Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. GEOLOGI STRUKTUR
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di
dalam bumi. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan
pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan
(fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik
(tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suat studi dengan
skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
2. PENGERTIAN LIPATAN
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan pada unsur garis atau bidang dalam
bahan tersebut. Unsur bidang yang disertakan umumnya perlapisan (Hansen 1971).
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya
disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada
gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada
bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan (Hill 1953).
Lipatan merupakan salah satu gejala struktur geologi yang amat penting. Lipatan
merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan (Billing
1986).
B. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai jenis lipatan.
2. Mengetahui proses terbentuknya lipatan dan gaya yang mempengaruhinya.
2
BAB II
ISI
A. KLASIFIKASI LIPATAN
Antiklin
3
Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke
arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan
cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Sinklin
Sinklin merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya
menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan
cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.
4. Berdasarkan morfologi
Concentric fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk
perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.
Similar fold adalah sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang
terlipat/dilipat dengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin
maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas.
Supratenuous fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan
kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit .
B. PEMBENTUKAN LIPATAN
Lipatan atau terlipatnya suatu lapisan batuan terbentuk biasanya diakibatkan oleh
adanya gaya deformasi. Lipatan dikenali dengan lapisan batuan telah mengalami
penyimpangan bentuk menjadi bentukan seperti ombak (Ragan 2009 ). Mekanisme gaya
yang menyebabkannya ada 2 macam, yaitu :
4
1. Buckling (melipat) : Disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
arah permukaan lempeng.
2. Bending (pelengkungan) : Disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak lurus
dengan permukaan lempeng.
Pada referensi lainnya, pembentukan lipatan menurut ( Billings 1986), adanya bentukan
lipatan pada umumnya disebabkan karena proses tektonik dan non tektonik.
1. Tektonik
Proses tektonik ini disebabkan oleh gaya — gaya dalam bumi. Gaya ini adalah
gaya tekan hortisontal karena sejajar dengan permukaan bumi. Penyebab utama
terbentuknya perlipatan oleh gaya tektonik atau gaya tekan mendatar karena adanya
teori – teori sebagai berikut :
a. Teori kontraksi
Teori klasik bahwa bumi semakin lama sesuai waktu geologinya semakin
kecil, dengan adanya pendinginan, pembentukan mineral yang lebih padat, dan
ekstrusi magma dan lapisan batuan lainnya, maka ada penyesuaian karena
pengerutan bumi tersebut dan menghasilkan gaya tekan.
b. Pengapungan Benua
Teori ini bagian dan tektonik lempeng yang menerangkan tentang pemekaran
dasar samudera, tumbukan lempeng, pengapungan benua, perlipatan serta
patahan yang disebabkan karena adanya aliran konveksi berupa gerakan magma.
Karena adanya aliran yang bergerak di sepanjang dasar kerak bumi tersebut
menyebabkan kerak bumi terlipat ke bawah dan lapisan yang di atasnya juga
ikut terlipat.
5
c. Pergeseran karena Gaya Berat
Pergeseran ini terjadi karena adanya pengangkatan dari batuan dasar yang
membuat batuan dasar retak. Karena terus berlangsung maka retakan
menyebabkan patahan yang berurutan hingga karena adanya gaya berat maka
lapisan akan bergeser membentuk lipatan.
2. Non tektonik
Proses ini sebagian besar dihasilkan oleh proses eksogenik, yang antara lain
berupa erosi dan deposisi. Proses non-tektonik ini terjadi karena penyebab – penyebab
antara lain :
b. Proses Pelarutan
Proses ini terjadi karena bahan kimia yang mengalami pelarutan dapat
menghasilkan struktur yang besar, seperti kubah yang terbentuk dan garam yang
menumpang.
6
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan pada unsur garis atau bidang dalam
bahan tersebut. Unsur bidang yang disertakan umumnya perlapisan Lipatan merupakan
pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses,
yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang
bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja
tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan. Bentukan lipatan pada umumnya
disebabkan karena proses tektonik dan non tektonik. Penyebab utama terbentuknya
perlipatan oleh gaya tektonik atau gaya tekan mendatar adalah teori kontraksi,
pengapungan benua dan pergeseran karena gaya berat, sedangkan proses non-tektonik
ini terjadi karena perbedaan kompaksi sedimen dan proses pelarutan.
7
DAFTAR PUSTAKA