You are on page 1of 6

TUGAS KELOMPOK (FARMASI A)

RESUME
“SPEKTROSKOPI UV-VIS”

OLEH

KELOMPOK 4

NURUL NARULITA

NURMINAH

MILA FEBRIANI

NURUL AFIA WARDANI

NURPRATIWI KARTIKA SARI

NURMI 37

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2018
1. gugus kromofor dan model transisi electron pada gugus kromofor

Kromofor adalah suatu gugus kovalen tak jenuh yang bertanggung jawab terhadap absorbs
elektronik (gugus fungsi yang menyerap radiasi pada UV). Struktru kromofor seperti gambar dibawah,
struktur kromofor memiliki ikatan rangkap terkonjugasi (gugus tak jenuh yang mengalami transisi n →π.
Dan π→ π* (Supratman, 2010: 14-15)

System (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorpsi cahaya disebut kromofor atau
gugus kromofor. Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi ialah system yang mempunyai
electron pada orbital molekul .senyawa yang hanya mempunyai orbital molekul ialah molekul organic
jenuh yang tidak mempunyai atom dengan pasangan electron sunyi. contoh jenis kromofor yaitu σ→σ*

a. Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi n→ σ* ialah system yang mempunyai


electron pada orbital molekul tak mengikat (n) dan σ . senyawa yang hanya mempunyai
orbital molekul n dan ialah molekul organic jenuh yang mempunyai satu atau lebih atom
dengan pasangan electron sunyi. Ontoh kromofor jenis n→σ*.
Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi π→π* ialah system yang mempunyai
electron pada orbital molekul π. Senyawa organic tidak jenuh mempunyai orbital molekul π
contoh kromofor jenis π→π*.
b. Kromofor yang menyebabkan transisi n → π*, n→σ*, dan π → π* adalah system yang
mempunyai electron baik pada orbital molekul tak mengikat (bebas) maupun pada π
senyawa yang mempunyai orbital molekul n maupun π ialah senyawa yang mengandung
atom yang mempunyai pasangan electron sunyi dan orbital π atau atom yang mempunyai
pasangan electron sunyi terkonjugasi dengan atom lain yang mempunyai orbital π.
c. Senyawa yang hanya mempunyai transisi σ → σ* mengabsorpsi cahaya pada panjang
gelombang sekitar 150 nm, sedangkan senyawa yang mempunyai transisi n→σ* dan π→π*
(disebabkan oleh kromofor tidak terkonjugasi) mengabsorbsi cahaya pada panjang
gelombang sekitar 200 nm. Senyawa yang mempunyai transisi n → π* mengabsorbsi ahaya
di daerah uv kuarsa (200-400 nm). Didaerah uv vakum (daerah dibawah 200 nm) tak akan
ditinjau secara terperinci, karena merupakan daerah yang sukar untuk memperoleh
spectrum dan informasi yang dapat diperoleh mengenai struktur molekul organic sedikit
sekali (Creswell. 2005: 26-52).
2. Interpretasi UV-VIS pada penentuan struktur.
Contoh 1
Jenis transisi manakah yang mungkin terjadi pada siklopentena (C5H8)?
*jawab:
σ → σ*
σ → π*
π→π*
π→ σ*
Contoh 2

*Jawab:

3. Hubungan antara hokum lambeer beer dengan penentuan struktur oleh uv vis
Hokum lambert’s menyatakan bahwa fraksi sinar yang diserap tidak tergantung kepada
intensitas sumber sinar hokum beer’s menyatakan bahwa serapan tergantung jumlah molekul
yang terserap. Jadi dapat dikatakan dalam penentuan bagian dari struktur dapat ditentukan
berdasarkan serapan atau absorbs maksimum.
Intensitas pita serapan biasanya dinyatakan sebagai absorbtivitas molar pada serapan
maksimum ɛmaks . absorbansi suatu senyawa pada suatu panjang gelombang tertentu
berrtambah dengan makin banyaknya molekul yang mengalami transisi. Oleh karena itu
absorbans bergantung pada struktur elektronik senyawa dan juga kepekatan contoh dan
panjangnya sel contoh. Karena itu ahli kimia menyatakan absorpsi energy itu sebagai
absorptivitas molar ɛ.
𝐴𝑀
ɛ = 𝐶𝑙
dimana ɛ = absorptivitas molar
A = absorbans
C = konsentrasi (M)
ɩ = panjang sel (cm)
M= berat molekul sampel
4. Perbedaan Uv-Vis dan IR dalam penentuan struktur
Untuk keperluan penentuan struktur, spektroskopi ultra violet memiliki kemampuan untuk
mengukur jumlah ikatan rangkap atau konyugasi aromatik dalam suatu molekul. Daerah panjang
gelombang dari spektrum ultra violet berkisar 200 - 400 nm. Penyerapan sinar ultra violet oleh
suatu molekul akan menghasilkan transisi diantara tingkat energi elektronik molekul tersebut.
Transisi tersebut terjadi pada orbital ikatan atau pasangan elektron bebas dengan orbital anti
ikatan. Sistem (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorbsi cahaya disebut kromofor.
Transisi elektronik yang mungkin terjadi secara teoritis
diberikan pada gambar (Pavia et al, 2009). Sedangkan Spektrofotometri inframerah lebih
banyak digunakan untuk identifikasi suatu senyawa melalui gugus fungsinya. Untuk keperluan
elusidasi struktur, daerah dengan bilangan gelombang 1400 – 4000 cm-1 yang berada dibagian
kiri spektrum IR, merupakan daerah yang khusus berguna untuk identifikasi gugusgugus
fungsional, yang merupakan absorbsi dari vibrasi ulur. Selanjutnya daerah yang berada
disebelah kanan bilangan gelombang 1400 cm-1 sering kali sangat rumit karena pada daerah ini
terjadi absorbsi dari vibrasi ulur dan vibrasi tekuk, namun setiap senyawa organik memiliki
TUGAS KELOMPOK (FARMASI A)

RESUME
“SPEKTROSKOPI UV-VIS”

OLEH

KELOMPOK 4

NURUL NARULITA

NURMINAH

MILA FEBRIANI

NURUL AFIA WARDANI

NURPRATIWI KARTIKA SARI

NURMI 37

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2018
absorbsi yang kharakteristik pada daerah ini. Oleh karena itu bagian spektrum ini disebut daerah
sidikjari (fingerprint region). Saat ini ada dua macam instrumen yaitu spektroskopi IR dan FTIR
(Furier Transformation Infra Red). FTIR lebih sensitif dan akurat misalkan dapat membedakan
bentuk cis dan trans, ikatan rangkap terkonyugasi dan terisolasi dan lain-lain yang dalam
spektrofotometer IR tidak dapat dibedakan (Sitorus, 2009).

You might also like