You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waktu reaksi merupakan gerak yang disadari untuk menjawab suatu rangsangan
yang datang.Waktu reaksi adalah lama waktu yang digunakan untuk menjawab
rangsang setelah ia menerima rangsang.Rangsang ini umumnya berupa aba-aba
ataupun setelah melihat sesuatu.Normal waktu reaksi kurang lebih 0,18 detik,Waktu
reaksi dipengaruhi beberapa hal,antara lain : sex(kelamin),laki-laki mempunyai waktu
reaksi lebih bagus dibanding perempuan,umurseseorang orang tua lebih lamban
dibanding yang muda,macam rangsang suara lebih cepat dari pada sinar,kondisi
kelelahan menyebabkan waktu reaksi lamban,tingkat keterlatihan orang terlatih lebih
cepat,tipe rangsang rangsang bersyarat menyebabkan lebih lamban,dan intensitas
perhatian serta konsentrasi.

1.2 Tujuan Praktikum

Salah satu penyebab menurunnya waktu reaksi adalah faktor kelelahan yang
diakibatkan kelelahan fisik,sehingga konsentrasi menurun.Praktikum ini untuk
membuktikan bahwa kalau orang itu mengalami kelelahan apakah betul waktu
reaksinya menurun.Apakah setelah melakukan recovery/istirahat waktu reakasi akan
lebih baik.

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Kelelahan

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan
biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi
semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta
ketahanan tubuh.

Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum.
Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot, sedangkan
kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang
disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang sifatnya monoton), intensitas dan lamanya
kerja fisik, keadaan lingkungan, kondisi mental dan psikologis, status kesehatan, dan
gizi. Pengaruh-pengaruh tersebut terakumulasi di dalam tubuh manusia dan
menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja
(beraktivitas). Kelelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan tubuh.
Apabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipaksa untuk terus bekerja, maka
kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi produktivitas pekerja. Kelelahan
sama halnya dengan keadaan lapar dan haus sebagai suatu mekanisme untuk
mendukung kehidupan.

Gejala Kelelahan

Gambaran mengenai gejala kelelahan (fatigue symptoms) secara subyektif dan


obyektif antara lain;
(1) Perasaan lesu, ngantuk dan pusing;
(2) Kurang mampu berkonsentrasi;
(3) Berkurangnya tingkat kewaspadaan;
(4) Persepsi yang buruk dan lambat;
(5) Berkurangnya gairah untuk bekerja;
(6) Menurunnya kinerja jasmani dan rohani (Budiono, dkk., 2003).

2.2 Pengertian Waktu Reaksi

Pengertian Waktu Reaksi Ismaryati (2008:72) mengatakan waktu reaksi adalah


periode diantara diterimanya rangsang (stimuli) dengan permulaan munculnya
jawaban (respon). Semua informasi yang diterima indera baik dari dalam maupun dari
luar disebut rangsang. Indera akan mengubah informasi tersebut menjadi
impulsimpuls saraf dengan bahasa yang dipahami oleh otak. Dalam banyak cabang
olahraga, khususnya permainan dan lari cepat, kemampuan seorang atlet untuk
mereaksi munculnya rangsang, seperti misalnya datangnya bola dari lawan
padapermainan tenis, suara pistol dari starter pada lari 100 meter akan mempengaruhi
penampilan.

Definisi Waktu Reaksi Menurut Para Ahli

Toho Cholik M, dkk (2011:22) mengatakan bahwa definisi reaction time adalah
waktu yang diperlukan dari saat diterimanya rangsangan sampai awal munculnya
reaksi, terlambat dalam memberikan reaksi maka objek yang dituju akan lebih cepat
diambil lawan. Dalam kegiatan olahraga bereaksi secepat-cepatnya ketika
mendapatkan rangsangan atau stimulus dari luar, reaksi cepat ini bisa dalam bentuk
bergerak cepat berusaha mengejar bola dalam olahraga futsal. Ada jugaberusaha
dengan reaksi yang cepat untuk memasukan bola ke dalam ring basket. Menurut Tri
Rustiadi (2013:36) kecepatan reaksi adalah kualitas yang memungkinkan memulai
sesuatu jawaban kinetis secepat mungkin segera setelah menerima rangsangan.

Eri Praktiknyo D.K (2010:3) kecepatan reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara
munculnya stimulus atau rangsangan dengan awal reaksi.Kecepatan reaksi adalah
waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk memberikan jawaban kinetic setelah
menerima rangsangan.Kecepatan reaksi sangat berhubungan dengan waktu reflek,
waktu gerakan dan waktu respon.

Giri Wiarto (2013:171) waktu reaksi adalah lamanya waktu antara perangsangan dan
respon dalam melakukan kegiatan atau aktivitas. Bompa yang dikutip oleh Ismaryati
(2009:72) kepekaan indera dan kecepatan proses persarafan, waktu reaksi dibedakan
atas waktu reaksi sederhana dan waktu reaksi kompleks

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Peralatan

1.Penggaris panjang 30cm

2.Stopwatch 2 buah

3.Garpu tala

3.2 Pelaksanaan

1.Orang coba diukur waktu reaksi dengan dua cara

2,Orang coba menjalani aktivitas,sehingga orang coba lelah

3.Diukur waktu reaksi dengan dua cara

4.Istirahat 10 menit ukur kembali waktu reaksinya

5.Cata denyut nadi di setiap perlakuan,sebelum aktivitas,setelah aktivitas dan


istirahat
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil
1.2 Pembahasan

Dari hasil percobaan yang dilakukan,probandus mengalami penurunan waktu


reaksi setelah melakukan aktivitas berat serta denyut nadi meningkat hingga
mengalami kelelahan fisik.Pada saat rangsan suara menjadi waktu reaksi lebih
cepat bisa di sebabkan karena probandus lebih siap dalam menerima rangsang
suara karena telah melakukan nya lebih dari 1 kali
LAPORAN PRAKTIKUM HUBUNGAN KELELAHAN DENGAN REAKSI

KELOMPOK 6
YOHANA ANTIDA HEXA MC (16602241021)

MONIKA SITTI S.K (16602244025)

GALANG DECKY R (16602244028)

EKA MEIDYANTORO (16602244030)

MALIK ASSALAM (16602244038)

AFIF NINO A.N (16602244039)

You might also like