You are on page 1of 1

"Om Awignam Astu Namo Sidam"

Makalah Hari Raya Nyepi 2018 Tahun Saka 1940

Joyo-joyo wijayanti tulus widodo suko tinebihno ing sambi kolo dumateng sedoyo wargo
bumi palemahan pertiwi deso........... puniki. Mbok bileh ing dinten puniki umat hindu
deso........... nglaksanaaken upacara tawur agung/ tawur sasih ke songo menyambut taun baru
saka iguo.......

Ingkang ateges bahwa upacara tawur agugn puniko tidak lain adalah upacara besar yang
dilakukan setiap taun sekali berdasarkan perhitungan sasih oleh umat hindu yang di tujukan
kepada manifistasi Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam uwajud Bhuta yaitu adalah Unsur yang
menjadikan Alam semesta ini seimbang.

Mulo puniko ing dinten puniki monggo kito jogo keseimbangan alam ini dengan cara
menghormati ciptaan tuhan dalam berbagai dalam hidup yang penuh dengan keharmonisan di
tengah-tengah masyarakat yang hiterogen bermacam-macam warna suku, ras dan agama mari
kita terapkan dan kita laksanakan tidak sekedar wacana-wacana belaka, sehingga alam ini
menjadi aman, nyaman untuk kita singgahi dalam koridor (ruang) hidup di tengah-tengah
masyarakat yang humanis (memanusiakan orang lain seperti diri kita sendiri).

Di dalam lontar Aji swamandala di jelaskan bahwa : ketika melaksanakan tawur (Buta
Yadnya) hendaknya janganlah mencari hari lain, selain tilem bulan caitra.

Yaitu : Muahyan tawur kunang haywa angelaning pamargi ring tilem sasih chaitra.

Sehingga pada waktu taun baur tepat pada tanggal I Waisaka, matahari menuju garis lintang
utara, saat utara yang atau dewayana yakni waktu hari baik untuk mendekatkan diri kepada
Ida Sang Hyang Widi Wasa.

You might also like