You are on page 1of 54

Minggu, 13 Januari 2013

MODAL VENTURA

PEMBAHASAN

A. Pengertian modal ventura


Istilah ventura berasal dari kata venture, yang berarti sesuatu yang mengandung risiko
atau dapat pula diartikan sebagai usaha. Jadi, modal ventura (venture capital) adalah modal yang
ditanamkan pada usaha yang mengandung risiko.
Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam
bentuk dengan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa modal ventura merupakan pembiayaan
yang memiliki risiko tinggi. Pembiayaan modal ventura berbeda dengan bank yang memberikan
pembiayaan berupa pinjaman atau kredit, karena modal ventura memberikan pembiayaan dengan
cara melakukan penyertaan langsung ke dalam perusahaan yang dibiayainya. Perusahaan yang
memperoleh pembiayaan modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau
investee company. Instrumen yang dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi
konversi (convertible bond) yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham PPU.
Umumnya, pembiayaan modal ventura hampir selalu disertai dengan persyaratan keterlibatan
dalam manajemen PPU, yang biasanya disepakati dalam perjanjian modal ventura.
B. Sejarah modal ventura
Walaupun penyertaan modal sudah dikenal serta dilakukan oleh investor sejak zaman
dahulu, Georges Doriot dikenal sebagai penemu dari industri modal ventura. Pada tahun 1946,
Doriot mendirikan American Research and Development Corporation (AR&D), dimana
investasinya pada perusahaan Digital Equipment Corporation adalah merupakan sukses terbesar.
Pada Tahun 1968 sewaktu Digital Equipment melakukan penawaran sahamnya kepada publik,
dan ini memberikan imbal hasil investasi (return on investment-ROI) sebesar 101% kepada
AR&D.
Investasi ARD’s yang senilai $70.000 USD pada Digital Equipment Corporation pada
tahun 1957 tersebut telah bertumbuh nilainya menjadi $355 juta USD.
 Biasanya juga dianggap bahwa modal ventura yang pertama kali adalah investasi yang
dilakukan pada tahun 1959 oleh Venrock Associates pada perusahaan Fairchild
Semiconductor,
 Awal mula tumbuhnya industri modal ventura ini adalah dengan diterbitkannya Undang-
undang investasi usaha kecil (Small Business Investment Act) di Amerika pada tahun
1958 dimana secara resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha Kecil (Small
Business Administration (SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal kecil untuk
membantu pembiayaan dan permodalan dari usaha wiraswasta di AmerikaPerusahaan
modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya dimilki
oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%).[1]

Sejarah Modal Ventura Di Indonesia


Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan “dunia keuangan” nusantara. Ketika
pada tahun 1993 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan
usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya,
usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.

C. Karakteristik Modal Ventura

a. Kegiatan yang dilakukan bersifat langsung kesuatu perusahaan.


b. Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang (>3 thn).
c. Bisnis yang dimasuki memiliki resiko tinggi.
d. Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gain,deviden,bagi hasil.
e. Kegiatannya banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru atau
pengembangan usaha

Karaktristik Perusahaan/Usaha yang Menjadi Sasaran Modal Ventura

a. Perusahaan yang sedang tumbuh dan inovatif serta berpotensi berkembang dimasa
datang.
b. Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namun mengalami keterbatasan.
c. Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi hutang-hutang.
d. Perusahaan yang sudah mempunyai pangsa pasar yang baik tetapi fasilitas produksi
sudah usang.
e. Perusahaan yang memerlukan benih modal dalam mengembangkan suatu produk baru

D. Dasar hukum modal ventura


Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang
sahamnya dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%)
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973 tentang Penyertaan Modal
Negara. Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan “dunia keuangan” nusantara.
Ketika pada tahun 1973 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif
melebarkan usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah
(PMVD). Sasarannya, usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.
Pengaturan kegiatan Modal Ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.13/ Tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata
Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
469/KMK.17/1995 tanggal 3 Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pemberian Modal Ventura.
Dasar hukum aturan lainnya yang mengatur keberadaan modal ventura antara lain:
 Keppres No. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.
 Kepmenkeu No.1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga
Pembiayaan.
 Peraturan Pemerintah No. 62 tahun 1992 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha
dari Perusahaan Modal Ventura dalam Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun
1991.
 Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek.
 Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1995 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Perusahaan
Modal Ventura dari Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal pada
Perusahaan Pasangan Usahanya.
 Kepmenkeu No.227/KMK.01/1994 tentang Sektor-sektor Usaha Perusahaan Pasangan Usaha dari
Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas Penyertaan Modal dan/atau
Pengalihan Penyertaan Modal Perusahaan Modal Ventura.
 Kepmenkeu No.250/KMK.04/1995 tentang Perusahaan Kecil dan Menengah Pasangan Usaha dari
Perusahaan Modal Ventura dan Perlakuan Perpajakan atas Penyertaan Modal Perusahaan Modal
Ventura.
 Kepmenkeu No.468/KMK.017/1995 tentang Perubahan Kepmenkeu No. 1251/KMK. 013/1988
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan sebagaimana telah diubah
dengan Kepmenkeu No. 1256/KMK. 00/1989 tanggal 18 Nopember 1989.
 Kepmenkeu No.469/KMK.017/1995 tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha Modal Ventura.
 Kepmenkeu No.58/KMK.017/1999 tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan Modal Ventura
Daerah.
 Keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.19/SK/1991 tentang Penyertaan Modal
Perusahaan Modal Ventura dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing dan Perusahaan
Penanaman Modal Dalam Negeri.

E. Sumber dana modal ventura


1. Dana dari modal sendiri
2. Dana dari pihak ketiga
- Bank Captive Funds
- Invesment Institution Captive Funds
- Independent Funds
- Public Sector Funds
- International Funds
- Suber lainnya

F. Mekanisme modal ventura


1. Single Tier Approach
Perusahaan modal ventura menghimpun dana dan mengelola dana yang diinvestasikan
dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha.

2. Two Tier Approach


Pengelolaan modal ventura yang melibatkan dua badan usaha terpisah, dimana yang satu
sebagai perusahaan penyedia dana (fund company) dan yang lain sebagai perusahaan pengelola
(management company) yang melakukan pengelolaan fund company yang bersangkutan .
G. Jenis-Jenis Pembiayaan Modal Ventura

 Equity Financing (Jenis pembiayaan langsung)

Dalam hal ini, perusahaan modal ventura melakukan penyertaan langsung pada Perusahaan
Pasangan Usaha (PPU) dengan cara mengambil bagian dari sejumlah saham milik PPU.

 Semi Equity Financial

Pembiayaan dengan membeli obligasi konversi yang diterbitkan oleh perusahaan PPU.

 Mendirikan Perusahaan Baru

Dalam hal ini perusahaan modal ventura bersama-sam dengan PPU mendirikan usaha yang baru
sama sekali.

H. Cara pembiayaan modal ventura di Indonesia


 Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi pasangan usaha.
 Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati bersama dapat dikonversi
menjadi saham / penyertaan modal pada perseroan.
 Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap bulan akan diberikan
kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha.
Pola bagi hasil dilakukan dengan cara:
 Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (Revenue Sharing).
 Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih ( Net Profit Sharing).
 Bagi hasil berdasarkan perjanjian.
Indonesia adalah pasar yang berkembang untuk modal Ventura. Salah satu tempat yang
bisa dicari adalah yellow pages, dimana dapat menemukan daftar perusahaan-perusahaan modal
ventura seperti contohnya di Jalan Sudirman atau sekitar Indonesia. Beberapa perusahaan
seperti :
 Pertamina
 Perusahaan Gas Negara (PGN)
 Bahana Artha Ventura (BAV)
 PT. Venture Capital
 Bina Swadaya
Sumber lainnya adalah perusahaan yang dimiliki oleh Negara, yaitu “Permodalan
Nasional Madani”. Salah satu jalan untuk menemukan sumber-sumber pembiayaan adalah
melalui kontak bisnis di universitas-universitas.

I. Divisi yang ada pada perusahaan modal ventura


1. Venture Capital officer,peran ganda
- Mencapai target yang ditetapkan
- Mengusahakan PPU mendapatkan dana dan pembinaan yang baik.
2. Legal officer
Melakukan pencegahan terhadap terjadinya transaksi-
transaksi yg akan berakibat pada kerugian institusinya.
3. Appraiser (penilai)
Melakukan penilaian aset calon Perusahaan
Perusahaan Pasangan Usaha.
4. Divisi Administrasi Investasi
Merangkai berbagai komponen yg saling berhubungan secara
sistematis dalam proses pengumpulan dan penyaian imformasi
pembiayan suatu perusahaan Modal Ventura

J. Syarat pembiayaaan pada modal ventura


a. Suku bunga atau persentase bagi hasil dari modal ventura.
b. Jangka waktu penggunaan modal ventura.
c. Cara pengembalian.
d. Covenant yang harus dipenuhi PPU,baik sesudah maupun sebelum pencairan dana modal
ventura.
e. Biaya yang harus dikeluarkan menjadi tanggung jawab PPU.
f. Asuransi jiwa dan asuransi kerugian.
g. Bantuan manajemen/keikutsertaan Modal ventura dalam manajemen operasional.

K. Tujuan dan Manfaat Modal Ventura


Pembiayaan modal ventura, di samping berorientasi untuk memperoleh keuntungan yang
tinggi dengan risiko yang tinggi pula, juga bertujuan antara lain untuk:

1. Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu perusahaan baru.


2. Membantu pembiayaan perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam
pengembangan usahanya, terutama pada tahap-tahap awal.
3. Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun pada tahap
mengalami kemunduran.
4. Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang siap
dipasarkan.
5. Memperlancar mekanisme investasi di dalam dan luar negeri.
6. Mendorong pengembangan proyek research and development.
7. Membantu pengembangan teknologi baru dan memperlancar terjadinya alih teknologi.
8. Membantu dan memperlancar pengalihan kepemilikan suatu perusahaan.

Daftar bacaan
Kasmir,S.E. M.M,Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,cet.ke11,2011, Rajawali pers: Jakarta.
Hartanto, Dicki. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. 2012, Aswaja Pressindo: Yogyakarta.

Diposkan oleh Rahayu Ferinda di 04.37

Terbaru Headline Rubrik Event Masuk advertisement Modal Ventura Syariah 23 Juni 2015
12:17:34 Diperbarui: 23 Juni 2015 21:39:32

“MODAL VENTURA SYARIAH”.

Modal ventura masih terlihat asing dikalangan umum apa lagi tentang modal ventura yang
syariah. Definisi Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal
dalam suatu perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka
waktu tertentu (bersifat sementara). Perusahaan yang diberi modal sering disebut sebagai
investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana disebut sebagai venture
capitalist atau pihak investor. Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa,
yaitu dari dividen dan dari pendapatan nilai saham dipegang (capital gain). Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni penanaman modal dilakukan
oleh lembaga keuangan Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan
tersebut melakukan penjualan bagian sahamnya kepada pemegang saham perusahaan. Tujuan
modal ventura adalah adalah untuk memberikan penambahan nilai (adding value) sehingga
venture capitalist dapat menjual partisipasinya dengan return positif. Injazat (berpusat di UEA)
adalah venture capital pertama yang beroperasi dengan sesuai dengan prinsip syariah, dengan
modal awal US$ 50 juta. Injazat Didirikan bersama-sama oleh the Islamic Corporation for the
Development of the Private Secto r(ICD), afiliasi dari the Islamic Development Bank (IDB),
dengan Gulf Finance House, Dubai Islamic Bank, Saudi Economic and Development Company
dan Iran Foreign Investment Corporation.

Fokus pada pembiayaan investee pada sektor telekomunikasi, media dan teknologi informasi,
namun hanya investee yang secara prinsip syariah diperbolehkan. Konsep Perusahaan Modal
Ventura Syariah konsep perusahaan modal ventura syariah adalah sebagai berikut: Mekanisme
pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal. Metode
pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas keuntungan
yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai. Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan
oleh lembaga keuangan bukan bank, yaitu perusahaan pembiayaan Modal Ventura. Jaminan
dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat pembiayaannya lebih condong
ke sebuah bentuk investasi. Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari
perusahaan Modal Ventura sendiri dan juga berasal dari pihak lain. Upaya penyelesaian apabila
terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal Ventura, baik yang dilakukan oleh perusahaan
Modal Ventura maupun perusahaan pasangan usaha, upaya penyelesaiaannya dapat dilakukan
melalui: upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga arbitrase.

2. Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Syariah


Kegiatan yang bisa dimasuki perusahaan modal ventura antara lain: Perusahaan yang berusaha
dalam pasar yang sedang tumbuh dan bersifat inovatif serta mempunyai potensi untuk
berkembang pada masa yang akan datang. Perusahaan yang ingin melakukan perluasan susaha
namun karena beberapa keterbatasannya belum dapat menghimpun dana atau melakukan
pinjaman kepada perbankan. Perusahaan yang ingin melakukan penataan kembali utang-
utangnya dan posisinya sudah sangat mengganggu tingkat kesehatan saham tersebut. 3.
Operasional Modal Ventura Syariah Dalam pendirian modal ventura terdapat dua aspek penting
dari maksud dan tujuannya. Pertama modal ventura adalah modal yang disediakan sebagai risiko
yang mempunyai gagasan tanpa jaminan pengembalian modal atau keberhasilan pada masa
mendatang. Yang ada hanya sistem bagi hasil berupa dividen. Sehingga aspek keberanian
pemilik modal menjadi hal penting dalam pengadaan keputusan. Itu sebabnya dasar utama
semangat modal ventura terletak pada keyakinan terhadap pasangan usahanya. Kedua, sesuai
dengan prinsip dasar yang terkandung dalam jiwa modal ventura, di seluruh dunia dibuat
semacam kesepakatan bahwa penyertaan modal harus bersifat sementara. Jangka waktunya
antara 5–10 Tahun, sampai mitra usahanya mampu berdiri sendiri barulah sahamnya dijual
kembali. Langkah-langkah dalam investasi modal ventura antara lain: Penilaian pendahuluan
Konfirmasi pihak luar Negosiasi dan penawaran Dokumentasi hukum Monitor investasi. 4. Pola
Bagi Hasil Modal Ventura Syariah Ketentuan-ketentuan atas pelaksanaan pembiayaan dengan
pola bagi hasil: Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura menyertakan modal,
baik berupa uang tunai maupun aset yang relevan dengan aktivitas suatu usaha yang akan
dijalankan. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura secara bersama-sama
akan menikmati setiap keuntungan dan menanggung kerugian yang ditimbulkan atas usaha yang
dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama. Pencerminan yang diperoleh
oleh perusahaan modal ventura atas pembiayaan ini adalah: Bagi hasil dari laba usaha yang
dijalankan; Pengembalian modal yang disertakan; Besarnya persentase bagi hasil yang diterima
oleh perusahaan modal ventura berdasarkan pada kesepakatan bersama antara perusahaan
pasangan usaha dan perusahaan modal ventura. Persentase bagi hasil yang diterima oleh
perusahaan modal ventura dengan ketentuan: Persentase bagi hasil tidak melebihi dari 50% laba
usaha. Persentasi bagi hasil akan dikoreksi setiap tahunnya atau di akhir pembiayaan. Jangka
waktu pembiayaan sesuai dengan SK Mentri Keuangan, No. 125/KMK.013/1988 Jo.SKNo.
468/KMK.017/1995, yaitu maksimal selama 5 tahun.

5. Keunggulan dan Kelemahan Modal Ventura


Keunggulan modal ventura merupakan sumber dana bagi perusahaan yang baru yang belum
memenuhi syarat untuk mendapatkan dana dari sumber pembiayaan lainnya. bantuan manajemen
yang diberikan oleh perusahaan modal ventura terhadap perusahaan pasangan usaha biasanya
ikut menambah majunya perusahaan biasanya perusahana modal ventura sangat fokus terhadap
maju mundurnya perusahaan, sehingga jalannya perusahaan pasangan usaha selalu dimonitor
tambahan modal baru dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
pinjaman/bantuan modal dalam bentuk lainnya pamor perusahaan pasangan usaha ikut naik
mengingat perusahaan modal ventura biasanya sudah mempunyai reputasi yang baik perusahaan
pasangan usaha dapat memperluas jaringan usaha lewat partner baru yaag dimilki oleh
perusahaan modal ventura karena pembiayaan ini umumnya diberikan kepada perusahaan yang
lebih kecil. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mengangkat dan melindungi pengusaha kecil
dan memperluas kesempatan kerja. Kelemahan Modal Ventura Apabila dilihat dari segi jangka
waktu yang panjang, pembiayaan lewat modal ventura dapat menjadi sangat mahal karena
system bagi hasil yang diterapkannya.Pengembalian (return) yang diperoleh perusahaan modal
ventura dari perusahaan pasangan usaha sangat besar terutama jika bisnisnya sukses. Bantuan
pembiayaan lewat modal ventura hanya dapat diberikan kepada perusahaan tertentu secara
selektif. Perusahaan yang berprospek super bagus saja yang dapat dilayani. Dalam praktiknya
lebih banyak perusahaan yang ditolak daripada yang diterima proposalnya. Para pendiri
perusahaan pasangan usaha yang dibiayai oleh perusahaan modal ventura dapat kehilangan
control dan kepemilikan atas perusahaannya karena manajemen dan saham yang dipegang oleh
perusahaan modal ventura. Apabila perusahaan menunjukan gejala kegagalan, perusahaan yang
bersangkutan cenderung diambil alih (take over)
SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA SYARIAH
Oleh ABDUL RASYID (Januari 2016)

Pada rubrik ini, dalam tulisan saya berjudul “Lembaga Pembiayaan Syariah di
Indonesia” (27 Januari 2016) pernah dinyatakan bahwa terdapat tiga lembaga pembiayaan,
yaitu perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan perusahaan pembiayaan
infrastruktur. Dari tiga lembaga pembiayaan tersebut, hanya dua lembaga pembiayaan yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah, yaitu perusahaan pembiayaan dan perusahaan modal
ventura. Tulisan ini akan menjelaskan secara singkat tentang perusahaan modal ventura syariah.

Perusahaan modal ventura (venture capital company) di Indonesia mulai beroperasi dengan
didirikannya PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tahun 1973, sebuah perusahaan Badan
Usaha Milik Negara yang sahamnya 82.2% dimiliki oleh Kementerian Keuangan dan 17,8% oleh
Bank Indonesia. PT Bahana ini dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1973
tentang Penyertaan Modal Negara. Pada tahun 1993, melalui salah satu anak perusahaannya, PT
Bahana Artha Ventura (BAV), memperluas usahanya dengan mendirikan Perusahaan Modal
Ventura Daerah di seluruh provinsi yang tujuannya untuk membiayai usaha kecil menengah.
(UKM).

Pengaturan kegiatan modal ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 1251/KMK.13/ Tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
469/KMK.17/1995 tanggal 3 Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pemberian Modal Ventura.
Untuk mendorong perkembangan perusahaan modal ventura, di akhir tahun 2015 Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mengeluarkan 4 peraturan baru. Peraturan tersebut terdiri dari: 1. POJK
Nomor 34/POJK 05/2015 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Modal
Ventura. 2. POJK Nomor 35/POJK 05/2015 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Modal Ventura. 3. POJK Nomor 36/POJK.05/2015 tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Bagi Perusahaan Modal Ventura. 4. POJK Nomor 37/POJK 05 tentang Pemeriksaan Langsung
Perusahaan Modal Ventura.

Menurut Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non-bank (IKNB) OJK, Dumoly
Pardede, dalam sambutannya di acara Investor Best Insurance Awards 2015 di Jakarta, dengan
dikeluarkannya peraturan tersebut, OJK mendorong perusahaan modal ventura untuk untuk
mengembangkan industri kreatif, seperti industri kreatif berbasis online yang mempunyai
potensi besar untuk berkembang. OJK juga bisa membantu perusahaan yang berkembang
stagnan dan butuh diambil alih dan mendorong agar perusahaan modal ventura terlibat dalam
sektor ekonomi prioritas seperti energi terbarukan, hilirisasi industri, dan pariwisata. Di
samping itu, OJK juga mendorong perusahaan modal ventura untuk mengembangkan
pendapatan berbasis biaya (fee based income). Hal ini dilakukan dengan menyediakan jasa
konsultasi bidang administrasi. Ini juga sebagai distributor produk dan investasi yang
dibutuhkan, seperti yang saat ini berkembang di Thailand (BeritaSatu. 18 Januari 2016).

Perusahaan modal ventura (PMV) adalah ‘badan usaha yang melakukan kegiatan usaha modal
ventura, pengelolaan dana ventura, kegiatan jasa berbasis fee, dan kegiatan usaha lain dengan
persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.’ (Pasal 1 Butir 2 POJK No. 35/POJK.05/2015). Dalam
menjalankan usahanya, perusahaan modal ventura dapat melakukan kegiatan berupa: ‘a.
penyertaan saham (equity participation); b. penyertaan melalui pembelian obligasi konversi
(quasi equity participation); c. pembiayaan melalui pembelian surat utang yang diterbitkan
Pasangan Usaha pada tahap rintisan awal (start-up) dan/atau pengembangan usaha; dan/atau
d. pembiayaan usaha produktif.’ (Pasal 2 ayat 1 POJK No. 35/POJK.05/2015). Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa perusahaan modal ventura mempunyai peran
strategis dalam meningkatkan perekonomian. Partisipasi aktif perusahaan modal ventura baik
dalam bentuk penyertaan modal maupun dukungan manajerial, operasional dan pemasaran
kepada pasangan usaha dapat membantu mengembangkan usaha perusahaan tersebut dan
memotivasi munculnya pengusaha-pengusaha baru.

Terkait dengan perusahaan modal ventura syariah, berdasarkan Pasal 1 butir 4 POJK No.
35/POJK.05/2015, adalah ‘badan usaha yang melakukan kegiatan usaha modal ventura
syariah, pengelolaan dana ventura, dan kegiatan usaha lain dengan persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan yang seluruhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan definisi ini
dapat dipahami bahwa kegiatan perusahaan modal ventura syariah pada prinsipnya sama
dengan perusahaan modal ventura konvensional, yakni melakukan kegiataan investasi dan atau
pelayanan jasa dalam jangka waktu tertentu untuk pengembangan usaha pasangan usaha.
Namun, yang membedakan adalah dalam menjalankan kegiatan perusahaan modal ventura
syariah tentu berdasarkan kepada prinsip syariah. Di samping itu, penyelenggaran kegiatan
usaha perusahaan modal ventura syariah wajib memenuhi prinsip keadilan (‘adl),
keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan universalisme (alamiyah) serta tidak
mengandung gharar, maysir, riba, zhulm, risywah, dan objek haram. (Pasal 5 POJK No.
35/POJK.05/2015). Unsur-unsur yang disebutkan di atas mesti dipenuhi, apabila dilanggar
akan menjadikan investasi yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura syariah menjadi
tidak sah.

Berbeda dengan perusahaan pembiayaan syariah yang telah berkembang dengan pesat, pelaku
perusahaan modal ventura syariah masih relatif sedikit. Semenjak dikembangkan pada tahun
2012 sampai 2015 baru 4 perusahaan modal ventura syariah yang berdiri. Dilihat dari
perkembangan jumlah aset, industri modal ventura syariah mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 31,01 per tahun. Sedangkan aset industri modal ventura syariah dibandingkan dengan
total aset industri modal ventura adalah sebesar 4%. (Roadmap IKNB Syariah 2015-2019).
Apabila melihat perkembangan industri keuangan syariah secara global, perusahaan modal
ventura syariah mempunyai peluang untuk lebih berkembang ke depannya. Namun dukungan
pemerintah tetap diperlukan, terutama dari penambahan modal perusahaan modal ventura
syariah yang dinilai masih sangat terbatas. Di samping itu, perlunya sosialisasi dan edukasi
secara intensif kepada masyarakat tentang urgensi pengembangan perusahaan modal ventura
syariah untuk men-support lahirnya pengusaha dan perusahaan baru yang menjalankan
kegiatannya berdasarkan kepada prinsip syariah. Wallahua’lam. (***)

Klik tulisan di bawah ini untuk melihat artikel terkait sebelumnya:

Lembaga Pembiayan Syariah di Indonesia


Home / BANK dan LEMBAGA KEUANGAN LAIN / Modal Ventura Syariah

Modal Ventura Syariah


Posted by eko budiawan Tuesday, April 16, 2013 0 comments
Bagikan Artikel Ini :
1

1. Latar Belakang timbulnya Modal Ventura Syariah


Pemerintah Indonesia dalam perkembangannya berusaha memasyarakatkan pola
penyertaan modal yang dapat membantu usaha kecil, menengah, dan koperasi dengan
mendirikan perusahaan modal ventura. Sampai dengan akhir tahun 1998, perusahaan modal
ventura berdiri di 27 Profinsi yang ada di Indonesia (di luar perusahaan modal setiap daerah
tingkat II) yang ada di setiap provinsi, semua berinduk dengan PT. Bahana Artha Ventura karena
PT. Bahana Arta Ventura sebagai pemilik saham terbesar dan salah satu anak perusahaan dari
PT.Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Perusahaan Modal Ventura sebagai sarana pembiayaan memiliki peluang besar untuk mengembangkan

usaha kecil, menengah dan koperasi karena mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh perusaah lainnya.

Seperti misalnya kedudukan Perusahaan Modal Ventura bukan hanya akan terlibat dengan menginvestasikan

modalnya, melainkan sekaligus juga ikut berperan aktif dalam manajemen perusahaan yang di bantunya. Karena

Perusahaan Modal Ventura itu sendiri dikelola secara professional, maka hal ini akan memberikan dampak kepada

pengusaha kecil yang pada umumnya dikelola secara tradisional, berangsur-angsur akan menjadi professional.

Keistimewaan perusahaan modal ventura yang dapat dimanfaatkan untuk menegakkan


pola usaha yang lebih adil dan merata adalah karena sifatnya yang tidak akan pernah melakukan
investasi secara permanen. Hanya berkisar sekitar antara 1-5 tahun sesuuai dengan kesepakatan.
Setelah masa itu berlalu, perusahaan modal ventura dapat melakukan divestasi kepada pengusaha
yang membantunya, yang berarti hasil usahanya akan dimanfaatkan kembali oleh yang
membantunya dan ini akan menumbuhkan sikap professional bagi usaha kecil, menengah dan
koperasi.
2. Tentang Modal Ventura Syariah
Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal dalam
suatu perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka waktu
tertentu (bersifat sementara). Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari
perusahaan pembiayan kepada perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu.
Perusahaan yang diberi modal sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan
pembiayaan yang memberi dana disebut sebagai venture capitalist atau pihak investor.
Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen (kalau
dibagikan) dan dari apresiasi nilai saham dipegang (capital gain). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni penanaman modal dilakukan oleh lembaga
keuangan Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan tersebut
melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya kepada pemegang saham perusahaan.

Lahirnya perusahaan Modal Ventura telah memberi bantuan nyata kepada usaha kecil
menengah dan koperasi. Namun dalam upaya membina usaha khususnya pada para
pengusahamasih banyak berbagai permasalahan yang ditemui diantaranya:
1. Arah bisnis yang belum jelas, terutama untuk jangka panjang karena kebanyakan dari
Perusahaan Pasangan Usaha masih berpatokan pada pengalaman masa lalu.
2. Modal kerja yang minim, sehingga perkembangan usahan menjadi lamban, disamping
kurangnya pengetahuan tentang seluk beluk perkreditan maupun pembiayaan.
3. Manajemen yang belum profesional, adanya monitoring yang dilakukan oleh Perusahaan Modal
Ventura selalu dicurigai.
4. Kurangnya tenaga kerja yang terampil, berakibat pada produk yang dihasilkan tidak kompetitif.
5. Prospek pasar yang belum jelas (berorientasi produk).
6. Pemasaran kurang gencar dan cenderung cepat puas dengan pasar yang dimiliki.
7. Biaya produk tinggi, akibat kuantitas produk reatif kecil akibat daya serap pasar yang terbatas.
8. Mutu produk yang masih rendah.
9. Tidak teguh dan kurang ulet dalam menjalankan usaha.
10. Pemanfaatan waktu yang kurang efisien dan kurang efektif.
Solusi Perusahaan Modal Ventura dalam menghadapi permasalahan yang ada antara lain:
1) Mengidentifikasi kebutuhan.
2) Membantu permodalan.
3) Memberi tenaga pendamping yang profesional dari Perusahaan Modal Ventura.
4) Memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan usaha.
5) Membentuk kemitraan sesama pengusaha.
6) Membentuk jejaring (Net Working) diantara para pengusaha.
7) Memberikan teknologi yang tepat guna.
Adapun konsep perusahaan Modal Ventura Syariah adalah sebagai berikut:
a. Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal.
b. Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas
keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.
c. Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank, yaitu
perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
d. Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat pembiayaannya lebih
condong ke sebuah bentuk investasi.
e. Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari perusahaan Modal Ventura
sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
f. Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal Ventura, baik yang
dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun perusahaan pasangan usaha, maka upaya
penyelesaiaannya dapat dilakukan melalui upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga
arbitrase.

Referensi ; Hartanto MM, Dicky. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Konsep umum dan syariah,
Aswajaya Pressindo: Yogyakarta

Daftar Anggota Asosiasi Modal Ventura Indonesia (AMVI)

No PERUSAHAAN MODAL INDONESIA

1) PT Astra Mitra Ventura


2) PT PNM Venture Capital

3) PT PNM Techno Venture

4) PT. Lima Ventura

5) PT Bahana Artha Ventura

6) PT Celebes Artha Ventura

7) PT Freefort Finance Indonesia

8) PT Ventura Investasi Utama


9) PT Batavia Internasional Ventura

10) PT Ventura Investasi Prima

11) PT Ventura Investasi Perdana

12) PT Abad Perdana Kapita Ventura

13) PT Ventura Giant Asia

14) PT Pertamina Dana Ventura

15) PT Persada Ventura Syariah

16) PT Brata Ventura

17) PT Ludlow Capital

18) PT Swadana Mitra Binaan Balisari Rejeki Ventura

19) Sosial Enterprener Indonesia

20) PT Mitra Bisnis Keluarga

21) PT Vosham Kosha Sejahtera

22) PT Permodalan BMT Ventura

23) PT Sarana Kaltim Ventura

24) PT Sarana Sulsel Ventura

25) PT Sarana Bali Ventura

26) PT Sarana Jatim Ventura

27) PT Sarana Kalteng Ventura

28) PT Sarana Jabar Ventura

29) PT Sarana Jateng Ventura

30) PT Sarana Jambi Ventura

31) PT Sarana Sulut Ventura


32) PT Sarana Sumsel Ventura

33) PT Sarana Papua Ventura

34) PT Sarana NTB Ventura

35) PT Sarana Sulteng Ventura

36) PT Sarana Jakarta Ventura

37) PT Sarana Sumbar Ventura

38) PT Sarana Lampung Ventura

39) PT Sarana Yogya Ventura

40) PT Sarana NTT Ventura

41) PT Sarana Riau Ventura

42) PT Sarana Aceh Ventura

43) PT Sarana Kalbar Ventura

44) PT Sarana Surakarta Ventura

45) PT Sarana Sumut Ventura

46) PT Sarana Maluku Ventura

47) PT Sarana Sultra Ventura

48) PT Sarana Kalsel Ventura

49) PT Sarana Bengkulu Ventura


MODAL VENTURA DAN MODAL VENTURA SYARIAH

A. MODAL VENTURA
1. Pengertian
Modal ventura adalah merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company)
untuk jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan
modal secara tunai yang ditukan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha.
Investasi modal ventura ini biasanya memiliki suatu resiko yang tinggi namun memberikan
imbal hasil yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist
(VC), adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura.
Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan
utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki resiko tinggi sehingga
tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh
modal pinjaman dari perbankan. Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian
bantuan manajerial dan teknikal. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok
investor yang mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang
melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut.
Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura ini kebanyakan dilakukan terhadap
perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memilkii suatu riwayat operasionil yang
dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman. Sebagai bentuk kewirausahaan, pemilik
modal ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah kebijakan perusahaan sesuai
dengan jumlah saham yang dimilikinya.1[1]
2. Jenis Pembiayaan Modal Ventura
a. Equity Financing, merupakan jenis pembiayaan langsung dalam hal ini perusahaan modal
ventura melakukan penyertaan secara langsung pada perusahaan pasangan usaha dengan cara
mengambil bagian dari jumlah saham milik perusahaan pasangan usaha.
b. Semi Equity Financial, merupakan jenis pembiayaan dengan cara membeli obligasi konversi
yang diterbitkan oleh perusahaan pasangan usaha.
c. Mendirikan perusahaan baru dalah hal ini perusahaan modal ventura bersama-sama dengan
perusahaan pasangan usahamendirikan usaha yang baru sama sekali.
d. Bagi Hasil, merupakan jenis pembiayaan yang ditujukan kepada usaha kecil yang belum
memiliki bentuk badan hukum PT. Namun tidak tertutup kemungkinan dengan yang berbadan
hukum PT, apabila kedua pihak saling menginginkannya.2[2]
3. Sumber-Sumber Dana Modal Ventura

1[1] http://amvi.or.id diakses 21 April 2015 22.00


2[2] Ibid.
Dalam melakukan penyertaan modal diberbagai bidang usaha, perusahaan modal ventura
harus memiliki dana yang cukup yang dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang dapat
dipilih sebagai berikut :
a. Dari dalam perusahaan sendiri :
- Setoran modal dari pemegang saham
- Cadangan laba yang belum terpakai
- Laba yang ditahan
b. Dari luar perusahaan :
- Investor baik perorangan atau industri
- Pinjaman dari Lembaga Perbankan
- Pinjaman dari Lembaga Asuransi
- Pinjaman dari Dana Pensiun3[3]
4. Dasar Hukum Pembiayaan Modal Ventura di Indonesia
Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya
dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%) dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1973 tentang Penyertaan Modal Negara.
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan" nusantara. Ketika
pada tahun 1973 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan
usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya,
usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.
Pengaturan kegiatan Modal Ventura lebih lanjut diatur dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.13/ Tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 469/KMK.17/1995
tanggal 3 Oktober 1995 tentangPendirian dan Pemberian Modal Ventura.
Perusahaan modal ventura dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis yang
diperlukan calon pengusaha maupun usaha yang sudah berjalan guna:
a. Pengembangan suatu penemuan baru.
b. Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.
c. Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan.
d. Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
e. Pengembangan projek penelitian dan rekayasa.
f. Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam maupun
luar negeri.
g. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan4[4]
5. Cara pembiayaan modal ventura di Indonesia
Beberapa cara pembiayaan yang dilakukan oleh modal ventura di Indonesia, yaitu dengan
cara :

3[3] Ibid.
4[4] Ibid.
a. Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi pasangan usaha.
b. Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati bersama dapat dikonversi
menjadi saham / penyertaan modal pada perseroan.
c. Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap bulan akan diberikan
kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha.
Pola bagi hasil yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing).
b. Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).
c. Bagi hasil berdasarkan perjanjian.5[5]
B. MODAL VENTURA SYARIAH
1. Pengertian
Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal dalam suatu
perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka waktu tertentu
(bersifat sementara).
Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayan kepada
perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi
modal sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana
disebut sebagai venture capitalist atau pihak investor. Penghasilan modal ventura sama seperti
penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen (kalau dibagikan) dan dari apresiasi nilai saham
dipegang (capital gain).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni
penanaman modal dilakukan oleh lembaga keuangan Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan
setelah itu lembaga keuangan tersebut melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya
kepada pemegang saham perusahaan.6[6]
2. Konsep Perusahaan Modal Ventura Syariah
a. Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal.
b. Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas
keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.
c. Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank, yaitu
perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
d. Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat pembiayaannya lebih
condong ke sebuah bentuk investasi.
e. Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari perusahaan Modal Ventura
sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
f. Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal Ventura, baik yang
dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun perusahaan pasangan usaha, maka upaya
penyelesaiaannya dapat dilakukan melalui: upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga
arbitrase.7[7]

5[5] Ibid.
6[6] http://blk-imt.blogspot.com diakses 21 April 2015 pukul 22.05
7[7] Ibid.
3. Operasional Modal Ventura Syariah
Di dalam pendirian Modal Ventura terdapat dua aspek penting dari maksud dan
tujuannya. Pertama Modal Ventura adalah modal yang disediakan sebagai resiko yang
mempunyai gagasan tanpa jaminan pengembalian modal atau keberhasilan di masa mendatang.
Yang ada hanya sistem bagi hasil berupa dividen. Sehingga aspek keberanian pemilik modal
menjadi hal penting dalam pengadaan keputusan. Itu sebabnya dasar utama semangat Modal
Ventura terletak pada keyakinan terhadap pasangan usahanya. Kedua, sesuai dengan
prinsip dasar yang terkandung dalam jiwa Modal Ventura maka diseluruh dunia dibuat semacam
kesepakatan bahwa penyertaan modal harus bersifat sementara. Jangka waktunya antara 5-10
tahun, sampai mitra usahanya mampu berdiri sendiri barulah sahamnya dijual kembali.8[8]

Diposkan oleh Neng Nur Hanifah di 07.22

Islamic Private Equity Fund


Private equity based on Syariah
March 19, 2012

MODAL VENTURA SYARIAH

Definisi
Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal dalam suatu
perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka waktu tertentu
(bersifat sementara).
Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayan kepada
perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal
sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana disebut
sebagai venture capitalist atau pihak investor.
Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen (kalau
dibagikan) dan dari apresiasi nilai saham dipegang (capital gain). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni penanaman modal dilakukan oleh lembaga
keuangan Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan tersebut
melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya kepada pemegang saham perusahaan.
Tujuan modal ventura adalah adalah untuk memberikan penambahan nilai (adding value)
sehingga venture capitalist dapat menjual partisipasinya dengan return positif
Injazat (berpusat di UEA) adalah venture capital pertama yang beroperasi dengan sesuai dengan
prinsip syariah, dengan modal awal US$ 50 juta. Injazat Didirikan bersama-sama oleh the
Islamic Corporation for the Development of the Private Secto r(ICD), afiliasi dari the Islamic
8[8] Ibid.
Development Bank (IDB), dengan Gulf Finance House, Dubai Islamic Bank, Saudi Economic
and Development Company dan Iran Foreign Investment Corporation. Fokus pada pembiayaan
investee pada sektor telekomunikasi, media dan teknologi informasi, namun hanya investee yang
secara prinsip syariah diperbolehkan (misalkan bukan pada investee dengan DER lebih 30%).
Aktif investor, dengan nilai tambah pada asistensi pengembangan strategi perusahaan (termasuk
GCG). Exit strategy dengan investee disepakati di awal.

Modal Ventura dalam Perspektif Syariah


Dalam perspektif syariah, modal ventura memiliki beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Akademisi syariah umumnya sepakat bahwa pembiayaan venture capital pada early stage of
life dari suatu investee adalah suatu bentuk klasik dari pembiayaan musyarakah atau
mudharabah.
2. Dari sudut pandang syariah, penggunaan equity financing dalam bentuk saham atau
penyertaan terbatas dengan bagi hasil adalah suatu bentuk dari aplikasi akad mudharabah,
musyarakah ‘inan atau musyarakah ‘inan al-mutanaqisha.
3. Hubungan erat antara penyedia dana dan pengguna dana, mulai dari penetapan klausula yang
menyangkut penggunaan dana sampai ke adding value, monitoring dan pembagian hasil dan
risiko sesuai dengan semangat musyarakah.
4. Meskipun investasi venture capital secara prinsip sesuai dengan syariah, masih ada beberapa
aspek terkait dengan struktur pendanaan dan investasinya yang tidak sesuai dengan syariah.
5. Aspek-aspek tersebut dapat dimodifikasi dengan mudah tanpa perubahan yang terlalu besar.

Konsep Perusahaan Modal Ventura Syariah


Adapun konsep perusahaan modal ventura syariah adalah sebagai berikut:
1. Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal.
2. Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas
keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.
3. Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank, yaitu
perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
4. Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat pembiayaannya lebih
condong ke sebuah bentuk investasi.
5. Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari perusahaan Modal Ventura
sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
6. Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal Ventura, baik yang
dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun perusahaan pasangan usaha, upaya
penyelesaiaannya dapat dilakukan melalui: upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga
arbitrase.

Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Syariah


Kegiatan yang bisa dimasuki perusahaan modal ventura antara lain:
1. Perusahaan yang berusaha dalam pasar yang sedang tumbuh dan bersifat inovatif serta
mempunyai potensi untuk berkembang pada masa yang akan datang.
2. Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namun karena beberapa keterbatasannya
belum dapat menghimpun dana atau melakukan pinjaman kepada perbankan.
3. Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi utang-utangnya dan posisinya sudah sangat
mengganggu tingkat kesehatan saham tersebut.
Operasional Modal Ventura Syariah
Dalam pendirian modal ventura terdapat dua aspek penting dari maksud dan tujuannya. Pertama
modal ventura adalah modal yang disediakan sebagai risiko yang mempunyai gagasan tanpa
jaminan pengembalian modal atau keberhasilan pada masa mendatang. Yang ada hanya sistem
bagi hasil berupa dividen. Sehingga aspek keberanian pemilik modal menjadi hal penting dalam
pengadaan keputusan.
Itu sebabnya dasar utama semangat modal ventura terletak pada keyakinan terhadap pasangan
usahanya. Kedua, sesuai dengan prinsip dasar yang terkandung dalam jiwa modal ventura, di
seluruh dunia dibuat semacam kesepakatan bahwa penyertaan modal harus bersifat sementara.
Jangka waktunya antara 5–10 Tahun, sampai mitra usahanya mampu berdiri sendiri barulah
sahamnya dijual kembali.
Langkah-langkah dalam investasi modal ventura antara lain: (a) Penilaian pendahuluan (b)
Konfirmasi pihak luar (c) Negosiasi dan penawaran (d) Dokumentasi hukum (e) Monitor
investasi (f ) Divestasi.

Peluang Modal Ventura Syariah


Venture Capital (VC) adalah bentuk pembiayaan yang paling mirip dengan pembiayaan syariah.
Modifikasi yang diperlukan untuk inline dengan syariah sangat mudah tanpa harus meninggalkan
prinsip-prinsip utamanya. Penyesuaian VC kepada bentuk mudharabah atau musyarakah house
sama sekali tidak mengubah bentuk legal dari VC.
Modifikasi syariah pada VC bukan berarti VC pindah dari suatu segmen pasar kepada segmen
pasar lain. Melainkan memperbesar size segmen. Penambahan size tersebut berasal dari investor
VC dan calon investee yang hanya mau berpartisipasi jika VC telah inline dengan syariah. Juklak
KMK VC syariah secara de facto telah siap. Tinggal menunggu pengesahan yang menunggu
sampai ada permintaan.
Pola syariah adalah pola yang menjadi perhatian pemerintah dalam penyaluran dana Kredit
Mikro. Institusi keuangan syariah international seperti ICD, IDB dan Bank-bank syariah di
middle east memiliki minat yang besar untuk menjadi investor lembaga-lembaga pembiayaan
berbasis mudharabah termasuk VC.

Fund Rising pada Modal Ventura Syariah


Funding modal ventura syariah berasal dari lembaga keuangan syariah (bank syariah, asuransi
syariah, reksadana syariah) dan institusi lain yang menghendaki dana mereka dimanfaatkan
menurut prinsip syariah. Instrumen yang bisa digunakan mencakup:
1. Saham biasa;
2. Promisory note (PN) mudharabah muqayyada pada lembaga keuangan syariah (LKS) lain;
3. Obligasi syariah mudharabah;
4. MTN syariah mudharaba. Pendanaan diatur melalui sinergi dengan beberapa lembaga
keuangan syariah. Funding dari luar dimungkinkan diperoleh dari institusi keuangan syariah
global seperti ICD, IDB, International Islamic Bank yang cukup berminat dengan skema ini

Ketentuan Investasi pada Modal Ventura Syariah


Ada beberapa ketentuan pada investasi modal ventura syariah, yaitu:
1. Pada siklus ini, aspek yang mesti dimodifikasi terutama berkisar pada jenis pembiayaan,
covenant (jaminan) dan teknik valuation.
2. Saham biasa dapat diterima secara syariah.
3. Saham preferensi tidak boleh digunakan. Dimodifikasi dengan alternatif saham preferensi
dengan rasio bagi hasil yang berbeda dari saham biasa dan ditentukan di depan.
4. Covertible bonds konvensional tidak bisa digunakan. Dapat dimodifikasi dengan obligasi
mudharabah biasa ditambah dengan akad waad (janji) dari investee untuk menjual saham mereka
pada MV pada saat jatuh tempo.
5. Sub-ordinated debt dengan bunga, bagi hasil pasti, bagi hasil maksimal dan minimal tidak bisa
digunakan. Alternatifnya adalah pembiayaan syirkah ‘inan al-mutanaqishah dengan bagi hasil
murni.
6. Jaminan dapat disertakan dalam transaksi pembiayaan dengan menggunakan akad wakalah.
7. Usaha adalah jaminan paling utama pembiayaan.
8. Valuation yang menggunakan tingkat suku bunga sebagai discount rate harus diganti.
Alternatifnya adalah menggunakan required return dari investasi dengan karakter risiko serupa
atau tolok ukur investasi syariah lain.

Penerbitan Promisory Note (PN) Mudharabah Muqayyadah


Skema penerbitan Promisory Note (PN) Mudharabah Muqayyadah adalah sebagai berikut: (1)
Modal Ventura (MV) membiayai investee dengan musyarakah/mudharabah; (2) Jaminan
diserahkan oleh investee ke MV; (3) Investee memberikan jasa (misalnya) ke perusahaan
minyak/tambang; (4) Perushaan minyak/tambang memberikan imbal jasa ke investee (dengan
standing instruction ke MV); (5) Investee memberikan bagian imbal jasa dari perusahaan
minyak/tambang untuk pembayaran pokok + bagi hasil ke MV; (6) MV mensekuritisasi
penyertaan pada investee (berkatagori lancar) dalam bentuk PN Syariah; (7) Lembaga Keuangan
(LK) lain memberikan dana kepada MV senilai nominal PN; (8) MV melakukan administrasi dan
pembagian bagi hasil investee kepada LK lain untuk margin yang diperolehnya dengan proporsi
yang telah ditetapkan dan sebesar pokok pada saat jatuh tempo.

Pola Bagi Hasil Modal Ventura Syariah


Ketentuan-ketentuan atas pelaksanaan pembiayaan dengan pola bagi hasil:
1. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura menyertakan modal, baik berupa
uang tunai maupun aset yang relevan dengan aktivitas suatu usaha yang akan dijalankan.
2. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura secara bersama-sama akan
menikmati setiap keuntungan dan menanggung kerugian yang ditimbulkan atas usaha yang
dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama.
3. Pencerminan yang diperoleh oleh perusahaan modal ventura atas pembiayaan ini adalah: a.
Bagi hasil dari laba usaha yang dijalankan; b. Pengembalian modal yang disertakan;
4. Besarnya persentase bagi hasil yang diterima oleh perusahaan modal ventura berdasarkan pada
kesepakatan bersama antara perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura.
Persentase bagi hasil yang diterima oleh perusahaan modal ventura dengan ketentuan: a.
Persentase bagi hasil tidak melebihi dari 50% laba usaha. b. Persentasi bagi hasil akan dikoreksi
setiap tahunnya atau di akhir pembiayaan.
5. Jangka waktu pembiayaan sesuai dengan SK Mentri Keuangan, No. 125/KMK.013/1988
Jo.SK No. 468/KMK.017/1995, yaitu maksimal selama 5 tahun.

Adding Value & Monitoring & Exit Strategy pada Modal Ventura Syariah
Adding Value & Monitoring & Exit Strategy adalah sebagai berikut: (1) Prinsip adding value,
monitoring dan exit strategi VC umumnya inline dengan prinsip syariah. (2) Memberikan adding
value terutama menyangkut penerapan GCG (good corporate governance). (3) GCG penting
karena dapat menjadi jaminan atas kepercayaan (trust) yang diberikan VC kepada investee. Trust
adalah hakikat dari transaksi mudharabah dan musyarakah
Problem Solving pada Modal Ventura Syariah
Solusi perusahaan modal ventura dalam menghadapi permasalahan yang ada antara lain: 1.
Mengidentifikasi kebutuhan. 2. Membantu permodalan 3. Memberi tenaga pendamping yang
profesional dari perusahaan modal ventura. 4. Memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan
usaha. 5. Membentuk kemitraan sesama pengusaha. 6. Membentuk jejaring (NetWorking) di
antara para pengusaha. 7. Memberikan teknologi yang tepat guna.

Sumber: http://www.eSharianomics.com

Revitalisasi Industri Modal Ventura


Published on Saturday, 24 October 2015 13:39

Oleh : Andi Buchari (Direktur PT. Utama Bahana Artha Ventura)

Pemerintahan Jokowi kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III


sebagai respon atas perlambatan ekonomi dalam negeri dan kelanjutan dari dua
paket kebijakan sebelumnya. Salah satu isi paket kebijakan ekonomi jilid III dalam
bidang keuangan adalah revitalisasi Industri Modal Ventura (IMV). Masuknya IMV
dalam paket kebijakan ekonomi jilid III menjadi kabar gembira dan harapan baru bagi
para pelaku IMV.

Sebagaimana perkembangan IMV beberapa tahun terakhir cenderung stagnan jika


dibandingkan dengan industri lainnya di Lembaga Pembiayaan maupun Industri
Keuangan Non Bank. Sejak pertama industri ini dikembangkan oleh pemerintah untuk
menumbuhkembangkan Usha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan dukungan
pembiayaan dan permodalan (equity participation) melalui PT. Bahana Artha Ventura
(BAV) pada tahun 1993 hingga akhir tahun 2014, pertumbuhan aset industri modal
ventura belum menunjukkan perkembangan yang signifikan walapun ada
pertumbuhan. Total aset industri modal ventura pada tahun 2014 tumbuh sebesar
9,10% dari Rp 8,24 triliun pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp 8,99 triliun pada akhir
Desember 2014.

Market share IMV dibandingkan industri jasa keuangan lainnya seperti industri
perusahaan pembiayaan sangat kecil. Data OJK (2015) menyebutkan bahwa aset
Perusahaan Pembiayaan tumbuh 4,33 kali dalam 10 tahun terakhir, dengan total aset
pada tahun 2014 sebesar 420,4 T sedangkan aset Modal Ventura tumbuh 2,17 kali
dalam 10 tahun terakhir, dengan total aset pada tahun 2014 sebesar 8,99 T, total
besar aset Modal Ventura hanya sebesar 1,99% dari aset Perusahaan Pembiayaan.

Lesunya pertumbuhan dan sempat terlupakannya IMV berdampak pada penurunan


jumlah Perusahaan Modal Ventura (PMV), saat ini berdasarkan data OJK (2014)
jumlah PMV yang beroperasi di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 16 PMV
yakni dari 89 PMV pada tahun 2012 menjadi 73 PMV di tahun 2013. Penurunan jumlah
PMV yang cukup besar (18%) memberikan indikasi adanya masalah tertentu IMVdi
Indonesia. Pada tahun 2014 OJK terpaksa menutup 9 PMV karena tidak lagi aktif
menjalankan usahanya dan tahun 2014 kembali menutup 3 PMV karena melakukan
perubahan kegiatan usaha sehingga tidak lagi menjadi PMV.

Sungguh ironi, IMV di Indonesia padahal modal ventura di luar negeri merupakan
motor penggerak kewirausahaan, pencipta lapangan kerja baru dan penyumbang
devisa negara. Di luar negeri PMV sangat besar jasanya dalam membangun
enterpreneurship dan sukses membina perusahaan multinasional pada stage awal
pembentukan (early stage-company) dengan skema equity participation seperti di
Amerika: Ford, Apple Computer, Microsoft, Kentucky Fried Chicken, Sock Shop, Wang
Computer, Haagen Daz Ice Cream, IBM, HP, Facebook, Youtube, Google, Ebay, dan
IBM.

Sementara di dalam negeri karena Modal Ventura lokal tidak mampu bersaing dan
kalah dengan PMV asing dengan kekuatan dana, mereka telah masuk membina
perusahaan early stage baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menanamkan modal (equity) Rp 500 milliar hingga lebih dari Rp 1 triliun seperti
ZALORA (investee dari Scopia Capital), Traveloka (investee dari East Venture),
Bukalapak.com (investee dari GREE Ventures), Tokopedia (investee SIMI & Sequoia
Capital), Go-Jek, seribulancer.com, OLX, dan LAZADA serta puluhan start up lainnya
yang masih dalam inkubasi bisnis yang akan menjadi calon investee PMV asing.

Modal ventura merupakan alternatif dan paling cocok bagi UMKM dan kewirausahaan
di Indonesia sebagai sumber pendanaan bagi sektor produktif. Model investasi modal
ventura dengan penyertaan modal atau dalam bentuk pembiayaan lainnya ke dalam
suatu perusahaan sebagai pasangan usaha (investee company) dalam jangka waktu
tertentu yang dinilai memiliki prospek cerah. Investasi modal ventura dipandang
lebih tepat dalam pembiayaan UMKM karena dapat membangun dari tahap awal
perusahaan yang belum jelas bagaimana masa depannya dan belum memiliki standar
sebagai perusahaan terbuka ataupun memiliki riwayat operasional yang dapat
menjadi acuan seperti jika memperoleh dana pinjaman dari perbankan.
Revitalisasi Industri Modal Ventura

Upaya dan langkah untuk melakukan revitalisasi industri modal ventura menjadi
sangat mendesak, yakni untuk meningkatkan peran modal ventura bagi pertumbuhan
ekonomi nasional, khususnya dalam memberikan dukungan pembiayaan terhadap
sektor-sektor produktif terutama sektor yang menjadi prioritas pembangunan
ekonomi pemerintah.

Sebelumnya OJK selaku regulator industri modal ventura telah menyusun draft
revitalisasi modal ventura melalui rencana perubahan peraturan modal ventura dari
yang ada saat ini yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 18 Tahun 2012 tentang
modal ventura ke Peraturan OJK (POJK) tentang modal ventura yang menurut
rencana mulai berlaku pada akhir tahun 2015. Revitalisasi industri modal ventura
dalam paket kebijakan ekonomi jilid III pemerintahan Jokowi semoga bukan hanya
sekedar Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) tentang modal
ventura yang telah disusun oleh OJK. Apabila yang dimaksud Paket Kebijakan
Ekonomi Jilid III adalah POJK maka langkah revitalisasi tersebut tidak cukup untuk
mendorong modal ventura agar mampu berkembang seperti perkembangan industri
keuangan lainnya dan menjadi pendorong lahirnya entrepreneurs baru di Indonesia.

Dalam pengumuman paket ekonomi jilid III, pemerintah belum-tidak menjelaskan


secara jelas dari langkah-langkah revitalisasi yang dilakukan kepada industri modal
ventura. Adapun langkah strategis yang bisa menjadi pertimbangan pemerintah yang
dibutuhkan oleh pelaku modal ventura. Pertama, pemerintah membentuk
Government Venture Fund (GVF) yang nantinya akan dikelola oleh Perusahaan Modal
Ventura khususnya yang memiliki afiliasi dengan pemerintah (BUMN) agar bisa
dikontrol dan diawasi oleh publik.

Dengan GFV ini diharapkan pemerintah mendorong terkumpulnya dana-dana dari


investor perorangan, dana pensiun, asuransi, pemerintah, dan PKBL dengan tenor
yang panjang sehingga Perusahaan Modal Ventura dapat menggunakannya untuk
menyediakan akses permodalan bagi pelaku usaha dan UMKM yang berorientasi
pada entrepreneurship dan produk-produk inovasi pada awal-awal pendiriannya.
Pasar dalam negeri akan terancam diambil oleh PMV asing apabila PMV dalam negeri
khususnya milik Pemerintah (Bahana Ventura) tidak mampu membiayai early stage
company karena alasan keterbatasan modal. Di Malaysia, berdasarkan data
Malaysian Venture Capital Private Equity (MVCPE) tahun 2009, sumber pendanaan
modal ventura terdiri atas pemerintah 47.88%, perusahaan lokal 26.76%, perusahaan
dan investor asing 11.64%, bank 7.65%, dana asuransi 0.72%, dana pensiun 2.39%
dan investor lokal 2.95%.

Di samping itu, di Malaysia, industri modal ventura terus digenjot pertumbuhannya


agar lebih maju. Selain concern pada regulasi, mereka bahkan telah mendirikan
perusahaan modal ventura syariah sejak tahun 2001. Pada bulan Mei 2008, Securities
Commission Malaysia mengeluarkan Guidelines and Best Practice on Islamic Venture
Capital yang mengatur bagaimana mekanisme dan tata cara praktek usaha PMV yang
berlandaskan syariah. Dan yang terakhir pada 18 April 2014, Securities Commission
Malaysia kembali mengeluarkan aturan baru mengenai modal ventura yakni tentang
pedoman insentif pajak bagi modal ventura ( Venture Capital Tax Incentive
Guidelines). Aturan ini bertujuan memperkuat regulasi yang ada sekaligus untuk
mendorong pertumbuhan usaha modal ventura di Malaysia.

Kedua, pemerintah mulai mengambil langkah untuk mengatur dan mengizinkan


pengumpulan dana melalui crowdfunding. Sebagaimana crowdfunding telah berhasil
menjadi gerakan sosial untuk mengumpulkan dana bagi program yang berorientasi
sosial dan sociopreneurship, apabila crowdfunding mampu diarahkan untuk
kepentingan pembiayaan UMKM dan early stage company maka start up dalam
negeri tidak perlu lagi mengirim business proposal mereka ke venture capital asing.

Ketiga, insentif perpajakan. Insentif yang diberikan dapat berupa pembebasan


pengenaan pajak penghasilan atas penghasilan berupa bagian keuntungan yang
diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura dari penyertaan modal pada
perusahaan pasangan usaha yang bergerak di sektor-sektor usaha tertentu.

Keempat, meningkatkan sosialisasi tentang modal ventura. Saat ini pemahaman


tentang modal ventura masih kurang diketahui oleh masyarakat. Mereka umumnya
hanya mengetahui bank dan koperasi apabila ingin mencari sumber dana
pembiayaannya usaha. Oleh karena itu, PMV, Pemerintah dan dunia kampus dapat
melakukan sinergi dalam melakukan sosialisasi mengenai pengertian modal ventura,
karakteristik pembiayaan modal ventura, dan benefit pembiayaan melalui modal
ventura kepada masyarakat.

Disamping itu, revitalisasi modal ventura hanya bisa terlaksana apabila semua pihak
terkait memberikan dukungan seperti seperti Kementerian Koordinator di Bidang
Perekonomian, Kementerian BUMN, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian
Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Badan Ekonomi Kreatif, KADIN, pelaku
industri modal ventura, dan dunia kampus. Serta dukungan political will dari Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR).

Tentunya dengan semakin kuatnya perusahaan modal ventura maka akan semakin
meningkatkan peran modal ventura dalam membangun UMKM dan enterprenuers
yang pada akhirnya memberikan dampak besar dalam program financial inclusion
dan kemajuan perekonomian nasional.

Sumber : Kontan - Surat & Opini, Sabtu 24 Oktober 2015

Hambatan perkembangan modal


ventura di Indonesia

 Pembentukan perusahaan modal ventura di Indonesia adalah untuk melakukan pembiayaan sebanyak-
banyaknya kepada UKM, padahal pada dasarnya penyertaan perusahaan modal ventura dilakukan kepada
perusahaan individu yang berstatus Perseroan Terbatas (PT)

 Sumber dana perusahaan modal ventura lebih besar berasal dari pinjaman dari pada modal sendiri. Sifat
pinjaman yang mengharuskan adanya pembayaran secara tetap nominalnya setiap periode tidak sesuai
dengan sifat penyertaan yang fluktuatif penerimaan nominal dalam tiap periodenya.

 Sifat pembiayaan modal ventura adalah disamping memenuhi kebutuhan keuangan, juga memenuhi
kebutuhan non keuangan yaitu dampingan manajemen. Untuk memenuhi kebutuhan non keuangan ini
dibutuhkan keahlian spesifik sesuai dengan jenis usaha penerima modal ventura. Karena di Indonesia
pembentukan perusahaan modal ventura untuk UKM sebanyak-banyaknya, maka officer harus memahami
jenis usaha UKM yang dibiayai. Padahal UKM yang ditangani cukup beragam jenis usahanya, maka officer
akan kesulitan membantu menangani berbagai jenis usaha yang dilakukan oleh UKM.

 UKM sudah terbiasa dengan kredit. UKM lebih terbiasa melakukan pembayaran tetap tiap periodenya
layaknya angsuran kredit. Dengan angsuran tetap tiap periodenya, UKM tidak perlu repot untuk menghitung
berapa porsi yang harus dibayarkan tiap periodenya bila dilakukan penyertaan. Ada beberapa UKM yang
memang tidak bersedia menerima pembiayaan dengan model penyertaan. Pertimbangannya adalah bahwa
UKM tersebut yang membangun usahanya mulai dari awal, oleh karena itu UKM tersebut tidak mau berbagi
keuntungan dengan perusahaan modal ventura. Lebih baik mengeluarkan angsuran tetap sehingga dapat
diperkirakan pengeluaran tiap periodenya dari pada repot-repot menghitung pembagian keuntungan dengan
perusahaan modal ventura.

 Kepemilikan usaha UKM adalah usaha keluarga. Kebanyakan usaha UKM di Indonesia adalah dibangun
oleh keluarga, sehingga tidak terjadi pemisahan yang jelas antara harta milik keluarga dan harta milik usaha.
Bila dilakukan penyertaan, tentu harus dihitung harta milik usaha untuk menentukan porsi keuntungan antara
UKM dan perusahaan modal ventura. Karena dijalankan oleh keluarga maka tidak ada laporan atas kinerja
usaha. Dengan demikian perusahaan modal ventura akan sulit menentukan kelayakan usaha UKM yang
akan dibiayai.
Implementasi Business Development Services (BDS) Melalui Sinergisitas Triple Helix Sebagai
Pola Pengembangan Usaha Pedagang Kaki Lima (PKL)
Ika Fitriani

1.1. Latar Belakang


Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan salah satu model pengusaha yang usahanya dimasukkan
ke dalam jenis usaha mikro, yaitu termasuk dalam kategori Pengusaha Mikro, Kecil dan
Menengah (PKM). Pedagang Kaki Lima (PKL) ini, merupakan salah satu pelaku usaha dan
penggerak perekonomian dalam suatu negara juga memiliki peran penting sebagai penyangga
distorsi sistem ekonomi (www.wikipedia.org). Hal ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dari segi pendapatan masyarakat yang dapat meningkat sehingga hal tersebut juga akan
mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat yang akan naik melalui sektor industri. Selain
itu PKL juga memberikan sumbangan dan kontribusi yang sangat besar bagi roda perekonomian
dan pembangunan pada suatu negara.
Dilihat dari perkembangan jumlah PKL yang telah mendominasi pada suatu kota ataupun
wilayah meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari data statistik yang dikeluarkan
oleh BPS pada tahun 2007, mengenai sensus ekonomi yang dilakukan pada tahun 2006. Dalam
data tersebut disebutkan bahwa terdapat 22,5 juta unit usaha di Indonesia pada 2006. Dari jumlah
itu, perusahaan yang dikategorikan berskala menengah dan besar hanya 179.000 unit atau 0,8
persen. Sekitar 83,4 persen dari total jumlah unit usaha itu berskala mikro. Sekitar 15 persen
berskala kecil. Lebih dari 40 persen kegiatan usaha yang terdata ini tidak mempunyai lokasi
permanen. Artinya, kegiatan usaha itu bersifat informal. Misalnya, pedagang kaki lima, penjual
keliling, atau pengojek bersepeda motor.” (http://bappenas.go.id/)
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah PKL (Pedagang Kaki Lima) dalam
sektor perekonomian mikro di Indonesia sangatlah besar. Hal tersebut merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan suatu negara cepat berkembang dengan cepat. Namun, penyebaran dan
cara pendistribusian PKL yang kurang merata pada suatu wilayah. Hal ini yang dapat memicu
timbulnya ketimpangan pada suatu wilayah. Selain memberikan kontribusi pada negara,
keberadaan PKL juga mengalami berbagai macam permasalahan yaitu dalam bentuk kekerasan,
penindasan serta ketidakadilan dari komunitas lain serta masalah sosial dan hukum atau tindak
pidana yang biasanya dikenakan pada PKL.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka diperlukan adanya perhatian khusus dari berbagai pihak
untuk pemberdayaan dan pengembangan PKL. Mahasiswa sebagai agent of change merupakan
salah satu pilar penggerak untuk melakukan perubahan terhadap pengembangan PKL. Dalam
pengembangan PKL ini, mahasiswa tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dari
pemerintah dan pebisnis yang notabene merupakan dua pilar pembangunan yang lain. Ketiga
pihak (Triple Helix) tersebut akan melakukan sinergi untuk mengembangkan PKL. Salah satu
cara pemberdayaan PKL adalah melalui program Business Development Services (BDS).
BDS merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dalam upaya
mengembangkan sektor UKM. Dalam konsep yang ditawarkan, BDS diadopsi oleh pilar-pilar
pembangunan yang tergabung dalam Triple Helix. Ketiga pihak tersebut memiliki fungsi dan
peran masing-masing, dimana mahasiswa berperan sebagai perencana BDS, pebisnis berperan
sebagai fungsi pelaksanaan BDS, dan pemerintah berperan sebagai fungsi pengembangan BDS.
Melalui sinergi Triple Helix tersebut diharapkan keberadaan BDS akan semakin bermanfaat bagi
pengembangan keberadaan PKL.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat karya tulis yang berjudul
“Implementasi Business Development Services (BDS) Melalui Sinergisitas Triple Helix
Sebagai Pola Pengembangan Usaha Pedagang Kaki Lima (PKL)”

1.2. Gambaran Umum Keberadaan PKL di Indonesia


Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan salah satu model pengusaha yang usahanya dimasukkan
ke dalam jenis usaha mikro, yaitu termasuk dalam kategori Pengusaha Mikro, Kecil dan
Menengah (PKM). Pedagang Kaki Lima (PKL) ini, merupakan salah satu pelaku usaha dan
penggerak perekonomian dalam suatu negara juga memiliki peran penting sebagai penyangga
distorsi sistem ekonomi. Pedagang Kaki Lima merupakan pedagang yang menjual atau
berdagang dengan menggunakan kereta dorong yang mempunyai 3 roda serta 2 kaki pedagang
itu sendiri sehingga sering disebut pedagang kaki lima. Namun, pengertian PKL dan area tempat
mereka berdagang telah mengalami banyak pergeseran. Seiring dengan peningkatan populasi
penduduk, PKL bermunculan di banyak tempat, memanfaatkan tiap celah yang dinilai memberi
peluang untuk menjual dagangannya.
Pedagang kaki lima pada umumnya adalah self-employed, artinya mayoritas PKL terdiri dari satu
tenaga kerja atau mereka berkerja sediri. Modal yang dimiliki relatif kecil, dan terbagi atas
modal tetap, berupa peralatan, dan modal kerja. Dana tersebut jarang sekali dipenuhi dari
lembaga keuangan resmi. Biasanya PKL mendapatkan dana atau pinjaman dari lembaga atau
perorangan yang tidak resmi, atau bersumber dari supplier yang memasok barang dagangan
kepada PKL. Hal ini juga tidak sebanding dengan tingkat keuntungan yang diperoleh yaitu relatif
kecil jika dimasukan dalam pendapatan mereka. Sehingga kemungkinan untuk mengadakan
investasi modal maupun ekspansi usaha sangat kecil (Hidayat,1978).
Disamping permasalahan modal dan investasi, juga terdapat permasalahan yang dialami oleh
PKL (Pedagang Kaki Lima) yaitu masalah yang muncul berkenaan dengan PKL ini lebih banyak
disebabkan oleh kurangnya ruang untuk mewadahi kegiatan PKL di perkotaan. Konsep
perencanaan tata ruang perkotaan yang tidak didasari oleh pemahaman informalitas perkotaan
sebagai bagian yang menyatu dengan sistem perkotaan akan cenderung mengabaikan tuntutan
ruang untuk sektor informal termasuk PKL. Hal ini yang mengakibatkan PKL menempatkan
dirinya pada tempat yang kurang terstruktur sebagai contoh seperti dapat dijumpai di pasar-pasar
tradisional ,emperan toko, di pojok jalan, kawasan perumahan, di pintu jalan masuk tol, di
persimpangan lampu merah (traffic light) dan jalan umum, bahkan di depan sekolah dan rumah
sakit.

1.3. Konsep Business Development Services (BDS) Melalui Sinergisitas Triple Helix
Business Development Services (BDS) merupakan salah satu program pemerintah yang
digunakan untuk pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selama ini, pelaksanaan
BDS masih terfokus pada pembentukan lembaga untuk melayani UKM melalui beberapa
kegiatan, dimana kegiatan tersebut terbagi ke dalam tiga fungsi, yaitu: 1) fungsi perencanaan,
meliputi: layanan informasi, layanan konsultasi, bimbingan/pendampingan, dan penyusunan
proposal pengembangan usaha, 2) fungsi pelaksanaan, meliputi: layanan pelatihan, fasilitasi
pengembangan organisasi dan manajemen, fasilitasi dalam memperoleh permodalan, dan 3)
fungsi pengembangan, meliputi: penyelenggaraan kontak bisnis, fasilitasi dalam memperluas
pasar, serta pengembangan teknologi.
Melihat banyaknya fungsi BDS tersebut, maka hendaknya BDS juga diaplikasikan pada
pengembangan pedagang kaki lima (PKL). Untuk menerapkan program BDS tersebut diperlukan
adanya sinergisitas antara pilar-pilar pembangunan, yaitu akademisi (academia), pengusaha
(business), dan pemerintah (government) yang biasa disebut dengan Triple Helix. Ketiga pihak
tersebut memiliki fungsi masing-masing, yaitu academia berperan dalam fungsi perencanaan,
business berfungsi dalam peran pelaksanaan, dan government berperan dalam fungsi
pengembangan.

1.4. Implementasi Business Development Services (BDS) Melalui Sinergisitas Triple Helix

Berdasarkan konsep BDS yang telah dipaparkan sebelumnya, maka implementasi dari konsep
tersebut adalah sebagai berikut:

A. Akademisi (academia) berperan dalam fungsi perencanaan

Fungsi perencanaan dalam BDS meliputi layanan informasi, layanan konsultasi, bimbingan atau
pendampingan, dan penyusunan proposal pengembangan usaha. Dalam hal ini, setiap PKL di
suatu daerah memiliki satu konsultan dari mahasiswa dan dua pendamping lapang yang juga
berasal dari mahasiswa.
a. Akademisi (mahasiswa) melakukan fungsi pemberian layanan informasi dengan cara
menjembatani antara pihak PKL dengan pihak pemerintah. Hal ini bertujuan agar kebijakan-
kebijakan yang dibuat pemerintah mengenai keberadaan PKL dapat tersampaikan dengan baik
dan tepat sasaran. Selain itu, mahasiswa juga berperan untuk menyampaikan aspirasi pihak PKL
kepada pihak pemerintah.
b. Layanan konsultasi diberikan dengan cara membuka layanan konsultasi bagi PKL yang ingin
berkonsultasi mengenai pelaksanaan usahanya. Agar layanan konsultasi berjalan dengan baik,
maka setiap PKL memiliki setidaknya satu mahasiswa sebagai konsultan.
c. Bimbingan atau pendampingan dilakukan oleh dua orang mahasiswa, dimana pendampingan
tersebut dilakukan dengan cara mahasiswa terjun langsung dalam pelaksanaan usaha.
Pendampingan ini dapat dilakukan pada saat proses produksi ataupun dengan mengadakan
inspeksi mendadak (sidak) pada tempat PKL menjalankan usahanya.
d. Penyusunan proposal pengembangan usaha dilakukan dengan cara membimbing PKL untuk
membuat proposal bisnis sederhana. Proposal tersebut dibuat dan ditujukan pada pebisnis untuk
mencari tambahan modal.
B. Pebisnis (business) berperan dalam fungsi pelaksanaan, meliputi layanan pelatihan,
fasilitasi pengembangan organisasi dan manajemen, fasilitasi dalam memperoleh
permodalan.

a. Layanan pelatihan yang diberikan oleh pebisnis kepada PKL meliputi pelatihan mengenai
produksi, pemasaran, serta keuangan. Dalam hal ini, pebisnis bekerja sama dengan mahasiswa.
Pelatihan ini dilakukan melalui penyelenggaraan workshop sehingga PKL dapat melakukan
praktek secara langsung.
b. Fasilitasi pengembangan organisasi dan manajemen dilakukan dengan cara membentuk
paguyuban PKL yang memiliki usaha sejenis karena PKL menggunakan sistem kerja
perseorangan. Pembentukan paguyuban PKL tersebut memiliki struktur organisasi sederhana
yang meliputi koordinator dan sekretaris.
c. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR)nya, perusahaan memfasilitasi PKL dalam
memperoleh permodalan. Hal tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan mahasiswa disaat
PKL proposal pengembangan usaha telah disusun. Pebisnis akan memilih proposal bisnis yang
paling baik untuk mendapatkan modal dari perusahaannya.

C. Pemerintah (government) berperan dalam fungsi pengembangan, meliputi:


penyelenggaraan kontak bisnis, fasilitasi dalam memperluas pasar, serta pengembangan
teknologi

Penyelenggaraan kontak bisnis dilakukan dengan cara memberikan kontak bisnis kepada PKL
melalui bantuan mahasiswa. Dengan adanya kontak bisnis ini diharapkan jaringan PKL akan
semakin luas sehingga daerah pemasaran juga akan semakin luas. Selain itu, pemerintah juga
berperan untuk melakukan penataan tempat untuk PKL menjalankan usahanya, sehingga para
PKL tersebut tidak khawatir akan terjadi penggususran oleh pemerintah.

1.5. Kelebihan dan Kendala Implementasi Business Development Services (BDS) melalui
Sinergisitas Triple Helix sebagai Pola Pengembangan Usaha Pedagang Kaki Lima (PKL)
Dalam setiap program tentunya ditemukan kelebihan dan juga kendala. Implementasi BDS akan
memberikan kesempatan bagi pedagang kaki lima untuk mengembangkan usahanya sehingga
mampu menambah tingat pendapatan nasional. Melalui BDS, para pedagang kaki lima akan
memiliki wadah untuk melakukan konsultasi, mendapatkan pendampingan serta akan
mendapatkan tambahan permodalan. Selain itu, pedagang kaki lima juga akan mendapatkan
tempat khusus untuk menjalankan usahanya sehingga tidak perlu khawatir dengan kemungkinan
adanya penggusuran.
Selain kelebihan tersebut, implementasi BDS tidak akan dapat terlaksana jika para pedagang
kaki lima itu sendiri tidak mau memberikan dukungan. Biasanya para pedagang kaki lima
ataupun para pelaku sektor usaha mikro akan sulit untuk mengikuti program yang dicanangkan
oleh pemerintah. Mereka cenderung untuk menghindar dengan anggapan bahwa mereka tidak
membutuhkan penyuluhan berupa workshop dan kegiatan lain yang mengharuskan mereka untuk
meninggalkan usahanya sejenak. Selain dari para pedagang kaki lima itu sendiri, kendala lain
yang mungkin timbul adalah susahnya mencari pebisnis yang mampu bergabung dalam BDS ini.

1.6. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari
penulisan ini antara lain sebagai berikut:

1. Business Development Services (BDS) dapat dijadikan salah satu pola pengembangan
usaha pedagang kaki lima
2. Agar pelaksanaan BDS dapat berjalan lancar, maka diperlukan adanya sinergi antara tiga
pilar pembangunan (Triple Helix) yang meliputi akademisi, pebisnis, dan pemerintah.
3. Dalam pelaksanaan BDS, akademisi berperan dalam fungsi perencana, pebisnis sebagai
pelaksana dan pemerintah sebagai fungsi pengembangan
4. Implementasi BDS melalui sinergisitas Triple Helix tersebut akan mampu mewadahi
pedagang kaki lima sehingga usaha mereka mampu berkembang dan mampu menambah
tingkat pendapatan asli daerah maupun pendapatan nasional.

1.7. Saran
Agar BDS terlaksana dengan baik, maka saran yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah: hendaknya benar-benar mendukung terlaksananya BDS melalui
pembuatan kebijakan-kebijakan dan regulasinya mengenai usaha pedagang kaki lima
(PKL)

2. Bagi Pebisnis: hendaknya benar-benar memanfaatkan pelaksanaan BDS untuk


melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) nya

3. Bagi Akademisi: hendaknya benar-benar memanfaatkan BDS sebagai salah satu sarana
untuk mempraktekkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.

DAFTAR RUJUKAN
Anonymous. 2008. Penyangga Distorsi Sistem Ekonomi, (http://www.wikipedia.org), diakses pada
tanggal 10 Oktober 2011
Anonymous. 2007. (http://bappenas.go.id/), diakses pada tanggal 10 Oktober 2011
Arif, 2010. Industri Kreatif, (online), (http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/industri-kreatif/),
diakses pada tanggal 10 Oktober 2011
Dinas Koperasi, Pengusaha Keci dan Menengah Propinsi Jawa Timur, 2002.
(http://www.wikipedia.org), diakses pada tanggal 15 Oktober 2011
Harjanto, Sri. 2004. Catatan Kebijakan Nasional PPI Jepang (http://io.ppijepang.org/v2/), diakses
pada tanggal 17 oktober 2011
Moleong. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nazir, Moh. 1999. Metodologi Penelitian,Edisi kedua, Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia
Soetjipto, Wirosardjono. 2003. Batasan dan Masalah Sektor Informal. Jakarta: LP3ES
Sudikin. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Kerja. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Selayang Pandang
Perusahaan Modal Ventura sangat diperlukan keberadaannya oleh dunia usaha dan para
pengusaha baru atau enterpreuneur yang memiliki potensi berkembang untuk memanfaatkan
peluang-peluang usaha baru. Peluang-peluang usaha baru yang mempunyai prospek baik
memerlukan rekanan pembiayaan usaha yang sama-sama memiliki visi untuk mengembangkan
usaha baru tersebut dengan harapan memperoleh hasil yang optimal, sehingga lembaga
pembiayaan lain seperti bank pada posisi tersebut belum saatnya menjadi rekanan atau partner
karena pembiayaan pada bank memiliki karakter berbeda, yaitu menghendaki kondisi usaha yang
sudah lama dan stabil. Modal ventura akan berfungsi sebagai jembatan bagi usaha-usaha baru
agar dalam jangka panjang layak dibiayai bank (bankable).

Islam merumuskan sistem ekonomi berbeda dengan sistem ekonomi lain, karena memiliki akar
dari syariah yang menjadi sumber dan panduan setiap muslim dalam menjalankan kehidupannya.
Dalam pelaksanaan aktivitas bisnisnya, Lembaga Keuangan Syariah termasuk PT. Persada
Ventura Syariah (selanjutnya akan disebut “PVS”) selalu menerapkan prinsip-prinsip atas dasar
kesetaraan, keadilan, keterbukaan, pembentukan kemitraan yang saling menguntungkan dan laba
yang diperoleh dari usaha yang halal. Memperhatikan peranan Perusahan Modal ventura Syariah
bukanlah semata-mata mengakomodasi kepentingan penduduk Indonesia yang mayoritas
muslim, namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dalam menjembatani
kegiatan ekonomi dan lebih imun terhadap krisis. Seiring dengan itu telah tumbuh sebuah
kecenderungan spiritual yang mulai melihat mudharatnya sistem bunga, bersamaan dengan
keyakinan yang luas bahwa bunga adalah haram.

Modal Ventura dan Modal Ventura Syariah

Modal ventura adalah merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha (investee company) untuk
jangka waktu tertentu. Pada umumnya investasi ini dilakukan dalam bentuk penyerahan modal
secara tunai yang ditukan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha. Investasi
modal ventura ini biasanya memiliki suatu risiko yang tinggi namun memberikan imbal hasil
yang tinggi pula. Kapitalis ventura atau dalam bahasa asing disebut venture capitalist (VC),
adalah seorang investor yang berinvestasi pada perusahaan modal ventura. Dana ventura ini
mengelola dana investasi dari pihak ketiga (investor) yang tujuan utamanya untuk melakukan
investasi pada perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan
standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan.
Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal.
Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan keuangannya,
bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun
kemitraan untuk tujuan investasi tersebut. Penyertaan modal yang dilakukan oleh modal ventura
ini kebanyakan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan baru berdiri sehingga belum memilkii
suatu riwayat operasionil yang dapat menjadi catatan guna memperoleh suatu pinjaman. Sebagai
bentuk kewirausahaan, pemilik modal ventura biasanya memiliki hak suara sebagai penentu arah
kebijakan perusahaan sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Bentuk pembiayaan modal ventura bisa berupa obligasi atau bahkan pinjaman, namun obligasi
atau pinjaman itu tidak sama dengan obligasi atau pinjaman biasa karena mempunyai sifat
khusus yang pada intinya mempunyai syarat pengembalian dan balas jasa.

1.1 Syarat pengembalian dan balas jasa dapat bermacam-macam, antara lain dapat berupa :

Bagi hasil pembayaran pinjaman hanya jika perusahaan pasangan usaha mampu (mengalami
tingkat keuntungan tertent) dan pinjaman dapat dikonversikan menjadi atau penyertaan.
Disamping pengertian di atas, modal ventura oleh beberapa pihak diberi batasan sebagai berikut:
a. Perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan penerima bantuan untuk jangka waktu tertentu
( Keppres No. 61 tahun 1988 ) adalah “ Badan usaha yang melakukan suatu pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan. “
b. Modal ventura adalah usaha penyediaan pembiayaan untuk memungkinkan pembentukan dan
pengembangan usaha-usaha baru di berbagai bidang ( Robert White ).
c. Modal Ventura adalah investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang
mengandung resiko, di mana penyedia dana ( Perusahaaan Modal Ventura ) terutama
mengharapkan capital gain di samping pendapatan bunga atau deviden ( Tony Lorenz ).
d. Modal Ventura adalah dana yang di investasikan pada perusahaan atau induvidu yang
memiliki risiko tinggo ( Clinton Richardson ).

1.2 Landasan Hukum untuk mendiriakan Modal ventura

Landasan hukum tentang kegiataan yang berkaitan dengan modal ventura di Indonesia
ditetepkan dengan berbagai peraturan. Peraturan peraturan inilah yang menjadi landasan hokum
berdiri dan beroperasinya kegiataan modal ventura.
Peraturan yang menjadi landasan hukum yang dimaksud adalah:

Keputusan menteri Keuangan Nomor 469/KMK.017/1995 Tanggal 3 Oktober 1995. Tentang


Pendiriaan dan pembinaan Perusahaan Modal Ventura.
Peraturan pemerintah Nomor 4 Tahun 1995 Pajak Penghasilan bagi Perusahaan Modal Ventura.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227/KMK.01/1994 Tanggal 9 Juni 1994 Tentang Sektor-
sektor uasaha perusahaan pasangan usaha dari Peruahaan Modal Ventura.
Keppres Nomor 61 Tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan.

2. Sejarah

2.1 Sejarah awal mula modal ventura modern

Muculnya konsep pembiayaan dengan diawali antara tahun 1920-1930 pada saat keluarga-
keluarga kaya di Amerika Serikat seperti Ford, Rockefeller, Payson dan lain-lain membentuk
suatu pendanaan. Walaupun penyertaan modal sudah dikenal serta dilakukan oleh investor sejak
zaman dahulu, Georges Doriot dikenal sebagai penemu dari industri modal ventura.
pada tahun 1946, Doriot mendirikan American Research and Development Corporation
(AR&D), dimana investasinya pada perusahaan Digital Equipment Corporation adalah
merupakan sukses terbesar. Pada Tahun 1968 sewaktu Digital Equipment melakukan penawaran
sahamnya kepada publik, dan ini memberikan imbal hasil investasi (return on investment-ROI)
sebesar 101% kepada AR&D .
Investasi ARD's yang senilai $70.000 USD pada Digital Equipment Corporation pada tahun 1957
tersebut telah bertumbuh nilainya menjadi $355 juta USD.
Biasanya juga dianggap bahwa modal ventura yang pertama kali adalah investasi yang dilakukan
pada tahun 1959 oleh Venrock Associates pada perusahaan Fairchild Semiconductor.
Awal mula tumbuhnya industri modal ventura ini adalah denganj diterbitkannya Undang-undang
investasi usaha kecil (Small Business Investment Act) di Amerika pada tahun 1958 dimana
secara resmi diperbolehkannya Kantor Pendaftaran Usaha Kecil (Small Business Administration
(SBA)) untuk mendaftarkan perusahaan modal kecil untuk membantu pembiayaan dan
permodalan dari usaha wiraswasta di Amerika.

2.2 .1 Sejarah awal mula modal ventura di Indonesia

Mengacu kepada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1251/1988, perusahaan
modal ventura dapat membantu permodalan maupun bantuan teknis yang diperlukan calon
pengusaha maupun usaha yang sudah berjalan guna:
- Pengembangan suatu penemuan baru.
- Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.
- Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan.
- Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
- Pengembangan projek penelitian dan rekayasa.
- Pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam maupun
luar negeri.
- Membantu pengalihan pemilikan perusahaan

Awal pengakuan secara formal adanya usaha modal ventura di Indonesia dalah pada saat
berlakunya paket 20 Desember 1988 ( Pakdes 20, 88 ) yang menempatkan usaha modal ventura
sebagai salah satu kegiataan pembiayaan di samping bentuk-bentuk kegiatan pembiayaan yang
lain. Perusahaan modal ventura di Indonesia diawali dengan pembentukan PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang sahamnya
dimilki oleh Departemen Keuangan (82,2%) dan Bank Indonesia (17,8%).
Gema nama Bahana memang sempat menggetarkan "dunia keuangan" nusantara. Ketika pada
tahun 1993 salah satu anak usahanya, PT Bahana Artha Ventura (BAV), agresif melebarkan
usaha ke seluruh provinsi, membentuk Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD). Sasarannya,
usaha kecil menengah (UKM) untuk dibiayai.
Pada kenyataannya usaha modal ventura relative kurang berkembang di Indonesia dibandingkan
lembaga pembiayaan yang lain. Kurang berkembangnya usaha modal ventura di Indonesia
terutama disebabkan karena :
a. Belum Dikenal
Meskipun modal ventura sudah berkembang sejak awal abad ke- 20, usaha ini relative belum di
kenal oleh masyarakat di Indonesia baik Perusahaan Pasangan Usaha yang potensial maupun
pihak-pihak yang mempunyai kapasitas usaha mengembangkan atau menjadi perusahaan modal
ventura.
b. Risiko
Meskipun pembiayaan dengan cara penyertaan memungkinkan adanya rate of retrun yang lebih
tinggi bagi perusahaan modal ventura, namun salah satu konsekuensi dari pembiayaan dalam
bentuk penyertaan adalah adanya risiko yang lebih tinggi terhadap tida terbayarnya kembali
pembiayaan atau penyertaan serta tidak terbayarnya balas jasa modal.
c. Kesesuaian
Masing-masingperusahaan Modal Ventura mempunyai karesteristik dan selera yang berbada-
bada serta spesifik mengenai calon perusahaan pasang usahanya.
d. Tenaga Profesional
Sejalan dengan kurang berkembangnya usaha modal ventura di Indonesia, tenaga perofesional
yang berpengalaman dan menguasai bidang usaha modal ventura juga tidak mudah untuk
didapat.
e. Pasar modal
Penyertaan modal dengan skema modal ventura dibatasi hanya untuk jangka waktu tertentu saja.
f. Peraturan Perundang-undangan
Peraturaan perundang-undangan yang saat ini ada belum secar lengkap mendukung
perkembangan uasaha modal ventura di Indonesia.

2.2.2 Cara pembiayaan modal ventura di Indonesia

Beberapa cara pembiayaan yang dilakukan oleh modal ventura di Indonesia, yaitu dengan cara :
- Penyertaan saham secara langsung kepada perusahaan yang menjadi pasangan usaha.
- Dengan membeli obligasi konversi yang setelah waktu yang disepakati bersama dapat
dikonversi menjadi saham / penyertaan modal pada perseroan.
- Dengan pola bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap bulan akan diberikan
kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha.

Pola bagi hasil yang mungkin dilakukan adalah sbb:


· Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue sharing).
· Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).
· Bagi hasil berdasarkan perjanjian.

3. Tujuan

Tujuan Modal Ventura merupakan salah satu usaha yang berorentasi untuk memperoleh
keuntungan yang besar sebagai imbalan pembiayaan yang berisiko tinggi. Dahlan Slamat (1995)
menginventarisasi tujuan usaha Modal Ventura, disamping berorentasi untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi dengan modal risiko tinggi pula. Tujuan ini tidak selamnya berdasarkan
hanya kepada keuntugan semata, akan tetapi dapat pula hanya membantu pengembangan atau
pendirian suatu perusahaan.

Secara garis besar maksud dan tujuan pendirian modal ventura antara lain adalah:
- Untuk pengembangan suatu proyek tertentu, misalnya proyek penelitian, dimana proyek ini
biasanya tanpa memikirkan keuntungan semata, akan tetapi lebih bersifat pengembangan ilmu
pengetahuan.
- pengembangan suatu teknologi baru, atau pengembangan produk baru. Pembiayaan untuk
usaha ini baru memperoleh keuntungan dalam jangka panjang.
- pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan. Tujuan pembiayaan dengan mengambilalihkan
kepemilkan usaha perusahaan lain lebih banyak diarahkan untuk mencari keuntungan.
- kemitraan dalam rangka pengetesan kemiskinan, dengan tujuan untuk membantu para
perusahan lemah yang kekurangan modal akan tetapi punya jaminan materil, sehingga sulit
memperoleh pinjaman. Dengan adanya penyertaan modal dari keuntungannya.
- alih teknologi yang dilakukan ke perusahaan yang masih menggunakan teknologi lama,
sehingga dapat meningkatkn kapasitas produksi dan mutu produknya.
- membantu perusahaan yang sedang kekurangan likuiditas.
- membantu pendirian perusahaan baru, dimana tingka resiko kerugiannya sangat besar.
- Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri.
- Merealisasikan suatu gagasan menjadi produk terutama produk teknologi yang siap dipasarkan
tanpa bergantung dari pembiayaan kredit bank
- Pelaksanaan pendirian atau pembentukan suatu perusahaan.

4. Keuntungan yang di peroleh

Adapun keuntungan bagi masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiataan modal ventura
adalah sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan Modal Ventura
- Memperoleh keuntungan berupa deviden dari penyertaan modalnya dalam bentuk saham.
- Memperoleh keuntungan berupa capital gain dari hasil selisih dari transaksi penjual dan
penmbelian surat-surat berharga ( saham ).
- Memperoleh keuntungan berupa bagi hasil untuk usaha tertentu sesuai dengan perjanjian yang
sudah dibuatnya.
- Bagi Perusahaan Pasang Usaha ( PPU )
b. Membantu penambahan modal usaha bagi perusahaan yang sedang mengalami kekurangan
modal ( likuiditas ).
c. Memperbaiki teknologi melalui pengalihan dari teknologi lama ke teknologi baru sehingga
dapat membantu peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan mutu produknya.
d. Membantu pengembangan usaha melalui perluasaan pasar dan pengambangan usaha baru
seperti deversifikasi usaha.
e. Mengurangi resiko kerugian. Maksudnya jika perusahaan beroperasi dengan modal sendiri,
maka resiko kerugianpun ditanggung sensiri, namun apabila dijalankan bersama dengan modal
ventura maka resiko dapat disebarkan antara keduanya.

5. Manfaat

Disamping tujuan yang telah disebutkan diatas, Dahlan Slamat (1995) juga menginventarisasi
manfaat usaha modal ventura dari sisi perusahaan pasangan usaha. Masuknya Modal Ventura
sebagai sumber pembiayaan akan memberi manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan .

5.1 Bagi perusahaan Pasangan Usaha

Manfaat utama yang diterima oleh perusahaan pasang usaha adalah dapat dijalankannya kegiatan
usaha kerana kebutuhan dana untuk modal usaha telah dapat dipenuhi oleh perusahaan modal
ventura.
Disamping manfaat utama tersebut, manfaat lain yang diterima oleh Perusahaan Pasang
Usaha dan masih terkait dengan manfaat utama tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kemungkinan berhasilnya usaha
seseorang yang menemukan ciptaan baru belum tentu mampu memproduksi dan sekaligus
memasarkan produknya dengan berhasil karena membutuhkan keahlian, pengalaman, dan
jaringan disamping pengetahuan yang memadai yang dapat menjamin kelancaran usaha.
b. Kelancaran pendanaan yang bersal dari modal ventura menyebabkan kegiatan usaha
Perusahaan Pasangan Usaha menjadi lancar, sehingga kebutuhan dana investasi, kebutuhan dan
operasional dan nonoperasional dapat terpenuhi dengan baik. Kelancaran pendanaan ini
menyebabkan kemingkinan akan berhasilnya usaha akan menjadi lebih besar.
c. Peningkatan efisiensi kegiatan usaha
Bantuan yang dapat diberikan oleh perusahaan Modal Ventura tidak hanya dalam hal
pembiayaan saja. Perusahaan modal ventura juga dimungkinkan untuk ikut memberikan
bantuannya dalam mengelola kegiatan usaha perusahaan Pasangan Usaha, baik dari segi
keuangan, produksi, distribusi dan pemasaran.
d. Peningkatan Bankability
Perusahaan yang baru didirikan sering mengalami kesulitan memperoleh pembiayaan karena
memiliki tim manajemen yang lemah disamping struktur permodalan yang kuat. Akibatnya,
pemilik dana kurang berminat memberi pinjaman kepada perusahaan baru.
e. Peningkatan Kemampuan pengembangan usaha
Persyaratan pengembalian pembiayaan dan balas jasa yang relative lebih ringan meningkatkan
likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan yang lebih baik ini dapat dimanfaatkan untuk
melakukan ekspansi usaha seperti peningkatan kapasitas produksi, perluasaan daerah pemasaran,
peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, dan lain-lain.

5.2 Bagi Perusahaan Modal Ventura

Mengingat usaha modal ventura mempunyai dua dimensi yaitu bisnis dan social, maka manfaat
utama yang dapat diperoleh Perusahaan modal ventura juga meliputi dua hal. Pertama,
Perusahaan Modal Ventua memperoleh balas jasa atas pembiayaan yang telah dilakukan kepada
Perusahaan Pasang Usaha. Kedua, Perusahaan Modal Ventura membantu peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak melalui pengembangan uasaha yang sedang mengalami kesulitan
pembiayaan.
Disamping menfaat utama tersebut, Perusahaan Modal Vetura dapat juga memperoleh
manfaat lain yang masih terkait dengan manfaat utama tersebut yang antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Peningkatan kempuan teknis dan pngalaman keryawan dan staf Perusahaan Modal Ventura.
Karyawan dan staf Perusahaan Modal Ventura akan meningkatkan pengalaman dan kemampuan
teknisnya dalam mengelola berbagai macam perusahaan seiring dengan semakin seringnya
membantu Perusahaan Pasangan Usaha melakukan kegiatan usahanya. Paningkatan kemampuan
dan pengalaman, selain bermanfaat bagi yang bersangkutan, juga bermanfaat bagi perusahaan
Modal Ventura tempat yang bersangkutan bekerja.
b. Peningkatan informasi tentang modal ventura
Kesuksesan dalam mengadakan penyertaan modal dan membantu manajemen suatu
Perusahaan Pasangan Usaha dapat secar berthap meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan
masyarakat terhadap Perusahaan Modal Ventura terutama di Indonesia. Pengetahuan dan
kepercayaan masyarakat yang lebih besar terhadap modal ventura sangat menguntungan bagi
pengembangan usaha modal ventura dalam jangka panjang.
6. Jenis- Jenis Modal Ventura

Jenis – jenis pembiayaanyang dilakukan oleh perusahaan modal ventura.

6.1 Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan


Bantuan yang diberikan modal ventura kepada perusahaan pasangan usaha dapat meliputi dua
hal, yaitu bantuan financial dan bantuan manajemen.
Atas dasar cara pemberian kedua jenis bantuan tersebut, mekanisme modal ventura dapat
dibedakan menjadi:
a. Single tier approach
Pendekatan ini menempatkan sebuah Perusahaan modal ventura dalam dua fungsi sekaligus,
yaitu sebagai pemberi bantuan pembiayaan ( fund company) dan juga sebagai pemberian bantuan
manajemen atau pengelolaan dana ( management company ).
b. Two tier approach
Pendekat ini memungkinkan sebuah Perusahaan Pasangan Usaha untu menerima bantuan
pembiayaan dan bantuan manajemen dari Perusahaan Modal Ventura yang berbda.

6.2 Berdasarkan cara Penghimpunan Dana

Perusahaan modal ventura secar umum dapat menghimpun dana dari pinjaman dan juga dari
modal sendiri dalam bernagai bentuk.jika ditinjau dari cara penghimpunan dananya modal
ventura dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Leverage ventura capital
Modal ventura yang bersumber dari suatu Perusahaan Modal Ventura dengan sebagian besar
penghimpunan dananya dalam bentuk pinjaman dari berbagai macam pihak disebut leverage
venture capital.
b. Equity venture capital
Modal ventura yang bersumber dari suatu Perusahaan Modal Ventura dengan sebagian besar
penghimpunan dananya dalam bentuk modal sendiri dalam berbagai bentuk disebut equity
venture capital.

6.3 Berdasarkan Kepemilkan

Atas dasar kepemilikannya, perusahaan Modal Ventura dapat dibedakan dalam beberapa jenis
sebagai berikut:
a. Private ‘ venture-capital’ Company
perusahaan modal ventura yang belum go public atau belum menjual sahamnya melalui bursa
efek disebut Private ‘ venture-capital’ Company.
b. Public ‘ venture-capital’ company
perusahaan modal ventura yang telah go public atau menjual sahamnya melalui bursa efek
disebut Public ‘ venture-capital’ Company.
c. Bank Affoliate ‘ venture-capital’ Company
perusahaan modal ventura yang didirikan oleh bank-bank yang mengalami surplus dana atau
memang mempunyai misi khusus dalam hal modal ventura disebut Bank Affiliate ‘ venture-
capital’ Company.
d. Conglomerate ‘ venture-capital’ Company
Perusahaan modal ventura yang didirikan atau dimiliki oleh sejumlah perusahaan disebut
Conglomerate ‘ venture-capital’ Company.

7. Sumber-Sumber dana Modal Ventura


Sumber-sumber dana yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
a. Dari dalam perusahaan
Dana dari sumber ini dapat diperoleh melalui
- Setoran modal dari para pemegang saham
- Cadangan laba yang belum terpakai
- Laba yang ditahan
Dari luar perusahaan ini dapat diperoleh dari
Dana dari sumber ini dapat diperoleh dari :
Investor baik perorangan maupun industri
b. Pinjaman dari dunia Perbankan
c. Pinjaman dari perusahaan asuransi
d. Pinjaman dari perusahaan Dana Pensiun

Sedangkan pertimbangan untuk dana sumber dana di atas adalah:


- Jangka waktu pinjaman apakah panjang atau pendek
- Sifat Pinjaman yaitu pinjaman atau komersil
- Suku bungan atau biaya yang dibebankan dengan membandingkan dengan sumber lainnya.
- Persyaratan untuk memperoleh pinjaman, termasuk syarat pengembaliannya.

8. Mekanisme

Sebelum subbab ini membicarakan mekanisme pemberian modal ventura kepada suatu
Perusahaan Pasangan Usaha, perlu diingatkan lagi bahwa bantuan yang diberikan oleh
Perusahaan Modal Ventura meliputi dua bentuk Yaitu bantuan dana dan bantuan manajemen.

8.1 Prinsip Bantuan

Terdapat tiga bantuan kepada suatu Perusahaan Pasangan Usaha.


a. Prinsip Pertama
Pembiayaan melalui modal ventura dapat diberikan dalam bentuk penyertaan modal secara
langsung, yaitu ekuitas (equity) dan atau dapat pula diberikan dalam bentuk pinjaman
subordinasi atau obligasi konversi pada perusahaan yang disertai, yaitu ekuitas kuasi (quasy
equity).
b. Prinsip Kedua
Mengingkat pada dasarnya bentuk dari investasi modal ventura adalah berupa peryertaan, maka
pendekatan dalam pengambilan keputusan oleh Perusahaan Modal Ventura yang berkaitan
dengan perusahaan pasangan usahanya adalah berdasarkan pemikiran jangka panjang.
c. Prinsip ketiga
Bantuan yang diberikan memang mempunyai misi jangka panjang untuk menegmbangka usaha
perusahaan yang dibiayainya, namun hal ini tidak berarti bahwa bantuan tersebut selamnya tau
tanpa batas waktu.

8.2 Tahap Pembiayaan

Secara lebih spesifik, perusahaan Pasangan Usahanya dapat mendapatkan bantuan modal ventura
pada saat berikut ini:
a. Pengembangan ide
Ditinjau dari segi risiko yang ditanggung dari perusahaan Modal Ventura, tahap ini merupakan
tahapyang paling berisiko.
b. Awal kegiataan usaha
Pada tahap ini, calon Perusahaan Usaha sudah sangat yakin kelayakan dan prospek dari kegiatan
usaha yang akan dilakukan dan yang bersangkutan telah siap untu memulai kegiatan usahanya.
c. Awal pengembangan usaha
Pada tahap ini perusahaan pasangan uasaha telah berhasil memulaikegiataan usahanya dan
hasilnya menunjukkan tanda-tanda adanya prospek pengembangan usaha.
d. Ekspansi
Pada tahap ini perusahaan pasangan usaha telah berhasil melaksanakna kegiatan usaha dengan
baik dan berniat untuk melakukan pengembangan antara lain berupa peningkatan omzet,
peningkatkan pangsa pasar, perluasaan taerget pasar, diinvestasikan usaha.
e. Kejenuhan atau penurunan
Kegiatan usaha yang pada awal mulanya menunjukan tanda-tanda baik dapat saja berubah
menjadi kurang menhuntungkan karena berbagai macam sebab.

8.3 Bentuk Pembiayaan

Perusahaan modal ventura dapat memberikan bantuan dana dalam satu atau lebih bentu-bentuk
di bawah ini:
a. Penyertaan modal dalam bentuk saham
b. Obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham
c. Pinjaman yang dapat dikonversikan menjadi saham
d. Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi Perusahaan Modal Ventura untuk membeli saham
e. Pinjaman dengan tingkat bunga yang relative rendah
f. Pinjaman yang tidak perlu dibayar bila perusahaan belum mampu menutupi semua biaya
operasinya
g. Pinjaman yang apabila terjadi likuiditas, maka pengembaliannya berada pada prioritas setelah
obligasi dan pinjaman lainnya.
Dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip modal ventura.

8.4 Bentuk Kesepakatan

Perjanjian ini penting bagi pelaksanaan modal ventura karena kegiataan operasional modal
ventura selanjutnya akan didasarkan pada isi perjanjian tersebut. Isi dari perjanjian tersebut
meliputi:
a. jumlah pembiayaan
b. cara penarikan atau pencarian
c. jadwal penggunaan bantuan dana
d. jangka waktu bantuan dana
e. bentuk balas jasa financial
f. cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa financial
g. cara penarikan kembali investasi (divestasi)
h. syarat divestasi yang dipercepat
i. perubahan atau perpindahan kepemilikan

8.5 Cara Divestasi

Divestasika atau penarikan kembali penyertaan modal yang telah dilakukan oleh Perusahaan
Modal Ventura pada Perusahaan Pasangan Usaha dapat dilaksanakan dengan cara-cara beriku ini:
a. pembelian kembali saham modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha
b. penawaran saham melalui pasar modal (go-public)
c. pemberian kredit atau pinjaman dari bank
d. Perusahaan Pasangan Usaha dijual kepada perusahaan atau pihak lain
e. Perusahaan Pasang Usaha Likuiditas

9. Ciri-ciri perusahaan modal ventura

a. Pembiayaan Modal Ventura Merupakan Equity.


Bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura dilakukan dengan penyertaan modal
langsung pada perusahaan pasangan usaha.
b. Modal Ventura Merupakan Investasi Dengan Perspektif Jangka Panjang.
Modal ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan memperdagangkan sahamnya
secara jangka pendek akan tetapi mengharapkan capital gain setelah jangka waktu tertentu.
c. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan Yang Bersifat Risk Capital.
Beresiko tinggi karena pembiayaan modal ventura tidak disertai dengan jaminan seperti halnya
dengan kredit perbankan. Resiko tinggi tersebut sebenarnya diimbangi dengan harapan
mendapatkan return yang lebih besar.
d. Modal Ventura Bersifat Sementara.
Meskipun pembiayaan modal ventura berupa penyertaan saham, namun ada prinsipnya tetap
bersifat sementara yaitu misalnya ketentuan jangka waktu penyertaan modal ventura di Indonesia
maksimun 10 tahun
e. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Deviden.
Keuntungan yang diharapakan diperoleh perusahaan modal ventura terutama capital gain atau
apresiasi nilai saham di samping deviden.
f. Rate Of Return yang tinggi.
Bidang usaha yang umunya dibiayai oleh modal ventura adalah yan bersifat terobosan-terobosan
baru yang menjanjikan keuntungan yang tinggi
10. Produk Modal Ventura

A. Penyertaan Saham Langsung


Jenis Pembiayaan ini adalah penyertaan langsung dalam bentuk saham di Perusahaan Pasangan
Usaha (PPU). Syarat dari pembiayaan ini adalah PPU tersebut sudah berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), atau akan mendirikan PT bersamaan dengan masuknya PMV.
Hasil yang diterima yang diterima oleh PMV berupa dividen yang akan dibagikan setiap tahun
dari keuntungan PPU. Keuntungan yang akan dibagi itu akan ditentukan bersama diantara
Pemegang Saham PPU yang terdiri dari PMV dan pengusaha yang menjadi mitra usaha.

B. Obligasi Konversi
Jenis pembiayaan ini adalah dalam bentuk obligasi yang dapat dikonversikan ke dalam saham
biasa yang dikeluarkan oleh PPU yang sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

C. Pola Bagi Hasil / Partisipasi Terbatas


Jenis pembiayaan ini merupakan jenis pembiayaan yang paling banyak digunakan oleh PMV di
daerah-daerah, mengingat rata-rata Pengusaha Kecil dan Menengah (PKM) banyak yang tidak
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pola ini dapat diterapkan untuk PKM-PKM dengan bentuk
CV, Koperasi dan Perorangan.
Jenis pembiayaan bagi hasil ini adalah suatu pola pembiayaan dengan menentukan suatu
prosentase tertentu dari keuntungan yang diperoleh PPU setiap bulan atau periode tertentu,
berdasarkan kesepakatan antara PPU dengan PMV pada saat awal kerjasama pembiayaan.
Bagi hasil dapat diambil dari laba kotor, laba operasional atau laba bersih yang semuanya
ditentukan atas dasar kesepakatan bersama antara PPU dan PMV. Pada pola ini PPU tidak
terbebani akan kewajiban pada PMV karena nilai bagi hasil berbanding lurus dengan
peningkatan/penurunan laba perusahaan. Ketentuan yang harus dipenuhi dengan pola bagi hasil
ini adalah adanya laporan keuangan (Neraca, Laba Rugi, Cashflow) yang dapat diverifikasi.
Jika Calon PPU tidak mampu mengadakan/ menyediakan laporan keuangan, maka dapat
digunakan Bagi Hasil Terkelola yakni jumlah bagi hasil yang akan diberikan kepada PMV sudah
ditentukan di awal kerjasama pembiayaan.

11. Hambatan perkembangan modal ventura di Indonesia

Pembentukan perusahaan modal ventura di Indonesia adalah untuk melakukan pembiayaan


sebanyak-banyaknya kepada UKM, padahal pada dasarnya penyertaan perusahaan modal ventura
dilakukan kepada perusahaan individu yang berstatus Perseroan Terbatas (PT)
Sumber dana perusahaan modal ventura lebih besar berasal dari pinjaman dari pada modal
sendiri. Sifat pinjaman yang mengharuskan adanya pembayaran secara tetap nominalnya setiap
periode tidak sesuai dengan sifat penyertaan yang fluktuatif penerimaan nominal dalam tiap
periodenya.
Sifat pembiayaan modal ventura adalah disamping memenuhi kebutuhan keuangan, juga
memenuhi kebutuhan non keuangan yaitu dampingan manajemen. Untuk memenuhi kebutuhan
non keuangan ini dibutuhkan keahlian spesifik sesuai dengan jenis usaha penerima modal
ventura. Karena di Indonesia pembentukan perusahaan modal ventura untuk UKM sebanyak-
banyaknya, maka officer harus memahami jenis usaha UKM yang dibiayai. Padahal UKM yang
ditangani cukup beragam jenis usahanya, maka officer akan kesulitan membantu menangani
berbagai jenis usaha yang dilakukan oleh UKM.
UKM sudah terbiasa dengan kredit. UKM lebih terbiasa melakukan pembayaran tetap tiap
periodenya layaknya angsuran kredit. Dengan angsuran tetap tiap periodenya, UKM tidak perlu
repot untuk menghitung berapa porsi yang harus dibayarkan tiap periodenya bila dilakukan
penyertaan. Ada beberapa UKM yang memang tidak bersedia menerima pembiayaan dengan
model penyertaan. Pertimbangannya adalah bahwa UKM tersebut yang membangun usahanya
mulai dari awal, oleh karena itu UKM tersebut tidak mau berbagi keuntungan dengan perusahaan
modal ventura. Lebih baik mengeluarkan angsuran tetap sehingga dapat diperkirakan
pengeluaran tiap periodenya dari pada repot-repot menghitung pembagian keuntungan dengan
perusahaan modal ventura.
Kepemilikan usaha UKM adalah usaha keluarga. Kebanyakan usaha UKM di Indonesia adalah
dibangun oleh keluarga, sehingga tidak terjadi pemisahan yang jelas antara harta milik keluarga
dan harta milik usaha. Bila dilakukan penyertaan, tentu harus dihitung harta milik usaha untuk
menentukan porsi keuntungan antara UKM dan perusahaan modal ventura. Karena dijalankan
oleh keluarga maka tidak ada laporan atas kinerja usaha. Dengan demikian perusahaan modal
ventura akan sulit menentukan kelayakan usaha UKM yang akan dibiayai.

12. Keunggulan dan Kelemahan Modal Ventura

A. Keunggulan modal ventura sebagai alternatif pendanaan adalah :


- Bisa dimanfaatkan perusahaan yang baru berdiri.
- Tersedianya bantuan manajemen dari perusahaan modal ventura yang bisa mempercepat
pertumbuhan perusahaan.
- Termasuk alternatif dana yang paling murah dalam jangka pendek karena sangat fleksibel
dalam pengaturan pelunasan dana.

B. Kelemahan modal ventura adalah :


- Hanya terbuka untuk perusahaan yang memiliki prospek sangat baik dan menguntungkan.
- Bisa sangat mahal dalam jangka panjang. Investor biasanya mengharapkan keuntungan yang
besar setelah jangka panjang.
- Bisa mengakibatkan lepasnya pengembalian atas perusahaan banyak perusahaan modal ventura
yang menuntuk presentase saham mayoritas sebagai syarat investasi.
13.Modal Ventura Syariah, mungkinkah?

Seseorang bisa membayangkan jika kaidah Usul Fiqih yang mengatakan "sesuatu dalam
muamalah dibolehkan kecuali yang dilarang" dijadikan pedoman dalam pengembangan produk
bisa dibayangkan betapa beragamnya produk yang dihasilkan. Yang dilarang dalam syariah
adalah apabila transaksi mengandung riba, judi (maisir), gharar, dharar, zhalim, risywah dan
muharramat (barang-barang haram). Selebihnya merupakan domain halal.
Saat ini yang sedang ngetrend adalah pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga
para praktisi keuangan merasa perlu untuk membuat program khusus untuk itu. Salah satunya
adalah modal ventura yang selama ini memang sudah malang melintang dalam dunia usaha kecil
dan menengah. Lalu mengapa perlu untuk menjadi syariah?
(Dari Pengalaman beliau) Pengembangan Baitul Mal Wattamwil (BMT), lembaga yang memang
didesain untuk melayani pengusaha super mikro ini begitu cepat terkenal dan mengalahkan
popularitas koperasi. Padahal hampir semua BMT mnggunakan modal sendiri alias self-
financing. Jika langkah ini yang diambil oleh modal ventura, maka sebuah langkah pertama yang
tepat telah diayunkan. Tinggal masalah substansi.
Kebanyakan modal ventura dalam membangun usaha kecil menggunakan model investasi-
divestasi dalam memberikan modal kerja. Artinya perusahaan modal ventura memberikan modal
kerja dan ikut menjadi pemilik saham pada usaha tersebut. Jika usaha telah berjalan, maka
pengusaha dapat secara berangsur membeli kepemilikan saham tersebut dari perusahaan modal
ventura. Pada batas waktu tertentu usaha itu kemudian menjadi milik pengusaha itu sepenuhnya.
Pertanyaannya, bagaimana prinsip keuangan syariah mengakomodasi transaksi seperti ini?
Dalam literatur keuangan syariah model investasi seperti ini dapat menggunakan musyarakah
atau mudharabah. Kedua transaksi ini mengakibatkan kepemilikan asset usaha dari para pemilik
dana yang kemudian dapat dijual kepada pihak lain, atau kepada pengelola (mudharib atau
patner). Tanpa disadari banyak orang, transaksi seperti ini bahkan sudah dipraktekkan ummat
Islam sejak abad sebelas.Jika modal ventura ingin mengembangkan model lain, seperti kredit
investasi atau leasing, dunia keuangan syariah sudah menyediakan alternatifnya, seperti
Murabahah, Istisna, Ijarah dan sebagainya. Tentu dengan ketentuan-ketentuan yang sama sekali
berbeda dengan praktek konvensional.
Akan sukseskah modal ventura syariah? Pertanyaan skeptis seperti ini tentu bukan tanpa dasar.
Ketika seminar pendirian Permodalan Nasional Madani (PNM) digelar pada tahun 1999,
terungkap data bahwa di Amerika saja sukses modal ventura hanya 60%. Di Negara tersebut
yang relatif jauh lebih maju sistem keuangannya. Pengalaman modal ventura di Indonesia,
seperti bisa ditebak, amat memprihatinkan. Diantara kendalanya ternyata pajak di negeri ini yang
amat memberatkan. Oleh karena itu baru pemerintah saja yang dapat mendirikan perusahaan
semacam ini, yang tentu bisa mendapat keringanan pajak. Kebetulan pula perusahaan modal
ventura yang didirikan pemerintah memang ditujukan untuk pembangunan usaha kecil.
(Menurut pendapat beliau) Perusahaan apapun yang dibangun berdasarkan kepada syariah
mestinya sukses, jika dasar syariahnya bukan hanya dalam produk dan transaksi, tetapi juga
dalam nilai dan prinsip. Ajaran syariah dalam keuangan, selain masalah transaksi dan produk,
juga mengharuskan adanya amanah, yang dapat diterjemahkan menjadi transparansi, ketelitian,
akuntabilitas, integritas dan service excellence. Jika prinsip ini hilang, maka apapun produk dan
transaksi yang dijalankan hanya sekedar ganti nama dari produk konvensional. Wallahu A'lam.

14. MODAL VENTURA SYARIAH

1. Definisi

Modal Ventura Syariah adalah suatu pembiayaan dalam penyertaan modal dalam suatu
perusahaan pasangan usaha yang ingin mengembangkan usahanya untuk jangka waktu tertentu
(bersifat sementara).
Modal ventura merupakan bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayan kepada
perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan yang diberi modal
sering disebut sebagai investee, sedangkan perusahaan pembiayaan yang memberi dana disebut
sebagai venture capitalist atau pihak investor.
Penghasilan modal ventura sama seperti penghasilan saham biasa, yaitu dari dividen (kalau
dibagikan) dan dari apresiasi nilai saham dipegang (capital gain). Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa Modal Ventura Syariah yakni penanaman modal dilakukan oleh lembaga
keuangan Syariah untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu lembaga keuangan tersebut
melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya kepada pemegang saham perusahaan.
Tujuan modal ventura adalah adalah untuk memberikan penambahan nilai (adding value)
sehingga venture capitalist dapat menjual partisipasinya dengan return positif
Injazat (berpusat di UEA) adalah venture capital pertama yang beroperasi dengan sesuai dengan
prinsip syariah, dengan modal awal US$ 50 juta. Injazat Didirikan bersama-sama oleh the
Islamic Corporation for the Development of the Private Secto r(ICD), afiliasi dari the Islamic
Development Bank (IDB), dengan Gulf Finance House, Dubai Islamic Bank, Saudi Economic
and Development Company dan Iran Foreign Investment Corporation. Fokus pada pembiayaan
investee pada sektor telekomunikasi, media dan teknologi informasi, namun hanya investee yang
secara prinsip syariah diperbolehkan (misalkan bukan pada investee dengan DER lebih 30%).
Aktif investor, dengan nilai tambah pada asistensi pengembangan strategi perusahaan (termasuk
GCG). Exit strategy dengan investee disepakati di awal.

2. Modal Ventura dalam Perspektif Syariah

Dalam perspektif syariah, modal ventura memiliki beberapa ketentuan sebagai berikut:
A. Akademisi syariah umumnya sepakat bahwa pembiayaan venture capital pada early stage of
life dari suatu investee adalah suatu bentuk klasik dari pembiayaan musyarakah atau
mudharabah.
B. Dari sudut pandang syariah, penggunaan equity financing dalam bentuk saham atau
penyertaan terbatas dengan bagi hasil adalah suatu bentuk dari aplikasi akad mudharabah,
musyarakah ‘inan atau musyarakah ‘inan al-mutanaqisha.
C. Hubungan erat antara penyedia dana dan pengguna dana, mulai dari penetapan klausula yang
menyangkut penggunaan dana sampai ke adding value, monitoring dan pembagian hasil dan
risiko sesuai dengan semangat musyarakah.
D. Meskipun investasi venture capital secara prinsip sesuai dengan syariah, masih ada beberapa
aspek terkait dengan struktur pendanaan dan investasinya yang tidak sesuai dengan syariah.
E. Aspek-aspek tersebut dapat dimodifikasi dengan mudah tanpa perubahan yang terlalu besar.

3. Konsep Perusahaan Modal Ventura Syariah

Adapun konsep perusahaan modal ventura syariah adalah sebagai berikut:


A. Mekanisme pembiayaan dalam Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal.
B. Metode pengambilan keuntungan dalam Modal Ventura dilakukan melalui bagi hasil atas
keuntungan yang diperoleh kegiatan usaha yang dibiayai.
C. Produk pembiayaan Modal Ventura dikeluarkan oleh lembaga keuangan bukan bank, yaitu
perusahaan pembiayaan Modal Ventura.
D. Jaminan dalam pembiayaan Modal Ventura tidak diperlukan, karena sifat pembiayaannya
lebih condong ke sebuah bentuk investasi.
E. Sumber dana untuk pembiayaan Modal Ventura bisa berasal dari perusahaan Modal Ventura
sendiri dan juga berasal dari pihak lain.
F. Upaya penyelesaian apabila terjadi wanprestasi dalam pembiayaan Modal Ventura, baik yang
dilakukan oleh perusahaan Modal Ventura maupun perusahaan pasangan usaha, upaya
penyelesaiaannya dapat dilakukan melalui:
- upaya damai, pengadilan negeri, dan lembaga arbitrase.
- Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Syariah

Kegiatan yang bisa dimasuki perusahaan modal ventura antara lain:


a. Perusahaan yang berusaha dalam pasar yang sedang tumbuh dan bersifat inovatif serta
mempunyai potensi untuk berkembang pada masa yang akan datang.
b. Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namun karena beberapa keterbatasannya
belum dapat menghimpun dana atau melakukan pinjaman kepada perbankan.
c. Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi utang-utangnya dan posisinya sudah sangat
mengganggu tingkat kesehatan saham tersebut.

15. Operasional Modal Ventura Syariah

Dalam pendirian modal ventura terdapat dua aspek penting dari maksud dan tujuannya. Pertama
modal ventura adalah modal yang disediakan sebagai risiko yang mempunyai gagasan tanpa
jaminan pengembalian modal atau keberhasilan pada masa mendatang. Yang ada hanya sistem
bagi hasil berupa dividen. Sehingga aspek keberanian pemilik modal menjadi hal penting dalam
pengadaan keputusan.
Itu sebabnya dasar utama semangat modal ventura terletak pada keyakinan terhadap pasangan
usahanya. Kedua, sesuai dengan prinsip dasar yang terkandung dalam jiwa modal ventura, di
seluruh dunia dibuat semacam kesepakatan bahwa penyertaan modal harus bersifat sementara.
Jangka waktunya antara 5–10 Tahun, sampai mitra usahanya mampu berdiri sendiri barulah
sahamnya dijual kembali.

Langkah-langkah dalam investasi modal ventura antara lain:


a. Penilaian pendahuluan
b. Konfirmasi pihak luar
c. Negosiasi dan penawaran
d. Dokumentasi hokum
e. Monitor investasi
f. Divestasi

16. Peluang Modal Ventura Syariah

A. Venture Capital (VC)


Venture Capital (VC) adalah bentuk pembiayaan yang paling mirip dengan pembiayaan syariah.
Modifikasi yang diperlukan untuk inline dengan syariah sangat mudah tanpa harus meninggalkan
prinsip-prinsip utamanya. Penyesuaian VC kepada bentuk mudharabah atau musyarakah house
sama sekali tidak mengubah bentuk legal dari VC.
Modifikasi syariah pada VC bukan berarti VC pindah dari suatu segmen pasar kepada segmen
pasar lain. Melainkan memperbesar size segmen. Penambahan size tersebut berasal dari investor
VC dan calon investee yang hanya mau berpartisipasi jika VC telah inline dengan syariah. Juklak
KMK VC syariah secara de facto telah siap. Tinggal menunggu pengesahan yang menunggu
sampai ada permintaan.
Pola syariah adalah pola yang menjadi perhatian pemerintah dalam penyaluran dana Kredit
Mikro. Institusi keuangan syariah international seperti ICD, IDB dan Bank-bank syariah di
middle east memiliki minat yang besar untuk menjadi investor lembaga-lembaga pembiayaan
berbasis mudharabah termasuk VC.

B. Fund Rising pada Modal Ventura Syariah


Funding modal ventura syariah berasal dari lembaga keuangan syariah (bank syariah, asuransi
syariah, reksadana syariah) dan institusi lain yang menghendaki dana mereka dimanfaatkan
menurut prinsip syariah

Instrumen yang bisa digunakan mencakup:


- Saham biasa;
- Promisory note (PN) mudharabah muqayyada pada lembaga keuangan syariah (LKS) lain;
a. Obligasi syariah mudharabah;
b. MTN syariah mudharaba. Pendanaan diatur melalui sinergi dengan beberapa lembaga
keuangan syariah. Funding dari luar dimungkinkan diperoleh dari institusi keuangan syariah
global seperti ICD, IDB, International Islamic Bank yang cukup berminat dengan skema ini

17. Ketentuan Investasi pada Modal Ventura Syariah

Ada beberapa ketentuan pada investasi modal ventura syariah, yaitu:


A. Pada siklus ini, aspek yang mesti dimodifikasi terutama berkisar pada jenis pembiayaan,
covenant (jaminan) dan teknik valuation.
B. Saham biasa dapat diterima secara syariah.
C. Saham preferensi tidak boleh digunakan. Dimodifikasi dengan alternatif saham preferensi
dengan rasio bagi hasil yang berbeda dari saham biasa dan ditentukan di depan.
D. Covertible bonds konvensional tidak bisa digunakan. Dapat dimodifikasi dengan obligasi
mudharabah biasa ditambah dengan akad waad (janji) dari investee untuk menjual saham mereka
pada MV pada saat jatuh tempo.
E. Sub-ordinated debt dengan bunga, bagi hasil pasti, bagi hasil maksimal dan minimal tidak bisa
digunakan. Alternatifnya adalah pembiayaan syirkah ‘inan al-mutanaqishah dengan bagi hasil
murni.
F. Jaminan dapat disertakan dalam transaksi pembiayaan dengan menggunakan akad wakalah.
G. Usaha adalah jaminan paling utama pembiayaan.
H. Valuation yang menggunakan tingkat suku bunga sebagai discount rate harus diganti.
Alternatifnya adalah menggunakan required return dari investasi dengan karakter risiko serupa
atau tolok ukur investasi syariah lain.

Penerbitan Promisory Note (PN) Mudharabah Muqayyadah


Skema penerbitan Promisory Note (PN) Mudharabah Muqayyadah adalah sebagai berikut:
(1) Modal Ventura (MV) membiayai investee dengan musyarakah/mudharabah
(2) Jaminan diserahkan oleh investee ke MV
(3) Investee memberikan jasa (misalnya) ke perusahaan minyak/tambang
(4) Perushaan minyak/tambang memberikan imbal jasa ke investee (dengan standing instruction
ke MV)
(5) Investee memberikan bagian imbal jasa dari perusahaan minyak/tambang untuk pembayaran
pokok + bagi hasil ke MV
(6) MV mensekuritisasi penyertaan pada investee (berkatagori lancar) dalam bentuk PN Syariah
(7) Lembaga Keuangan (LK) lain memberikan dana kepada MV senilai nominal PN
(8) MV melakukan administrasi dan pembagian bagi hasil investee kepada LK lain untuk margin
yang diperolehnya dengan proporsi yang telah ditetapkan dan sebesar pokok pada saat jatuh
tempo.

17. Pola Bagi Hasil Modal Ventura Syariah

Ketentuan-ketentuan atas pelaksanaan pembiayaan dengan pola bagi hasil:


1. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura menyertakan modal, baik berupa
uang tunai maupun aset yang relevan dengan aktivitas suatu usaha yang akan dijalankan.
2. Perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura secara bersama-sama akan
menikmati setiap keuntungan dan menanggung kerugian yang ditimbulkan atas usaha yang
dijalankan sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan bersama.
3. Pencerminan yang diperoleh oleh perusahaan modal ventura atas pembiayaan ini adalah: a.
Bagi hasil dari laba usaha yang dijalankan; b. Pengembalian modal yang disertakan;
4. Besarnya persentase bagi hasil yang diterima oleh perusahaan modal ventura berdasarkan pada
kesepakatan bersama antara perusahaan pasangan usaha dan perusahaan modal ventura.
Persentase bagi hasil yang diterima oleh perusahaan modal ventura dengan ketentuan: a.
Persentase bagi hasil tidak melebihi dari 50% laba usaha. b. Persentasi bagi hasil akan dikoreksi
setiap tahunnya atau di akhir pembiayaan.
5. Jangka waktu pembiayaan sesuai dengan SK Mentri Keuangan, No. 125/KMK.013/1988
Jo.SK No. 468/KMK.017/1995, yaitu maksimal selama 5 tahun.

Adding Value & Monitoring & Exit Strategy pada Modal Ventura Syariah
Adding Value & Monitoring & Exit Strategy adalah sebagai berikut:
(1) Prinsip adding value, monitoring dan exit strategi VC umumnya inline dengan prinsip syaria
(2) Memberikan adding value terutama menyangkut penerapan GCG (good corporate
governance)
(3) GCG penting karena dapat menjadi jaminan atas kepercayaan (trust) yang diberikan VC
kepada investee. Trust adalah hakikat dari transaksi mudharabah dan musyarakah

18. Problem Solving pada Modal Ventura Syariah

Solusi perusahaan modal ventura dalam menghadapi permasalahan yang ada antara lain:
1. Mengidentifikasi kebutuhan
2. Membantu permodalan
3. Memberi tenaga pendamping yang profesional dari perusahaan modal ventura
4. Memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan usaha
5. Membentuk kemitraan sesama pengusaha
6. Membentuk jejaring (NetWorking) di antara para pengusaha.
7. Memberikan teknologi yang tepat guna.
Daftar Pustaka

J. Fred Weston dan Eugene F Brigham, Essentials of Managerial Finance, Seventh Edition 1990
Sukrisno, Sejarah Modal ventura, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Jakarta 1992
Thomas Suyatno DKK, Kelembagaan Perbankan, Perbit PT. Gramedia Jakarta 1988.
Sigit Triandaru, Totok Budisantoso, bank dan lembaga keuangan lain,Jakarta: Salemba
Empat,2007
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Intermedia 1995
http://id.wikipedia.org/wiki/Modal_ventura
http://www.slideshare.net/mursan/modal-ventura
http://www.smecda.com/Files/Dep_Pembiayaan/Informasi/07_10_Pola_modal_ventura.pdf
http://amelyachristin.blogspot.com/2011/03/makalah-modal-ventura.html?m=1
http://diobloggo.wordpress.com/2012/07/12/pengertian-contohperusahaan-modal-ventura/
http://jatimventura.6te.net/index.php/component/content/article/10-artikel/12-hamabatan-modal-
ventura.html
http://www.investor.co.id/home/perusahaan-modal-ventura-kurang-berkembang/34490
http://hafismuaddab.wordpress.com/2011/12/19/dasar-hukum-pembiayaan-modal-ventura-di-
indonesia/
http://id.shvoong.com/business-management/investing/2077031-manfaat-modal-ventura/
http://74.125.153.132/search?
q=cache:Xg9eajXFpOUJ:repository.binus.ac.id/content/MG234/MG23442487.ppt+TAHAP-
TAHAP+PEMBIAYAAN+MODAL+VENTURA&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://id.wikipedia.org/wiki/Modal_ventura
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/modal-ventura-tugas-blk/
http://ekonomi-keuangan-syariah.blogspot.com/2009/02/modal-ventura-syariah-
mungkinkah.html?m=1
http://www.eSharianomics.com
http://maxidayasyariah.wordpress.com/2012/03/19/modal-ventura-syariah/
http://tugaskuliah-syaifurrahman.blogspot.com/2012/03/modal-ventura-syariah.html?m=1
Diposkan oleh Vera. Hadiyati di 23.32

You might also like