You are on page 1of 4

Ivan Tri Handoyono

Ivan Tri Handoyono merupakan nama dari ayahku dan kedua adikku. Beliau
lahir di kota tercinta Bojonegoro pada tanggal 28 Februari tahun 1981. Beliau
merupakan anak ketiga dari 5 bersaudara dan semua jenis kelaminnya pria sehingga
masa kecilnya mereka lalui bersama walaupun terpaut beberapa tahun masa
kecilnya hingga menjadi seorang ayah bagi aku dan kedua adikku dihabiskan di
Bojonegoro. Beliau memiliki ayah bernama Soedirjo dan ibu bernama Winarsih.
Pendidikan sekolah dasarnya dihabiskan di SD Campurejo Bojonegoro yang
letaknya tak jauh dari rumahnya , ia lulus Pendidikan sekolah dasar pada tahun
1993.Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP
Negeri 4 Bojonegoro dan lulus pada tahun 1996. Kemudian, melanjutkan
pendidikan menengah atas di SMK YPM 6 Bojonegoro.

Saat berada di bangku pendidikan sekolah menengah pertama ini beliau


aktif di berbagai organisasi di sekolahan termasuk OSIS untuk SMP Negeri 4
Bojonegoro. Beliau juga pernah mengikuti jambore daerah bersama teman teman
sekolah nya juga teman teman lain yang ikut mewakili yang berbeda sekolah dari
beliau. Dari situ beliau mengenal banyak teman dari berbagai daerah yang
berkumpul untuk jambore daerah tersebut. Saat beranjak ke bangku pendidikan
menengah atas ( SMA) beliau melanjutkan pendidikannya tersebut ke SMK YPM
6 Bojonegoro. Sebenarnya beliau ingin masuk ke SMK Siang bersama sang kakak
keduanya , Dwi Nurcahyono. Sejak kecil , ayahku tidak ingin membebani atau
merepoti ayah dan ibunya untuk mencukupi segala kebutuhan dirinya yang
sekiranya ia tak perlu meminta bantuan orang tua yang nantinya akan merepotkan.
Saat SD uang saku beliau hanya Rp.50,- saja saat beranjak ke SMP uang sakunya
bertambah menjadi Rp.500,- sedangkan saat SMA menjadi Rp. 1000,-. Sejak kecil
beliau sangat senang menernak hewan kepunyaan ayahnya. Beliau senang
menernak kambing dan bebek tak jarang beliau sering mencari rumput membantu
sang ayah untuk memenuhi makanan dari kambing , saat kambing sudah besar atau
sudah memiliki anak beliau dan ayahnya akan menjual kambing tersebut,
begitupun juga dengan bebek. Beliau juga aktif di kegiatan sekitar rumah. Ia aktif
ikut karang taruna Desa Banjarejo Becamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.
Kebetulan saat itu ayahnya menjabat sebagai ketua RT 20. Sejak kecil beliau sudah
bercita cita menjadi seorang polisi atau tantara. Fisik yang dimilikinya juga
termasuk bagus dan cukup di atas rata-rata dari teman sebaya lainnya. Beliau
akhirnya mendaftarkan diri menjadi polisi di Surabaya namun gagal, akhirnya
beliau memutuskan untuk mengubur mimpinya tersebut dari kecil. Saat itu beliau
sama sekali tidak putus asa, ia mencari jalan lain untuk masa depannya yang lebih
baik. Pada tahun 1999, beliau mengikuti tetangga dalam bekerja yaitu sebagai
seorang tukang servis kemudian tahun 2000 ikut pergi bersama pamannya untuk
bekerja di bengkel milik pamannya hingga akhirnya tahun 2001 beliau berhasil
membuka usaha bengkelnya sendiri dan pada tahun yang sama , beliau menemukan
pasangan hidupnya , Dewi Kurniawati dan mereka akhirnya menikah walaupun
umur dari ayahku masih 20 tahun dan bundaku berumur 21 tahun mereka sudah
mampu untuk membina rumah tangga sendiri. Beliau merupakan anak pertama kali
yang menikah dari pasangan Soedirjo dan Winarsih ini, sedangkan kakak kakaknya
yang umurnya sudah lebih matang masih menunda untuk melakukan pernikahan ,
bagi beliau pernikahan tidak perlu ditunda lagi selama sudah memiliki niat dan
sudah memiliki jodoh yang dikirimkan Tuhan. Walaupun saat itu usaha dan
kekayaan yang dimiliki nya masih sangat terbatas , beliau tidak menyerah dan
menyepelekan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga, beliau terus
membuka usaha bengkelnya hingga pada suatu masa usahanya tersebut sudah tidak
laku lagi alias bangkrut. Pada tahun 2002 lahir lah putra pertama sekaligus cucu
pertama dari keluarga tersebut , yaitu aku, Fahdan Naufal Fadhil. Pada tahun yang
sama juga ayahku membuka usaha sendiri lagi di bidang makanan. Sebelum
membuka usaha itu ayahku juga sudah menjadi salesman seorang karyawan di
Mega Surya Mas. Pada tahun 2005 lahirlah anak kedua yaitu adikku , Aura Nazira
Salsabilla . Pada akhirnya tahun 2010 ayahku dan bundaku memtuskan untuk
bercerai , hingga akhirnya ayahku menikah dengan Riski Okta Amelia pada tahun
2013 dan mempunyai anak yaitu adik keduaku bernama Ayla Zahwa Humaira. Saat
itu ayahku bekerja sebagai sopir di suppliyer minyak bahan bakar. Perjuangannya
sangatlah besar untuk menghidupi kebutuhan hidupnya, pernah suatu ketika saat ia
bekerja, truk yang dibawanya mengalami kecelakaan dan beliau pun harus
mengganti segala kerusakan atas kejadian tersebut walaupun sang kernet yang
menabrakkan truk tersebut tetapi beliau tetap tabah akan cobaan tersebut.

Berkat usaha dan segala kelancaran akhirnya sekarang beliau memiliki


usaha suppliyer minyak sendiri dengan omset yang sangat besar dan sudah mampu
membuka lapangan pekerjaan bagi yang ingin bekerja di perusahannya yang ia
dirikan bersama 2 orang temannya tersebut dan sekarang menjadi mata pencaharian
utama. Selain itu, beliau juga memiliki usaha bakso dan mie ayam. Namun, sayang
harus terhenti karena ada masalah internal dengan temannya. Sekarang kehidupan
ayah jauh lebih baik dari dulu, meskipun ayahnya berasal dari keluarga yang
berkecukupan namun sama sekali ia tidak ingin merepotkan kedua orang tuanya
dalam menjalani kehidupan berumah tangganya. Tentu hal ini dapat diambil
hikmah bahwa kita tidak bisa menggantungkan sesuatu pada seseorang selain pada
diri kita sendiri. Ayahku adalah panutanku , panutan adikku , dan panutan bundaku
yang selalu mengajarkan nilai kebaikan dunia dan juga akhirat .

You might also like