Professional Documents
Culture Documents
Distribusi Sekunder
Distribusi Sekunder
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat mengikuti mata kuliah
Sistem Distribusi
Disusun oleh:
2017
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan Puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT, karena tanpa Rahmat dan Ridho-Nya, kita tidak dapat menyelesaikan
mekalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu. Dalam makalah ini kami
menjelaskan tentang Sistem Distribusi Sekunder. Mungkin dalam pembuatan
makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami
mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Agar penulis dan pembaca bisa mengerti dan memahami konsep dasar
Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
2. Agar penulis dan pembaca mengetahui Pengelompokan Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik.
3. Agar penulis dan pembaca mengetahui Pengertian distribusi Sekunder
Memenuhi persyaratan perkuliahan Mata Kuliah Sistem Distribusi.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa itu Sistem Distribusi?
2. Apa saja Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik?
3. Apa saja yang termasuk dalam Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga
Listrik?
BAB II
PEMBAHASAN
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan
tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk
dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV
kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah
untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal
ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R).
Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang
mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran
transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut
penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer.
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil
tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem
tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran
distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem
distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara
keseluruhan. Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan
setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang
sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain:
berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan perlengkapannya,
selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi
beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini
diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila
ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban,
terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.
Transmisi adalah bagian yang menyalurkan energi listrik dari pusat listrik
ke pusat beban yang diterima oleh Gardu Induk (GI). Untuk jarak yang sedang
digunakan tegangan transmisi 70 kV. Untuk jarak yang jauh digunakan tegangan
transmisi 150 kV sedangkan untuk jarak yang sangat jauh digunakan tegangan
transmisi sampai 500 kV.
Untuk jaringan didstribusi pada umumnya terdiri dari dua bagian yang paling
utama, yaitu sebagai berikut :
Jaringan distribusi primer yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya
listrik dari gardu induk sub transmisi ke gardu distribusi. Jaringan ini merupakan
jaringan tegangan menengah atau jaringan tegangan primer. Biasanya, jaringan ini
menggunakan enam jenis jaringan yaitu system radial dan system tertutup atau
loop, ring, network spindle dan cluster
Sistem distribusi sekunder yang lazim disebut jaringan tegangan rendah (JTR)
dimulai dari sisi sekunder trafo distribusi sampai dengan sambungan rumah (SR)
pada pelanggan yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik dari gardu
distribusi ke pelanggan dengan tegangan operasi yakni tegangan rendah (400/230
Volt, 380/220 Volt). Pada saat ini SUTR yang menggunakan kabel telah banyak
digunakan oleh PLN untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh gangguan
pohon dan gangguan lain yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Untuk kabel
sambungan rumah (SR) ke pelanggan saat ini telah digunakan twisted kabel
dengan inti penghantar ada dari material aluminium dan tembaga.
Sistem jaringan sekunder yang baik pada saat ini harus memberikan taraf
keandalan pada jaringan tegangan rendah di daerah dengan kepadatan beban yang
tinggi, dengan menjamin bahwa energi listrik yang sampai ke pelanggan
mempunyai mutu yang baik, sehingga biayanya yang tinggi dapat dipertanggung
jawabkan dan tingkat keandalan ini dipandang perlu. Jaringan sekunder tegangan
rendah mendapat pengisian terbanyak dari tiga atau lebih feeder, sehingga
bilamana salah satu feeder primer terganggu, sisa jaringan sekunder akan dapat
dengan mudah menampung beban dari feeder yang terganggu itu. Sistem
demikian dinamakan jaringan kedua (second contingency network). Jaringan
sekunder tegangan rendah harus didesain sedemikian rupa hingga terdapat
pembagian beban dan pengaturan tegangan (voltage regulation) yang baik. Dalam
system ini distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi
sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem
ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi.
Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan
dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan
peralatan sbb:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-distribusi-tenaga-
listrik.html (diakses pada tanggal 11 maret 2018,pada pukul 07.11)
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9312/Transmisi_Dist
ribusi_P14b.pdf?sequence=1 (diakses pada tanggal 11 maret 2018,pada
pukul 07.23)
http://kontens-listrik.blogspot.co.id/2012/03/jaringan-distribusi-
sekunder.html (diakses pada tanggal 11 maret 2018,pada pukul 07.26)