You are on page 1of 10

Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992

Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN UDANG REBON


PADA KELOMPOK WANITA NELAYAN

Sri Mardiyati dan Amruddin


Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar
Email: sri.mardiyati@unismuh.ac.id

ABSTRACT
Target outcomes of the activities ofdevotion to community especially for women fishers
groups among others: (1) Increasing knowledge of women fishers on insight
entrepreneurship and diversification of processed food products; (2) Increasing the
skills of women fishers in processing a variety of processed foods based Acetes; (3) The
creation of refined products such as shrimp paste Acetes more hygienic and healthy and
have attractive packaging and branding; (4) The creation of Acetes processed product
diversification, which can follow the changing tastes of consumers, such as crackers,
nuggets, and grilled fish cake. To achieve the target outcomes are expected, then the
method of execution used in this devotion activity is a method of counseling and
training, dedicated primarily to the women fishers group. Results of this devotion to
community program, among others: (1) Implementation of the devotion program is
generally run well (both partners very positive response); (2) This devotion program has
considerable benefits, especially for coastal communities are still low income, so they
can increase their income; (3) The devotion program have generally been able to
increase the knowledge and skills of the women fishers about the science of
entrepreneurship, diversification of processed food based Acetes (nugget, grilled fish
cake, crackers, shrimp paste), and techniques prosessing, packaging, labeling and
branding the good one; (4)The women fishers are mostly interested and keen to develop
business-based processed food diversification Acetes, either independently or in groups,
because of the availability of local raw materials are quite abundant.
Keywords: Acetes, women fishers, product diversification

PENDAHULUAN tinggi, dan menyehatkan. Namun


Perkembangan ilmu pengetahuan dan demikian untuk memenuhi kebutuhan
teknologi yang semakin pesat juga produk pangan tersebut tidak semua
berimbas pada diversifikasi pengolahan kalangan masyarakat dapat mengaksesnya
hasil perikanan. Dengan alasan mengikuti terutama karena tingkat harga yang
perubahan kebutuhan dan selera kurang terjangkau. Oleh karena itu
konsumen maka penganekaragaman diperlukan diversifikasi produk pangan
produk pangan olahan juga semakin olahan yang memiliki bahan baku
berkembang. Saat ini sebagian besar melimpah, harganya lebih murah dan
masyarakat atau konsumen membutuhkan bergizi tinggi, yang salah satunya adalah
produk pangan yang cepat saji, bercitarasa udang rebon.

1
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

Pengembangan diversifikasi olahan berkelompok telah melakukan pengolahan


pangan lokal dipandang strategis dalam udang rebon atau ambaring menjadi
menunjang ketahanan pangan, terutama terasi. Namun demikian terasi yang
berkaitan dengan aspek promosi dihasilkan tersebut masih dijual dalam
ketersediaan pangan yang beragam, bentuk tanpa kemasan, yakni hanya
penanggulangan masalah gizi dan menjual/memasok dalam bentuk karungan
pemberdayaan ekonomi masyarakat ke toko pelanggan, dan selanjutnya
(penciptaan dan pengembanganusaha pelanggan tersebut yang mengemas dan
ekonomi produktif). Jika disisi hilir memiliki merek dagang. Kelompok
(pengolahan dan pemasaran) produktif, wanita nelayan di sini belum termotivasi
maka akan mendorongpula produktivitas untuk melakukan packaging dan branding
di sektor hulu, sehingga ketahanan karena masih belum terbukanya jaringan
panganyang tercermin dari terpenuhinya pemasaran serta masih kurangnya
pangan bagi rumah tangga, tersedianya pengetahuan tentang teknik pemasaran.
pangan yang cukup, baik jumlah maupun Padahal jika hal tersebut dilakukan maka
mutu, aman, merata, dan terjangkau dapat keuntungan yang akan diperoleh lebih
terwujud (Marsigit, 2010). tinggi, sehingga bisa meningkatkan
Udang rebon merupakan jenis udang pendapatan keluarga.
yang sangat kecil dan banyak terdapat di Di sisi lain, para nelayan di Desa
perairan laut Indonesia termasuk di Pitusunggu menganggap bahwa udang
wilayahDesa Pitusunggu, Kecamatan rebon merupakan penghasilan sampingan
Ma’rang Kabupaten Pangkep. Hasil yang memiliki nilai ekonomi rendah.
penangkapan nelayan berupa udang rebon Sehingga para wanita nelayan perlu
di wilayah ini sangat melimpah terutama mendapatkan peningkatan pengetahuan
antara bulan November sampai Februari. dan keterampilan untuk mengolah udang
Udang rebon segar maupun kering rebon menjadi produk olahan pangan
memiliki nilai gizi yang tinggi terutama yang berselera tinggi dan bernilai
protein dan kalsium. ekonomi tinggi. Selain diolah menjadi
Udang rebon segar tentunya lebih terasi, udang rebon dapat juga diolah
mudah mengalami pembusukan dan menjadi kerupuk, nugget, sosis maupun
memiliki nilai ekonomi yang lebih otak-otak.
rendah, oleh karena itu di Desa Pada dasarnya Desa Pitusunggu
Pitusunggu wanita-wanita nelayan secara Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep

2
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

ini merupakan desa pesisir yang telah produk perikanan yang dapat dipasarkan
memiliki berbagai sumberdaya yang secara lebih menguntungkan.
sangat potensial untuk dilakukan Dengan demikian, hal terpenting yang
diversifikasi produk olahan udang rebon diperlukan kelompok wanita nelayan
tersebut. Desa pesisir ini telah memiliki dalam upaya penganekaragaman olahan
Koperasi Nelayan Sipakalewa yang udang rebon adalah peningkatan
memberdayakan kelompok wanita pengetahuan dan keterampilan, sehingga
nelayan sebagai nelayan pengolah. mampu meningkatkan motivasi kelompok
Disamping itu, sebagian besar anggota tersebut untuk berwirausaha secara lebih
kelompok wanita nelayan (terutama yang maju. Hal ini juga sangat prospektif untuk
berusia produktif) juga merupakan bagian dilakukan karena sebagian besar
dari keanggotaan PKBM-PMPPK Mattiro masyarakat Indonesia menyukai produk
Deceng (Pusat Kegiatan Belajar olahan udang. Selain itu, tujuan yang
Masyarakat dan Pemberdayaan tidak kalah penting adalah membantu
Masyarakat Pulau-Pulau Kecil), yang juga meningkatkan taraf gizi masyarakat
telah memiliki beberapa fasilitas bantuan dengan harga produk yang relatif murah
peralatan dari pemerintah. Selama ini dan terjangkau oleh semua kalangan, serta
kedua lembaga tersebut telah bersinergi sekaligus mampu meningkatkan
sehingga berbagai sumber daya yang pendapatan keluarga nelayan.
tersedia saling melengkapi. Untuk Berdasarkan latar belakang analisis
ketersediaan peralatan utama sampai saat situasi maka secara ringkas dapat
ini kedua lembaga tersebut telah memiliki dirumuskan beberapa permasalahan mitra,
antara lain: generator, lemari pendingin antara lain: (1) Pengetahuan dan
(freezer), oven berukuran besar, mixer keterampilan wanita nelayan terhadap
berukuran besar, alat packaging, dan lain- diversifikasi produk olahan udang rebon
lain, yang secara keseluruhan sangat masih relatif rendah; (2) Masih kurangnya
menunjang untuk dilakukan khususnya pengetahuan dan keterampilan wanita
diversifikasi produk olahan perikanan nelayan terhadap proses produksi olahan
yang berbasis sumberdaya lokal. Namun udang rebon yang lebih higienis dan
demikian hingga saat ini berbagai menyehatkan; (3) Masih kurangnya
peralatan tersebut belum dapat pengetahuan dan keterampilan wanita
dimanfaatkan secara maksimal, terutama nelayan terhadap pentingnya nilai tambah
yang berkaitan dengan nilai tambah produk olahan udang rebon (processing,

3
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

packaging, branding); (4) Pengetahuan kewirausahaan. Materi penyuluhan yang


wanita nelayan tentang pengembangan diberikan meliputi: 1) diversifikasi produk
distribusi jaringan pemasaran masih olahan udang rebon (terasi, kerupuk,
cenderung rendah; (5) Kelompok wanita nugget, otak-otak), 2) pentingnya kualitas
nelayan belum sepenuhnya termotivasi prossesing, packaging dan branding pada
untuk berwirausaha secara bersungguh- produk olahan udang rebon, 3) pentingnya
sungguh karena masih rendahnya peran manajemen dalam berwirausaha
keuntungan yang diperoleh. terutama distribusi/jaringan pemasaran,
4) diskusi dan tanya jawab.
KHALAYAK SASARAN
Pelatihan dan pendampingan
Khalayak sasaran untuk kegiatan
dilakukan terutama yang berkaitan dengan
pengabdian masyarakat ini terutama
praktek pembuatan kerupuk, nugget, dan
adalah kelompok wanita nelayan. Mitra
otak-otak berbahan baku udang rebon,
utama dalam kegiatan ini adalah PKBM-
serta packaging dan branding pada olahan
PMPPK Mattiro Deceng dan Koperasi
terasi udang rebon. Kegiatan tersebut
Nelayan Sipakalewa di Kecamatan
dilakukan mulai dari tahap persiapan
Ma’rang Kabupaten Pangkajene dan
sampai tahap akhir (barang jadi atau
Kepulauan, yang masing-masing memiliki
produk olahan: kerupuk, nugget, otak-
keanggotaan kelompok wanita nelayan
otak, terasi).
yang sebagian besar masih berusia
produktif. Peran aktif wanita nelayan HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut dikoordinir oleh kedua mitra. Pengetahuan dan Keterampilan
Wanita Nelayan
METODE
Penganekaragaman atau diversifikasi
Untuk mencapai tujuan dan target
pangan merupakan salah satu usaha dalam
luaran dari progran ini(Ipteks bagi
meningkatkan konsumsi ikan masyarakat.
Masyarakat) maka metode pelaksanaan
Diversifikasi ini bertujuan untuk
yang digunakan adalah metode
memenuhi selera konsumen yang
penyuluhan dan pelatihan yang
beragam dan terus berkembang sehingga
diperuntukkan terutama pada kelompok
selalu ada alternatif dan penyegaran
wanita nelayan.
menu, oleh karena itu kejenuhan pasar
Penyuluhan dilakukan untuk
dapat teratasi (Ismanadji dan Sudari
memperkaya wawasan para wanita
dalam Agustini dan Swastawati, 2003).
nelayan akan pentingnya pengetahuan

4
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

Udang rebon sebenarnya bukan mikro kecil menengah) yang berbasis


merupakan sumber penghasilan pokok pada sumberdaya lokal yang tersedia.
bagi para nelayan di Desa Pitusunggu Ketika para wanita nelayan telah
Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep, menyadari pentingnya nilai gizi udang
karena penghasilan utama mereka adalah rebon yakni terutama sebagai sumber
kepiting rajungan. Namun, ketika musim protein dan kalsium yang murah, maka
hujan tiba, ketersediaan udang rebon di menjadi lebih mudah bagi para wanita
wilayah pesisir ini cukup melimpah, nelayan untuk mengembangkan produk
sehingga para nelayan berusaha olahan udang rebon yang beraneka ragam
melakukan penangkapan. Selama musim dan disukai konsumen. Pemahaman akan
ambaring (udang rebon), para wanita pentingnya kualitas prosessing,
nelayan mengolahnya menjadi terasi packaging, branding, dan marketing juga
tanpa kemasan, sehingga hanya dijual per disuluhkan terhadap para wanita nelayan
karung kepada pedagang pengumpul. di lokasi kegiatan.
Upaya peningkatan pengetahuan dan Keterampilan para wanita nelayan
keterampilan wanita nelayan terhadap ditingkatkan melalui upaya pelatihan
manfaat dan nilai gizi udang rebon serta pembuatan aneka produk olahan udang
diversifikasi produk olahannya dilakukan rebon yang dilakukan secara bersama-
melalui pendekatan penyuluhan dan sama dengan para penyuluh dan
pendampingan. Setelah pelaksanaan pendamping. Pelatihan pertama dilakukan
kegiatan penyuluhan tentang manfaat dan untuk membuat otak-otak udang rebon,
nilai gizi udang rebon, para wanita dan pada tahap selanjutnya dilakukan
nelayan baru mengetahui dan menyadari pembuatan nugget udang rebon. Produk
bahwa betapa penting dan tingginya nilai olahan ini sengaja dipilih karena di
gizi udang rebon. Selama ini masyarakat kalangan anak-anak dan remaja sebagian
setempat hanya memandang remeh besar sedang menyukai atau menjadi
(inferior) terhadap udang rebon, sehingga trend pangan cepat saji yang cenderung
hanya dibuat menjadi produk olahan dianggap moderen. Segmen konsumen
terasi yang masih tradisional. anak-anak dan remaja amatlah penting
Pengetahuan para wanita nelayan mengingat mereka masih dalam masa
selanjutnya ditingkatkan melalui pertumbuhan yang sangat membutuhkan
penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi seimbang termasuk protein
kewirausahaan terutama UMKM (usaha dan kalsium.

5
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

Kerupuk merupakan produk olahan udang rebon yang sepenuhnya komersial,


pangan yang biasanya digunakan sebagai tetapi paling tidak para wanita nelayan
makanan selingan atau tambahan, telah berminat untuk melakukan
sedangkan terasi merupakan bahan pembuatan produk-produk olahan udang
tambahan atau penguat cita rasa dalam rebon tersebut untuk memenuhi
pembuatan sambal. Kerupuk dan terasi kebutuhan keluarga maupun kerabatnya,
bukanlah pangan pokok, tetapi bagi sehingga minimal bisa mencegah adanya
masyarakat Indonesia kedua produk malnutrisi.
tersebut hampir tidak pernah lepas Diversifikasi Produk Pangan Olahan
Udang Rebon
ketersediaannya di meja makan. Pelatihan
pembuatan kerupuk dan terasi udang Pembuatan produk-produk value
rebon terutama difokuskan pada aspek added dari hasil perikanan dapat memiliki
pengemasan dan pelabelan atau keuntungan yang tinggi dengan jangkauan
pemberian merek dagang (packaging dan pemasaran yang lebih luas. Pemanfaatan
branding). Nama dagang atau merek hasil perikanan melalui penganeka-
dagang yang diberikan pada produk ragaman produk-produk value added
olahan udang rebon (ambaring) adalah memiliki prospek yang bagus di masa
sesuai dengan nama asal desa yaitu mendatang dan dapat mendukung
Pitusunggu, sehinga tercipta nama: otak- suksesnya Program Ketahanan Pangan
otak ambaring 7sunggu, nugget ambaring Nasional bila disertai dengan kerjasama
7sunggu, kerupuk ambaring 7sunggu, dan yang baik antarlembaga terkait (Agustini
terasi ambaring 7sunggu. dan Swastawati, 2003).
Secara umum para wanita nelayan Nugget merupakan salah satu jenis
yang aktif mengikuti kegiatan sosialisasi, produk olahan pangan yang cepat saji
penyuluhan, dan pelatihan tentang (fast food) yang sampai saat ini masih
diversifikasi pangan olahan berbasis menjadi makanan favorit khhususnya bagi
udang rebon sangat antusias dan sebagian besar anak-anak dan remaja baik
memahami dengan seksama. Oleh karena di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
itu, tingkat pengetahuan dan keterampilan Nugget yang paling populer adalah
wanita nelayan secara umum relatif nugget ayam (chiken nugget), tetapi ada
meningkat dibandingkan sebelumnya. juga nugget yang terbuat dari bahan
Meskipun hingga saat ini belum utama berupa udang dan ikan sehingga
dilakukan diversifikasi produk olahan disebut nugget udang (shrimp nugget) dan

6
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

nugget ikan (fish nugget). Harga nugget serta merek dagang (yakni Nugget
biasanya cukup mahal dibanding makanan Ambaring 7sunggu) juga dilakukan secara
lainnya yang sejenis karena bahan bersama-sama agar kelak menembus
dasarnya yang juga relatif mahal. Oleh pasar yang memenuhi selera konsumen.
karena itu, dengan adanya bahan dasar Pelatihan pembuatan nugget udang
udang rebon yang melimpah dengan rebon secara umum berjalan dengan baik
harga yang jauh lebih murah dan tidak dan tidak ada hambatan yang berarti
kalah kandungan gizinya, maka cukup karena pada dasarnya pembuatan nugget
beralasan untuk memilih pembuatan ini cukup mudah untuk dilaksanakan dan
olahan nugget udang rebon. menarik perhatian. Berdasarkan hasil
Pelaksanaan pembuatan nugget udang evaluasi kegiatan ini, mulai dari tahap
rebon diikuti oleh para wanita nelayan persiapan, prosessing, hingga
yang masing-masing tergabung dalam menghasilkan produk olahan nugget
keanggotaan PKBM-PMPPK Mattiro udang rebon, sebagian besar peserta
Deceng dan Koperasi Nelayan memperoleh nilai yang cukup tinggi
Sipakalewa, sehingga untuk memudahkan dalam hal keterampilan ini. Hal ini
pelaksanaannya selanjutnya dibagi dalam tentunya akan lebih membanggakan
dua kelompok tersebut dengan anggota 15 apabila para peserta segera
orang per kelompok. Pelaksanaan menindaklanjuti secara mandiri ataupun
pelatihan ini diawali dengan pembagian melalui kelompoknya untuk lebih
modul pelatihan yang memuat tentang mengembangkan produk olahan nugget
berbagai cara pembuatan olahan pangan udang rebon yang lebih berkualitas dan
berbasis udang rebon, selanjutnya memiliki nilai jual yang tinggi.
dijelaskan dan dipraktekkan secara Otak-otak juga merupakan pangan
bersama-sama dengan tim pelaksana dan olahan yang banyak digemari masyarakat,
pendamping. otak-otak biasanya berbahan dasar ikan
Pengelompokkan atau identifikasi terutama ikan tengiri. Namun tidak ada
bahan dan alat dilakukan oleh masing- salahnya kalau otak-otak dikreasikan
masing kelompok, kemudian praktek dengan bahan dasar udang rebon, selain
pembuatan nugget udang rebon mulai murah kreasi ini bisa memenuhi pangan
dilaksanakan dengan teliti dan seksama yang kaya nutrisi atau gizi. Pelaksanaan
agar menghasilkan produk olahan yang pelatihan pembuatan otak-otak udang
baik. Pengemasan dan pemberian label rebon dilakukan dengan cara atau metode

7
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

yang sama dengan pembuatan nugget rebon merupakan salah satu kreasi ide
udang rebon. Kebutuhan bahan dan alat yang sangat bermanfaat dan sekaligus
serta proses pembuatan otak-otak udang bisa meningkatkan nilai tambah udang
rebon telah disediakan melalui panduan rebon. Proses pengorganisasian dan
atau modul pelatihan yang dibagikan ke prosedur dalam pelaksanaan pembuatan
masing-masing peserta. kerupuk udang tidaklah berbeda dengan
Berdasarkan hasil penilaian secara praktek pembuatan produk-produk
umum, jalannya pelaksanaan pelatihan sebelumnya.
pembuatan otak-otak udang rebon Menurut para peserta yang sebelumnya
berjalan dengan lancar dan baik dengan belum pernah membuat kerupuk, ternyata
persentase tingkat penerapan yang cukup pembuatan kerupuk udang rebon relatif
tinggi atau cukup terampil. Pertanyaan sederhana dan mudah untuk dilakukan.
yang dilontarkan para peserta terutama Kerupuk udang rebon bisa bertahan lama
adalah yang terkait dengan penerimaan dalam penyimpanan dan memiliki nilai
selera konsumen secara luas. Bagi jual yang cukup tinggi, sehingga sangat
konsumen yang cerdas tentunya apabila prospektif untuk dikembangkan lebih
terdapat informasi manfaat dan gizi dari lanjut. Kerupuk udang rebon yang telah
suatu produk makanan maka kesadaran dibuat oleh kelompok wanita nelayan
untuk membeli dan mengkonsumsi relatif dinamakan dengan Kerupuk Ambaring
lebih tinggi. Oleh karena itu, pemberian 7sunggu, memiliki kemasan yang masih
label dan merek dagang memegang sederhana tetapi dengan label yang cukup
peranan penting untuk pengembangan menarik.
produk selanjutnya. Sedangkan merek
atau nama dagang yang disematkan dalam
produk olahan ini adalah Otak-Otak
Ambaring 7sunggu.
Kerupuk udang merupakan makanan
selingan atau makanan pelengkap yang Gambar 1. Aneka Produk Olahan Udang
sangat populer dan banyak disukai oleh Rebon
masyarakat dari berbagai kalangan. Terasi yang paling populer adalah
Namun di sisi lain, harga kerupuk udang terasi yang berasal dari udang rebon. Para
asli relatif lebih mahal sehingga upaya wanita nelayan di Desa Pitusunggu ini
mengganti bahan dasar dengan udang hanya mengolah udang rebon menjadi

8
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

produk terasi. Karena para peserta sudah rajungan kualitas ekspor, yang tentu
sangat familiar dengan teknik pembuatan upahnya lebih tinggi dibanding untuk
terasi udang rebon, maka pelatihan ini produk pasar lokal seperti terasi udang
lebih difokuskan pada teknik pengemasan rebon. Tidak menutup kemungkinan, ke
dan pelabelan. Selama ini terasi udang depan jika koperasi nelayan di wilayah ini
rebon yang dibuat oleh para wanita lebih maju maka skala usaha bisa
nelayan di wilayah ini belum pernah diperluas melalui manajemen yang lebih
dijual dalam bentuk kemasan, tetapi baik.
hanya dijual dalam bentuk per karung.
FOTO KEGIATAN
Pembuatan kemasan dilakukan dengan
ukuran terasi udang rebon yang lebih
praktis atau satu bungkus sekali pakai.
Kemasan yang digunakan untuk ukuran
isi terasi yang kecil adalah dengan
alumunium foil, yang selanjutnya
dibungkus dengan plastik dan dikemas
dengan merek dagang Terasi Ambaring
7sunggu. Dengan kemasan yang praktis Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan
Diversifikasi Produk Olahan
dan menarik ini diharapkan mampu Udang Rebon
meningkatkan nilai jual terasi udang
rebon tersebut, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat
setempat.
Pada dasarnya secara umum para
peserta cukup tertarik dengan adanya
pembuatan kemasan dan merek untuk Gambar 2. Pelatihan Pembuatan Berbagai
produk terasi udang rebon tersebut, Produk Olahan Udang Rebon

namun demikian untuk mengemas terasi KESIMPULAN


yang produksinya melimpah ini terdapat Berdasarkan hasil dari kegiatan
kendala ketersediaan waktu dan tenaga Program Ipteks bagi Masyarakat ini, maka
kerja. Hal ini cukup beralasan karena dapat disimpulkan bahwa:(1) pelaksanaan
sebagian besar masyarakat di wilayah ini program ini secara umum berjalan dengan
bekerja sebagai tenaga pengupas kepiting baik (kedua mitra berperan aktif dan

9
Jurnal Al-Ikhlas ISSN 2461-0992
Volume 2 Nomor 1, Oktober 2016

memiliki respons yang positif); (2) DAFTAR PUSTAKA


pengetahuan dan keterampilan para Agustina, T.W dan Swastawati, F. 2003.
wanita nelayan tentang wawasan Pemanfaatan Hasil Perikanan
sebagai Produk Bernilai Tambah
kewirausahaan, diversifikasi pangan (Value- Added) dalam Upaya
olahan berbasis udang rebon (nugget, Penganekaragaman Pangan. Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan,
otak-otak, kerupuk, terasi), dan teknik Vol. IV, No. 1 Th 2003: 74-81.
prosessing, packaging, labelling, dan Demeslati, Sumarto, dan Saputri Meilin.
2013. Kajian Penerimaan
branding cenderung lebih meningkat; (3) Konsumen dan Mutu Nugget Udang
diversifikasi pangan olahan berbasis Rebon (Acetes Erythraeus). Jurnal
Penelitian Pertanian BERNAS,
udang rebon (nugget, otak-otak, kerupuk, Volume 8, No 2 : 55-66.
terasi) diaplikasikan para wanita nelayan Edwinar R. Wau, Suparmi, dan
Desmelati. 2010. The Effects of
di tingkat rumah tangganya, dan (4) para Different Processing Method
wanita nelayan sebagian besar tertarik dan Toward Quality of Shrimp (Acetes
Erythraeus) Sausage. Jurnal
berminat untuk mengembangkan usaha PERIKANAN dan KELAUTAN 15,1
diversifikasi pangan olahan berbasis (2010) : 71-82.
Marsigit, W. 2010. Pengembangan
udang rebon, baik secara mandiri maupun Diversifikasi Produk Pangan Olahan
berkelompok karena ketersediaan bahan Lokal Bengkulu untuk Menunjang
Ketahanan Pangan Berkelanjutan.
baku lokal yang cukup melimpah. AGRITECH, Vol. 30, No. 4,
NOVEMBER 2010: 256-264.

10

You might also like