You are on page 1of 20

SANGKRING ART SPACE

Nama Kelompok :
Rendi Braen B. 140115202
Ignatius agunag 130114612
Reno 140115
Garin Perdana P. 140115737
Vinsensius Andre 140115457
GALERI
Pengertian
Galeri berasal dari kata “Galleria” artinya: ruang baratap dengan satu sisi terbuka.
Galeri memiliki beberapa defenisi antara lain:
• Ruangan atau aula yang sempit namun panjang, digunakan terutama untuk
kepentingan umum dan mempunyai kepentingan arsitektural melalui skalanya atau
perlakuan dekoratifnya
• Suatu wadah untuk menggelar karya seni
• Ruang kecil yang di gunakan untuk aktifitas khusus dengan tujuan praktis untuk
memamerkan hasil kerya seni dan memberikan pelayanan dalam bidang seni
• Galeri merupakan suatu ruangan yang panjang terlindungi (tertutup, berupa
koridor), baik itu di dalam maupun di eksterior bangunan, atau koridor di antaranya
bangunan yang berfungsi sebagai tempat kegiatan pameran karya seni. Galeri
merupakan ruang paling utama karena berfungsi mewadahi karya-karya seni yang
dipamerkan

Sumber : Jurnal
Judul : Galeri Seni Rupa di Yogyakarta
Disusun oleh : Ansye Maloki
Yogyakarta, 22 maret 2010
Macam-macam Galeri
a. Berdasarkan tempat penyelenggaraan pameran:
• Traditional Art Gallery, galeri yang aktifitasnya di selenggarakan di selasar/lorong panjang
• Modern Art Gallery, galeri dengan perencanaan ruang secara modern
b. Berdasarkan sifat kepemilikan:
• Private Art Gallery, galeri yang dimiliki oleh perorangan/pribadi atau kelompok
• Piblic Art Gallery yaitu suatu galeri yang merupakan milik pemerintah dan terbuka untuk umum
• Kombinasi dari keduanya.
c. Galeri berdasarkan isi
• Art Gallery of Classical Art, galeri yang menyelenggarakan aktivitas di bidang seni klasik.
• Art Gallery of Primitif Art yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan aktivitas di bidang seni primitif.
• Art Gallery of Modern Art yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan aktivitas di bidang seni modern
d. Berdasarkan jenis pameran yang di adakan:
• Pameran tetap (Permanent Exhibition) Pameran yang di adakan terus-menerus tanpa ada batasan waktu.
Barangbarang yang di pamerkan tetap atau bisa juga bertambah
• Pameran temporer (Temporary Exhibition) Pameran yang di adakan sementara dengan batasan waktu
tertentu
• Pameran keliling (Travelling Exhibition) Pameran yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain.

Sumber : Jurnal
Judul : Galeri Seni Rupa di Yogyakarta
Disusun oleh : Ansye Maloki
Yogyakarta, 22 maret 2010
Persyaratan Khusus Galeri

1. Menurut Prinsip Perancangan Ruang Galer


2. Menurut Bahan dan Koleks
3. Menurut Elemen Ruang Dalam
4. Menurut Sistem Pencahayaan dan Fleksibilitas Ruang
5. Menurut Sirkulasi Ruang
6. Menurut Tempat Display
7. Menurut Keamanan Objek Bagi Pengunjung
8. Ditinjau dari Vitrine
9. Ditinjau dari Sarana penunjang Galer
Standar Umum Galeri
Jarak Pandang
• Pada umumnya, galeri memiliki ruang pamer yang menyajikan karya-karya seni
dan kerajinan lainnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan pada fasilitas
galeri :

Tinggi rata-rata manusia (indonesia) dan jarak pandang18

Jarak Pandang Manusia

Sumber : Ernst and Peter Neufert,


Architects’ Data, Third Edition
Standar Luas Ruang Objek Pamer
Dalam luas objek pamer akan memerlukan ruang dinding yang lebih
banyak (dalam kaitannya dengan luas lantai) dibandingkan dengan
penyediaan ruang yang besar. Sudut pandang manusia biasanya 54⁰ atau
27⁰ dari ketinggian dapat disesuaikan terhadap lukisan yang diberi
cahaya pada jarak 10m, artinya tinggi gantungan lukisan 4900 diatas
ketinggian mata dan kira-kira 700 di bawahnya.
Jarak Display Jarak dan Sudut Pandang Jarak Pandang Lukisan
Pengamat

Sumber : Julius Panelo dan Martin Sumber : Ernst and Peter Neufert, Sumber : Ernst and Peter Neufert,
Zelnik, 2003:293 Architects’ Data, Third Edition Architects’ Data, Third Edition

Luasan dan besarnya bidang dasar dinding harus sesuai dengan besarnya lukisan. Batas jarak
jauh yang nyaman melihat adalah ±4m 41 dengan ketinggian dinding ±3,6m. Jarak melihat
paling dekat ±1,2m dengan sudut pandang horizontal 30° dan 40°.
Jarak Pandang

Sumber : Time Saver Standards for Building Types,


Joseph De Chiara dam Michael J. Crosbie
Kemampuan Gerak Anatomi
Gerak antomi leher manusia sekitar 30º ke atas dan 40º kebawah atau ke samping,
sehingga pengunjung merasa nyaman dalam bergerak untuk melihat karya-karya pada
galeri.
Gerak Anatomi

Sumber : Ernst and Peter Neufert, Architects’ Data, Third Edition

Pencahayaan
Pencahayaan pada galeri memberi kontribusi tentang menampilkan
benda yang dipamerkan agar memiliki kekuatan dan menarik sesuai tema
yang ada, serta dapat memberikan fokus yang lebih menonjol. Berdasarkan
sumber dan fungsinya pencahayaan dibagi menjadi :
- Pencahayaan Alami (Natural Lighting)
Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber
cahaya alami yaitu matahari. Pencahayaan alami dapat diperoleh dengan
membuat jendela atau ventilasi atau bukaan- bukaan yang besar.

Sumber : Edward T. White, concept Book

- Pencahayaan Buatan (General Artificial Lighting)


Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber listrik.

Sumber : Ernst and Peter Neufert, Architects’ Data, Third Edition


• Menurut data Arsitek, galeri harus mendapat pencahayaan yang terang.
• Pencahayaan memiliki peranan penting untuk menciptakan suasana pada galeri.
• Cahaya faktor yang dapat menghidupkan ruang interior.
• Tanpa adanya cahaya tidak akan muncul bentuk, warna, dan tekstur.
• Terdapat tiga metoda pencahayaan pada suatu ruang, yakni umum, lokal, dan cahaya aksen.
• Penggunaan sifat cahaya yang menyebar mengurangi kesan kontras antara pencahayaan untuk
kegunaan tertentu dan permukaan yang mengelilingi ruang.
• Pencahayaan umum dapat digunakan untuk mengurangi kesan bayangan dan memperluas
sudut ruang.
Teknik pendistribuasian cahaya, dibedakan menjadi (Industrial Hygiene Engineering, 1998) :
-Direct Lighting
Jenis pencahayaan langsung yang hampir seluruh pencahayaannya dipancarkan pada
bidang kerja, dapat dirancang menyebar/terpusat. Pada sistem ini 90- 100% cahaya
diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi.
-Semi Direct Lighting
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang
perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding.
-General Difus Lighting
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari,
sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dalam pencahayaan
sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan setengah cahaya ke
bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan dan kesilauan masih
ditemui.
-Semi Indirect Lighting
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit- langit dan dinding bagian atas,
sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Pada sistem ini masalah bayangan
praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
-Indirect Lighting
Indirect Lighting disebut juga sebagai pencahayaan tidak langsung. Pada sistem
ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas
kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan.

Gambar 2.9 Lima Teknik Distribusi Cahaya


Sumber : Philips Methods of Light Dispersement
Sirkulasi
Sirkulasi berperan dalam
mengarahkan dan
mengantar pengunjung
untuk menikmati
hasil karya. S
Bentuk Ruang
Sirkulasi
Interior bangunan
berperan dalam
menampung gerak
pengunjung pada saat
berkeliling, berhenti
sejenak, istirahat atau
sedang menikmati suatu
karya.
SANGKRING ART SPACE

Alamat: Nitiprayan RT 01/20 no


88 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta

Sangkring Art Project diresmikan


pada 18 Maret 2011 dan didesain
sebagai ruang yang lebih ramah
dan terbuka untuk berbagai
kemungkinan kolaborasi lintas
disiplin ilmu.
Sangkring Art Space merupakan
ruang seni yang didirikan oleh
Putu Sutawijaya, seorang seniman
visual dan pelukis terkemukan
Indonesia.
Ruang alternatif yang
mengedepankan laku proyek seni
eksperimental seniman dari
berbagai latar belakang, termasuk
usia dan disiplin ilmu.
Lokasi galeri ini mengambil suatu
kawasan berupa permukiman
dan persawahan yang terletak di
bagian belakang sngkring art
space.

Sangkring Art Space menghargai


perbedaan dan menjunjung tinggi
solidarias berkesenian, tanpa
memerdulikan asal usul budaya dan
ideologi. galeri ini berkecenderungan
menjadi ruang eksperimen bagi semua
kalangan dan pelaku seni.
Terdapat tiga bagian ruang
Sangkring Art Space
Bagian Sangkring Art Space terletak di arena
depan galeri. Ruangan ini merupakan galeri
seni yang dibangun dengan style ala New
York.

Sangkring Art Project


Sangkring Art Project merupakan ruang
terbuka yang digunakan untuk mendukung
ide-ide luar biasa dari para seniman.

Bale Banjar
Ruang yang dapat dimanfaatkan oleh para
seniman untuk bertukar ide. Terdapat fasilitas
lainnya seperti artshop, mini library,
coffeshop, studio musik hingga homestay
yang dapat disewa oleh masyarakat luas.
Tampilan pada bangunan
Pada bangunan Sangkring Art
Space ingin mengekspos
struktur pada bangunan
sebagai tampilan, tanpa
adanya warna yang terlihat
cukup mencolok
ISU DESAIN
Sangkring Art Space
Galeri ini biasa memuat
pameran yang cenderung
bersifat lebih spesial dengan
masa pameran yang lebih
lama.

Galeri ini pun memberikan


atmosfir yang lebih formal
dengan ruang tanpa sekat.
ISU DESAIN

Benda koleksi
berupa seni yang
berbentuk 2D
dapat diletakan
pada bidang
vertikal dinding

Benda koleksi berupa seni yang


berbentuk 3D diberi penyanga
agar pengamatan lebih jelas
dalam mengamati

Penataan ruang dalam yang lebih


fleksibel

Tanggal 14/5/2018

You might also like