Professional Documents
Culture Documents
keduanya memiliki kesamaan yaitu menyamarkan diri dengan tempat yang dihinggapinya.
Kamuflase
Kamuflase adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu hewan dengan berada di tempat yang
memiliki warna sama dengan warna tubuhnya.
Jadi hewan ini akan mencari tempat yang berwarna sama dengan corak tubuhnya sendiri.
Contohnya :
Mimikri
Hewan yang memiliki kemampuan "mimikri" ini akan mampu mengubah warna tubuhnya
menyerupai warna tempat yang dipijaknya.
Jadi hewan ini tidak perlu repot-repot mencari tempat yang warnanya sama dengan warna
tubuhnya.
Ini terjadi karena binatang ini mampu mengubah tampilan warna tubuhnya mirip dengan warna
tempat yang dihinggapi.
Contohnya :
Bunglon ketika didahan pohon mampu mengubah warna kulitnya menjadi coklat dan
ketika berada pada dedaunan mampu berubah menjadi hijau.
Sudah jelas kan sekarang bedanya??
Kesimpulan
Sekarang bisa disimpulkan dari kedua jenis aktivitas ini adalah sebagai berikut!!
1. Mimikri
Proses adaptasi dimana warna kulit hewan akan berubah sesuai dengan tempatnya ia singgahi untuk
melindungi diri dari predator dan mencari mangsanya
contoh :
- Bunglon yg berada dahan pohon yg berwarna coklat tidak akankelihatan karena kulitnya berubah
mengikuti warna dahan pohon tersebut
2. Kamuflase
Proses adaptasi yang menyamakan atau menyeragamkan warna kulit dengan lingkungan sekitarnya
untuk melindungi diri dari predator atau untuk mencari makan
contoh :
- Chetah/singa suka mengintai mangsanya diantara rumput alang2 yang berwarna coklat agar tidak
terlihat oleh mangsanya hal ini terjadi karena warna rambut singa sama dengan warna rumput
tersebut.
Jadi, kesimpulannya:
1. Mimikri merupakan proses adaptasi warna kulit hewan dengan cara merubah warna kulitnya.
2. Kamuflase merupakan proses menyamakan warna kulit mereka dengan alam sekitar mereka.
Memang, jika kurang mengetahui informasi mengenai mimikri dan kamuflase maka
orang-orang akan menganggapnya kemampuan yang sama. Hal tersebut dikarenakan
mimikri dan kamuflase sama-sama merupakan kemampuan hewan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Selain itu, fungsinya juga memiliki
persamaan, yaitu menghindari predator dan untuk berburu. Alasan inilah yang
membuat banyak orang berpikir bahwa mimikri dan kamuflase adalah kemampuan
yang sama.
Nah, dari informasi diatas maka jelas bahwa hewan yang memiliki kemampuan
mimikri mampu mengubah warna tubuhnya, sedangkan hewan yang berkamuflase
hanya menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan disekitarnya saja.
Penjelasan antara mimikri dan kamuflase sering kali tertukar dan menghasilkan kesalahpahaman.
Apa beda keduanya? Dan bagaimana sih cara hewan dalam melindungi diri dari ancaman predator?
Mimikri
Mimikri lebih dekat dengan istilah “mimic” yaitu menirukan, berarti mimikri adalah suatu bentuk
perlindungan diri suatu hewan dengan cara menirukan spesies lain yang lebih berbahaya yang
bertujuan untuk mengelabuhi predator. Ada dua peran penting dalam mimikri yaitu satu individu
berperan sebagai model dan satu individu berperan sebagai mimic. Seperti yang dijelaskan, pada
dasarnya perlindungan diri melalui mimikri adalah meniru karakter yang dimiliki spesies lain yang
mana biasanya karakter itu menunjukan spesies tersebut berbahaya, sehingga ada individu yang
ditiru dan ada pula individu yang meniru. Individu yang ditiru tentulah berperan sebagai model,
sementara individu yang meniru disebut mimic.
Model biasanya memiliki karakter beracun, berbisa, agresif, atau memiliki pewarnaan tubuh, bau, dan
perilaku yang menunjukkan seolah-olah seekor mimic dapat berkata “hei awas aku berbahaya!” dan
akan membuat predator berpikir lagi untuk tidak mengejarnya.
Macam-macam mimikri dibagi menjadi dua yaitu mimikri batesian dan mimikri mullerian, lalu apa
perbedaanya? Mimikri batesian muncul ketika spesies yang tidak beracun atau berbahaya menirukan
spesies yang berbahaya. Sementara mimikri mullerian muncul ketika satu atau lebih spesies yang
berbahaya menirukan satu sama lain, yang mana keduanya dapat berperan sebagai model dan mimic.
Contoh mimikri mullerian terjadi pada cuckoo bee dan yellow jacket.
Gambar 1. (kiri) cuckoo bee dan yellow jacket (Campbell dan Reece, 2009).
Mimikri batesian dicontohkan juvenil kadal Diplogosus lessonae memimik atau menirukan pola tubuh
rhinocricid millipede atau kaki seribu (Chicobolus spinigerus) yang beracun, keduanya menempati
mikrohabitat yang sama di Timur Laut Brazil. Alih-alih individu juvenil berukuran lebih kecil dan rentan
sekali dimangsa oleh predator, sementara ketika kadal-kadal itu sudah dewasa, ukurannya akan
menjadi lebih besar dari kaki seribu dan pola putih melingkar pada tubuh menjadi hilang.
Gambar 2. (kiri) juvenil Diplogosus lessonae, (tengah) Chicobolus spinigerus yang beracun, dan (kanan) individu dewasa Diplogosus
lessonae (Vitt dan Caldwell, 2009).
Kamuflase
Sering disebut dengan cryptic coloration, membuat keberadaan suatu spesies sulit dideteksi oleh
predator karena spesies tersebut memiliki warna corak dan bentuk tubuh yang mirip dengan
substratnya. Contohnya pada gambar berikut bisakah kamu temukan mana hewannya?
Gambar 3. Macam-macam kamuflase pada reptil dan amfibi (Vitt dan Caldwell, 2009).
Tubuhnya yang hijau……, tiba-tiba menjadi merah…….., kemudian kuning…….., cokelat …….
dan akhirnya biru. Waw, sungguh hewan yang menakjubkan, dan kalian pasti sudah bisa
menebaknya bukan??? Ya betul!!! BUNGLON dapat berubah
warna sesering dan secepat mungkin. Jika kamu melihatnya pada saat yang tepat, maka
kamu bisa melihatnya berubah warna. Perubahan warna itu dilakukan karena beberapa hal
dan salah satunya untuk adaptasi. Perubahan warna bunglon telah menjadi ikon MIMIKRI.
Sehingga kalau orang mengatakan mimikri, maka orang lain langsung menyahut
“BUNGLON”. Nah sekarang mari kita meniliknya lebih jauh, apa betul ia termasuk bentuk
mimikri dan apa hanya untuk adaptasi>>>????,,,, let’s share it……,,,,,
MIMIKRI
Mimikri adalah kemampuan hewan untuk meniru hewan lain, sehingga predatornya tidak
memakannya. Contohnya; terdapat sejenis lalat yang menirukan warna dan bentuk tubuh
lebah; sayap kupu-kupu memiliki corak mata burung; serta ekor ulat yang mirip dengan
kepala ular untuk menakuti sang pemangsa.
KAMUFLASE
Kamuflase dapat diartikan sebagai penyesuaian warna tubuh makhluk hidup sesuai dengan
lingkungannya. Tentu saja keadaan lingkungan sekitar hewan berubah dari waktu ke waktu.
Banyak hewan yang mempunyai kemampuan istimewa dalam beradaptasi yang
memungkinkan mereka melakukan perubahan warna mengikuti perubahan warna lingkungan
sekitar. Beberapa contohnya; belalang hijau hidup di rerumputan, kelinci berbulu putih hidup
di musim salju, serta macan yang hidup dipadang rumput yang terhampar kekuningan. Jadi
dapat dikatakan bahwa mahkluk hidup berkamuflase dengan menempati suatu daerah atau
zona yang mampu menyamarkan tubuhnya.
Nah berdasarkan pemaran di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa perubahan warna
bunglon tergolong kamuflase dan bukan mimikri. Bunglon tidak menirukan bentuk atau corak
organisme lain, ia hanya merubah warna tubuh sesuai dengan kondisi lingkungannya. Hal ini
bisa saja jadi perdebatan yang panjang, karena bunglon terlanjur menjadi ikon mimikri,
seperti yang saya singgung di atas. Hal ini berpulang kepada anda, mauberpegang pada
mazhab yang mana (hehehe, lebay)!!!!
ADAPTASI BUNGLON
Bunglon banyak hidup di daerah Afrika utara, Timur Tengah, India dan kepulauan
Madagaskar. Hewan ini hidup dengan meniru kondisi lingkungannya dengan cara berubah
warna.
Ada lebih 100 jenis bunglon. Kebanyakan berubah dari warna cokelat ke hijau ataupun
sebaliknya. Tapi ada juga yang mampu berubah ke semua warna. PErubahan warna dapat
terjadi dalam waktu 20 detik. Bagaimana proses yang menakjubkan ini dapat
terjadi??? Bunglon terlahir dengan sel istimewa yang memiliki warna atau pigmen di
dalamnya. Kromatofora, rahasia dibalik keajaiban ini, berada dalam sel-sel di lapisan bawah
kulit luar bunglon. Lapisan teratas kromatofora memiliki pigmen merah atau kuning,
sedangkan lapisan bawah mengandung pigmen biru atau putih. Ketika sel-sel berpigmen ini
berubah, warna kulit bunglon pun ikut berubah. Kromatofora berubah atas perintah orak.
Perintahnya berupa pesan agar sel membesar atau mengecil. Proses ini menyebabkan
pigmen bercampur seperti halnya cat. Suatu zat kimia, melanin, juga membantu bunglon
untuk berubah warna. Kehadirannya menyebabkan kulit menjadi gelap.