You are on page 1of 17

Pendahuluan untuk membentuk hemoglobin.

Selain
itu, pertumbuhan janin dan plasenta
Anemia pada kehamilan merupakan yang sangat pesat juga memerlukan
masalah yang umum karena banyak zat besi. Dalam keadaan tidak
mencerminkan kesejahteraan sosial hamil, kebutuhan zat besi biasanya
ekonomi masyarakat dan pengaruhnya dapat dipenuhi dari menu makanan
sangat besar terhadap kualitas sumber sehat dan seimbang. Tetapi dalam masa
daya manusia. Menurut Manuaba kehamilan, suplai zat besi dari
(2010), anemia pada ibu hamil disebut makanan masih belum mencukupi
“Potensial danger of mother and child” sehingga dibutuhkan suplemen berupa
(potensial membahayakan ibu dan tablet besi.
anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari Menurut prawihardjo (2010), anemia
semua pihak yang terkait dalam pada kehamilan adalah anemia karena
pelayanan kesehatan pada hari kekurangan zat besi. Kekurangan ini
terdepan. Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan karena kurang
dapat memberikan pengaruh yang masuknya unsur besi dalam makanan,
kurang baik bagi ibu dalam hal karena gangguan absorbsi, asupan
kehamilan, persalinan, maupun dalam sumber zat besi tidak adekuat dan
nifas. Berbagai penyakit dapat timbul pendarahan. Anemia pada ibu hamil
akibat anemia hingga dapat juga akan meningkatkan risiko
menyebabkan keguguran atau abortus. kelahiran prematur atau berat badan
lahir rendah (BBLR), serta risiko
Tujuan dari MDGs (Millenium perdarahan sebelum dan saat
Development Goals, 2015) adalah persalinan yang dapat menyebabkan
menurunkan angka kematian ibu kematian ibu dan bayinya bila ibu
sebanyak 102 per 100.000 kelahiran hamil tersebut mengalami anemia
hidup pada saat persalinan dengan berat.
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia Anemia dalam kehamilan adalah
masih tinggi dan penyebab kematian kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
ibu ada 2 yaitu secara langsung dan dibawah 11 gr/dl pada trimester 1 dan
tidak langsung. Penyebab utama 3, dengan kadar hemoglobin <10,5
kematian maternal antara lain gr/dl pada trimester ke 2. Nilai batas
perdarahan pasca postpartum, eklamsi, tersebut terjadi karena hemodilusi
penyakit infeksi dan plasenta previa terutama pad trimester ke 2
yang semua bersumber pada anemia (Prawirohardjo, 2002). Bila kadar Hb
defiensi besi. kurang dari 11 gr/dl pada kehamilan
dinyatakan termasuk anemia dan harus
Menurut Depkes RI (2009), Kebutuhan diberikan suplemen tablet Fe, di minum
zat Besi pada masa kehamilan secara teratur 1 tablet perhari selama
meningkat. Beberapa literatur 90 hari berturut-turut. Bila kadar Hb
mengatakan kebutuhan zat besi masih kurang dari 11 gr/dl disebut
meningkat dua kali lipat dari menderita anemia dalam kehamilan.
kebutuhan sebelum hamil. Hal ini Anemia dalam kehamilan yang paling
terjadi karena selama masa kehamilan, sering dijumpai adalah anemia zat besi,
volume darah meningkat 50 %, hal ini disebabkan kurangnya asupan
sehingga perlu lebih banyak zat besi
zat besi dalam makanan karena tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara
gangguan absorbsi, gangguan mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi
pendarahan (Breymann, 2005) konsumsi perhari. Suplementasi besi
atau pemberian tablet Fe merupakan
Dampak yang dapat timbul akibat salah satu upaya penting dalam
anemia adalah : keguguran (abortus), mencegah dan menaggulangi anemia,
kelahiran prematur, persalinan yang khususnya anemia kekurangan zat
lama akibat kelelahan otot rahim besi. Suplementasi besi merupakan
didalam berkontraksi (inersia uteri), cara efektif karena kandungan besinya
perdarahan pasca melahirkan karena yang dilengkapi dengan asam folat yang
tidak adanya kontraksi otot rahim dapat mencegah anemia karena
(atonia uteri), syok, infeksi baik saat kekurangan asam folat. Ketidak
bersalin maupun pasca bersalin, serta patuhan ibu hamil meminum tablet zat
anemia yang berat (<4 gr%) dapat besi dapat memberi peluang yang lebih
menyebabkan dekompensasi kordis. besar untuk terkena anemia.
Hipoksia akibat anemia dapat
menyebabkan syok dan kematian ibu Menurut penelitian yang dilakukan oleh
pada persalinan ( Wiknjosastro, 2005) Wiwit dan Tri (2012) terkait kepatuhan
ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui study case control jumlah
oleh Bowles tahun 2010 menyatakan sampel sebanyak 127 orang. Jumlah
bahwa dalam penelitiannya yang sampel kasus pada penelitian ini adalah
dilakukan terhadap 61 wanita hamil, 50 56 orang. Dan jumlah sampel kontrol
% menyatakan tidak patuh pada penelitian ini adalah 56 orang.
mengkonsumsi suplemen besi. Hasilnya ialah ibu hamil yang patuh
Menurut penelitian lain bahwa di dalam mengkonsumsi tablet Fe lebih
indonesia yang mengalami anemai banyak (50,9%) dibandingkan yang
cukup tinggi yaitu sekitar 10 % dan 20 tidak patuh (49,1%) dan ibu hamil yang
% dari total penduduk dibandingkan mengalami anemia dan tidak
amerika yang hanya 6 % dari total mengalami anemia sama banyaknya
penduduk. yaitu 56 orang (50,0%).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Menurut WHO (2007), 40 % kematian
Hidayanti (2015) terkait pola makan ibu dinegara berkembang berkaitan
yang berpengaruh terhadap kadar Hb dengan anemia dalam kehamilan.
ibu hamil anemia. Hasil penelitian Kebanyakan anemia dalam kehamilan
diperoleh bahwa pada semua disebabkan oleh defisiensi besi dan
puskesmas lokasi penelitian asupan Fe pendarahan akut. Frekuensi ibu hamil
memiliki hubungan bermakna dengan di Indonesia yang mengalami anemia
kadar hemoglobin ibu hamil. cukup tinggi sekitar 10 % dan 20%
Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet dibandingkan di amerika yang hanya
besi adalah ketaatan ibu hamil 6%.
melaksanakan anjuran petugas Survey demografi dan kesehatan
kesehatan untuk mengkonsumsi tablet Indonesia (2008) menyebutkan bahwa
zat besi. Kepatuhan dalam angka kematian ibu (AKI) tahun 2008
mengkonsumsi tablet zat besi ini dapat sebesar 228 per 100.000 kelahiran
dapat diukur dari ketepatan jumlah hidup (Depkes RI, 2008). Sedangkan
anemia defisiensi besi dapat dicegah penelitian dengan tujuan untuk
dengan pemberian suplemen besi, mengetahui hubungan pola konsumsi
suplementasi zat besi selama hamil dan kepatuhan dalam mengkonsumsi
terbukti membantu mencegah defisiensi tablet Fe terhadap tingkat anemia pada
zat besi. Dari survey Kesehatan rumah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
tangga (SKRT) tahun 2005 didapatkan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.
anemia defisiensi besi 25-30% dari
populasi (50-70 Juta Jiwa) dengan 40 % Metode
dialami wanita hamil (Sunririnah, Penelitian ini dilaksanakan di wilayah
2008). kerja Puskesmas Kecamatan Kramat
Di Indonesia Prevalensi anemia pada Jati dari bulan Maret-Juni 2017,
ibu hamil menurut SKRT tahun 2001 Penelitan ini menggunakan desain atau
masih cukup tinggi yaitu 40, 1%. Hasil rancangan cross sectional yang bersifat
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 analitik dengan menggunakan Uji Chi
menunjukkan 80,7 % perempuan usia Square.
10-59 tahun telah mendapatkan tablet Populasi yang diteliti adalah semua ibu
tambah darah yang mengandung besi- hamil yang mengalami anemia trimester
asam folat tetapi anemia ibu hamil 3 berjumlah 61 orang di Wilayah kerja
mencapai 40-50%, artinya 5 dari 10 ibu puskemas kecamatan Kramat jati
hamil di Indonesia mengalami anemia. Jakarta Timur. Sampel yang diteliti
Risiko anemia akan meningkat seiring berjumlah 61 ibu hamil dengan teknik
dengan pertambahan usia kehamilan Total Sampling.
(Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Variabel independen yang diteliti ialah
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar Pola Konsumsi dan kepatuhan dalam
(RISKESDAS) 2007 menunjukkan mengonsumsi tablet tambah darah
bahwa prevalensi anemia ibu hamil sedangkan variabel dependen yang
pada tahun 2007 di DKI Jakarta diteltiti ialah tingkat anemia pada ibu
sebesar (59.1%) atau 15 persen hamil Jenis data yang dikumpulkan
melebihi rata-rata prevalensi nasional pada penelitian ini meliputi data primer
(11.9%) (Yulianasari, 2009). Menurut dan data sekunder, yaitu meliputi data
profil kesehatan provinsi DKI Jakarta Primer yaitu karakteristik ibu hamil
Pada tahun 2012 angka kematian ibu yang meliputi umur, pendidikan,
per 100.000 kelahiran hidup yang pekerjaan dan pendapatan, pola makan
paling tertinggi yaitu berada di Jakarta (jenis, jumlah dan frekuensi makan) ibu
Timur yang berjumlah 34 orang. hamil. Data Sekunder meliputi,
Berdasarkan data yang diperoleh dari gambaran umum lokasi penelitian
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati (kelurahan), Jumlah ibu hamil anemia,
pada tahun 2016 pada bulan Februari Usia Kehamilan ibu Hamil
hingga Oktober tercatat jumlah Data tentang konsumsi pangan yang
kunjungan ibu hamil dengan kehamilan diambil dengan wawancara dengan
normal sebanyak 690 dengan 200 ibu bantuan formulir semi kuantitatif food
hamil mengalami anemia. frequency questionaire. Wawancara semi
Berdasarkan permasalahan diatas, kuantitatif food frequency questionare
maka penulis tertarik untuk melakukan dilakukan untuk mengetahui jumlah
dan jenis konsumsi pangan yang paling Tabel. 2 distribusi tingkat anemia
sering dikonsumsi oleh reponden. dan kepatuhan dalam mengonsumsi
tablet tambah darah
Hasil dan Pembahasan
variabel N %
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat anemia
Ringan 43 70,5
dari 61 ibu hamil anemia memiliki
Sedang 16 26,2
karakteristik responden umur, Berat 2 3,3
pekerjaan, pendidikan, pendapatan Kepatuhan konsumsi TTD
Patuh 14 23
Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tidak patuh 47 77
Kecamatan Kramat jati Jakarta Timur.

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 2 dapat


diketahui bahwa ibu hamil yang
Variabel N %
Umur mengalami anemia ringan berjumlah 43
Risiko tinggi (<20 th/>35 th) 11 18 orang (70,5%), ibu hamil yang
Risiko rendah (20 – 35 th) 50 82
Pekerjaan
mengalami anemia sedang sebanyak 16
Bekerja (pegawai Swasta) 13 21,3 orang (26,2%) dan ibu hamil yang
Tidak bekerja (IRT) 48 78,7 mengalami anemia berat sebanyak 2
Pendapatan
< Umr (< Rp.3.335.750) 37 61 orang (3,3%). Ibu hamil yang patuh
≥ Umr (≥ Rp.3.335.750) 24 39 dalam mengkonsumsi tablet Fe
Pendidikan
sebanyak 14 orang ( 23 %) dan ibu
Rendah (SD dan SMP) 14 23
Menengah (SMA) 40 65,5 hamil yang tidak patuh dalam
Tinggi (Diploma dan Sarjana) 7 11,5 mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 47
orang ( 77 %).
Berdasarkan tabel 1 dapat Tabel 3. Distribusi tingkat
diketahui bahwa data umur, pekerjaan, kecukupan makan ibu hamil
pendapatan dan pendidikan adalah
data karakteristik responden. Dapat variabel N %
diketahui bahwa umur ibu dari total Protein
37
ibu hamil yang berjumlah 61 orang, Kurang ( < 0%) 22
52
lebih dari setengah ibu hamil beresiko Baik (80-110%) 32
11
rendah (82 %) dan sejumlah 11 orang Lebih (>110%) 7
(18%) ibu hamil beresiko tinggi, ibu
hamil yang bekerja berjumlah 13 orang Zat Besi
Kurang (<77%) 52 85
(21,3%) dan tidak bekerja berjumlah 48
Cukup (≥77%) 9 15
(78,7%), ibu hamil yang menempuh
pendidikan dasar berjumlah 14 orang
(23%), pendidikan menengah berjumlah Vitamin C 35 57
40 orang (65,6%) dan pendidikan tinggi Kurang (<77%) 26 43
berjumlah 7 orang (11,5%), ibu hamil Cukup (≥77%)
yang miskin berjumlah 37 orang (61%) Asam folat 60 98
dan ibu hamil yang tidak miskin Kurang (<77%) 1 2
berjumlah 24 orang (39%). Cukup (≥77%)
Kalsium
59 97
Kurang (<77%)
2 3
Cukup (≥77%)
Berdasarkan tabel 3 diketahui Tidak Pernah 2 3,3
bahwa mayoritas tingkat kecukupan Asam folat
protein ibu hamil baik sebanyak 32 Sering 7 11,5
orang (52%) dan asupan protein dengan Jarang 48 78,7
kategori lebih sebanyak 7 orang (11 %). Tidak Pernah 6 9,8
Asupan protein ibu hamil berdasarkan Kalsium
AKG ditambah sebanyak 17 gr dari Sering 14 22,9
kebutuhan normal. Jarang 35 57,4
Tidak Pernah 12 19,7
Berdasarkan tabel 10 mayoritas
tingkat kecukupan zat besi dengan
kategori kurang sebanyak 37 orang
Berdasarkan tabel 4. diketahui
(61%) dan ibu hamil dengan kategori
bahwa ibu hamil yang sering
cukup lebih sebanyak 9 orang (15%).
mengonsumsi sumber tanin berjumlah
Mayoritas tingkat kecukupan vitamin c
25 orang (73,7%) sedangkan ibu hamil
dengan kategori kurang sebanyak 24
yang jarang mengonsumsi sumber tanin
orang (48%) dan ibu hamil dengan
berjumlah 36 orang (26,3%). Ibu hamil
kategori kecukupan lebih sebanyak 5
anemia yang sering mengonsumsi
orang (10%). Mayoritas tingkat
protein dan zat besi berjumlah 35 orang
kecukupan asam folat dengan kategori
(57,3%) sedangkan ibu hamil yang
kurang sebanyak 60 orang (98) dan ibu
jarang dan tidak pernah mengonsumsi
hamil dengan kategori cukup berjumlah
protein masing-masing berjumlah 15
1 orang (2%). Mayoritas tingkat
orang(24,5%) dan 10 orang (16,3%). Ibu
kecukupan kalsium dengan kategori
hamil anemia yang sering mengonsumsi
kurang berjumlah 59 orang (97%) dan
sumber vitamin C berjumlah 27 orang
ibu hamil dengan kategori cukup
(44,3%), sedangkan ibu hamil yang
berjumlah 2 orang (3%).
jarang dan tidak pernah mengonsumsi
Tabel. 4 distribusi frekuensi sumber pangan vitamin C masing-
makan ibu hamil masing berjumlah 32 orang ( 52,4%)
dan 2 orang (3,3%). Ibu hamil anemia
Variabel N % yang sering mengonsumsi sumber asam
Tanin folat berjumlah 7 orang (11,5%)
Sering 25 73,7 sedangkan ibu hamil yang jarang dan
Jarang 36 26,3 tidak pernah mengonsumsi sumber
Tidak Pernah 0 0 asam folat masing-masing berjumlah 48
orang (78,7%) dan 6 orang (9,8%). Ibu
Protein
hamil anemia yang sering mengonsumsi
Sering 35 57,3
sumber kalsium berjumlah 14 (22,9%)
Jarang 15 24,5
Tidak Pernah 10 16,3 orang sedangkan ibu hamil yang jarang
dan tidak pernah mengonsumsi sumber
Zat Besi kalsium masing-masing berjumlah 35
Sering 35 24,6 orang (57,4%) dan 12 orang (19,7%).
Jarang 15 62,3
Tidak Pernah 10 13,1 Tabel 5. Hubungan Tingkat
Vitamin C Konsumsi, Frekuensi Protein dan Zat
Sering 27 44,3 Gizi Mikro Dengan Tingkat Anemia Ibu
Jarang 32 52,4 Hamil
Variabel P-value dalam mengonsumsi tablet tambah
Tingkat kecukupan 0,027 darah dengan tingkat anemia pada ibu
protein hamil.
Tingkat kecukupan zat 0,010
besi Variabel P- Value
Tingkat kecukupan 0,561 Frekuensi konsumsi 0,000
vitamin C protein
Tingkat kecukupan 0,808 Frekuensi konsumsi zat 0,000
asam folat besi
Tingkat kecukupan 0,649 Frekuensi konsumsi 0,000
kalsium tanin
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa Frekuensi konsumsi 0,000
Hasil analisis tabulasi silang diketahui asam folat
p-value 0,026 (<0,05) sehingga dapat Frrekuensi konsumsi 0,000
disimpulkan bahwa ada hubungan vitamin C
antara tingkat kecukupan protein Frekuensi konsumsi 0,069
kalsium
dengan tingkat anemia pada ibu hamil
Kepatuhan konsumsi 0,336
di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan TTD
Kramat jati. Hasil analisis tabulasi
silang diketahui P-value 0,010(<0,05)
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Pada tabel 17 diatas
hubungan antara tingkat kecukupan menunjukkan bahwa %) hasil analisis
zat besi dengan tingkat anemia pada tabulasi silang diketahui P-value 0,000
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas (<0,05) sehingga dapat disimpulkan
Kecamatan Kramat Jati. Hasil analisis bahwa ada hubungan antara frekuensi
tabulasi silang diketahui P-value 0,561 Konsumsi protein dan zat besi dengan
(>0,05) sehingga dapat disimpulkan tingkat anemia pada ibu hamil di
bahwa ada tidak ada hubungan antara wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
tingkat kecukupan vitamin C dengan Kramat Jati, hasil analisis tabulasi
tingkat anemia pada ibu hamil di silang diketahui P-value 0,000 (<0,05)
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
Kramat Jati. Hasil analisis tabulasi hubungan antara frekuensi konsumsi
silang diketahui P-value 0,808 (>0,808) tanin dengan tingkat anemia pada ibu
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hamil di wilayah kerja Puskesmas
hubungan antara tingkat kecukupan Kecamatan Kramat Jati, hasil analisis
asam folat dengan tingkat anemia pada tabulasi silang diketahui P-value 0,000
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas (<0,05) sehingga dapat disimpulkan
Kecamatan Kramat Jati. Hasil analisis bahwa ada hubungan antara frekuensi
tabulasi silang diketahui P-value 0,649 konsumsi vitamin C dengan tingkat
(>0,05) sehingga dapat disimpulkan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
bahwa tidak ada hubungan antara Puskesmas Kecamatan Kramat Jati,
tingkat kecukupan kalsium dengan hasil analisis tabulasi silang diketahui
tingkat anemia pada ibu hamil di P-value 0,000 (<0,05) sehingga dapat
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan disimpulkan bahwa ada hubungan
Kramat Jati. frekuensi konsumsi asam folat dengan
tingkat anemia pada ibu hamil di
Tabel 6. Hubungan frekuensi wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
konsumsi pangan dan kepatuhan Kramat Jati, Hasil analisis tabulasi
silang diketahui P-value 0,069 (>0,05) hamil anemia trimester 3 menurut
sehingga dapat disimpulkan bahwa sumbernya di wilayah Kerja Puskesmas
tidak ada hubungan frekuensi Kecamatan Kramat Jati.
konsumsi kalsium dengan tingkat
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Protein adalah bagian dari semua
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima
Hasil analisis tabulasi silang bagian tubuh adalah protein,
diketahui P-value 0,336 (>0,05) separuhnya ada di dalam otot,
sehingga dapat disimpulkan bahwa seperlima di dalam jantung dan tulang
tidak ada hubungan antara kepatuhan rawan, sepersepuluh di dalam kulit,
mengonsumsi TTD dengan tingkat dan selebihnya di dalam jaringan lain
anemia pada ibu hamil di wilayah kerja dan cairan tubuh. Protein mempunyai
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. fungsi khas yang tidak dapat digantikan
oleh zat lain, yaitu membangun serta
Pembahasan memelihara sel – sel dan jaringan tubuh
Timbulnya anemia dapat (Almatsier, 2009).
disebabkan oleh asupan pola makan Hasil penelitian menunjukkan
yang salah, tidak teratur dan tidak bahwa terdapat hubungan yang
seimbang dengan kecukupan sumber bermakna secara statistik dengan
gizi yang dibutuhkan tubuh menggunakan uji chi square (p<0,05)
diantaranya adalah asupan energi, antara tingkat kecukupan protein
asupan protein, asupan karbohidrat, dengan tingkat anemia ibu hamil
asupan lemak, vitamin C dan yang trimester 3, berdasarkan hasil
terutama kurangnya sumber makanan penelitian menunjukkan bahwa ibu
yang mengandung zat besi, dan asam hamil yang mengonsumsi protein yang
folat. Upaya penanggulangan masalah baik cenderung hanya mengalami
anemia berkaitan dengan asupan anemia ringan sedangkan ibu hamil
makanan yang mengandung zat besi yang tidak mengonsumsi protein sama
(Fitriani, 2014). sekali membuat anemia semakin
Dalam penelitian ini, pola makan memburuk.
ibu hamil yang diteliti meliputi jumlah Hemoglobin ialah protein yang
asupan makan yang dibuat menjadi 3 kaya akan zat besi. Globin dari
kategori untuk zat gizi makro dan 2 hemoglobin dipecah menjadi asam
kategori untuk zat gizi mikro, jenis amino untuk digunakan sebagai protein
makanan yang dikonsumsi dan dalam jaringan; zat besi dalam hem dari
frekuensi makanan yang dikonsumsi hemoglobin dikeluarkan untuk
ibu hamil. jumlah, jenis dan frekuensi digunakan dalam pembentukan sel
makanan yang diteliti ialah tanin, zat darah merah berikutnya (Pearce, 2012).
besi, asam folat, vitamin C, kalsium dan Protein juga berfungsi untuk
protein. Berdasarkan hasil wawancara mengangkut zat besi yaitu melalui
kepada ibu hamil dengan metode SQ transferrin. Kekurangan asupan protein
FFQ (semi quantitatif food frequency dapat menyebabkan gangguan transpor
questionnaire) dan recall 2 x 24 jam zat besi serta pembentukan hemoglobin
menunjukkan bahwa ada 3 jenis bahan dan sel darah merah sehingga pada
makanan yang sering dikonsumsi ibu
akhirnya dapat menyebabkan dan jaringan. Hemoglobin merupakan
terjadinya anemia defisiensi besi. pigmen yang memberikan warna merah
pada darah (Beck, 2011).
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Lydia di Hasil penelitian di wilayah kerja
Puskesmas Tamamaung tahun 2014, Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
penelitian ini menunjukkan ada menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara asupan zat besi dan hubungan bermakna secara statistik
protein, dengan kejadian anemia (p< 0,05) antara tingkat kecukupan zat
(p<0,05). Responden dalam penelitian besi dengan tingkat anemia pada ibu
ini adalah ibu hamil berjumlah 186 hamil trimester 3. Hasil penelitian
orang. Setelah dilakukan recall 2 x 24 menunjukkan bahwa kurangnya
jam didapat bahwa responden yang konsumsi zat besi dapat meningkatkan
memiliki asupan protein yang tidak kemungkinan untuk mengalami anemia
cukup yang mengalami anemia sedang bahkan berat. Hal ini diduga
sebanyak 8 orang (4,3%) dan tidak karena pangan sumber zat besi tinggi
mengalami anemia sebanyak 9 orang yang dikonsumsi sangat kurang atau
(4,9%). Sedangkan responden yang bukan berasal dari besi heme sehingga
memiliki tingkat asupan protein cukup kurang bisa mendukung keberadaan
yang mengalami anemia yaitu 11 orang besi didalam tubuh.
(5,9%) dan yang tidak mengalami
anemia sebanyak 158 orang (84,9%). Pada penelitian ini ibu hamil ibu
Setelah dilakukan uji statistik hamil mengkonsumsi zat besi sebesar
meggunakan uji Fisher’s exact 22 mg, sedangkan kebutuhan pada
menunjukkan bahwa ada hubungan masa kehamilan ialah 26 mg + 13 mg
antara asupan protein dengan kejadian pada trimester 3. Ibu hamil juga biasa
anemia pada ibu hamil di Puskesmas mengonsumsi pangan sumber zat besi
Tamamaung (p=0,000). yang rendah yaitu daging ayam,
sebagaimana yang kita ketahui bahwa
Zat besi merupakan mineral pangan sumber zat besi tinggi ialah
mikro yang paling banyak terdapat di daging-daging berwarna merah. Selain
dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu itu juga ibu hamil dalam penelitian ini
sebanyak 3 – 5 gram di dalam tubuh juga mengkonsumsi teh yang
manusia dewasa. Zat besi mempunyai merupakan sumber penghambat
beberapa fungsi esensial di dalam penyerapan zat besi, (Hurrell, 2007)
tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen melaporkan bahwa teh hitam dapat
dari paru – paru ke jaringan tubuh, menghambat penyerapan zat besi non-
sebagai alat angkut elektron di dalam heme sebesar 79-94% jika dikonsumsi
sel, dan sebagai bagian terpadu bersama-sama. Di samping itu, dalam
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan teh ada senyawa yang bernama tanin.
tubuh (Almatsier, 2009). Tanin ini dapat mengikat beberapa
logam seperti zat besi, kalsium, dan
Zat besi diperlukan untuk aluminium, lalu membentuk ikatan
pembentukan hemoglobin, yaitu suatu kompleks secara kimiawi. Karena dalam
konstituen dari sel – sel darah merah. posisi terikat terus, maka senyawa besi
Hemoglobin memegang peranan penting dan kalsium yang terdapat pada
dalam pengangkutan oksigen serta makanan sulit diserap tubuh sehingga
karbon dioksida antara paru–paru
menyebabkan penurunan zat besi (Fe) mengatakan bahwa folat dibutuhkan
(Imam, 2010). sebagai pencegahan anemia pada saat
kehamilan. Kadar asam folat dan
Penelitian ini sama dengan haemoglobin ibu hamil secara bersama-
penelitian Roring tahun 2012 di sama akan mempengaruhi
Puskesmas Ranomuut Kota Manado pertumbuhan janin.
tentang hubungan antara antenatal
care dan ketaatan konsumsi zat besi Hasil penelitian di wilayah kerja
tablet pada ibu hamil trimester 3. Hasil Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
penelitian ini menunjukkan bahwa ada menunjukkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara kadar hemoglobin hubungan yang bermakna secara
dengan konsumsi zat besi dan tablet Fe statistik (p>0,05) antara tingkat
(p value 0,019) kecukupan asam folat dengan tingkat
anemia, tetapi ada hubungan yang
Folat juga disebut asam folat bermakna antara frekuensi konsumsi
yang diperlukan untuk pembentukan asam folat dengan tingkat anemia ibu
sel darah merah dan pertumbuhan. hamil trimester 3. Ibu hamil yang
Asam folat dapat diperoleh dengan jarang bahkan tidak pernah
mengkonsumsi sayuran berdaun hijau mengonsumsi asam folat cenderung
dan hati. Karena folat tidak disimpan akan membuat anemia ibu hamil
dalam tubuh dalam jumlah besar, maka semakin memburuk, anemia yang
perlu untuk mendapatkan pasokan ringan bahkan berat. Penelitian
vitamin ini terus-menerus melalui diet sebelumnya yang dilakukan oleh Hasan
untuk mempertahankan tingkat (2012) pada ibu hamil di Kecamatan
normal. Pada anemia defisiensi folat, Botonompo dan Bontonompo Selatan
sel-sel darah merah normal besar. Kabupaten Gowa tentang status zat gizi
Asam folat mempunyai peran yang mikro terhadap anemia pada ibu hamil,
sangat vital dalam pencegahan cacat hasil menunjukkan adanya hubungan
bawaan. Selain itu juga berperan dalam antara kurangnya asam folat dengan
neuro kognitif (Sulhub et al, 2000). kejadian anemia pada ibu hamil (p
Asam folat sangat penting untuk value 0,032).
mencegah terjadinya cacat janin, Penelitian lain yang dilakukan
menghindari anemia. Kekurangan asam oleh Priswanti (2004) di Puskesmas
folat dalam kehamilan akan Batengayu Semarang menunjukkan
menyebabkan gangguan pematangan bahwa tidak ada hubungan yang
inti eritrosit, sehingga muncul sel darah bermakna (p>0,05) antara tingkat
merah dengan bentuk dan ukuran konsumsi asam folat dengan kejadian
abnormal yang disebut sebagai Anemia anemia. Tidak adanya hubungan dalam
megaloblastik, lebih jauh gangguan penelitian ini menurut peneliti
metabolisme asam folat akan disebabkan juga karena adanya
menyebabkan gangguan replikasi DNA gangguan penyerapan pada orang yang
dan proses pembelahan sel, dan ini mendapat obat tertentu, selain itu
akan mempengarui kerja seluruh sel kontraseptif oral juga menghambat
tubuh, termasuk dalam metabolisme penggunaan folat. Penelitian tersebut
besi. Sehingga kita menemukan sejalan dengan penelitian yang
kenyataan bahwa defisiensi folat dan dilakukan di wilayah kerja puskesmas
defisiensi besi secara bersamaan.
kecamatan kramat jati. Tidak ada nya Hasil penelitian menunjukkan
hubungan antara asupan asam folat bahwa tidak terdapat hubungan yang
dengan kejadian anemia disebabkan bermakna secara statistik (p<0,05)
karena mungkin disebabkan adanya antara tingkat kecukupan vitamin C
gangguan penyerapan karena mendapat dengan kejadian anemia tetapi terdapat
obat – obat tertentu, selain itu hubungan yang bermakna antara
kontraseptif oral juga menghambat frekuensi konsumsi vitamin C dengan
penggunaan folat. tingkat anemia, ibu hamil anemia yang
sering mengonsumsi vitamin C maka
Penyebab anemia terjadi karena tingkat anemianya menjadi berkurang.
berbagai faktor, ada yang disebabkan Hal ini menunjukkan pentingnya
karena kekurangan zat besi, peranan vitamin C dalam proses
kekurangan asam folat dan sumsum penyerapan dalam proses pembentukan
tulang belakang kurang mampu dalam hemoglobin
membentuk sel baru. pada penelitian
ini kemungkinan asam folat yang Hasil penelitian ini sejalan
dikonsumsi ibu hamil dalam konsumsi dengan Penelitian yang dilakukan oleh
yang cukup sedangkan asupan zat besi hariyadi et al (2015) tentang efektifitas
kurang dan ditambah dengan konsumsi vitamin C terhadap kenaikan kadar Hb
penghambat penyerapan zat besi yaitu pada ibu hamil di Kecamatan Pontianak
tanin yang terdapat didalam teh. Jadi Timur, hasil penlitian menyatakan
pada penelitian ini ibu hamil hanya bahwa terdapat hubungan yang
menderita anemia defisiensi besi bukan bermakna(p value 0,000) antara vitamin
anemia megaloblastik. C dengan kadar Hb ibu hamil.
Penelitian lain dilakukan oleh Tadete
Vitamin C dapat meningkatkan (2012) terdapat hubungan (p<0,05)
absorpsi besi dalam bentuk nonheme antara asupan vitamin C dengan
hingga empat kali lipat, yaitu dengan kejadian anemia. Kurangnya asupan
merubah feri menjadi fero dalam usus vitamin C yang dikonsumsi memiliki
halus sehingga mudah untuk kemungkinan untuk menderita anemia.
diabsorpsi. Selain itu, vitamin C juga
menghambat pembentukan Di Puskesmas Kecamatan
hemosiderin yang sukar dimobilisasi kramat jati, vitamin C hanya diberikan
untuk membebaskan besi jika sebanyak 10 tablet/bulan dengan
diperlukan. (Almatsier, 2009). konsumsi 2 tablet/hari. 1 tablet berisi
50 mg. Pemberian vitamin C ini
Vitamin C banyak terdapat di menurut peneliti sangat kurang karena
dalam bahan makanan nabati yaitu kebutuhan ibu pada saat hamil
sayuran hijau dan buah terutama yang meningkat, pemberian vitamin C oleh
asam seperti jeruk, nanas, rambutan, Puskesmas juga sangat kurang, hanya
pepaya, dan tomat (Arisman, 2009). diberikan selama 5 hari saja. Setelah
Hasil SQ FFQ dan recall 2 x 24 jam vitamin C yang diberikan oleh
menunjukan bahwa rata-rata subjek Puskesmas habis, maka ibu hamil
mengkonsumsi buah kurang dan sayur dianjurkan untuk membeli kapsul
dari 3 kali per minggu atau hanya vitamin C di apotek. Hal ini tentu
mengkonsumsi jenis sayuran tertentu memberatkan ibu hamil karena rata –
sehingga asupan vitamin C subjek rata ibu hamil yang berada di wilayah
termasuk defisit.
kerja Puskesmas Kecamatan Kramat bisa menganggu fungsi dari zat besi
jati sosial ekonominya menengah tersebut.
kebawah.
Penelitian ini sejalan dengan
Kalsium merupakan zat gizi penelitian yang dilakukan oleh
mikro yang dibutuhkan oleh tubuh dan nurmalia tahun 2012 menggunakan
mineral yang paling banyak terdapat data sekunder riskedas 2007 tentang
dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat hubungan asupan Fe, Zinc dan kalsium
badan orang dewasa atau kurang lebih dengan kejadian anemia pada remaja
sebanyak 1 kg (Rachmiatry, 2009). putri usia 13 – 18 tahun. Hasil
Asupan kalsium oleh ibu hamil penelitian tersebut menunjukan bahwa
membantu pembentukan tulang janin, tidak ada hubungan rata – rata zat besi,
gigi janin, mencegah pengeroposan zinc dan kalsium per orang per hari
tulang, mencegah hipertensi kehamilan, berdasarkan status anemia (p>0,05)
dan mencegah sesak nafas/ asma (Nurmalia, 2012)
(alergi) (Sudargo, 2013).
Fungsi kalsium antara lain
Sumber utama kalsium dalam adalah untuk pembentukan tulang dan
makanan terdapat pada susu dan hasil gigi, berperan dalam pertumbuhan dan
olahnya, seperti keju atau yoghurt. sebagai faktor pembantu dan pengatur
Sumber kalsium selain susu juga reaksi biokimia dalam tubuh. Pada
penting untuk memenuhi kebutuhan tulang, kalsium dalam bentuk garam
kalsium, baik yang berasal dari hewani (hydroxypatite) membentuk matriks
atau nabati. pada kolagen protein pada struktur
tulang membentuk rangka yang mampu
Sumber Kalsium ini dapat menyangga tubuh serta tempat
mengganggu penyerapan zat besi, bersandarnya otot yang menyebabkan
walaupun mekanisme nya belum memungkinkan terjadinya gerakan.
diketahui secara pasti, kalsium hanya
memiliki pengaruh kecil dalam Kepatuhan mengkonsumsi tablet
penyerapan zat besi, tapi ada penelitian zat besi di ukur dari ketepatan jumlah
lain yang menyebutkan bahwa tablet yang dikonsumsi, frekuensi
gangguan penyerapan zat besi dapat konsumsi perhari. Suplementasi besi
terjadi jika kalsium yang dikonsumsi atau pemberian tablet Fe merupakan
itu rata - rata 300 mg/ hari. (Briawan et salah satu upaya penting dalam
al. 2011). mencegah dan menanggulangi anemia,
khususnya anemia kekurangan besi.
Pada penelitian yang dilakukan Suplementasi besi merupakan cara
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan efektif karena kandungan besinya yang
Kramat Jati menunjukkan bahwa tidak dilengkapi asam folat yang dapat
ada hubungan yang bermakna secara mencegah anemia karena kekurangan
statistik (P>0,05) antara tingkat asam folat.
kecukupan dan frekuensi konsumsi
kalsium dengan tingkat anemia pada Ibu hamil perlu mengkonsumsi
ibu hamil. pada penelitian ini asupan tablet Fe selama kehamilan, karena
kalsium hanya dalam taraf cukup dan kebutuhan zat besi ibu hamil
kurang, jadi kemungkinan kalsium meningkat selama kehamilan. Tablet Fe
hanya melakukan fungsinya dan tidak adalah garam besi dalam bentuk
tablet/kapsul yang apabila dikonsumsi DAFTAR PUSTAKA
secara teratur dapat meningkatkan
jumlah sel darah merah. Wanita hamil Agustin, N. (2008). Hubungan Anemia Pada
mengalami pengenceran sel darah Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi
merah sehingga memerlukan tambahan Berat Lahir Rendah (BBLR) di
zat besi untuk meningkatkan jumlah Badan Pengelola Rumah Sakit
sel darah merah dan untuk sel darah Umum (BPRSU) Rantauprapat
merah janin (Rasmaliah, 2004). Kabupaten Labuhan Batu. Jurnal
Gizi, 107-115.
Pada penelitian yang dilakukan
di wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Al, A. e. (2005). Studi Kasus Kontrol Bio
Medis Terhadap Kejadian Anemia
Kramat Jati, menunjukkan bahwa dari
Ibu Hamil Di Puskesmas Batimurung
61 ibu hamil anemia, yang patuh
Maros. Kesehatan Masyarakat
mengkonumsi tablet Fe ≥ 1 tablet/hari Artikel Ilmiah, 23 - 24.
hanya 14 ibu hamil. Hasil perhitungan
dengan uji statistik menunjukkan Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu
bahwa tidak ada hubungan yang Gizi. Jakarta: Gramedia.
bermakna secara statistik (P>0,05)
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu
antara kepatuhan mengonsumsi tablet
Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Fe terhadap tingkat anemia pada ibu Utama.
hamil. Hal ini diduga karena banyaknya
ibu hamil yang mengonsumsi tanin Amiruddin. (2005). Studi Kasus Kontrol
atau zat-zat anti gizi sehingga zat besi Biomedis Terhadap Kejadian Anemia
didalam TTD tidak terserap secara Ibu Hamil di Puskesmas Batimurung
sempurna untuk mengurangi anemia. Maros. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Artikel Ilmiah, 23 - 24.
Pada penelitian ini ibu yang tidak
Amirudin, W. (2007). Studi Kasus Kontrol
patuh mengkonsumsi tablet Fe
Ibu Anemia . Medical UNHAS, 100-
jumlahnya cukup banyak. Hal tersebut
109.
dapat dipengaruhi oleh efek samping
yang kurang nyaman dirasakan oleh Anggaraini, T. (2015). hubungan pendidikan
ibu ketika mengkonsumsi tablet Fe, dengan kejadian anemia pada ibu
seperti mual, muntah, dan nyeri ulu hamil di Puskesmas Biluhu,
hati. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gorontalo . Jurnal Kesehatan
Arifin (2008), bahwa suplemen oral zat Masyarakat, 70-90.
besi dapat menyebabkan mual, Anggriani, T., & Sari, I. (2015). Hubungan
muntah, kram lambung, nyeri ulu hati, antara Pekerjaan dan pendidikan
dan konstipasi. Namun derajat mual dengan kejadian Anemia Pada Ibu
yang ditimbulkan oleh setiap preparat hamil Di Puskesmas Basuki Rahmat
tergantung pada jumlah elemen zat besi Palembang. Palembang: Dosen
yang diserap. Takaran zat besi diatas 60 Akbid Mulia Palembang.
mg dapat menimbulkan efek samping
Arisman. (2007). Gizi Dalam Daur
yang tidak bisa diterima pada ibu hamil
kehidupan. Jakarta: EGC.
sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam
pemakaian obat. Aryani, D. (2014). Analisis Tingkat
Konsumsi Energi dan Zat Gizi
Daftar Pustaka (Protein, Zat Besi, Vitamin C, Asam
Folat, Vitamin B12) pada Penderita Chandrasari, a., romadhon, Y. A.,
Penyakit Gangguan Saluran Auliafadina, F. D., Firizqina, A. B.,
Pencernaan dan Hubungannya & Marindratama, H. (2015).
dengan Status Anemia di RSU PMI Hubungan Antara Pertambahan
Bogor. Departemen Gizi Masyarakat Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat
dan Sumber Daya Keluarga, 189- Badan Lahir Bayi Di Kabupaten
197. Semarang. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas
Astuti W, H. P. (2014). Pengaruh Konsleing Muhammadiyah Surakarta.
Gizi dan Pemberian Tablet Zat Besi
Terhadap Peningkatan Kadar Chrisna. (2014). kepatuhan mengonsumsi
Hemoglobin Pada Ibu Hamil tablet Fe terhadap kejadian anemia
Trimester II. Jurnal KesMaDaSka, ibu hamil di Puskesmas Kalikajar I
180-190. wonosobo. Jurnal Keperawatan, 100-
105.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, 2. (2008). Riset Darlin. (2003). Faktor-Faktor Yang
Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Berhubungan Dengan Kejadian
Depkes RI. Anemia Gizi Pada Ibu Hamil Di Kota
Bogor Provinsi Jawa Barat. Jurnal
Bakta, I. M. (2006). Hematologi Klinik Gizi, 8-29.
Ringkas . Jakarta: EGC.
Darmawan. (2004). Faktor-faktor yang
Baliwati, & Farida, Y. (2004). Pengantar Berhubungan Dengan Anemia Ibu
Pangan dan Gizi. Jakarta: Swadaya. Hamil (Analisa Data Sekunder Hasil
Survey Cepat Anemia Ibu Hamil) Di
Beck, M. (2011). Ilmu Gizi dan Diet
Kabupaten Lampung Utara Tahun
Hubungannya Dengan Penyakit-
2002. Thesis Ilmu Kesehatan
Penyakit untuk Perawat dan Dokter.
Masyarakat Universitas Indonesia,
Yogyakarta: Yayasan Essentia
38-40.
Medica.
Depkes, R. (2005). Pedoman Tata Laksana
Bread, J. (2003). Iron Deficiency Alters
Gizi Ibu Hamil. Jakarta: Direktorat
Brain Development And Functioning.
Gizi Masyarakat Dirjen Bina
J Nutr, 133-146.
Kesehatan Masyarakat .
Briawan, Dodik, marhamah, & Zulaikhah.
Dewi. (2009). Faktor-Faktor yang
(2011). Konsumsi Kalsium dan
Berhubungan dengan Status Anemia
preferensinya pada zat besi. Gizi
Ibu Hamil Pada Pengunjung Asuhan
Indonesia, 43-51.
Antenatal di Puskesmas Pasar
Buana. (2004). Status Anemia Gizi Ibu Minggu Jakarta Selatan Tahun 2008.
Hamil Dan Hubungannya Dengan Thesis Fakultas Kesehatan
Beberapa Faktor Di Kecamatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Abung Surakarta Kabupaten 36-39.
Lampung Utara. Thesis Ilmu
F, D. (2014). Permasalahan Gizi Pada
Kesehatan Masyarakat Universitas
Remaja Putri. Yogyakarta: Graha
Indonesia, 28-29.
Ilmu.
Cecep, C. (2008). Perbedaan Rata-Rata
Falkingham, M. (2010). The Effects of Oral
Asupan Fe, Protein, Vitamin C
Iron Supplementation on Cognition
Terhadap Kejadian Anemia di
in Older Children and Adult : A
Bandung. Jurnal Gizi, 80-83.
Systematic Review and Meta– Hestuningtyas, T. (2013). Pengaruh
Analysis. Nutrition Journal, 250-263. Konseling Gizi Terhadap
Pengetahuan, Sikap, Praktik Ibu
Fanny, L., Mustamin, H., dewi, T., & dalam Pemberian Makan Anak, dan
Kartini, S. (2014). Pengaruh Asupan Zat Gizi Anak Stunting Usia
pemberian Tablet Fe Terhadap kadar 1 - 2 Tahun di Kecamatan Semarang
Hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Timur. Jurnal Kesehatan
Tamamaung . Jurnal Kesehatan Masyarakat, 131-134.
Masyarakat, 100-109.
Hurrel, R. F. (2008). oxalic acid does not
Fanny, M. L., Dewi, T., & Kartini, S. (2011). influence nonhaem iron absorption in
Pengaruh Pemberian Tablet Fe human . Eur J clin Nutrition, 41-336.
Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil di Puskesmas Tamamaung. Imam, S., Kurniasih, D., Hilmansyah, H., &
Media Gizi Pangan, 167-170. Astuti, M. (2010). Sehat dan Bugar
Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT
Fariansjah, F. (2009). Hubungan Gramedia.
Karakteristik Ibu Hamil Dengan
Kejadian Anemia di Rumah Sakit Imelda , A. (2005). Daily Versus Weekly
Bersalin Siti Khadijah IV . Jurnal Suplementation With Iron, Vitamin
Kedokteran, 89-96. A, Folic Acid and Vitamin C To
Improve Iron and Vitamin A Status
Fitriyani. (2002). Faktor-faktor yang Female Adolescent. Jurnal
Berhubungan Dengan Kejadian Ibu Kesehatan, 100-120.
hamil Di Kecamatan Lurung Agung
kabupaten Kuningan jawa Barat Indartanti, D. (2014). Hubungan Status Gizi
Tahun 2002 . Skripsi Fakultas dengan Kejadian Anemia pada
Kesehatan Masyarakat Universitas Remaja Putri. Journal Of Nutrition
Indonesia , 34-37. college, 33-39.
Gunawan. (2003). Studi Tentang Faktor- Irianto, A. (2015). Statistik (Konsep Dasar,
Faktor yang Berhubungan Dengan Aplikasi dan Pengembangannya).
kejadian Anemia pada Ibu Hamil Di Jakarta: Kencana.
Kabupaten Lampung Utara Tahun
2003. Thesis Fakultas Kesehatan Islamiyati. (2005). Faktor-Faktor yang
Masyarakat Univeritas Indonesia , berhubungan Dengan Anemia Ibu
28-29. Hamil Di Provinsi Lampung Tahun
2000. Thesis Fakultas Kesehatan
Hariyadi, d., Farida, s., & marlenywati. Masyarakat Universitas Indonesia ,
(2015). Efektifitas Vitamin C 30-32.
terhadap Kadar Hb pada ibu hamil di
Kecamatan Pontianak Timur. Jurnal Jumirah, & Zulhilda, L. (2001). Hubungan
Vokasi Kesehatan, 146-153. Status Gizi dengan Kejadian Anemia
Ibu Hamil di Kota Medan. Jurnal
Herlina. (2008). Faktor Risiko Kejadian Gizi, 97-103.
Anemia Pada Ibu Hamil Di wilayah
Kerja Puskesmas Bogor. Badan Kirana, D. (2011). Hubungan Asupan Zat
Pengembangan dan Pemberdayaan Gizi dan Pola Menstruasi dengan
Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kejadian Anemia Pada Remaja Putri
19-22. di SMAN 2 Semarang. Semarang:
Skripsi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.
Kusumah, U. (2009). Kadar Hemoglobin Ibu Muthalib, A. (2009). Kelainan Hematologik.
Hamil Trimester II-III dan Faktor- Jakarta: EGC.
faktor yang Mempengaruhinya di
RSUP H. Adam Malik Medan. Jurnal Naibaho, A. (2011). Faktor – Fakor Yang
Kedokteran, 165-179. Berhubungan Dengan Anemia Gizi
Pada Ibu Hamil di Wilaya Kerja
Lubis, Z. (2003). Status Gizi Ibu Hamil Serta Puskesmas Parsoburan Kec.
Pengaruhnya terhadap Bayi Yang Habinsaran Kabupaten Toba Samosir
Dilahirkan. Bogor: Institut Pertanian . Universitas Sumatra Utara, 20-26.
Bogor.
Nan Warouw, N., & Sugiarto, W. (2005).
Maharani, I. (2012). Hubungan Kadar Hubungan Serum Ferritin Ibu Hamil
Hemoglobin Pada Perdarahan Trimester ketiga dengan Bayi Berat
Antepartum dengan Skor APGAR. Lahir Rendah. Jurnal Kedokteran,
Jurnal Kedokteran, 140-143. 146-167.
mandariska, C. P. (2011). Hubungan Notoadmodjo. (2010). Metodologi Penelitian
Kepatuhan mengonsumsi tablet Fe Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
terhadap kejadian anemia pada ibu
hamil trimester 3 di Puskesmas Novita, L., wedya, w., & Handayani, T.
Kalijari Wonosobo. Jurnal (2014). Pengaruh pengawas minum
Kesehatan Masyarakat, 90-100. obat tablet Fe pada ibu hamil yang
anemia terhadap kenaikan Hb
Mandariska, C. P., & Sarwinanti. (2014). wilayah kerja Puskesmas padang
Hubungan Kepatuhan Meminum Luar Kabupaten Agam. Jurnal Ilmu
Tablet Fe Terhadap Kejadian Kesehatan, 80-97.
Anemia Pada ibu Hamil Trimester III
di Puskemas Kalikajar I Wonosobo. Nurhayati, Halimatusakdiah, & Asniah.
Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu (2014). Pengaruh asupan tablet zat
Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta. besi (Fe) terhadap kadar hemoglobin
(Hb) pada ibu hamil di Puskesmas
Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan Penyakit Kopelma Darussalam . Ieda Nursing
Kandungan. Jakarta: EGC. Jurnal, 76-78.
Marni. (2011). Asuhan Kebidanan pada Nurmalia. (2012). Analisis data Riskesdas
Masa Antenatal . Yogyakarta: 2007 tentang hubungan asupan Fe,
Pustaka Pelajar. Zinc dan kalsium dengan kejadian
anemia di Indonesia. Jurnal
Matondang. (2007). Status Gizi dan Pola Biokimia, 320-327.
Makan Pada Anak Taman Kanak-
kanak Yayasan Muslimat RA- Nyoman, I. d., Supariasa, I. N., Bakri, B., &
Itidaiyah Medan. Jurnal Kedokteran, Fajar, I. (2002). Penilaian Status
100-103. Gizi. Jakarta: EGC.
Mendrofa. (2003). Perbedaan Kejadian Pearce, E. (2012). Anatomi dan Fisiologi
Anemia pada ibu hamil setelah untuk paramedis. Jakarta: PT
diberikan Tablet Fe di Kecamatan gramedia Pustaka Utama.
Hiliduho, Nias. Jurnal Keperawatan,
60-67. Pradanti, M. C., Wulandari, M., & Sulistya,
H. (2015). Hubungan asupan zat besi
Muliarini, P. (2010). Pola Makan dan Gaya (Fe) dan Vitamin C dengan kadar
Hidup Sehat Selama Kehamilan. Hemoglobin pada siswi Kelas VIII
Yogyakarta: Mulia Medika.
SMP Negeri 3 Brebes. Jurnal Gizi, Soekanto, S. (2006). Sosiologi. Jakarta: Raja
27-28. Grafindo Persada.
Prawirohardjo. (2008). Ilmu Kebidanan. Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak
Jakarta: YBS. dan Permasalahannya dalam Buku
Ajar I ilmu Perkembangan Anak dan
Priswanti. (2004). Hubungan Asam Folat Remaja. Jakarta: Sagungseto.
dengan kejadian anemia di
Puskesmas Betangayu semarang. Suhardjo, & Riyadi, H. (2005). Metode
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 87-92. Penliaian Gizi Masyarakat. Bogor:
IPB.
roring, D. T. (2012). hubungan antara
Antenat Care dan Ketaatan Konsumsi Sukati, S. (1997). Pengaruh Pemberian Pil
tablet Fe dengan kadar hemoglobin Besi dengan Penambahan Vitamin
pada ibu hamil trimester 3 di Terhadap Perubahan Kadar HB dan
Puskesmas Ranomuut kota Manado . Ferritin Serum pada Waita Remaja.
Jurnal Kesehatan Masyarakat , 70- Jurnal Gizi, 90-92.
80.
Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan
Sativa, G. (2011). Pengaruh Indeks Massa Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Tubuh Paada Wanita Saat Persalinan Yogyakarta: ANDI.
Terhadap KeluaranMaternal dan
Perinatal di RSUP DR. Kariadi Sumarni, e. (2012). Pengaruh Jumlah
Semarang Periode . Jurnal Konsumsi Tablet Fe Terhadap Kadar
Kedokteran, 197-205. Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Trimester III di Puskesmas
Satriyani, S. (2010). Konsumsi Makanan dan Purwokerto Barat. Jurnal Kesehatan,
Kejadian Anemia pada salah satu 50-53.
SMP di Kota Makasar. Makasar:
Jurnal Kesehatan Msyarakat Nasional Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi.
STIKES Makasar. Jakarta: EGC.

Setyawati, B., & Syauqy, A. (2014). Susiloningtyas. (2013). Pemberian Zat besi
Perbedaan Asupan Protein, Zat Besi, pada kehamilan. Ilmu Kesehatan, 90-
Asam Folat, dan Vitamin B12 Antara -93.
Ibu Hamil Trimester III Anemia dan
Syafiq, A. (2008). Gizi dan Kesehatan
Tidak Anemia di Puskesmas
Masyarakat. Fakultas Kesehatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.
Masyarakat, 45-46.
Journal of Nutrition College, 228-
234. Thaha. (2002). Pangan Dan Gizi. Bogor:
DPP Pergizi Pangan Indonesia.
Simanjuntak , S. (2004). Hubungan Faktor
Resiko dengan Kejadian Ibu Hamil di Walyani, E. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kota Sibolga Medan. Jurnal Kehamilan . Yogyakarta: Pustaka
Kesehatan Masyarakat, 150-160. Barupess.
Simanjuntak. (2008). Hubungan Anemia Wuryanti, A. (2010). Hubungan Anemia
pada Ibu Hamil dengan Kejadian Pada Kehamilan Dengan Perdarahan
BBLR di BP RSU Rantau Prapat, Postpartum karena Atonia Uteri di
Medan. Jurnal Kesehatan RSUD Wonogiri. Fakultas
Masyarakat, 71-76. Kedokteran Sebelas Maret, 77-80.
Yohan. (2015). hubungan pendidikan dan
status anemia di Puskesmas
Molupatodu, Gorontalo. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 89-94.
Zulaekah, S. (2007). Efek Suplementasi
Besi, Vitamin C, dan Pendidikan Gizi
Terhadap Perubahan Kadar
Hemoglobin Anak Sekolah Dasar
yang Anemia di Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo,
Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 230-236.

You might also like