You are on page 1of 4

TEKS PROSEDUR

Budidaya ikan lele

Budidaya lele itu tidaklah seulit yang dibayangkan mari kita simak cara budidaya lele berikut ini
: Budidaya lele adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan sekaligus menghasilkan .
Pembudidaya baru awalnya bersemangat sekali mulai dari membuat kolam , membeli bibit
sampai membesarkannya hingga panen . Cara budidaya lele yang umum dijumpai adalah sebagai
berikut:

1. Mempersiapkan lahan untuk tempat budidaya biasanya berbentuk tanah datar yang nantinya
diatas tanah tersebut di gunakan untuk membuat terpal

2. Mempersiapkan air , air disiapkan atau diendapkan selama 7 hari sebelum bibit dimasukan .
Jangan anggap remeh pengendapan air ini , karena banyak yang mengira air itu sama saja
padahal kalau kita bayangkan air yang biasa kita ambil dari tanah masih banyak mengandung
kandungan besi atau lumpur yang mengandung logam . ini berakibat tidak adanya organisme
pendukung agar ikan lele tetap bertumbuh cepat besar.

3. proses tebar ikan dikolam , Hati hati dalam proses tebar dikolam. sebelum ditebar beri larutan
PK agar ikan steril kembali.

4. Pemberian pakan , Pemberian pakan dilakukan secara rutin yaitu 3 kali dalam sehari . bahkan
ada yang memberi makan 2 jam sekali , ini tergantung dengan kondisi dan management dasar
kita nantinya.

5. proses penyortiran , proses penyortiran itu adalah pemisahan ikan besar dan ikan yang kecil
hal ini dilakukan agar tidak terjadi saling memakan antar sesama lele aka kanibal. Mungkin
banyak pendapat yang menyatakan tidak perlu disortir karena ikan bisa stres . mungkin benar
saja ikan bisa stres tetapi kita harus melakukan prosedur penyortiran yang benar.

6. Proses panen , panen dilakukan ketika ikan sudah berada diukuran 7-10 ekor/kg . itulah cara
sederhana di artikel cara budidaya lele, banyak sekali cara-cara budidaya yang dilakukan di
indonesia . maka dari itu pilihlah cara budidaya lele yang benar-benar sesuai dengan keadaan dan
kondisi tempat budidaya anda nantinya . karena suhu , cuaca , air dan lainnya sangat
mempengarui cara budidaya lele .
TEKS PROSEDUR MENGGUNAKAN BLENDER

1. Pastikan blender Anda bersih, tidak rusak, dan kabelnya terpasang. Anda bisa
memeriksa semua itu dengan mata telanjang. Jika kondisinya terlihat masih bagus,
kemungkinan blender Anda masih bisa dan aman dipakai.

2. Masukkan bahan-bahan yang ingin Anda olah ke dalam. Kita akan membahas bahan
apa saja yang bisa Anda olah dengan benda ini di bagian berikutnya. Ada baiknya Anda
menuang sedikit cairan ke dalam blender agar bahan-bahan yang padat bisa dihaluskan
dengan lebih mudah.

Jika Anda akan memblender es batu, Anda perlu memasukkan air agar esnya bisa
dihaluskan dengan blender. Air akan membuat esnya mengambang, sehingga membuat
pisau blendernya bisa menghaluskannya dengan mudah. Jika Anda tidak menggunakan
air, pisau blendernya akan tersangkut, atau hanya menggerakkan esnya kesana kemari.

3. Tutup blendernya dan tahan penutupnya dengan tangan. Tutup blender Anda punya
lubang dan penutup kecil di bagian tengahnya? Itu adalah lubang yang memungkinkan
Anda untuk memasukkan bahan tambahan di tengah proses memblender. Tapi di luar itu,
sebaiknya Anda selalu menutup blendernya. Jika tidak, bahan-bahan yang ada di
dalamnya bisa saja menciprat kesana kemari dan mengotori dapur Anda.

Jika blendernya tidak bekerja sebagaimana mestinya, mungkin Anda belum memasang
blendernya dengan benar pada dudukannya. Jika blender dan dudukannya tidak
terhubung dengan benar, pisaunya tidak akan memutar.

4. Nyalakan blendernya. Bereksperimenlah dengan tombolnya. Pilih kecepatan yang tepat


sesuai dengan apa yang Anda blender.

Anda sebenarnya tidak perlu khawatir salah menentukan tenaga atau kecepatan
blendernya. Tapi jika Anda tidak begitu menginginkan konsistensi pada tekstur makanan
yang Anda blender, coba gunakan kecepatan yang lebih tinggi. Jika tidak efektif,
hentikan blendernya, buka tutupnya, aduk sedikit bahannya dengan sendok, lalu blender
sekali lagi.

5. Buka blendernya dan tuangkan isinya. Jika Anda sudah selesai, Anda tinggal
menuangkan isinya. Pastikan Anda juga mengeluarkan makanan yang masih tertinggal di
bagian dasar dan pisau blender, terutama jika makanan yang Anda blender memiliki
tekstur yang kental.

6. Bersihkan blendernya. Jika bisa, lepaskan pisau blendernya dan bersihkan tabung dan
pisau blendernya secara terpisah. Cukup gunakan air dan sedikit sabun.

Jangan pernah membiarkan dudukan blender terkena air. Jika dudukannya kotor, lap
dengan kain basah. Menyiramnya dengan air, terutama dalam jumlah banyak, hanya akan
merusaknya.
TEKS PROSEDUR

Cara Penggunaan Mixer


a) Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan
terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan mixer

b) Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘0’.

c) Masukkan kedua tangkai pengaduk adonan pada lubangnya dengan tepat hingga terdengar
suara ‘klek’.

d) Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~
230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran
listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mixer. Pegang dengan baik ujung tusuk
kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari
stop kontak

e) Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘1’. Jangan langsung menggunakan
posisi tinggi (posisi 3). Motor mixer harus berputar bersama kedua tangkai pengaduk adonan.

f) Atur kecepatan mixer dengan perlahan, langkah demi langkah. Dari cepat ke lambat, atau dari
lambat ke cepat. Jangan menekan atau menggeser saklar pemilih kecepatan dengan
serampangan. Kecerobohan ini dapat merusak lidah-lidah kontak saklar pemilih kecepatan
mixer.

g) Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor mixer, hingga melebihi satu jam tanpa
berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor
dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor mixer terbakar.

h) Bersihkan atau cuci bersih semua komponen mixer kecuali bodinya sesaat setelah digunakan
agar tidak berjamur.

i) Perhatian! Bodi mixer tidak boleh dicuci. Di dalam bodi mixer terdapat motor dan rangkaian
kelistrikan mixer. Pencucian bodi mixer akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan mixer.
Hal ini dapat mengakibatkan motor mixer dan rangkaian kelistrikan mixer terhubung singkat
(korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar
ketika dijalankan kembali.
TEKS PROSEDUR
Cara Pembuatan Telur Asin :

1. Pilih telur yang bermutu baik ( jika telur melayang / mengapung berarti telur itu jelek
dan jgn di pakai).
2. Cucilah telur dan bersihkan kotoran yang melekat, lebih baik menggunakan air hangat.
3. Keringkan telur yang sudah dicuci tadi menggunakan kain lap.
4. Ampals beberapa saat permukaan kulit secara perlahan agar pori-pori kulit terbuka.
5. Buat adonan, bahan yang digunakan : abu gosok dan garam dicampur, perbandingan 1:1
secara maerata, tambahkan air secukupnya hingga membentuk adonan. Selain abu gosok
bisa juga menggunakan bubuk bata merah.
6. Bungkus telur dengan adonan yang sudah dibuat tadi sampai merata ke seluruh
permukaan telur.
7. Simpan telur dalam ember plsasti selama 2-3 minggu di tempat yang terbuka, semakin
lama disimpan telur akan semakin awet dan rasanya semakin asin.
8. Setelah proses penyimpanan selesai, bersihkan telur dan pastikan telur masih dalam
keadaan utuh.
9. Setelah dibersihkan, rebus telur hingga benar-benar matang.
10. Telur asin yang sudah matang dapat dihidangkan dan bisa juga dipadukan dengan
makanan lain.

You might also like