You are on page 1of 19

Volume XI, Nomor 1, November 2016 ISSN 1978-1474

UTAMA JURNAL EKONOMI KEUANGAN DAN MANAJEMEN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PT RAYA JAYA TRANS DALAM MENCAPAI


TARGET LABA
Ida Harahap

LEARNING ORGANIZATION : KONSEP DAN PENERAPAN DI UNIVERSITAS


TAMA JAGAKARSA
Budi Akhmad Tarigan

PENGARUH PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEINGINAN MEMBELI


KONSUMEN PADA PT. BISI INTERNATIONAL TBK. SURABAYA
Rosmaniar Sembiring

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP


PRICE EARNING RATIO PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK
INDONESIA SELAMA PERIODE 2003-2015
Hj. Rosaidah Permanasari

PERANAN AKUNTAN PUBLIK DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


ATAS AKTIVITAS REKSA DANA
Eri Wibowo

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
Mohamad Duddy Dinantara

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PELAYANAN TERHADAP


LOYALITAS PELANGGAN PADA PT. ANGSANA CIPTA PRATAMA
Swasta Bangun

ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
lppm_utama@yahoo.com
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 1, November 2016 ISSN 1978-1474

ANALISIS EKONOMI UTAMA


Pelindung:
Rektor
Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)

Penanggung jawab:
Dekan Fakultas Ekonomi

DEWAN REDAKSI
Ketua Dewan Redaksi:
Ketua LPPM UTAMA

Wakil Ketua Dewan Redaksi:


Wakil Ketua LPPM UTAMA

Anggota Dewan Redaksi:


Dr. H.M. Noor Sembiring, S.E., M.M
Dr. H. Rahmat Sembiring, S.E, M.M
Dr. H. M. R. Ulung Sembiring S.E., M.M.
Budi Akhmad Tarigan, S.E., M.M (UTAMA)
Dr. F.X.Soewarto ,S.E, M.S (Univ. Atmajaya Yogyakarta)
Dr. Wilson Bangun, M.M (Univ. Maranatha Bandung)
Dr. Agus Zainul Arifin, M.Sc (UNTAR)
Prof. Dr. J.H. Sinaulan, S.E, S.H (UTAMA)
Prof. Drs. NFH Ginting, S.H, M.M
Dr. Firmanta Sebayang, S.E, M.M

Redaksi Pelaksana:
H. Hamidullah Mahmud, Lc, MA
Wati Rosmawati, S.E., M.M.
Budi Akhmad Tarigan, S.E., M.M
Yoga Fortuna, S.E, M.M
Swasta Bangun, S.E., M.M.

Penerbit:
Universitas Tama Jagakarsa (UTAMA)

Alamat Redaksi:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Volume XI, Nomor 1, November 2016 ISSN 1978-1474

UTAMA JURNAL EKONOMI KEUANGAN DAN MANAJEMEN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PT RAYA JAYA TRANS DALAM MENCAPAI TARGET


LABA
Ida Harahap ……………….........................................................................................................1 - 12

LEARNING ORGANIZATION : KONSEP DAN PENERAPAN DI UNIVERSITAS TAMA


JAGAKARSA
Budi Akhmad Tarigan............................................................................................................... 13 - 28

PENGARUH PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEINGINAN MEMBELI


KONSUMEN PADA PT. BISI INTERNATIONAL TBK. SURABAYA
Rosmaniar Sembiring............................................................................................................... 29 - .36

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP PRICE


EARNING RATIO PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA
SELAMA PERIODE 2003-2015
Hj. Rosaidah Permanasari......................................................................................................... 37 - 46

PERANAN AKUNTAN PUBLIK DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ATAS


AKTIVITAS REKSA DANA
Eri Wibowo.............................................................................................................................. 47 – 58

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI


DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Mohamad Duddy Dinantara.......................................................................................................59 - 72

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS


PELANGGAN PADA PT. ANGSANA CIPTA PRATAMA
Swasta Bangun......................................................................................................................... 73 - 90

ALAMAT REDAKSI:
LPPM Universitas Tama Jagakarsa
Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 152, Tanjung Barat, Jakarta Selatan 12530
Telp.(021) 7890965-66
Fx.(021) 7890966, Email : info@jagakarsa.ac.id
Website : http;//www.jagakarsa.ac.id
Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

LEARNING ORGANIZATION : KONSEP DAN PENERAPAN DI


UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA

Oleh : Budi Akhmad Tarigan

Abstrak

Perguruan tinggi merupakan wadah dimana terdapat orang-orang yang bekerjasama


secara sistematis, terencana, rasional serta terorganisir dan terkendali. Struktur organisasi
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap cara kerja dan produktivitas anggotanya.
Perubahan sebuah struktur organisasi memberikan efek terhadap anggotanya. Perubahan
yang akan direncanakan harus mempertimbangkan berbagai hal yang tentunya akan
memberikan efek positif terhadap sebuah perguruan tinggi guna mencapai visi dan
misinya. Pencapaian visi dan misi sebuah perguruan tinggi berkaitan dengan kinerja
seluruh civitas akademika. Keunggulan kompetitif organisasi bisa dibangun dan
dipertahankan melalui strategi mengelola perubahan yaitu dengan membangun Learning
Organization.

Kata Kunci : Learning Organization, Konsep dan Penerapan

A. PENDAHULUAN suatu Perguruan Tinggi yang


Tuntutan peningkatan peran Perguruan berkualitas adalah tersedianya sarana
Tinggi terhadap masalah-masalah dan prasarana yang memadai dalam
pembangunan semakin dirasakan meningkatkan mutu Pendidikan
sangat penting. Para civitas akademika Tinggi. Disamping itu, Dalam
perguran tinggi seperti, dosen, kerangka Strategi Pengembangan
mahasiswa dan lulusan perguruan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang,
tinggi diharapkan banyak berperan di pola pendekatan yang dikembangkan
masyarakat dalam memecahkan untuk mengadakan perbaikan
permasalahan yang ada. Oleh Perguruan Tinggi, dititik beratkan
karenanya dalam penyelenggaraan pada peningkatan kualitas lulusan
kegiatan pendidikan, penelitian sehingga mampu berkontribusi pada
maupun pengabdian pada masyarakat, daya saing bangsa. Pendekatan baru
Perguruan tinggi dituntut selalu dalam manajemen pendidikan tinggi
mempertimbangkan apa yang menjadi ini diharapkan dapat memotivasi
kebutuhan masyarakat. Dengan semua pihak yang terkait dengan
berlakunya UU No. 20 tahun 2003 meningkatkan produk, seperti lulusan,
tentang Sistem Pendidikan Nasional, kualitas hasil penelitian, dan
UU No. 12 tahun 2012 tentang pengabdian pada masyarakat yang
Pendidikan Tinggi, dan memuaskan.
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Perguruan tinggi merupakan wadah
mengakibatkan Perguruan Tinggi dimana terdapat orang-orang yang
dituntut untuk semakin kreatif mencari bekerjasama secara sistematis,
cara dalam usaha meningkatkan terencana, rasional serta terorganisir dan
kualitas pengelolaan Perguruan terkendali. Struktur organisasi memiliki
Tinggi. Sebagai salah satu indikator pengaruh yang sangat besar terhadap

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 13


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

cara kerja dan produktivitas anggotanya. tinggi untuk menjawab semua tantangan
Perubahan sebuah struktur organisasi saat ini dan kedepan menjadi salah satu
memberikan efek terhadap anggotanya. kekuatan yang harus dimiliki oleh
Perubahan yang akan direncanakan organisasi. Untuk mewujudkannya,
harus mempertimbangkan berbagai hal perguruan tinggi membutuhkan konsep
yang tentunya akan memberikan efek konkrit yang menjadi alat untuk
positif terhadap sebuah perguruan tinggi menaklukan perubahan. Salah satunya
guna mencapai visi dan misinya. adalah Learning Organization. Pitts
Pencapaian visi dan misi sebuah (1996) mengemukakan bahwa
perguruan tinggi berkaitan dengan keunggulan kompetitif organisasi bisa
kinerja seluruh civitas akademika. dibangun dan dipertahankan melalui
Kinerja civitas akademika di sebuah strategi mengelola perubahan yaitu
perguruan tinggi merupakan hasil kerja dengan membangun Learning
seseorang atau kelompok dalam sebuah Organization.
perguruan tinggi dalam rangka
mencapai tujuan perguruan tinggi dalam B. LEARNING ORGANIZATION
periode tertentu.
Perguruan tinggi mengalami perubahan 1. Konsep Learning Organization
karena organisasi selalu menghadapi Peter Senge, dalam karya besarnya: The
berbagai macam tantangan. Tantangan Fifth Discipline: The Art and Practice of
itu timbul akibat dari perubahan the Learning Organization, and The
lingkungan internal dan eksternal. Fifth Discipline Fieldbook: Strategies
Lingkungan yang terus menerus and Tools for Building a Learning
berubah, memaksa individu maupun Organization, menggambarkan lima
perguruan tinggi untuk mengikuti disiplin ilmu yang harus dikuasai ketika
perubahan tersebut. Untuk tetap eksis memperkenalkan pembelajaran menjadi
dalam lingkungan yang memiliki sebuah organisasi, yakni Systems
tantangan dan ketidakpastian, perguruan Thinking, Personal Mastery, Mental
tinggi harus harus “berubah” atau Models, Membangun Visi Bersama, dan
“beradaptasi” untuk dapat tetap Team Belajar (2006 : 10-13).
bertahan. Perubahan lingkungan juga Ringkasnya, sebuah organisasi
menuntut perguruan tinggi lebih pembelajar tidak jauh dengan pola pikir
fleksibel dan tanggap (responsiveness) bahwa hanya manajemen senior yang
terhadap lingkungan yang berubah. dapat dan melakukan semua pemikiran
Fleksibilitas perguruan tinggi untuk seluruh perusahaan. Organisasi
memerlukan adanya kerja sama tim belajar menantang semua
didalamnya. Dalam kondisi lingkungan karyawan/pegawai untuk memanfaatkan
yang mengalami perubahan melahirkan sumber daya batin dan potensi mereka,
kompetisi-kompetisi di dalamnya, dengan harapan bahwa mereka dapat
kompetisi muncul dalam rangka untuk membangun komunitas mereka sendiri
menyeleksi perguruan tinggi yang dapat berdasarkan prinsip kebebasan,
mengikuti arus perubahan tersebut. kemanusiaan, dan keinginan kolektif
Perubahan-perubahan lingkungan yang untuk belajar.
di alami oleh suatu perguruan tinggi Hal pertama yang dibutuhkan untuk
mengharuskan perguruan tinggi tersebut menciptakan sebuah organisasi belajar
melakukan penyesuaian diri. adalah kepemimpinan yang efektif, yang
Penyesuaian diri menjadi suatu tidak didasarkan pada hirarki tradisional,
keharusan. Kemampuan perguruan melainkan, adalah campuran dari orang

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 14


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

yang berbeda dari semua tingkat sistem, inuously transforms itself”. Namun
yang memimpin dengan cara yang pengertian ini bukanlah satu-satunya
berbeda (Senge, 2006). Kedua, harus ada pengertian yang ada. Masih banyak
kesadaran bahwa kita semua memiliki pengertian lain yang tergantung dari
kekuatan inheren untuk mencari solusi bagaimana organisasi yang melakuka
untuk masalah kita dihadapkan dengan, n adaptasi terhadap konsep Learning
dan bahwa kita dapat dan akan Organization (Maroga, 2006: 22).
membayangkan masa depan dan terus Ortenblad (2002: 5) merumuskan
maju untuk menciptakannya. Gephart Learning Organization sebagai
dan rekan menunjukkan bahwa “Organization where individuals learn
Organisasi Belajar, "adalah budaya yang as agents for the organization and the
melekat yang memegang sebuah knowledge is stored in the organisation
organisasi bersama-sama," budaya memory”. Mayo and Lank (2005: 4)
organisasi belajar didasarkan pada merumuskan Learning Organization
keterbukaan dan kepercayaan, di mana sebagai “a Learning Organization
karyawan didukung dan dihargai untuk harnesses the full brain power,
belajar dan berinovasi, dan satu yang knowledge and experience available to
mempromosikan eksperimen, it, in order to evolve continually for the
mengambil risiko, dan menghargai benefit of all its stakeholders”.
kesejahteraan seluruh karyawan Peter Senge dalam terjemahan (2006:
(Gephart, 2006 : 39). 21) mengartikan Learning Organization
Menciptakan budaya dan lingkungan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
yang akan bertindak sebagai dasar untuk Organisasi Pembelajar dimana individu-
organisasi belajar dimulai dengan individu didalamnya secara terus
"pergeseran pikiran - dari melihat diri menerus memperbesar kapasitasnya
sebagai yang terpisah dari dunia untuk untuk menghasilkan sesuatu yang
terhubung ke dunia" (Senge, 2006 : 37); diinginkan. Organisasi dimana pola
melihat diri sebagai komponen integral berfikir yang baru dan luas dipelajari.
di tempat kerja, bukan sebagai roda Organisasi dimana aspirasi kelompok
terpisah dan tidak penting dalam roda. dibebaskan. Dan organisasi dimana
Akhirnya, salah satu tantangan terbesar individu didalamnya mempelajari
yang harus diatasi dalam setiap bagaimana belajar bersama.
organisasi adalah untuk
mengidentifikasi dan rincian alasan cara 2. Komponen dan Ruang Lingkup
orang membela diri. Sampai saat itu, Learning Organization (LO)
perubahan tidak pernah bisa apa saja tapi Mengidentifikasi ruang lingkup
fase sementara (Argyris, 2008: 06). learning organization dapat dipahami
Setiap orang harus belajar bahwa dari pendapat Peter Senge (2006: 3-4)
langkah-langkah mereka gunakan untuk yang menjelaskan tentang pemaknaan
mendefinisikan dan memecahkan Learning Organizations (LO) sebagai
masalah dapat menjadi sumber masalah berikut:
tambahan bagi organisasi (Argyris, …organizations where people
2008: 100). continually expand their capacity to
Pedlar, Boydell and Burgoyne (2005: create the results they truly desire,
33) merumuskan Learning Organization where new and expansive patterns of
sebagai thinking are nurtured, where collective
“An organization which facilitates the aspiration is set free, and where people
learning of all its members and cont are continually learning to see the whole

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 15


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

together. The basic rationale for such pendidikan, pelatihan dan berbagai
organizations is that in situations of kesempatan lain yang diberikan pada
rapid change only those that are flexible, para karyawannya untuk tumbuh dan
adaptive and productive will excel. For berkembang. Kesempatan tersebut dapat
this to happen, it is argued, berupa rotasi pekerjaan, kenaikan gaji
organizations need to ‘discover how to pada karyawan yang berprestasi
tap people’s commitment and capacity dan/atau terlatih. On-the-job training
to learn at all levels’. merupakan suatu cara yang efektif untuk
Learning Organization meliputi adanya melatih dan menarik garis hubungan
perkembangan yang berkelanjutan dan yang lebih baik antara kepentingan dan
penyesuaian terhadap perubahan yang prioritas perusahaan. Program
ada dan mampu menciptakan tujuan pendidikan dan pelatihan dapat
dan/atau pendekatan yang baru. dilakukan pada teknologi tingkat lanjut
Pembelajaran ini harus menyatu pada seperti pelatihan berbasis pada komputer
cara organisasi menjalankan dan internet dan saluran udara via satelit.
kegiatannya. Pembelajaran dalam hal ini Learning Organization pun
berarti: mencangkup kedalam hal-hal berikut ini
1. Bagian dari kegiatan kerja sehari- :
hari. 1. Learning Culture – terciptanya iklim
2. Diterapkan pada individu, unit organisasi yang menghasilkan
kerja dan perusahaan. suasana pembelajar yang kental.
3. Bersifat mampu memecahkan Karakteristik ini dekat dengan
masalah pada akar penyebabnya. adanya inovasi.
4. Fokus pada tersebarnya 2. Processes – adalah proses yang
pengetahuan di seluruh stuktur mendorong adanya interaksi di luar
organisasi batas organisasi tersebut, ada
5. Digerakkan oleh kesempatan infrastruktur, proses pengembangan,
untuk mendapatkan perubahan dan
yang signifikan dan mengerjakan 3. Tools and Techniques – metode-
dengan lebih baik. metode yang dapat digunakan bagi
seorang individu dan kelompok,
Sumber-sumber pengetahuan dan seperti kreativitas dan teknik
pembelajaran ini bisa berasal dari pemecahan masalah.
gagasan dan pendapat para karyawan, 4. Skills and Motivation – untuk belajar
research & development (R&D), dan beradaptasi.
masukan dari para pelanggan, saling Dengan demikian
tukar/bagi pengalaman dan pembelajaran bukan sekedar
benchmarking (perbandingan). Learning peningkatan kualitas produk dan jasa
Oganization mencakup banyak hal, yang dihasilkan oleh organisasi.
terutama pada individu dalam organisasi Namun juga, peningkatan
misalnya, karyawan/pegawai dalam lingkungan kerja yang lebih tanggap
perusahaan, termasuk lembaga terhadap situasi, adaptif, inovatif dan
pendidikan seperti perguruan tinggi. efisien yang pada gilirannya akan
Keberhasilan karyawan/pegawai sangat meningkatkan kinerja dan semakin
tergantung pada diperolehnya memperkuat posisi organisasi.
kesempatan untuk mempelajari dan
mempraktekkan hal dan keahlian yang
baru. Perusahaan berinvestasi pada

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 16


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

3. Prinsip-prinsip Learning serta tumbuhnya semangat berbagi


Organization nilai untuk menumbuhkan
Organisasi Pembelajar didasarkan atas keyakinan bersama sehingga
beberapa ide dan prinsip yang integral menguatkan semangat dan
kedalam struktur organisasi. Peter Senge komitmen kebersamaan,
(2006: 21) dalam hal ini menyebutkan merupakan disiplin yang
bahwa inti dari Organisasi Pembelajar dibutuhkan untuk membangun
adalah Kelima Disiplin (The Fifth disiplin model mental organisasi.
Discipline), kelima disiplin itu adalah:
1. Keahlian Pribadi (Personal 3. Visi Bersama (Shared Vision);
Mastery); Oganisasi pembelajaran
Disiplin yang mendorong sebuah membutuhkan visi bersama, visi
organisasi untuk terus-menerus yang disepakati oleh seluruh
belajar bagaimana menciptakan anggota organisasinya. Visi
masa depannya, yang hanya akan bersama ini akan menjadi kompas
terbentuk jika individu-individu dan sekaligus pemicu semangat dan
para anggota organisasi mau dan komitmen untuk selalu bersama,
mampu terus belajar menjadikan sehingga menumbuhkan motivasi
dirinya seorang master di bidang kepada para karyawan untuk belajar
ilmunya. Disiplin personal mastery dan terus belajar meningkatkan
terbentuk dicirikan oleh tumbuhnya kompetensinya. Keterampilan
keterampilan-keterampilan untuk menyesuaikan antara visi
individual para anggota organisasi pribadi dengan visi organisasi, serta
kontemplasi (refleksi) diri; keterampilan berbagi visi agar
keterampilan untuk memahami mencapai tujuan pribadi yang
akan kelebihan dan kelemahan terkandung dalam visi bersama
kompetensi intelektual, emosional organisasi, merupakan disiplin
maupun sosial dirinya; serta individual yang dibutuhkan untuk
keterampilan untuk melakukan membangun disiplin berbagi visi.
revisi atas visi pribadinya, dan Artinya, untuk menumbuhkan
kemudian keterampilan untuk komitmen dan performansi yang
membangun kondisi kerja yang tinggi dari seluruh karyawan, harus
sesuai dengan keadaan dimulai dari adanya visi bersama.
organisasinya.
4. Pembelajaran Tim (Team
2. Model Mental (Mental Models); Learning);
Organisasi akan mengalami Disiplin pembelajaran tim akan
kesulitan untuk secara akurat efektif jika para anggota kelompok
mampu melihat berbagai realitas tersebut memiliki rasa saling
yang ada, jika para anggota membutuhkan satu dengan yang
organisasi tidak mampu lainnya untuk dapat bertindak
merumuskan asumsi serta nilai- sesuai dengan rencana bersama.
nilai yang tepat untuk digunakan Kemampuan untuk bertindak
sebagai basis cara berpikir maupun merupakan prasyarat untuk
cara memandang berbagai menciptakan nilai tambah
permasalahan organisasi. organisasi, karena rencana tanpa
Keterampilan untuk menemukan diikuti tindakan nyata merupakan
prinsip dan nilai-nilai bersama, ilusi belaka. Masalahnya,

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 17


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

kemampuan untuk bertindak sesuai (Viewing the Organization as an


dengan rencana bersama sering Integrated Whole)
terhambat hanyalah karena kita
tidak mampu berkomunikasi dan Berdasarkan ketiga pendapat di atas,
berkoordinasi secara benar dengan dapat diuraikan sebagai berikut :
pihak lain. Untuk itu, semangat Pertama, Penguasaan pribadi (Personal
berdialog, keterampilan Mastery) adalah suatu budaya dan
bekerjasama tim, kemampuan norma lembaga yang terdapat dalam
belajar dan beradaptasi, serta usaha organisasi yang diterapkan sebagai cara
untuk meningkatkan partisipasi, bagi semua individu dalam organisasi
merupakan disiplin yang untuk bertindak dan melihat dirinya.
dibutuhkan untuk membangun Penguasaan pribadi merupakan suatu
disiplin pembelajaran tim. disiplin yang antara lain menunjukkan
kemampuan untuk senantiasa
5. Berpikir Sistem (System Thinking); mengklarifikasi dan mendalami visi
Disiplin berpikir sistemik, yaitu pribadi, memfokuskan energi,
keterampilan untuk memahami mengembangkan kesabaran, dan
stuktur hubungan antara berbagai memandang realitas secara obyektif.
faktor internal maupun eksternal Penguasaan pribadi juga merupakan
yang mempengaruhi eksistensi kegiatan belajar untuk meningkatkan
organisasi, keterampilan untuk kapasitas pribadi kita untuk
berpikir integrative dan tuntas, menciptakan hasil yang paling kita
keterampilan untuk berpikir inginkan, dan menciptakan suatu
komprehensif, serta keterampilan lingkungan organisasi yang mendorong
untuk membangun organisasi yang semua anggotanya mengembangkan diri
adaptif, merupakan disiplin yang mereka sendiri kearah sasaran-sasaran
dibutuhkan untuk membangun dan tujuan-tujuan yang mereka pilih.
disiplin belajar sistemik. Kedua, Model/pola Mental (Mental
Sementara itu Michael J. Marquardt Model) adalah suatu prinsip yang
(2003: 12) menambahkan satu disiplin mendasar dari Organisasi Pembelajar,
lagi yaitu dialog (dialogue). Hampir karena dengannya organisasi dan
sama dengan Marquardt, Douglas individu yang ada di dalamnya
Guthrie menambahkan dan diperkenankan untuk berpikir dan
menyempurnakan apa yang sudah di merefleksikan struktur dan arahan
sampaikan oleh Peter Senge, (perintah) dalam organisasi dan juga dari
penambahan dan penyempurnaan itu dunia luar selain organisasinya. Senge
adalah : (2006) menyebutkan bahwa model
1. Pembelajaran Tim dan mental adalah suatu aktivitas
Pembelajaran Umum (Public and perenungan, terus menerus
Team Learning) mengklarifikasikan, dan memperbaiki
2. Bertindak dengan penuh makna dan gambaran-gambaran internal kita
kemungkinan (Acting in High Level tentang dunia, dan melihat bagaimana
of Ambiguity) hal itu membentuk tindakan dan
3. Dialog secara umum (Dialogue keputusan kita. Model mental terkait
Generatively) dengan bagaimana seseorang berpikir
4. Melihat organisasi sebagai satu dengan mendalam tentang mengapa dan
kesatuan yang tidak terpisahkan bagaimana dia melakukan tindakan atau
aktivitas dalam berorganisasi. Model

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 18


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

mental merupakan suatu pembuatan peta Keempat, Belajar Tim dan Belajar
atau model kerangka kerja dalam setiap Umum (Public and Team Learning).
individu untuk melihat bagaimana adalah suatu keahlian percakapan dan
melakukan pendekatan terhadap keahlian berpikir kolektif, sehingga
masalah yang dihadapinya. Dengan kata kelompok-kelompok manusia secara
lain, model mental bisa dikatakan dapat diandalkan bisa mengembangkan
sebagai konsep diri seseorang, yang kecerdasan dan kemampuan yang lebih
dengan konsep diri tersebut dia akan besar dari pada jumlah bakat para
mengambil keputusan terbaiknya. anggotanya. Public learning sendiri
Tjakratmadja (2006: 154) mengarah pada prinsip-prinsip melalui
menambahkan bahwa keterampilan individu-individu yang didorong untuk
untuk menemukan prinsip dan nilai-nilai belajar secara terbuka dan menggali apa
bersama, serta tumbuhnya semangat yang tidak mereka ketahui sekarang.
berbagi nilai untuk menumbuhkan Menurut Tjakraatmadja (2006: 155),
keyakinan bersama sehingga disiplin pembelajaran tim (team
menguatkan semangat dan komitmen learning) akan efektif jika anggota
kebersamaan, merupakan disiplin yang organisasi tersebut memiliki rasa saling
dibutuhkan untuk membangun disiplin membutuhkan antara satu dengan yang
model mental organisasi. lainnya untuk dapat bertindak sesuai
Ketiga, Visi Bersama (Shared Vision) dengan rencana bersama.
adalah suatu gambaran umum dari Kelima, Pemikiran Sistem (Systems
organisasi dan tindakan (kegiatan) Thinking) adalah suatu kerangka kerja
organisasi yang mengikat orang-orang konseptual. Yaitu suatu cara dalam
secara bersama-sama dari keseluruhan menganalisis dan berpikir tentang suatu
identifikasi dan perasaan yang dituju. kesatuan dari keseluruhan prinsip-
Dengan visi bersama organisasi dapat prinsip Organisasi Pembelajar. Tanpa
membangun suatu rasa komitmen dalam kemampuan menganalisis dan
suatu kelompok, dengan membuat mengintegrasikan disiplin-disiplin
gambaran-gambaran bersama tentang Organisasi Pembelajar, tidak mungkin
masa depan yang coba diciptakan, dan dapat menerjemahkan disiplin- displin
prinsip-prinsip serta praktek-praktek itu kedalam tindakan (kegiatan)
penuntun yang melaluinya kita harapkan organsasi yang lebih luas. Disiplin ini
untuk bisa mencapai masa depan. Bagi membantu kita melihat bagaimana kita
Tjakraatmadja (2006: 154), Shared mengubah sistem-sistem secara lebih
Vision adalah visi yang disepakati oleh efektif, dan bertindak lebih selaras
seluruh anggota organisasinya. Visi dengan proses-proses yang lebih besar
bersama ini akan menjadi kompas dan dari alam dan dunia ekonomi. Berpikir
sekaligus pemicu semangat dan sistem ini pengertiannya hampir sama
komitmen untuk selalu bersama, dengan apa yang disampaikan oleh
sehingga menumuhkan motivasi kepada Guthrie tentang Melihat organisasi
karyawan untuk belajar dan terus belajar sebagai satu kesatuan yang tidak
meningkatkan kompetensinya. Tanpa terpisahkan (Viewing organization as
ada visi bersama, proses pembelajaran integrated whole).
organisasional hanya akan terjadi pada Keenam, Bertindak dengan penuh
saat organisasi mengalami krisis. makna (Acting in High Level of
Setelah krisis selesai mereka akan Ambiguity) berarti bahwa dalam
kembali berhenti dan kembali kepada Organisasi Pembelajar, setiap individu
kebiasaan-kebiasaan lamanya. didorong untuk dapat memanfaatkan

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 19


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

seluruh kemampuan dan kecerdasannya yang terjadi dalam organisasi,


untuk menyikapi tantangan yang bagaimana individu mendapatkan
seringkali rumit dan penuh pengalaman struktur dan proses dalam
kemungkinan (ambiguitas). Individu organisasi, tapi juga untuk mengarahkan
yang mampu menerapkan prinsip ini model-model baru, keterbukaan baru,
mampu beradaptasi dengan baik dengan dan tujuan baru untuk mendapatkan
lingkungannya yang baru sekalipun. tindakan yang lebih efektif dan
Modal utama untuk dapat menerapkan pemahaman dan keyakinan yang
prinsip ini adalah memanfaatkan mendalam.
pengetahuan dan seluruh potensinya Kedelapan, Melihat organisasi sebagai
tersebut. satu kesatuan yang tidak terpisahkan
Jika pada masa manajemen berdasarkan (Viewing the Organization as an
ilmu pengetahuan dan keuangan, akan Integrated Whole). Inilah gambaran
menghasilkan budaya ketelitian dalam organisasi sebagai suatu gabungan dari
organisasi, maka saat manajemen individu-individu yang ada dalam
didasarkan pada perancangan dan organisasi. Pertama, organisasi harus
pembelajaran, harus melahirkan budaya dilihat sebagai satu kesatuan dari seluruh
yang menyenangkan dalam berbagai komponen yang ada dalam organisasi.
bidang kemungkinan. Komitmen dari Melihat gambaran yang lebih besar dari
suatu lembaga dan budaya terhadap organisasi sebagai keseluruhan yang
prinsip ini merupakan bagian penting dinamis adalah sesuatu yang penting
dari Organisasi Pembelajar, karena ini untuk memahami bagaimana organisasi
adalah kesatuan untuk menerima fakta bergerak dan bagaimana individu-
bahwa masa mendatang dan struktur individu dalam organisasi bergerak.
organisasi itu sendiri adalah tetap akan Tindakan para manager akan berdampak
terus berubah. Pihak manajemen dan pada budaya organisasi, begitu juga
para pegawai harus merasa senang untuk tindakan dari beberapa departemen atau
bertindak dalam berbagai kemungkinan bidang dalam organisasi, akan
yang sulit. berdampak pada keseluruhan sistem
Ketujuh, Dialog (Dialogue yang ada pada organisasi. Oleh karena
Generatively) adalah suatu bagian yang itu, melihat organisasi sebagai satu
fundamental dari Organisasi keseluruhan yang tak terpisahkan
Pembelajar. Dalam arti yang sederhana, merupakan langkah penting untuk
dialog adalah komunikasi. Ini adalah memahami organisasi. Kedua,
gabungan dari berbagai interaksi dalam organisasi harus dilihat sebagai sebuah
organisasi. Melalui dialog, setiap sistem sosial dunia yang dibangun, di
individu dengan interaktif menggali dan mana proses dan keluaran merupakan
menyelesaikan satu atau seluruh aspek hasil dari faktor jaring sosial yang
tindakan yang ada dalam organisasi, semuanya bergabung dalam jalan yang
bagaimana mereka menerima sistem dan membingungkan dan ambigu. Jika
struktur dari organisasi, apa visi sebuah organisasi ingin mengetahui
organisasi mereka. Dialog merupakan usaha yang dapat berpengaruh terhadap
bagian yang penting dari Public keluaran, maka perlu adanya pendekatan
Learning. Hanya dengan dialog, yang beragam (multivariative approach)
individu dapat menggali dengan untuk masalah yang dihadapi dan
interaktif berbagai isu yang ada dalam menerima fakta dari beberapa variabel
organisasi. Poin penting dari dialog (komponen) yang berpengaruh
adalah tidak hanya untuk memahami apa

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 20


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

walaupun mungkin tidak diperhitungkan and error. Elemen ini dinyatakan


sama sekali. oleh Huber, Dixon, dengan
menyebut knowledge acquisition
4. Karakteristik Learning dan Nonaka & Takeuchi dengan
Organization menyebut knowledge generation.
Sebuah organisasi dikatakan telah c. Individual learning; Elemen ini
melaksanakan konsep learning dimasukkan sebagai prerequisite
organization apabila organisasi tersebut pembelajaran organisasi seperti
memenuhi di antara kriteria-kriteria yang dinyatakan oleh Argyris &
sebagai berikut: Schon dan Pawlowsky.
d. Teams learning; Elemen ini
a. Ada visi bersama yang semua dimasukkan berdasarkan
orang menyetujuinya. pertimbangan bahwa beberapa
b. Membuang cara lama berpikir penulis, Senge, Dixon,
mereka dan rutinitas standar yang Pawlowsky, menyebutkan bahwa
mereka gunakan untuk team learning sebagai faktor
memecahkan masalah atau penting terjadinya pembelajaran
mengerjakan pekerjaan mereka. organisasi.
c. Anggota memikirkan semua e. Organizational knowledge;
proses organisasi, kegiatan, fungsi, Elemen ini dinyatakan oleh
dan interaksi dengan lingkungan mayoritas penulis dan menjadi
sebagai bagian dari system antar sufficient condition untuk
hubungan. terjadinya organizational actions.
d. Orang-orang secara terbuka Lima elemen di atas sangat
berkomunikasi satu sama lain menentukan organisasi mencapai
(melintasi batas batas vertical dan level organisasi pembelajar. The
horizontal) tanpa takut dikritik dan learning process adalah sebuah
hukuman. keniscayaan sikap, sifat, aktivitas
e. Tidak memikirkan kepentingan yang harus dimiliki oleh setiap
diri sendiri dan terfragmentasi anggota organisasi. Ia merupakan
kepentingan departemen untuk kesadaran individu untuk selalu
bekerjasama mencapai visi ingin belajar dan meningkatkan
organisasi berama. Elemen dalam kompetensinya untuk kemajuan
learning organization. organisasi. Knowledge acquisition
or generation, adalah kemauan
Neffe (2001: 22) menyimpulkan untuk selalu menciptakan
beberapa elemen yang harus ada dalam pengetahuan dalam dirinya oleh
learning organizational, yaitu: setiap individu atau anggota
a. The learning process; Elemen ini organisasi. Individual learning
merupakan bagian integral dari adalah kemampuan melakukan
hampir semua definisi. perubahan dirinya dalam dimensi
b. Knowledge acquisition or kognitif, afektif, dan
generation; Elemen ini menunjuk psikomotoriknya. Dan
bahwa proses pembelajaran organizational knowledge adalah
sebagai incorporating pengetahuan organisasi yang
pengetahuan dari luar organisasi dibangun oleh pengetahuan
dan creating pengetahuan dari individu dari hasil belajar individu.
dalam, paling banyak melalui trial

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 21


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

5. Tahapan Membangun Learning d. Tahap Empat adalah menciptakan


Organization sebuah visi organisasi dan menulis
Cara mencapai prinsip organisasi belajar pernyataan misi dengan bantuan
dibangun berdasarkan beberapa tahapan dari seluruh karyawan.
yaitu: e. Tahap Lima adalah dengan
a. Tahap pertama adalah dengan menggunakan program pelatihan
menciptakan sistem komunikasi dan kesadaran untuk
untuk memfasilitasi pertukaran mengembangkan keterampilan dan
informasi yang mana menjadi sikap pemahaman yang diperlukan
dasar organisasi pembelajaran untuk mencapai tujuan dari
dibangun (Gephart, 2006 : 40). pernyataan misi, termasuk
Penggunaan teknologi akan terus kemampuan untuk bekerja dengan
mengubah tempat kerja dengan baik dengan orang lain, menjadi
memungkinkan informasi lebih verbal, dan jaringan dengan
mengalir bebas, dan menyediakan orang di semua departemen dalam
akses universal terhadap bisnis dan organisasi (Navran, 2003).
informasi strategis" (Gephart, f. Tahap Enam adalah
2006 : 41-44). Hal ini juga penting berkomunikasi dalam perubahan
dalam menjelaskan konsep yang budaya perusahaan dengan
lebih kompleks ke dalam bahasa mengintegrasikan sistem manusia
yang lebih tepat yang dapat dan teknis".
dipahami di seluruh departemen g. Tahap Tujuh adalah memulai
(Kaplan, 2006 : 24). praktek-praktek baru dengan
b. Tahap dua adalah mengatur menekankan pembelajaran tim dan
kuesioner kesiapan yang berisi kontribusi. Dengan demikian,
tujuh dimensi berikut; karyawan akan menjadi lebih
memberikan pembelajaran yang tertarik dalam pengaturan diri dan
berkelanjutan, menyediakan manajemen, dan lebih siap untuk
kepemimpinan strategis, memenuhi tantangan dari tempat
mempromosikan penyelidikan dan kerja yang selalu berubah.
dialog, mendorong kolaborasi dan h. Tahap Delapan adalah
pembelajaran tim, menciptakan memungkinkan karyawan untuk
struktur yang tertanam untuk mempertanyakan praktek bisnis
menangkap dan berbagi utama dan asumsi.
pembelajaran, pemberdayaan i. Tahap Sembilan adalah
masyarakat menuju visi bersama, mengembangkan harapan yang
dan membuat koneksi sistem". bisa diterapkan untuk tindakan
Kuesioner diberikan kepada masa depan (Navran, 2003).
seluruh karyawan atau sampel dari j. Tahap Sepuluh adalah
mereka, dan digunakan untuk mengingatkan bahwa menjadi
mengembangkan profil penilaian organisasi belajar adalah proses
untuk merancang inisiatif yang panjang dan bahwa
organisasi belajar. kemunduran kecil harus
c. Tahap Tiga adalah berkomitmen dihindarkan. Ini adalah hal yang
untuk mengembangkan, paling penting karena membawa
memelihara, dan memfasilitasi semua orang bersama-sama untuk
suasana yang garners belajar. bekerja sebagai satu tim besar.
Selain itu, ia memiliki keuntungan

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 22


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

finansial yang melekat dengan b. Proactive learning, yaitu


mengubah tempat kerja menjadi perubahan organisasi yang telah
tempat yang dikelola dengan baik dibuat pada dasar yang lebih susah
dan menarik untuk bekerja, suatu berubah. Ini adalah pembelajaran
tempat yang benar-benar sederhana yang melampaui reaksi
menghargai karyawannya. terhadap perubahan lingkungan.

6. Proses Learning Organization c. Untuk menjadi Learning


Jann Hidajat Tjakraatmadja (2006) pada Organization tentu membutuhkan
suatu seminar, memberikan pandangan proses untuk mencapainya. Ada
mengenai tiga gelombang beberapa tipe learning yang dapat
"pembelajaran" (learning): digunakan oleh setiap organisasi,
a. Pada gelombang pertama, yaitu:
organisasi dan perusahaan d. Level 1. Learning facts,
berkonsentrasi pada peningkatan knowledge, processes and
proses kerja (improve work procedures. Applies to known
process). Dalam fase ini, situations where changes are
munculah konsep "kaizen", TQM, minor.
dan konsep-konsep lain yang e. Level 2. Learning new job skills
berbasiskan pada mengatasi that are transferable to other
hambatan dan batasan. situations. Applies to new
b. Selanjutnya, fase kedua situations where existing
memfokuskan pada peningkatan responses need to be changed.
mengenai bagaimana cara bekerja Bringing in outside expertise is a
(improve how to work). Fase ini useful tool here.
banyak berkutat pada improvisasi f. Level 3 - Learning to adapt.
cara berpikir dan pembelajaran Applies to more dynamic situations
mengenai masalah-masalah sistem where the solutions need
yang dinamis, kompleks, dan developing. Experimentation, and
mengandung konflik. deriving lessons from success and
c. Pada gelombang ketiga, konsep failure is the mode of learning
pembelajaran benar-benar here.
tertanam dalam organisasi sebagai g. Level 4 - Learning to learn. Is
cara pandang dan berpikir para about innovation and creativity;
pimpinan dan juga pekerja. designing the future rather than
Menurut para ahli yang lain, learning merely adapting to it. This is where
organization dapat tercipta bila telah assumptions are challenged and
terjadi suatu perubahan di dalam knowledge is reframed.
maupun diluar organisasi tersebut. Dari h. Dengan demikian proses
perubahan yang terjadi maka organisasi organisasi menjadi organisasi
akan melakukan suatu proses adaptasi. pembelajar adalah harus
Ada dua proses yang berbeda yang dapat menempuh langkah-langkah:
diambil suatu organisasi sebagai akibat Pertama, Belajar fakta,
dari perubahan organisasi yang terjadi. pengetahuan, proses dan prosedur.
a. Adaptive learning, yaitu Berlaku untuk situasi yang dikenal
perubahan yang telah dibuat di mana perubahan yang kecil.
sebagai reaksi terhadap perubahan Kedua, Belajar keterampilan
kondisi lingkungan dan pekerjaan baru yang dialihkan ke

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 23


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

situasi lain. Berlaku untuk situasi memperbaiki organisasi yang sudah ada.
baru di mana tanggapan yang ada Jika ditinjau ke struktur organisasi di
perlu diubah. Membawa dalam Universitas Tama Jagakarsa perbaikan
keahlian luar adalah alat yang /perubahan organisasi yang sudah ada
berguna di sini. Ketiga, Belajar karena beberapa alasan antara lain :
untuk beradaptasi. Berlaku untuk a. Pengabungan Tugas (Belajar
situasi yang lebih dinamis di mana dinamika ,individu, kelompok, tim
solusi perlu berkembang. dalam organisasi)
Eksperimen, dan pelajaran yang Universitas Tama Jagakarsa dilakukan
berasal dari keberhasilan dan penggabungan beberapa tugas agar
kegagalan adalah cara belajar di diperoleh keberhasilan pencapaian tugas
sini. Keempat, Belajar untuk yang efektif dan efisien.
belajar. Adalah tentang inovasi Pengelompokkan kegiatan-kegiatan
dan kreativitas, merancang masa kerja dalam organisasi tersebut agar
depan bukan hanya beradaptasi kegiatan-kegiatan menjadi sejenis dan
dengan itu. Di sinilah asumsi saling berhubungan yang dapat
ditantang dan pengetahuan yang dikerjakan bersama. Pengelompokkan
dibingkai kembali. Keempat level kegiatan-kegiatan inilah yang disebut
ini dapat dilakukan pada tingkat Biro, Bagian, Lembaga, dan UPT (Unit
individu, organisasi (perguruan Pelaksana Teknis) di dalam struktur
tinggi) bahkan perusahaan besar organisasi Universitas Tama Jagakarsa
sekalipun. Organisasi Universitas Tama Jagakarsa
terdiri dari :
C. PENERAPAN LEARNING 1) Dewan Pembina Yayasan
ORGANIZATION DI UNIVERSITAS Pendidikan Tama Jagakarsa
TAMA JAGAKARSA 2) Yayasan Pendidikan Tama
Pada umumnya Universitas Tama Jagakarsa
Jagakarsa menyusun sebuah struktur 3) Senat Universitas
organisasi agar aktivitasnya dapat 4) Unsur Pimpinan : Rektor dan
berjalan dengan baik dan sistematis serta Wakil Rektor
adanya pembagian tugas, wewenang, 5) Dekan
dan tanggung jawab dalam institusi. 6) Program Studi
Melalui struktur organisasi maka dapat 7) Lembaga Penelitian dan
terlihat dengan jelas wewenang serta Pengabdian Kepada Masyarakat
tanggung jawab masing-masing bagian 8) Bagian Administrasi Akademik
sehingga mempermudah bagi pimpinan 9) Bagian Kemahasiswaan dan
untuk mengadakan pengawasan dan Alumni
meminta pertanggungjawaban atas tugas 10) Bagian Administrasi Umum
yang telah diberikan pada masing- 11) Bagian Keuangan
masing bagian/ unit. 12) Penerimaan Mahasiswa Baru
Di Universitas Tama Jagakarsa struktur 13) UPT Perpustakaan
organisasi dapat didefinisikan sebagai 14) UPT Laboratorium
suatu sistem atau jaringan kerja terhadap 15) UPT Workshop
tugas, pelaporan dan komunikasi yang 16) Lembaga Penjaminan Mutu
menghubungkan secara bersama Internal
pekerjaan individual dengan kelompok, 17) Lembaga Tracer Study
bahwa ada 6 unsur kunci yang 18) UPT Job Fair
menetapkan struktur organisasi atau 19) Bagian Personalia

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 24


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

20) Bagian Perawatan Sarana dan terarah khususnya dibidang administrasi


Prasarana akademik.

b. Pembagian kerja c. Organisasi Transformasi : visi,


Membagi seluruh beban pekerjaan yang budaya, Strategi dan Struktur dalam
ada di Universitas Tama Jagakarsa organisasi
menjadi banyak tugas yang secara wajar Hirarki Organisasi di Universitas Tama
dan nyaman dapat dilaksanakan oleh Jagakarsa telah ditetapkan siapa yang
individu dan kelompok dengan penuh membuat laporan dan kepada siapa
rasa tanggung jawab. Seluruh pekerjaan laporan tersebut disampaikan.
terbagi habis menjadi banyak tugas yang Hubungan lini ke atas dan ke bawah,
dapat diselesaikan dengan baik dan dalam arti penentuan siapa atasan dan
sesuai dengan kemampuan. Pembagian siapa bawahan yang diperlukan untuk
kerja di Universitas Tama Jagakarsa meminta pertanggung jawaban. Rantai
dapat diuraikan dan dianalisis per bagian komando adalah garis tidak putus dari
yang dipersingkat sebagai berikut : wewenang yang terentang dari puncak
Rektor Universitas Tama Jagakarsa, organisasi ke jabatan terbawah dan
masih dibantu oleh Wakil Rektor I, II memperjelas siapa melapor siapa. Rantai
dan III. Dalam menjalankan tugasnya komando terdiri dari wewenang dan
agar lebih efektif, efisien dan kesatuan komando. Wewenang adalah
dikontrolnya segala aktivitas di hak-hak yang inheren dalam posisi
Universitas Tama Jagakarsa, Rektor manajerial untuk memberi perintah dan
Universitas Tama Jagakarsa tidak lagi mengharapkan perintah itu dipatuhi.
merangkap jabatan menjadi Ketua Sedangkan kesatuan komando adalah
Senat tetapi sudah dilimpahkan pada dimana seorang bawahan mempunyai
orang lain untuk menjabat. Bagian- satu atasan kepada siapa ia bertanggung
bagian yang sebelumnya menjadi jawab langsung. Kondisi sekarang
tanggung jawab atau di bawahi langsung dengan adanya teknologi komputer
Wakil Rektor I menjadi langsung di makin memungkinkan para pegawai di
bawahi Rektor Universitas Tama mana saja untuk berkomunikasi dengan
Jagakarsa. Bagian yang sebelumnya di siapa saja tanpa melewati saluran-
bawahi Wakil Rektor I seperti saluran normal, yang terpenting
Akademik, Laboratorium, Perpustakaan, dilakukan dalam menjalankan learning
dan terdapat penambahan struktural organization adalah membangun budaya
yaitu pada kelompok dosen/staff belajar. Ada beberapa kunci sukses yang
pengajar. Selain itu dibentuk Lembaga menjadi pedoman bagi Universitas
Penjaminan Mutu Internal yang masih di Tama Jagakarsa dalam membangun
bawahi langsung Rektor. Terdapat budaya belajar:
penambahan dan perubahan-perubahan 1) Belajar harus menyenangkan dan
dimaksudkan agar koordinasi berjalan membuat orang merasa terlibat
lancar dan memudahkan memantau (engaging),
efektivitas guna menyelaraskan 2) Sediakan media pembelajaran
pencapaian tugas lintas Program Studi yang beragam untuk mengakomodir
dan Bagian. Dekan Fakultas kebutuhan belajar yang berbeda-beda
membawahi Program Studi dan Bagian dari karyawan
Administrasi Akademik berada dibawah 3) Pastikan sumber-sumber untuk
Wakil Rektor II. Hal ini dimaksudkan belajar tersedia dan mudah diakses oleh
agar pengawasan dan evaluasi lebih siapa saja,

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 25


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

4) Komunikasikan kegiatan belajar seluruh kegiatan baik berupa


dengan menarik dan “provokatif”, dokumentasi video, rekaman suara,
5) Pemimpin memberikan teladan laporan pembahasan, maupun presentasi
dengan memfasilitasi sekaligus terlibat yang dipakai para kontributor. Seluruh
dalam kegiatan pembelajaran, materi ini disimpan dan ditata dengan
6) Ciptakan kegiatan belajar rapi dalam situs internal Perguruan
sebagai ways of working perusahaan, Tinggi Universitas Tama Jagakarsa.
7) Belajar harus menjadi kebutuhan Kapanpun dan dimanapun karyawan
dan tanggung jawab pribadi setiap bisa mengakses materi tersebut untuk
karyawan untuk pengembangan diri kemudian dijadikan referensi Namun
mereka masing-masing. yang terjadi keterbatasan SDM yang
terjadi dilingkungan kampus kami.
d. Pemberdayaan masyarakat : Pendaftaran online bisa dilakukan oleh
Manager, karyawan, pelanggan, mitra, mahasiswa baru, dosen dapat menginput
pemasok dan mayarakat. nilai mahasiswa secara online,
Urusan Kerjasama Pemberdayaan mahasiswa dapat mengisi Kartu
kepada masyarakat setiap tahun Rencana Studi secara online, mahasiswa
dilakaukan baik oleh mahasiswa, dosen, bisa melihat hasil studinya dengan
maupun oleh karyawan dan staff. menggunakan user id yang telah
Sebelumnya ditangani oleh Bagian diberikan kepada masing-masing
LPPM {Lembaga Penelitian dan mahasiswa.
Pengabdian Kepada masyarakat), Online Library memiliki perpustakaan
kemudian dipecah agar beban tugas dengan koleksi buku yang banyak dan
menjadi lebih efektif dan efisien. dapat dengan mudah dipinjamkan
Sedangkan Bagian Pemberdayaan kepada seluruh Mahasiswa dan
karyawan,dan masyarakat merupakan karyawan Universitas Tama Jagakarsa,
bagian yang tersendiri, Salah satu dengan mengisi formulir tertentu secara
pengembangan perguruan tinggi adalah online. Selain itu, banyak juga terdapat
.menjalin kerja sama (mitra) dengan e-book yang dapat dengan mudah di-
instansi terkait baik dalam maupun luar download.
negeri. Oleh karena itu, di dalam struktur
organisasi yang baru dibuat menjadi satu C. PENUTUP
kesatuan atau satu bagian. Learning Organization menjadi
Selain mengurusi Kerjasama Dalam dan kebutuhan penting untuk
Luar Negeri, Universitas Tama mengembangkan dan memperbaiki
Jagakarsa juga melakukan pemasaran kinerja secara berkelanjutan dan siklikal
dalam hal ini adalah promosi untuk dalam lembaga penyelenggara
meningkatkan Penerimaan Mahasiswa pendidikan. Hal tersebut dapat tercapai
Baru (PMB). apabila penyelenggara pendidikan
(termasuk perguruan tinggi) konsistend
an disiplin dengan lima prinsip LO yaitu,
e. Aplikasi Teknologi Sistem Informasi disiplin mastery learning, berbagi visi
Pengetahuan : Pembelajaran Berbasis (visi bersama), model mental,
Teknologi dan Sistem Pendukung pembelajaran tim, dan berpikir sistemik.
Kinerja Elektronik dalam Organisasi Kelima disiplin learning organization
Agar sebuah aktivitas pembelajaran terdapat di Universitas Tama Jagakarsa
berbasis Teknologi dapat dinikmati oleh yang terlihat dalam program-program
siapa saja dan kapan saja, maka hampir yang dijalankan oleh Universitas Tama

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 26


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

Jagakarsa. Misalnya pada disiplin DAFTAR PUSTAKA


keahlian pribadi (Personal Mastery)
dimana kecenderungan seseorang untuk Argyris, C. (2008). On Organizational
bersikap dan memperluas Learning. 2nd Ed. Oxford:
kemampuannya secara terus menerus Blackwell Publishing.
dan bahwa setiap kehadiran individu
akan memberikan kontribusi pada Argyris, C., & Schön, D. (2008)
organisasi sesuai dengan keahliannya Organizational learning: A theory
yang dapat dipadukan melalui of action perspective, Reading,
keterkaitan dengan individu lainnya Mass: Addison Wesley.
dalam organisasi dapat terlihat dari
program sharing pengetahuan dan Gephart. (2006). Learning
sharing informal yang dijalankan Organization. Boston, Mass.:
Perguruan Tinggi Universitas Tama Harvard Business School Press.
Jagakarsa. Sedangkan dalam prinsip
model mental dimana dalam prinsip ini Haryanti. (2006). Organisasi
individu dalam Universitas Tama Pembelajar. Jakarta: Rineka
Jagakarsa (Dosen dan pegawai) Cipta.
diharuskan untuk menghasilkan cara
berfikir atau mindset yang open minded Kreitner. (2006). Leardership for
sehingga akan mempermudah proses Improving Productivity of
pengambilan keputusan melalui diskusi Schools. New York: John Willey
yang optimal dan hilangnya mental & Sons Inc.
block yang menghambat dalam
organisasi. Marquardt, M. and Reynolds, A. (2003)
Disiplin pembelajaran tim, dimana The Global Learning
program yang ada ditunjukkan untuk Organization, Irwin Professional
membangun pembelajaran tim seperti Publishing.
knowledge club lalu juga membutuhkan
adanya tim. Disiplin yang terakhir Marquardt, Michael J. (2002). Building
adalah system thingking, dimana system a Global Learning Organization
berfikir ini harus dibangun di dalam in Understanding Learning
organisasi yang ingin melakukan Organizations. La Hulpe: ECLO
learning organization karena dalam Press.
system thingking berbicara mengenai
kemampuan menganalisis dan tanpa Marquardt, Michael J. (2006). Building
kemampuan menganalisis dan the Learning Organization a
mengintegrasikan disiplin-disiplin Systimatic Approach to Quantum
learning organization, tidak mungkin Improvement and Global Success.
dapat menerjemahkan disiplin-displin New York: McGrow-Hill.
itu kedalam tindakan (kegiatan)
organisasi yang lebih luas yang terlihat Mayo, A and Lank, E. (1994), The
dari program-program yang dijalankan Power of Learning. A Guide to
Gaining Competitive Advantage,
IPD House, London.

Mondy, R. Wayn. (2012). Study Guide


for: Human Resource

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 27


Budi Akhmad Tarigan, Learning Organization : Konsep Dan Penerapan

Management. Cram Textbook


Reviews. Senge, Peter, Kleiner, Art., Ross,
Richard, Roth, George, Smith,
Pedler, M., Burgogyne, J. and Boydell, Bryan. (2006). "The Dance of
T. (2005). The Learning Change" New York: Currency
Company: A strategy for Doubleday.
sustainable development. London;
McGraw-Hill.

Schwandt, David R., Marquardt,


Michael J. (2000). Organizational
Learning. Boca Raton: St.Lucie
Press.

Senge,PeterM. (2006). The Fifth


Disipline, The Art & Practise
of the Learning Organization.
New York: Doubleday Dell
Publishing Group.

Senge, P., Cambron-McCabe, N. Lucas,


T., Smith, B., Dutton, J. and
Kleiner, A. (2006) Schools That
Learn. A Fifth Discipline
Fieldbook for Educators, Parents,
and Everyone Who Cares About
Education, New York:
Doubleday/Currency

Senge, P., Kleiner, A., Roberts, C., Ross,


R., Roth, G. and Smith, B. (2006)
The Dance of Change: The
Challenges of Sustaining
Momentum in Learning
Organizations, New York:
Doubleday/Currency).

Senge, Peter M., Kleiner, Art., Roberts,


Charlotte, Ross Richard B., Smith,
Bryan J. (2006). The Fifth
Discipline Fieldbook New York:
Currency Doubleday.

Senge, Peter. (2006). Schools That


Learn: A Fifth Discipline Fieldbook for
Educators, Parents, and Every who
Cares about Education. USA: Nelda
Cambron-McCabe.

Jurnal Analisis Ekonomi Utama Volume XI, Nomor 1, November 2016 28

You might also like