11) Bagian Keuangan
masing bagian/ unit. 12) Penerimaan Mahasiswa Baru
Di Universitas Tama Jagakarsa struktur 13) UPT Perpustakaan
organisasi dapat didefinisikan sebagai 14) UPT Laboratorium
suatu sistem atau jaringan kerja terhadap 15) UPT Workshop
tugas, pelaporan dan komunikasi yang 16) Lembaga Penjaminan Mutu
menghubungkan secara bersama Internal
pekerjaan individual dengan kelompok, 17) Lembaga Tracer Study
bahwa ada 6 unsur kunci yang 18) UPT Job Fair
menetapkan struktur organisasi atau 19) Bagian Personalia