Professional Documents
Culture Documents
Bab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Balikpapan.
Pemilihan siswa kelas VIII didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu: (1) siswa
tersebut terdiri dari siswa berdasarkan gaya kognitif konseptual tempo; (2) siswa
tersebut telah mendapatkan materi pokok matematika yang akan menjadi topik
Familiar Figures Test) yang dikembangkan oleh Warli (2010) yang sudah teruji
validitas dan reliabilitasnya. Subjek penelitian yang akan dipilih adalah empat siswa.
44
45
Tes MFFT akan diberikan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Balikpapan
kelompok reflektif, impulsif, fast accurate dan slow inaccurate. Setelah keempat
kelompok tersebut terisi, kemudian dipilih satu siswa dari masing-masing kelompok.
Penggolongan siswa kedalam satu tipe gaya kognitif yakni satu siswa yang
bergaya reflektif akan dipilih dari kelompok siswa reflektif yang catatan waktunya
paling lama dan paling cermat (paling banyak benar) dalam menjawab seluruh
masalah. Satu siswa bergaya impulsif akan dipilih dari kelompok siswa impulsif
yang catatan waktunya paling singkat tetapi paling tidak cermat/akurat (paling
banyak salah) dalam menjawab seluruh masalah. Satu siswa yang bergaya fast
accurate akan dipilih dari kelompok siswa fast accurate yang catatan waktunya
paling cepat dan paling cermat (paling banyak benar) dalam menjawab seluruh
masalah. Satu siswa bergaya slow inaccurate akan dipilih dari kelompok siswa
impulsif yang catatan waktunya paling lama dan paling tidak cermat/akurat (paling
guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Balikpapan yang mengacu pada kriteria
secara lisan dan tulisan dengan baik, mampu menunjukkan ekspresi verbal ketika
Prosedur pemilihan subjek dalam penelitian ini dapat dilihat pada Diagram
3.1 berikut.
Mulai
: Hasil
Apakah Setiap Gaya
Kognitif sudah terisi : Terdiri atas
cukup? Tidak
Ya
Penetapan Subjek Penelitian
Selesai
1. Proses abstraksi
yang baru.
Mitchelmore & White yang merupakan proses pengenalan karakteristik yang sama
kemudian diikuti dengan penjelmaan kesamaan menjadi suatu objek mental yang
pengalaman baru.
2. Mengkonstruksi
struktur baru yang belum dimiliki siswa. Yang dimaksud dengan mengorganisasi
tempo terdiri dari gaya kognitif fast accurated, reflektif, impulsif dan slow
inaccurated.
berdasarkan pada alasan yang jelas dan rasional, sedemikian sehingga solusi yang
diberikan cenderung benar. Siswa yang bergaya kognitif impulsif cenderung cepat
berdasarkan pertimbangan yang jelas dan rasional sedemikian sehingga solusi yang
permasalahan serta keputusan yang diambil tidak melalui pertimbangan yang matang
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi tiga
tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Masing-
1. Tahap persiapan
4) Pedoman wawancara.
d. Membuat kesepakatan dengan wali kelas dan guru bidang studi matematika
SMP Negeri 1 Balikpapan mengenai kelas dan waktu yang akan digunakan
menggunakan tes MFFT (Matching Familiar Figure Test) yang terdiri dari
empat siswa dengan rincian masing-masing satu siswa siswa bergaya kognitif
50
Familiar Figure Test) yang telah dilakukan. Hari keempat untuk pelaksanaan
wawancara kedua.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah diperoleh hasil dari tes gaya kognitif konseptual tempo siswa,
hasil tersebut akan dianalisis oleh peneliti sehingga diperoleh empat kelompok
siswa yang bergaya kognitif reflektif, impulsif, fast accurated dan slow
inaccurated.
kognitif reflektif, impulsif, fast accurated dan slow inaccurated. Pemilihan ini
kepada empat siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Balikpapan yang telah menjadi
subyek penelitian. Pada saat pengerjaan tes, peneliti akan bertindak sebagai
e. Melakukan wawancara
informasi lebih jelas tentang proses abstraksi siswa yang tidak bisa
a. reduksi data
b. penyajian data
c. penarikan kesimpulan
52
E. Instrumen Penelitian
dan instrumen pendukung. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri. Instrumen pendukung dalam penelitian ini berupa tes MFFT, tes abstraksi,
1. Peneliti
Peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Hal ini
penganalisis, penafsir data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Dengan
demikian menurut Moleong (2006:169) yang perlu mendapat perhatian antara lain,
adalah peneliti harus (1) responsif, (2) dapat beradaptasi dengan subjek, (3)
memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dengan cara
klarifikasi.
penelitian yang bergaya kognitif reflektif, fast accurate, impulsif, dan slow
innaccurate. Jumlah tes terdiri dari 13 butir soal dengan 8 macam gambar dimana
hanya ada satu gambar yang benar-benar sama dengan gambar utama. Tes
menggunakan MFFT yang sudah dimodifikasi oleh Warli (2010) yang diadaptasi
dari Jeromi Kagan yang sudah valid, reliabel, dan layak digunakan.
3. Tes abstraksi
Bentuk tes abstraksi siswa berupa uraian yang terdiri dari 2 soal yang dibuat
abstraksi siswa. Sebelum soal tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan validasi
agar diperoleh data yang valid. Validasi yang dilakukan adalah validasi ahli. Syarat-
syarat yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun draf tes abstraksi yaitu:
a. Syarat konstruksi tes yaitu kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda, batasan
b. Syarat bahasa yaitu menggunakan bahasa yang sesuai kaidah, baik dan benar,
antarsegitiga.
dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan oleh validasi instrumen oleh pakar.
Masalah 1
Masalah 2
4. Pedoman wawancara
5. Catatan lapangan
Catatan lapangan dalam penelitian ini adalah catatan tertulis tentang apa
yang dilihat, didengar, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data
55
gambaran konkret proses abstraksi siswa pada saat melakukan wawancara dan
pelaksanaan tes.
Berdasarkan data yang akan diperlukan dalam penelitian ini maka teknik
pengumpulan data yang digunakan berupa pemberian tes tertulis dan wawancara
langsung kepada siswa yang memenuhi kriteria sebagai subjek. Tes tertulis dilakukan
sebanyak dua kali yakni pemberian tes MFFT (Matching Familiar Figure Test)
sebanyak 13 soal dan tes abstraksi siswa yang terdiri dari 6 soal yang yang sesuai
ditentukan dengan menyesuaikan jadwal belajar siswa melalui informasi atau saran
guru. Teknik wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah adalah
teknik wawancara mendalam yakni bersifat terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak
dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang pada objek yang sama.
wawancara bertujuan untuk mendalami jawaban yang diberikan siswa pada saat
G. Validasi Data
56
Temuan atau data dalam penelitian kualitatif akan dinyatakan valid jika tidak
ada perbedaan antara apa yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Perlu diketahui juga bahwa kebenaran realitas data
menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada
melakukan triangulasi. Dalam penelitian ini, triangulasi yang akan digunakan adalah
diperoleh dicek kembali derajat kepercayaannya pada waktu yang berbeda dalam
suatu penelitian kualitatif. Data yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah data
hasil wawancara pertama dengan hasil wawancara kedua. Data dikatakan valid jika
data yang diperoleh dari hasil wawancara pertama sama dengan data yang diperoleh
memberikan tes abstraksi kepada subyek penelitian. Setelah itu, subyek yang
sebanyak dua kali dan dilakukan di waktu yang berbeda terkait tes abstraksi yang
telah mereka kerjakan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lebih detail.
Analisis data dilakukan terbatas pada apa yang direkomendasikan siswa (baik
lisan maupun tulisan). Dalam penelitian ini diperoleh data yang meliputi data hasil
Analisis data hasil tes MFFT dilakukan sesuai dengan petunjuk instrumen
yang telah dikembangkan oleh Warli dari adaptasi Jerome Kagan. Data hasil tes
MFFT dianalisis dengan memperhatikan dua aspek yaitu waktu yang dipergunakan
merespon tes dan banyaknya kesalahan. Jika waktu yang digunakan kurang dari
median, maka disebut penggunaan waktu sedikit, dan jika lebih dari median disebut
salah dan jawaban benar menggunakan median dari frekuensi menjawab benar
accurate, slow inaccurate yaitu siswa yang catatan waktunya paling lama dan paling
cermat (paling banyak benar) dalam menjawab seluruh soal maka termasuk siswa
dengan gaya kognitif reflektif, siswa yang catatan waktunya paling singkat tetapi
paling tidak cermat/akurat (paling banyak salah) dalam menjawab seluruh soal maka
termasuk siswa dengan gaya kognitif impulsif, siswa yang catatan waktunya paling
cepat dan paling cermat (paling banyak benar) dalam menjawab seluruh soal maka
termasuk siswa dengan gaya kognitif fast accurate, dan siswa yang catatan waktunya
58
paling lama dan paling tidak cermat/akurat (paling banyak salah) dalam menjawab
seluruh soal maka termasuk siswa dengan gaya kognitif slow inaccurate.
Analisis data tes abstraksi dilakukan dengan menilai dan menganalisis hasil
siswa yang dipilih sehingga diperoleh data hasil wawancara yang disimpan dalam
sebuah rekaman. Wawancara dilakukan sebanyak dua kali di waktu yang berbeda.
1. Reduksi data
yang diperoleh di lapangan menjadi data bermakna. Dalam penelitian ini data mentah
yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan direduksi untuk mendapatkan data
a) Memutar hasil rekaman beberapa kali agar dapat menuliskan dengan tepat
2. Penyajian data
informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan
wawancara. Penyajian data dari penelitian ini adalah proses abstraksi siswa dalam
3. Penarikan kesimpulan
60
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan merangkum data hasil tes abstraksi dan
hasil wawancara serta memeriksa kebenaran data yang telah dikumpulkan tentang
berdasarkan gaya kognitif reflektif, impulsif, fast accurate, slow inaccurate sesuai