Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nama : Eki Saputra
NIM :
Kelas :A
Kampus : Indralaya
Universitas Sriwijaya
Tahun Ajaran 2015/2016
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Na-CMC, Kegunaan dari Na-
CMC, sifat kimia dan sifat fisika serta cara pembuatannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan
untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Serta rasa
Terimakasih penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu
melengkapi isi dari makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Eki Saputra
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Na-CMC .........................................................................5
2.2 Kegunaan Na-CMC...........................................................................6
2.3 Sifat fisika dan sifat kimia Na-CMC
2.3.1 Sifat Fisika............................................................................7
2.3.2 Sifat Kimia............................................................................9
2.4 Proses Pembuatan Na-CMC..............................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................12
3.2 Saran .............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
R OH + NaOH R Na + NaOH
Na-CMC merupakan zat dengan warna putih atau sedikit kekuningan, tidak
berbau dan tidak berasa, berbentuk granula yang halus atau bubuk yang bersifat
higroskopis (Inchem, 2002). Menurut Tranggono dkk. (1991), CMC ini mudah
larut dalam air panas maupun air dingin. Pada pemanasan dapat terjadi
pengurangan viskositas yang bersifat dapat balik (reversible). Viskositas larutan
CMC dipengaruhi oleh pH larutan, kisaran pH Na-CMC adalah 5-11 sedangkan
pH optimum adalah 5, dan jika pH terlalu rendah (<3), Na-CMC akan mengendap
(Anonymous.2004).Na-CMC akan terdispersi dalam air, kemudian butir-butir Na-
CMC yang bersifat hidrofilik akan menyerap air danterjadi pembengkakan. Air
yang sebelumnya ada di luar granula dan bebas bergerak, tidak dapat bergerak
lagidengan bebas sehingga keadaan larutan lebih mantap dan terjadi peningkatan
viskositas (Fennema, Karen andLund, 1996). Hal ini akan menyebabkan partikel-
partikel terperangkap dalam sistem tersebut dan memperlambatproses
pengendapan karena adanya pengaruh gaya gravitasi.
Menurut Fardiaz, dkk. (1987), ada empat sifat fungsional yang penting
dari Na-CMC yaitu untuk pengental,stabilisator, pembentuk gel dan beberapa hal
sebagai pengemulsi. Didalam sistem emulsi hidrokoloid (Na-CMC)tidak
berfungsi sebagai pengemulsi tetapi lebih sebagai senyawa yang memberikan
kestabilan.Penambahan Na-CMC pada sari wortel berfungsi sebagai bahan
5
pengental, dengan tujuan untuk membentuksistem dispersi koloid dan
meningkatkan viskositas. Dengan adanya Na-CMC ini maka partikel-partikel
yangtersuspensi akan terperangkap dalam sistem tersebut atau tetap tinggal
ditempatnya dan tidak mengendap olehpengaruh gaya gravitasi (Potter, 1986).
Mekanisme bahan pengental dari Na-CMC mengikuti bentuk konformasiextended
atau streched Ribbon (tipe pita). Tipe tersebut terbentuk dari 1,4 –D
glukopiranosil yaitu dari rantaiselulosa. Bentuk konformasi pita tersebut karena
bergabungnya ikatan geometri zig-zag monomer denganjembatan hydrogen
dengan 1,4 -Dglukopiranosil lain, sehingga menyebabkan susunannya menjadi
stabil. Na-CMCyang merupakan derivat dari selulosa memberikan kestabilan pada
produk dengan memerangkap air denganmembentuk jembatan hydrogen dengan
molekul Na-CMC yang lain (Belitz and Grosch, 1986).
Belizt and Grosch (1986) mengatakan, penggunaan Na-CMC sebagai derivat dari
selulosa antara 0,01%-0,8% akanmempengaruhi produk pangan seperti jelli buah,
sari buah, mayonaise dan lain-lain. Menurut Fennema (1986),semua zat pengental
dan pengental adalah hidrofil dan terdispersi dalam larutan yang dikenal sebagai
hidrokoloid.
6
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) di gunakan dalam bidang
pengeboran minyak sebagai bahan lumpur pengeboran, di mana bertindak
sebagai viskositas
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) diasa di gunakan dalam menjaga
stabilitas dingin dalam anggur
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi dalam bidang obat -
obatan sebagai agen penebalan.
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi dalam bidang obat -
obatan sebagai pengental
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi membentuk campuran
eutektik yang mengakibatkan titik beku pada es lebih rendah hal ini biasa
digunakan dalam paket es
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi dalam pembuatan produk
kertas
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi dalam pembuatan cat
berbasis air
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi sebagai obat pencahar
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi dalam pembuatan sabun/
cream
Na-CMC ( Carboxymethyl cellulose ) berfungsi dalam pembuatan pasta
gigi
7
carboxymethylcellulose; sodium cellulose glycolate;
sodium CMC;Tylose CB
8
dengan gelatin dan pektin. Sodium CMC juga dapat kompleks dengan
kolagen dan mengandung beberapa protein.
Kelarutan : praktis larut dalam aseton, etanol 95%, eter dan toluen. Air
mudah didispersi pada semua suhu, pada bentuk yang murni, pada solut
koloid. Kelarutan caiaran bermacam – macam tergantung derajat substitusi
(DS)
Bersifat Irittan atau dapat menimbulkan gejala iritasi. Dapat menyebabkan reaksi
alergi pada kulit , menyebabkan gangguan mata berat , berbahaya jika terhirup,
dapat menyebabkan iritasi pernafasan, dan berbahaya terhadap kehidupan air
dengan dampak jangka panjang.
9
konsentrasi rendah tetapi pada konsentrasi yang lebih tinggi molekulnya bertindih
dan menggulung dan kemudian pada konsentrasi yang lebih tinggi lagi
membentuk benang kusut menjadi gel yang termoreversibel. Meningkatnya
kekuatan ionik dan menurunnya pH dapat menurunkan viskositas karboksimetil
selulosa akibat polimernya yang bergulung.
Secara garis besar, proses pembuatan Karboksi metil selulosa (CMC) melalui dua
tahap reaksi, yaitu :
Pada reaksi tahap pertama, yaitu alkalisasi merupakan reaksi antara selulosa
dengan larutan soda (basa) menjadi alkali selulosa (selulosa bersifat larut
dalam larutan soda) Sedangkan tahap kedua, yaitu eterifikasi merupakan reaksi
antara alkali selulosa dengan senyawa natrium kloro asetat menjadi natrium
karboksi metil selulosa (Na.CMC) yang membentuk larutan kental (viskous)
10
a. Reaksi alkalisasi
b. Reaksi eterifikasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari masalah yang di bahas di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa :
1. Na-CMC adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri
pangan, atau digunakan dalam bahan makanan
2. Na-CMC sangat baik digunakan untuk memperbaiki kenampakan tekstur dari
produk berkadar gula tinggi
3. Secara garis besar, proses pembuatan karboksi metil selulosa melalui 2 (dua)
tahapan.
3.2 SARAN
Melalui Makalah ini diharapkan para pembaca khususnya Mahasiswa dapat
mengenal lebih jauh mengenai Na-CMC serta diharapkan agar mahasiswa mampu
melihat peluang usaha untuk mengembangkan Na-CMC ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Cellulose. (online) http://en.wikipedia.org/wiki/Cellulose. (Diakses pada
28 September 2015)
Fardiaz, Srikandi, Ratih Dewanti, Slamet Budijanto. 1987. Risalah Seminar ; Bahan
Tambahan Kimiawi (FoodAdditive). Institut Pertanian Bogor, Bogor
Setiawan, Ari. 2012. Na-CMC. (online). https://soulkeeper28.files.wordpress.com
/2009/01/na-cmc.pdf. ( Diakses pada 23 september 2015 )
13