Professional Documents
Culture Documents
Selain
itu, pertumbuhan janin dan plasenta
Anemia pada kehamilan merupakan yang sangat pesat juga memerlukan
masalah yang umum karena banyak zat besi. Dalam keadaan tidak
mencerminkan kesejahteraan sosial hamil, kebutuhan zat besi biasanya
ekonomi masyarakat dan pengaruhnya dapat dipenuhi dari menu makanan
sangat besar terhadap kualitas sumber sehat dan seimbang. Tetapi dalam masa
daya manusia. Menurut Manuaba kehamilan, suplai zat besi dari
(2010), anemia pada ibu hamil disebut makanan masih belum mencukupi
“Potensial danger of mother and child” sehingga dibutuhkan suplemen berupa
(potensial membahayakan ibu dan tablet besi.
anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari Menurut prawihardjo (2010), anemia
semua pihak yang terkait dalam pada kehamilan adalah anemia karena
pelayanan kesehatan pada hari kekurangan zat besi. Kekurangan ini
terdepan. Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan karena kurang
dapat memberikan pengaruh yang masuknya unsur besi dalam makanan,
kurang baik bagi ibu dalam hal karena gangguan absorbsi, asupan
kehamilan, persalinan, maupun dalam sumber zat besi tidak adekuat dan
nifas. Berbagai penyakit dapat timbul pendarahan. Anemia pada ibu hamil
akibat anemia hingga dapat juga akan meningkatkan risiko
menyebabkan keguguran atau abortus. kelahiran prematur atau berat badan
lahir rendah (BBLR), serta risiko
Tujuan dari MDGs (Millenium perdarahan sebelum dan saat
Development Goals, 2015) adalah persalinan yang dapat menyebabkan
menurunkan angka kematian ibu kematian ibu dan bayinya bila ibu
sebanyak 102 per 100.000 kelahiran hamil tersebut mengalami anemia
hidup pada saat persalinan dengan berat.
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia Anemia dalam kehamilan adalah
masih tinggi dan penyebab kematian kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
ibu ada 2 yaitu secara langsung dan dibawah 11 gr/dl pada trimester 1 dan
tidak langsung. Penyebab utama 3, dengan kadar hemoglobin <10,5
kematian maternal antara lain gr/dl pada trimester ke 2. Nilai batas
perdarahan pasca postpartum, eklamsi, tersebut terjadi karena hemodilusi
penyakit infeksi dan plasenta previa terutama pad trimester ke 2
yang semua bersumber pada anemia (Prawirohardjo, 2002). Bila kadar Hb
defiensi besi. kurang dari 11 gr/dl pada kehamilan
dinyatakan termasuk anemia dan harus
Menurut Depkes RI (2009), Kebutuhan diberikan suplemen tablet Fe, di minum
zat Besi pada masa kehamilan secara teratur 1 tablet perhari selama
meningkat. Beberapa literatur 90 hari berturut-turut. Bila kadar Hb
mengatakan kebutuhan zat besi masih kurang dari 11 gr/dl disebut
meningkat dua kali lipat dari menderita anemia dalam kehamilan.
kebutuhan sebelum hamil. Hal ini Anemia dalam kehamilan yang paling
terjadi karena selama masa kehamilan, sering dijumpai adalah anemia zat besi,
volume darah meningkat 50 %, hal ini disebabkan kurangnya asupan
sehingga perlu lebih banyak zat besi
zat besi dalam makanan karena tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara
gangguan absorbsi, gangguan mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi
pendarahan (Breymann, 2005) konsumsi perhari. Suplementasi besi
atau pemberian tablet Fe merupakan
Dampak yang dapat timbul akibat salah satu upaya penting dalam
anemia adalah : keguguran (abortus), mencegah dan menaggulangi anemia,
kelahiran prematur, persalinan yang khususnya anemia kekurangan zat
lama akibat kelelahan otot rahim besi. Suplementasi besi merupakan
didalam berkontraksi (inersia uteri), cara efektif karena kandungan besinya
perdarahan pasca melahirkan karena yang dilengkapi dengan asam folat yang
tidak adanya kontraksi otot rahim dapat mencegah anemia karena
(atonia uteri), syok, infeksi baik saat kekurangan asam folat. Ketidak
bersalin maupun pasca bersalin, serta patuhan ibu hamil meminum tablet zat
anemia yang berat (<4 gr%) dapat besi dapat memberi peluang yang lebih
menyebabkan dekompensasi kordis. besar untuk terkena anemia.
Hipoksia akibat anemia dapat
menyebabkan syok dan kematian ibu Menurut penelitian yang dilakukan oleh
pada persalinan ( Wiknjosastro, 2005) Wiwit dan Tri (2012) terkait kepatuhan
ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui study case control jumlah
oleh Bowles tahun 2010 menyatakan sampel sebanyak 127 orang. Jumlah
bahwa dalam penelitiannya yang sampel kasus pada penelitian ini adalah
dilakukan terhadap 61 wanita hamil, 50 56 orang. Dan jumlah sampel kontrol
% menyatakan tidak patuh pada penelitian ini adalah 56 orang.
mengkonsumsi suplemen besi. Hasilnya ialah ibu hamil yang patuh
Menurut penelitian lain bahwa di dalam mengkonsumsi tablet Fe lebih
indonesia yang mengalami anemai banyak (50,9%) dibandingkan yang
cukup tinggi yaitu sekitar 10 % dan 20 tidak patuh (49,1%) dan ibu hamil yang
% dari total penduduk dibandingkan mengalami anemia dan tidak
amerika yang hanya 6 % dari total mengalami anemia sama banyaknya
penduduk. yaitu 56 orang (50,0%).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Menurut WHO (2007), 40 % kematian
Hidayanti (2015) terkait pola makan ibu dinegara berkembang berkaitan
yang berpengaruh terhadap kadar Hb dengan anemia dalam kehamilan.
ibu hamil anemia. Hasil penelitian Kebanyakan anemia dalam kehamilan
diperoleh bahwa pada semua disebabkan oleh defisiensi besi dan
puskesmas lokasi penelitian asupan Fe pendarahan akut. Frekuensi ibu hamil
memiliki hubungan bermakna dengan di Indonesia yang mengalami anemia
kadar hemoglobin ibu hamil. cukup tinggi sekitar 10 % dan 20%
Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet dibandingkan di amerika yang hanya
besi adalah ketaatan ibu hamil 6%.
melaksanakan anjuran petugas Survey demografi dan kesehatan
kesehatan untuk mengkonsumsi tablet Indonesia (2008) menyebutkan bahwa
zat besi. Kepatuhan dalam angka kematian ibu (AKI) tahun 2008
mengkonsumsi tablet zat besi ini dapat sebesar 228 per 100.000 kelahiran
dapat diukur dari ketepatan jumlah hidup (Depkes RI, 2008). Sedangkan
anemia defisiensi besi dapat dicegah penelitian dengan tujuan untuk
dengan pemberian suplemen besi, mengetahui hubungan pola konsumsi
suplementasi zat besi selama hamil dan kepatuhan dalam mengkonsumsi
terbukti membantu mencegah defisiensi tablet Fe terhadap tingkat anemia pada
zat besi. Dari survey Kesehatan rumah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
tangga (SKRT) tahun 2005 didapatkan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.
anemia defisiensi besi 25-30% dari
populasi (50-70 Juta Jiwa) dengan 40 % Metode
dialami wanita hamil (Sunririnah, Penelitian ini dilaksanakan di wilayah
2008). kerja Puskesmas Kecamatan Kramat
Di Indonesia Prevalensi anemia pada Jati dari bulan Maret-Juni 2017,
ibu hamil menurut SKRT tahun 2001 Penelitan ini menggunakan desain atau
masih cukup tinggi yaitu 40, 1%. Hasil rancangan cross sectional yang bersifat
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 analitik dengan menggunakan Uji Chi
menunjukkan 80,7 % perempuan usia Square.
10-59 tahun telah mendapatkan tablet Populasi yang diteliti adalah semua ibu
tambah darah yang mengandung besi- hamil yang mengalami anemia trimester
asam folat tetapi anemia ibu hamil 3 berjumlah 61 orang di Wilayah kerja
mencapai 40-50%, artinya 5 dari 10 ibu puskemas kecamatan Kramat jati
hamil di Indonesia mengalami anemia. Jakarta Timur. Sampel yang diteliti
Risiko anemia akan meningkat seiring berjumlah 61 ibu hamil dengan teknik
dengan pertambahan usia kehamilan Total Sampling.
(Kementrian Kesehatan RI, 2010).
Variabel independen yang diteliti ialah
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar Pola Konsumsi dan kepatuhan dalam
(RISKESDAS) 2007 menunjukkan mengonsumsi tablet tambah darah
bahwa prevalensi anemia ibu hamil sedangkan variabel dependen yang
pada tahun 2007 di DKI Jakarta diteltiti ialah tingkat anemia pada ibu
sebesar (59.1%) atau 15 persen hamil Jenis data yang dikumpulkan
melebihi rata-rata prevalensi nasional pada penelitian ini meliputi data primer
(11.9%) (Yulianasari, 2009). Menurut dan data sekunder, yaitu meliputi data
profil kesehatan provinsi DKI Jakarta Primer yaitu karakteristik ibu hamil
Pada tahun 2012 angka kematian ibu yang meliputi umur, pendidikan,
per 100.000 kelahiran hidup yang pekerjaan dan pendapatan, pola makan
paling tertinggi yaitu berada di Jakarta (jenis, jumlah dan frekuensi makan) ibu
Timur yang berjumlah 34 orang. hamil. Data Sekunder meliputi,
Berdasarkan data yang diperoleh dari gambaran umum lokasi penelitian
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati (kelurahan), Jumlah ibu hamil anemia,
pada tahun 2016 pada bulan Februari Usia Kehamilan ibu Hamil
hingga Oktober tercatat jumlah Data tentang konsumsi pangan yang
kunjungan ibu hamil dengan kehamilan diambil dengan wawancara dengan
normal sebanyak 690 dengan 200 ibu bantuan formulir semi kuantitatif food
hamil mengalami anemia. frequency questionaire. Wawancara semi
Berdasarkan permasalahan diatas, kuantitatif food frequency questionare
maka penulis tertarik untuk melakukan dilakukan untuk mengetahui jumlah
dan jenis konsumsi pangan yang paling Tabel. 2 distribusi tingkat anemia
sering dikonsumsi oleh reponden. dan kepatuhan dalam mengonsumsi
tablet tambah darah
Hasil dan Pembahasan
variabel N %
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat anemia
Ringan 43 70,5
dari 61 ibu hamil anemia memiliki
Sedang 16 26,2
karakteristik responden umur, Berat 2 3,3
pekerjaan, pendidikan, pendapatan Kepatuhan konsumsi TTD
Patuh 14 23
Keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tidak patuh 47 77
Kecamatan Kramat jati Jakarta Timur.
Setyawati, B., & Syauqy, A. (2014). Susiloningtyas. (2013). Pemberian Zat besi
Perbedaan Asupan Protein, Zat Besi, pada kehamilan. Ilmu Kesehatan, 90-
Asam Folat, dan Vitamin B12 Antara -93.
Ibu Hamil Trimester III Anemia dan
Syafiq, A. (2008). Gizi dan Kesehatan
Tidak Anemia di Puskesmas
Masyarakat. Fakultas Kesehatan
Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.
Masyarakat, 45-46.
Journal of Nutrition College, 228-
234. Thaha. (2002). Pangan Dan Gizi. Bogor:
DPP Pergizi Pangan Indonesia.
Simanjuntak , S. (2004). Hubungan Faktor
Resiko dengan Kejadian Ibu Hamil di Walyani, E. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kota Sibolga Medan. Jurnal Kehamilan . Yogyakarta: Pustaka
Kesehatan Masyarakat, 150-160. Barupess.
Simanjuntak. (2008). Hubungan Anemia Wuryanti, A. (2010). Hubungan Anemia
pada Ibu Hamil dengan Kejadian Pada Kehamilan Dengan Perdarahan
BBLR di BP RSU Rantau Prapat, Postpartum karena Atonia Uteri di
Medan. Jurnal Kesehatan RSUD Wonogiri. Fakultas
Masyarakat, 71-76. Kedokteran Sebelas Maret, 77-80.
Yohan. (2015). hubungan pendidikan dan
status anemia di Puskesmas
Molupatodu, Gorontalo. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 89-94.
Zulaekah, S. (2007). Efek Suplementasi
Besi, Vitamin C, dan Pendidikan Gizi
Terhadap Perubahan Kadar
Hemoglobin Anak Sekolah Dasar
yang Anemia di Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo,
Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 230-236.