You are on page 1of 15

MAKALAH

PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias Sp.)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembesaran Ikan
DOSEN PENGAMPU: Dr. Juliana, S.Pi., M.P

OLEH
INDRA
NIM :1111421014

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ikan lele adalah jenis ikan yang memiliki banyak nama dan julukan yang
berbeda di beberapa negara, bahkan di indonesia, ikan lele dumbo memiliki
namayang berbeda pada beberapa daerah, hal ini disebabkan karena ikan lele
termasuk jenis ikan yang banyak species, namun demikian secara ilmiah ikan lele
lebihdikenal dengan nama clarias, berasal dari kata Chlarosbahasa yunani
yangberartikuat atau lincah, seperti pada kenyataannya di alam bebea, ikan lele
memangterkenal lincah dan mampu bertahan hidup meskipun dalam kondisi air
dan kadaroksigen yang minimum, karena ikan lele memiliki alat pernapasan
tambahan berupa labirin.

Seiring dengan semakin tingginya permintaan ikan lele, membuat peluang


bisnis budidaya semakin terbuka. Budidaya ikan lele baik pembenihan maupun
pembesaran dapat dijalankan dengan modal besar, tetapi dengan modal terbatas
pun dapat dilakukan. budidaya lele umumnya dikelola secara intensif dan
budidaya lele pun sebagai rantai awal bisnis mempunyai peluang yang cukup
besar untuk mendukung pemerintah dalam program membuka lapangan kerja
danmeningkatkan pendapatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat..

Secara ekonomis, usaha budidaya lele sangat menguntungkan karena ikan


lelememiliki nilai ekonomis yang tinggi, tidak memerlukan perawatan yang
rumitasalkan airnya cukup dan layak, penghasilan protein yang tinggi sehingga
sangat baik untuk pemenuhan gizi masyarakat, harga jual terjangkau oleh
masyarakatserta mudah didapatkan.

Adapun judul yang kami pilih yaitu teknik pembesaran ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus.) Ikan ini tidak hanya memiliki nilai ekonomis
yangtinggi,menghasilkan protein yang tinggi tetapi ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus) ini banyak diminati oleh masyarakat setempat, karena ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus) ini sangat mudah di budidayakan dan
harganyaterjangkau.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:

1. Mengetahui cara-cara pembesaran ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).


2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus).
1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini agar mahasiswa dan pembaca bisa
meningkatkan dan mengetahui bagai mana cara-cara pembesaran ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus) serta bisa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Lele Dumbo
Menurut (Saparinto, 2012)klasifikasi ikan lele dumbo sebagai berikut :

Filum : Chordata

Class : Actinopterygii

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Silaroidae

Family : Claridae

Genus : Clarias

Spesies :Clarias gariepinus

gambar : ikan lele 1

Ikan lele dumbo dikenal sebagai ikan berkumis atau tubuh ikan lele
dumboini berlendir dan tidak bersisik serta memiliki mulutyang relatif lebar yakni
¼ dari panjang total tubuhnya.

Ikan lele dumbo memiliki kepala yang pipih pada bagian mulutnya
danmelebar ke arah samping atau gempeng ke bawah memanjang hampir
seperempatdari tubuhnya. Pada kepala ini terdapat sepasang mata, mulut,
sepasang lubanghidung, alat pernapasan dan antena/sungut antenya ada 4
pasang.Pada mulutterdapat gigi atau tonjolan-tonjolan kasar yang berfungsi untuk
menyergap danmerobek mangsa. Mata dapat bergerak-gerak dan lubang hidung
berfungsi untukmengedus bau.

Alat pernapasan berupa insang dan labirin. Sungut/kumis berfungsi sebagai


alat peraba sewaktu mencari makan.Tubuh lele berbentuk gilig, memanjang
dengan kulit halus, licin, tidak bersisik, berwana hitam coklat pada bagian atas
dan agak terang pada bagian bawah (Cahyo, 2012). Hal ini menjadi salah satu ciri
khas dari ikan lele dibandingkan jenis ikan yang lainnya

2.2 Habitat Dan Tingkah Laku


Menurut Najiyati (2007) dalam Ratnasari, (2011) ikan lele dumbo
termasukikan air tawar yang menyukai genangan air yang tidak tenang. Ikan lele
lebih banyak dijumpai ditempat-tempat yang aliran airnya tidak terlalu deras
kondisiyag ideal bagi hidup ikan lele dumbo adalah air yang mempunyai pH 6,5-9
dan bersuhu 24-26 ºC Suhu air yang akan mempengaruhi laju pertumbuhan,
lajumetabolisme ikan dan nafsu makan ikan serta kelarutan oksigen didalam
air.Habitat ikan lele adalah air tawar, air yang baik untuk pemeliharaan lele adalah
airsungai, air dari saluran irigasi, air tanah dari mata air,maupun air sumur tetapi
leledumbo relatif tahan terhadap kondisi air yang menurut ukuran kehidupan
ikandinilai kurang baik.

Ikan lele dumbo hidup dengan baik didaratan rendah sampai perbukitan
yangtidak terlalu tinggi. Apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin, misalnya di
bawah 20ºC pertumbuhan sedikit lambat. Didaerah pergunungan
denganketinggian diatas 700 meter diatas permukaan laut, pertumbuhan ikan lele
dumbokurang begitu baik (Suyanto 2009 dalam Ratnasari, 2011).

2.3 Pakan Dan Kebiasan Makan

Pakan merupakan faktor penting dalam budidaya lele dumbo. Tanpa pakan,
pertumbuhan tidak akan terjadi. Pakan untuk lele dumbo dapat berupa pakanalami
atau pakan buatan. Pakan alami berupa pakan hidup yang berasal dari alam,dapat
berupa tumbuhan atau hewan yang merupakan pakan asli lele dumbotersebut.
Sedangkan pakan buatan merupakan pakan yang dibuat dari berbagaimacam
bahan makanan.
Jenis pakan untuk ikan ada bermacam-macam, tergantung jenis ikan
danumurnya. Untuk lele dumbo, saat berupa burayak mula-mula
makananzooplankton (plankton hewani) dan setelah dewasa lele dumbo makan
hewanyang lebih besar.

Pemberian pakan dilakukan untuk semua tingkatan umur ikan.


Idealnya,ukuran pakan disesuaikan dengan ukuran bukan mulut ikan.Selain
ukuran,bau danrabaan juga berpengaruh terhadap daya rangsang pakan terhadap
ikanuntukmenimbulkan daya rangsang pada pakan buatan, pakan itu harus
memenuhi persyaratan kandungan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat,
vitamin danmineral. Pakan yang diberikan harus baik kondisinya, tidak rusak dan
tidak berbau (Cahyo, 2012).

2.4 kegiatan Pembesaran Ikan Lele


Beberapa halyang harus diperhatikan dalam melakukan pembesaran ikan
leledumbo yaitu persiapan wadah,Penebaran Benih dan Pemeliharaan.
2.4.1 Persiapan Kolam
Persiapan untuk budidaya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi
persiapanlahan kolam, persiapan terpal dan persiapan persyaratan pendukung.
Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan keadaan dan jumlah lele yang
akandipelihara untuk pembesaran sampai tingkat konsumsi bisa digunakan
lahandengan ukuran 2x1x0,6 meter dan jumlah penebaran 100 ekor lele dengan
ukuran5-7cm. Model pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian
diberiterpal atau dengan membuat rangka kayu yang kemudian diberi terpal
(Prihartono dkk 2009 dalam Ratnasari 2011). Dari data yang ada dilapangan
dapat disesuaikandengan (Prihartono dkk 2009 Dalam Ratnasari 2011) yaitu
persiapan wadah harusmeliputi persiapan lokasi, persiapann material terpal dan
persiapan persyaratan pendukung.

Langkah-langkah pembuatan kolam terpaladalah sebagai berikut:

 Persiapkan lahan untuk kolam terpal dengan membersihkannya dari benda


benda yang mengganggu seperti rumput dan lainnya, dilanjutkan dengan
meratakan tanah.
 Jika tanah tidak rata atau miring, perataan dilakukan dengan menggunakan
pelepah pisang atau sekam padi dengan ketebalan sekitar 10 cm. Selain
dapat meratakan tanah, kedua bahan tersebut juga dapat menstabilkan
suhu.
 Dinding wadah berupa bambu atau kayu dan tancapkan di setiap sudut
kolam. Jika kolam terpal yang dibangun lebih dari satu petak, atur
tataletaknya agar terlihat rapi.
 Dalam membuat kerangka, bambu/kayu dipotong sesuai ukuran kolam
yang akan dibuat. Untuk menyatukan kerangka ke tiang, dapat
menggunakan paku,tali atau kawat. Sedangkan untuk membuat dinding
bisa menggunakan bambu, kayu atau papan.
 Jika kerangka sudah terbentuk, atur kemiringannya ke salah satu sisi
untukmemudahkan pengeringan kolam dan pemanenan ikan dengan
kemiringan 5 %.
 Setelah kerangka kolam terpal selesai, langkah selanjutnya adalah
memasang plastic terpal. Siapkan terpal sesuai ukuran kolam. Untuk
kolam berukuran 6x4x1 meter gunakan terpal berukuran 8x6 meter,
sedangkan untuk kolam ukuran 4x5 meter gunakan terpal berukuran 6x7
meter. Bagian sudut terpal dilipat agar terlihat rapi dan tidak mengerut,
dan dibagian dinding kolam paling atas terpal dijepit dengan bilah bambu.
 Pada salah satu sudut yang telah diatur kemiringannya dipasang paralon
sebagai saluran pembuangan air.
 Sebelum mempersiapkan kolam terlebih dahulu kita harus mempersiapkan
kolam tempat penampungan air supaya mempermudah kita dalam
pergantian air.
 Kemudian isi air ke dalam kolam hingga mencapai kedalaman
sesuaikebutuhan. Bila bocor, segera lakukan penambalan.

2.4.2 Penebaran benih


Penebaran benih dilakukan pada sore hari pada pukul 15:00 WIB, Ukuran
benih yang ditebar adalah 4-5 gram. Sebelum ditebar, dilakukan
aklimatisasiterlebih dahulu dengan cara wadah benih diapungkan dalam wadah
pemeliharaanselama 10-15 menit. Aklimatisasi bertujuan untuk menyesuaikan
suhu lingkunganyang ada didalam kantog plastik dengan suhu kolam pemeliharan.

Benih yang sudah diteraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar


darikantong (wadah) menuju lingkungan yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa
perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana
wadah(kantong) benih mengapung diatas air.Benih lele yang ditebar adalah 100
ekor/m2 dengan ukuran ikan 8-12cm menurut (SNI,2000).

2.4.3 Pemberian Pakan


Pakan merupakan unsur penting dalam budidaya ikan karena pakan
yangharus diberikan memenuhi standar nutrisi (gizi) bagi ikan agar kelangsungan
hidupnya tinggi dan pertumbuhan cepat. Pakan yang baik memiliki komposisi
zatgizi yang lengkap seperti protein, lemak, karbohidat, vitamin, dan mineral.
Pemberian pakan yang nilai nurisinya kurang baik dapat menurunkan
kelangsungan hidup ikan dan pertumbuhan lambat (kerdil), bahkan dapat
menimbulkan penyakit yang kemungkinan disebabkan oleh adanya kekurangan
gizi (Cahyo, 2012).

Pemberian pakan dimulai sejak hari kedua setelah benih ditebar. Pemberian
pakan sebanyak 3-5% dari berat ikan yang dipelihara dan sebaiknya dilakukan 2-3
kali sehari, yaitu pagi hari sekitar jam 08.00-09.00 WIB, sore hari sekitar pukul
15.00-15.30 WIB, dan malam hari sekitar pukul 21.00-21.30 WIB. Pakan ikan lele
dumbo berupa pakan alami yang paling baik dari jenis zooplankton dan pakan
tambahan berupa pelet yang mengandung protein di atas 25% (Prihartono dkk,
2007). Pemberian pakan dengan cara ditaburkan merata agar setiap ekor ikan lele
dumbo memiliki peluang yang sama untuk mendapatkannya. Pemberian pakan
pada saat terik matahari, karena suhu yang tinggi akan mengurangi nafsu makan
ikan lele dumbo (Najiyati, 2007).

2.5 Faktor-Faktor Pertumbuhan Ikan Lele


2.5.1 kualitas air
Kualitas air memegang peranan penting terutama dalam kegiatan budidaya.
Penurunan mutu air dapat mengakibatkan kematian, pertumbuhanterhambat dan
timbulnya hama penyakit. Faktor yang berhubungan dengan air perlu diperhatikan
antara lain : oksigen terlarut, suhu, pH, amoniak, dan lain-lain.Sumber air yang
baik dalam pembesaran ikan harus memenuhi kriteria kualitasair. Untuk kegiatan
pembenihan lele, air yang digunakan sebaiknya berasal darisumur walaupun
dalam pemeliharaan di kolam, ikan lele tidak memerlukan airyang jernih seperti
ikan-ikan lainnya menurut (Ardyansah, 2006).

Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan ikan yang


dapatdibudidayakan pada lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar
yangtinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ikan lele dumbo memiliki daya
tahanyang baik terhadap stress dan buruk kualitas air media budidaya. Menurut
Murhananto (2002), ikan lele dumbo memiliki toleransi terhadap suhu 22–
34ºC,oksigen terlarut (DO) > 4 mg/L. Sedangkan untuk kandungan amoniak
menurut(Lovshin 1996 dalam Ratnasari 2011) kandungan amoniak yang masih
dapatditolerir oleh hewan akuatik adalah berkisar antara 0,08 – 0,2 mg/L dan pH
berkisar 6,5-8,5 serta kecerahan air umumnya pada ikan lele 25-30 cm.

Proses pembesaran ikan lele yang berada pada kualitas air buruk
menyebabkan pertumbuhannya terganggu bahkan mengalami kematian. Kematian
yang sering terjadi pada saat proses pendederan disebabkan oleh sisa pakan buatan
yang ada di dalam air kolam sehingga menurunkan kualitas airnya dan
meningkatkan kandungan amoniak. Parameter kualitas air yang dapat diamati
yaitu pH, suhu, oksigen terlarut, dan sebagainya dimana apabila kualitas air buruk
akan mempengaruhi proses pertumbuhan ikan lele (Augusta, 2016).

2.5.2 Analisis Pertumbuhan

Menurut (Mudjiman 1998 dalam Ratnasari 2011), pertumbuhan


didefinisikansebagai perubahan ikan dalam berat, ukuran, maupun volume seiring
dengan berubahnya waktu. Dengan demikian pertumbuhan dapat dilihat dari fisik,
berupa perubahan panjang dan berat. Berupa perubahan komposisi tubuh, seperti :
protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan air. Seluler berupa
perubahanukuran,jumlah, volume dari sel dan kandungan mineralnya. Energi,
berupa perubahan kandungan energi, pada dasarnya merupakan konfersi protein,
lemak,dan karbohidrat.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktorinternal merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri
seperti umur, dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan
untukmemanfaatkan makanan dan ketahanan terhadap penyakit. Faktor
eksternalmerupakan faktor yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan
yangmeliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari
segikualitas dan kuantitas (Effendi 2002 dalam Ratnasari 2011).

Ketersedian pakandan oksigen sangat penting bagi ikan untuk


keberlansungan pertumbuhannya.Bahan buangan metabolik akan juga
mengganggu pertumbuhan ikan, konsentrasidan pengaruh dari faktor-faktor diatas
terhadap ikan dapat dipengaruhi olahtingkat kepadatan ikan. Pada kondisi
kepadatan ikan yang tinggi, ketersediaan pakan dan oksigen bagi ikan dikolam
akan berkurang, sedangkan metabolisme bahan buangan ikan tinggi. Jika faktor-
faktor tersebut dapat dikendalikan maka peningkatan kepadatan akan mungkin
dilakukan tanpa menurunkan laju pertumbuhan ikan.

2.5.3 Pengendalian Hama Penyakit

Dalam pengembangan usaha budidaya ikan lele dumbo ada kendala-kendala


yang sering dihadapi oleh para pembudidaya yaitu adanya penyakit yang
menyerang pada ikan lele dumbo yang dibudidayakan. Menurut Yanuhar (2005
dalam Simatupang et al., 2013) untuk mencapai target produksi sesuai yang
diharapkan, berbagai permasalahan menghambat upaya peningkatan produksi.
Salah satu permasalahan yang terkait, antara lain kegagalan akibat wabah ikan
yang bersifat patogenik dari golongan bakteri.

Bakteri patogen ikan banyak yang termasuk golongan bakteri gram negatif
seperti Aeromonas, Vibrio, Flexibacter.Bakteri Aeromonas dapat menyerang
hampir semua jenis ikan air tawar dan ikan kakap putih yang dipelihara di tambak
bersalinitas rendah (Kordi, 2004).Berbagai jenis bakteri yang dapat menginfeksi
ikan dan menimbulkan gejala-gejala klinis misalnya pendarahan, borok, sirip yang
hancur dan lesi. Penyakit pada ikan (patogen) hampir selalu terdapat dalam kolam,
di permukaan tubuh ikan dan pada bagian tubuh ikan (usus atau organ dalam
lainnya) yaitu antara lain: Pseudomonas flourescens, Vibrio angguillarum,
Streptococcus faecalis, Mycobacterium, Aeromonas hydrophila dan Nocardia
asterroides (Afrianto dan Liviawaty, 2006). Untuk mencegah terjadinya serangan
penyakit maka perlu upaya tindakan awal berupa identifikasi dan karakteristik
bakteri yang menyerang ikan (Khairuman, 2002).

Hama pada ikan lele merupakan gangguan yang bersumber dari organisme
besar baik yang sifatnya, pengganggu, dan pesaing. Hama ikan lele yang bersifat
predator adalah munsang dan ular. Di daerah perkotaan kucing pun kadang
kalamenjadi hama yang perlu diwaspadai, Selain itu ada juga katak yang
merupakan predator bagi benih lele yang masih keci (Prihartono dkk 2009 dalam
Ratnasari2011).

Hama yang dikategori sebagai pengganggu adalah belut, terutama


untukyang beternak lele dikolam tanah. binatang ini seringkali membuat
lubangdipematang sehingga kolam bocor. Hama yang dikategori pesaing adalah
ikan gabus atau mujair, karena ikan ini bisa berkembang biak dalam kolam
memaluisaluran masuk dan keluar air Penanggulangan dari serangan hama bisa
dilakukan dengan berbagai hal seperti memagari pinggiran kolam, menyaring
jalan masuk dan keluar air, sampai menutup kolam dengan paranet. Apabila kita
beternaksecara intensif, biasanya gangguan hama jaran terjadi karena kolam
relatifterawasi terus menerus

2.6 Panen

Pemanenan sebaiknya pada pagi hari supaya lele tidak terlalu


kepanasan.Sebelum dipanen, lele jangan diberi makan dalam waktu 12 jam,
tujuannya agarlele tidak mudah mati saat hendak dijual kepasar atau kepengepul.

Cara panen kolam dikeringkan sebagian sebelum ikan ditangkap


menggunakanseser halus, tangan, lambit, atau dengan jaring. Setelah dipanen,
biarkan selama 1hari didalam tong/bak tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau
hamisnya hilang(Ardyansah, 2006).
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

3.2 saran
DAFTAR PUSTAKA

You might also like