Professional Documents
Culture Documents
2. Perhitungan ralat
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa adanya kesalahan dalam pengukuran
tidakdapat dihindari, usaha yang dilakukan hanya memperkecil kesalahan tersebut sampai
sekecil-kecilnya. Khusus dalam hal pengamatan pada praktikum Fisika Dasar, peralatan,
situasi kondisi yang ada harus diterima apa adanya, dalam arti praktikan tidak dapat
memanipulir ralat sistematik secara baik. Praktikan harus berusaha bekerja sebaik-baiknya
untuk menghindari atau mengurangi adanya ralat kekeliruan tindakan dan sekaligus
mengurangi ralat sistematik, maka yang dihadapi kemudian adalah ralat kebetulan. Setiap
pengukuran akan mempunyai ralat kebetulan, oleh sebab itu untuk memperkecil ralat ini
haruslah diadakan pengukuran berulang, makin banyak makin baik.
Namun demikian tidak semua pengamatan dapat diulangi, sehingga pratikum hanya
dapat melakukan pengamatan sekali saja, dalam hal ini kesalahan terjadi terutama penaksiran
skala. Karena ralatnya adalah penaksiran yang diperhitungkan 0,1 skala terkecil. Ralat
kebetulan secara garis besar dibedakan menjadi dua macam, yaitu ralat dari hasil pengamatan
langsung dan ralat hasil perhitungan.Kedua macam ralat tersebut dapat diperhitungkan dan
didefinisikan sebagai berikut.
2.1 Ralat pengamatan
Seperti telah diuraikan diatas, jika pengamatan/pengukuran dilakukan berkali-kali pada
besaran yang diukur secara langsung, hasilnya berbeda-beda, misalnya hasil
pengamatan/pengukuran yang dilakukan sebanyak k kali dengan hasil tiap kali xi :x1; x2
;x3………………… xk, dimana x yang berarti xi yang besarnya x1 ; x2 ;x3…………………
xk, dinamakan nilai terukur yang merupakan nilai atau harga yang mungkin. Nilai terbaik
dari nilai-nilai terukur adalah nilai rata-ratanya yang merupakan nilai yang paling mungkin,
Selisih atau penyimpangan anatara nilai terukur dengan nilai rata-rata disebut deviasi dengan
lambang jadi :
Deviasi seperti yang dituliskan pada persamaan (2), merupakan penyimpangan terhadap nilai
terbaik dari nilai terukur yang bersangkutan . Untuk menentukan nilai pengamatan yang
mungkin, ditentukan nilai terbaikdenganpenyimpangan yang disebut
”deviasi standard”. Deviasi standard ( S ) ini didefinisikansebagai akar rata-rata kuadrat
deviasinya, dan untuk pengamatan di lab. Fisika Dasar umumnya besaran terukur tunggal
digunakan rumus :
Dengan demikian, maka harga atau nilai suatu pengukuran/pengamatan dapat ditulis besaran-
besaran xyang benar adalah X ± Sx, jadi
Dalam menyatakan nialai suatu pengukuran, seringkali dinyatakan dengan kesaksamaan atau
kecermatan, yaitu 1 – Sxratau 100% - Sxr%. Kesaksamaan atau kecermatan dapat dianggap
sebagai jaminan akan kebenaran hasil pengamatan.
Contoh :
Suatu batang logam diukur berulang kali dengan hasil sebagai berikut :
Pengukuran Data Data Data
Ke pengamatan pengukuran pengamatan
ke
1 47,51 cm 6 47,49 cm
2 47,49 cm 7 47,48 cm
3 47,48 cm 8 47,46 cm
4 47,50 cm 9 47,53 cm
5 47,47 cm 10 47,49 cm
Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh hasil :
x = 47,49 cm
Sx = 0,007 cm
Catatan : untuk perhitungan mencari harga rata-rata dan simpangan/deviasi standar seperti di
atas gunakan kalkulator ilmiah ( scientific calculator).
Dari perhitungan diatas maka nilai x adalah :
X ± Sx = (47,490 ±0,007) cm
Dengan kesaksamaan :
3.2 Ralat perambatan
Merupakan ralat perhitungan dari suatu besaran yang besaran tersebut tidak dapat
diamati secara langsung tetapi lewat besaran lain yang terukur langsung. Misalnya
perhitungan volume balok dengan alat ukur panjang (pengagris).Besaran panjang (p);
lebar (l) dan tinggi merupakan besaran yang terukurlangsung. Sedangkan besaran
volume (V) dihitung berdasarkan rumus :
V=pxlxt
Ralat volume (V) dihitung dengan menggunakan rumus perambatan ralat sebagai berikut :
p = (5,12 ± 0,02) cm
l = (3,22 ± 0,01) cm
t = (2,57 ± 0,01) cm
dengan hasil perhitungan :
b. Nilai mana yang dipilih sebagai nilai terbaik, terdekat, dan pengganti nilai benar ?
c. Berapa simpangan nilai terbaik itu dari nilai benar dan bagaimana cara menentukan
simpangan tersebut ?
d. Hubungan apakah yang ada antara nilai terbaik dan tingkat kepercayaan di satu pihak,
dengan jumlah pengukuran yang dilakukan di pihak lain ?
Pada pengukuran berulang akan dihasilkan nilai-nilai x yang disebut sampel suatu populasi
x0, yaitu x1, x2, x3, . . . xn. Dari nilai-nilai x atau sampel tersebut, manakah yang dipakai
sebagai nilai terbaik (x), dan berapa ketakpastiannya (Δx) ? Nilai rata-rata sampel ( x )
dianggap sebagai nilai terbaik pengganti nilai populasi x0 yang tidak mungkin ditemukan dari
pengukuran. Pada suatu keyakinan tertentu, nilai benar ada di dalam (x ± Δx). Menurut
statistika (lihat gambar), x0 = x , yaitu nilai rerata sampel (Kahar,M. : 2007)