Professional Documents
Culture Documents
3, Oktober 2014
Oleh :
Supardi U.S.
Haryanto
Huri Suhendri
Universitas Indraprasta PGRI
Email: supardiuki@yahoo.com
Abstract. This study aims to analyze and effectiveness of the development of the
character of the nation's values (self-reliance, self-discipline, tolerance, mutual
cooperation, ketahanmalangan, and creativity) through extracurricular activities scout. The
research method in this study using a survey method ex post facto by using multivariate
data analysis techniques of analysis of variance (MANOVA). Research respondents are
students and instructors extracurricular high school level. Data collection techniques used
in this study was a questionnaire (questionnaire), interviews, and documentation. In an
effort to obtain research data that can be justified or legitimate, then the data
keabsahannnya research first examined by cross-checking techniques. Prior to testing the
hypothesis, then the first test performed data analysis requirements consist of tests of
normality and homogeneity tests. The results of hypothesis testing, it is concluded that there
are differences in the values of national character (self-reliance, self-discipline, tolerance,
mutual cooperation, ketahanmalangan, and creativity) in terms of their organization and
extracurricular activities scout. So the advice that can be given in the development of
national character values (self-reliance, self-discipline, tolerance, mutual cooperation,
ketahanmalangan, and creativity) can scout through extracurricular activities.
bangsa lain. Apabila setiap warga negara pasal 3 yang menyebutkan bahwa
memiliki karakter bangsa yang baik dan “Pendidikan nasional berfungsi
melaksanakan dengan baik pula, maka mengembangkan kemampuan dan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara membentuk karakter watak serta peradaban
yang terjadi akan baik pula. Selain itu, bangsa yang bermartabat dalam rangka
karakter merupakan salah satu unsur dari mencerdaskan kehidupan bangsa,
jati diri selain kepribadian. bertujuan untuk berkembangnya potensi
Semakin pesatnya perkembangan peserta didik agar menjadi manusia yang
teknologi informasi menyebabkan semakin beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
mudah pula seseorang dalam mengakses Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
berbagai informasi dari dalam maupun luar cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negeri. Sehingga secara langsung maupun Negara yang demokratis dan bertanggung
tidak langsung, informasi yang diperoleh jawab.” Artinya melalui pendidikan
dari kemajuan teknologi ini dapat diharapkan setiap warga Negara khususnya
mempengaruhi nilai-nilai kesadaran peserta didik memiliki nilai-nilai karakter
berbangsa dan bernegara seseorang. yang baik seperti : kreatif dan mandiri.
Sehingga pola hidup dan kehidupan Dengan memiliki nilai-nilai karakter yang
seseorang dipengaruhi oleh budaya dari baik, maka jati diri peserta didik akan baik
luar yang diperoleh melalui pemanfaatan pula.
teknologi informasi tersebut. Dalam kurikulum 2013 juga
Begitu pentingnya nilai-nilai ditekankan bahwa pendidikan karakter
kebangsaan bagi kelangsungan hidup suatu kebangsaan merupakan materi yang
bangsa maka setiap bangsa berusaha terintegrasi dalam mata pelajarn yang
menanamkan rasa nasionalisme dan disampaikan kepada peserta didik. Tujuan
kebangsaan ini melalui pendidikan formal, dari hal tersebut agar peserta didik
informal, dan non formal. Bahkan memahami karakter bangsa Indonesia dan
pemerintah berupaya dengan menetapkan menyadari bahwa bangsa Indonesia
menetapkan agar mata pelajaran yang memiliki ciri-ciri yang berbeda sengan
berhubungan dengan penanaman nilai-nilai bangsa lain sehingga tidak mudah
karakter bangsa diajarkan pada siswa dari menerima faham atau ajaran dari luar yang
tingkat sekolah dasar (SD) sampai tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter
perguruan tinggi (PT). bangsa Indonesia.
Hal tersebut dengan mengacu pada Nilai-nilai karakter bangsa merupakan
pernyataan dalam UU nomor 20 tahun nilai kepribadian suatu bangsa yang
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mencerminkan sikap-sikap positif yang
menjadi ciri khas dari suatu negara. Nilai- serta pengembangan sikap dan kepribadian
nilai karakter bangsa juga merupakan suatu profesional.”
ciri khas yang menjadi pembeda dengan Kegiatan esktrakurikuler merupakan
yang lain. Sehingga sebuah bangsa harus kegiatan yang dilaksanakan secara
memiliki karakter bangsa yang menjadi terorganisir oleh peserta didik baik di
kepribadian atau jati diri setiap warga tingkat sekolah maupun perguruan tinggi
negaranya. Karakter bangsa memiliki di luar jam belajar kurikulum standar.
peranan penting dalam perkembangan Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan
suatu bangsa. Sehingga pendidikan dalam rangka pengembangan kepribadian,
karakter perlu dikembangkan dalam dunia bakat, dan kemampuan lain di luar
pendidikan khususnya dalam akademik dengan tujuan memberikan
pembelajaran. manfaat positif kepada peserta didik.
Usaha yang dilakukan pemerintah Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
tidak hanya sekedar menetapkan pelajaran bagian dari pendidikan non formal.
pendidikan karakter bangsa sebagai salah Menurut Lestari (2013) bahwa “unsur
satu materi yang wajib diajarkan kepada didalam pendidikan nonformal adalah
setiap peserta didik di berbagai jenjang pendidikan kepemudaan. Unsur yang ada
pendidikan. Pemerintah juga berupaya di dalam pendidikan kepemudaan adalah
melakukan penanaman nilai-nilai karakter Gerakan Pramuka.”
bangsa melalui pendidikan non formal Salah satu kegiatan ekstrakurikuler
yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang yang dilaksanakan di sekolah adalah
diselenggarakan di sekolah. Kegiatan gerakan pramuka. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler tersebut dilaksanakan pramuka peserta didik dilatih dan
dengan tujuan untuk mendidik peserta dibimbing masalah pengembangan
didik agar memiliki keterampilan dan keterampilan dan nilai-nilai karakter
meningkatkan rasa nasionalisme yang ada bangsa yang baik. Dalam UU nomor 12
pada peserta didik. Hal tersebut sesuai tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
dengan pernyataan dalam UU nomor 20 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa “gerakan
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pramuka adalah organisasi yang dibentuk
Nasional pasal 26 ayat 2 bahwa oleh pramuka untuk menyelenggarakan
“pendidikan non formal berfungsi pendidikan kepramukaan.” Gerakan
mengembangkan potensi peserta didik pramukan merupakan organisasi resmi
dengan penekanan pada penguasaan yang ditetapkan baik nasional maupun
pengetahuan dan keterampilan fungsional internasional. Di Indonesia, gerakan
pramuka dilakukan secara berjenjang
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
ekstrakurikuler_ Pillai's Trace .185 2.918 12.000 344.000 .001 35.015 .990
pramuka Wilks' Lambda .822 2.940a 12.000 342.000 .001 35.284 .990
Hotelling's Trace .209 2.962 12.000 340.000 .001 35.548 .991
Roy's Largest Root .160 4.582c 6.000 172.000 .000 27.490 .986
a. Exact statistic
b. Computed using alpha = ,05
c. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.
d. Design: Intercept + ekstrakurikuler_pramuka