You are on page 1of 9

Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen

(Dwi Warono, Syamsudin)

UNJUK KERJA SPEKTROFOTOMETER UNTUK ANALISA


ZAT AKTIF KETOPROFEN

Dwi Warono1), Syamsudin2)


Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Syamsudin_ab@gmail.com

ABSTRAK. Unjuk kerja spektrofotometer dapat dilihat secara tidak langsung dari beberapa
pengulangan data yang di dapat dari sampel dan standar ketoprofen yang di analisa secara
berkesinambungan, sekaligus menentukan baik tidaknya hasil yang didapat untuk kemudaian
digunakan dalam analisa harian.

Unjuk kerja spektrofotometer Shimadzu 1700 dengan menggunakan standar baku primer
ketoprofen standar USP yang telah diketahui kadarnya dengan pasti pada proses pengujian.

Unjuk kerja alat spektrophotometer dapat dikatakan dalam keadaan baik, hal ini dapat dilihat
dari enam kali data pengulangan pengukuran yang konsisten selama tiga hari berturut-turut
dengan menggunakan sampel ketoprofen injeksi 100 mg/mL.

Unjuk kerja spektrofotometer Shimadzu 1700 dikatakan baik dengan nilai galat kurang dari
2,0%. parameter yang diuji seperti ketepatan dan ketelitian lebih dari 98% ( hasil yang di dapat
99.787%), linearitas dengan nilai regresi diatas 0.995 (hasil yang didapat 0.9995), ketelitian,
perolehan kembali, selektivitas, dan kapabilitas memberikan hasil yang baik karena telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk setiap parameter.

57
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

PENDAHULUAN aman, menjamin reprodusibilitas dari


proses yang dihasilkan, dan untuk
Latar Belakang menekan serendah-rendahnya risiko
penyimpangan yang mungkin timbul,
Kebutuhan masyarakat akan masalah pengan demikian, validasi adalah tindakan
kesehatan sangat penting, baik yang diperlukan agar obat yang dihasilkan
masyarakat ekonomi lemah ataupun memenuhi persyaratan mutu yang telah
masyarakat ekonomi kuat. Dengan ditetapkan.
semakin meningkatnya kemakmuran
yang diikuti dengan semakin
meningkatnya kemajuan ilmu Tujuan penelitian
pengetahuan dan teknologi, maka
tuntutan terhadap pelayanan kesehatan Tujuan penelitian adalah mengetahui ke-
makin meningkat termasuk dengan mutu mampuan unjuk kerja alat spectrophoto-
obat yang dipasarkan. Oleh sebab itu, meter untuk digunakan dalam penentuan
tanpa memandang strata sosial validitas atau keabsahan dari metode
penggguna obat, obat harus disiapkan analisis ketoprofen dalam ketoprofen 100
untuk tujuan kesehatan manusia secara mg/2 mL injeksi.
umum dan setiap industri farmasi harus
menerapkan cara pembuatan obat yang Validasi Metode
baik untuk menjamin mutu dan
keamanan. Obat merupakan komoditas Validasi adalah proses atau tindakan
untuk digunakan pada manusia secara pembuktian dengan cara yang sesuai
langsung terutama manusia yang berada untuk menunjang bahwa prosedur analisis
dalam kondisi yang sedang mengalami sesuai dengan tujuan yang
gangguan kesehatan. diharapkan.Validasi metode analisis
Salah satu upaya yang dilakukan untuk adalah suatu proses pembelajaran
menjamin bahwa obat yang dipasarkan laboratorium melalui penetapan
bermutu dan baik adalah dengan serangkaian unjuk kerja yang khas untuk
melakukan pengujian terhadap metode menerapkan metode analisis yang ingin
analisis untuk memastikan bahwa dicapai. Parameter-parameter penting
metode analisis dan peralatan yang yang digunakan dalam validasi metode
tersedia dapat digunakan untuk analisis bahan aktif ketoprofen dalam
senantiasa mencapai hasil yang Ketoprofen 100 mg/2 mL njeksi adalah
diinginkan. Validasi pengujian terhadap ketepatan (accuracy), linearitas, ketelitian
metode analisis yang digunakan dalam (precision), perolehan kembali (recovery),
menetapkan identifikasi, kekuatan, selektivitas, dan kapabilitas metode
kualitas, dan kemurnian dari obat yang analisis.
dihasilkan.
Akurasi metode adalah ukuran kedekatan
Proses validasi dilakukan untuk menjamin antara hasil yang benar secara teoretis dari
bahwa metode analilsis yang diterapkan hasil yang didapat. Ketepatan dilaporkan
absah sehingga tidak mempengaruhi dalam persen perolehan kembali dengan
ketelitian dan ketepatan hasil pengujian menepatkan kadar analit yang
untuk pemeriksaan rutin. Menurut Basic of ditambahkan pada sampel atau sebagai
Good Manufacturing Practices for Phar- perbedaan antara nilai rata-rata dan nilai
maceutical Product dari The Pharma- sebenarnya yang dapat diterima
ceutical Inspection Convention (PIC), bersama-sama dengan interval
validasi merupakan upaya untuk kepercayaannya. Ketepatan harus dinilai
mendapatkan dan mendokumentasikan sekurang- kurangnya tiga konsentrasi yang
bukti yang menyatakan bahwa suatu meliputi rentang yang ditetapkan, untuk
metode dapat dipercaya dalam batas yang standar digunakan sekurang-kurangnya
sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun tiga titik, yaitu standar 80%, 100%, dan
sasaran validasi dalam praktik adalah 120%.
untuk menjamin prosedur produksi yang Linearitas adalah kemampuan dari suatu

58
Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen
(Dwi Warono, Syamsudin)

metode analisis untuk menunjukkan hasil gelombang 180-380 nm untuk daerah UV


konsentrasi yang linear terhadap dan 380-780 nm untuk daerah visible atau
kepekatan analit dalam jangkauan sinar tampak. Spektrofotometer ini jenisnya
kepekatan tertentu. Hasil yang didapatkan terdiri Was berkas tunggal (single beam)
harus linear terhadap konsentrasi larutan dan berkas rangkap (double beam).
baku dengan nilai koefisien korelasi Perbedaan pada keduanya adalah pada
mendekati 1.00. spektrofotometer double beam pengukuran
dapat dilakukan secara bersamaan antara
Presisi atau ketelitian dari suatu metoe kuvet yang berisi larutan contoh atau
analisis adalah kedekatan hasil standar dan kuvet yang berisi blanko dalam
pengukuran analisis contoh yang sama satu ruang sehingga pembacaan serapan
yang dilakukan secara berulang-ulang. zat tidak dipengaruhi oleh perubahan
Ketentuan prosedur analisis biasanya tegangan listrik karena blangko dan zat
dinyatakan sebagai varian, simpangan diukur pada saat yang bersamaan. Secara
baku, atau simpangan baku relatif dari segi umum sistem spektrofotometer terdiri atas
pengukuran. sumber radiasi, monokromator, sel, foto
sel, detektor, dan tampilan (display).
Perolehan kembali adalah kemampuan Seperti terlihat pada gambar 1.
metode preparasi sampel yang digunakan
untuk bahan aktif dalam matriks atau Gambar 1. Bagan alat spectrofotometer
plasebonya sehingga didapatkan kembali
kadar yang mendekati nilai sebenarnya.

Selektivitas menunjukkan kemampuan


metode analisis untuk mengukur secara
akurat dan spesifik respons dalam
lingkungan senyawa pengganggu yang
mungkin ada dalam sampel. Absorbans
matriks harus < 1 %. Sumber radiasi berfungsi memberikan
energi radiasi pada daerah panjang
Kapabilitas metode analisis menunjukkan gelombang yang tepat untuk pengukuran
kapasitas atau kemampuan metode dan mempertahankan intensitas sinar yang
analisis yang digunakan untuk tetap pada pengukuran. Sumber radiasi
pemeriksaan kadar bahan aktif dalam untuk spektrofotometer UV-VIS adalah
sampel. Ketentuan umum kapabilitas lampu hidrogen atau deuterium dan lampu
berdasarkan CPOB adalah filamen. Lampu hidrogen digunakan untuk
Kp > 2.5 = Kapabilitas sangat baik mendapatkan radiasi di daerah ultraviolet
Kp 2.4 - 1.0 = Kapabilitas baik hingga buruk sampai 350 ran. Lampu filamen digunakan
Kp < 1 = Kapabilitas tidak dapt diterima 7‘ untuk daerah sinar tampak sampai
inframerah dekat dengan panjang
Dengan perhitungan sesuai persamaan gelombang 350 nm sampai sekitar 250 nm.
berikut
Kp = (BASS-BBS)-(2xRSlD) Monokromator berfungsi menghasilkan
(6 X SD) radiasi monokromatis yang diperoleh
Keterangan: dilewatkan melalui kuvet yang berisi
Kp - Kapabilitas metode analis sampel dan blanko secara bersaman
BAS = Batas atas spesifikasi dengan bantuan cermin berputar.
BBS = Batas bawah spesifikasi
SD = Standar deviasi Sel atau kuvet adalah tempat bahan yang
RSD = Relatif standar deviasi akan diukur serapannya. Kuvet harus
dibuat dari bahan yang tidak menyerap
Instrumen Spektrofotometer UV-VTS radiasi pada daerah yang digunakan,
Spektrofotometer UV-VIS atau umumnya terbuat dari kaca tembus sinar
spektrofotometer ultraviolet-sinar tampak tetapi bisa pula terbuat dari plastik. Sel
memanfaatkan sinar dengan panjang yang terbuat dari kuarsa baik untuk

59
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

spektroskopi UV-VIS. Kuvet dari bahan


kaca silikat biasa tidak dapat digunakan Masalah-masalah dalam pengukuran
untuk spektroskopi ultraviolet karena spektrofotometer
bahan kaca i ilikat dapat menyerap
ultraviolet. Sumber-sumber masalah dalam
pengukuran secara spektrofotometri
Fotosel berfungsi menangkap cahaya yang menurut Christian (1994) adalah
diteruskan zat dan kemudian 1. Penyimpangan kimia dapat terjadi
mengubahnya menjadi energi listrik yang bila ada perubahan-perubahan
kemudian akan disampaikan ke detektor. akibat proses kimia, seperti
Detektor adalah material yang dapat senyawaan yang dianalisis
menyerap energi dari foton dan bereaksi dengan senyawaan lain
mengubahnya dalam bentuk lain, yaitu atau pelarut yang digunakan.
energi listrik. 2. Penyimpangan alat dapat
diakibatkan oleh kemungkinan
Display atau tampilan mengubah sinar masih adanya sinar yang bersifat
listrik dari detektor menjadi pembacaan polikromatik. Tuntutan ini sukar
yang berupa meter atau angka yang sesuai dipenuhi karena monokromator
dengan hasil yang dianalisis. Prinsip kerja kurang mampu mengisolasi
spektrofotometer adalah berdasarkan panjang gelombang yang
hukum Lambert-Beer, yaitu seberkas sinar benarbenar monokromatik. Di
dilewatkan suatu larutan pada panjang samping kelemahan
gelombang tertentu, sehingga sinar monokromator, juga ada pengaruh
tersebut sebagian ada yang diteruskan dan sinar sesatan. Sinar ini terjadi
sebagian lainnya diserap oleh larutan. karena pantulan permukaan alat
Besarnya sinar (A) berbanding lurus optis yang digunakan dan
dengan konsentrasi zat penyerap (C) dan hamburan sinar oleh dinding dalam
jarak yang ditempuh sinar (a) dalam larutan peralatan untuk kemudian
(tebal larutan, b). menerobos celah tanpa lewat
Hukum Lambert-Beer monokromator menuju detektor.
A = a.b.C 3. Penyimpangan terhadap hukum
Lambert Beer
Keterangan: Hukum Lambert Beer berlaku untuk
A = Serapan (absorbans) konsentrasi media yang encer dan
C = Konsentrasi jika ' terlalu pekat maka fungsi
a = Koefisiensi serapan spesifik absorbans terhadap konsentrasi
b = Tebal larutan menjadi tidak linear.

Pada spektrofotometer UV-VIS, zat diukur Ketoprofen


dalam bentuk larutan. Analit yang dapat Ketoprofen merupakan kelompok
diukur dengan spektrofotometer sinar analgesik bukan narkotik yang dibagi
tampak adalah analit berwarna atau yang berdasarkan struktur kimia, di antaranya
dapat dibuat berwarna. Analit berwarna adalah turunan asam propionat. Golongan
adalah analit yang memiliki sifat menyerap obat analgesik umumnya digunakan
cahaya secara alami. Analit yang dibuat sehari-hari, yaitu untuk mengurangi rasa
berwarna adalah analit yang tidak sakit, untuk menurunkan suhu tubuh, dan
berwarna sehingga harus direaksikan juga dapat memberikan efek antiinflamasi
dengan zat tertentu untuk membentuk dengan menghambat pembentukan pros-
senyawa yang menyerap cahaya pada taglandin. Definisi analgesik sendiri adalah
panjang gelombang tertentu. obat-obat yang dapat meringankan atau
Pembentukan warna untuk zat atau menghilangkan rasa nyeri tanpa
senyawa yang tidak berwarna dapat menghilangkan kesadaran. Salah satu
dilakukan dengan pembentukan kompleks contoh dari golongan ini adalah ketoprofen.
atau dengan cara oksidasi sehingga analit Ketoprofen merupakan zat aktif yang
menjadi berwarna. terdapat dalam obat ketoprofen 100 mg/2

60
Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen
(Dwi Warono, Syamsudin)

mL injeksi. Ketoprofen merupakan turunan


asam propionat, yaitu suatu antiinflamasi Cara Kerja Obat
nonsteroid (AINS). Ketoprofen mempunyai Secara farmakodinamik, mekanisme kerja
aktivitas antiinflamasi, antipiretik, dan ketoprofen yang merupakan zat aktif
analgesik secara sentral dan perifer. antiinflamasi yang akan menghambat
Rumus stuktur kimia ketoprofen dapat pembentukkan prostaglandin (suatu
dilihat pada Gambar 2. polipeptida) dan agregasi trombosit
sehingga akan menghalangi penempelan
irombosit dari cairan vaskuler.
Secara farmakokinetik, ketoprofen diserap
secara cepat dan sempurna dalam saluran
cerna. Kadar maksimum dalam plasma
dicapai dalam waktu 60 hingga 90 menit
setelah pemberian oral (45 hingga 60 menit
setelah pemberian melalui rektal), 99%
ketoprofen terikat dengan protein plasma.

Kontraindikasi dan Efek Samping


Kontraindikasi dari obat ketoprofen 100
mg/2 mL injeksi adalah terhadap
pasien-pasien gangguan fungsi ginjal dan
hati yang berat, peptic ulcer, serta pasien
Ketoprofen memiiki nama lain seperti ke- yang hipersensitif terhadap ketoprofen,
toprofenum, asam-2-(3-benzoilfenil) pro- asam asetil salisilat, dan AINS lain. Efek
pionat, dan asam m-benzoiihidratropik. samping yang dapat ditimbulkan oleh obat
Ketoprofen memiliki rumus molekul ketoprofen 100 mg/2 mL injeksi adalah
C16H14O3 dan bobot molekul 254.3. dapat menyebabkan mual, muntah, diare,
konstipasi, pusing, sakit kepala, gangguan
Kandungan Ketoprofen 100 mg/2 mL fungsi ginjal, dan konsistensi tinja lunak.
injeksi
Ketoprofen 100 mg/2 mL injeksi METODOLOGI PENELITIAN
merupakan salah satu obat generik yang
mengandung ketoprofen 100 mg setiap 2 Tempat dan Waktu Penelitian
mL injeksi. Fungsinya adalah untuk Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Maret
mengurangi rasa nyeri akibat peradangan sampai 4 Mei 2007, di Laboratorium Unit
pada berbagai keadaan rematik dan Pengawasan Mutu PT Novell Pharma-
kelainan degeneratif pada sistem otot ceutical Laboratories.
rangka.
Deskripsi Proses
Identifikasi Validasi metode analisis dilakukan dengan
Ketoprofen mengandung tidak kurang dari urutan pembuatan matriks atau plasebo,
98.5% bib dan tidak lebih dari 100.5% b/b pembuatan sampel simulasi, dan
C16H14O3 dihitung terhadap zat yang pengukuran kadar sampel simulasi.
teiah dikeringkan; berbentuk serbuk atau Prosedur dilakukan duplo untuk setiap
habrur; berwarna putih atau hampir putih; konsentrasi dan ditetapkan pada tiga hari
tidak atau hampir berbau; mudah larut yang berbeda.
dalam etanol, kloroform, eter, dan tidak Matriks atau plasebo dibuat dengan
larut dalam air; suhu lebur 9396 C; susut mencampurkan bahan-bahan lain yang
pengeringan kurang dari 0.5%; sisa tidak bereaksi dengan bahan aktif dengan
pemijaran kurang dari 0.1%; logam berat komposisi yang berbeda tanpa adanya
kurang dari 0.0002%. Identifikasi untuk penambahan bahan aktif dengan jumlah
analisis kualitatif dan kuantitatif dapat sesuai kebutuhan.
dilakukan secara spektrofotometri serapan Sampel simulasi dibuat dengan
inframerah dan serapan UV (FI, 1995). menambahkan sejumlah bahan aktif
vketoprofen), dengan jumlah tertentu

61
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

sehingga didapatkan konsentrasi yang Bahan yang digunakan dalam pembuatan


berbeda- beda dalam simulasi sampel. matriks atau plasebo adalah campuran
Komposisi simulasi dapat dilihat pada bahan yang telah diatur komposisinya
Tabel 1. tanpa ada penambahan bahan aktif
Tabel 1 Komposisi sampel simulasi (ketoprofen), ketoprofen sebagai bahn
Simulasi Ketoprofen Matriks aktif, dan metanol sebagai pelarut.
(%) (gram) (mL)
HASIL DAN PEMBAHASAN
80 2.012 50.00 Hasil yang diperoleh dari beberapa
parameter yang dikerjakan pada
90 2.264 50.00
percobaan dibandingkan dengan syarat
100 2.515 50.00 yang telah ditetapkan. Syarat dari
beberapa parameter validasi metode
,110 2.767 50.00 penetapan kadar ketoprofen (FI 1995)
dapat dilihat pada Tabel 2.
120 3.018 50.00

Larutan standar dibuat dengan tiga titik


konsentasi, yaitu 80% b/b, 100% b/b, dan
120% bib. Konsentrasi larutan standar 80%
b/b, 100% bib, dan 120% bib secara
berturut-turut dibuat dengan melarutkan
20.2 mg, 25.2 mg, 30.7 mg standar
ketoprofen (potensi 99.10% bib) ke dalam
labu ukur 50.0 mL kemudian ditambahkan
pelarut hingga tanda batas. Larutan
disonikasi selama 10 menit. Dipipet 1.0 mL
larutan standar ketoprofen kemudian
dimasukan ke labu ukur 50.0 anL
ditambahkan pelarut hingga tanda batas,
dikocok homogen.
Pembuatan larutan sampel. Dipipet 1.0 mL
larutan simulasi, dimasukkan ke dalam
labu ukur 100.0 mL kemudian ditambahkan
pelarut hingga tanda batas. Dipipet 1.0 mL Pada Spektrofotometer UV-VIS,
simulasi yang telah diencerkan ke dalam pengukuran zat melibatkan blangko,
labu ukur 50.0 mL kemudian ditambahkan standar, dan analit. Pada penentuan
pelarut hingga tanda batas. ketoprofen, selain sebagai blangko
Larutan sampel dan standar diperiksa metanol juga berfungsi sebagai pelarut
kada.rnya dengan menggunakan karena dapat melarutkan analit dengan
spektrofotometer UV-VIS pada panjang baik, relative transparan (melewatkan)
gelombang yang memberikan serapan terhadap daerah spektrum analit yang
terbesar pada hasil scanning larutan digunakan untuk pengukuran dan tidak
sampel dan standar pada konsentrasi berinteraksi dengan molekul senyawa yang
100% b/b. dianalisis.
Penentuan panjang gelombang yang tepat
Alat dan Bahan merupakan hal penting untuk dilakukan
Alat yang digunakan dalam pengukuran pada penenhian kadar bahan aktif
sampel ketoprofen 100 mg/2 mL injeksi ketoprofen. Panjang gelombang yang tepat
adalah spektrofotometer berkas rangkap untuk pengukuran zat ialah panjang
dengan merk Shimadzu 1700, kuvet, gelombang yang menunjukkan serapan
neraca analitik, labu ukur 50.0 mL, labu maksimum suatu zat. Untuk mengetahui
ukur 100.0 mL, pipet tetes, pipet volumetrik hal tersebut maka terlebih dahulu dibuat
1.0 ml, dan spatula. spektrum serapan dari standar dan sampel
pada konsentrasi 100% b/b yang
menyatakan hubungan antara absorbans

62
Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen
(Dwi Warono, Syamsudin)

dan panjang gelombang. Kurva yang


berimpitan menunjukkan bahwa sampel
dan standar memiliki serapan pada daerah
panjang gelombang yang sama. Hasil
scanning larutan standar dan sampel
menunjukkan bahwa panjang gelombang
yang memiliki serapan maksimum pada
larutan standar dan sampel adalah pada
panjang gelombang 254 nm seperti terlihat
pada Gambar 3.

Hasil pada Tabel 3, menyatakan bahwa


rata-rata perolehan kembali pada rentang
konsentrasi 80% b/b-120% b/b dengan dua
kali pengulangan selama tiga hari
berturut-turut adalah sebesar 99.787%.
Besarnya nilai ketepatan dapat dilihat
berdasarkan persen bias. Semakin kecil
persen bias yang didapat maka semakin
besar persen ketepatan metode analisis.
Hasil penetapan persen bias bisa dilihat
pada Tabel 3. Kisaran kerja yang
digunakan menunjukkan kisaran yang
Gambar 3. Kurva hasil scanning larutan linear, hal ini dapat dilihat dari koefisien
sampel dan standar pada korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar
konsentrasi 100% b/b. 0.9995. Kurva regresi linear akurasi dapat
dilihat pada Gambar 4.
Uji ketepatan
Penetapan ketepatan dimaksudkan untuk Uji Linearitas
mengetahui sejauh mana ketepatan kadar Penetapan ini dilakukan untuk menentukan
ketoprofen yang dinyatakan dengan kisaran kerja yang linear. Adapun rentang
persen perolehan kembali. Besarnya kerja yang digunakan dalam penetapan ini
perbedaan hasil dengan kadar tioritis adalah 80%-120%. Hasil penetapan
menunjukkan adanya ketidaktepatan linearitas dinyatakan dengan koefisien
dalam pengerjaan preparasi sampel korelasi (r) yang digambarkan dengan
ataupun ketidakstabilan bahan yang persamaan garis lurus yang terlihat pada
dianalisis. Hasil penetapan akurasi dapat di Gambar
lihat pada Tabel 3.

5.

Berdasarkan Gambar 5, koefisien korelasi

63
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

(r) yang diperoleh sebesar 0.9995.


Semakin besar nilai koefisien korelasi yang
didapat semakin besar kelinearan yang
didapat. Kisaran kerja yang dihasilkan
menunjukkan kondisi kerja yang linear
yang sesuai dengan hukum Lambert Beer.

Uji perolehan kembali


Perolehan kembali menyatakan kadar
yang diperoleh kembali dari hasil
pengukuran dan membandingkannya
dengan nilai teoretis yang telah ditetapkan.
Perolehan kembali yang didapatkan pada
metode analisis sebesar 99.787%. Hasil
yang didapat termasuk baik karena syarat
perolehan kembali yang ditetapkan adalah
sebesar 98.0%-102.0%. Hal ini
menunjukkan kestabilan zat yang dianalisis Gambar 6. Kurva hasil uji perolehan
dan ketepatan metode analisis yang cukup kembali.
besar. Hasil penetapan perolehan kembali
dapat dilihat pada Tabel 4. Uji ketelitian
Penetapan ketelitian dilakukan untuk
melihat sejauh mana ketelitian metode
analisis dalam penentuan kadar.
Penetapan dilakukan dengan melihat
besarnya simpang baku relatif (RSD) data
rata-rata selama tiga hari berturut-turut.
Semakin kecil nilai RSD yang didapat
maka kemakin besar ketelitian metode
analisis yang digunakan. Hasil penetapan
ketelitian metode analisis dapat dilihat
pada Tabel 5.

Hasil pada Tabel 5, menyatakan bahwa


koefisien variansi (% RSD) yang dihasilkan
sebesar 0.651 %. Nilai ini menyatakan
bahwa ketelitian metode analisis bisa
dipercaya karena telah memenuhi
persyaratan, yaitu kurang dari 2%. Data
perhitungan harian bisa dilihat pada
Lampiran 8, 9, 10, dan 11.

Uji selektivitas
Penetapan selektivitas dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa metode yang spesifik
mempunyai kemampuan untuk mendeteksi
dan menentukan zat aktif tanpa adanya
gangguan zat asing dalam formula.
Pengukuran dilakukan terhadap matriks
contoh, yaitu dengan melakukan
identifikasi larutan matriks pada panjang
gelombang 200 nm hingga 400 nm. Hasil
yang didapatkan matriks sampel tidak
terdeteksi pada saat identifikasi. Adapun
syarat penerimaan pada penetapan

64
Unjuk Kerja Spektrofotometer Untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen
(Dwi Warono, Syamsudin)

selektivitas adalah spektogram yang [Depkes RI] Departemen Kesehatan


dihasilkan tidak menunjukkan adanya Republik Indonesia. 1995.
gangguan pada pengukuran absorbans zat Farmakope
asing yang ada dalam formula. Indonesia. Ed ke-4. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik
Uji kapabilitas Indonesia.
Kapabilitas menunjukkan kemampuan Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan.
metode analisis untuk pemeriksaan kadar 2001. Cara Pembuatan Obat yang
bahan aktif dalam sampel. Nilai kapabilitas Baik.Jakarta: Badan Pemeriksaaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti Obat dan Makanan.
standar deviasi (SD), standar deviasi relatif BP. 1999. Vol 1 The BP 1999 The British
(RSD), batas atas spesifikasi (BAS) dan Pharmacopeial. London: The Sta-
batas bawah spesifikasi (BBS). Batas atas tionery Office.
bernilai 110 dan batas awah spesifikasi BP. 1999. Vol 2 The BP 1999 The British
bernilai 90. Nilai ini berasal dari standar Pharmacopeia1. London: The Sta-
yang berlaku di farmakope bahwa untuk tionery Office.
analisis zat aktif dalam obat disyaratkan Christian GD. 1994. Analytical Chemistry.
kadarnya berkisar 90-110% b/b. Apabila di Ed ke-5. Washington: J. Willey
dalam obat BBS kurang dari 90% b/b Mutschler E. 1991. Dinamika Obat. Edisi
bahan aktif maka obat tersebut tidak kelima. Mathilda B widianto dan Anra
memiliki kemampuan mengobati suatu Setiadi Ranti, penerjemah. Bandung:
penyakit. Sebaliknya nilai BAS yang lebih Institut Teknologi Bandung.
dari 110% b/b bahan aktif akan Anief M. 2004. Prinsip Umum dan Dasar
mengakibatkan over dosis terhadap Farmakologi. Yogyakarta:
penggunanya. Universitas Gajah Mada.
Hasil yang didapat nilai kapabilitas (Kp) Day RA dan Underwood AL. 1992. Analisis
metode sebesar 4.836 nilai ini menyatakan Kimia Kuantitatif. Ed ke-5. AH
bahwa kapabilitas metode sangat baik Pudjaatmaka, penerjemah. Jakarta:
karena syarat yang ditetapkan adalah lebih Erlangga.
besar dari 2.5 sehingga dapat digunakan USP NF. 2006. The USP NF The National
untuk analisis rutin. Contoh perhitungan Formulary Ed. Rockville. United
data analisis selengkapnya bisa dilihat States Pharmacopeia! Convention.
pada Lampiran 12. USP-24 NF-19. 2000. The USP-24 The
National Formulary 19. Ed ke-12
KESIMPULAN Rockville. United States Pharma-
copeial Convention.
Hasil unjuk keija spektrofotometer untuk
analisis ketoprofen ( untuk metode unjuk
validasi) menunjukkan bahwa unjuk kerja
alat spektrophotometer dalam keadaan
baik, hal ini dapat dilihat dari:
• Nilai galat dibawah 2,0%.
• Nilai ketelitian dan ketepatan
sebesar 99.787%.
• Nilai regresi pada uji linearitas
sebesar 0.9995.
• Kapabilitas sebesar 4.836.
• Perolehan kembali sebesar
99.79%.

Sehingga metode uji dapat digunakan


secara rutin untuk analisis.

DAFTAR PUSTAKA

65

You might also like