Professional Documents
Culture Documents
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
1. 1. Pengertian Menilai tekanan darah yang merupakan indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi.
2. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeriksaan tekanan darah
3. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 101/1.1001/KA-PUSK/
II/2017 tentang Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Salido
4. 4. Referensi BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan , EGC,2008
5. 5. Prosedur 1. Spignomanometer (tensimeter)
2. Stetoskop dan sarung tangan
3. Buku catatan tanda vital dan pena.
6.Langkah- a. Beri salam, Petugas memperkenalkan diri
langkah
b. Jelaskan prosedur pada pasien
c. Cuci tangan
letakkan stetoskop
diatas denyut nadi
yang telah
7. 8. Hal - hal -
yang perlu
diperhatikan
8. 9. Unit Terkait - Poli
- UGD
- Rawat Inap
10.Dokumen Rekam Medis
terkait
11.Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
historis
perubahan
2/2
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
9. 1. Pengertian Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas
dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang disebut derajat.
10. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mengukur suhu tubuh
11. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 101/1.1001/KA-PUSK/
II/2017 tentang Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Salido
12. 4. Referensi BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan , EGC,2008
13. 5. Prosedur 1. Termometer
3 buah botol:
Botol 1 berisi larutan sabun
Botol 2 berisi larutan desinfektan
Botol 3 berisi air bersih
2. Bengkok
3. Kertas / tissue
4. Buku catatan suhu
5. Sarung tangan ( Pasien beresiko penulaan )
14. 6.Langkah-
1. Beri salam, Petugas memperkenalkan diri
langkah
2. Jelaskan prosedur kepada klien
3. Cuci tangan
12. Cuci termometer dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih
dan keringkan.
Cuci termometer
dengan air sabun, Cuci tangan
desinfektan, bilas setelah prosedur
dengan air bersih dilakukan
dan keringkan.
15. 8. Hal - hal
yang perlu
diperhatikan
16. 9. Unit Terkait - Poli
- UGD
- Rawat Inap
10.Dokumen Rekam medis
terkait
11.Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
historis
perubahan
2/2
MENGUKUR PERNAFASAN
No. Dokumen SOP/UKP/7.2.009 /SLD
No. Revisi 00
SOP Tanggal terbit 01 Februari 2017
Halaman 1/2
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
17. 1. Pengertian Menghitung frekuensi pernafasan pasien selama 1 menit
20. 4. Referensi BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan , EGC,2008
21. 5. Prosedur 1. Buku rekam medis dan pena
2. Aritimer / jam
22. 6.Langkah-
langkah 1. Beri salam, Petugas memperkenelkan diri
2. Jelaskan prosedur kepada pasien
3. Petugas cuci tangan
4. Petugas memposisikan pasien dibaringkan dalam posisi terlentang,
kecuali pasien sesak nafas bisa didudukkan
5. Tekan tombol Aritimer atau lihat detik jarum jam
6. Menghitung respirasi selama 1 menit
7. Mencatat hasil observasi kedalam catatan medis
8. Petugas cuci tangan.
23. 7. Bagan Alir
Pasien datang Menghitung
respirasi
selama 1 menit
Petugas
menjelaskan pasien
prosedur dibaringkan Catata Hasil
dalam posisi Observasi
telentang
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
26. 1. Pengertian Prosedur pengukuran denyut nadi radialis dengan cara palpasi
27. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mengukur denyut nadi
28. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 101/1.1001/KA-PUSK/
II/2017 tentang Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Salido
29. 4. Referensi BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan ,
EGC,2008
30. 5. Prosedur 1. Alat pengukur waktu (jam tangan dengan jarum detik, stop watch)
2. Sarung tangan
3. Rekam medis pasien
4. Alat tulis
31. 6.Langkah-
langkah a. Beri Salam, Petugas memperkenalkan diri
f. Bila posisi pasien duduk : tangan diletakkan pada paha dan lengan lurus
sejajar badan (ekstensi).
7. Bagan Alir
Petugas
Pasien Palpasi
menjelaskan Atur posisi arteri
datang
prosedur pasien radialis
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
34. 1. Pengertian Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan
35. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam menimbang berat badan
36. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 101/1.1001/KA-PUSK/
II/2017 tentang Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Salido
37. 4. Referensi Potter, 2000, perry Guide to Basic Skill and prosedur Dasar, Edisi III, Alih
bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC
38. 5. Prosedur 1. Timbangan Berat badan
2. Rekam medis pasien
3. Alat tulis
39. 6.Langkah- 1. Beri salam, petugas memperkenalkan diri
langkah 2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Beritahu pasien untuk melepas sandal / sepatu
4. Pasikan jarum berada dalam angka nol
5. Beritahu pasien untuk berdiri dengan tegak dan tenang
6. Bantu pasien naik ketimbangan
7. Atur ratio berat
8. Bantu pasien turun dari timbangan
9. Catat hasilnya
7. Bagan Alir
Petugas
Pasien Pastika
menjelaskan
datang Lepaskan jarum
prosedur
Alas kaki berada pada
pasien angka nol
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
42. 1. Pengertian Cara untuk mengetahui tinggi badan
43. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam mengukur tinggi badan
44. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 101/1.1001/KA-PUSK/
II/2017 tentang Jenis Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Salido
45. 4. Referensi Potter, 2000, perry Guide to Basic Skill and prosedur Dasar, Edisi III, Alih
bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC
46. 5. Prosedur 1. Alat pengukur tinggi badan
2. Rekam medis pasien
3. Alat tulis
47. 6.Langkah- 1. Beri salam, petugas memperkenalkan diri
langkah 2. Jelaskan prosedur pada pasien
3. Beritahu pasien melepas alas kaki
4. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran,
menghadap petugas
5. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien.
6. Melihat skala yang ada pada pengukur TB.
7. Mencatat hasil pengukuran pada rekam medis
7. Bagan Alir
pasien berdiri
Petugas tegak di
Pasien
menjelaskan tempat
datang Lepaskan
prosedur pengukuran,
Alas kaki menghadap
pasien petugas
Melihat skala
yang ada pada Menarik alat
Catat hasil pengukur TB tepat
pengukuran pengukur TB
pada kepala
pasien
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
50. 1. Pengertian Menghitung kecepatan infuse untuk mencegah ketidaktepatan pemberian
cairan
53. 4. Referensi Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
54. 5. Prosedur 1. Jam dengan jarum detik
2. Rekam medis pasien
3. Alat tulis
6.Langkah- 1. Membaca order dokter dan ikuti enam benar untuk memastikan larutan
langkah yang benar.
2. Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milimete dari set infuse (sesuai
petunjuk bungkus)
a. Tetes mikro (mikrodrip) ; 1 cc = 60 tetes
b. Tetes makro (makrodrip) ; 1 cc = 15 tetes, 1 cc = 20 tetes
3. Memilih salah satu rumus berikut
a. Millimeter per jam
Jumlah total cairan infuse (cc)
cc/jam = lama waktu penginfusan (jam)
b. Tetes permenit
Jumlah total cairan infuse (cc) x faktor tetesan
lama waktu penginfusan
4. Mencuci tangan
5. Memakai sarung tangan
6. Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada bilik drip
selama satu menit dengan jam, kemudian atur klem pengatur untuk
menaikkan atau menurunkan kecepatan infus
7. Mendokumentasikan pada catatan perawat mengenai larutan dan waktu
8. Perawat cuci tangan
7. Bagan Alir
Membaca program dokter dan ikuti enam
benar untuk memastikan larutan yang benar
EKSTRAKSI SERUMEN
No. Dokumen SOP/SLD/7.7.003/SLD
No. Revisi 00
SOP Tanggal terbit 01 Februari 2017
Halaman 1/2
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
57. 1. Pengertian Suatu usaha atau tindakan mengeluarkan kotoran telinga dengan menggunakan
cotton bud maupun pengait serumen/sendok serumen yang terbuat dari besi.
60. 4. Referensi Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Keempat, Jilid I. Penerbit
Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2014
61. 5. Prosedur Alat dan Bahan:
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
64. 1. Pengertian Pemberian obat melalui oral merupakan pemberian obat melalui mulut dengan
tujuan mencegah, mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan jenis
obat.
65. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam memberikan obat dengan benar
66. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 307 / 7.6.003 / KA-
PUSK / II /2017 tentang Penggunaan dan Pemberian obat dan/ atau cairan
intravena di Puskesmas
67. 4. Referensi Hidayat AAA. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, buku 2. Jakarta :
salemba Medika
Joyce, K & Everlyn, R.H. (1996). Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan.Jakarta : EGC
74. 4. Referensi Hidayat AAA. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, buku 2. Jakarta :
salemba Medika
Joyce, K & Everlyn, R.H. (1996). Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan.Jakarta : EGC
75. 5. Prosedur Persiapan alat:
3. Bak instrument
4. Bengkok
5. Kapas alkohol
6.Langkah-
langkah 1. Memberikan salam dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan
dilakukan procedure serta tujuannya.
4. Mencuci tangan.
11. Menusukkan jarum ke dalam karet selang infus (bolus) dengan tangan
yang dominan.
12. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk
selang infus.
7. Bagan Alir
Dokumentasi tindakan
yang telah dilakukan.
81. 4. Referensi H., A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.Jakarta:
Salemba Medika.
Ribek, Nyoman, dkk. 2011.Buku Pintar Bimbingan Laboratorium dan Klinik
Keperawatan Anak. Denpasar: Departemen Keperawatan Anak Poltekkes
Denpasar
82. 5. Prosedur 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Bak spuit 1
4. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
5. Obat sesuai program terapi
6. Bengkok
7. Buku injeksi/daftar obat
6.Langkah- A
langkah 1. Berikan salam, petugan memperkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan, prosedurtindakan pada pasien/keluarga
3. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 6 B (Benar obat, dosis, pasien,
cara pemberian, waktu, dan dokumentasi).
4. Mencuci tangan
5. Memakai sarung tangan
6. Mengatur posisi pasien
7. Mendesinfeksi permukaan kulit
8. Menusukkan jarum dengan posisi tegak lurus (900ͦ ) dengan permukaan
kulit
9. Melakukan aspirasi
10. Memasukkan obat secara perlahan-lahan
11. Menarik jarum dengan cepat bila obat telah masuk
12. Menekan daerah bekas suntikan dengan kapas alcohol
13. Buka sarung tangan
14. Cuci tanagan
15. Mengobservasi pasien
16. Dokumentasi tindakan yang dilakukan
7. Bagan Alir
Jelaskan tujuan, prosedurtindakan
pada pasien/keluarga
2/2
INJEKSI INTRACUTAN (IC)
No. Dokumen SOP/SLD/7.6.014 /SLD
No. Revisi 00
SOP Tanggal terbit 01 Februari 2017
Halaman 1/3
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
85. 1. Pengertian Memasukkan cairan obat langsung pada lapisan dermis atau di bawah
epidermis atau permukaan kulit.
86. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam pemberian injeksi obat intracutan
87. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Salido No. 307 / 7.6.003 / KA-
PUSK / II /2017 tentang Penggunaan dan Pemberian obat dan/ atau cairan
intravena di Puskesmas
88. 4. Referensi H., A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, A. dan Perry, Anne G..2010.Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7.
Jakarta: Salemba Medika.
89. 5. Prosedur 1. Sarung tangan 1 pasang
2. Spuit steril atau spuit insulin 1 cc
3. Bak instrument
4. Kom berisi kapas alcohol
5. Bengkok
6. Obat injeksi dalam vial atau ampul
7. Buku catatan pemberian obat
6.Langkah- A
1. Berikan salam, petugas memperkenalkan diri
langkah
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
3. Cuci tangan
4. Siapkan obat
5. Mengidentifikasi pasien dengan prinsip 6 B (Benar obat, dosis, pasien,
cara pemberian, waktu, dan dokumentasi).
6. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
7. Mengatur posisi senyaman mungkin.
8. Pilih area penyuntikan
9. Pakai sarung tangan
10. Bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol dengan gerakan
sirkuler
11. Pegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan
12. Buka tutup jarum
13. Tempatkan ibu jari tangan non dominan 2,5 cm di bawah area
penusukan
14. Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan dengan tangan dominan
masukkan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 15o
15. Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan sampai adanya bula
16. Cabut jarum sesuai sudut masuknya
17. Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alkohol. Jangan di tekan
18. Buat lingkaran pada bula degan menggunakan pulpen/ spidol. Dengan
diameter + 5 cm
19. Observasi kulit terhadap kemerahan dan bengkak atau reksi sistemik
(10-15 menit).
20. Buka sarung tangan
21. Cuci tangan
22. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
7. Bagan Alir
Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga
95. 4. Referensi H., A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, A. dan Perry, Anne G..2010.Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7.
Jakarta: Salemba Medika.
96. 5. Prosedur 1. Buku catatan pemberian obat
2. Kapas alcohol
3. Sarung tangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2-5ml sesuai kebutuhan
6. Bak spuit
7. Baki obat
8. Plester
9. Kasa steril
10. Bengkok
11. Pembendung vena (torniket)
12. Kasa steril
6.Langkah-
1. Berikan salam
langkah
2. Petugas memperkenalkan diri
3. Jelaskan tujuan, prosedur yang akan dilakukan dan lamanya tindakan
pada klien/keluarga
4. Cuci tangan
5. Bebaskan daerah yang disuntik dengan cara membebaskan daerah yang
akan dilakukan penyuntikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau
ke ataskan.
6. Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang
akan diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka
larutkan dengan pelarut (aquades steril).
7. Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak injeksi.
8. Lakukan pengikatan dengan karet pembendung (torniquet) pada bagian
atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan
tangan/minta bantuan atau membendung di atas vena yang akan
dilakukan penyuntikan.
9. Desinfeksi dengan kapas alkohol.
10. Ambil spuit yang berisi obat.
11. Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap ke atas dengan
memasukkan ke pembuluh darah dengan sudut penyuntikan 150 - 300
12. Lakukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung dan
langsung masukan obat secara perlahan hingga habis.
13. Setelah selesai tarik spuit dan lakukan penekanan pada daerah
penusukkan dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan
letakkan ke dalam bengkok.
14. Tutup bekas penusukan dengan kasa dan plester
15. Cuci tangan
16. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
7. Bagan Alir
Jelaskan tujuan, prosedur yang akan dilakukan
Setelah selesai tarik spuit dan lakukan penekanan pada daerah penusukkan
dengan kapas alkohol, dan spuit yang telah digunakan letakkan ke dalam
bengkok
2/2
UPTD
Dr. Reyantis Capanay
Puskesmas
NIP. 197801022007012007
Salido
99. 1. Pengertian Pemberian obat melalui suntikan ke area bawah kulit yaitu pada jaringan
konektif atau lemak di bawah dermis (Aziz,2006).