You are on page 1of 16

ANATOMI BATANG

LAPORAN

OLEH :
MUHAMMAD AUWALI/170301276
AGROTEKNOLOGI V-A

L A B O R A T O R I U M B O T A N I

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

F A K U L T A S P E R T A N I A N

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017
ANATOMI BATANG

LAPORAN

OLEH :
MUHAMMAD AUWALI/170301276
AGROTEKNOLOGI V-A

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Mengikuti Praktikal Test
di Laboratorium Botani Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

L A B O R A T O R I U M B O T A N I

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

F A K U L T A S P E R T A N I A N

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017
Judul : Anatomi Batang
Nama : Muhammad Auwali
NIM : 170301276
Progam Studi : Agroteknologi V-A

Diketahui Oleh : Diperiksa Oleh :


Asisten Koordinator Asisten Korektor

( ) ( )
Nim : Nim :

Diketahui Oleh:
Dosen Penanggung Jawab

(Ir. Meiriani, MP)


NIP.196505181992032001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun judul Laporan ini adalah “ANATOMI BATANG” yang

Merupakan Salah Satu Syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test di

Laboratorium Agroklimatologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis

ucapkan terima kasih kepada dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Botani : Ir.

Meiriani MP. ; Ir. Hot Setiado , MS ; Ir. Lisa Mawarni, MP ; Ir. Emmy Harso

Kardhinata, M.Sc ; Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP ; dan kepada orang tua, serta

kepada abang dan kakak Asisten Laboratorium Botani yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga Laporan ini

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi.

Medan, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Percobaan
Kegunaan Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu Praktikum
Bahan dan Alat
Prosedur Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Pembahasan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tubuh tumbuhan terdiri atas batang yang berperan dalam menyangga

posisi daun, melakukan fotosintesis (terutama pada tumbuhan herba yang

batangnya tidak berkayu), mentransfer zat-zat mentah dan produk-produk

fotosintesis primer dan sekunder yang telah selesai dibuat, dan menyimpan zat-zat

makanan (Fried dan Hademenos, 2007).

Sebagai bagian tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung

bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga dan buah

dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan menempatkan bagian-

bagian tumbuhan didalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan

tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan,

jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan

pengangkatan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah, menjadi penimbunan zat-

zat makanan cadangan (Tjitrosoepomo, 2007).

Pada daerah yang disebut bermusim dingin, aktivitas cambium hanya

berlangsung selama musim semi dan musim panas. Pada musim semi dan panas

cambium lebih aktif dan membentuk sejumlah besar buluh di dalam ruang yang

luas. Penambahan buluh diperlukan untuk transfer cairan yang pada saat itu untuk

memberi makanan daun yang bertambah jumlahnya. Pada musim dingin daun

gugur, terjadi pengurangan kegunaan buluh untuk transfer cairan, kambium

kurang aktif dan memberikan pertambahan buluh naktah yang sempit, trakeida

dan serabut kayu (Setjo dkk, 1999).

Floem mengangkut zat-zat makanan yang disintesis di daun menuju

seluruh bagian tumbuhan. Berbagai zat bergerak sepanjang motoplasma floem,


tetapi yang paling banyak biasanya adalah sukrosa. Sel-sel floem tetap hidup saat

melaksanakan fungsi transpornya. Sukrosa, fruktosa dan asam amino biasanya

bergerak dari daun menuju batang dan akar tumbuhan, melalui tabung tapis floem

dalam suatu proses yang dikenal sebagai translokasi. Konsentrasi yang tinggi dari

gula atau zat terlarut lainnya dalam suatu kompartemen sumber menyebabkan

pergerakan air menuju kompartemen tersebut melalui osmosis (Ashari, 1995).

Apabila kita melihat perkembangan dari batang (onthogeny) maka akan

terlihat pada ujung-ujungnya terdapat sel-sel apical yang terus membelah yang

membentuk primondia bagian-bagian lain. Apical intial ini akan membentuk sel-

sel yang serupa yang disebut pomeristem. Sel-sel pomeristem mulai akan

mengalami diferisiasi dengan terjadinya perubahan-perubahan besar, bentuk, tebal

dinding sel dan kemudian berubah menjadi sel-sel permanen. Semakin tua bagian

batang semakin lengkap susunannya. Cabang-cabang umumnya terjadi pada

jaringan-jaringan primer (Napitupulu, 1982).

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat susunan anatomis

dari batang tumbuhan berbiji tunggal dan dari tumbuhan berbiji belah.

Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Botani Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai

bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.


TINJAUAN PUSTAKA
Susunan penampang melintang batang monokotil terdiri atas epidermis

korteks, berkas pembuluh yang terdiri dari xylem dan floem, endodermis yang

berupa kelorenkim yang terdiri dari sel-sel yang mati dan emperler. Pada

tumbuhan monokotil, korteks kadang terdiferinsiasi secara baik atau kadang-

kadang sempit bahkan tidak dapat dibedakan dengan stele. Pada tumbuhan

monocotyledonae dan beberapa jenis lainnya, sel penyusun prokambium

berdiferinsiasi menjadi jaringan berkas pengangkut primer (Nugroho, dkk, 2005).

Pada umunmnya batang tumbuhan dikotiledon identic dengan dijumpai

pada batang-batang berkayu dikotiledon dan kambium yang berfungsi. Jaringan

pembuluh primer batang dikotil dapat membentuk suatu silindir yang kontinu.

Berkas-menghailberkas tersebut membentuk kambium fasikular dan sesudah itu di

satukan oleh perkembangan kambium interfaskuler. Umunya terbentuk suatu

silinder pembuluh lengkap yang terdiri dari jaringan-jaringan sekunder

(Tjitrosomo, 1983).

Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang.

Epidermis mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Sel

epidermis biasanya berbentuk rektanguler tersusun dapat tanpa adanya ruang antar

sel, dinding luar mengalami perubahan dari zat kortin. Epidermis yang dapat

dijumpai adalah stomata, trikoma, sel silica dan sel gabus. Stomata kelak

berkembang menjadi lentisel (Taggart and Starr, 2000).

Daerah kortek terutama tersusun oleh parenkim sebagai jaringan dasar, di

daerah parifer kadang di jumpai kolenkim yang berkelompok atau membentuk

lingkaran tertutup. Bagian korteks yang paling dalam disebut floetherma. Korteks

batang adalah daerah berbentuk silinder diantara epidermis dan silinder pembuluh.
Korteks dapat terdiri dari seluruhnya atas jaringan tipis. Korteks batang dapat

berisikan sklereid, sel sekrasi, dan latisfer (Raven, dkk, 2008).

Xylem (pembuluh kayu) meliputi trachea dan tracheid dan berfungsi

mengangkut bahan mineral dan air dari akar sampai daun. Floem berfungsi

mengangkut bahan-bahan dari bagian atas ke bagian bawah, jelasnya dari daun ke

bagian organ lainnya, seperti batang, akar, atau umbi. Xylem dan floem

membentuk berkas pengangkutan (Kartasapoetra, 1991).


BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Praktikum
Adapun tempat di laksanakan praktikum ini adalah di Laboratorium

Botani Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara, Medan pada ketinggian ±32 meter diatas permukan laut pada hari Rabu, 22

November 2017 pukul 10.00 WIB – selesai.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop cahaya

untuk memberikan pembesaran pada objek yang akan di amati, silet untuk

memotong objek, pulpen untuk menulis jurnal dan kamera untuk

mendokumentasikan hasil pengamatan.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah gabus ubi kayu

(Manihot esculenta L.) untuk membantu dalam proses penyayatan batang manga

(Mangifera inidca L.) dan batang padi (Oryza sativa L.) sebagai objek yang

diamati, air untuk diberikan atau ditetesi pada preparat, buku untuk menulis jurnal

dan A4 untuk menggambar hasil pengamatan.

Prosedur Percobaan
A. Pengamatan Preparat Abadi

1. Di atur masuknya cahaya pada mikroskop

2. Di letakkan preparat abadi pada meja preparat

3. Di lihat dengan objek 10x ditentukan posisi epitel yang akan di

periksa

4. Di buat pembesaran dengan objektif 40x.


B. Pengamatan Preparat Basah

1. Diatur masuknya cahaya pada mikroskop

2. Dipersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan pada praktikum

3. Dibelah gabus ubi kayu (Manihot esculenta L.) kira-kira sepanjang

1 cm

4. Dimasukkan organ tumbuhan lain ke dalam gabus ubi kayu

(Manihot esculenta L.) yang telah dibelah

5. Dipotong setipis mungkin dnegan menggunakan silet

6. Diletakkan potongan tersebut ke dalam preparat

7. Ditetesi air secukupnya ke dalam preparat

8. Diamati dengan menggunakan mikroskop dan hasilnya di foto.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Preparat Abadi

Keterangan : 1. Batang dikotil


2. Batang monokotil

Pembahasan
Tubuh tumbuhan terdiri atas batang yang berperan dalam menyangga daun

dan melakukan fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literature Frien and Hademenes

(2007) yang menyatakana, tubuh tumbuhan terdiri atas batang yang berperan

dalam menyangga posisi daun dan melakukan fotosintesis, mentransfer zat-zat

mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder.


Batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan yang

ada di atas tanah. Hal ini sesuai dengan literature Tjirosoepomo (2007) yang

menyatakan, batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan

yang ada di atas tanah yaitu daun, bunga dan buah dengan percabangannya.

Batang tumbuhan dikotiledon identic dengan kambium di jumpai pada

batang-batang berkayu. Hali ini sesuai dengan literature Tjitrosoepomo (1983)

yang menyatakan batang tumbuhan dikotiledon identic dengan kambium dijumpai

pada batang-batang berkayu. Jaringan pembuluh primer batang dikotil dapat

membentuk suatu silinder yang kontinu. Berkas-berkas tersebut membentuk

kambium fasikular dan sesudah itu disatukan oleh perkembangan kambium

interfaskular.

Epidermis tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang. Hal

ini sesuai dengan literature Taggart and Starr (2000) yang menyatakan, epidermis

tersusun dari selapis sel dan merupakan lapis terluar batang. Epidermis

mempunyai stomata dan menghasilkan berbagai tipe trikoma. Sel epidermis

biasanya berbentuk rektanguler tersusun rapat tanpa adanya ruang antar sel.

Dinding luar mengalami penebalan dari zat kortin. Epidermis yang dapat dijumpai

adalah stomata, trikoma, sel silica dan sel gabus. Stomata kelak berkembang

menjadi lentisel.

Xylem (pembuluh kayu), meliputi trachea dan tracheid dan berfungi

mengangkut bahan mineral dan air akar sampai daun. Hal ini sesuai dengan

literature Kartasapoetra (1991) yang menyatakan, xylem (pembuluh kayu)

meliputi trachea dan tracheid dan berfungsi mengangkut bahan mineral dan air

dari akar ke daun. Floem berfungsi mengangkut bahan-bahan dari bagian atas ke
bagian bawah, jelasnya dari daun ke bagian organ lainnya sperti batang, akar atau

umbi. Xylem dan floem membentuk berkas pengkutan.

Pada batang herba, tumbuhan dikotil mempunyai berkas pembuluh dengan

xylem dan floem. Hal ini sesuai dengan literature Yahya (2013) yang menyatakan,

pada tumbuhan dikotil xylem dan floemnya terbuka sedangkan pada monokotil

xylem dan floemnya tertutup. Berkas pembuluh terbuka berarti terbuka untuk

tumbuh, sebab berkas tersebut mempunyai selapis sel kambium yang dapat

menghasilkan xylem dan floem sekunder.

Perbedaan anatomi batang dikotil dan monokotil yaitu tipe berkas

pengangkut. Hal ini sesuai dengan literature Sintia (2014) yang menyatakan, pada

batang dikotil tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat dan tertutup.

Berhubungan satu sama lainnya dengan ikatan kambium, dengan demikian sering

disebut kolateral tertutup. Sedangkan pada batang monokotil terdapat sebutan

yang tidak beraturan yang saling berhubungan didalam sitoplasma dan dinamakan

tipe kolateral terbuka.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
 Tubuh tumbuhan terdiri atas batang yang berperan dalam menyangga
posisi daun dan melakukan fotosintesis.

 Batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian tumbuhan di atas


tanah.

 Batang tumbuhan dikotil identik dengan kambium.

 Epidermis merupakan bagian terluar dari batang.

 Xylem berfungsi untuk mengangkut mineral dan air.

 Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.

Saran
 Praktikan seharusnya lebih serius dan teliti dalam mengiris objek.

 Praktikan seharusnya lebih kondusif dalam melakukan praktikum.

 Praktikan seharusnya lebih mengatahui materi yang di praktikumkan.


DAFTAR PUSTAKA

Ashari,S. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.

Fried, H.G. dan Hademenas, J.G. 2007. Teori dan Soal Sola Biologi Edisi Kedua.
Erlangga. Jakarta.

Kartasapoetra, G.A. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Rineka Cipta.


Jakarta.

Napitupulu, J.A. 1982. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Fakultas Pertanian


Universitas Sumatera Utara. Medan.

Nugroho. 2005. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadya.


Jakarta.

Raven, P.H. 2008. Biology Seventh Edition. Higher Education. San Fransisco.

Setjo,S. 1999. Anatomi Tumbuhan. Universitas Negeri Malang. Malang.

Taggart, R and C. Starr. 2000. Plant Structure and Function. Brooks Cole.
Australia

Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.

Tjitrosomo, S.S. 1983. Botani Umum I. Angkasa Press. Bandung.

You might also like