Professional Documents
Culture Documents
Diah Ratnasari
Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
historiaunnes@gmail.com
ABSTRACT
Sekaran is one village in the District Gunungpati Semarang, precisely located in the village have
now itself. This district is the only village in the district Gunungpati which has the function of land
to be used as a college. Unnes existence in the Village have now has affected the social life, econo-
my, and culture of the surrounding community. The purpose of this study was to (1) determine the
condition of the social life of village communities have now; (2) determine the cultural life of vil-
lage communities have now years 1990-2002; (3) menegtahui economic life of village communities
have now years 1990-2002 or after arrival Unnes. The method used in the form of historical meth-
od, which consists of four stages, namely; heuristics, criticism of sources, interpretation, and histo-
riography. Results from this study show that the presence in the village Unnes have now made the
region have now become a thriving region. In the social field there has been a increase in educa-
tion, improving the social status as well as the population growth due to migration as well as the
amount of land ownership by the growing immigrant communities. In the field of culture, the cul-
ture in such traditions have now begun to fade. Meanwhile, in the aspect of economic life, which
have now become a village public welfare increases, the unemployment rate to be reduced.
Keywords: Community, Social, Village have now, Unnes
ABSTRAK
Sekaran merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Gunungpati Semarang, tepatnya
berada di Kelurahan Sekaran itu sendiri. Kelurahan ini merupakan satu-satunya kelurahan yang
ada di Kecamatan Gunungpati yang mempunyai fungsi lahan untuk dijadikan sebagai perguruan
tinggi. Keberadaan Unnes yang ada di Kelurahan Sekaran telah membawa pengaruh terhadap
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1)
mengetahui kondisi kehidupan sosial masyarakat Kelurahan Sekaran; (2) mengetahui kehidupan
budaya masyarakat Kelurahan Sekaran tahun 1990-2002; (3) menegtahui kehidupan ekonomi
masyarakat Kelurahan Sekaran tahun 1990-2002 atau setelah kedatangan Unnes. Metode
penelitian yang digunakan berupa metode historis, yang terdiri dari empat tahap yaitu; heuristik,
kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
adanya Unnes di Kelurahan Sekaran telah menjadikan kawasan Sekaran menjadi kawasan yang
berkembang. Dalam bidang sosial telah terjadi adanya peningkatan pendidikan, peningkatan status
sosial serta pertambahan penduduk karena adanya perpindahan penduduk serta jumlah
kepemilikan tanah oleh masyarakat pendatang yang semakin banyak. Dalam bidang budaya,
kebudayaan yang ada di Sekaran seperti tradisi mulai luntur. Sedangkan dalam aspek kehidupan
ekonomi, dimana kesejahteraan masyarakat Kelurahan Sekaran menjadi meningkat, tingkat
pengangguran menjadi berkurang.
Kata kunci: Masyarakat, Sosial, Kelurahan Sekaran, Unnes
Alamat korespondensi 8
Gedung C2 Lantai 1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang 50229
Journal of Indonesian History, Vol. 3 (2) tahun 2015
9
Kehidupan Masyarakat Kelurahan … - Diah Ratnasari
10
Journal of Indonesian History, Vol. 3 (2) tahun 2015
penduduk masyarakat Sekaran berjumlah 4.871 sial masyarakat adalah pola hubungan dengan
jiwa. penduduk untuk kelangsungan, begitupula
Di Kelurahan Sekaran terdiri dari lima dengan proses sosial desa adalah pola hub-
dukuh atau dusun yaitu Dusun Sekaran, Dusun ungan penduduk pedesaan dalam rangka me-
Banaran, Dusun Persen, Dusun Bangkong, dan langsungkan kehidupanya. Proses sosial ini
Dusun Bantardowo. Dari lima dukuh tersebut meliputi hubungan dalam kegiatan ekonomi,
terdapat 7 RW yang terdiri dari 28 RT. Ketujuh keagamaan, politik dan juga adat istiadat. Pros-
RW tersebut terbagi kedalam lima dukuh di- es sosial masyarakat pedesaan sangatlah kom-
mana di Dukuh Sekaran terdapat dari 3 RW pleks dan sangat melekat pada setiap anggota
yaitu RW I (terdiri dari 5 RT), RW II (terdiri yang mana perubahan yang terjadi agak lam-
dari 3 RT) dan RW III (terdiri dari 3 RT). Se- ban. Lebih lambannya proses sosial ini meng-
dangkan RW IV (terdiri dari 6 RT) dan RW V ingat kecenderungan untuk tetap pada kondisi
(terdiri dari 7 RT) yang berada di Dukuh Bana- semula masyarakat pedesaan yang kuat
ran. RW VI berada di Dukuh Persen dengan 2 (Yulianti, 2003:19). Selanjutnya norma dan tata
RT, dan Dukuh Bangkong dan Bantar Dowo nilai masyarakat desa adalah piranti aturan
yang berada dalam satu RW yaitu RW VII yang mengikat pada masyarakat pedesaan.
yang terdiri dari 2 RT. Dukuh Bangkong dan Secara umum tata nilai yang melekat pada
Dukuh Bantardowo berada dalam satu RW. masyarakat desa sangat kuat pengaruhnya pada
Terdapat banyak versi cerita tentang cikal seluruh aspek kehidupan masyarakat desa. Tata
bakal Kelurahan Sekaran yang beredar di nilai ini pulalah yang dipercayai merupakan
masyarakat, salah satu cerita menurut Sunardi, penghalang perubahan sekaligus pendorong
Diberinama Kelurahan Sekaran, karena perubahan. Dewasa ini tata nilai di pedesaan
mengambil nama dari tokoh pembuka lahan yang mengajari tentang berbagai keharusan
yang pertama kali yaitu Nyai Sekar dan Kiai dalam kehidupan digali kembali untuk keperlu-
Sekar. Nyai Sekar bersama sang suami Kiai an pembangunan. Hubungan sosial yang terjadi
Sekar yang berasal dari Batu Ampar mendapat diantara masyarakat Sekaran dari dulu hingga
tugas dari Sunan Kalijaga Kadilangu Demak saat ini masih ada, dimana masih bisa ditemui
untuk mencari donya dengan membuka kawa- kegiatan perkumpulan yang ada di masyarakat
san Sekaran untuk dijadikan pemukiman dan sekitar seperti dengan adanya kegiatan masjid
tempat untuk pertanian. Kemudian ia bersama taklim, paguyuban dan pengajian sehingga hub-
dengan suami mengikuti sayembara yang di- ungan sosial yang ada dimasyarakat Sekaran
adakan Pragolopati dari Gunungpati. Dalam masih berjalan dengan baik hingga saat ini,
sayembara tersebut dijelakan bahwa sayembara yang dimaksud kegiatan masjid taklim disini
tersebut adalah untuk membakar padang alang- adalah tempat berkumpulnya seseorang atau
alang, dulunya Sekaran merupakan kawasan kelompok untuk menuntut ilmu (khususnya
padang alang-alang yang sangat luas dan tinggi. ilmu agama) dan bersifat nonformal. Dari
Dalam mengikuti sayembara mereka telah ber- adanya kegiatan majelis taklim tersebut tidak
hasil mendapatkan pembakaran lahan yang heran jika masyarakat Sekaran masih terlihat
sangat luas. Setelah berhasil, mereka mendapat- kental tentang keagamaanya, karena kegiatan
kan lahan untuk dijadikan pemukiman dan tersebut dilakukan setiap satu minggu sekali.
pertanian, mereka tetap tinggal di Sekaran dan Kedatangan Unnes di Kelurahan Sekaran,
tidak kembali lagi ke Demak. Kemudian ketika telah membawa dampak terhadap masyarakat
Kiai Sekar dan Nyai sekar meninggal dunia, baik positif maupun negatif dalam kehidupan
oleh masyarakat mereka dimakamkan di sosial masyarakat sekitar. Menurut Soekanto
pemakaman setanjung oleh masyarakat sekitar (1990: 317) perubahan sosial dipengaruhi oleh
(wawancara dengan Sunardi, Kamis 22 Januari beberapa faktor, salah satu faktor yang
2015). mempengaruhi perubahan sosial adalah peru-
Menurut Shadily (193:47) adalah golongan bahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri
besar atau kecil yang terdiri dari beberapa dan adanya pengaruh dari lingkungan fisik.
manusia, yang dengan atau karena sendirinya Perubahan masyarakat Sekaran sesudah adan-
bertalian secara golongan dan pengaruh- ya Unnes yang disebabkan oleh faktor dari
mempengaruhi satu sama lain. Dan masyarakat masyarakat itu sendiri misalnya jumlah
merupakan suatu kesatuan yang selalu berubah, penduduk, jumlah penduduk disini didalamnya
yang hidup karena adanya proses masyarakat mencangkup kelahiran, kematian dan penda-
yang menyebabkan perubahan itu. Dalam ke- tang. Kehidupan sosial yang dibawa oleh
hidupan sosial di masyarakat terdapat yang masyarakat pendatang musiman (anak kos)
namanya proses sosial masyarakat, proses so- telah mempengaruhi kehidupan masyarakat.
11
Kehidupan Masyarakat Kelurahan … - Diah Ratnasari
Yang dimaksudkan kehidupan sosial yang diba- wujudnya kebudayaan (Yulianti, 2002: 49).
wa yaitu kebiasaan dari cara mereka berkemu- Hampir seluruh aktifitas yang dilakukan oleh
nikasi seperti berbicara dengan teman mereka manusia adalah hasil dari adanya kebudayaan.
atau dengan masyarakat sekitar. Saat berkomu- Menurut Koentjaraningrat dalam Ahmadi
nikasi meskipun terkadang menggunakan baha- (2003), kebudayaan adalah keseluruhan sistem,
sa Indonesia namun logat dari gaya bahasa gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
mereka saat berkomunikasi mencerminkan bah- dalam rangka kehidupan masyarakat yang di-
wa mereka berasal dari daerah mana. Seprti jadikan milik dari manusia dengan belajar. Ke-
ada yang menggunakan bahasa Sunda, Jawa budayaan sendiri memiliki tujuh unsur, ketujuh
Medok, bahasa Ngapak, maupun bahasa Batak. unsur tersebut yaitu; system religi dan upacara
Pada awal tahun 2000 kegiatan gotong keagamaan, system dan organisasi kemasyara-
royong atau sambatan mulai luntur. Dulu sebe- katan, system pengetahuan, bahasa, kesenian,
lum tahun 2000 kegiatan sambatan seperti system mata pencaharian hidup, system
membangun rumah dikerjakan oleh masyarakat teknologi dan peralatan.
tanpa meminta upah atau bayaran. Namun Kebudaya masyarakat di Kelurahan Sekar-
kegiatan gotong royong atau sambatan mem- an sebelum kedatangan Unnes umumnya sama
bangun rumah tersebut jarang ditemui atau dengan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah
bahkan Sekarang ini sudah tidak ada lain. Salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh
(wawancara dengan Muntari, 14 januari 2015). masyarakat Sekaran yaitu kebudayaan sedekah
Hal tersebut dimungkinkan karena kebutuhan bumi berupa nyadran. Sedekah bumi adalah
ekonomi sekarang ini yang semakin tinggi se- salah satu kebudyaaan atau tradisi nenek mo-
hingga menimbulkan pemikiran masyarakat yang bangsa ini yang memiliki norma-norma
yang menjadi matrealistis. Selain itu karena dan nilai-nilai simbolis yang ditampilkan. Nya-
adanya Unnes lahan yang dulunya digunakan dran adalah kegiatan syukuran dengan menda-
sebagai ladang untuk menanam tanaman mau- tangi makam keluarga atau orang yang di-
pun area persawahan untuk mencukupi kebu- sepuhkan atau leluhur yang sudah meninggal
tuhan sehari-hari mereka namun Sekarang te- untuk dibersihkan makamnya dan di doakan,
lah berubah menjadi lahan untuk pendidikan. kemudian melakukan makan bersama-sama
Sehingga mau tidak mau masyarakat yang ber- oleh masyarakat biasanya akan ada pemotong-
tani mereka harus beralih profesi. an hewan seperti kambing atau dengan makan-
Perubahan sosial selalu berdampak positif makanan yang dibawa ke makam kemudian
dan negatif, begitu juga dengan kehidupan so- setelah di doakan kemudian baru dimakan ber-
sial yang ada di Sekaran perubahan dengan sama-sama. Kegiatan tersebut masih dilakukan
adanya Unnes dilingkungan sekitar membawa hingga sampai saat ini.
dampak positif dan negatif bagi masyarakat Kegiatan lain ketika Maulid atau masyara-
sekitar. Seperti dampak positif dalam ke- kat sekitar menyebutnya bulan
hidupan sosial yang terjadi di masyarakat seki- “Muludan” (sebutan masyarakat Sekaran ter-
tar menurut Zudi yaitu, tingkat pendidikan hadap kegiatan peringatan bulan Maulud)
menjadi tinggi, kesejahteraan masyarakat peringatan datang yang jatuh pada perhitungan
masyarakat meningkat, jumlah pengangguran kalender masyarakat Jawa yang jatuh pada bu-
berkurang, fasilitas kesehatan serta sarana dan lan Maulid sebagai bulan peringatan kelahiran
prasarana menjadi lebih lengkap. Sedangkan Nabi Muhamad S.A.W, masyarakat akan
dampak negatif dari adanya Unnes dalam ke- melakukan arak-arakan yang akan diikuti oleh
hidupan Sosial yaitu lingkungan menjadi ku- seluruh masyarakat dengan berkeliling kam-
muh karena banyaknya sampah, kesadaran pung dengan menggunakan berbagai macam
akan lingkungan menjadi berkurang, terjadinya atribut seperti membuat replika unta, Ka’bah,
kemacetan, tingkat kriminalitas menjadi Masjid, kapal, dan sebagainya dengan tema
meningkat, lingkungan menjadi panas karena yang tidak jauh dari Islami. Sambil bersalawa-
pepohonan banyak yang di tebang serta keterse- tan masyarakat melakukan araka-arakan yang
diaan air yang semakin berkurang. dilakukan pada malam hari tepatnya pada tang-
Kebudayaan merupakan seluruh pikiran, gal 12 Maulid. Adajuga kegiatan selamatan
dan hasil karya manusia yang tidak berakar untuk mengenang orang yang sudah meninggal
dari nalurinya. Kebudayaan hanya dapat seperti; 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1000 hari
dihasilkann oleh manusia sesudah adanya pros- bahkan mendak dimana dalam peringantan
es belajar. Proses memahami kehidupan, realita tersebut akan dilakukan pembacaan doa di
kehidupan, dan berbagai dinamika yang ada di makam orang yang meninggal dan kemudian
dalam yang merupakan keharusan bagi ter- dilanjutkan makan bersama atau selamatan di
12
Journal of Indonesian History, Vol. 3 (2) tahun 2015
rumah keluarga yang memiliki hajatan. masyarakat sekitar, terutama dalam bidang
Suatu lahan atau kawasan selain sebagai ekonomi sehingga di daerah Sekaran cocok
tempat untuk penggodokan intelektual untuk dibuka sebagai kawasan untuk mendiri-
masyarakat, keberdaaan Unnes telah membawa kan usaha. Pemerintah setempat atau ke-
pengaruh terhadap ketersediaan sarana dan lurahan maupun dari pihak Unnes alangkah
prasaran yang diperlukan guna menunjang ke- lebih baiknya jika menyediakan lahan khusus
hidupan kampus (Sutopo:2008). Sehingga me- untuk pedagang kaki lima untuk berjualan tagar
nyebabkan perekonomian disekitar menjadi terlihat lebih rapi. Bagi peneliti, masih banyak
meningkat. Karena peredaran uang yang hal yang dapat diteliti dari Kelurahan Sekaran,
meningkat di masyarakat menyebabkan ban- terutama dampak lain yang ditimbulkan dari
yaknya kemunculan para investor yang adanya pembangunan Unnes di Kelurahan
menginvestasikan uang mereka untuk usaha. Sekaran selain dalam bidang politik.
Selain itu tingkat kesejah teraan masyarakat
meningkat karena pendapatan masyarakat juga DAFTAR PUSTAKA
meningkat.
Abdurahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian
PENUTUP Sejarah. Ciputat: PT Logos Wacana
Ilmu.
Simpulan Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. PT. Ri-
Adanya institusi Unnes di Kelurahan eneka Cipta: Jakarta.
Sekaran telah mampu mengubah kehidupan Badan Pusat Statistik. 1989-2002. Semarang
sosial, budaya, dan ekonomi serta cara pandang Dalam Angka (1989-2002). Semarang:
masyarakat Kelurahan Sekaran. Kehidupan Badan Statistik Kodya Semarang.
masyarakat Sekaran setelah kedatangan Unnes Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Un-
dalam bidang kebudayana telah banyak beru- nes. 2014. Data Dukung Laporan Ta-
bah, karena banyaknya penduduk yang datang hunan Rektor Universitas Negeri Semarang
yang membawa budaya dari daerah masing- Dalam Rangka Dies Natalies ke-48 Maret
masing mau tidak mau akan mempengaruhi 2013. Semarang: Unnes.
kebudayaan yang sudah ada. Biasanya dari Gottschalk, Lous. 1973. Mengerti Sejarah. Ter-
adanya pertemuan kebudayaan akan jemahan Nugroho Notosusanto. Jakar-
menghasilkan kebudayaan yang baru dan ta: Yayasan Penerbit Universitas Indo-
bahkan kebudayaan yang lama mulai ditinggal- nesia.
kan. Kebudayaan masyarakat Sekaran juga Pranoto, SuhartonoW. 2010. Teori dan Metod-
mengalami perubahan seiring dengan perkem- ologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
bangan Unnes, meskipun adanya kebudayaan Sadily, Hasan. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat
yang baru telah berkembang, kebudayaan yang Indonesia. Jakarta: Rieneka Cipta.
lama masih dipertahankan. Biasanya orang Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi Suatu
yang masih mempertahankan, dan menjalan- Pengantar. Jakarta: CV: Rajawali.
kan tradisi lama yang merupakan bagian dari Sutopo, Yeri dan Teguh Prihanto. 2008.
kebudayaan adalah para lansia, dan justru para “Pengaruh Kehidupan Sosial-Kultural
pemuda telah sebagian besar lebih tertarik ter- Terhadap Spasial Pemukiman di Ke-
hadap kebudayaan yang baru. Karena masyara- lurahan Sekaran Sebagai daerah ping-
kat menjadi matrealistis, apa-apa yang dil- giran Kota Semarang”. Laporan
akukan harus menghasilkan uang guna memen- Penelitian. Jurusan Geografi Fakultas
uhi kebutuhan hidup. Dengan demikian dari Ilmu Sosial Universitas Negeri Sema-
adanya sebuah institusi perguruan tinggi Unnes rang.
di Kelurahan Sekaran telah mampu memerank- Widja, I Gede. 1989. Sejarah Lokal Suatu Pre-
an posisi dalam membuka mata pencaharian spektif dalam pengajaran Sejarah. Jakarta:
masyarakat sekitar dimana peredaran uang Proyek Pengembangan Lembaga Pen-
yang semakin mingkat menyebabkan tingkat didiakan dan Tenaga Kependidikan
kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik. Departemen Pendidikan dan Ke-
Pengangguran semakin berkurang, banyaknya budayaan Deroktorat Jendral Perguru-
lapangan pekerjaan yang tersedia, tingkat kem- an Tinggi.
iskinan menjadi berkurang. Yulianti, Yayuk dan M. S Mangku Pernomo.
Saran 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarata:
Keberadaan Unnes di Kelurahan Sekaran Lappera Pustaka Utama.
telah memberikan dampak bagi kehidupan Wawancara dengan Lurah Kelurahan Sekaran
13
Kehidupan Masyarakat Kelurahan … - Diah Ratnasari
H. Muntari SH. Muntari pada tanggal 15.30 WIB bertempat di rumah bapak
14 Januari 2015 pukul 09.15 WIB ber- Sunardi Sekaran.
tempat di Kantor Kelurahan Sekaran Wawancara dengan masyarakat Sekaran Zudi
Kecamatan Gunungpati Semarang. pada tanggal 16 Januari 2015 pukul
Wawancara dengan Mantan pegawai Carik 18.30 WIB bertempat di Rumah bapak
Kelurahan Sekaran Mbh Sudiran pada Zudi Sekaran.
tanggal Kamis 22 Januari 2015 pukul
14