You are on page 1of 15

Abdul Rahim dan Wagini:

Performance Analysis of School Based Financial

PERFORMANCE ANALYSIS OF SCHOOL BASED FINANCIAL


MANAGEMENT IN SDIT IQRA'1 BENGKULU

Oleh:
Abdul Rahim
Wagini
Dosen Universitas Dehasen Bengkulu
E-mail: waginiwa@ymail.com

Abstrak: This study aims to determine the analysis of financial management performance
in assessing the performance of School Based Management. The object of the
research was conducted at SDIT IQRA'1 Kota Bengkulu. The importance of
Financial Performance Management Analysis is done, so that the existing funds
can be utilized optimally with more consider the calculation of incoming funds
and funds issued. Data collection in this study using questionnaires and
documentation. The data collected is processed by using descriptive qualitative
analysis to know the performance of School Based Management in School
Financial Management Performance Analysis. Based on the results of research
decisions on the results of Respondents Respondents Teachers, staff, Structure,
Employees, Committees in SDIT IQRA'1 and Foundation Al Fida Foundation to
SDIT IQRA'1 of the four Indicators that become a benchmark for SDIT IQRA'1
city Bengkulu . To assess the Financial Management Performance Analysis of
School Based Management with a score of Very Good criteria that is 4.55
indicates that the performance of management of School Based Management
Finance is Very Good.

Keywords: Management, Financial Management Planning, Budget Plan Process, and


preparation of school budget plan.

.
Pendahuluan kehidupan. Kajian administrasi dan

Kebijakan pembiayaan pendidikan manajemen pendidikan tidak terlepas dari

merupakan salah satu implikasi hubungan keuangan, karena pendidikan perlu biaya,

pendidikan dengan ekonomi. Pendidikan tanpa didukung keuangan yang cukup maka

merupakan instrumen penting dalam pendidikan tidak bisa terlaksana dengan

mewujudkan negara yang tangguh dalam baik.

menghadapi globalisasi di berbagai aspek


54
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

Dewasa ini banyak bermunculan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah


sekolah-sekolah yang dikelolah oleh Dasar Islam Terpadu Iqra’1 Kota
swasta. Mereka mengatur sendiri Bengkulu.
manajemen pengelolaan pendidikan
Kajian Teori
tersebut termasuk di dalamnya manajemen
A. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
pengelolaan keuangan pendidikan yang
Mulyasa menyatakan bahwa MBS
mereka dirikan tersebut. Manajemen
merupakan salah satu wujud dari reformasi
berbasis sekolah oleh pihak non pemerintah
pendidikan yang menawarkan kepada
tentu tetap harus ada pertanggung
sekolah untuk menyediakan pendidikan
jawabannya, diawali dengan penyusunan
yang lebih baik dan memadai bagi para
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
peserta didik.1
Sekolah (RAPBS).
Otonomi dalam manajemen
Rencana Anggaran yang sudah
merupakan potensi bagi sekolah untuk
disusun dalam pelaksanaannnya tidak
meningkatkan kinerja para staff,
terlepas dari aturan pengelolaan keuangan.
menawarkan partisipasi langsung
Realisasi anggaran yang sudah disusun
kelompok- kelompok yang terkait, dan
harus dipertanggungjawabkan dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat
bentuk laporan pertanggungjawaban kepada
terhadap pendidikan. Selain itu, MBS
manajemen untuk menginformasikan
merupakan pendekatan politik yang
kepada seluruh manajemen pengelola
bertujuan untuk mendesain ulang
pendidikan. Sekolah termasuk dalam
pengelolaan sekolah dengan memberikan
organisasi nirlaba, bentuk laporan keuangan
kekuasaan kepada kepala sekolah dan
harus sesuai dengan penetapan PSAK45.
meningkatkan partisipasi masyarakat
Paparan pemikiran di atas tentang dalam upaya perbaikan kinerja sekolah
pengelolaan keuangan pendidikan lebih yang mencakup guru, siswa, komite
fokus pada perencanaan alokasi keuangan sekolah, orang tua siswa dan
dengan penuh perhitungan dan pengawasan masyarakat. Manajemen Berbasis Sekolah
realisasi perencanaan anggaran dengan mengubah sistem pengambilan keputusan
adanya laporan yang jelas. dengan memindahkan otoritas dalam
pengambilan keputusan dan manajemen ke
Berdasarkan permasalahan di atas
1
penulis ingin melakukan penelitian tentang Mulyasa, E, Manajemen …, h. 24

Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan


55
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

setiap yang berkepentingan di tingkat yang sangat menguntungkan. Dengan kata


2
lokal. lain meski peran masyarakat dalam
pengelolaan pendidikan swasta berada di
Harus disadari bahwa peran MBS
bawah sekolah negeri, tetapi perannya
bagi sekolah negeri dan sekolah swasta
tetap sangat mendukung pengembangan
memiliki nuansa yang sedikit berbeda.
sekolah. Dari sisi demokratisasi, sekolah
Disekolah negeri, peran masyarakat
memberi lebih banyak ruang bagi
sebagai salah satu pemangku kepentingan
masyarakat untuk menyampaikan ide dan
perlu ditonjolkan, baik dalam pengawasan
gagasan, termasuk dalam penggalan
maupun dalam penyusunan suatu
gandana. Otonomi sekolah, meski dalam
kebijakan. Namun di sekolah swasta, peran
yayasan perguruan swasta tidak terlampau
yayasan sangat besar karena yayasan
tampak dapat menjadi pendorong
adalah pemilik sekaligus sebagai pihak
kemandirian. Desentralisasi, lebih pada
yang bertanggung jawab bagi
kemampuan membangkitkan sumber
kelangsungan hidup sekolah. Yayasan
dayalokal. Sedangkan prinsip akuntabilitas
sebagai penyelenggara pendidikanlah yang
dalam sekolah swasta tidak terlepas dari
seringkali mengambil kebijakan strategis
peran yayasan. Artinya
bagi kelangsungan hidup sekolah,
pertanggungjawaban keuangan sekolah
termasuk dalam penunjukan pimpinan
swasta pertama-tama dilakukan kepada
sekolah.
yayasan, baru kemudian kepada
Namun demikian, Manajemen masyarakat (orangtua) peserta didik.
Berbasis Sekolah, suatu konsep
B. Keuangan Dalam Lembaga
manajemen yang mengedepankan
Pendididikan
demokratisasi, otonomi, desentralisasi dan
Definisi yang sederhana tentang
akuntabilitas pendidikan sungguh sangat
keuangan adalah seni untuk mendapatkan
bagus diterapkan disekolah swasta juga.
alat pembayaran. Sementara dalam usaha
Yayasan yang kuat, jika didukung dengan
keuangan meliputi pemeliharaan kas yang
kemampuan sekolah menghidupkan segala
memadai dalam bentuk uang atau kredit
sumberdaya yang ada akan menjadi sinergi
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

2
Fattah, Nanang,Ekonomi dan Pembiayaan Keuangan selalu dikaitkan dengan
Pendidikan. (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya,
pembiayaan. Pembiayaan adalah
2006), h. 8
bagaimana mencari dan atau sumber dana

56
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

dan bagaimana menggunakan dana itu Dalam rangka implementasi MBS,


dengan memanfaatkan rencana biaya. manajemen komponen keuangan harus
Biaya dalam pendidikan dapat dibedakan dilaksanakan dengan baik dan teliti mulai
menjadi biaya langsung (directcost) dan tahap penyusunan anggaran, penggunaan,
biaya tidak langsung (indirectcost). Dalam sampai pengawasan dan
tataran pengelolaan Costa memperlihatkan pertanggungjawaban agar sesuai dengan
cara mengatur lalu lintas uang yang ketentuan yang berlaku supaya semua dana
diterima dan dibelanjakan mulai dari sekolah benar-benar dimanfaatkan secara
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, efekif, efisien, tidak ada kebocoran-
pelaksanaan, pengawasan sampai dengan kebocoranserta bebas dari penyakit
penyampaian umpan balik.3 Kegiatan korupsi, kolusi dan nepotisme.
perencanaan menentukan untuk apa,
C. Penyusunan Anggaran Keuangan
dimana, kapan dan beberapa lama akan
Sekolah
dilaksanakan, dan bagaimana cara
Proses penyusunan anggaran
melaksanakannya.
memerlukan data yang akurat dan lengkap
Keberhasilan pengelolaan atas sehingga semua perencanaan kebutuhan
dana pendidikan tersebut akan untuk masa yang akan dating dapat
menimbulkan berbagai manfaat diantisipasi dalam rencana anggaran.
diantaranya memungkinkan Pelaksanaan Penyusunan Rencana
penyelenggaraan pendidikan dilakukan Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
secara efisien dan efektif, memungkinkan (RAPBS) di lingkungan Departemen
tercapainya kelangsungan hidup lembaga Pendidikan Nasional tampaknya
pendidikan sebagai salah satu tujuan memadukan antara pengaturan pemerintah
didirikannya lembaga tersebut, dapat pusat dan sekolah. Dalam hal ini ada
mencegah adanya kekeliruan, kebocoran beberapa anggaran yang lebih ditetapkan
ataupun penyimpangan-penyimpangan oleh peraturan pemerintah yang intinya
dana dari rencana semula, dan pihak sekolah tidak dapat mengubah dari
penyimpangan akan dapat dikendalikan petunjuk penggunaan atau pengeluarannya.
apabila pengelolaan berjalan baik sesuai Sekolah hanya bertindak sebagai pelaksana
yang diharapkan. pengguna dalam tingkat mikro
kelembagaan. Dengan demikian, pola
3
Vincent, P. Costa, Panduan Pelatihan pengelolaan anggaran belanja sekolah,
Untuk Pengembangan Sekolah, (Jakarta: Depdiknas,
2000), h. 175

57
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

terbatas pada pengelolaan tingkat E. Manajemen Keuangan Sekolah


operasional. Salah satu kebijakan tingkat Keuangan dan pembiayaan
sekolah adanya pencarian tambahan dan merupakan salah satu sumber daya yang
dari partisipasi masyarakat. Selanjutnya, secara langsung menunjang efektivitas dan
cara pengelolaannya dipadukan sesuai efisiensi pengolaan pendidikan. Menurut
dengan tatanan yang lazim sesuai dengan Mulyasa Manajemen Keuangan Sekolah
peraturan yang berlaku. Dengan demikian, adalah keuangan dan pembiyaan sangat
dengan semangat MBS sekolah memiliki menentukan ketercapaian tujuan
kewenangan dan keleluasaan yang sangat pendidikan disekolah, yang memerlukan
lebar dalam kaitannya dengan pengelolaan sejumlah investasi dari anggaran
dana. pemerintah dan dana masyarakat.4
D. Laporan Keuangan menurut Investasi tersebut harus dikelola secara
PSAK45 efektif dan efesien dan di arahkan langsung
Dalam pernyataan standar terhadap pencapaian tujuan.
akuntansi keuangan no.45 menyatakan Melalui kegiatan manajemen
bahwa karakteristik organisasinir laba keuangan maka kebutuhan pendanaan
berbeda dengan organisasi bisnis. kegiatan sekolah dapat direncanakan,
Perbedaan yang mendasar, terletak pada diupayakan pengadaannya, dibukukan
cara organisasi memperoleh sumberdaya secara transparan, dan digunakan untuk
yang dibutuhkan guna melakukan aktivitas membiayai pelaksanaan program sekolah
operasi dalam kegiatan organisasinya. secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan
Organisasi nirlaba sangat berbeda dengan manajemen keuangan adalah:
organisasi bisnis, yang berorientasi untuk a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
memperoleh laba. penggunaan keuangan sekolah.
Akibat dari karakteristik tersebut, b. Meningkatkan akuntabilitas dan
lembaga pendidikan atau sekolah dapat transparansi keuangan sekolah.
diklasifikasikan dalam organisasi nirlaba. c. Meminimalkan penyalahgunaan
Dikarenakan timbul transaksi yang jarang anggaran sekolah.
atau bahkan tidak terjadi dalam organisasi Untuk mencapai tujuan tersebut,
bisnis seperti penerimaan sumbangan. maka dibutuhkan kreativitas kepala
Dalam mendanai kegiatan operasionalnya sekolah dalam menggali sumber-sumber
berasal dari pendapatan atas jasa yang dana, menempatkan bendaharawan yang
diberikan kepada publik. 4
Mulyasa, E, Manajemen…, h. 171

58
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

menguasai dalam pembukuan dan a. Sumber pendapatan antara lain DPP,


pertanggung-jawaban keuangan serta OPF, dan BP3.
memanfaatkannya secara benar sesuai b. Pengeluaran untuk kegiatan belajar
peraturan perundangan yang berlaku. mengajar pengadaan dan
Komponen utama manajemen keuangan pemeliharaan sarana prasarana
meliputi prosedur anggaran, akuntansi pengembangan sumber belajar dan
keuangan, pembelajaran, pergudangan, alat pelajaran, serta honorarium dan
pendistribusian, investasi, dan kesejahteraan
pemeriksaan. Adapun manajemen Dalam kaitan dengan penyusunan
keuangan terdiri dari: anggaran ini terbagi empat fase kegiatan
1. Pengelolaan Dana di Sekolah. pokok sebagai berikut:
Setrategi sekolah dalam menggali dana a. Merencanakan anggaran adalah
pendidikan secara administrasi sangat kegiatan menindentifikasi tujuan,
tepat karena berkaitan dengan menentukan proritas, menjabarkan
bagaimana kepala sekolah melakukan tujuan kedalam penampilan
upaya- upaya pengelolaan sumber daya operasional yang dapat diukur,
dan sumber dana yang terdapatdi menganalisis arternatif pencapaian
lingkungan sekolah. tujuan.
2. Perencanaan Pengelolaan Dana. b. Mempersiapkan anggaran adalah
Perencanaan dalam manajemen menyesuaikan kegiatan dengan
keuangan ialah kegiatan merencanakan mekanisme anggaran yang berlaku,
sumber dana untuk menunjang kegiatan bentuknya distribusi, dan sasaran
pendidikan dan tercapainya tujuan program pengajaran perlu
pendidikan di sekolah. dirumuskan dengan jelas.
3. Proses Penyusunan Anggaran. c. Mngelola pelaksanaan anggaran
Proses penyusunan anggaran di sekolah yaitu mempersiapkan pembukaan,
sangat sederhana dan kepala sekolah melakukan pembelajaran dan
dapat melaporkan secara sederhana membuat tramsaksi, membuat
pula. Format yang digunakan untuk perhitungan mengawasi pelaksanaan
menyusun Rencana Anggaran sesuai dengan prosedur kerja yang
Pendapatan dan Belanja Sekolah berlaku, serta membuat laporan dan
(RAPBS) Meliputi : pertanggung jawaban laporan.

59
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

d. Menilai pelaksanaan anggaran yaitu sekolah dituntut untuk


menilai pelaksanaan proses belajar mempertanggungjawabkan setiap
mengajar, menilai bagaimana dana yang dikeluarkan selama tahun
pencapaian sasaran program, serta anggaran. Pertanggungjawaban
membuat rekomendasi untuk keuangan sekolah mennyangkut
perbaikan angggaran yang akan seluruh pengeluaran dana sekolah
datang. dalam kaitannya dengan apa yang
4. Penyusunan Rencana Anggaran telah dicapai sesui dengan tujuan
Pengeluaran Belanja Sekolah.Dalam yang telah ditetapkan. Proses ini juga
manajemen berbasis sekolah penyusunan disebut evaluasi ataupun evaluation
anggaran pendapatan belanja sekolah involves auditing.
dilaksanakan oleh kepala sekolah F. Penilaian Kinerja dalam Manajemen
dibantu para wakilnya yang ditetapkan Berbasis Sekolah
oleh kebijakan sekolah, serta dewan Istilah kinerjaatau prestasi kerja
sekolah di bawah pengawasan berasal dari kata job performance yaitu
pemerintah. prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam
5. Proses Pengaturan melaksanakan tugas pokok, fungsi
Dalam garis besarnya pengaturan dantanggungjawab yang diberikan
keuangan di sekolah meliputi kepadanya. Kinerja diartikan juga sebagai
penerimaan, pengunaan dan pertanggung tingkat atau derajat pelaksanaan tugas
jawaban. seseorang atas dasar kompetensi yang
a. Penerimaan dana sekolah sebagai dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat
suatu lembaga pendidikan dalam dipisahkan dengan bekerja, karena kinerja
melaksanakan tugasnya menerima merupakan hasil dari proses bekerja. Dalam
dana dari berbagai sumber. konteks tersebut maka kinerja adalah hasil
b. Penggunaan dana yang diperoleh dari kerja dalam mencapai suatu tujuan atau
berbagai sumber perlu digunakan persyaratan pekerjaan yang telah
untuk kepentingan sekolah, ditetapkan.
khususnya kegiatan belajar – Kinerja dapatdimaknai sebagai
mengajar secara efektif dan efesien. ekspresi potensi seseorang berupa perilaku
c. Pertanggungjawaban dalam atau cara seseorang dalam melaksanakan
implementasi manajemen berbasis tugas, sehingga menghasilkan suatu produk
sekolah, stiap akhir tahun anggaran (hasil kerja) yang merupakan wujud dari

60
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

semua tugas serta tanggungjawab pekerjaan memerlukan kehadiran peneliti untuk


yang diberikan. Menurut Wahyudi melakukan observasi dan kuesioner
(2002:101) penilaian kinerja adalah suatu terhadap suatu fakta tanpa perantara orang
evaluasi yang dilakukan secara periodik dan lain.
sistematis tentang prestasi kerja atau B. Definisi Operasional
jabatan seorang tenaga kerja, termasuk Adapun definisi operasional yang
potensi pengembangannya. dapat di kemukakan dalam penelitian ini
adalah:
Metode Penelitian
1. Kinerja keuangan adalah merupakan
A. Jenis Penelitian kondisi yang mencerminkan keadaan
Jenis penelitian yang diggunakan keuangan berdasarkan sasaran, standar,
oleh penulis adalah analisa kualitatif dan kriteria yang ditetapkan di SDIT
deskriptif. Karena peneliti dapat secara jelas IQRA’1 tahun ajaran 2015 – 2016
dan rinci dalam menggambarkan keadaan 2. Manajemen Keuangan Sekolahadalah
yang diteliti, memaparkan data yang salah satu substansi manajamen sekolah
diperoleh, kemudian membuat penarikan yang akan turut menentukan berjalannya
kesimpulan untuk memberikan alternative kegiatan pendidikan di
pemecahannya. Menurut Bogdan (2001:38) sekolah. Sebagaimana yang terjadi di
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif substansi manajemen pendidikan pada
adalah salah satu prosedur penelitian yang umumnya, kegiatan manajemen
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan keuangan dilakukan melalui proses
atau tulisan dan perilaku orang–orang yang perencanaan, pengorganisasian,
diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan pengarahan, pengkoordinasian,
mampu menghasilkan uraian yang pengawasan atau pengendalian yang ada
mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau di SDIT IQRA’1
perilaku yang dapat diamati dari suatu 3. Anggaran Sekolah adalah merupakan
individu, kelompok, masyarakat, dan atau suatu rencana yang disusun secara
organisasi tertentu dalam suatu setting sistematis dalam bentuk angka dan
konteks tertentu yang dikaji dari sudut dinyatakan dalam unit moneter yang
pandang yang utuh, komprehensif, dan meliputi seluruh kegiatan sekolah untuk
holistik. Sementara itu, dilihat berdasarkan jangka waktu periode satu tahun di SDIT
jenis data penelitian, penelitian ini termasuk IQRA’1 kota Bengkulu.
dalam penelitian empiris karena C. Metode pengumpulan data

61
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

Data dikumpulkan terutama oleh mengumpulkan data dengan kuesioner


peneliti sendiri secara pribadi dengan atau angket di SDIT IQRA’1 Kota
memasuki lapangan.Peneliti sendiri yang Bengkulu. Penilaian hasil kuisioner ini
menjadi instrument utama untuk terjun menggunakan skala likert. Skala likert
kelapangan serta berusaha sendiri metode penelitian ini merupakan salah
mengumpulkan informasi. Metode yang satu cara yang lebih sistematis untuk
digunakan dalam pengumpulan data adalah memberikan sekor pada individu
sebagai berikut: (singarimbun dan eftendy, 2007:111)
1. Methode riset keperpustakaan ( Liberal untuk mengukur presepsi konsumen
Research ) yaitu suatu methode dengan terhadap pelayanan jasa di gunakan
cara membaca buku – buku, mempelajari indikasi lima tingkat jenjang skala likert,
arsip – arsip, dokumentasi menurut indikasi sangat setuju higga sangat tidak
Sugiono dokumentasi merupakan catatan setuju dengan kriteria seperti pada tabel
peristiwa yang sudah berlalu, 1.
dokumentasi bias bentuk tulisan dan
gambar, membuka internet dan sumber Tabel.1 kriteria penilaian pemberian nilai
data lainnya yang berhubungan dengan terhadap jawaban kuisioner :

masalah yang menjadi objek penelitian.5 No Kriteria Bobot


2. Metode angket atau kuesioner 1 a. Sangat Setuju 5
2 b. Setuju 4
(Questionnaires) menurut Suharsimi
3 c. Kurang Setuju 3
Arikunto (2006: 151) adalah sejumlah 4 d. Tidak Setuju 2
pertanyaan tertulis yang digunakan 5 e. Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Singarimbun dan effendy (2007:111)
untuk memperoleh informasi dari 3. Metode Pengamatan secara langsung
responden dalam arti laporan tentang (observasi) merupakan teknik
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. pengumpulan data, dimana peneliti
Kelebihan metode angket adalah dalam melakukan pengamatan secara langsung
waktu yang relatif singkat dapat ke objek penelitian untuk melihat dari
memperoleh data yang banyak, tenaga dekat kegiatan yang dilakukan
yang diperlukan sedikit dan responden (Riduwan, 2004:104). Penulis
dapat menjawab dengan bebas tanpa mengumpulkan data dengan mengamati
pengaruh orang lain. penulis secara langsung kegiatan yang dilakukan
di SDIT IQRA’1 Kota Bengkulu”, dan
5
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis,
lingkungan Yayasan Al Fida.
(Bandung: Alfabeta, 2009) h. 326

62
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

D. Metode Pengambilan Sampel Yayasan


Al Fida
Metode pengambilan sampel
47.6
Jumlah 126 60
merupakan teknik pengambilan sampel atau 2%
sebagian elemen polulasi untuk memahami Teknik pengambilan sampel yang

karakteristik dari keseluruhan pupulasi. digunakan dalam penelitian ini sampel

Populasi adalah sekelompok individu atau purposive. Penarikan Sampel Purposive

keseluruhan dari karakteristik yang akan adalah penarikan sampel dengan

menjadi objek penelitian. Kata populasi pertimbangan tertentu (sugiyono,

(Population/ Universe) dalam statistik 2009:22). Tehnik kuesioner tersebut

merujuk pada sekumpulan individu dengan menggunakan tehnik Snowball Sampling

karakteristik khas yang menjadi perhatian (pengambilan sampel seperti bolasalju),

dalam suatu penelitian/pengamatan yaitu salah satu cara pengumpulan data

(sumantri dan muhidin,2006:61). Populasi dimulai dari beberapa orang yang

yang digunakan dalam penelitian ini adalah memenuhi criteria untuk dijadikan anggota

Guru, staf, Struktur, Karyawan, Komite sample dan selanjutnya diminta untuk

yang ada di SDIT IQRA’1 dan Pengurus menunjuk orang lain yang juga dapat

Yayasan Al Fida sebagai informan dijadikan anggota sampel, kemudian

pendukung untuk memperkuat validitas mereka menjadi sumber informasi tentang

informasi yang diperoleh. Sumber data orang lain yang juga dapat dijadikan

dapat diperoleh dari informan-informan anggota sampel dan selanjutnya diminta

dengan menggunakan Tehnik kuesioner menunjuk orang lain yang memenuhi

. criteria untukdijadikan anggotasampel.


Tabel 2: Data pengambalian sampel Dari jumlah Guru, staf, Struktur,
N Keteranga Popul Sam Karyawan, Komite yang ada di SDIT
%
o n asi pel
SDIT IQRA’1 dan Pengurus Yayasan Al Fida
IQRA’1 pada tahun ajaran 2015 – 2015
(Guru,
Staf, 51,35 berjumlah 126 orang di ambil sampel
1 74 38
Struktur % 47,62% dari total. Jadi total yang di
dan
Karyawan ambil 60 Orang Sampel yang diambil
) melalui penyebaran kuesioner kepada
Komite
39,29 Guru, staf, Struktur, Karyawan, Komite
2 SDIT 28 11
%
IQRA’1 yang ada di SDIT IQRA’1 dan Pengurus
Pengurus 45,83
3 24 11 Yayasan Al Fida. Demikianprosedur ini
dan Staf %

63
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel Responden Guru, staf, Struktur,


yang diinginkan terpenuhi. Karyawan, Komite yang ada di SDIT
E. Metode Analisis IQRA’1 dan Pengurus Yayasan Al Fida
Metode analisis data yang terhadap SDIT IQRA’1 dari ke empat
digunakan penelitian ini adalah: Metode indikator yang menjadi alat tolak ukur bagi
analisis kualitatif, adalah metode analisis SDIT IQRA’1 untuk menilai Analisis
data yang menggunakan uraian – uraian Kinerja Pengelolaan Keuangan Manajemen
(metode analisis non statistik/ tanpa angka Berbasis Sekolah dengan skor nilai kriteria
– angka). Metode analisis kuantitatif sangat baik yaitu 4,55 ini menunjukkan
adalah metode analisis data hasil penelitian bahwa kinerja pengelolaan Keuangan
setelah data ditabulasi dengan Manajemen Berbasis Sekolah sudah sangat
menggunakan pendekatan statistik sebagai baik.
berikut: Distribusi rata – rata, digunakan Pengengelolaan dana merupakan
untuk memenuhi presepsi responden salah satu indikator meliputi Kepala
terhadap variabel penelitian (Sari, 2011:70) sekolah telah Menetapkan SDM Sesuai
sebagai berikut: dengan keahliannya, SDM di berikan
pelatihan yang berkaitan pengelolaan dana
di Sekolah, Pengelolaan Sumber dana di
sekolah dilakukan secara transparan,
Pengelolaan Sumber dana di publikasikan
kepada seluruh Guru,Staf, Komite Sekolah
Dari interval kelas kemudian
di SDIT IQRA’ 1. Untuk indikator
diinterpretasikan ke dalam rata – rata
pengelolaan dana di rumuskan dalam 4
jawaban responden, dengan kriteria:
pernyataan di peroleh dengan nilai rata –
a) 4,21 – 5 = Sangat Baik
rata presepsi Responden adalah 4,49
b) 3,41 – 4,20 = Baik
termasuk dalam kreteria sangat baik.
c) 2,61 – 3,40 = Cukup Baik
Perencanaan Pengengelolaan dana
d) 1,81 – 2,60 = Tidak Baik
merupakan salah satu indikator meliputi
e) 1,0 – 1,80 = Sangat Tidak Baik
Sumber dana yang di peroleh di gunakan
untuk membiayai proses belajar mengajar
Hasil Penelitian Dan Pembahasan di sekolah, Sumber dana yang di peroleh di
gunakan untuk membiayai kelancaran
Berdasarkan hasil penelitian
Operasional Sekolah, Sumber dana yang
keputusan mengenai hasil keputusan
64
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

diperoleh salah satunya digunakan untuk Pengeluaran Belanja Sekolahdi rumuskan


persiapan Budaya Mutu, Akreditasi dan dalam 2 pernyataan di peroleh dengan nilai
Adiwiyata Tingkat Nasional, dan Tingkat rata – rata presepsi Responden adalah 4,60
kelulusan sisiwa – siswi SDIT IQRA’1 termasuk dalam kriteria sangat baik.
Selalu berada tingkat 3 Besar di Propinsi
Kesimpulan
Bengkulu. Untuk indikator perencanaan
pengelolaan dana di rumuskan dalam 4 Dari hasil penelitian dan

pernyataan di peroleh dengan nilai rata – pembahasan dapat di tarik kesimpulan:

rata presepsi Responden adalah 4,68 1. Keputusan berhubungan dengan Kondisi

termasuk dalam kreteria sangat baik. Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan

Proses Penyusunan Anggaran Sekolah di tinjau dari indikator

merupakan salah satu indikator meliputi Pengelolaan Dana menunjukkan sangat

Sumber pendapatan di peroleh dari SPP, baik sehingga pengelolaan dana sesuai

Sumber pendapatan di peroleh dari Program yang di harapkan Pengengelolaan dana

Tahunan, Pengeluaran dana di gunakan merupakan salah satu indikator meliputi

untuk membeli perlengkapan alat belajar di Kepala sekolah telah Menetapkan SDM

kelas, Pengeluaran dana di gunakan untuk Sesuai dengan keahliannya, SDM di

membeli buku paket untuk proses belajar berikan pelatihan yang berkaitan

mengajar. Untuk indikator Proses pengelolaan dana di Sekolah,

Penyusunan Anggarandi rumuskan dalam 4 Pengelolaan Sumber dana di sekolah

pernyataan di peroleh dengan nilai rata – dilakukan secara transparan, Pengelolaan

rata presepsi Responden adalah 4,44 Sumber dana di publikasikan kepada

termasuk dalam kreteria sangat baik. seluruh Guru,Staf, Komite Sekolah di

Penyusunan Rencana Anggaran SDIT IQRA’ 1. Untuk indikator

Pengeluaran Belanja Sekolah merupakan pengelolaan dana di rumuskan dalam 4

salah satu indikator meliputi Penyusunan pernyataan di peroleh dengan nilai rata –

Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah rata presepsi Responden adalah 4,49

dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dibantu termasuk dalam kreteria sangat baik.

para wakilnya dan Penyusunan Anggaran 2. Keputusan berhubungan dengan Kondisi

Pengeluaran Belanja Sekolah di bawah Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan

pengawasan Komite Sekolah, Yayasan Al Sekolah di tinjau dari indikator

Fida dan Pemerintah. Untuk indikator Perencanaan Pengelolaan Dana,

Penyusunan Rencana Anggaran merupakan salah satu indikator meliputi

65
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

Sumber dana yang di peroleh di gunakan 4. Keputusan berhubungan dengan Kondisi


untuk membiayai proses belajar Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan
mengajar di sekolah, Sumber dana yang Sekolah di tinjau dari indikator
di peroleh di gunakan untuk membiayai Penyusunan Rencana Anggaran
kelancaran Operasional Sekolah, Sumber Pengeluaran Belanja Sekolah merupakan
dana yang diperoleh salah satunya salah satu indikator meliputi Penyusunan
digunakan untuk persiapan Budaya Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah
Mutu, Akreditasi dan Adiwiyata Tingkat dilaksanakan oleh Kepala Sekolah di
Nasional, dan Tingkat kelulusan sisiwa – bantu para wakilnya dan Penyusunan
siswi SDIT IQRA’1 Selalu berada Anggaran Pengeluaran Belanja Sekolah
tingkat 3 Besar di Propinsi Bengkulu. di bawah pengawasan Komite Sekolah,
Untuk indikator pengelolaan dana di Yayasan Al Fida dan Pemerintah. Untuk
rumuskan dalam 4 pernyataan di peroleh indikator Penyusunan Rencana
dengan nilai rata – rata presepsi Anggaran Pengeluaran Belanja
Responden adalah 4,68 termasuk dalam Sekolahdi rumuskan dalam 2 pernyataan
kreteria sangat baik. di peroleh dengan nilai rata – rata
3. Keputusan berhubungan dengan Kondisi presepsi Responden adalah 4,60
Analisis Kinerja Pengelolaan Keuangan termasuk dalam kriteria sangat baik.
Sekolah di tinjau dari indikator Proses Beberapa saran yang dapat
Penyusunan Anggaran merupakan salah direkomendasikan kepada SDIT IQRA’1
satu indikator meliputi Sumber Bengkulu antara lain :
pendapatan di peroleh dari SPP, Sumber 1. Sistem kinerja laporan keuangan hendaknya
pendapatan di peroleh dari Program menggunakan sitem komputerisasi biar
Tahunan, Pengeluaran dana di gunakan mempermudah transaksi keuangan untuk di
untuk membeli perlengkapan alat belajar masa yang akan datang. Dengan kata lain
di kelas, Pengeluaran dana di gunakan program SIAKAD yang sudah ada di
untuk membeli buku paket untuk proses perdayakan lagi sehingga dalam pelaporan
belajar mengajar. Untuk indikator Proses keuangan sekolah lebih mudah dan
Penyusunan Anggarandi rumuskan gampang.
dalam 4 pernyataan di peroleh dengan 2. Dari hasil penelitian, analisis data,
nilai rata – rata presepsi Responden pembahasan dan kesimpulan yang
adalah 4,44 termasuk dalam kreteria telahdiambil,makadapatdikemukakansarans
sangat baik. ebagaiberikut Metode survei yang

66
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

digunakan dalam penelitian ini memiliki http://dahare.blogspot.com /2012/06/


Manajemen - Berbasis - sekolah –
kelemahan karena pengisian kuesioner
dalam . html(diaksestanggal
mungkin saja dilakukan oleh orang lain, 12Maret2013)
sehingga tidak relevan lagi dengan
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=1
karakteristik dan pendapat responden. 6376
3. Bagi penelitian mendatang hendaknya
http://jurnal–
sampel dan daerah penelitian lebih sdm.blogspot.com/2010/01/penganggar
diperluas lagi, yaitu tidak terbatas SDIT an– definisi– fungsi–
manfaat.html(diaksestanggal 15
IQRA’1 saja Selain itu daerah penelitian
Maret 2013)
lebih diperluas lagi, sehingga tingkat
http://khairiyah-sieha.blogspot.com/2012/03/
generalisasinya lebih baik.
Konsep – Dasar – Pembiayaan – Untuk –

Investasi.html(diaksestanggal 8 Maret
Daftar Pustaka
2013)
Ali Imron, Manajemen PesertaDidik
Berbasis Sekolah, Jakarta: Bumi http://sulut.kemenag.go.id/file/file/Katolik/
Aksara, 2011. mgve1363205702.pdf
(diaksestanggal1 Maret 2013)
A.MalikFadjar, Holistika Pemikiran
Pendidikan, Jakarta: PT Raja http://syamsuddincoy. Blogspot .com
Grafindo, 2005. /2012/02%20/ Pembiayaan – Sekolah .
html(diaksestanggal14 Maret 2013)
ED PSAK 45 (revisi 2010): Pelaporan
http://teguhmy. blogspot.co.id
Keuangan Entitas Nirlaba
/2014/12/Manajemen – Keuangan –
MerevisiPSAK 45
Dan – Pembiayaan –MBS.html
(1997):PelaporanKeuanganOrganis
asiNirlaba. http://teguhs-atu-pgsd. blogspot.com /2012/10/
Manajemen – Keangan – Dan–
Fattah, Nanang, Ekonomi dan Pembiayaan
Pembiayaan.html(diaksestanggal 5
Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Maret 2013)
Rosda Karya, 2006.
https://binham.wordpress.com/2012/06/09/
Hasibuan, S.P Melayu, Manajemen Dasar,
metode-kuesioner-atau-angket/
Pengertian dan Masalah, Jakarta:
Toko Gunung Agung, 2008. https://romannurbawastore.wordpress.com/201
2/05/06/pengertian-laporan-keuangan –
http://118.98.166.62/ application /media menurut – pakar - ahlinya
/file/glosarium.pdf (diakses
tanggal14 Maret 2013) https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files
/2011/04/ED – PSAK – 45 – revisi –

67
Baabu Al-Ilmi Vol.1 No. 1 April 2016

2010 – Pelaporan – Keuangan –


Entitas – Nirlaba.pdf

IkatanAkuntanIndonesia,StandarAkuntansi
Keuangan:PSAK No. 45-
PelaporanKeuanganOrganisasiNirl
aba, Jakarta:SalembaEmpat, 2009.

Mulyasa, E, Manajemen BerbasisSekolah,


Bandung: RemajaRosdaKarya
educatededucator.files.wordpress.co
m/2012/03/kinerja-sekolah.doc,
2002.

Mulyono, KonsepPembiayaanPendidikan,
Yogyakarta:Ar-RuzzMedia, 2010.

Nurkholis,ManajemenBerbasisSekolah:Teo
ri, Model dan Aplikasi, Jakarta:
Grasindo, 2003.

Riduwan,MetodeRiset,
Jakarta:RinekaCipta, 2004.

Sari. W, Irinen
Diana,MetodePemasaranRumahSakit,
Yogyakarta: Nuha Medika, 2010.

Singarimbun, MasridanSofianEffendy,
Metode PenelitianSurvei, Jakarta:
LP3ES, 2007.

Sugiono, MetodePenelitianBisnis,
Bandung: Alfabeta, 2009.

Suhardan,
Dadang,EkonomidanPembiayaanPe
ndidikan.Bandung:Alfabeta, 2012.

Vincent, P. Costa,
PanduanPelatihanUntukPengembanganSek
olah, Jakarta: Depdiknas, 2000.

68

You might also like