You are on page 1of 4

TIM MALARIA JAWA TIMUR

INSTRUKSI KERJA
PENGGUNAAN MIKROSKOP BINOKULER

DAFTAR ISI

1. Tujuan ................................................................................................. 2
2. Ruang lingkup .................................................................................... 2
3. Prinsip ................................................................................................. 2
4. Metode ................................................................................................ 2
5. Bahan yang digunakan ....................................................................... 2
6. Alat yang digunakan ........................................................................... 2
7. Instruksi kerja ..................................................................................... 2
8. Pembacaan hasil ................................................................................ 4
9. Catatan ................................................................................................ 4
10. Referensi ............................................................................................ 4

Halaman: 1/4
TIM MALARIA JAWA TIMUR

1. Tujuan : Untuk memberi petunjuk cara menggunakan


Mikroskop binokuler dengan benar sehingga fungsi
peralatan dapat terjaga dan menghindari resiko
kesalahan mekanisme kerja, kesalahan operasional
peralatan, kerusakan peralatan, kesalahan
pengujian/pengukuran.

2. Ruang Lingkup : Prosedur baku ini digunakan untuk petunjuk


penggunaan mikroskop binokuler

3. Prinsip : Mikroskop berfungsi sebagai alat pembesar dua


tingkat. Lensa objektif melakukan pembesaran awal
dan lensa okuler akan memperbesar bayangan
pertama untuk kedua kalinya. Pembesaran total
dalah hasil kali kekuatan lensa onjektif dan lensa
okuler. Lensa kondensor memusatkan cahaya dari
sumbernya menjadi suatu berkas sinar terang yang
akan menyinari objek sehingga memberikan cahaya
yang cukup terang untuk mengamati bayangan
yang diperbesar tersebut.

4. Metode : -

5. Bahan yang digunakan : Sampel :


- Sediaan
Reagen :
- Minyak Imersi

6. Alat yang digunakan : - Mikroskop

7. Instruksi Kerja :
7.1. Persiapan
a. Letakkan mikroskop pada permukaan yang stabil dan rata dan hindarkan
dari sinar matahari secara langsung.

Halaman: 2/4
TIM MALARIA JAWA TIMUR

b. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga listrik.

c. Tekan tombol “ON”.

7.2 Pengamatan
a. Atur kekuatan lampu dengan memutar sekrup pengatur intensitas cahaya.

b. Tempatkan preparat/spesimen yang akan diperiksa pada meja benda.

c. Atur ketinggian meja benda dengan memutar makrometer.

d. Cari bagian dari obyek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan
diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal
dan horizontal.

e. Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 10x lalu putar


makrometer (sekrup kasar) sehingga meja benda bergerak keatas untuk
mencari fokus lapang pandang.

f. Pindah perbesaran objektif menjadi 100X dengan cara memutar


Revolving nosepiece.

g. Perjelas bayangan dengan mengatur kondensor pada posisi tertinggi, dan


membuka penuh diafragma

h. Putar mikrometer (sekrup halus) untuk mendapatkan gambaran yang


lebih terfokus.

i. Amati sediaan dengan seksama

j. Setelah selesai, turunkan meja benda sampai maksimal, ambil


preparat/spesimen dari meja benda, kemudian posisikan lensa obyektif
pada perbesaran 4x.

k. Bersihkan lensa obyektif pembesaran 100x dengan kertas lensa yang


dibasahi xylol setelah digunakan.

l. Atur intensitas cahaya sampai minimal (sampai mati).

Halaman: 3/4
TIM MALARIA JAWA TIMUR

7.3 Pengamatan
a. Tekan tombol “OFF”.
b. Cabut kabel stop kontak.

c. Simpan di tempat yang sejuk dan kering.

8. Pembacaan Hasil : -

9. Catatan :

- Setelah digunakan untuk observasi sample/contoh yang berpotensi


infeksius, bersihkan bagian yang yang terkontaminasi untuk mencegah
infeksius.

- Pada saat digunakan, letakkan mikroskop pada meja atau bangku yang
kokoh dan datar, agar tidak menghalangi ventilasi udara dibagian dasar
bawah.

- Ketika menginstal mikroskop, rutekan kabel listrik jauh dari bingkai


mikroskop. Bila kabel listrik bersentuhan dengan bagian yang panas, kabel
listrik bias mencair dan menyebabkan sengatan listrik.

10. Referensi : - Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria.


Direktorat Jendral PP & PL Kementrian
Kesehatan RI. 2016

Halaman: 4/4

You might also like