Pemeriksaan Refleks Primitif/Regresi

Istilah refleks primitif dipakai untuk respons-respons yang timbul pada pasien demensia organic lanjut,
ensefalopati difus (metabolic, anoksik, pascaanoksik), hidrosefalus normotensive, status pasca trauma,
neoplasma dan degenerasi serebral. Lesi penyebeb biasanya bersifat difus namun terutama mengenai
lobus frontal atau area asosiasi frontal.

Refleks primitif merupakan gerakan otomatis kompleks dengan mediator pada batang otak, terdapat
pada pertumbuhan normal dan melatarbelakangi perkembangan motoric anak. Rfleks primitif ini
berkembang selama dalam kandungan sampai bayi lahir dan akan menghilangpada tahun pertama
kehidupan yang diikuti dengan munculnya refleks postural.

Salah satu daari refleks primitif bisa ditemukan pada orang normal tetapi apabila ditemukan kombinasi
dari beberapa refleks primitif, maka temuan tersebut berkaitan erat dengan penyakit system saraf pusat
(SSP) yang berat. Kemungkinan timbulnya refleks primitif ini meningkat dengan makin bertambahnya
durasi dan derajat penyakit-penyakit kronik otak. Refleks primitif ini tidak memiliki nilai lokalisasi yang
besar, melainkan menunjukkan adanya disfungsi hemisfer yang luas dan difus.

1. Refleks Mencucu.

Refleks ini merupakan respon berlebihan dari refleks orbicularis oris.

Teknik Pemeriksaaan : ketuk ringan bibir atas (atau bibir bawah) dengan palu perkusi, atau jari.

Penilaian :respon yang timbul yaitu terjadi kontraksi biilaterla otot-otot di sekitar
mulut dan pangkal hidung, sehingga pasien akan memonyongkan
mulutnya. Bisa ditemukan pada lesi supranuklear bilateral dan lesi otak
difus.

2. Rooting Reflex

Refleks ini normal ditemukan pada bayi baru lahir dan mmembantu bayi saat akan menyusui. Refleks
ini menghilang pada usia 4-6 bulan dan bertahap menjadi control voluntary.

Teknik Pemeriksaan : sentuh area pipi atau sudut mulut pasien dengan jari. Lakukan untuk
kedua sisi mulut secara bergantian.
Penilaian : dikatakan positif, apabila pasien menolehkan kepala dan mulutnya ke
arah stimulus.