You are on page 1of 6

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. (0254) 395502 Ext. 19

LAMPIRAN
KONSOLIDASI
(ASTM D 2453)

Tabel 15.3 Gambar Alat Konsolidasi


No Gambar Alat Keterangan

Satu set alat


konsolidasi yang terdiri
1.
dari alat pembebanan
dan sel konsolidasi

2. Arloji pengukur

3. Beban

Timbangan dengan
4. ketelitian 0,01 gram
Alat pengeluar contoh
5. tanah dari tabung
(remolded)

6. Alat pemotong

Oven yang dilengkapi


7. alat pengatur suhu
(110±5)ºC

8. Penggaris
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 CilegonTlp. (0254) 395502 Ext. 19

LAMPIRAN
KONSOLIDASI
(ASTM D 2435)

Tabel 15.4 Gambar Kerja Konsolidasi


No. Gambar Kerja Keterangan

Menimbang cincin beserta


1. benda uji yang berada
didalamnya dengan neraca;

Menempatkan kertas saring


dan batu pori pada bagian
bawah dan atas dari cincin
sehingga benda uji terapit
2. oleh kedua batu pori dan
kemudian memasukkannya
ke dalam sel konsolidasi
memasang alat penumpu
diatas batu pori;

Meletakkan sel konsolidasi


yang sudah berisi benda uji
pada alat konsolidasi,
3.
sehingga bagian yang runcing
dari penumpu menyentuh
pada alat pembebanan;
Mengisi alat konsolidasi
dengan air sehingga seluruh
contoh tanah terendam air.
4. Menjaga terus rendaman air
selama pembebanan agar
contoh tanah dalam keadaan
jenuh;

Mengatur kedudukan
pembenan dan arloji
sedemikian rupa sehingga
5.
dapat dibaca dan dicatat
sebagaimana ketentuan dari
formulir;

Memasang beban pertama


sehingga tekanan pada benda
uji sebesar P kg/cm2,
kemudian membaca
penurunan vertikalnya pada
6.
arloji pada masing-masing
waktu yang telah ditetapkan
pada formulir yang telah
disediakan. Biasanya P =
0.25 kg/cm2;
Menghentikan pembacaan
dan mendiamkan selama+ 24
7.
jam, setelah pembacaan
hampir tak berubah;

8. Hari berikutnya, melakukan


pembacaan lagi sesudah
membaca arloji pada
kedudukan terakhir setelah
mendiamkannya selama 24
jam dan menambah
pembebanan seberat tertentu,
sehingga besaran tekanannya
menjadi 2P kg/cm2. Sehingga
beban pada percobaan hari
pertama P kg/cm2; pada hari
kedua 2P kg/cm2; pada hari
ketiga 4P kg/cm2; pada hari
keempat 8P kg/cm2; dan pada
hari kelima 16P kg/cm2;
9.
Besar beban maksimum
tergantung pada kebutuhan
kita dengan
memperhitungkan bobot
bangunan yang akan berada
diatas tanah tersebut;
10. Setelah pembebanan
maksimum dan sesudah
pembacaan setelah 24 jam
dengan beban yang tetap,
kemudian melakukan
pengurangan bebandalam 2
langkah sampai sisa beban
yang pertama, yaitu beban
pada hari ke-6 = 8P
kg/cm2dan beban pada hari
ketujuh adalah P kg/cm2 .
Selama pembebanan ini
melakukan pembacaan arloji
yang sama;
11.
Setelah mencatat pembacaan
terakhir, mengeluarkan cincin
dan benda uji dari sel
konsolidasi, melepaskan batu
pori dari permukaan atas dan
bawah, kemudian
dikeringkan;

12. Mengeluarkan benda uji dari


cincin kemudian menimbang
dan menentukan berat
keringnya (setelah di oven).

You might also like