You are on page 1of 13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Model Pengajaran Konsep (Concept Attainment)


“Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar”
Revisi

Disusun oleh:
Alghina Auladina
13030174004
Pendidikan Matematika 2013 A

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP / MTs


Kelas / Semester : IX / 1 (Ganjil)
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 JP)

A. Standar Kompetensi
1. Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan
masalah.

B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen.

C. Indikator
1.1.1. Menemukan konsep kesebangunan bangun datar.
1.1.2. Memberi contoh bangun-bangun datar yang sebangun.
1.1.3. Menemukan konsep kekongruenan bangun datar.
1.1.4. Memberi contoh bangun-bangun datar yang kongruen.
1.1.5. Menemukan hubungan antara kesebangunan dan kekongruenan.
1.1.6. Menentukan kesebangunan antar bangun datar.
1.1.7. Menentukan kekongruenan antar bangun datar.
1.1.8. Menggunakan konsep kesebangunan untuk menyelesaikan permasalahan.
1.1.9. Menggunakan konsep kekongruenan untuk menyelesaikan permasalahan.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Diberikan contoh dan bukan contoh bangun-bangun datar yang sebangun, peserta
didik dapat menemukan konsep kesebangunan bangun-bangun datar.
2. Peserta didik dapat membuat contoh bangun datar yang sebangun.
3. Diberikan contoh dan bukan contoh bangun-bangun datar yang kongruen, peserta
didik dapat menemukan konsep kekongruenan bangun-bangun datar.
4. Peserta didik dapat membuat contoh bangun datar yang kongruen

1
5. Diberikan contoh bangun datar yang sebangun dan juga kongruen, peserta didik
dapat menemukan hubungan antara kesebangunan dan kekongruenan.
6. Diberikan permasalahan, peserta didik dapat menentukan kesebangunan bangun
datar.
7. Diberikan permasalahan, peserta didik dapat menentukan kekongruenan bangun
datar.
8. Diberikan permasalahan, peserta didik dapat menggunakan konsep kesebangunan
untuk menyelesaikannya.
9. Diberikan permasalahan, peserta didik dapat menggunakan konsep kekongruenan
untuk menyelesaikannya.

E. Materi Ajar
Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar

F. Metode Pembelajaran
 Model Pembelajaran: Pengajaran Konsep
 Metode Pembelajaran: Penemuan, diskusi, dan tanya jawab

G. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Fase 1: Mengklarifikasikan maksud dan establishing set
1. Guru memberi salam pembuka dan meminta salah satu peserta didik untuk
memimpin berdoa.
2. Melalui tanya jawab, peserta didik diingatkan kembali materi perbandingan
senilai. (Terlampir di power point)
3. Guru memotivasi peserta didik dengan menjelaskan sejarah kesebangunan yang
dikemukakan oleh Thales.
4. Guru memotivasi siswa dengan menunjukkan contoh kesebangunan dalam
kehidupan sehari-hari. (Terlampir di power point)
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu peserta didik dapat
menemukan konsep kesebangunan dan kekongruenan bangun datar serta
hubungan kesebangunan dan kekongruenan.

2
6. Guru menjelaskan penilaian bahwa di akhir pertemuan ini akan dilakukan tes
pemahaman peserta didik pada materi kesebangunan dan kekongruenan bangun
datar.
b. Kegiatan Inti
Fase 2: Memberi masukan contoh dan bukan contoh
7. Guru menampilkan slide power point contoh dan bukan contoh kesebangunan
dan meminta peserta didik mengamati.
8. Peserta didik dibimbing untuk menemukan atribut kritis pertama dari konsep
kesebangunan yaitu bentuk harus sama.
9. Guru menampilkan slide power point contoh dan bukan contoh kesebangunan
dan meminta peserta didik mengamati.
10. Peserta didik dibimbing untuk menemukan atribut kritis kedua dari konsep
kesebangunan yaitu sudut-sudut yang bersesuaian besarnya sama.
11. Guru menampilkan slide power point contoh dan bukan contoh kesebangunan
dan meminta peserta didik mengamati.
12. Peserta didik dibimbing untuk menemukan atribut kritis ketiga dari konsep
kesebangunan yaitu sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan senilai
atau sebanding.
13. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan syarat dua bangun datar
dikatakan sebangun dengan melihat karakteristik/atribut kritis yang telah
ditemukan dari setiap tabel.
Fase 3: Menguji pencapaian
14. Peserta didik diminta membuat satu contoh dua bangun datar yang sebangun
dan menjelaskan mengapa dikatakan sebangun.
15. Peserta didik diminta mengamati slide power point dan mendiskusikan jawaban
dari pertanyaan “Apakah dua bangun persegi dengan ukuran berbeda adalah
sebangun?”
16. Peserta didik diminta mengamati slide power point tentang dua bangun datar
yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama merupakan dua bangun yang
kongruen.
17. Peserta didik bersama dengan guru membuat kesimpulan tentang konsep
kekongruenan dua bangun datar.
18. Peserta didik diminta membuat satu contoh dua bangun datar yang kongruen
dan menjelaskan mengapa dikatakan kongruen.
3
19. Peserta didik dibimbing oleh guru menjelaskan hubungan kesebangunan dan
kekongruenan.
“Hubungan kesebangunan dan kekongruenan yaitu dua bangun datar yang
sebangun belum tentu kongruen. Sedangkan dua bangun datar yang kongruen
pasti sebangun.”
20. Peserta didik diminta mengerjakan latihan soal (terlampir) kemudian
membahasnya bersama dengan guru.
21. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya tentang materi
yang belum dikuasainya dan mencatat materi yang diaggap penting bagi
mereka.
Fase 4: Menganalisis proses berpikir dan integrasi pembelajaran siswa
22. Peserta didik diminta untuk menyiapkan selembar kertas untuk tes pemahaman
mereka mengenai konsep kesebangunan dan kekongruenan dua bangun datar.
(Soal tes terlampir)
c. Kegiatan Akhir
23. Peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran hari ini dan berefleksi
mengenai proses pembelajarannya.
24. Guru menginformasikan kepada peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu segitiga-segitiga yang sebangun.
25. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

H. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Alat Belajar
 LCD
 Laptop
 Proyektor
b. Sumber Belajar
 Power point Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar

I. Penilaian
i. Penilaian Evaluasi Pembelajaran
a. Teknik Penilaian: Tes tulis (Lampiran 1)
b. Instrumen Penilaian: Uraian

4
c. Kisi-kisi: (Lampiran 2)
Indikator Soal Butir Instrumen
1.1.2 Memberi contoh bangun-bangun datar yang
sebangun jika diketahui perbandingan sisi-sisi 3
yang bersesuaiannya sebanding.
1.1.4 Memberi contoh bangun-bangun datar yang
kongruen jika diketahui keliling dari bangun 6
tersebut.
1.1.6 Menentukan kesebangunan antar bangun datar
jika diketahui panjang bayangan dan tinggi objek 4
A, serta panjang bayangan objek B.
1.1.7 Menentukan kekongruenan antar bangun datar
jika diketahui dua segiempat yang kongruen, dan
5
diminta menentukan panjang salah satu diagonal
segiempat tersebut.
1.1.8 Menggunakan konsep kesebangunan untuk
menyelesaikan permasalahan jika diketahui sisi- 1
sisi yang bersesuaian sebanding.
1.1.9 Menggunakan konsep kekongruenan untuk
menyelesaikan permasalahan jika diketahui sudut- 2
sudut yang bersesuaian sama besar.

5
Lampiran 1
Instrumen Penilaian Evaluasi Pembelajaran

EVALUASI PEMBELAJARAN
Waktu: 30 Menit
Nama : ………………………….
Kelas/No : ………………………….

Kerjakan soal berikut dengan cermat! Pilih salah satu jawaban dan jelaskan
jawabanmu!
1) Segiempat ABCD dan EFGH memenuhi syarat berikut:
AB = 2 EF, BC = 2 FG, CD = 2 GH, DA = 2 HE.
Manakah pernyataan berikut yang benar:
a. ABCD selalu sebangun dengan EFGH
b. ABCD kadang-kadang sebangun dengan EFGH
c. ABCD tidak pernah sebangun dengan EFGH
2) Dua segiempat memiliki sudut yang sama besar yaitu 65°, 85°, 110°, dan 100°. Apakah
kedua segiempat tersebut kongruen? Jelaskan pendapatmu!
3) Berikan contoh bangun-bangun datar yang sebangun dengan perbandingan sisi-sisi yang
bersesuaiannya 2 : 3!
4) Seseorang yang memiliki tinggi 1,75 m menghasilkan bayangan yang panjangnya 1,90
m. Pada saat yang sama, suatu pohon yang berada beberapa meter dari orang tersebut
menghasilkan bayangan yang panjangnya 4,50 m. Berapakah tinggi pohon tersebut?
5) Layang-layang ABCD dan EFGH merupakan dua layang-layang yang kongruen. Jika
AB = 3 cm, AC = 6 cm, dan luas ABCD = 12 cm2 maka tentukan panjang FH?
6) Berikan contoh bangun-bangun datar yang kongruen yang memiliki keliling 24 cm.

--SELAMAT MENGERJAKAN--

6
Lampiran 2
Pedoman Penilaian Evaluasi Pembelajaran
No. Indikator Soal Butir Soal Alternatif Jawaban Skor
1.1.2. Memberi contoh bangun-bangun Berikan contoh bangun-bangun datar 6 cm 10
4 cm H G
datar yang sebangun jika yang sebangun dengan perbandingan sisi- D C
diketahui perbandingan sisi-sisi sisi yang bersesuaiannya 2 : 3! 2 cm 3 cm
yang bersesuaiannya sebanding. A B
E F
1.1.4. Memberi contoh bangun-bangun Berikan contoh bangun-bangun datar 10
datar yang kongruen jika yang kongruen yang memiliki keliling 24 6 cm
diketahui keliling dari bangun cm.
tersebut.
1.1.6. Menentukan kesebangunan antar Seseorang yang memiliki tinggi 1,75 m Dengan menganggap bahwa orang dan pohon tegak
bangun datar jika diketahui menghasilkan bayangan yang panjangnya lurus dengan tanah, dapat ditentukan tinggi pohon
panjang bayangan dan tinggi 1,90 m. Pada saat yang sama, suatu dengan menggunakan perbandingan dari sisi-sisi
objek A, serta panjang bayangan pohon yang berada beberapa meter dari yang bersesuaian.
objek B. orang tersebut menghasilkan bayangan
yang panjangnya 4,50 m. Berapakah
tinggi pohon tersebut?

Jadi, tinggi pohon tersebut adalah 4 meter lebih 14


cm.
1.1.7. Menentukan kekongruenan antar Layang-layang ABCD dan EFGH Diketahui: AB = 3 cm, AC = 4 cm, dan luas ABCD
bangun datar jika diketahui dua merupakan dua layang-layang yang = 12 cm2
segiempat yang kongruen, dan kongruen. Jika AB = 3 cm, AC = 6 cm, Ditanya: Panjang FH?
diminta menentukan panjang dan luas ABCD = 12 cm2 maka tentukan Jawab:
salah satu diagonal segiempat panjang FH? 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐷 = × 𝑑1 × 𝑑2
tersebut. 2
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐷 = × 𝐴𝐶 × 𝐵𝐷
2
1
12 = × 6 × 𝐵𝐷
2
𝐵𝐷 = 4 𝑐𝑚
Karena layang-layang ABCD kongruen dengan
layang-layang EFGH sehingga panjang FH = AC =
6 cm atau FH = BD = 4 cm.
1.1.8. Menggunakan konsep Segiempat ABCD dan EFGH memenuhi ABCD kadang-kadang sebangun dengan EFGH.
kesebangunan untuk syarat berikut: Karena tidak selalu sisi-sisi yang bersesuaiannya
menyelesaikan permasalahan AB = 2 EF, BC = 2 FG, CD = 2 GH, DA sebanding pasti sudut-sudut yang bersesuaian sama
jika diketahui sisi-sisi yang = 2 HE. besar.
bersesuaian sebanding. Manakah pernyataan berikut yang benar:
a. ABCD selalu sebangun dengan
EFGH
b. ABCD kadang-kadang sebangun

8
dengan EFGH
c. ABCD tidak pernah sebangun
dengan EFGH
1.1.9. Menggunakan konsep Dua segiempat memiliki sudut yang sama Kedua segiempat tidak selalu kongruen karena
kekongruenan untuk besar yaitu 65°, 85°, 110°, dan 100°. sudut-sudut yang bersesuaian sama besar belum
menyelesaikan permasalahan Apakah kedua segiempat tersebut tentu sisi-sisi yang bersesuaian sama besar.
jika diketahui sudut-sudut yang kongruen? Jelaskan pendapatmu!
bersesuaian sama besar.

9
Lampiran 3
Materi Power Point
11
12

You might also like