You are on page 1of 12

PROPOSAL BUDIDAYA IKAN HIAS

“IKAN KOMET”

KELOMPOK :

1. AYU NUR RAHMADHANI (07- XI- IPA 1)

2. DINAR KURNIA NUR ALVI M. (12- XI- IPA 1)

3. YUNITA SUGIHARIANTI (30- XI- IPA 1)

4. YUNI ADHITA SILAVATI (29- XI- IPA 1)

5. ERLITA PUTRI NUGRAHATI (06- XI IPA 3)

SMA NEGERI 1 PATI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami berhasil menyusun proposal budidaya ikan hias yang kami mengambil bagian
ikan komet.
Sebagai tugas, proposal yang kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para
pembaca mengenai budidaya ikan komet.
Tak dapat dipungkiri pula bahwa proposal ini dapat terselesaikan karena bantuan dari
pihak-pihak lain. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada guru
pembimbingmata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaanyang telah berkenan membimbing
dan memberikan pengarahan kepada penulis dengan ikhlas mulai dari awal hingga akhir
penulisan makalah ini.Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak lain
yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan baik moral maupun
material.
Proposal ini ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa
proposal ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan demi
kesempurnaan proposal kami selanjutnya. Semoga Allah S.W.T. senantiasa memberikan izin-
Nya agar proposalini dapat berguna sebagaimanamestinya.

Pati, 17 Januari 2015

Penulis

2
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal yang berjudul Budidaya Ikan Hias “Ikan Komet” telah disahkan dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh:

Pembimbing

Rudy Eko Raharjo

3
DAFTAR ISI

Cover ……………………………………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar …………………………………………………………………………….... 2

Halaman Pengesahan ……………………………………………………………………...... 3

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..... 4

Pendahuluan

A. Pengertian ………………………………………………………………………….. 5
B. Klasifikasi Ikan Komet …………………………………………………………….. 5
C. Jenis-jenis Ikan Komet …………………………………………………………....... 6
D. Cara Pemijahan/Mengawinkan Ikan Komet ……………………………………….. 7
Perencanaan
A. Perkiraan Waktu …………………………………………………………………… 10
B. Estimasi Biaya ……………………………………………………………………... 10
Penutup
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………..... 11
B. Lampiran …………………………………………………………………………… 11
C. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 12

4
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Ikan hias

Ikan Hias adalah jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun di laut yang
dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah taman/ruang tamu.
Panorama bawah laut seringkali dinilai mempesona sehingga banyak orang yang rela
menghabiskan uang banyak untuk menyelam dan menikmatinya.

Kini, kemajuan teknologi memungkinkan orang menikmati panorama air laut di


dalam ruangan. Kehadiran ikan hias di dalam rumah masyarakat modern dapat menjadi
salah satu alternatif hiburan di tengah rutinitas yang padat. Ikan- ikan hias ini dipelihara
untuk kesenangan, oleh karena itu bentuk, warna, ukuran, keserasian, dan kebiasaannya
benar-benar harus diperhatikan. Hampir 75% pasokan ikan hias air tawar di dunia berasal
dari Indonesia, dan sekurang-kurangnya 363 jenis ikan hias air tawar dari Indonesia telah
diekspor ke berbagai negara di dunia

Ikan Komet

Ikan komet memiliki nama latin Carassius auratus-auratus. Ini merupakan jenis ikan
hias yang diminati oleh banyak orang. Ikan komet memiliki bentuk yang hampir serupa
dengan ikan koki dikarenakan kedua ikan tersebut berasal dari Cyprinidae familia. Namun,
ikan komet memiliki bentuk yang berbeda dengan ikan-ikan lain pada umumnya yaitu
sedikit memanjang dan tegak pipih. Mulutnya terletak di ujung dan mudah disembulkan.
Giginya tersusun atas tiga gigi kerongkongan dan sebuah gigi geraham.Seluruh tubuh ikan
komet nyaris ditutupi oleh sisik. Sirip punggungnya terletak berseberangan dengan sirip
perut. Ikan komet ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1700an.
Pembudidayaan ikan komet selanjutnya menyebar ke negeri matahari terbit, Jepang. Kondisi
air untuk pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor sehingga hal ini membuat ikan
komet sangat rentan terhadap penyakit. Ikan ini memiliki keindahan warna, kelincahan gerak-
gerik, serta keunikan bentuk tubuh.

B. KLASIFIKASI IKAN KOMET

Klasifikasi Ikan Komet (Carassius auratus)

5
Ikan komet termasuk dalam famili Cyprinidae dalam genus Carassius. Ikan komet
merupakan salah satu jenis dari Cypridae yang banyak dikenal dikalangan masyarakat karena
memiliki warna yang indah dan eksotis serta bentuk yang menarik. Kedudukan ikan komet di
dalam sistematika menurut Goernaso (2005) adalah sebagai berikut :

o Filum : Chordata

o Kelas : Pisces

o Sub kelas : Teleostei

o Ordo : Ostariphisysoidei

o Sub ordo : Cyprinoidea

o Famili : Cyprinidae

o Genus : Carassius

o Spesies : Carassius auratus

C. JENIS-JENIS IKAN KOMET

Berikut adalah 2 jenis Ikan Komet yang biasa ditemui di pasar Ikan Hias yaitu :

1. Komet Merah Putih

Ikan Komet jenis ini memiliki warna merah putih


di bagian tubuhnya. Ikan Komet jenis jika sudah agak
besar. ekornya dapat memanjang seperti layaknya komet
(Meteor).

2. Komet Pancawarna

Dilihat dari namanya "Pancawarna" yang berarti 5


warna. Ikan Komet jenis ini memiliki warna yang lebih
mencolok dari merah putih karena memiliki 5 warna
sekaligus di bagian tubuhnya. Ekornya juga dapat
memanjang layaknya komet (Meteor).

6
D. CARA PEMIJAHAN/MENGAWINKAN IKAN KOMET

a) Persiapan wadah pemijahan

Untuk kegiatan pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan adalah akuarium
berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegiu panjang. Akuarium yang digunakan
sebelumnya dibersihkan dengan menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air tawar dan
selanjutnya dijemur untuk menghilangkan jamur-jamur dan bakteri yang masih menempel.

Seperti kita ketahui bahwa air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya
ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat bersih dan steril. Air yang digunakan untuk
pemijahan ini adalah air yang berasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam,
karena kemungkinan airnya mengandung zat-zat yang beracun yang akan mengakibatkan dan
menggangu budidaya ikan. Untuk itu perlu diendapkan. Air yang diendapkan diaerasi kuat
supaya kandungan oksigen yang ada di dalamnya bertambah. Air terserbut dimasukana
kedalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, kemudian aerasi.

Ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara
telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. Sehingga dalam
kegaitan pemijahannya perlu dipersiapkan substrat sebagai tempat menempelnya telur. Ada
banyak jenis tanaman air yang dapat dipakai sebagai substrat. Tanaman air tesebut dibagi
kedalam dua kelompok yaitu tanaman tumbuh mengapung dan tanaman tumbuh didasar.
Dalam kegiatan praktik digunakan salah satu tanaman air dari dua kelompok tersebut.
Tanaman air yang digunakan yaitu tanaman yang tumbuhnya mengapung seperti enceng
gondok (Eichornia crassipes).

Substrat (Eceng gondok)

Sebelum enceng gondok digunakan terlebih


dahulu disucihamakan. Enceng gondok yang akan
digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan
Methylin blue dengan dosis 100 ppm selama 5 – 10
menit. Dengan demikian enceng gondok terbebas dari
bakteri maupun pathogen. Setelah itu, barulah enceng
gondok dimasukkan kedalam akuarium.

7
b) Memilih Induk

Seleksi induk atau memilih induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan
pada kegiatan pembenihan Untuk ikan komet sendiri sangat mudah dilakukan seleksi
terhadap induk yang matang gonad. Seleksi induk ikan komet dapat dilakukan dengan
melihat ciri – ciri sebagai berikut :

Induk Jantan dan Induk Betina

Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.

Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.

Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan
berwarna putih

Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa
lembek dan lubang genital kemerahan merahan.

Selain itu, induk ikan komet yang siap untuk melakukan pemijahan dapat ditandai dengan
adanya tingkah laku dari kedua induk tersebut. Tingkah laku yang ditunjukkan adalah saling
kejar – kejaran. Dimana, induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, dengan
adanya tingkah laku seperti ini maka dapat diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut
siap untuk dipijahkan.

c) Pemijahan

Induk yang digunakan dalam kegiatan ini dengan perbandingan 1:2 nduk yang
digunakan dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ : ♂). Induk jantan satu yang
merupakan ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr dan induk betina sebanyak dua ekor yang
merupakan ikan komet, induk betina pertama mempunyai berat tubuh 72,96 gr dan induk
betina yang kedua mempunyai berat 42,97 gr. Induk ini kemudin dimasukkan dalam
akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat.
Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga waktu dini hari. Induk dimasukkan
pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.

d) Penetasan telur

8
Penetasan telur dilakukan pada akurium pemijahan langsung. Karena ikan komet
termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka,
setelah proses pemijahan selesai dan telur sudah melekat pada substrat induk ikan komet
diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium. Hal ini dilakukan agar induk ikan komet
tidak memakan telur yang telah dikeluarkan tersebut.

Setelah 2 – 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok
diangkat dari dalam akuarium. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan akan larva yang
dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh larva sebanyak 5999
ekor. Larva yang baru menetas belum diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari karena masih
mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).

e) Pemeliharaan Larva

Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya masih lemah, tetapi sudah mulai
belajar memperoleh pakan dari luar tubuhnya. Untuk itu, perlu disediakan pakan yang
memenuhi syarat untuk mengurangi risiko kematian benih.Bak pendederan harus bersih dan
sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit.
Selanjutnya tebarkan pupuk kandang berupa kotoran ayam 500 g/m². Sementara air dialirkan,
pupuk diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air dalam bak
sampai 30 cm. Dua hari setelah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan dibiarkan selama 5
hari agar tumbuh dan berkembang biak. Setelah itu, larva komet dari bak penetasan siap
dilepas ke dalam bak pemeliharaan.

Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki


pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah pakan tambahan mulai
diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk aslinya. Badannya bulat,
ekor dan kadang warna dari sebagian anak komet sudah keluar. Seleksi awal ditujukan untuk
memilih ikan yang mempunyai ekor persis sama seperti ekor indukya, kemudian bentuk
badan dan ukurannya. Bisa terjadi, dari hasil seleksi ini diperoleh beberapa kelompok anak
komet berlainan ukuran serta kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang harus
disingkirkan.

9
PERENCANAAN

A. PERKIRAAN WAKTU
No. Kegiatan Lama Kegiatan Perkiraan Tanggal (2015)
1. Persiapan 3 hari 23 Januari – 25 Januari
2. Pemeliharaan induk 49 hari 26 Januari – 14 Maret
3. Persiapan pemijahan 2 hari 16 Maret – 18 Maret
4. Pemijahan 1 hari 19 Maret
5. Perawatan telur 3 hari 20 Maret – 22 Maret
6. Pemeliharaan larva 7 hari 23 Maret – 29 Maret
7. Pemberian pakan intensif 14 hari 30 Maret – 14 April
8. Pemeliharaan bibit 35 hari 15 April – 20 Mei

Pembudidayaan memerlukan waktu total 114 hari (kurang lebih 4 bulan) bila
induk benar-benar siap dipijahkan.

B. ESTIMASI BIAYA
a. Pemasukan :
- Iuran Kelompok (5 x Rp. 25.000,-) : Rp. 125.000,-
b. Pengeluaran
- Pembelian aquarium ( 1 x Rp. 50.000,-) Rp. 50.000,-
- Pemebelian pompa air (1 x Rp. 20.000,-) Rp. 20.000,-
- Pembelian calon indukan (4 x Rp. 10.000,-) Rp. 40.000,-
- Pakan ikan (4 x Rp. 2500,-) Rp. 10.000,-
- lain-lain ( 1 x Rp. 5000,-) Rp. 5.000,-
Total Pengeluaran : Rp. 125.000,-

Pemasukan-Pengeluaran : Rp. 125.000 – Rp. 125.000 = Rp.0

Maka untuk mendapatkan profit dari hasil pembudidayaan tersebut


kami dapat menjual bibit ikan komet sebesar Rp. 3.000 per ekor.

10
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari proposal ini adalah kami selaku penulis ingin
membudidayakan ikan hias “ikan komet” dengan spesifikasi seperti yang
telah diuraikan di bab sebelumnya. Perkiraan waktu kami kurang/lebih 4
bulan dari mulai perawatan awal hingga perawatan bibit siap jual. Biaya
yang kami butuhkan juga tidak sedikit, oleh karena itu bila ada yang
berkenan sebagai sponsor/donator dari proyek ini, kami selaku penulis
akan sangat berterima kasih. Dan kami juga berharapkan semoga proyek
ini dapat berjalanan sebagaimana mestinya. Semoga semua yang ikut andil
dalam proyek ini baik rekan satu tim, tim lain dan guru pendamping selalu
berkolaburasi dengan baik.

B. LAMPIRAN

11
C. DAFTAR PUSTAKA
- http://pararusink.blogspot.com
- http://hati-aquarium.blogspot.com

12

You might also like