You are on page 1of 15

JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI AREA PERMUKAAN MUARA


SUNGAI ANCAR KOTA MATARAM

Ismail efendi & Ali Imran


Dosen Prodi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP MAtaram
Email : vhendi.kaotz@gmail.com; ali_imran1184@yahoo.co.id

Abstrak : Zooplankton merupakan anggota plankton yang bersifat hewani, sangat beranekaragam
dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasa yang mewakili hampir seluruh filum hewan.
Pengambilan sampel zooplankton yaitu di muara sungai Ancar Kota Mataram yang dibagi
menjadi tiga stasiun, stasiun I di Kekalek jembatan Irigasi, stasiun II dijembatan bagek kembar
Grisak arah ke Perumnas dan stasiun III di desa Gatep. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas zooplankton di muara sungai ancar yang ditinjau
dari jenis atau spesies keanekaragaman (H’), kemelimpahan (N), kemerataan ( E) dan dominasi
(D) dalam upaya penyusunan modul ekologi. Penelitian ini dilakukan dari bulan November –
Maret 2016. Jenis penelitian ini adalah eksploratif. Data yang dikumpulkan selama penelitian ini
adalah data hasil komunitas zooplankton yang meliputi keanekaragaman, kemelimpahan,
kemerataan dan dominasi. Alat tangkap yang digunakan adalah plankton net berukuran 25 µm
yaitu dengan menetapkan tiga stasiun di muara sungai ancar. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh 21 spesies zooplankton di muarasungai ancar yang dibagi menjadi tiga stasiun, stasiun
I ditemukan 14 individu, stasiun II 16 individu dan stasiun III sebanyak 10 individu. Hasil
analisis diperoleh jumlah indeks keanekaragaman (H’) tertinggi berada pada stasiun II yakni
1,886 dikategorikan rendah sebab memiliki kisaran indeks 0>H'>2,302. Nilai indeks kemerataan
(E)tertinggi diperoleh pada stasiun II sebesar 0,5662 dengan kategori sedang dan labil hal ini
dapat dilihat pada tabel kisaran yakni 0,4 < E ≤ 0,6, nilai indeks dominasi (D) tertinggi berada
pada stasiun I sebesar 0,6505 dapat dilihat pada tabel kisaran indeks apabila 0,5 < C ≤ 0,75 maka
dikategorikan dominasi sedang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa struktur
komunitas di muara sungai ancar memiliki nilai rendah dilihat dari tabel kisaran indeks, hal ini
disebabkan karena banyaknya aktifitas manusia di muara sungai ancar yang menyebabkan
komunitas zooplankton mengalami pencemaran.

Kata kunci : Struktur Komunitas, Zooplankton, Muara Sungai Ancar

PENDAHULUAN Berdasarkan struktur dan fungsi ekosistem,


Pada saat ini dengan berbagai keperluan dan maka seseorang yang belajar ekologi harus
kepentingan, ekologi berkembang sebagai didukung oleh pengetahuan yang relevan
ilmu yang tidak hanya mempelajari apa yang dalam berbagai ilmu pengetahuan dengan
ada dan apa yang terjadi di alam. Ekologi kehidupan seperti: taksonomi, morfologi,
berkembang menjadi ilmu yang mempelajari fisiologi, matematika, kimia, fisika, agama
struktur dan fungsi ekosistem (alam), dan lain-lain.
sehingga dapat menganalisis dan memberi Komunitas adalah kumpulan dari
jawaban terhadap berbagai kejadian alam. populasi-populasi yang terdiri dari spesies
Strukturekosistem menurut Odum (1983), berbeda yang menempati daerah tertentu.
terdiri dari beberapa indikator yang Menurut Odum (1994), komunitas dapat
menunjukan keadaan dari system ekologi diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau
pada waktu dan tempat tertentu. sifat struktur utama, seperti spesies

Jurnal Pendidikan Mandala 90


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

dominan, bentuk-bentuk hidup atau karena harus memiliki sifat euryhalin.


indikator-indikator, habitat fisik dari Ukuran zooplankton dengan ketentuan
komunitas dan sifat-sifat atau tanda-tanda khusus, yaitu makrozooplankton yang
fungsional. Komunitas menurut Odum berukuran lebih besar dari 2 cm, dan
(1994), dapat dikaji berdasarkan klasifikasi mesozooplankton yang berukuran 200-
sifat-sifat struktural (struktur komunitas). 20.000 cm. Larva ikan maupun ikan-ikan
Ekosistem air yang mempunyai bagian muda yang bersifat planktonik disebut
terbesar dari permukaan bumi dibagi ichyoplankton umumnya berukuran besar
menjadi air tawar, air laut, dan air payau. zooplankton mempunyai alat gerak seperti
Ekosistem air didaratan dibagi menjadi dua flagel, cilia atau kaki renang, namun tidak
jenis yaitu air diam seperti misalnya kolam, dapat melawan pergerakan air. ( Davis,
danau, dan waduk, serta air yang mengalir 1965) menyatakan zooplankton ada juga
seperti sungai (Barus, 2002). yang hidup dipermukaan dan ada juga hidup
Kota mataram memiliki panjang pantai diperairan dalam. Hampir semua hewan
tidak lebih dari 9 km, pada pantai sepanjang mampu berenang bebas (nekton) atau yang
itu bermuara empat sungai yang cukup hidup didasar laut (bentos) menjalani awal
besar, salah satunya yaitu sungai ancar. hidupnya menjadi zooplankton antara lain
Sungai ancar merupakan salah satu sungai ketika masih berupa telur dan larva baru
induk di Nusa Tenggara Barat. Sungai yang kemudian hari menjelang dewasa.
melintasi kota mataram ini memiliki total Zooplankton terdiri dari binatang yang
panjang kurang lebih 26,7 km, dengan hanyut diair atau berenang lambat.
kemiringan dasar sungai kurang lebih 0,05°, Zooplankton diwakili oleh empat kelompok
yang mengalir sepanjang tahun. Seperti utama yaitu : protozoa, rotifera, kutu air, dan
sungai pada umumnya, debit air sungai copepoda (Whitten dkk.,2002). Mengingat
tertinggi dijumpai pada musim hujan yaitu pentingnya keberadaan komunitas
sekitar 5,056 m3/ detik dan terendah pada zooplankton dalam ekosistem perairan,
musim kemarau yang mencapai 560 m3/ maka perlu dilakukan penelitian untuk
detik. mengetahui Struktur Komunitas
Plankton adalah bagian dari komunitas Zooplankton Di area permukaan Muara
biota perairan yang dikelompokkan menjadi Sungai Ancar Kota Mataram.
dua yaitu fitoplankton dan zoopalankton. KAJIAN PUSTAKA
Zooplankton memiliki peran penting dalam A. Konsep Struktur Komunitas
rantai makanan diperairan karena 1. Pengertian struktur komunitas
zooplankton merupakan sumber makanan Komunitas adalah kumpulan dari
bagi ikan-ikan kecil dan kelompok populasi-populasi yang terdiri daris spesies
Crustaceae (Nontji,2007). Keanekaragaman, berbeda yang menempati daerah tertentu.
kemelimpahan, kemerataan dan dominasi Menurut Odum (1994), komunitas dapat
zooplankton menandakan kesuburan dan diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau
kestabilan suatu perairan. Menurut sifat struktur utama seperti spesies dominan,
(Handayani dan Patria 2005), keberadaan bentuk-bentuk hidup atau indikator-
zooplankton diperairan juga sangat indikator, habitat fisik dari komunitas dan
dipengaruhi kondisi perairan, hanya sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional.
zooplankton tertentu yang bisa hidup Komunitas menurut Odum (1994),
dimuara. Menurut Suwignyo dkk., (2005), dapat dikaji berdasarkan klasifikasi sifat-
hanya sedikit spesies hewan air laut maupun sifat struktural (struktur komunitas).
air tawar yang mampu hidup dimuara, Struktur komunitas dapat dipelajari melalui

Jurnal Pendidikan Mandala 91


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

kemelimpahan, keanekaragaman, dominan jumlah kehadiran suatu spesies didalam


dan kemerataan spesies. Struktur komunitas suatu habitat. Densitas (kepadatan)
juga terkait erat dengan kondisi habitat. dinyatakan sebagai jumlah atau
Perubahan pada habitat akan berpengaruh biomassa per unit contoh, atau persatuan
terhadap struktur komunitas, karena luas/volume, atau persatuan
perubahan habitat akan berpengaruh pada penangkapan.
tingkat spesies sebagai komponen terkecil c. Sintesis adalah proses perubahan dalam
penyusunan populasi yang membentuk komunitas yang berlangsung menuju ke
komunitas. satu arahyang berlangsung lambat secara
2. Macam-macam Komunitas teratur pasti terarah dan dapat
Secara garis besar komunitas dapat diramalkan. Suksesi-suksesiterjadi
dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai akibat dari modifikasi
sebagai berikut (Soerianegara,1988). lingkungan fisik dalam komunitasnya
a. Komunitas perairan dan memerlukan waktu.Menurutkonsep
Komunitas perairan terdiri atas mutahir suksesi merupakan pergantian
populasi dari berbagai jenis organisme yang jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang
seluruh anggotanya hidup di air, baik di air lebih mantap yang sangat sesuai dengan
tawar, di payau, atau di air asin karakteristik lingkungannya.
biogeokimia lingkungan perairan B. Tinjauan Umum Zooplankton
mempengaruhi keragaman kehidupan jenis 1. Pengertian Zooplankton
organisme penghuninya. Dalam komunitas Menurut (Nybakken,1992),
perairan itu sendiri terdapat komunitas Zooplankton merupakan anggota plankton
bentos yang terdiri atas hewan-hewan yang yang bersifat hewani, sangat beranekaragam
melekat pada dasar perairan, komunitas dan terdiri dari bermacam larva dan bentuk
plankton yang merupakan organisme kecil dewasa yang mewakili hampir seluruh filum
yang terapung dan gerakannya tergantung hewan. Zooplankton memegang peranan
arus, dan neoston anggotanya bergerak di penting dalam jaring jaring makanan di
permukaan air. perairan yaitu dengan memanfaatkan
b. Komunitas daratan nutrient melalui proses fotosintesis
Komunitas daratan terdiri atas (Kaswadji,2001). Dalam hubungannya
populasi organisme yang seluruh hidupnya dengan rantai makanan, terbukti
terdapat diatas daratan. Komunitas ini dapat zooplankton merupakan sumber pangan bagi
dibedakan atas komunitas daratan berair dan semua ikan pelagis , oleh karena itu
komunitas kering. Setiap organisme hidup kelimpahan zooplankton sering dikaitkan
(biotik) dilingkungan atau disuatu daerah dengan kesuburan perairan (Lukman, 2013).
berinteraksi dengan faktor-faktor fisik dan Zooplankton disebut juga plankton
kimia yang biasa disebut faktor biotik. hewani, adalah hewan yang hidupnya
3. Karakter komunitas yaitu : mengapung, atau melayang dalam laut.
a. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk kemampuan renangnya sangat terbatas
hidup, fenologi dan vitalitas. hingga keberadaannya sangat ditentukan
Vitalitas menggambarkankapasitas kemana arus membawanya. Zooplankton
pertumbuhan dan perkembangbiakan bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak
organisme. dapat memproduksi sendiri bahan organik
b. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk
dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran kelangsungan hidupnya, ia sangat
merupakan nilai yang menyatakan bergantung pada bahan organik dari

Jurnal Pendidikan Mandala 92


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi terjadi kira-kira beberapa hari dan mungkin
zooplankton lebih berfungsi sebagai tidak makan. Enam pase kopepodit dapat
konsumen bahan organik. Ukurannya paling diselesaikan kurang dari 30 hari (bergantung
umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga suplai makan dan temperatur) dan beberapa
yang berukuran besar misalnya ubur-ubur generasi dari spesies yang sma mungkin
yang bisa berukuran sampai lebih satu terjadi dalam tahun yang sama (yang disebut
meter. Kelompok yang paling umum siklus hidup ephemeral) (Omori, 1984).
ditemui antara lain kopepod (copepod), 3. Klasifikasi zooplankton
eufausid (euphausid), misid (mysid), Berdasarkan daur hidupnya
amfipid (amphipod), kaetognat zooplankton dibagi menjadi 3
(chaetognath). kelompokmenurut (Nontji, 1987) yaitu:
Menurut Nybakken a. Holoplankton
(1992),Zooplankton melakukan migrasi Plankton yang seluruh daur
harian dimana Zooplankton bergerak ke arah hidupnya dijalani sebagai plankton,
dasar pada siang hari dan ke permukaan mulai dari telur, larva, hingga dewasa.
pada malam hari. Rangsangan utama yang Contohnya Kopepoda, Amfipoda.
menyebabkan migrasi vertikal harian adalah b. Meroplankton
Cahaya. Zooplankton akan bergerak Plankton dari golongan ini
menjauhi permukaan bila intensitas cahaya menjalani kehidupannya sebagai
di permukaan meningkat, dan Zooplankton plankton hanya pada tahap awal dari
akan bergerak ke permukaan laut apabila daur hidup biota tersebut, yakni pada
intensitas cahaya di permukaan menurun tahap sebagai telur dan larva saja,
(Davis, 1965). Salah satu jenis zooplankton beranjak dewasa ia akan berubah
adalah protozoa. Protozoa merupakan menjadi nekton. Contohnya kerang
sekelompok makhluk yang bersel tunggal dan karang.
yang heterogen, meliputi kurang lebih c. Tikoplankton
50.000 spesies yang telah diberi nama dan Tikoplankton sebenarnya bukanlah
20.000 spesies telah berupa fosil. Ribuan plankton yang sejati karena biota ini
spesies telah berhasil dideskripsikan sebagai dalam keadaan normalnya hidup di
makhluk yang hidup bebas dan sebagian dasar laut sebagai bentos. Namun
lainnya hidup secara parasitik pada hewan karena gerakan air ia bisa terangkat
lain, terutama pada hewan tingkat tinggi. lepas dari dasar dan terbawa arus
Jumlah hewan protozoa dalam suatu tempat mengembara sementara sebagai
sering menakjubkan, misalya dalam suatu plankton. Contohnya kumasea (Nontji,
kolam dapat mencapai jutaan hewan bahkan 2008).
miliaran (Jasin, 1992). 4. Peranan zooplankton dalam jaring-jaring
2. Reproduksi dan siklus hidup zooplankton makanan di laut
Reproduksi antara Dalam hubungannya dengan rantai
zooplankton crustacea pada umumnya makanan, terbukti zooplankton merupakan
unisexual melibatkan baik hewan jantan sumber pangan bagi semua ikan pelagis ,
maupun betina, meskipun terjadi oleh karena itu kelimpahan zooplankton
parthenogenesis diantara Cladocera dan sering dikaitkan dengan kesuburan perairan
Ostracoda. Siklus hidup copepoda Calanus (Lukman, 2013). Peranan zooplankton
dari telur hingga dewasa melewati 6 fase sebagai produsen sekunder ataupun sebagai
naupli dan 6 fase copepodit. Perubahan konsumen primer sangat besar. Zooplankton
bentuk pada beberapa fase naupli pertama sering melakukan gerakan naik turun pada

Jurnal Pendidikan Mandala 93


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

perairan yang disebut sebagai migrasi yang optimal hidup pada kondisi pH 6-8
vertical. Gerakan tersebut dimaksudkan (Elyawati, 2007). pH merupakan salah
untuk mencari makanan yaitu phytoplankton satu bagian dari faktor yang sangat
gerakan naik ke permukaan biasanya berpengaruh terhadap banyak tidaknya
dilakukan pada malam hari, sedang gerakan kelimpahan zooplankton disuatu perairan,
ke dasar perairan dilakukan pada siang hari. adapun pH optimum yang baik untuk
Gerakan pada malam hari lebih banyak pertumbuhan atau kelimpahan
dilakukan karena adanya variasi makanan zooplankton disuatu perairan alami
yaitu phytoplankton lebih banyak, selain itu adalah pH antara 6,2-8,6
dimungkinkan karena zooplankton (www.research.vi.oc.id, 2005).
menghindari sinar matahari langsung. METODE PENELITIAN
(Nontji, 1987). Jenis Penelitian ini termasuk dalam
5. Fator-faktor Yang Mempengaruhi penelitian eksploratif yaitu suatu penelitian
Struktur Komunitas Zooplankton dimuara yang dilakukan dengan tujuan untuk
Barus (2002) menyatakan bahwa memberikan gambaran tentang suatu
faktor-faktor lingkungan yang keadaan di lapangan dengan objek yang
memperngaruhi struktur komunitas diteliti (Sugiyono, 2011). Penelitian ini
tergantung pada ketersediaan unsur hara dilaksanakan dari bulan November sampai
seperti, arus, suhu dan pH. Maret 2016. Lokasi pengambilan sampel
a. Arus dilakukan di perairan muara sungai ancar
Arus pada aliran sungai yang kota mataram yang dibagi menjadi tiga
bersifat tubulen artinya bergerak kesegala stasiun yaitu stasiun I berlokasi dijembatan
arah sehingga air akan didistribusikan irigasi kekalek, stasiun II berlokasi
keseluruh bagian perairan sungai. Arus dijembatan bagek kembar grisak dan stasiun
air ini adalah faktor yang mempunyai III berlokasi di desa Gatep tanjung karang.
peranan yang sangat penting yang Sampel zooplankton diidentifikasi di
berhubungan dengan penyebaran gas-gas Laboraturium Biologi FPMIPA IKIP
yang terlarut dan mineral yang terdapat Mataram
dalam air (Barus, 2002). Menetapkan tiga stasiun di muara
b. Suhu sungai ancar, stasiun I berlokasi dijembatan
Suhu sebagai salah satu faktor irigasi kekalek, stasiun II berlokasi
penentu dalam ekosistem perairan dan dijembatan bagek kembar kekalek grisak
sangat berpengaruh terhadap penyebaran dan stasiun III berlokasi di desa Gatep
suatu spesies, karena setiap spesies tanjung karang, masing-masing stasiun
tersebut memiliki kisaran toleransi tersebut ditetapkan tiga titik untuk
terhadap suhu yang bebeda-beda. Suhu pengambilan sampel yaitu pada bagian kiri
optimal antara 15-25oC. pada umumnya tengah dan pinggir kanan. Instrumen
peningkatan suhu didalam batas-batas merupakan alat atau fasilitas yang
optimal biasanya mengakibatkan aktivitas digunakan oleh peneliti dalam
reproduksi juga meningkat (Elyawati, mengumpulkan data agar pekerjaan lebih
2007). mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti
c. pH lebih cermat, lengkap, dan sistematis
Zooplankton biasanya banyak sehingga lebih mudah diolah (Sugiyono,
terdapat diperairan yang kaya bahan 2011).
organik, zooplankton alam hidup pada
pH > 6,6, sedangkan pada kondisi biasa

Jurnal Pendidikan Mandala 94


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

Tabel 1. Alat dan bahan Dimana :


1. Alat Pi = jumlah individu satu jenis
No Nama Alat Spesifikasi Kegunaan dengan keseluruhan jenis ( ni /
1. Kamera digital Nikon COOLPIX L320. 16,1 Untuk memotret beberapa N)
megapixel. contoh zooplankton
2. Botol sampel Volume 50 ml Tempat sampel ni = jumlah individu spesies i
3. Ember Volume 5 liter Mengambil air sungai N = jumlah individu seluruh spesies
3. Bola Bola plastik berdiameter 10 cm Untuk menghitung arus air Rumus untuk mencari kisaran nilai indek
m/detik keanekaragaman yaitu:
4. Jaring plankton/ Berukuran mata jaring 25 µm Untuk menjaring plankton
plankton net
H’= - dimana Pi = n
5. Gelas benda dan Kaca benda : 0,8-10 mm ukuran Untuk tempat meletakkan Indeks keanekaragam jenis ini kemudian
penutupnya 76x26 mm, penutupnya asistensi sampel saat diamati dibawah dibandingkan dengan kisaran nilai indeks
20x20 cm mikroskop keanekaragaman jenis (H') dalam Barus
6. Mikroskop Mikroskop binokuler Olympus Pengamatan plankton (2002) seperti dalam tabel dibawah ini :
CH2O BIMF
7. pH meter HANNA : HI 8014 Mengukur ph air laut Tabel 2 . kisaran indeks
8. Pipet Ukuran 0,05 ml Mengambil sampel untuk keanekaragaman Shannon-Winner (H')
diletakkan dikaca benda No Nilai (H') Kategori
9. Termometer Termometer air raksa Mengukur suhu air laut
1. 0 Keanekaragaman
>H'>2,302 rendah
2. Bahan 2. 2,302<H'< Keanekaragaman
No Nama bahan Spesifikasi Keegunaan 6,907 sedang
1. Zooplankton - Sampel penelitian 3. H' > 6,907 Keanekaragaman
2. Alkohol 70% Membersihkan alat tinggi
3. Formalin 40 % Mengawetkan spesimen
4. Kapas/tisue - Membersihkan alat c. Indeks Dominasi
Analisis data dalam penelitian Indeks dominansi digunakan untuk
struktur komunitas zooplankton memperoleh informasi mengenai jenis
menggunakan rumus sebagai berikut : (spesies) yang mendominasi suatu
a. Rumus kemelimpahan komunitas pada tiap habitat
indeksdominansi yang dikemukakan oleh
N=
Simpson yaitu (Ludwig dan Reynold, 1988).
Dimana : Dengan rumus yaitu :
N = Jumlah individu per m3
ni = Jumlah individu suatu jenis 𝑛𝑖
D =Σ( )2
A = luas area pengambilan 𝑛
sampel/ stasiun ( 15 m)
Untuk indeks kemelimpahan relatif Dimana,
menggunakan rumus : D = Indeks Dominansi
KR = ni = Jumlah individu jenis ke-i
b. Rumus perhitungan indeks N = Total individu
keanekaragaman adalah Nilai indeks berkisar antara 0-1 dengan
Untuk menetukan indeks kategori sebagai berikut :
keanekaragaman zooplankton maka a. 0 < C < 0,5 = Dominasi rendah
digunakan rumus Shannon-Winner yaitu : b. 0,5 < C ≤ 0,75 = Dominasi sedang
c. 0,75 < C ≤ 1,0 = Dominasi tinggi
Pi = ln/log
(Ludwig & Reynolds 1988).
( Barus, 2002) d. indeks kemeratan

Jurnal Pendidikan Mandala 95


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

Indeks Kemerataan (E) 1. Nilai Keanekaragaman (H’)


menggambarkan ukuran jumlah individu zooplankton di muara sungai Ancar
antar spesies dalam suatu Kota Mataram
komunitas. Semakin merata penyebaran Indeks keanekaragaman zooplankton
individu antar spesies makhba pada perairan muara sungai ancar dihitung
keseimbangan ekosistem akan makin dengan menggunakan rumus
meningkat (Ludwig & Reynolds 1988). keanekaragaman Shannon-Winner. Dari
Rumus yang digunakan adalah: hasil perhitungan indeks keanekaragaman
E= H'/Hmaks memperlihatkan adanya perbedaan pada
Dimana : masing-masing stasiun di muara sungai
H` = indeks keanekaragaman ancar. Indeks keanekaragaman tertinggi
H maks = LN/LOG S (jumlah spesies) terdapat pada stasiun II yang berlokasi
Nilai indeks berkisar antara 0-1 dengan dijembatan bagek kembar grisak sebesar
kategori sebagai berikut : 1,3886 dan yang terendah terdapat pada
a. 0 < E ≤ 0,4 : Kemerataan kecil, stasiun III di desa Gatep tanjung karang
komunitas tertekan yaitu sebesar 0,9114.
b. 0,4 < E ≤ 0,6 : Kemerataan Dari hasil analisis data yang
sedang, komunitas labil diperoleh bahwa indeks keanakaragaman
c. 0,6 < E ≤ 1,0 : Kemerataan tinggi, diperoleh rata-rata 1,0929 dikategorikan
komunitas stabil sedang karena disesuaikan dengan tabel
HASIL DAN PEMBAHASAN kisaran apabila 2,302<H'< 6,907 maka
Spesies zooplankton yang didapatkan indeks kisaran keanekaragamannya adalah
di permukaan air muara sungai ancar kota sedang. Selengkapnya dapat dijelaskan pada
mataram, total keseluruhan dari tiga stasiun gambar dibawah ini yaitu spesies-spesies
sebanyak 21 spesies ditemukan, dari ke 21 apa sajakah yang tertinggi dalam indeks
spesies tersebut ditemukan individu yang keanekaragaman (H’) pada masing-masing
berbeda-beda pada masing-masing stasiun. stasiun.
Dapat diketahui bahwa pada stasiun I yang stasiun I
berlokasi di Kekalek jembatan Irigasi indeks keanekaragaman (H')
diperoleh sebanyak 14 spesies yang terdiri Acartia clausi
dari 95 individu, stasiun II dijembatan Arcella vulgaria
bagek kembar Grisak sebanyak 16 spesies Centropyxis aculecta
Diplois cavlesiae
yang terdiri dari 103 individu dan stasiun III Elosa waralli
berlokasi di desa Gatep diperoleh sebanyak Karatella valga
10 spesies yang terdiri dari 97 individu Lecane lunaris
Lecane luna
sehingga total keseluruhan individu dari Lepadella patella
ketiga stasiun yaitu 295.
Struktur komunitas zooplankton yang Gambar 1 indeks keanekaragaman (H’)
meliputi keanekaragaman, kemelimpahan, stasiun I
dominasi dan kemerataan sebagian besar Pada gambar 1 di atas dapat
dipengaruhi oleh faktor fisik perairan yaitu dijelaskan keanekaragaman spesies tertinggi
antara lain arus, suhu dan pH. Aliran arus terlihat pada warna ungu dan biru yaitu
pada muara sungai Ancar 0,33 m/detik, spesies Arcella vulgaria dan monostyla
untuk suhu sebesar 28 C, dan nilai pH bulla dengan nilai keanekaragaman yaitu
diperoleh nilai 7 yang dikategorikan 0,1731 dan 0,1116 sedangkan nilai
Konstan. keanekaragaman spesies lainnya memiliki

Jurnal Pendidikan Mandala 96


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

nilai keanekaragaman rata-rata berkisar 2. Nilai Kemelimpahan Relatif (KR)


antara 0,0491-0,0869. zooplankton di muara sungai Ancar
Kota Mataram
stasiun II Berdasarkanhasilpenelitian dari
indeks Keanekaragaman (H) ketiga stasiun di perairan muara sungai
Ancar Kota Mataram. Kemelimpahan rata-
Arcella vulgaria rata dari spesies zooplankton pada masing-
Brachionus calyciflorus masing stasiun berbeda-beda. Data
Centropyxis aculecta
Elosa waralli
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.
Euglena acus Ehrenbers Tabel 3. Nilai kemelimpahan relatif
Filinia terminalis zooplankton pada masing-
Karatella valga masing stasiun dimuara sungai
Lecane elasza
Ancar.
Lokasi
No Spesies Σ Stasiun Stasiun Stasiun
Gambar 2 indeks keanekaragaman (H’)
I II III
stasiun I
1. Acartia clausi 1 1,08 % 0% 0%
Dapat dijelaskan pada gambar 2
2. Arcella vulgaria 224 80,34 % 69,57 79,59 %
merupakan gambar keanekaragaman spesies
%
tertinggi di stasiun II terlihat pada gambar 3. Brachionus calyciflorus 1 2,17 % 0,95 % 0%
warna hijau yaitu spesies Arcella vulgaria
memiliki nilai keanekaragaman tinggi yaitu 4. Centropyxis aculecta 7 2,17 % 3,80 5 1,02 %
0,2587, dibandingkan dengan spesies 5. Diapnanosoma 1 0% 0% 1,02 %
lainnya. brachyarum
6. Diplois cavlesiae 1 1,08 % 0% 0%
stasiun III 7. Elosa waralli 3 2,17 % 0,95 % 0%
indeks keanekaragaman (H') 8. Euglena acus 1 0% 0,95 % 0%
Arcella vulgaria Ehrenbers
9. Euglena spirogyra var. 3 0% 2,85 % 0%
Centropyxis abruple acuminata
aculecta
Diapnanosoma 10 Filinia terminalis 8 0% 3,80 % 4,08 %
brachyarum 11. Karatella valga 2 1,08 % 0,95 % 0%
Filinia terminalis
12. Lecane elasza 3 0% 1,90 % 0%
Lecane elasza 13. Lecane lunaris 1 1,08 % 0% 0%
14. Lecane luna 5 1,08 % 0,95 % 3,06 %
Gambar 3 indeks keanekaragaman (H’) 15. Lepadella ovalis 2 0% 0,95 % 1,02 %
stasiun III 16. Lepadella patella 13 1,08 % 6,66 % 5,10 %
Berdasarkan gambar diatas terlihat 17. Monostyla bulla 5 3,26 % 0,95 % 0,01 %
jelas bahwa keanekaragaman spesies pada 18. Monostyla lunaris 9 2,17 % 3,80 % 3,06 %
stasiun III terdapat 10 spesies, 19. Phacus pleuronectes 2 1,08 % 0,95 % 0%
keanekaragaman spesies tertinggi pada 20. Phacus torta 1 1,08 % 0% 0%
warna hijau yaitu Arcella vulgaria dengan 21. Polyarthra sp. 2 1,08 % 0,95 % 0%
nilai keanekaragaman 0,1816. JUMLAH 295 100 % 100 % 98, 98 %

Jurnal Pendidikan Mandala 97


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

Dari tabel 3 hasil perhitungan yaitu centropyxix aculecta dengan


kemelimpahan relatif jenis zooplankton, nilai1,90%.
ditemukan bahwa jenis zooplankton yang
dominan yaitu Arcella vulgaria,Lepadella
patella dan Monostyla lunaris. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar
kemelimpahan spesies pada masing-masing
stasiun dibawah ini.
Stasiun I
Gambar 6 kemelimpahan spesies stasiun III
Arcella vulgaria
Berdasarkan gambar 6 diatas dapat
Elosa waralli
80,34% dijelaskan bahwa warna biru merupakan
Monostyla bulla
nilai kemelimpahan spesies tertinggi dengan
nilai 69,57% spesies tertinggi tersebut
adalah arcella vulgaria yang paling banyak
Gambar 4 kemelimpahan spesies stasiun I
mendominasi pada kemelimpahan masing-
Dapat dijelaskan pada
masing stasiun.
gambar 4 diatas bahwa spesies
3. Nilai Indeks Dominasi
yang melimpah pada stasiun I
Nilai indeks dominasi (CD)
yaitu arcella vulgaria, elosa warali
Zooplankton di muara sungai Ancar Kota
dan monostyla bulla tetapi spesies
Mataram dapat dilihat pada tabel dibawah
yang paling dominan yaitu Arcella
ini :
vulgaria dengan nilai indeks
Tabel 4 Indeks dominasi (CD) Simpson
kemelimpahan tertinggi pada
(Ludwig dan Reynold, 1988)
stasiun I yaitu 80,34%, selngkapnya
zooplankton dimuara sungai Ancar
dapat dilihat pada tabel 4.2 di atas
Lokasi Dominasi (CD) Kategori
dan lampiran 7.
Stasiun I 0,6505 Rendah
Stasiun II Stasiun II 0,4809 Rendah
Arcella vulgaria Stasiun III 0,6401 Rendah
79,59%
Centropyxis aculecta
Euglena spirogyra Rata-rata 0,5905 Rendah
Filinia terminalis
Lepadella patella Dari hasil perhitungan nilai indeks
dominasi (CD) zooplankton di muara sungai
Ancar Kota Mataram dapat dilihat pada
tabel 4, bahwa nilai dominan spesies yang
Gambar 5 kemelimpahan spesies stasiun II tertinggi pada stasiun I hal ini disebabkan
Dari gambar 5 kemelimpahan karena spesies zooplankton lebih banyak
stasiun II di atas Dapat dijelaskan ditemukan dilokasi kekalek irigasi karena
bahwa kemelimpahan spesies lokasi tersebut dimanfaatkan penduduk
tertinggi yaitu terlihat pada warna untuk budidaya ikan sehingga nilai indeks
biru yaitu spesies arcella vulgaria dominasi pada stasiun I lebih tinggi dari
dengan nilai kemelimpahan 79,59 stasiun lainnya walaupun ketiga stasiun
% kemudian kemelimpahan memiliki kategori rendah. Dan rata-rata
terendah dilihat dari warna merah indeks dominasi diperoleh 0,5905 dengan

Jurnal Pendidikan Mandala 98


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

kategori rendah. Berikut adalah gambar


stasiun III
indeks dominasi spesies yang mendominasi
masing-masing stasiun. arcella vulgaria

stasiun I centrapyxis
arcella vulgaria aculecta
lecane luna
centrapyxis
aculecta

Gambar 7 indeks dominasi spesies stasiun I Gambar 8 indeks dominasi spesies stasiun
III
Gambar diatas merupakan gambar indeks Gambar diatas merupakan nilai
dominasi spesies pada stasiun I, spesies indeks dominasi (CD) spesies yang
yang mendominasi pada stassiun I terdiri mendominasi pada stasiun III, dari gambar
dari 6 spesies yang mendominasi yaitu yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
arcella vulgaria, centrapyxis aculecta, pada stasiun I, stasiun II dan stasiun III
lecane luna, lapadella patella, monostyla spesies yang paling tinggi mendominasi
bulla dan monostyla lunaris dominasi adalah arcella vulgaria yaitu dilihat dari
spesies tertinggi yaitu arcella vulgaria warna biru memiliki nilai dominasi 0,7959.
dengan nilai 0,8043%. 4. Indeks Kemerataan (E)
Nilai indeks kemerataan (E)
stasiun II zooplankton di muara sungai Ancar Kota
arcella vulgaria Mataram tercantum pada tabel di bawah ini :
Tabel 5 Nilai kemerataan (E) zooplankton
centrapyxis di muara sungai Ancar
aculecta lokasi Kemerataan (E) Kategori
lecane luna Stasiun I 0,3962 Tidak relatif
Stasiun II 0,5622 Tidak relatif
Stasiun III 0,3690 Tidak relatif
Rata-rata 0,4424 Tidak relatif
Gambar 8 indeks dominasi spesies stasiun
II Berdasarkan nilai indeks kemerataan
Pada gambar 8 indeks dominasi (E) spesies zooplankton yang tertinggi
spesies dapat dijelaskan bahwa stasiun II terdapat pada stasiun II di bagek kembar
spesies yang mendominasi lebih banyak grisak, sedangkan yang terendah pada
adalah arcella vulgaria. selengkapnya dapat stasiun III didesa gatep, stasiun II lebih
dilihatpada lampiran 7. tinggi hal tersebut disebabkan karena spesies
zooplankton lebih banyak ditemukan
dibandingkan stasiun I dan stasiun III.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Jurnal Pendidikan Mandala 99


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

PEMBAHASAN
stasiun I Kemerataan (E)
Dari hasil pengamatan dan
Acartia clausi analisis data spesies zooplankton yang
Arcella vulgaria ditemukan di semua stasiun di muara sungai
Centropyxis aculecta ancar sebanyak 21 spesies, Stasiun II
Diplois cavlesiae berlokasi dijembatan bagek kembar terdapat
Elosa waralli
individu zooplankton yang mendominasi
Karatella valga
Lecane lunaris yaitu sebanyak 16 spesies, hal ini
disebabkan karena kondisi muara sungai
Gambar 9 indeks kemerataan spesies yang mendukung dan memanfaatkan relung
pada stasiun I ekologi terdapat tumbuhan air dan juga
mengikuti aliran air sungai. Kemudian
stasiun II kemerataan (E) stasiun I yang berlokasi di kekalek irigasi
Arcella vulgaria memperoleh 14 spesies zooplankton, jumlah
Brachionus calyciflorus individu zooplankton lebih sedikit dari
Centropyxis aculecta stasiun II hal ini disebabkan karena air
Elosa waralli
Euglena acus Ehrenbers dimuara sungai ancar stasiun I terjadi
Euglena spirogyra pendangkalan. Sedangkan pada stasiun III
Filinia terminalis didesa Gatep tanjung karang diperoleh 10
Karatella valga spesies zooplankton yang paling sedikit
Lecane elasza
karena lokasi stasiun III yaitu di Gatep
berasal dari pembuangan air yang mengalir
kemudian menuju ke laut.
Gambar 10 indeks kemerataan Hasil penlitian yang diperoleh
spesies pada stasiun II dari nilai keanekaragaman zooplankton di
stasiun III Kemerataan (E) muara sungai Ancar Kota Mataram berbeda-
Centropyxis aculecta beda pada tiap-tiap stasiun. Indeks
keanekaragaman tertinggi ditemukan pada
Diapnanosoma stasiun II yaitu 1,3886 dan terendah pada
brachyarum stasiun III yaitu 0,9114. Variasi indeks
Filinia terminalis
keanekaragaman merefleksikan adanya
Lecane elasza perbedaan kualitas air sungai. Air sungai
yang belum mengalami pencemaran
umumnya memiliki keanekaragaman tinggi,
sebaliknya air sungai yang sudah tercemar
Gambar 11 indeks kemerataan spesies memiliki keanekaragaman yang rendah.
pada stasiun III Selain itu juga perbedaan indeks
Gambar diatas memiliki nilai keanekaragaman disebabkan oleh adanya
kemerataan yang sama rata yaitu berkisar perbedaan jumlah spesies yang ditemukan
antara 0,0001-0,0469, tetapi indeks pada masing-masing stasiun.
kemerataan tertinggi dilihat pada warna biru Kekayaan jenis spesies dan
yaitu arcella vulgaria. kemerataan individu akan mempengaruhi
nilai indeks keanekaragaman jenis Odum
(1971). Dengan demikian, dapat dinyatakan
adanya perbedaan nilai indeks
keanekaragaman tidak hanya ditentukan

Jurnal Pendidikan Mandala 100


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

oleh jumlah spesies tetapi juga ditentukan perairan yang mendukung kehidupan
oleh pola penyebaran jumlah individu zooplankton seperti yang sudah dijelaskan
masing-masing spesies. sebelumnya bahwa apabila kondisi perairan
Hasil analisis data yang diperoleh mendukung, maka pertumbuhan dan
dari nilai keanekaragaman (H’) jenis atau perkembangan zooplankton semakin banyak
spesies zooplankton memiliki rata-rata bereproduksi. Nilai kemelimpahan relatif
0,0929 (kategori sedang). Nilai analisis yang terendah yaitu zooplankton jenis
indeks keanekaragaman (H’) tertinggi Acartia clausi, Brachionus calyciflorus,
ditemukan pada stasiun II yang belokasi Diapnanosoma brachyarum, Euglena acus
dijembatan bagek kembar grisak sebesar Ehrenbers, Lecane luna, Lecane lunaris,
1,3886 dan stasiun III didesa Gatep sebesar Phacus torta yang terdapat pada stasiun III
0,9114. Stasiun I dan II nilai kisaran indeks sedikit ditemukan, diakibatkan beberapa
keanekaragaman berkategori sedang, dan faktor salah satunya yaitu terjadinya
pada stasiun III dikategorikan rendah, pencemaran air yang diakibatkan karena
Bahwa kemelimpahan dan keanekaragaman adanya limbah sampah dan pembangunan
zooplankton juga sesuai dengan karakteristik disekitar muara.
habitat di muara sungai yang sangat Hasil analisis data dari indeks
dipngaruhi oleh kecepatan-kecepatan aliran kemerataan (E) zooplanktoon di muara
sungai yang mengalir, keanekaragaman sungai Ancar Kota Mataram berdasarkan
zooplankton pada habitatnya didukung oleh Shnnon-Winner menunjukkan pada stasiun I
faktor biotik dan abiotik, sehingga dapat sebesar 0,3962 (rendah/tidak relatif), stasiun
mempengaruhi kehidupan zooplankton. II sebesar 0,5622 (rendah/tida relatif), dan
Keanekaragaman rendah stasiun III sebesar 0,3690 (rendah/tidak
apabila 0 >H'>2,302 keanekaragaman relatif) dengan rata-rata 0,4424 (kategori
sedang apabila 2,302<H'< 6,907 dan rendah). Nilai indeks kemerataan (E) dari
keanekaragaman tinggi apabila H' > 6,907. setiap stasiun menunjukkan bahwa
Dari jumlah spesies yang ditemukan pada kemerataan jenis zooplankton di muara
stasiun I dan III sama-sama memilki nilai sungai Ancar Kota Mataram adanya jumlah
rendah, tetapi pada stasiun I lebih individu yang dimiliki relatif sedikit. Indeks
mendominasi dari stasiun III. Hal ini yang mendekati 0 menujukkan adanya
disebabkan karena jumlah spesies yang jumlah individu yang terkonsentrasi pada
diperoleh lebih banyak dari stasiun-stasiun satu atau beberapa jenis. Hal ini dapat
lainnya tetapi jumlah individu masing- diartikan ada beberapa jenis biota yang
masing spesies tidak merata. Suatu memiliki jumlah individu yang relatif
komunitas dikatakan mempunyai sedikit. Sedangkan nilai indeks kemerataan
keanekaragamn spesies yang tinggi apabila yang mendekati 1 menunjukkan bahwa
terdapat banyak spesies dengan jumlah individu disetiap spesies adalah sama
kemelimpahan masing-masing spesies atau hampir sama. Selanjutnya indeks
tinggi, sebaliknya keanekaragaman spesies kemerataan menggambarkan ukuran jumlah
rendah apabila hanya terdapat beberapa jenis individu antara spesies dalam suatu
yang melimpah. komunitas zooplankton, semakin merata
Kemelimpahan relatif tertinggi penyebaran individu antara spesies maka
zooplankton di perairan muara sungai Ancar keseimbangan ekosistem semakin
Kota Mataram terdapat pada stasiun I dan II meningkat. Dari kisaran nilai indeks
yaitu 100 % dan stasiun ke- III sebanyak kemerataan yang diperoleh dengan nilai
98,98 % hal ini disebabkan karena kondisi rata-rata yaitu sebesar 0,4424 berkategori

Jurnal Pendidikan Mandala 101


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

rendah atau relatif sedikit. Pola penyebaran kecepatan arus 0,35 dan stasiun III memiliki
biota atau jenis zooplankton atau komunitas kecepatan arus 0,31 adanya pebedaan hal ini
akan tergantung dari faktor fisik kimia dan dikarenakan sungai mmiliki kecuraman
biologi. topografi (kemiringan) yang lebih tinggi,
Hasil analisis data pada tabel 4.3 sehingga kecepatan arusnya berbeda-beda.
untuk hasil nilai indeks dominasi (D) jenis Suhu pada perairan muara sungai Ancar
zooplankton di muara sungai Ancar kota Kota Mataram berkisar 27 -29 . Rona
Mataram adalah masing-masing pada staiun lingkungan yang menghasilkan berbagai
I sebesar 0,6505, stasiun II sebesar 0,4809 limbah mengakibatkan suhu air dan letak
dan stasiun III sebesar 0,6401 dengan rata- ketinggian dari tempat akan mempengaruhi
rata sebesar 0,5905 Nilai tersebut suhu. Stasiun I terletak pada daerah yang
menunjukkan bahwa stasiun I, II dan III lebih tinggi dibandingkan stasiun II dan III,
berkategori rendah, pengkategorian ini penutupan oleh vegetasi dari pepohonan
berdasarkan kriteria indeks dominasi yang tumbuh di tepi juga mempengaruhi
Simpson Krebs, yang menjelaskan apabila tinggi rendahnya suhu karena akan
kategori tinggi artinya terdapat spesies yang mempengaruhi penyerapan panas kedalam
mendominasi jenis spesies lainnya atau air, suhu pada stasiun I tinggi yaitu 29
struktur komunitas labil karena terjadi sedangkan stasiun I dan II yaitu 27 .
tekanan ekologis. hal ini disebabkan karena Derajat kesamaan (pH) muara sungai Ancar
di muara sungai Ancar sudah banyak Kota Mataram pada setiap stasiun konstan
dipengaruhi oleh lingkungan serta yaitu 7. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
organisme-organisme lainnya. Nilai indeks perairan muara sungai Ancar Kota Mataram
dominasi berkisar antara 0-1. Jika indeks bersifat netral. Barus (2002) mengatakan
dominasi mendekati 0 berarti hampir tidak organisme air dapat hidup dalam suatu
ada individu yang mendominasi biasanya perairan yang memiliki pH netral dengan
diikuti dengan indeks kemerataan yang kisaran toleransi antara asam lemah sampai
besar dan jika indeks dominasi mendekati 1 basa lemah. Nilai pH ideal bagi kehidupan
berarti ada salah satu spesies yang dan pertumbuhan organisme pada umumnya
mendominasi. Sehingga dapat diketahui terdapat antara 7-8. Hal ini berarti bahwa
bahwa, jika spesies zooplankton banyak atau perairan muara sungai ancar cocok untuk
sedikit yang terdapat dalam suatu perairan pertumbuhan organisme air.
muara sungai maka dipengaruhi oleh kondisi Simpulan
perairan muara dan akan mempengaruhi Berdasarkan analisis data dan
indeks dominasi, meski nilai ini sangat pembahasan pada bab-bab sebelumnya
berpengaruh dari jumlah individu masing- berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
masing spesies. diketahui struktur komunitas zooplankton
Selain itu juga dilihat dari dimuara sungai Ancar Kota Mataram dapat
parameter fisika dan kimia seperti arus, disimpulkan bahwa :
suhu, dan pH. Berdasarkan hasil penelitian, 1. Total keseluruhan spesies adalah 21
kondisi fisik perairan muara sungai Ancar spesies, di stasiun I yang belokasi
Kota Mataram, memiliki kecepatan arus dijembatan kekalek irigasi diperoleh
yaitu rata-rata 0,34 m/dtk, pada lokasi sebanyak 14 spesies yang terdiri dari 95
penelitian yaitu dimuara sungai ancar. individu, stasiun II dijembatan bagek
Dimana pada stasiun I dijembatan kekalek kembar grisak sebanyak 16 spesies yang
irigasi kecepatan arus yaitu 0,36 stasiun II terdiri dari 103 jumlah individu, dan
dijembatan bagek kembar grisak memiliki stasiun III didesa gatep tanjung karang

Jurnal Pendidikan Mandala 102


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

sebanyak 10 spesies yang terdiri dari 97 sama tidak ada yang mendominasi
jumlah individu. Sehingga total kemerataan diperoleh dengan nilai rata-
keseuruhan ketiga stasiun adalah 295 rata 0,4424 dengan kategori tidak relatif.
jumlah individu. Adapun jenis atau A. Saran
spesies yang diperoleh adalah Diharapkan untuk peneliti
Polyarthra sp, Arcella vulgaria, selanjutnya tentang zooplankton melakukan
Centropyxis aculecta, Diplois cavlesiae, penelitian dimuara sungai Ancar dan perlu
Elosa waralli, Karatella valga, Lecane melaukan monitoring kualitas air. Dan hasil
lunaris, Lecane luna, Lepadella patella, penelitian ini dapat diketahui oleh
Monostyla bulla, Monostyla, lunaris, masyarakat, sehingga masyarakat setempat
Phacus pleuronectes, Phacus torta, mampu untuk menjaga kelestarian muara
Acartia clausi. Polyarthra sp, Phacus sungai Ancar dan dapat memanfaatkan
pleuronectes, Monostyla lunaris, dengan baik.
Monostyla bulla, Lepadella patella, DAFTAR PUSTAKA
Lepadella ovalis, Lecane luna, Lecane Barus, I. T. A., 2002 . Pengantar
elasza, Karatella valga, Filinia Limnologi. Medan. Direktorat jendral
terminalis, Euglena acus Ehrenbers, pendidikan.
Euglena spirogyra var. abruple Davis ,C C., 1965 The Marine and Fress
acuminata, Centropyxis aculecta, Watr Plankton. Micgian State
Brachionus calyciflorus, Elosa waralli, University
Arcella vulgaria.Arcella vulgaria, Elyawati., 2007. Kemelimpahan dan
Centropyxis aculecta, Diapnanosoma keanekaragaman protozoa (ciliata)
brachyarum, Filinia terminalis, Lecane diperairan kali jangkok kota
elasza, Lecane luna, Monostyla lunaris, mataram. Skripsi tidak diterbitkan.
Monostyla bulla, Lepadella patella, Mataram : FKIP Universitas
Lepadella ovalis.Dengan total jumlah Mataram
jenis individu keseluruhan dari ketiga Handayani, S dan M.P. Patria. 2005.
stasiun adalah 295 individu. Komunitas zooplankton diperaian
2. Indeks Keanekaragaman (H’) waduk krenceng cilegon banten.
zooplankton di muara sungai Ancar Kota Makara sains
Mataram dalam kategori sedang dengan Hidayat, Azis Alimul. 2007. Teknik
rata-rata 1,0929, dengan indeks Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.
keanekaragaman tertinggi yaitu pada Hadi , S., Junaedi, Heryanto, H., 2004.
stasiun II sebesar 1,3886 dan yang Laporan Kajian Akademis
terendah pada stasiun III yaitu 0,9114. Pemantauan Kualitas Air Sungai
Kemelimpahan relatif tertinggi adalah Di NTB (Bagian I : Kali Ancar).
100% yang memiliki rata-rata 99,66%, Pemerintah Propini NTB Bapeda :
ditemukan jenis zooplankton yang NTB
dominan dan melimpah yaitu arcella Japa, L., dan Karnan., 2004 study komunitas
vulgaria, lepadella patella dan fitoplankton diperairan kota
monostyla lunaris. Nilai indeks dominasi mataram, Laporan Penelitian
memiliki rata-rata 0,5905 yang Program Pedidikan Biologi :
dikategorikan rendah. Dengan spesies Mataram. FKIP Universitas
yang mendominasi yaitu arcella Mataram
vulgaria. Kemerataan cendrung relatif Jasin, M., 1992. Zoologi Invertebrata Untuk
sama atau jumlah spesies yang diperoleh Perguruan Tinggi .Surabaya : Sinar wijaya.

Jurnal Pendidikan Mandala 103


JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555 Desember 2016

Kaswadji, R. 2001. Keterkaitan Ekosistem


Di Dalam Wilayah Pesisir. Sebagian
bahankuliah SPL.727 (Analisis
Ekosistem Pesisir dan Laut). Bogor:
Fakultas Perikanan danKelautan
IPB..
Lukman , M. 2013. Komunitas zooplankton
diperairan lamalera dan laut sawu
NTT : Jurnal ilmu dan teknologi
kelautan tropis
Nontji, Anugerah, Dr. 1987. Laut Nusantara.
Jakarta :Djambatan Press.
Nontji, Anugerah. 2007. Plankton Laut.
Jakarta. : LIPI Press
Nybakken, James W. 1988. Biologi Laut
Suatu Pendekatan Ekologis.
Jakarta:PT. Gramedia.
Notoatmodjo, 2010. Metedologi Penelitian.
Rinka Cipta : Jakarta.
Nursalam, 2008 Konsep dan Penerapan
Metodologi penelitian. Jakarta :
Salemba Medika.
Nirarita , E., Wibowo, P., Susanti, S., dan
Padmawinata, D., 1996.
Ekosistem Lahan Basah
Indonesia. Bogor : British Petrolem.
Omori, M & T. Ikeda, 1984. Method in
Marine Zooplankton Ecology.
Krieger Pub Co. 332p
Odum, E.P. 1983. Basic Ecology. W. B
Saunders Book. Philadelphia
Odum, E.P. 1994. Fundamental Of Ecology
3nd Edition. W. B Saunders Book.
Philadelphia
Soerianegara, 1988. Ekologi Hutan. PT.
Bumi Aksara. Jakarta.
Sugiyono. 2011. Statistik untuk penelitian.
Bandung : Alva Beta
Suriawiria, U., 1993. Mikrobiologi Air.
Bandung : Alumni
Whithen, T., Soeriatmadja, R. E., Afiff,
S.A., 2002. Ekologi Jawa dan Bali
jilid II. Jakarta : Prenhallindo.
Zoer’aini, D.I, 2003. Prinsip-prinsip Ekologi
dan Organisasi. Jakarta : PT Bumi
Aksara.

Jurnal Pendidikan Mandala 104

You might also like