You are on page 1of 5

MENGUKUR KALOR JENIS BEBERAPA MERK OLI MESIN PADA SEPEDA

MOTOR SEBAGAI PENDINGIN MESIN


A. Shofyan Firjon B
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang, Jalan Raya Sekaran, Gunungpati, Semarang
E-mail: shofyanfirjon11@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu fungsi penting oli mesin pada kendaraan bermotor adalah
sebagai pendingin agar mesin tersebut tidak cepat panas. Penelitian ini fokus
pada oli kendaraan bermotor. Hal tersebut dikarenakan banyak dikonsumsi
masyarakat pengguna kendaraan bermotor. Persaingan produksi di bidang oli
makin ketat, sehingga dimungkinkan banyak oli motor yang tidak mempunyai
kalor jenis yang baik. Akibatnya mesin menjadi cepat panas dan dapat
mengurangi kerja dari mesin tersebut.
Untuk itu, dilakukan penelitian tentang kalor jenis dari beberapa merk
oli mesin untuk mengetahui beberapa kalor jenis merk oli motor yang beredar
di masyarakat. Dan nantinya masyarakat dapat berfikir bijak ketika akan
membeli oli motor
Pada penelitian ini, variabel bebasnya adalah suhu oli yang divairiasi.
Dan variabel terikatnya adalah suhu akhir dari campuran oli dan air.

Kata kunci: kalor jenis, suhu kesetimbangan

A. PENDAHULUAN
Oli mesin salah satunya komponen-komponen dalam mesin
berfungsi sebagai pendingin mesin, untuk selanjutnya membawa panas
sehingga mesin tidak cepat panas. tersebut ke penampungan oli untuk
Panas yang terjadi akibat selanjutnya panas akan dibuang
pembakaran pada ruang bakar akan bersama udara yang mengaliri
merambat ke dalam mesin, selain tempat penampungan oli. Sebagai
itu panas akibat gesekan antar pendingin oli sangat berperan besar
komponen dalam mesin juga dalam menjaga komponen mesin
menambah suhu di dalam mesin. dalam performa yang baik, panas
Oli sebagai pendingin akan yang terlalu tinggi (over heat) akan
mengalir pada permukaan merusak komponen-komponen
1
dalam mesin yang secara kimiawi B. METODE
dapat merusak ikatan logam dan Dalam penelitian ini, peneliti
secara fisikawi dapat menyebabkan menggunakan suhu oli sebagai
pemuaian pada komponen mesin. variable bebas dan suhu akhir
(Sukirno, 2010). (kesetimbangan termal) sebagai
Untuk itu, oli harus variable terikat yang kemudian dapat
mempunyai kalor jenis yang besar digunakan untuk mencari nilai kalor
agar mesin tidak cepat panas. Kalor jenis.
jenis oli merupakan besaran yang Oli yang diuji kalor jenisnya
harus disesuaikan dengan adalah oli evalube, AHM dan Castrol.
klasifikasi mesin. Dengan demikian Pengujian kalor jenis oli
jenis minyak pelumas yang sesuai dilakukan dengan memanaskan oli
dapat digunakan menurut tipe, dengan suhu tertentu kemudian
performa, maupun kebutuhan memasukkannya kedalam kalorimeter
penggunaannya. yang telah diisi air dan diketahui
Persaingan produksi di bidang kapasitas kalornya. Setelah itu
oli makin ketat. Hal tersebut diamati perubahan suhu yang terjadi
dikarenakan banyak dikonsumsi setelah pencampuran dan sudah
masyarakat pengguna kendaraan stabil. Kalor jenis oli dapat di ketahui
bermotor. sehingga dimungkinkan melalui perumusan:
banyak oli motor yang tidak
mempunyai kalor jenis yang baik.
Akibatnya mesin menjadi cepat
panas dan dapat mengurangi kerja C. HASIL DAN PEMBAHASAN

dari mesin tersebut. Dalam penelitian ini penulis

Untuk itu, dilakukan bertujuan untuk mengetahui kalor

penelitian tentang kalor jenis dari jenis dari beberapa merk oli mesin

beberapa merk oli mesin untuk pada sepeda motor.

mengetahui beberapa kalor jenis Dalam penelitian ini, peneliti

merk oli motor yang beredar di menggunakan suhu oli sebagai

masyarakat. Dan nantinya variable bebas dan suhu akhir

masyarakat dapat berfikir bijak (kesetimbangan termal) sebagai

ketika akan membeli oli motor variable terikat yang kemudian dapat
digunakan untuk mencari nilai kalor
jenis. Setelah dilakukan perhitungan
2
kalor yang diterima maupun nilai kalor jenis untuk masing-masing
dilepaskan oleh sistem didapatkan oli di sajikan dalam tabel 1

massa oli massa air suhu oli suhu air suhu akhir c.kalorimeter kalor jenis
merk oli
(gr) (gr) ( ⁰C) ( ⁰C) ( ⁰C) (cal/°C) (cal/g.°C)
42,106 48,996 45 27 32,5 13,80158328 0,656223261
42,106 48,996 55 27 34 13,80158328 0,497138834
42,106 48,996 65 27 37 13,80158328 0,532648751
evalube
42,106 48,996 75 27 38 13,80158328 0,443394095
42,106 48,996 85 27 40 13,80158328 0,430853656
42,106 48,996 95 27 43 13,80158328 0,458897386
44,25 48,996 45 27 32 13,80158328 0,545828625
44,25 48,996 55 27 33,5 13,80158328 0,429046686
44,25 48,996 65 27 35,5 13,80158328 0,408908902
AHM
44,25 48,996 75 27 37,5 13,80158328 0,397363239
44,25 48,996 85 27 40 13,80158328 0,409977945
44,25 48,996 95 27 42 13,80158328 0,401647479
41,873 48,996 45 27 31,5 13,80158328 0,499905136
41,873 48,996 55 27 33,5 13,80158328 0,453402333
41,873 48,996 65 27 35,5 13,80158328 0,432121389
Castrol
41,873 48,996 75 27 37,5 13,80158328 0,419920314
41,873 48,996 85 27 39 13,80158328 0,391230106
41,873 48,996 95 27 42 13,80158328 0,424447757

Tabel 1
Dari tabel 1 tampak bahwa dengan azas Black. Dan suhu
kalor jenis oli Castrol memiliki campuran dari keduanya menjauh
kalor jenis yang paling kecil. dari suhu panas mesin dan lebih
Sementara untuk oli evalube kalor dekat pada suhu oli yang dingin.
jenisnya paling besar. Atau dengan kata lain, akan
oli yang mempunyai kalor diperoleh suhu akhir
jenis yang kecil agar mesin tidak (kesetimbangan yang lebih dingin).
cepat panas karena dengan kalor Oleh karena itu, oli mesin yang
jenis oli yang kecil, maka mempunyai kalor jenis yang kecil
dibutuhkan kalor yang kecil untuk dapat menjadi pendingin mesin
menaikkan suhu dari oli. Suhu yang yang baik sesuai dengan azas
dihasilkan dari mesin tidak cepat Black.
membuat oli mesin yang berkalor Pada percobaan ini, tiap
jenis kecil menjadi cepat panas, olinya digunakan volume yang
sehingga oli dapat menyerap panas sama yaitu 50 ml oli, tetapi massa
dari mesin lebih besar sesuai dari ketiga oli tersebut berbeda-
3
beda. Ini mungkin karena Berikut adalah grafik
kekentalan dari masing-masing oli perubahan suhu masing-masing oli
yang berbeda yang menyebabkan dari suhu awal menuju ke suhu
massa dari masing-masing oli akhir
berbeda.

Tabel 2

Oli dengan harga yang lebih mahal, kekentalan dari oli, daya lekat oli pada
ternyata belum tentu memiliki kalor jenis mesin, dan lain-lain.
yang lebih tinggi. Hal ini terbukti pada oli D. KESIMPULAN
evalube yang harganya paling murah Dari data hasil penelitian, analisa serta
diantara 2 sampel yang lainnya, ternyata pembahasan di atas maka dapat
malah mempunyai kalor jenis yang paling disimpulkan sebagai berikut :
tinggi yaitu c rata-rata oli evalube : 1. Semakin besar kalor jenis oli maka
0,503193 cal/g.°C sedangkan kalor jenis semakin bagus untuk pendingin
dari dari 2 sampel yang lainnya adalah c mesin
rata-rata oli AHM : 0,432129 cal/g.°C 2. Oli dengan harga yang lebih mahal
dan c rata-rata oli Castrol : 0,436838 belum tentu memiliki kalor jenis
cal/g.°C. karena yang menjadikan bagus yang lebih tinggi
tidaknya suatu oli mesin itu tidak hanya 3. Hubungan antara suhu oli dan suhu
dari kalor jenisnya saja tetapi juga dari segi akhir (kesetimbangan) adalah
hubungan linear
4
4. Urutan merk oli dengan kalor jenis 2. Wahyu Purwo Raharjo. 2010.
besar hingga kecil: The Use of Oil With Petroleum
Blanded as Fuel In Burner
Atomizing. Jurusan Teknik
Mesin. Universitas Sebelas Maret
Surakarta

3. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika.


AHM – Castrol - Evalube Jakarta: Erlangga.

4. Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar


Fisika. Bandung: Grafindo

5. Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia


Dasar Prinsip dan Terapan
Daftar pustaka
Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta:
1. Sukirno. 2010. Kuliah Teknologi Erlangga
Pelumas 3. Departemen Teknik
Kimia Fakultas Teknik 6. Tim Dosen Fisika Dasar 1. 2011.
Universitas Indonesia. Buku Panduan Praktikum Fisika
Dasar1. Semarang: Unnes

You might also like