You are on page 1of 71

NEUROIMAGING

dr. Zulfadli
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
ANATOMI
VASKULARISASI
KELAINAN - KELAINAN

—  TRAUMA
—  INFEKSI
—  TUMOR
—  STROKE
TRAUMA KEPALA

—  Trauma tumpul à
◦  Deformitas otak sekitar
◦  Acelerasi tulang kepala
—  Jaringan otak tertekan pada lokasi yang
terkena (‘coup’) dan terjadi distensi pada sisi
yang berlawanan (‘contra coup’)
—  Terjadi laserasi vaskuler à CT :
◦  Hematom
◦  Edema cerebri
◦  ‘Mass effect’
—  Padapasien trauma kepala yang tidak
sadar dapat memberikan gambaran :
◦ Tanpa perubahan patologis (30%)
◦ Edema lokal (10%)
◦ PIS (20%)
◦ EDH & SDH (20%)
◦ Campuran (20%)

Trauma Kepala Tertutup


TRAUMA KEPALA

1. SKALP à CEPHAL HEMATOMA


2. CRANIUM à FRAKTUR (LINIER,
DEPRESED DAN DIASTASIS)
3. MENINGES à EPIDURAL,
SUBDURAL DAN SUBARACHNOID
4. PARENKIM à PERDARAHAN
INTRASEREBRAL
5. SISTEM VENTRIKEL à
PERDARAHAN INTRAVENTRIKULER
FRAKTUR OSSA CRANIUM
FRAKTUR LINIER – FRAKTUR DEPRESED
FRAKTUR DIASTASIS
FRAKTUR LEFORT
—  Perdarahan pada arteri meningeal
media atau salah satu cabangnya
—  Perdarahan pada vena di dalam
granulatio pacchioni/sinus
—  Mengenai pada tabula interna tulang
calvaria
—  Paling banyak mengenai
temporoparietal

Epidural Hematom (EDH)


—  Pada fossa cranialis posterior à sangat
berbahaya dan memberi gejala yang
tiba-tiba
—  Darah mengangkat duramater dari
calvaria
—  Gejala klinis akut dan memberikan
kompresi cerebri yang cepat à tindakan
bedah

EDH
—  Gambaran CT :
◦ Lesi hiperdens dengan permukaan
konveks yang mengisi konkavitas
calvaria
◦ Batas tegas
◦ Terlihat adanya ‘mass effect’
◦ Kronis à ‘mixed density area’
EDH
—  Avulsivena pontine
—  Terbukanya granulatio pacchioni
—  Terlukanya pembuluh darah pia mater
—  Perdarahan contusio cerebri

Subdural Hematoma (SDH)


—  Hematom meluas melewati ruang
subdural mengenai gyrus mayor
hemisfer cerebri dan menekan otak
—  Mengenai seluruh umur, sering dekade
VI – VII

SDH
—  Terdiridari :
◦ Acute Subdural Hematoma (ASDH)
◦ Chronic Subdural Hematoma
◦ Subdural Hygroma

SDH
—  Setelah beberapa jam sampai 2 hari post
trauma
—  Biasanya diikuti dengan edema cerebri ipsi
lateral
—  Gambaran CT :
◦  Lesi hiperdens yang mengisi konkavitas calvaria
dengan permukaan datar/berbentuk crescent (bulan
sabit)
◦  Pergeseran struktur garis tengah
◦  Menyumbat foramen Monro à dilatasi ventrikel
Acutelateralis
Subdural Hematoma
ASDH
ASDH
Chronic Subdural Hematoma
Subdural Hygroma
EDH vs. SDH
SUB ARACHNOID BLEEDING
—  Masalah yang menjadi ancaman
kehidupan pasien à ‘herniasi cerebri’
◦ Lesi supratentorial à menyebabkan
transfalcine herniasi (subfalxi/falx cerebri
herniasi)
CT : - pergeseran struktur garis tengah
- obliterasi subarachnoid space
Herniasi Cerebri
◦  Transtentorial herniation
Disini otak supra tentorial terutama gyrus lobus
temporalis medial bawah (gyrus hypocampus dan
uncus) bergeser ke inferior melalui tentorial notch
CT : terjadi pendesakan brain stem atau
obliterasi sisterna ambient
◦  Herniasi tonsil cerebelli
Melalui foramen magnum dan menekan medulla
oblongata, biasanya tidak terlihat pada CT, tetapi jelas
pada MRI
HERNIASI CEREBRI
—  Penyakityang terjadi akibat
terganggunya aliran darah ke otak
secara tiba-tiba sehingga menyebabkan
kerusakan neurologis

Stroke
—  Tipe oklusif/penyumbatan (stroke iskemik)
◦  Stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan
pembuluh darah

—  Tipe hemoragi/perdarahan (stroke hemorragik)


◦  Stroke yang disebabkan karena perdarahan
intrakranial

Stroke
Stroke
—  Adanya aterotrombosis atau emboli à
memutuskan aliran darah otak
(cerebral blood flow/CBF)
—  Nilai normal CBF = 53 ml/100 mg jaringan
otak/menit
—  Jika CBF < 30 ml/100 mg/menit à iskemik

Stroke Iskemik
—  Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit à kekurangan oksigen à
proses fosforilasi oksidatif terhambat -à produksi ATP
(energi) berkurang à pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi
à depolarisasi membran sel saraf à pembukaan kanal ion
Ca à kenaikan influks Ca secara cepat à gangguan Ca
homeostasis à Ca merupakan signalling molekul yang
mengaktivasi berbagai enzim à memicu proses biokimia
yang bersifat eksitotoksik à kematian sel saraf (nekrosis
maupun apotosis) à gejala yang timbul tergantung pada
saraf mana yang mengalami kerusakan/kematian

Stroke Iskemik
Penyebab:
—  Emboli
—  Atherosklerosis pada
arteri otak
(pembentukan
plak/deposisi lemak
pada pembuluh darah)
—  Hiperkoagulabilitas
darah, peningkatan
kadar platelet,
trombosis

Stroke Iskemik
—  Hemoragi merupakan penyebab ketiga tersering
serangan stroke
—  Penyebab utamanya: hipertensi à terjadi jika
tekanan darah meningkat dengan signifikan à
pembuluh arteri robek à perdarahan pada jaringan
otak à membentuk suatu massa à jaringan otak
terdesak, bergeser, atau tertekan(displacement of
brain tissue) à fungsi otak terganggu

Stroke Hemorragik
—  Semakin besar hemoragi yg terjadi à
semakin besar displacement jaringan otak
yang terjadi
—  Pasien dengan stroke hemoragik sebagian
besar mengalami ketidaksadaran à
meninggal

Stroke Hemorragik
—  Gejala yang muncul bervariasi tergantung di mana
terjadi serangan stroke iskemia, misalnya:
—  unilateral weaknesses à biasanya hemiparesis
(lumpuh separo)
—  unilateral sensory complaints à numbness,
paresthesia (mati rasa)
—  Aphasia à language comprehension
—  Monocular visual loss à gangguan penglihatan
sebelah
Gejala dan Tanda
Pada stroke hemoragik :
—  Onset manifestasi kliniknya cepat à gejala fisik
neurologis yang muncul tergantung pada tempat
perdarahan dan besarnya perdarahan à mayoritas
pasien kehilangan kesadaran, dan banyak yang
akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi à
sebelum pingsan, pasien umumnya akan mengalami
sakit kepala dan dizziness

Gejala dan Tanda


Stroke Hemorragik - PIS
PIS
Stroke Hemorragik - PIS
PIS
PIS
PIS
Perdarahan Subarachnoid (SAB)
Perdarahan Intraventrikuler
LATIHAN EXPERTISE
EDH
EDH
EDH
EDH
ASDH
ASDH
ASDH
Subdural Hygroma
Chronic Subdural Hematoma

You might also like