You are on page 1of 11

MODUL AJAR

GELOMBANG CAHAYA
A. INFORMASI UMUM
1. INFORMASI PERANGKAT AJAR
Nama Penyusun : Dwi Indah Pangesti Cahya Ningrum, S. Pd.
Nama Institusi : SMA Negeri 13 Semarang
Tahun Disusun : 2024
Jenjang/Kelas : SMA/X
Alokasi Waktu : 3 JP ( 3 x 45 menit)
Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan
Jumlah Peserta Didik : 36 peserta didik
Kata Kunci : Pemantulan, Hukum Snellius, Pembiasan, Dispersi,
Moda Pembelajaran : Tatap Muka

2. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta
didik sebelum mempelajari topik gelombang cahya. Peserta didik sudah memahami
konsep gelombang.
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil pelajar Pancasila yang diharapkan dalam modul ajar ini dapat membentuk peserta
didik yang,
a. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
b. berkebinekaan global;
c. kreatif;
d. bernalar kritis
e. mandiri
f. gotong royong
4. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
a. Ruang kelas
b. Computer/laptop, gawai
c. Jaringan internet
d. Alat tulis dan Buku
e. Proyektor dan LCD
5. Target Peserta Didik
a. Peserta didik Kemampuan Rendah
b. Peserta didik kemampuan Reguler
c. Peserta didik kemampuan Tinggi
6. Model Pembelajaran
Pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka dengan model pembelajaran Direct
Learning dan Game Based learning
B. KOMPONEN INTI
1. Capaian Pembelajara
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor kedalam
kinematika dan dinamika gerak partikel, usaha dan energi, fluida dinamis, getaran
harmonis, gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah,
serta menerapkan prinsip dan konsep energi kalor dan termodinamika dengan berbagai
perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip
kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip gejala
gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu
menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus,
gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi penguatan pada
aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan tinggi yang berhubungan dengan
bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar
pancasila khususnya mandiri, inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

2. Tujuan Pembelajaran Pertemuan


a. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat gelombang cahaya
b. Peserta didik dapat menentukan sinar datang dan sinar pantul pada pemantulan
gelombang cahaya
c. Peserta didik dapat menjelaskan Hukum pemantulan cahaya / Hukum Snellius
d. Peserta didik dapat menjelaskan pembiasan cahaya
e. Peserta didik dapat menganalisis konsep dispersi (penguraian) cahaya
3. Pemahaman Bermakna
a. Setelah mempelajarai materi ini peserta didik memahami karakteristik gelombang
Cahaya dalam kehidupan sehari-hari
b. Setelah mempelajari materi ini peserta didik memahami bahwa cahaya tampak
merupakan salah satu gelombang elektromagnetik.
4. Pertanyaan Pemantik
a. Mengapa pada saat kita melihat jalanan aspal pada siang hari, permukaan jalanan
aspal terlihat seperti berair?
b. Mengapa saat kita memasukkan sendok ke air dalam gelas, sendok di dalam gelas
terlihat seperti bengkok?
c. Mengapa langit berwarna biru?
5. Persiapan Pembelajaran
Sebelum melakukan pembelajaran guru mempersiapkan beberapa hal yaitu
a. pertanyaan, gambar, dan video yang dapat menstimulus peserta didik untuk
tertarik mempelajari materi gelombang cahaya
b. media pembelajaran penunjang (laptop)
c. Mengkondisikan kelas agar nyaman dan efektif
d. Lembar assessment sikap
6. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 3 x 45 menit) : Direct Learning dan Game Based Learning
Sintaks Kegiatan Guru Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pertemuan dengan 10 menit
mengucap salam, do’a dan memeriksa
kehadiran siswa.
2. Guru memberikan apersepsi untuk
mengingatkan kembali materi yang telah
dipelajari dengan melakukan tanyajawab:
Apa yang kalian ketahui tentang cahaya?
3. Guru menampilkan sebuah gambar:

Pertanyaan Pemantik
“Mengapa pada saat kita melihat jalan aspal di
siang hari, jalan aspal terlihat berair?

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


• Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan diajarkan

Kegiatan Inti Fase 1: Memberikan orientasi tentang


permasalahan kepada siswa
• Guru menunjukkan video beberapa 15 menit
fenomena yang berkaitan dengan materi
gelombang cahaya diantaranya:
• video sifat-sifat Cahaya
https://www.youtube.com/watch?v=
UM2pcDEnFsc&pp=ygUQZ2Vsb21i
YW5nIGNhaGF5YQ%3D%3D
• video Fatamorgana
https://www.youtube.com/watch?v=7
7HkDmIUlGM&pp=ygUSZmF0YW
1vcmdhbmEgZmlzaWth
• Video ”mengapa langit berwarna
biru?”
https://www.youtube.com/watch?v=R
ZJdvL2ofkc&pp=ygUYa2VuYXBhI
GxhbmdpdCB3YXJuYSBiaXJ1
a. Guru mempersilahkan siswa
untuk membuat rumusan
pertanyaan serta kesimpulan
terkait video yang telah
ditampilkan
Fase 2: mendemonstrasikan pengetahuan 45 menit
dan keterampilan
• Guru menyampaikan materi
gelombang cahaya dengan mengacu
pada video yang telah diperlihatkan
sebelumnya serta dengan pemberian
contoh lainnya
• Guru memberi contoh soal terkait
penerapan hukum pemantulan Cahaya
dan pembiasan Cahaya di dua medium

Fase 3: membimbing pelatihan 15 menit


• Guru memberikan Latihan soal
kepada peserta didik terkait Hukum
Pemantulan dan Pembiasan
• Selama pengerjaan Latihan soal, guru
keliling dan mengecek satu satu
kerjaan peserta didik dan
menanyakan kesulitan yang dihadapi.

Fase 4. Mengecek pemahaman dan 10 menit


memberikan umpan balik
• Guru membahasa tugas Latihan soal
Bersama peserta didik
Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
(Game Based Learning)
• Guru memberikan game interaktif untuk 40 menit
menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
• Guru memandu siswa dalam bermain game
• Guru melakukan evaluasi terhadap proses
dan hasil pembelajaran
Penutup • Guru melakukan refleksi bersama siswa 5 menit
terhadap proses pembelajaran
• Guru menyampaikan informasi
pembelajaran selanjutnya
• Guru menutup pembelajaran

7. Asesmen dan Instrumen Penilaian


Asesmen yang digunakan dalam modul ajar ini adalah Asesmen Formatif.
Asesmen formatif adalah asesmen yang dilaksanakan selama proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun projek. Asesmen formatif meliputi 3 ranah yaitu:
a. Sikap
Penilaian melalui Observasi
Tabel 1. Instrumen Asesmen Sikap melalui observasi peserta didik
Elemen Sikap Yang diamati
Beriman, Berkebhinekaan Gotong Mandiri Bernalar Kreatif
Nama
No bertakwa, dan Global Rorong Kritis
Peserta Didik
berakhlak
mulia

b. Pengetahuan
Bentuk : Tes Tertulis (Latihan soal)
Instrumen : Terlampir

No Tujuan Pembelajaran Materi Ranah Nomor


Kognitif Soal
1 Peserta didik dapat menentukan Refraksi C3 1
cepat rambat Cahaya Cahaya
2 peserta didik dapat menentukan Refraksi C3 2
indeks bias dan sudut bias kaca cahaya

8. Remedial dan Pengayaan


a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat
baik,yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
b. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik
yang kurang dikuasai dan menurutkan tingkat kesukaran dari pertanyaan yang
diberikan. Oleh peserta didik.

9. Refleksi
a. Refleksi Guru
1) Apakah model pembelajaran yang Saya gunakan sesuai dengan materi dan
karakteristik peserta didik?
2) Apakah semua peserta didik nyaman belajar dalam kelompoknya?
3) Bagaimana kesesuaian durasi waktu dan tujuan belajar yang ingin dicapai
pada pembelajaran ini?
4) Hal apa saja yang harus saya perbaiki dalam proses pembelajaran hari ini?
b. Lembar Refleksi Peserta Didik

C. GLOSARIUM
a. Dispersi : Peristiwa penguraian Cahaya polikromatik
b. Gelombang : Getaran yang merambat menuju posisi tertentu dengan
membawa energi
c. Sudut Datang : Sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan garis khayal yang
tegak lurus bidang permukaan komponen. Jika sinar dikatakan “normal” terhadap
permukaan, sudutnya adalah 0°.
d. Sudut Pantul : Sudut yang terbentuk antara garis normal suatu permukaan
dan sinar pantul. Sudut ini terletak pada bidang yang sama dengan sudut datang
dan sama dengan itu.
e. Sudut Bias : Sudut yang terbentuk antara sinar bias dan garis normal
permukaan. Sudut ini terletak pada bidang yang sama dengan sudut datang.
f. Refleksi (R) : Kembalinya cahaya dari suatu permukaan tanpa perubahan
panjang gelombangnya.
g. Pembiasan : Pembelokan sinar datang ketika merambat dari medium yang
mempunyai satu indeks bias ke medium yang indeks biasnya berbeda.

D. DAFTAR PUSTAKA
Lasmi, N. K. 2021. FISIKA SMA/MA KELAS XI. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun. 2023. Modul Belajar Praktis Fisika Mata Pelajaran Pilihan Untuk
SMA/MA Kelas XI Semester 2. Klaten : Viva Pakarindo
E. LAMPIRAN
1. Instrumen Latihan soal
2. Materi Ajar

Mengetahui Semarang, 01 Februari 2024


Guru Mata Pelajaran PPL PPG UNNES

Suparliyanto, S.Pd. M.Si Dwi Indah Pangesti C.N, S.Pd.


NIP. 19690505 200212 1 007
LATIHAN SOAL
1. Cahaya merambat dari udara ke air. Bila cepat rambat Cahaya di udara adalah
3 × 108 𝑚/𝑠 dan indeks bias air 4/3, maka tentukan cepat rambat Cahaya di air!
2. Seseorang menyinari sebuah kaca tebal dengan 30° terhadap garis normal. Jika cepat
rambat Cahaya di dalam kaca adalah 2 × 108 𝑚/𝑠, tentukan indeks bias kaca dan
sudut biasnya!
MATERI AJAR

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik karena bisa merambat tanpa memerlukan


medium perantara. Berbeda dengan gelombang mekanik, gelombang elektromagnetik mampu
merambat di ruang hampa udara, dipantulkan, dibiaskan, dipadukan, melalui celah sempit,
dihamburkan, dipolarisasikan, dan dapat terdispersi. Cahaya juga merupakan gelombang
transversal yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarnya.

A. Refleksi (Pemantulan) Cahaya


Pemantulan cahaya adalah pembalikan arah cahaya karena mengenai sebuah
permukaan. Pemantulan cahaya dapat terjadi pada permukaan yang mengkilap,
salah satu contohnya adalah cermin.

Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius (1591 - 1626). Bunyi
hukum pemantulan cahaya sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada suatu bidang datar.
b. Besar sudut datang sama denganbesar sudut pantul.

Jenis- jenis Pemantulan

a. Pemantulan Teratur
Berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan sejajar juga banyak sinar pantul yang
mengenai mata pengamat sehingga benda tampak bersinar terang terjadi pada
benda-benda yang permukaannnya halus (rata) seperti kaca, baja, dan aluminium.
b. Pemantulan baur (difus)
Berkas sinar-sinar sejajar dipantulkan ke segala arah hanya sedikit sinar pantul yang
mengenai mata pengamat sehingga benda tampak suram terjadi pada benda yang
mempunyai permukaan kasar (tidak rata).

B. Refraksi (Pembiasan) Cahaya


Refraksi merupakan perubahan arah cahaya datang yang merambat dari medium ke
medium yang lain. Pembiasan biasanya terjadi karena adanya perbedaan index bias,
dan besarnya perubahan arah yang dihasilkan tergantung dengan index bias kedua
mediumnya.
Penyebab terjadinya pembiasan cahaya dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Ketika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih
rapat maka sinar datang akan dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya
ketika sinar datang melalui medium udara menuju air.
2) Ketika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang
rapat maka sinar datang akan dibiaskan menjauhi garis normal. Contohnya
Ketika sinar datang melalui medium air menuju udara.

C. Dispersi (Penguraian) Cahaya


Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Gejala dispersi
cahaya juga bisa diamati dari sebuah prisma. Seberkas sinar menuju prisma dengan
sudut datang i. Sinar tersebut kemudian meninggalkan prisma dengan sudut keluar
r’. Besarnya sudut penyimpangan antara sinar yang menuju prisma dengan sinar
yang meninggalkan prisma disebut sebagai sudut deviasi. Besar sudut deviasi
tergantung pada besar kecilnya sudut datang.

You might also like