You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang.

Abad pertengahan di eropa sering disebut sebagai zaman kemunduran jika di


bandingkan dengan zaman klasik (yunani-romawi). Sebaliknya negara-negara arab pada abad
pertengahan mengalami kemajuan, namun akhirnya negri-negri itu sedikit demi sedikit
mengalami kemerosotan dalam bidang kebudayaan dan kekuasaan.

Di antara negara-negara arab pada masanya, kerajaan turki usmani merupakan kerajaan
terbesar dan paling lama berkuasa, berlangsung selama enam abad lebih (1281-1924). Pada
masa pemerintahan turki usmani para sultan bukan hanya merebut negri-negri arab, tetapi juga
seluruh wilayah antara kaukasus dan kota wina, bahkan sampai ke balkan. Dengan demikian
tumbuhlah pusat-pusat islam di trace,macedonia,thessaly, bosnia, albania dan sekitarnya.

Eksistensi kerajaan turki usmani sangat di perhitungkan oleh ahli-ahli politik barat. Hal
ini di dasarkan kepada realita sejarah bahwa selama berabad-abad kekuasannya, turki elah
memberikan konstribusi yang besar terhadap perkembangan peradaban, baik di kawasan
negara-negara arab,asia bahkan eropa.

Mengingatnya pentingnya posisi dan kedudukan kerajaan turki usmani dalam


percaturan sejarah dan peradaban islam. Pembahasan makalah ini akan dibahas mengenai
sejarah berdirinya kerajaan turki usmani, sejarah perkembangannya dalam berbagai bidang,
dan kemudian mengenai faktor kemunduran dan keruntuhan kerajaan turki usmani.
Berdasarkan latar belakang diatas maka makalah ini kami beri judul “ Kerajaan turki usmani”

B. Rumusan masalah

1.Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan turki usmani ?


2.Bagaimana perkembangan dan kemajuan peradaban islam pada masa turki usmani ?
3.Bagaimana kemunduran dan keruntuhan kerajaan turki usmani ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya kerajaan turki usmani


2. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan peradaban islam pada masa turki
Usmani.
3. Untuk mengetahui kemunduran dan keruntuhan kerajaan turki usmani.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah berdirinya kerajaan Turki usmani

Pendiri kerajaan ini adalah bangsa turki dari kabilah oghuz yang mendiami daerah
mongol bagian utara negri cina. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka pindah ke
turkistan kemudian persia dan irak. Mereka memasuki islam sekitar abad kesembilan atau
kesepuluh, ketika mereka menetap di asia tengah.1 Pemimpin sulaiman syah meninggalkan
kampungnya karena di kejar-kejar oleh bangsa mongol. Lalu mereka dilindungi oleh penguasa
al-khawarismi, yaitu jala al-adin (1219-1220) di transoxania. Dari sana sulaiman melanjutkan
perjalanan ke asia kecil dan mereka menetap. Setelah ancaman mongol mereda lalu sulaiman
syah melanjutkan perjalanan ke syam, di tengah perjalanan waktu dia menyebrangi sungai, lalu
sungai eufrat banjir besar dan sulaiman syah pun tenggelam pada saat peristiwa tersebut pada
tahun 1228 M.2

Dengan meninggalnya sulaiman syah, lalu pasukan mereka terpecah belah. Karena
sulaiman syah memiliki 4 orang putra. Dua orang putranya sangur takin dan kwan tougday
kembali ke kampungnya di asia tengah. Lalu yang duanya lagi Orthogrol dan Dandan
melanjutkan cita-citanya semula pergi hijrah, sehingga mereka sampai ke kota erzerum di
anatolia. Mereka lalu mendirikan tenda-tenda dan mengangkat orthogrol menjadi pemimpin
mereka.3

Orthogrol lalu mendekatkan dirinya kepada sultan ala-al-din II dari turki saljuk rum
yang pemerintahnnya berpusat di konya, Anatolia, asia kecil. Lalu sultan ini memberikan
wilayah kepada orthogrol untuk bercocok tanam dan beternak.4 Sewaktu itu mereka berangkat
menuju lokasi yang diberikan tadi. Mereka berjumpa dua pasukan yang berperang antara
bangsa saljuk yang serumpun dan seagama dengan orang-orang turki dengan bangsa romawi.
Akhirnya mereka membantu pasukan saljuk di karenakan jumlahnya yang sangat sedikit,
sehingga pasukan saljuk mendapat kemenangan atas perperangan itu. Sultan pun gembira
dengan kemenangan tersebut dan memberikan hadiah kepada orthogrul yaitu sebuah wilayah
berbatasan dengan bizantium. Dengan senang hati erthogrol membangun tanah dan mulai
memperluas wilayahnya tersebut.
Dalam kerja sama antara sama antara sultan alaudin dengan ortogrol ini nampaknya saling
memberikan keuntungan antara sesamanya.

1. Bagi sultan allaudin II dengan adanya ortoghrol ini dan pasukannya merupakan kekuatan dan
benteng yang sangat kuat dan tangguh untuk menghadapi perperangan dengan bizantium serta
dapat menahan laju gerak orang-orang mongol yang ingin menguasai kerajaanya.

2. Bagi orthogrol ini merupakan suatu kesempatan baik untuk dapat berpijak dalam rangka
membangun dan memperluas wilayahnya

1 Badri yatim, sejarah peradaban islam(jakarta,:raja grafindo) hal 129.


2 Syafig a mughnini, sejarah kebudayaan islam(jakarta: logos,1997) hal 51.
3 Zainal abidin ahmad, sejarah islam dan umatnya,(jakarta: bulan bintang,1979) h 22.
4 Depag RI ensiklopedi islam, (jakarta: anda utama,1993), h 1269.
Lalu orthogrol dan pasukannya mendapat kepercayaan dalam bidang militer, karena
mereka memiliki keahlian dan keberanian yang luar biasa dalam perperangan, dan juga menjadi
tulang punggung yang terpecaya dalam meghadapi perperangan.

Ortogrol pun meninggal pada tahun 1281 M dalam usia kurang lebih 90 tahun.
Kemudian atas persetujuan sultan alauddin 2 , putra ortogrol yaitunya usman ditunjuk sebagai
menggantikan ayahnya. Kebijaksanaan usman dalam menjalankan roda pemerintahan sejalan
dengan ayahnya, dengan demikian membuat sultan alauddin sangat menyayanginya. Sebagai
rasa menyayanginya sultan memberi usman hak-hak istimewa. Hak-hak tersebut yaitu :

1. Wilayah kekuasaan di perluas, setiap wilayah yang ditaklukknya digabung ke dalam wilayah
pemerintahannya.

2. Usman diberikan untuk membuat mata uang sendiri dengan memakai namanya disamping
nama sultan.

3. Nama usman disebut dalam setiap khutbah jum’at di samping sultan alauddin.

Ketika sultan wafat pada tahun 1300 M, maka terjadilah kekosongan kekuasaan di dalam
kerajaan saljuk. Dalam keadaan ini usman mermedekan diri dan bertahan terhadap serangan
mongol. Bekas wilayah saljuk dijadikan sebagai basis daerah kekuasaanya. Para penguasa
saljuk yang selamat dari pembantaiain mongol diangkat sebagai pemimpin. Dengan demikian
berdirilah kerajaan Turki usmani yang di pimpin oleh usmani yang bergelar Padisyah al-usman
atau raja dari keluarga usman. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Sultan Saljuk
rum.5 Berdasarkan latar belakang di atas maka makalah ini akan diberi judul “ Kerajaan Turki
Usmani”
B. Perkembangan kerajaan Turki usmani.

1. Dalam bidang politik dan pemerintahan

A. Sultan turki usmani.

Pada mulanya raja-raja turki usmani bergelar sultan. Sejak sultan salim I dapat
menaklukkan kerajaan mamaluk di mesir pada tahun 1517 M dan berhasil membawa tahta
kekahlifaan ke turki, maka sejak itu sultan salim memakai gelar kahlifah disamping gelar sultan
yang dimilikinya. Semenjak itu raja-raja turki usmani bergelar sultan dan khalifah sekaligus.
Mereka mendapat kekuasaan secara turun temurun, akan tetapi tidak harus putra pertama yang
menjadi pengganti terlebih dahulu. Bahkan bisa juga putra pertamanya, keduanya atau
selanjutnya. Dalam perkembangan selanjutnya pergantian kekuasaan itu juga di serahkan
kepada saudara sultan bukan pada anaknya. Sejak masa usman hingga sulaiman yang agung
dapat dikatakan bahwa sultannya sendiri dari orang-orang kuat, dan dapat mengembangkan
kerajaanya hingga ke eropa dan afrika. Dimasa itulah turki mencapai puncak kejayaannya.6

B. Kekuasaan sultan

Para umumnya para sultan usmani berkuasa secara mutlak (absolut) diktaktor. Bentuk
bentuk kediktaronnya dan sewenang-sewenangnya mereka dapat di lihat dari awal masa
pemerintahan seorang sultan. Pada awal masa pemerintahannya seringkali diwarnai dengan

5 Syafig a mughnini, sejarah kebudayaan islam(jakarta: logos,1997) hal 53.


6 Syafig a mughnini, sejarah kebudayaan islam(jakarta: logos,1997) hal 53.
pembunuhan terhadap saudarnya-saudarnya karena di kahawatirkan mungkin
mereka memberontak karena aturannya tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Dari sekian banyak tindakan keji dan biadab yang dilakukan para sultan usmani adalah
adanya undang-undang yang membenarkan seorang sultan membunuh saudara-saudaranya
sendiri dengan alasan stabilitas keamanan.

Firman allah dan mengingatkan akan besar dosanya bagi melakukan pembunuhan.
Sejak itu berakhirlah tragedi pembunuhan di antara keluraga istana setelah berjalan sekian lama
dan sejak saat itu, dikawalah putra mahkota secara ketat.7

C. Para pembantu sultan

Dalam menjalankan roda pemerintahan di bidang duniawi sultan dibantu oleh sahd al-
‘adham , sedangkan dalam bidang keagamaan sultan dibantu syaik al-islam. Untuk dapat
menduduki kursi shadr al-adham, seorang calon di tuntut harus memberikan sekian banyak
hadiah, sebagai sogokan kepada sultan dan harus bersedia memenuhi segala permintaan sultan
dan keluarganya. Untuk menjadi gubernur, dia harus memberikan hadiah yang banyak kepada
shadr al-‘adham.

2.Dalam bidang militer

Kerajaan turki usmani berdiri berkat ketangguhan militernya, walaupun dari segi
susunan keorganisasian oleh dikatakan kurang rapi, namun kekuatan militer dapat di susun.
Hal ini disebabkan karena pada umumnya tentara turki usmani kurang begitu menguasai
organisasi keprajuritan dan bahkan mereka tidak memperhatikan organisasi tersebut. Setelah
terjadi kontak senjata dengan pasukan eropa membuat mereka terdorong untuk menorganisir
ketentaraan dan meningkatkan profesionalisme, taktik dan strategi tempur mereka. Setelah
susunan tentara itu terwujud, para prajurit tersebut tidak menyadari bahwa mereka sebagai
prajurit angkatan perang. Mereka merasa bahwa dirinya adalah pemimpin yang berhak
memperoleh gaji, sehingga hal tersebut telah mendorong urkhan agar segera melakukan
perombakan dalam tubuh organisasi ketentaraan.

Pembaruan dalam tubuh organisasi militer oleh orkhan, tidak hanya dalam bentuk
mutasi personel-personel pimpinan,tetapi juga diadakan perombakan dalam keanggotaan. Pada
akhirnya mereka mengambil cara lain yaitu dengan mengambil anak-anak orang kristen untuk
di di bidang kemiliteran sejak kecil dan mereka diasramakan dalam lingkungan dan suasana
islam, program tersebut ternyata berhasil dijalankan dengan baik sehingga menciptakan
kelompok militer baru yang disebut pasukan jenissari dan inkisyariah. Tentara yang dibangun
oleh sultan urkhan inilah yang kelak menjadi mesin perang yang sangat handal dan tangguh
dalm perluasan wilayah kerajaan turki usmani.

Selain angkatan darat yang tangguh, kerajaan ini juga melakukan pembenahan terhadap
angkatan laut, sehingga pada masa sultan muhammad II dapat menyerbu dan menundukan
konstatinopel.8 Kemudain sultan muhammad II bergelar al-fatih. Ia memindahkan pusat
pemerintahan turki usmani ke konstatinopel dirobah namanya menjadi instabul. Dengan

7 Prof dr h maidir harun dan dr firdaus M.ag sejarah peradaban islam iain ib press jilid 2.
8 Fuad muhammad shibel, kebudayaan islam menurut tinjauan toynbee ( jakarta: bustani a.gani,1997) h 49.
keberhasilan ini kerajaan turki usmani dapat menjadi negara adikuasa islam, yang akhirnya
dapat mencapai puncak kejayaannya pada masa sulaimam I di awal abad ke-16 M.

3.Bidang ekonomi

Kerajaan turki usmani merupakan negara yang sangat luas , dengan luasnya wilayah ini
telah membantu pemasukan perekonomian kerajaan turki usmani baik itu dari harta rampasan
perang, pembayaran pajak tanah, dan juga dari hasil garapan tanah yang disebut Timar, yaitu
tanah garapan yang terkecil yang diberikan hasilnya kepada yang punya timar, sementara yang
menggarapnya hanya mendapat hanya mendapat sekedar saja untuk makan. Selanjutnya ada
juga tanah garapan yang lebih luas dari Timar yang disebut Ziamat. Ziamat ini diberikan
kepada para tuan tanah yan telah berjasa kepada sultan atau kepala negara. Pemiliknya disebut
Zaim. Kewajiban zaim adalah membayar pajak kepada pemerintah pusat di samping harus
mengirim sejumlah tentara sesuai dengan luas ziamatnya.

Selanjutnya masih ada satu jenis tanah lagi yakni tanah garapan yang lebih dari pada
ziamat yakni tanah yang diberikan kepada para wali ( gubernur). Tanah ini disebut
tanah Khas dan tanah ini tidak diperiksa atau dilakukan pendataanya oleh pemerintah.

Disamping pemasukan keuangan diatas, perekonomian turki usmani menjadi lebih


mantap lagi dengan dikuasainya pusat-pusat atau jalur-jalur perdagangan internasional pada
waktu itu, yang diantaranya: iran, arab , mesir, samudera hindia, brussa, anatolia, dan yang
lebih penting lagi dengan dijadikan istanbul menjadi ibu kotanya.

4.Ilmu pengetahuan.

Kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan,


diantaranya adalah kebudayaan persia,bizantium,dan arab. Dari kebudayaan persia, mereka
banyak mengambil ajara-ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja. Organisasi
pemerintahan dan kemiliteran banyak mereka serap dari bizantium. Sedangkan, ajaran-ajaran
tentang prinsip ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan, keilmuan,dan huruf mereka terima dari
bangsa arab.

Sebagai bangsa yang berdarah militer, turki usmani lebih banyak memfokuskan
kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka
kelihatan tidak begitu menonjol. Karena itulah, didalam khazanah intelektual islam kita tidak
menemukan ilmuwan terkemuka dari turki usmani. Namun demikian, mereka banyak
berkiprah dalam pengembanganseni arsitektur islam berupa bangunan-bangunan masjid yang
indah, seperti masjid al-muhammadi atau masjid jami’ sultan muhammad al-fatih. Masjid-
masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal
dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang asalnya gereja aya sopia.9

9 Badri yatim, sejarah peradaban islam,jakarta: rajawali pers 2013 hal 136.
B. Faktor pendukung kemajuan kerajaan Turki usmani.

1.Faktor internal

a. Mereka adalah bangsa yang mempunyai semangat juang yang tinggi, bangsa yang berjiwa
besar dan berpandangan luas serta diliputi oleh perang salib.

b. mereka memiliki angkatan perang yang tangguh dan mampu meluaskan kekuasaan islam di
bidang spiritual dan temporal, maupun menaggulangi musuh-musuh dunia islam dan mampu
menujukkan diri sebgai pemimpin dunia.10

c. adanya kematangan stabilitas dalam negri. Apabila sebuah negara tidak ada keseimbangan,
maka energi yang ada hanya dipergunakan untuk memulihkan dan memadamkan kekacauan
tersebut. Tidak jarang sebuah negara atau kerajaan malah menjadi mundur bahkan hancur oleh
karena tidak adanya kemantapan, keamanan dan stabilitas di dalam negri.

d. adanya sifat tasamuh( toleransi) yang diajarkan agama islam, disamping keberanian bangsa
turki yang mengantarkan seluruh eropa, mereka juga terkenal dengan suifat rukun dan lapang
dada terhadap segala penganut agama lainnya.

e. adanya watak dan kepribadian dari para tentara yang terkandung dalm watak yang tidak
ternoda. Sebagaimana yang dicerminkan dalam tingkah laku baik waktu damai maupun waktu
perang.

f. adanya pengaruh yang besar para ulama agama dalam tradisi masyarakat turki pada lapangan
sosial dan politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama dan kerajaan turki usmani
sangat terikat dengan fatwa ulama,sehingga fatwa ulama menjadi hukum belaku. Oleh karena
itu, ulama mempunyai tempat tersendiri dan berperan besar dalam kerajaan turki usmani.

2. Faktor eksternal

a. phiip k. Hitti mengatakan, bahwa adanya perpaduan bermacam-macam kebudayaan di turki


usmani. Bangsa turki usmani banyak mengambil ajaran etika, politik dari bangsa persia.
Mereka banyak meniru kebudayaan persia, karena diantara kedua bangsa tersebut mempunyai
jalinan historis baik sebelum maupun sesudah bangsa turki usmani hijrah ke asia barat.
Kebudayan turki usmani bersumber dari kondisi alam asia tengah yang telah membentuk
kepribadian dan karakteristik mereka, seperti mempunyai semangat juang tinggi dan cenderung
suka beasimilasi dan senang bergaul dengan bangsa asing.

b. kemunduran eropa, ketika kerajaan turki usmani mengalami kejayaan. Eropa pada waktu itu
berada dalam kegelapan terutama pada masa klasik islam. Kegelapan ini ditandai dengan
kemunduran dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan dan sebagainya.

c. mereka memeluk agama islam dengan penuh kesadaran. Oleh karena itu, dalam segala aspek
kehidupan dan dalam segala keadaan lingkungan mereka berbuat dan bertindak dengan mantap
menurut dalil-dalil dan perintah islam.

10 Adang affandi, islam dan dunia (bandung angkasa 1987 h 93-94.


C. Kemunduran dan kejatuhan kerajaan Turki usmani

Proses kemunduran kerajaan turki usmani.

Di masa pemerintahannya terjadi pertempuran antara armada laut kerajaan usmani


dengan armada laut kristen yang terdiri dari angkatan laut spanyol, angkatan laut bundukia,
angkatan laut sri paus dan sebagian kapal para pendeta malta yang dipimpin Don juan dari
spanyol.

Pertempuran ini terjadi diselat liponto (yunani). Dalam pertempuran ini turki usmani
mengalami kekalahan yang mengakibatkan tunisia dapat direbut oleh musuh. Baru pada sultan
berikutnya, sultan murad III, pada tahun 1575 M tunisia dapat direbut kembali.

Pada sultan Murad III (1574-1595 M) kerajaan usmani pernah berhasil menyerbu
kaukasus dan menguasai tiflis di laut hitam (1577 M), merampas kembali tibris, ibu kota
kerajaan syafawi menundukan georgia, mencampuri urusan dalam negri polandia, dan
menglahkan gubernur bosnia pada tahun 1593 M.

Namun, karena kehidupan moral sultan yang tidak baik menyebabkan timbulnya
kekacauan dalm negri. Apalagi ketika pemerintahan dipegang oleh para sultan yang lemah
seperti sultan muhammad III (1595-1603 M). Dalam situasi yang kurang baik itu, austria
berhasil memukul kerajaan usmani.

Sesudah sultan ahmad I (1603-1617 M) situasi semakin memburuk dengan naiknnya


mustafa I (1617-1623 M). Karena gejolak politik dalam negri tidak dapat diatasinya, syaikh al-
islam, mengeluarkan fatwa agar ia turun dari tahta dan diganti oleh usman II (1618-1622 M)

Pada masa sultan ibrahim (1640-1648 M) berkuasa, orang-orang vinetia melakukan


perperangan laut melawan dan mengusir orang turki usmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645
M.
Pada tahun 1770 M, tentara rusia mengalahkan armada kerajaan usmani di sepanjang
pantai asia kecil. Akan tetapi , tentara rusia ini dapat dikalahkan kembali oleh sultan mustafa
III (1757-1774 M) yang segera mengkonsolidasi kekutannya.

Pengganti sultan mustafa III adalah sultan abdul hamid (1774-1789 M) seorang sultan
yang lemah. Pada masa sultan hamid mengadakan perjanjian engan catherine II dari rusia yang
diberi nama perjanjian perjanjian kinarja di kutcuk kinarja. Isi perjanjian itu antara lain :

1. Kerajaan usmani harus menyerahkan benteng-benteng yang berada di laut hitam kepada rusia
dan memberi izin kepada armada rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan lau hitam
dengan laut putih.

2. Kerajaan usmani mengakui kemerdekaan kirman ( crimea).11

Mungkin itulah beberapa proses kemunduran kerajaan turki usmani. Akhirnya satu per satu
negeri-negeri eropa yang pernah dikuasai kerajaan ini, dia mulai memerdekan diri.

11 Carl brockelman, history of the islamic people, london: rotledge and kegan paul 1982,halm 328.
E. Faktor –faktor kejatuhan turki usmani.

1.Wilayah kekuasaan yang sangat luas

Administrasi pemerintahan bagi suatu negara yang sangat luas wilyahnya sangat rumit
dan kompleks, sementara administrasi pemerintahan kerajaan usmani tidak beres. Di pihak
lain, para penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas,sehingga mereka
terlibat perang terus-menerus dengan berbagai bangsa
2.Heterogenitas penduduk
Sebagai kerajaan besar, turki usmani menguasai wilayah yang sangat luas, mencakup
asia kecil, armenia, irak, syiria, hijaz, dan yaman di asia. Mesir ,libya,tunis, dan aljazair di
afrika. Bulgaria , yunani, yugoslavia dan beberapa negara eropa lainnya. Wilayah itu sangat
luas itu didiami oleh penduduk yang beragam baik dari suku,ras,agama, etns dan adat isiadat.
Untuk mengatur penduduk yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas itu, diperlukan
suatu organisasi pemerintahan yang terartur.

3.Kelemahan para penguasa

Sepeninggal sulaiman al-qanuni , kerajaan usmani di perintah oleh sultan-sultan yang


lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam kepemimpinanya. Akibatnya pemerintahan
menjadi kacau dan menjadi semakin parah.

4.Budaya korupsi

Korupsi merupakan perbuatan yang sudah umum terjadi dalam kerajaan usmani. Setiap
jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus ‘’dibayar’’ dengan sogokan kepada orang
yang berhak memberikan jabatan tersebut. Sehingga menimbulkan kemerosotan moral pada
sistem pemerintahan ini.

5.Pemberontakan tentara Yenisseri

Kemajuan ekspansi kerajaan usmani banyak ditentukan oleh kuatnya tentara yessineri.
Dengan demikian dapat dibayangkan bagaimana kalau tentara ini memberontak.
Pemberontakan tentara yessineri terjadi sebanyak empat kali, pada tahun 1525 M,1632 M,
1727M, dan 1826 M.

6.Merosotnya perekonomian

Akibat perang yang tidak pernah berhenti, perekonomian negara semakin merosot.
Pendapatan berkurang, sementara belanja negara sangat besar, termasuk untuk Biaya perang.

7.Kurang berkembangnya IPTEK.

Kerajaan usmani kurang berhasil dalam pengembangan iptek karena hanya


mengutamakan pengembangan kekuatan militer. Kemajuan militer yang tidak diimbangi
dengan kemajuan iptek menyebabkan kerajaan ini tidak sanggup menghadapi persenjataan
musuh dari eropa yang lebih maju.

Karena faktor-faktor tersebut, turki usmani menjadi lemah dan kemudian mengalami
kemunduran dalam berbagai bidang. Pada periode selanjutnya di masa modern, kelemahan
kerajaan usmani ini menyebabkan kekuatan eropa tanpa segan-segan menjajah dan menduduki
daerah-daerah muslim yang dulunya berada di bawah kekuasaan kerajaan usmani.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendiri kerajaan turki usmani ini adalah orang bangsa turki berasal dari kabhilah ogus
daerah utara bagian cina. Pemimpinnya ini meninggal dunia karena tenggelam ketika
menyebrangi sungai efrad. Lalu digantikan oleh anaknya ortogrol, ortogrol mendekati sultan
al-a’adin II dari bangsa turki saljum rum. Kemudian mereka bertemu dua pasukan yang saling
berperang, ortogrol membantu jumlah pasukannya yang sedikit dan mereka meraih
kemenangan. Lalu sultan memberikan hadiah sebuah wilayah di perbatasan bizantium.
Ortogrol pin senang dengan hadiah yang diberikan sulltan kepadanya. Setelah beberapa
abad ortogrol meninggal dunia, lalu sultan menunjuk usman anaknya ortogrol mengantikan
kedudukannya ayahnya. Lalu sultan al- adin pun meninggal dunia pasukan mereka terpecah
belah, lalu usman mengisi kekosongan pada itu,dan usman lalu memerdekan/membentuk
kerajaan baru yang disebut kerajaan usmani.
DAFTAR PUSTAKA

Harun maidir,firdaus, sejarah peradaban islam,Padang:IAIN IB PRESS ,2002


Yatim,badri, sejarah peradaban islam,Jakarta:Pt raja grafindo persada,2013
Munir amin samsul,sejarah peradaban islam,Jakarta: bumi aksara,2010
Tohir ajid, perkembangan peradaban di kawasan didunia islam,Jakarta,pt grafindo persada
2004.
Anshari hafiz,sejarah peradaban islam,pt raja grafindo persada,2013.

You might also like