You are on page 1of 8

Mushofa, facktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan

ekstrakurikuler seni tari Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar

JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


Program Studi Guru Pendidikan Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Sosial, Universitas Nahdlatul Ulama
Blitar
Jl. Masjid No.22, Kauman, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur 66117

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KURANGNYA MINAT


BELAJAR SISWA LAKI-LAKI PADA KEGIATAN
ESKTRAKURIKULER SENI TARI DI SD NEGERI GEMPOL
PASURUAN 2021

Mushofa1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Sosial
Universitas Nahdlatul Ulama Blitar
Cabang gempol pasuruan

Abstract :Interests have a great influence on learning activities, especially extracurricular


activities. Dance extracurricular activities at SD Negeri gempol pasuruan City have not been
running smoothly due to the lack of interest in male students to participate in dance
extracurricular activities. This study aims to describe the level of interest in learning and the
factors that influence male students' lack of interest in learning in dance extracurricular
activities. This research was conducted at SD Negeri gempol pasurauan City. The population
in this study is one teacher who teaches extracurricular activities of dance and 65 male
students in class II to class V. All members of the population in this study were used as a
sample of 65 male students. This research is quantitative descriptive. Data collection
techniques used questionnaires, interviews, observation, and documentation, while data
analysis used percentage descriptive analysis. The results showed that the description of the
level of male student interest in dance extracurricular activities was in the low category, with
a mean of 22.52 being in an interval of less than 24, so it was in the low category. The result

1|pgsd,januari 2021,1-7
of the physical factor calculation shows that the mean is 7.09 in the interval between 6 to 9,
so it is in the medium category. The results of the calculation of psychological factors
obtained a mean of 21.76 in an interval of more than 21, so it is in the high category. The
results of the calculation of family factors obtained a mean of 22.72 in the interval more than
21, so it is in the high category. The results of the calculation of school factors obtained a
mean of 36.20 in the interval more than 36, so it is included in the high category. The results
of the calculation of environmental factors obtained a mean of 13.29 in intervals of more than
12, so it is included in the high category. It was concluded that male students' interest in
learning extracurricular activities in dance was classified as low. Physical factors are
considered moderate factors and psychological, family, school, and environmental factors are
high factors in influencing the lack of interest in male students' learning interest in dance
extracurricular activities. There should be cooperation between dance extracurricular
teachers, schools, and families to foster male student interest in extracurricular dance

1.Pendahuluan Negara.Berdasarkan rumusan Undang-


Pendidikan merupakan suatu keharusan Undang Nomor 20 Tahun 2003
bagi manusia. Manusia pendidikan agar tentangSistem Pendidikan Nasional Bab 1
dapat memiliki kemampuan dan Pasal 1 Ayat 1, pelaksanaan
kepribadian yang berkembang. Pendidikan pendidikanbertujuan untuk
dapat mengembangkan semua kemampuan mengembangkan potensi siswa serta
dankepribadian manusia, yang mencakup keterampilan yang dilakukanmelalui
membutuhkan pengetahuan, nilai, sikap berbagai bentuk kegiatan antara lain
danketerampilannya. Pendidikan bertujuan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
untuk mencapai kepribadian individu latihan.Secara sederhana bimbingan
yanglebih baik dan mengarahkan agar dimaknai sebagai pemberian bantuan,
siswa dapat mengembangkan potensi- arahan, nasihat, penyuluhan agar siswa
potensiyang ada di dalam dirinya. dapat mengatasi dan memecahkan masalah
Berkembangnya potensi yang ada dalam yang dialaminya Demi tercapainya tujuan
diri siswa tentunya melaluisebuah proses. pendidikan, terdapat beberapa jenjang dan
Proses tersebut dikatakan sebagai proses jalur pendidikan yang terdiri dari institusi
belajar. Proses belajartersebut sesuai pendidikan jalur formal, non-formal dan
dengan apa yang dimuat dalam Undang- informal. Institusi pendidikan formal yang
Undang Nomor 20 Tahun2003 tentang diakui lembaga pendidikan negara adalah
Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 sesuatu yang wajib dilaksanakan di
Ayat 1, yakni :Pendidikan adalah usaha Indonesia. Institusi pendidikan formal
sadar dan terencana untuk mewujudkan yang dimaksud yaitu sekolah. Seperti yang
suasana belajar dan proses pembelajaran tercantum pada Undang-Undang Nomor
agar peserta didik secara aktif 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
mengembangkan potensi dirinya untuk Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 11, yaitu
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, “Pendidikan formal adalah jalur
pengendalian diri, kepribadian, pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
kecerdasan, akhlak mulia, serta yang terdiri atas pendidikan dasar,
keterampilan yang diperlukan dirinya, pendidikan menengah, dan pendidikan
masyarakat, bangsa dan tinggi”. Salah satu pendidikan dasar di
jalur formal yaitu sekolah dasar. Sekolah

2|pgsd,januari 2021,1-7
dasar sebagai pendidikan dasar memegang pendidikan, bertujuan untuk
peranan penting dalam mencapai tujuan mengembangkan potensi, bakat, minat,
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
nasional akan dapat tercapai bilamana kemandirian peserta didik secara optimal
didukung oleh semua komponen yang ada untuk mendukung pencapaian tujuan
di dalam sistem yang bersangkutan. pendidikan. Selain itu, tujuan kegiatan
Terdapat komponen-komponen utama ekstrakurikuler telah dijelaskan dalam
dalam sistem pendidikan nasional antara Peraturan Menteri Pendidikan dan
lain: siswa, guru dan kurikulum. Ketiga Kebudayaan Republik Indonesia Nomor62
komponen mempunyai hubungan yang tahun 2014 tentang kegiatan
tidak terpisahkan satu sama lain. Tanpa ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan
kehadiran salah satu menengah, dalam pasal (2)dijelaskan
bahwa “Kegiatan ekstrakurikuler
komponen tersebut proses interaksi tidak
dilaksanakan dengan tujuan untuk
akan terjadi dan tujuan pendidikan tidak
mengembangkan potensi, bakat, minat
akan pernah terwujud dengan
kemampuan kepribadian, kerjasama, dan
baik.Kurikulum merupakan salah satu
kemandirian peserta didik secara optimal
komponen yang memiliki peran strategis
dalam rangka mendukung tujuan
dalam sistem pendidikan. Menurut
pendidikan nasional” Ada berbagai macam
Rusman (2012: 3) kurikulum merupakan
kegiatan ekstrakurikuler yang
seperangkat rencana dan pengaturan
dilaksanakan di sekolah dasar, seperti
mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta
pramuka, olahraga, kesenian, usaha
cara yang digunakan sebagai pedoman
kesehatan sekolah, drumband, rebana, dan
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
lain-lain. Kegiatan ekstrkurikuler yang
untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh
memegang peranan penting untuk
karena itu, kurikulum memegang peran
mengembangkan potensi sekaligus
penting dalam mewujudkan sekolah yang
mengembangkan seni budaya adalah
bermutu dan berkualitas. Pada jenjang
kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Kegiatan
pendidikan sekolah dasar menggunakan
ekstrakurikuler seni tari dapat membuat
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
siswa terampil, kreatif, sekaligus mampu
(KTSP). Menurut Rusman (2012: 419)
berkarya di bidang seni tari. Kegiatan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
ekstrakurikuler seni tari bertujuan agar
adalah kurikulum operasional yang
sikap dan perilaku siswa menjadi lebih
disusun oleh dan dilaksananakan di
baik dan tidak menjurus kasar, karena
masing-masing satuan pendidikan.
penari umumnya lemah lembut khususnya
Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan
untuk melestarikan budaya Indonesia
pendidikan dengan berdasarkan pada
(Prihatin, 2011: 165). Seni tari sendiri
standar kompetensi lulusan, standar isi,
memiliki beberapa fungsi bagi siswa
standar kompetensi, dan kompetensi dasar
sekolah dasar yaitu untuk membantu
yang dikembangkan oleh Badan Standar
pertumbuhan dan perkembangan siswa,
Nasional Pendidikan (BSNP).
membina perkembangan estetik serta
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
membantu menyempurnakan kehidupan.
kurikuler yang dilakukan oleh peserta
Salah satu fungsi seni tari adalah untuk
didik di luar jam belajar kegiatan
membantu pertumbuhan dan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
perkembangan siswa yang dapat
bawah bimbingan dan pengawasan satuan
memberikan sumbangan ke arah sadar diri,

3|pgsd,januari 2021,1-7
membina imajinasi kreatif, memberi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni
sumbangan ke arah pemecahan masalah, tari, sedangkan hanya ada 30% siswa
memurnikan cara berpikir, berbuat, dan lakilaki yang mengikuti kegiatan
menilai, memberikan sumbangan kepada ekstrakurikuler seni tari dari jumlah
perkembangan kepribadian seluruh siswa laki-laki di SD Negeri
(Purwatiningsih dan Harini, 2002: 10-14) gempol kota pasuruan. Selain itu, siswa
Kegiatan ekstrakurikuler seni tari yang laki-laki sering bermalas-malasan jika
dilaksanakan di sekolah dasar dapat kegiatan ekstrakurikuler seni tari sedang
menjadi suatu wadah untuk berlangsung. Ada beberapa siswa laki-laki
mengembangkan potensi, bakat, minat dan yang menggangap kegiatan ekstrakurikuler
kreativitas siswa. Minat merupakan unsur seni tari tidak penting. Siswa laki-laki juga
terpenting dalam suatu kegiatan belajar malas untuk berlatih materi praktik tari
maupaun kegiatan esktrakurikuler di yang telahdisampaikan guru. Siswa laki-
sekolah, khususnya di sekolah dasar. siswa laki merasa materi praktik tari yang
kelas I sampai kelas V. Kegiatan diajarkan guru terlalu sulit dan penjelasan
ekstrakurikuler seni tari wajib diikuti oleh yang diberikan guru kurang jelas. Siswa
semua siswa karena kegiatan laki-lakimerasa guru tidak terlalu
ekstrakurikuler seni tari merupakan memperdulikan dan kurang memotivasi
penggantian dari kegiatan pembelajaran siswa laki-laki yang kurang mampu
Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) seni menguasai materi tari yang diajarkan.
tari pada jampelajaran. Hasil evaluasi dari
kegiatan ekstrakurikuler seni tari akan
dimasukkan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan (SBK).
Berdasarkan observasi awal yang
dilakukan peneliti pada hari rabu, 20 1. Bahan dan Metode
Januari 2016 di SD Negeri Panggung 2
Kota Tegal mengenai pelaksanaan 1.1 Metode 1
kegiatan ekstrakurikuler seni tari, terdapat Gerak merupakan medium utama dalam
beberapa fakta yang peneliti temukan menari, karena gerak merupakan bahan
yaitu terdapat perbedaan minat belajar baku atau substansi dasar dari tari. Gerak
siswa laki-laki dan siswa perempuan. sebagai substansi dasar adalah gerak
Kegiatan ekstrakurikuler seni tari lebih badani yang dihasilkan dari seluruh
banyak diminati oleh siswa perempuan. anggota badan. Gerak yang terdapat dalam
Sedangkan siswa laki-laki cenderung sebuah tarian tentu bukan sekedar gerak
kurang berminat pada kegiatan keseharian seperti gerak bekerja, gerak
ekstrakurikuler seni tari. Siswa perempuan bermain, gerak olah raga, dan sebagainya.
bersungguh-sungguh dalam mengikuti Gerak sebuah tarian merupakan gerak-
kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Siswa gerak yang lahir dan telah diproses atau
perempuan memiliki ketertarikan dan diolah (distilir), dikomposisikan dan
perhatian dalam mempelajari tari yang disusun berdasarkan kebutuhan ungkapan
diajarkan guru. Serta jumlah siswa tarian, berdasarkan tema, cerita,
perempuan yang mengikuti kegiatan komposisi, koreografi, kinestetik, artistik
ekstrakurikuler seni tari lebih banyak dan sebagainya. Terdapat dua jenis gerak
dibandingkan dengan siswa lak-laki. tari yaitu gerak maknawi dan gerak murni.
Terdapat 80% siswa perempuan yang Kedua jenis gerak tersebut merupakan

4|pgsd,januari 2021,1-7
manifestasi dan pengalaman para seniman irama dalam tari berkaitan dengan waktu
tari yang diolah ke dalam gerak, sehingga yang digunakan untuk menyelesaikan
menjadi satu komposisi atau koreografi. sebuah gerakan. Waktu sangat berkaitan
Gerak maknawi adalah gerak yang dengan unsur irama yang memberi nafas,
memiliki arti, sedangkan gerak murni sehingga tari tampak hidup. Sebuah tarian
adalah gerak tari yang tidak memiliki arti mempunyai gerakan dengan irama lambat,
khusus dimana ungkapan gerak seutuhnya sedang, dan cepat yang harus diselesaikan
untuk keindahan gerak semata juga Ruang oleh penari. Gerakan yang dilakukan
dalam seni tari merupakan tempat yang dengan tempo yang cepat dapat
digunakan untuk kebutuhan gerak. Gerak memberikan kesan aktif dan
yang dilakukan dalam ruang, dapat menggairahkan, sedangkan gerakan
dibedakan ke dalam ruang yang digunakan lambat akan memberikan kesan tenang dan
untuk tempat pentas dan ruang yang agung atau sebaliknya, membosankan
diciptakan oleh penari. Dalam ruang
sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari
dalam melakukan gerakan sebagai wujud
ruang secara nyata, yaitu merupakan arena 2.2 Hasil pembahasan
yang dilalui oleh penari saat menari.
Pengertian ruang di sini, bisa berupa arena 2.1 Hasil 1
dan panggung proscenium atau Kegiatan ekstrakurikuler seni tari
tempatpertunjukan lainnya. Sedangkan merupakan salah satu kegiatan
ruang yang diciptakan oleh penari ketika pengembangan diri pada Kurikulun
membawakan tarian. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Ekstrakurikuler seni tari menitikberatkan
pada keterampilan menari yang
mengandung unsur gerak, artistik, dan
1.2 Metode 2 estetik. Keterampilan seni tari ini
Tenaga menciptakan adanya gerakan memerlukan pengalaman belajar agar
atau aktivitas. Tenaga digunakan untuk potensi keterampilan yang dikuasai siswa
mengawali, mengendalikan dan dapat dikembangkan secara maksimal.
menghentikan gerak. Tenaga juga yang Pengalaman belajar tersebut dapat
membedakan adanya gerak bervariasi. diperoleh melalui pembelajaran dan
Penggunaan tenaga dalam setiap gerak ekstrakurikuler seni tari. Pemberian
tarian tentu berbeda. Hal ini disebabkan pengalaman belajar dilakukan oleh guru.
karena jenis dan karakter tarian Guru adalah salahsatu komponen utama
Penggunaana tenaga dalam tarian meliputi dalam proses pembelajaran atau kegiatan
beberapa aspek yaitu adanya intensitas ekstrakurikuler selain siswa dan komponen
yang berkaitan dengan banyak sedikitnya pembelajaran yang lain. Guru hendaknya
penggunaan tenaga sehingga menghasilkan merancang kegiatan pembelajaran atau
ketegangan, adanya aksen/tekanan, apabila ekstrakurikuler dengan matang agar
perubahan penggunaan tenaga dilakukan pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler
secara tiba-tiba dan kontras, serta kualitas dapat berjalan dengan lancar. Minat
yang merupakan efek gerak yang merupakan salah satu faktor yang
diakibatkan oleh cara penggunaan atau memengaruhi proses belajar siswa di
penyaluran tenaga, misalnya: gerak Sekolah Dasar (SD). Untuk itu peran
mengayun, gerak perkusi, gerak lamban, seorang guru sangat diperlukan dalam
gerak bergetar, dan gerak menahan juga memberikan motivasi kepada siswa agar
5|pgsd,januari 2021,1-7
tertarik dan memiliki minat terhadap mata ekstrakurikuler seni tari, peneliti
pelajaran seni tari, khususnya pada memandang perlu adanya analisis
kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Selain mengenai gambaran tingkat minat belajar
memberikan motivasi kepada siswa, siswa laki-laki pada ektrakurikuler seni tari
seorang guru seharusnya memperhatikan dan faktor-faktor yang memengaruhi
kurangnya minat belajar siswa laki-laki
siswanya lebih menyeluruh pada saat
pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari.
kegiatan ekstrakurikuler berlangsung.
Gambaran tingkat minat belajar siswa laki-
Agar siswa tidak merasa diacuhkan. Jika
laki dalam kategori rendah, sedang atau
siswa merasa diacuhkan, maka dapat
tinggi. Faktor-faktor yang memengaruhi
menyebabkan perhatian siswa menurun
minat belajar meliputi faktor intern dan
dan ketertarikan terhadap ekstrakurikuler
ektern. Gambaran tingkat minat belajar
seni tari ikut menurun. Sehingga
dan faktor-faktor tersebut akan dicari
mengakibatkan minat terhadap
seberapa besar persentasenya dalam
ekstrakurikuler seni tari ikut berkurang
memengaruhi minat belajar siswa laki-laki
Minat memiliki pengaruh yang besar
di SD Negeri gempol Kota pasuruan
terhadap aktivitas belajar, khususnya
Kerangka berpikir dapat di lihat pada
aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler.
gambar 1, sebagai berikut :
Siswa yang berminat terhadap suatu
kegiatan akan mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik Kegiatan Ekstra kurikuler
baginya. Proses belajar akan berjalan Seni Tari
lancar bila disertai dengan minat. Pada
kegiatan ekstrakurikuler, jika siswa
memiliki minat belajar yang
tinggi, maka kegiatan ekstrakurikuler akan Siswa Laki-laki
berjalan dengan
lancar.Padakegiatanekstrakurikuler seni
tari, siswa laki-laki cenderung kurang
berminat pada kegiatanekstrakurikuler seni
tar
Faktor Faktor
2.2 Hasil 2 internal eksternal
Indikator minat belajar meliputi
kesukaan, ketertarikan, perhatian, serta 1. Faktor Keluarga
Tingkat Minat
keterlibatan siswa laki-laki pada kegiatan Belaja 2. Faktor Sekolah
ekstrakurikuler seni tari. Faktor-faktor
yang memengaruhi kurangnya minat 3. Faktor Lingkungan
Minat Belajar
belajar siswa laki-laki pada ekstrakurikuler
seni tari dapat dilihat dari faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern disini meliputi
faktor jasmaniah dan faktor psikologi. 1. Faktor Jasmaniah
Faktor ekstern disini meliputi faktor 2. Faktor Psikologi
keluarga, faktor sekolah, dan faktor
lingkungan.Berdasarkan hal-hal mengenai
minat belajar siswa laki-laki pada

6|pgsd,januari 2021,1-7
3) Faktor ekstern yang dapat memengaruhi
kurangya minat belajar siswa lakilaki pada
kegiatan ekstrakurikuler seni tari adalah
faktor keluarga, sekolah,dan lingkungan
siswa. Faktor keluarga merupakan faktor
4.4 Kesimpulan yang berada pada kategori tinggi dalam
memengaruhi kurangya minat siswa laki-
laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari.
Berdasarkan hasil penelitian dan Hal ini ditunjukkan dengan mean
pembahasan dapat disimpulkan bahwa responden yang berada pada kategori
kurangnya minat belajar siswa laki-laki tinggi. Faktor sekolah merupakan faktor
pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari di yang berada pada kategori tinggi dalam
SD Negeri Panggung 2 dikarenakan memengaruhi kurangya minat siswa laki-
beberapa faktor. Berikut kesimpulan laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari.
gambaran tingkat minat belajar dan faktor- Hal ini ditunjukkan dengan mean
faktor yang memengaruhi kurangnya responden yang berada pada kategori
minat belajar siswa laki-laki pada kegiatan tinggi. Faktor lingkungan merupakan
ekstrakurikuler seni tari. faktor yang berada pada kategori tinggi
1) Secara umum, gambaran tingkat minat dalam memengaruhi kurangya minat siswa
belajar siswa laki-laki pada kegaitan laki-laki pada kegiatan ekstrakurikuler seni
ekstrakurikuler seni tari di SD Negeri tari. Hal ini ditunjukkan dengan mean
Panggung 2 Kota Tegal berada pada responden yang berada pada kategori tingg
kategori rendah. Hal ini
ditunjukkandengan mean minat belajar Daftar pustaka
secara umum jika dibandingkan dengan Agustin, Dina Faramita. 2014. Perbedaan
kategori interval, berada pada kategori Minat dan Prestasi Belajar Siswa Lakilaki
yang rendah. dan Siswa Perempuan pada Mata Pelajaran
Seni Tari di SMPN 1 Yogyakarta. Skripsi.
2) Faktor intern yang dapat memengaruhi Universitas Negeri Yogyakarta.
kurangya minat belajar siswa laki-laki http://eprints.uny.ac.id. Diakses pada
pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari tanggal 9 Februari 2016. Anggoro, Toha.
adalah faktor jasmaniah dan psikologi 2008. Metode Penelitian. Jakarta:
siswa. Faktor jasmaniah merupakan faktor Universitas Terbuka. Arikunto,
yang tergolong sedang dalam Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.
memengaruhi kurangnya minat belajar Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin.
siswa laki-laki pada kegiatan 2015. Penyusunan Skala Psikologi.
ekstrakurikuler seni tari. Hal ini Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bastomi,
ditunjukkan dengan mean responden yang Suwaji. 1992. Wawasan Seni. Semarang:
berada pada kategori sedang. Faktor IKIP Semarang Pres. Dastumi, Ameliana.
psikologi merupakan faktor yang berada 2015. Minat dan Motivasi Siswa terhadap
pada kategori tinggi dalam memengaruhi Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Musik di
kurangya minat siswa laki-laki pada SMP Negeri 1 Sleman. Skripsi.
kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Universitas Negeri Yogyakarta.
Hal ini ditunjukkan dengan mean http://eprints.uny.ac.id. Diakses pada
responden yang berada pada kategori tanggal 9 Februari 2016. Dawson, dkk.
tinggi. 2008. Interest and Participation of

7|pgsd,januari 2021,1-7
University Students in The Arts: A
Canadian Case. Jurnal. University of
Ottawa. http://larnet.org/2008-01. Diakses
pada tanggal 24 April 2016. Depdiknas.
2014. Himpunan Lengkap Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta:Saufa. Djamarah, Syaiful

8|pgsd,januari 2021,1-7

You might also like