Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aim of this paper is to descripe how a knowledge management plays a role in the
development of new products with the determining of soy milk consumer characteristics and
product characteristics by Kano method. Knowledge is a basic in decision making for new
product development. Analysis conducted for costomer characteristic determination by
determining costumer atribute influence buying decision and costomer clasification. Product
characteristic in this paper uses Kano Method. The result of analysis of product characteristic
showed that halal labeling, soybean picture in packaging, inclusion of business address, ,
inclusion of nutrient information, medium sweetness level are characteristic required to new
product development of soy milk.
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 157
(1999), menambahkan bahwa model kano mengkonversikannya ke dalam tambahan
mengklarifikasikan kepuasan pelanggan lini produk yang berhasil secara komersial.
berdasarkan karakteristik produk pada Produk baru mencakup dari produk
bagaimana mereka ditangggapi oleh baru di dunia (new-to-the-world products)
konsumen dan akibat mereka terhadap yang menciptakan pasar yang baru,
kepuasan pelanggan. pengembangan minor pada produk, maupun
Model Kano juga dapat diterapkan revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009).
pada industri jasa sebagai strategi Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler
meningkat pelayanan. Amran (2011) (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat
melakukan menerapkan model Kano untuk enam kategori produk baru, yaitu:
mengidentifikasi kepuasan layanan PLN 1) Produk baru dengan penciptaan pasar
Tanggerang, sehingga diperoleh yang baru (new to the world products)
rekomendasi layanan PLN yang perlu 2) Produk baru dengan pertama kali
diperbaiki dan layanan yang harus memasuki pasar yang sudah ada untuk
dipertahan untuk meningkatkan kepuasan produk semacam (new product lines)
pelanggan. 3) Produk baru hasil modifikasi produk
Sari (2009) melakukan aplikasi lama (additions to existing product
model Kano untuk meningkatkan kualitas lines)
layanan jasa Bandara Juanda Surabaya, 4) Produk baru untuk menggantikan
dimana terindentifikasi kecukupan jumlah produk yang ada untuk meningkatkan
troli memberi kepuasan yang tinggi bagi kinerja dan nilai (improvements and
konsumen, sementara layanan ini cukup revisions to existing products)
rendah, sehingga perlu diperbaiki dan 5) Produk yang ada yang ditargetkan
ditingkatkan untuk pasar baru atau segmen baru
Pengembangan produkini (repositionings)
diterapkan pada produk susu kedelai yang 6) Produk baru dengan harga lebih rendah
diproduksi oleh PT. X. Susu kedelai (cost reductions)
yangdipasarkan saat ini dalam bentuk Menurut Cooper (2001), dua
kemasan botol plastik dengan isi 350 ml kategori produk baru yang paling populer di
tanpa penambahan rasa. Produk susu kalangan perusahaan adalah lini produk
kedelai dipasar sekarang memiliki variasi baru (new product lines) dan perbaikan
yang cukup banyak, yaitu bentuk cair dan pada produk yang sudah ada (improvements
bubuk, dari kemasan sederhana (tanpa in revisions to existing products). Produk
merek) hingga yang modern. Beberapa yang baru bagi dunia (new products to the
perusahaan pesaing ada yang memberi world) dan lini produk baru bagi
tambahan rasa untuk memperluas pangsa perusahaan (new product lines) hanya
pasar. berkontribusi 30% dari semua produk yang
Paper ini bertujuan menguraikan dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60%
bagaimana knowlegde management sebagai produk yang dipandang paling
berperan dalam pengembangan produk baru berhasil.
susu kedelai dengan penentuan karakteristik
konsumen dan karakteristik produk dengan
metode Kano. 2.2 Metode Kano
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 158
tadi. Untuk mengetahuinya, kita harus menganalisis tersebut adalah metode kano
melakukan penyelidikan terhadap setiap yang ditemukan oleh Profesor Noriaki
daftar kebutuhan yang dibuat sedetail Kano dari Tokyo Rika University.Metode
mungkin untuk lebih memahami Kano membedakan antara tiga tipe dari
persyaratan apa yang benar-benar perlu ada persyaratan produk yang mempengaruhi
dalam produk atau layanan akhir. Salah satu kepuasan pelanggan terlihat pada Gambar
metode yang dapat digunakan untuk 1.
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 159
Kano maka sifat dari kuisioner tersebut Untuk setiap variabel tidak diberi skor
adalah setiap satu pertanyaan memiliki dalam pengolahan datanya tetapi
dua bagian yaitu functional dan mengikuti langkah-langkah yang
disfunctional. sesuai dengan Model Kano yaitu
a. I like it that way (suka) dengan menggunakan tabel evaluasi
b. It must be that way (harus) Kano pada Tabel 1.
c. I am neutral (netral) 3) Memproses hasil jawaban Kuisioner
d. I can live with it that way dengan menggunakan Tabulation of
(boleh) Surveys seperti terlihat pada Tabel 2,
e. I dislike it that way (tidak suka) untuk memproses hasil jawaban tabel
Pertanyaan yang telah diuji terlebih evaluasi kano pada Tabel 1.
dahulu diuji validitas dan 4) Menganalisa hasil proses yaitu dengan
reliabilitasnya.Kelima variabel dalam memposisikan setiap atribut
Kano tersebut termasuk skala Likert, pertanyaan.
karena memiliki gradiasi dari sangat
positif sampai sangat negatif.
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 160
2. Tingkat Kekecewaan. jika nilainya 0 maka tidak
Jika nilai semakin mendekati angka -1 mempengaruhi kekecewaan konsumen.
maka pengaruh terhadap kekecewaan Tingkat kepusaan ditentukan dengan
konsumen semakin kuat, sebaliknya menghitung nilai if worse than (IWT)
IWT= - (2)
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 161
membeli pengetahuan (knowledge) kepada Data responden diolah dengan
perusahaan untuk menentukan target pasar bantuan perangkat lunak orangeuntuk
unntuk produk yang dikembangkan. mengetahui karakteriktik konsumen yang
Pada contoh kasus pengembangan membeli produk susu keledai sehingga
produk susu kedelai ini, jumlah responden memberi pengetahuan (knowledge) kepada
sebanyak 250 orang dan 6 atribut. Atribut perusahaan untuk menentukan segmentasi
yang digunakan untuk menentukan produk yang dikembangkan. Knowledge
karakteristik pelanggan adalah umur, flowuntuk menentukan karakteristik
pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan konsumen menggunakan perangkat lunak
terakhir, pendapatan per bulan dan orange dapat dilihat pada Gambar 2.
keputusan membeli.
Gambar 2 Knowledge flow pelanggan susu kedelai pada perangkat lunak orange
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 162
Gambar 3. Katagori pelanggan berdasarkan atribut
Hasil klasifikasi data 250 yang ditawarkan (dapat lihat pada Gambar
responden menghasilkan 43aturankeputusan 4). Bebeapa aturan keputusan membeli
responden membeli produk susu kedelai produk susu kedelai yaitu seperti berikut:
Aturan 1
IF Pekerjaan = in [PNS, Pegawai swata, Pelajar/Mahasiswa, Petani/nelayan, lainnya]
ANDPekerjaan = in [PNS, Pelajar/Mahasiswa, Petani/nelayan, lainnya] AND
Umur = in [31-40, 41-50, >50] AND
Jenis Kelamin = PriaTHEN Keputusan membeli = No
Aturan 2
IF Pekerjaan = in [PNS, Pegawai swata, Pelajar/Mahasiswa, Petani/nelayan, lainnya]
ANDPekerjaan = in [PNS, Pelajar/Mahasiswa, Petani/nelayan, lainnya] AND
Umur = in [31-40, 41-50, >50] ANDJenis Kelamin = Wanita
THEN Keputusan membeli = Yes
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 163
Gambar 4. Hasil klasifikasi data responden
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 164
5 Karakteristik gambar kedelai 6 8 13 3 4 6 40 O
pada kemasan
6 Karakteristik kemasan botol 6 5 7 2 6 14 40 I
plastik
7 Karakteristik kemasan UHT 13 10 6 2 2 7 40 A
8 Karakteris kemasan cup 5 7 2 3 8 15 40 I
plastik
9 Karakteristik pencantuman 10 8 16 0 3 3 40 O
alamat usaha
10 Karakteristik pencantuman 14 12 8 0 2 4 40 A
informasi gizi pada kemasan
11 Karakteristik tingkat 4 4 5 6 8 13 40 I
kemanisan kurang
12 Karakteristik tingkat 7 8 10 2 5 8 40 O
kemanisan sedang
13 Karakteristik tingkat 2 3 1 20 3 11 40 R
kemanisan tinggi
Nilai CSC tersebut diurutkan worse than best in class) berarti pengaruh
berdasarkan pengaruh kehadiran dan ketidakhadiran suatu karakteristik produk
ketidakhadiran karakteristik terhadap terhadap ketidakpuasan semakin besar jika
kepuasan konsumen, nilai IBT (is better mendekati nilai -1. Setelah diperoleh nilai
than best in class) berarti pengaruh koefisien kepuasan Kano (IBT dan IWT)
kehadiran karakteristik produk terhadap selanjutnya memetakan nilai koefisien
kepuasan konsumen akan semakin besar tersebut kedalam grafik Kano seperti yang
jika mendekati nilai 1, sedangkan IWT (if terlihat pada Gambar 5.
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 165
0.800
9 0.700
Attractive 4 1
10 One
0.600
2 dimentional5
If Better Than
37
12 0.500
(IBT)
6 0.400
11
0.300
8 Must be
0.200
13
Indefferent 0.100
0.000
0.00 -0.10 -0.20 -0.30 -0.40 -0.50 -0.60 -0.70 -0.80
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 166
(karakteristik produk dengan notasi angka 3.3 Knowledge Management
2, 3, 4, dan 7) yaitu: Pengembangan Produk dengan Metode
1. Karakteristik ada penambahan rasa Kano
vanila Knowledge management
2. Karakteristik ada penambahan rasa pengembangan produk diperoleh
stroberi karakteristik-karakteristik produk yang
3. Karakteristik ada penambahan rasa diinginkan konsumen sehingga menjadi
coklat pengetahuan bagi perusahaan dalam
4. Karakteristik kemasan UHT melakukan inovasi.
Karakteristik produk pada kuadran Knowledge yang diperoleh pada
attractive berarti tingkat kepuasan penentuan karakteristik produk susu kedelai
pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan metode kanio agar produk yang
dengan meningkatnya kinerja atribut. Akan dikembangkan disukai oleh konsumen
tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan adalah:
menyebabkan penurunan tingkat kepuasan. 1. Kemasan produk susu kedelai
Tiga karakteristik rasa berada pada − Karakteristik kemasan UHT
kuadran attractive, dengan rasa coklat − Karakteristik label halal pada
memiliki IBT tertinggi yaitu 0,632 yang kemasan susu kedelai
berarti rasa coklat lebih digemari − Karakteristik gambar kedelai
dibandingkan rasa lainnya. Selanjutnya pada kemasan
kemasan UHT memberi kepuasan lebih
− Karakteristik pencantuman
tinggi dibandingkan kemasan lainnya.
alamat usaha
Keputusan tersebut menyangkut
pula ukuran, rasa, selera dan sebagainya − Karakteristik pencantuman
yang berbeda-beda pada setiap konsumen. informasi gizi pada kemasan
Dalam hal ini perusahaan harus melakukan 2. Rasa
riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan − Karakteristik tingkat kemanisan
konsumen tentang produk bersangkutan sedang
agar dapat memaksimalkan daya tarik − Karakteristik ada penambahan
merknya . rasa vanilla
Karakteristik produk menempati − Karakteristik ada penambahan
kuadran indefferent dimana tingkat rasa stroberi
kepuasan pelanggan tidak berpengaruh dari − Karakteristik ada penambahan
hasil kinerja atribut (karakteristik produk rasa coklat
dengan notasi angka 6, 8, 11 dan 13) yaitu:
1. Karakteristik kemasan botol 4. SIMPULAN
plastik Knowledge management membantu
2. Karakteristik kemasan botol perusahaan dalam mengambil keputusan
plastik dalam pengembangan produk baru. Pada
3. Karakteristik tingkat kemanisan pengembangan produk susu kedeleai ini,
kurang perusahaan memperoleh pengetahuan
4. Karakteristik tingkat kemanisan mengenai karakteristik konsumen yang
tinggi membeli produk susu kedelai dilihat dari
Dalam perencanaan dan pekerjaan, umur, pendidikan, jenis kelamin
pengembangan produk baru susu kedelai dan pendapatan per bulan dari konsumen.
karakteristik pada kuadaran indifferent Pengetahuan mengenai karakteristik
dapat diabaikan karena tidak berpengaruh konsumen membantu perusahaan untuk
terhadap kepuasan pelanggan atau memutuskan target konsumen yang dituju.
peningkatan penjualan. Untuk perencanaan pengembangan
produk susu kedelai berikutnya dapat
dipertimbangkan karakteriktik produk yang
penting untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan. Karakteriktik tersebut adalah
karakteristik label halal pada kemasan,
karakteristik gambar kedelai pada kemasan,
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 167
karakteristik pencantuman alamat usaha, Japanese Society for Quality Control,
karakteristik pencantuman informasi gizi vol. 14, no. 2.
pada kemasan , karakteristik tingkat [10] Sari Y., Rosiawan, M., dan
kemanisan sedang, adanya variasi rasa susu Kurniawan, E., 2009, Aplikasi Metode
kedelai yang mana rasa coklat yang paling Kano dan TRIZ untuk Meningkatkan
diminati. Untuk kemasan yang disukai Kualitas Layanan (Studi Kasus PT.
konsumen adalah UHT dibandingkan Angkasa Pura I-Bandara Udara
kemasan jenis lainnya. Juanda, Surabaya), 5th National
Industrial Engineering Confrence.
5. SARAN [11] Simamora, Bilson, 2004, Panduan
Pengembangan produk susu kedelai Riset Perilaku Konsumen, Penerbit: PT.
selanjutnya dapat dipertimbangkan Gramedia. Jakarta
beberapa karakteristik produk lain seperti [12] Nonaka I, Takeuchi H. 1995. The
komposisi, bahan tambahan pangan, dan Knowledge Creating Company. New
desain kemasan. York: Oxford University Press Inc.
[13] Ullman, David G, 1997, The
DAFTAR PUSTAKA Mechanical Design Process. McGraw-
Hill.
[1] Amran, T.G. dan Ekadeputra, P., 2011,
Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Menggunakan Metode Kano Dan Root
Cause Analysis (Studi Kasus PLN
Tangerang), Jurnal Teknik Industri,
Universitas Trisakti, Jakarta
[2] Bellinger, Gene (1998), “Knowledge
Management”, WWW Virtual Library
on Knowledge Management
[3] Cooper, R.G., 2011, Winning at New
Products: Creating Value Through
Innovation, fourth edition, Basic
Books, New York
[4] Davenport, Thomas H. and Laurence
Prusak (1998), Working Knowledge:
How Organization Manage What They
Know, USA: Harvard Business School
Press
[5] Dykeman, John B. (1998), “Knowledge
Management Moves From Theory
Toward Practice”, Managing Office
Technology,
[6] Kotler, Philip. 2000. Manajemen
Pemasaran Edisi Millenium
Jilid 1, Jakarta: PT. Prenhallindo
[7] Kotler, Philip dan Kevin L. Keller,
2009, Marketing
Management, International Edition,
Pearson, New Jersey
[8] Jacobs, Randy 1999. "Evaluating
Satisfaction with Media Products and
Services: An Attribute Based
Approach".European Media
Management Review.
[9] Kano, N., K. Seraku, F. Takahashi, S.
Tsuji., 1984. “Attractive Quality and
Must-be Quality”, The Journal of the
Strategi Pengembangan Produk (Trisna, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 168