You are on page 1of 10

14

BAB III
TEORI DASAR

3.1 Pengertian Sonolog


Sonolog merupakan kegiatan yang berfungsi mengukur Static Fluid
Level (SFL) untuk sumur mati dan Working Fluid Level (WFL) untuk
sumur yang masih berproduksi. Prinsip kerjanya dengan mengirimkan
getaran kedalam sumur yang berasal dari gas N2. Getaran tersebut
dihubungkan dengan recorder yang berfungsi untuk menggambarkan pola
getaran gas N2 tersebut. Bila getaran tersebut melewati tubing joint, pola
grafiknya akan membentuk defleksi dan saat getaran dipantulkan lagi ke
permukaan fluid level, pola aliran akan menggulung. Kedalaman fluid
level dapat dilihat dari jumlah tubbing joint yang dikonversikan menjadi
satuan kedalaman. Pemilihan gas N2 dikarenakan sifat gas yang ringan.
Fluid level ini sangat menentukan kinerja pompa yang akan
dipasang. Sebelum sumur diproduksikan, penentuan fluid level sangat
diperlukan untuk menentukan ukuran pompa yang akan dipasang. Fluid
level itu sendiri merupakan ukuran kemampuan suatu sumur untuk
memproduksikan fluidanya. Makin tinggi fluid level, makin bagus
produksinya karena tekanannya masih besar.
Sedangkan setelah sumur diproduksikan, penentuan fluid level
dilakukan untuk mengetahui apakah sumur tersebut masih support untuk
pompa yang sebelumnya telah dipasang. Flui level terdiri atas Static Fluid
Level dan Working Fluid level. Suatu sumur dikatakan masih support
untuk ukuran suatu pompa jika WFL sumur tersebut sekitar 300 – 400 ft
diatas Pump Setting Depth. Istilah support disini menandakan bahwa
pompa yang digunakan dapat menghisap fluida dari dalam sumur dengan
efisiensi yang optimal dan tidak merusaknya.
Ukuran fluid level inilah yang dijadikan dasar apakah suatu pompa
perlu diganti atau tidak. Suatu sumur dengan fluid level yang terlalu
15

rendah menandakan bahwa pompa yang ada perlu di size down, dalam arti
ukuran pompa diturunkan laju alirannya. Sedangkan untuk fluid level
tinggi maka kemungkinan pompanya akan di size up.

3.2 Peralatan Akustik


Gambar-gambar peralatan dibawah ini memperlihatkan peralatan
dan prinsip kerja peralatan serta perhitungan yang dilakukan untuk
mendapatkan tekanan bawah permukaan. Peralatan yang diperlukan antara
lain:
1. Gas Gun
Alat ini digunakan untuk menghasilkan bunyi dipermukaan. Gas gun
diperlengkapi dengan mikrofon, thermometer, manometer pengukur
tekanan di selubung yang biasanya berujud peralatan digital serta
manometer pengukur tekanan pada Gas Chamber yang merupakan
sumber bunyi. Untuk mengaktifkan gun dipasang pula solenoid
valve yang bisa dioperasikan secara elektrik.

Gambar 3.1 Gas Gun

2. Analog Digital Converter.


Alat ini digunakan untuk mengolah data dari sensor agar dapat
diterima oleh komputer dan mengolah perintah dari komputer agar
dapat dieksekusi oleh sensor.
16

3. Komputer
Digunakan untuk mengolah data menghitung dan memprogram
perintah.Biasanya komputer sudah dilengkapi dengan software
untuk perhitungan ini.

Gambar 3.2 Laptop

4. Catu gas
Umumnya dipakai gas yang tidak bereaksi dengan hidrokarbon
seperti N2 atau CO2.Botol nitrogen sebagai sumber gas dilengkapi
dengan pressure regulator yang memadai.

Gambar 3.3 Tabung Gas N2

5. Transducer Sonolog Cable


Pada kabel sonolog ini memiliki 2 cabang dengan 2 fungsi.Yang
pertama adalah sebagai penghasil getaran yang dipasangkan di
17

kepala sumur.Yang kedua sebagai alat penguat dan pencatat


pantulan getaran dari sumur, yang juga dipang pada kepala sumur.

Gambar 3.4 Kabel Transduce

6. Pressure Transducer
Merupakan alat yang dipasang pada gun chamber dimana ia
berfungsi sebagai sensor dari tekanan yang dikirimkan dan
dipantulkan kembali kedalam sumur dan mengubahnya kedalam
bentuk digital agar dapat terbaca pada well analyzer.

Gambar 3.5 Pressure Transducer

7. Well Analyzer
Merupakan software yang digunakan untuk mengolah data lapangan
yang tersedia menjadi data digital. Biasanya merupakan penghasil
data output seperti pembacaan bunyi yang terpantul pada casing,
tubing collar serta fluida yang terdapat dalam suatu sumur. Didalam
18

well analyzer sudah tersedia beberapa data masukan yang sesuai


dengan sumur yang akan diperiksa, sehingga pembacaan menjadi
lebih mudah dan akurat.

8. Peralatan tambahan
Seperti pipa-pipa penghubung gas gun dengan wellhead.Peralatan
tambahan ini diperlukan bila alur gas gun tidak sesuai dengan alur
pipa pada well head.

3.3 Prinsip Kerja Peralatan Sonolog


Prinsip kerja alat ini adalah Gas Gun dipicu untuk menimbulkan
bunyi yang kemudian merambat di annulus dan dipantulkan oleh
permukaan cairan. Pantulan (selama proses berlangsung bunyi direkam
secara terus menerus) akan diterima oleh mikrofon dan komputer akan
menghitung waktu yang dipergunakan bunyi untuk merambat dari
permukaan, dipantulkan oleh permukaan cairan sampai kembali ke
permukaan.
Seperti diterangkan diatas waktu telah diukur dan dicatat oleh
komputer sehingga tinggal mencari kecepatan suara. Kecepatan suara
ditentukan oleh jenis dan kepadatan media. Di annulus media yang
mengisinya adalah gas hidrokarbon. Menunjukkan grafik untuk
menghitung kecepatan perambatan suara pada gas. Dengan data specific
gravity dari gas dan data tekanan pada casing dapat dihitung kecepatan
suara di annulus.
Untuk menghitung kecepatan telah ditemukan cara yang lebih
praktis yaitu dengan adanya kenyataan bahwa selain merekam pantulan,
mikrofon juga merekam adanya tonjolan sebagai refleksi dari tubing
collar. Dengan mengetahui panjang rata-rata tubing dan jumlah tubing
dapat dihitung jarak pemukaan cairan dari permukaan.
19

Untuk mempermudah operasi dan perhitungan (terutama dalam hal


pengukuran yang cepat dan banyak) penggunaan komputer dan piranti
lunak umum dilakukan saat ini.
Piranti lunak dapat memberikan signal untuk membuka valve
sehingga terjadi ledakan secara otomatis serta menghitung secara otomatis.
Pada sumur yang sedang produksi pengukuran ini dipakai untuk
mendapatkan PBHP (Producing Bottom Hole Pressure). Sedangkan pada
sumur yang di shut in untuk mendapatkan SBHP (Static Bottom Hole
Pressure).

3.3.1 Praktik Kerja Pelaksanaan Sonolog


Dalam pekerjaan untuk melakukan pengoperasian sonolog
dengan menggunakan Echometer Well Anlyzer untuk Pengukuran
Fluid Level selalu di sertai dengan SOP ( Standard Operating
Procedure ). Beberapa prosedur untuk melakukan kegiatan
Sonolog diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Lakuan Safety Talk, sebelum pekerjaan dimulai
2. Periksa valve pada casing annulus untuk koneksi sonolog
dalam kondisi baik dan tidak ada kebocoran.Pastikan casing
valve dalam keadaan tertutup
3. Pasang gun chamber pada koneksi di valve casing annulus.
Pastikan valve di gun chamber dalam kondisi terbuka.
4. Pasang Pressure Transducer pada Gun Chamber. Pastikan
Pressure Transducer terpasang dengan kuat. Pengencangan
Pressure Trasnducer harus menggunakan tangan. Dilarang
menggunakan kunci Inggris untuk mengencang kan
Pressure Transducer.
5. Hubungkan kabel solenoida pada solenoida (2 pin), pressure
transducer (6 pin), dan input well analyzer (8 pin).
6. Hubungkan kabel mikrofon pada gun chamber dan mikrofon
input di well analyzer.
20

7. Hubungkan kabel USB ke notebook.


8. Hubungkan kabel power antara output charger mobil dan
input ekternal baterai di well analyzer.
Catatan:
- Pastikan accu mobil dalam kondisi baik sebelum digunakan
untuk sumber baterai eksternal
- Jika kondisi di lokasi tidak memungkinkan penggunaan accu
mobil sebagai baterai eksternal, pastikan baterai internal
Well Analyzer dan Laptop sudah terisi sebelum memulai
pekerjaan.
9. Hidupkan well analyzer. Pastikan lampu indikator menyala.
10. Hidupkan notebook. Buka program Total Well Management
(TWM).
11. Pilih mode Acquire Mode (F2), Pilih mode set up (F2). Pilih
sensor akustik dan pressure transducer,Lakukan kalibrasi
zero off set,Tutup valve pada gun chamber
12. Pilih mode Base Well File (F3), Buka data sumur yang akan
diambil data fluid level. Verifikasi data sumur terlebih
dahulu sebelum melakukan pengukuran fluid level
13. Isikan gas nitrogen dari tabung gas ke gun chamber. Tekanan
pengisian minimal adalah 200 psig dan maksimal 500 psig
ATAU (sesuai instruksi operator).
14. Buka casing valve di sisi bagian koneksi sonolog dan tutup
casing valve yang berhubungan dengan flowline. Pastikan
tidak ada kebocoran.
15. Pilih Mode Select Test (F4), Pilih mode accoustic (akustik).
16. Pilih Mode Acquire Data (F5),Lihat data well noise yang
terekam di notebook, Tunggu 20 detik untuk stabilisasi,
Tekan/klik Fire Shot (Alt + F5),Tunggu hingga muncul
perintah untuk simpan data,Simpan data.
21

17. Pilih mode Analyze (F6), Pilih Casing Pressure. Monitor


build up casing pressure kurang lebih 2 menit, Tekan/klik
End Build Up.
18. Tutup program TWM, Matikan notebook, Matikan Well
Analyzer.
19. Tutup casing valve di sisi bagian koneksi sonolog dan buka
casing valve yang berhubungan dengan flowline. Pastikan
tidak ada kebocoran.
20. Tutup casing valve di sisi bagian koneksi sonolog dan buka
casing valve yang berhubungan dengan flowline. Pastikan
tidak ada kebocoran.
21. Buka valve di gun chamber. Bleed off tekanan
22. Lepaskan semua kabel yang terhubung di Well Analyzer,
Lepaskan pressure transducer dari gun chamber.
23. Lepaskan gun chamber dari koneksi sonolog, Pastikan tidak
ada kebocoran pada casing valve,Bersihkan gun chamber
(termasuk ulir/thread) dari kotoran dan sisa minyak.
24. Bersihkan lingkungan/lokasi, (House keeping).

3.3.2 Keamanan dalam Pelaksanaan Sonolog


Untuk melakukan kegiatan pengukuran fluid level dengan
menggunakan Echometer Well Analyzer di sumur produksi harus
mematuhi SOP ( Standard Operating Procedure ), setiap
penyimpangan terhadap S.O.P harus mendapati persetujuan tertulis
dari Sangasanga Operation Manager.
A. Persyaratan
1. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh DEPARTEMENT
OPERATION atau pekerja lain (selanjutnya disebut
Operator) serta dibantu oleh seorang assistant
(selanjutnya disebut Helper), Operator selain
DEPARTEMENT OPERATION harus mendapat ijin
22

dari Area DEPARTEMENT OPERATION Lead (OPS


Lead)
2. Pekerja dalam keadaan sehat jasmani & rohani
3. Pekerja memahami & mengerti apa yang akan
dikerjakan
4. Pekerja memahami & mengerti bahaya yg timbul akibat
salah prosedur atau pengoperasian
5. Pekerja wajib memakai APD perorangan
B. Spesifikasi Peralatan
- Spesifikasi TWM Echometer
C. Peralatan
Perlengkapan Safety Perorangan :
- Safety Helmet
- Safety Shoes
- Safety Glasses
- Ear Plug
- Hand Gloves
D. Perlengkapan TWM Echometer:
a. Gun Chamber
b. Pressure Transducer
c. Kabel solenoid
d. Kabel mic
e. Tabung Gas Nitrogen
f. Well Analyzer
g. Laptop/Notebook (telah terinstall program TWM)
E. Perlengkapan Penunjang:
a. Kunci Inggris (12”)
b. Kain Lap
c. Sikat
d. Kunci Pipa ukuran 12” ( 1 ea)
e. Kunci Pipa ukuran 24” ( 1 ea)
23

F. Sumber Bahaya
1. Operator/Pekerja
 Tidak mengerti & tidak menjalankan SOP pekerjaan
ini
 Kondisi fisik tidak memenuhi syarat (lelah,
mengantuk dan lain-lain)
 Sikap (ceroboh, tidak serius dan tidak disiplin
2. Sumur
 Tekanan tinggi di casing
 Wellhead tidak dilengkapi dengan casing valve
pada koneksi sonolog
 Semburan minyak atau gas dari casing valve pada
koneksi sonolog
3. Lingkungan
 Becek, basah, dan licin
 Ruang kerja/gerak yang sempit atau terbatas
 Hujan (disarankan untuk tidak menggunakan
Echometer Well Analyzer)

Sumurnya stlh di bor mau diproduksia=kan, wellhead nya bocor, di


lockdown screwnya. Diboba diperbaiki sementara, tapi bcor lagi. Nunggu
wellhead datang 2 tahun. Akhirnya sumurnya dimatiin, dan skrg baru mau
diproduksi lagi. natural flow

You might also like